Anda di halaman 1dari 7

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN DERMATITIS

1. Pengkajian

a. Identitas (nama, umur, alamat, tempat tanggal lahir, pendidikan, suku, agama, diagnosa
medis, jenis kelamin, pendidikan, status pernikahan, dan identitas keluarga yang
bertanggung jawab)
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama: Keluhan gatal pada kuli, suhu tubuh meningkat/demam,
kemerahan, kering, edema disertai nyeri, dan rasa terbakar pada kulit tergantung
bagaimana respon kulit.
2) Riwayat penyakit sekarang: Pasien mengalami rasa gatal-gatal pada kulit yang
dapat menimbulkan lesi akibat adanya infeksi sehingga suhu tubuh bisa
meningkat/demam, kemerahan, edema disertai rasa nyeri, rasa terbakar/panas pada
kulit. Keluhan-keluhan yang muncul dan tidak bisa ditangani oleh penderita
sehingga penderita harus datang ke pelayanan kesehatan.
3) Riwayat penyakit dahulu: Adanya riwayat alergi terhadap bahan-bahan tertentu,
kemudian juga dilihat dari sensitivitas kulit seseorang itu sendiri.
4) Riwayat penyakit keluarga: Apakah ada penyakit keluarga yang sama dengan yang
dialami penderita, selain itu pada anak-anak sering ditemukan alergi terhadap bahan
tertentu yang mungkin diketahui oleh keluarganya.
c. Pola fungsi kesehatan
1) Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat: Jika penderita merasakan keluhan
biasanya pasien minum obat dan apabila penyakitnya tidak sembuh pasien pergi ke
pelayanan kesehatan
2) Pola nutrisi dan metabolic: Nafsu makan terganggu karena penyakit yang rasakan
seperti rasa panas, demam dan nyeri bagian kulit yang biasanya membuat nafsu
makan turun tetapi tergantung dari masing-masing individu yang mengalami.
3) Pola eliminasi: Tidak ditemukan gangguan pada pola eliminasi, kecuali dermatitis
timbul pada bagian genital sehingga membuat penderita takut untuk BAK.
4) Pola aktivitas dan latihan: Tidak mengganggu aktivitas sehari-hari tetapi tergantung
dari tingkat keparahan penyakit dan rasa nyeri atau lokasi sakit yang dirasakan.
5) Pola tidur dan istirahat: Terjadi gangguan pola tidur dikarenakan rasa nyeri dan rasa
gatal ataupun rasa terbakar yang dialami.
6) Pola hubungan dan peran: Hubungan dengan keluarga,teman dan tetangga
terganggu karena penyakitnya yang dirasakan.
7) Pola sensori dan kognitif: Tidak ditemukan gangguan tetapi tergantung dari
masing-masing individu yang mengalami penyakit tersebut.
8) Pola persepsi dan konsep diri: Status mental sadar, bicara normal, masih mampu
berinteraksi social.
9) Pola reproduksi dan seksual: Merasa terganggu dengan pola seksual jika penyakit
tersebut menyerang bagian genitalia
10) Pola penanggulangan stress: Mengatasi rasa nyeri dengan mengkonsumsi obat anti
nyeri dan karena nyeri yang dirasakan biasanya akan meningkatkan emosi dan rasa
khawatir klien tentang penyakitnya.
11) Pola tata nilai dan kepercayaan: Dermatitis menyebabkan malaise, demam, rasa
panas pada kulit sehingga bisa membuat rutinitas ibadah penderita terganggu.
d. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum, penderita bergantung pada luas, lokasi timbulnya,lesi atau
kemerahan pada kulit, dan kekuatan daya tahan tubuh. TTV biasanya penderita
mengalami peningkatan suhu tubuh dan akibat nyeri yang dirasakan bisa juga
mengakibatkan peningkatan denyut jantung, peningkatan pernapasan, serta peningkatan
tekanan darah.
1) Pemeriksaan head to toe dengan cara Inspeksi (Melihat), Auskultasi (Mendengar),
Palpasi (Meraba), Perkusi (Mengetuk) mulai dari:
a) Kepala: Biasanya bersih, tidak ada benjolan, tidak ada luka atau lesi.
b) Rambut: biasanya berwarna hitam tergantung tingkatan usia
c) Wajah: kebersihan, ada lesi/tidak ada edema/tidak, dan tidakpucat, sianosis adanya
kemerahan/tidak.
d) Mata: Konjungtiva pucat/tidak dan sklera ikterus/tidak, ada kelainan atau tidak,
serta adanya bengkak kemerahan/tidak
e) Mulut dan gigi: Bersih/tidak, warna bibir, ada stomatitis/tidak, gigi tidak berlubang,
gusi tidak berdarah. Biasanya pada herpes terdapat lesi pada bagian bibir akibat
infeksi
f) Leher: ada kelainan atau tidak, adanya nyeri tekan/tidak, adanya kemerahan atau
tidak karena dermatitis bias menyerang bagian kulit manapun
g) Thorak: Irama cepat/ tidak, suara jantung normal/tidak, ada tidak bunyi tambahan
nafas. Tidak ada masa/ benjolan,ada nyeri tekan atau tidak.
h) Abdomen: Ada atau Tidak luka bekas operasi, distensi abdomen atau tidak,
kembung atau tidak, warna, kebersihan.
i) Genitalia: Apakah ada varises, bersih, adanya nyeri tekan atau tidak, edema/tidak.
Biasanya pada dermatitis yang menyerang genital mengalami kelainan seperti
warna kemerahan serta adanya rasa nyeri
j) Rectum: Bersih/tidak, tidak ada edema, Adanya tanda-tanda infeksi/tidak).
k) Ekstremitas: Edema/tidak, adanya varises/tidak, sianosis, CRT kembali
normal/tidak
l) Integumen: biasanya pada dermatitis akan ditemukan radang akut terutama priritus
(sebagai pengganti dolor), kemerahan (rubor), gangguan fungsi kulit (function
laisa), terdapat Vesikel-veikel fungtiformis yang berkelompok yang kemudian
membesar, terdapat bula atau pustule, hiperpigmentai tau hipopigmentasi.Adanya
nyeri tekan, edema atau pembengkakan, serta kulit bersisik

2. Diagnosa Keperawatan

1) Nyeri akut berhubungan dengan lesi pada kulit


2) Gangguan integritas kulit yang berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit
3) Gangguan pola tidur yang berhubungan dengan Pruritus
4) Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak baik
5) Defisit pengetahuan tentang perawatan kulit serta cara menangani kelainan pada kulit
6) Risiko infeksi berhubungan dengan lesi, bercak - bercak merah pada kulit.

3. Intervensi Keperawatan

No SDKI SLKI SIKI


1 Nyeri akut b.d Setelah dilakukan Manajemen nyeri
agen pencedera tindakan keperawatan Observasi:
kimiawi ditandai dalam jangka waktu 1. Identifikasi lokasi,
dengan mengeluh 2x24 jam tingkat nyeri karakteristik, durasi frekuensi,
nyeri menurun dengan kriteria kualitas, intensitas nyeri
hasil: 2. Identifikasi skala nyeri.
Keluhan nyeri: 4 3. Identifikasi respon nyeri non
Meringis: 4 verbal
Gelisah: 4 Terapeutik:
Kesulitan tidur: 4 1. Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis.
Hipnosis, akupresure, terapi
musik)
2. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis.
Suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat dan tidur.
Edukasi:
1. Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan
nyeri
3. Anjurkan monitor nyeri secara
mandiri
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian
analgesik, jika perlu
2 Gangguan Setelah dilakukan Perawatan integritas kulit
integritas kulit b.d tindakan keperawatan Observasi:
perubahan dalam jangka waktu 1. Identifikasi penyebab
sirkulasi d.d 2x24 jam integritas kulit gangguan integritas kulit
kerusakan meningkat dengan (Misal perubahan
jaringan dan kriteria hasil : sirkulasi,perubahan status)
lapisan kulit Elastisitas: 4 Terapeutik:
Hidrasi: 4 1. Ubah posisi tiap 2 jam jika
Perfusi jaringan: 4 tirah baring
2. Bersihkan parineal dengan air
hangat, terutama selama
periode diare
3. Gunakan produk berbahan
berbahan ringan/alami
hipoalergik pada kulit sensitif
Edukasi:
1. Anjurkan menggunakan
pelembab
2. Anjurkan minum air yang
cukup
3. Anjurkan meningkatkan
nutrisi yang cukup
3 Gangguan Pola Setelah dilakukan Dukungan tidur
tidur b.d tindakan keperawatan Observasi :
hambatan dalam jangka waktu 1. Identifikasi pola aktivitas tidur
lingkungan d.d 2x24 jam pola tidur 2. Identifikasi faktor pengganggu
mengeluh sulit membaik dengan tidur
tidur kriteria hasil : 3. Identifikasi obat tidur yang
Keluhan sulit tidur: 3 dikonsumsi
Keluhan tidak puas Terapeutik:
tidur: 3 1. Modifikasi waktu tidur siang -
Keluhan istirahat tidak Fasilitasi menghilangkan stres
cukup: 3 sebelum tidur
2. Tetapkan jadwal tidur rutin
Edukasi:
1. Jelaskan pentingnya tidur
cukup selama sakit
2. Anjurkan menepati kebiasaan
waktu tidur
3. Anjurkan menghindari
makanan/minuman yang
mengganggu tidur
4 Gangguan Citra Setelah dilakukan Promosi citra tubuh
Tubuh b.d tindakan keperawatan Observasi:
perubahan bentuk dalam jangka waktu 1. Identifikasi harapan citra
tubuh d.d 2x24 jam citra tubuh tubuh berdasarkan tahap
kehilangan bagian meningkat dengan perkembangan
tubuh 2. Identifikasi budaya, agama,
kriteria hasil: jenis kelamin, dan umur
Melihat bagian tubuh: 4 terkait citra tubuh
Menyentuh bagian 3. Identifikasi perubahan citra
tubuh: 4 tubuh yang mengakibatkan
Hubungan sosial: 4 isolasi sosial
Terapeutik:
1. Diskusikan perubahan tubuh
dan fungsinya
2. Diskusikan perbedaan
penampilan fisik terhadap
harga diri
3. Diskusikan persepsi pasien
dan keluarga tentang
perubahan citra tubuh
Edukasi:
1. Jelaskan kepada keluarga
tentang perawatan perubahan
citra tubuh
2. Anjurkan mengungkapkan
gambaran diri terhadap citra
tubuh
3. Anjurkan menggunakan alat
bantu (mis pakaian, wig,
parfum)
5 Defisit Setelah dilakukan Edukasi kesehatan
pengetahuan b.d tindakan keperawatan Observasi:
kurang minat dalam jangka waktu 1. Identifikasi kesiapan dan
dalam belajar d.d 2x24 jam tingkat kemampuan menerima
menunjukan pengetahuan membaik informasi
perilaku tindakan dengan kriteria hasil: 2. Identifikasi faktor faktor yang
sesuai ajaran Perilaku sesuai anjuran: dapat perilaku meningkatkan
4 dan menurunkan motivasi
Verbalisasi minat dalam hidup bersih dan sehat
belajar : 4
Perilaku sesuai Terapeutik:
pengetahuan : 4 1. Sediakan materi dan media
pendidikan kesehatan
2. Jadwalkan kesepakatan
pendidikan kesehatan sesuai
3. Berikan kesempatan untuk
bertanya
Edukasi:
1. Jelaskan faktor risiko yang
dapat mempengaruhi
kesehatan
2. Ajarkan perilaku hidup bersih
dan sehat
3. Ajarkan strategi yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan
sehat.

Anda mungkin juga menyukai