Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

OSTEOMIELITIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA


PASIEN DENGAN OSTEOMIELITIS

Nama Kelompok 4 :
• Bunci Dwi Vernanda (202001095)
• Af'idatun Amiyah (202001101)
• Maysi Puji Isanggraini (202001111)
• Tasya Aprilia widyaningrum (202001107)
• Amanah Aulia C.L (202001115)
• Putri Nurul Amalia (202001120)
• Rizky Mauldy Ahmad (202001126)
• Mohammad Aziz Muhaimin (202001130)
• Octavia Eka safitri (202001134)
TRIGGER CASE

Tn. S usia 35 tahun, diduga menderita infeksi bakteri patogenik dengan keluhan
pyrexia, kemerahan, nyeri, dan sinus pada tungkai bawah. 2 tahun yg lalu ada
riwayat kecelakaan dengan fraktur terbuka pada tungkai bawah lalu dibawa ke
rumah sakit. Pada plain foto didapatkan penebalan periosteum, Bone resorption,
sclerosis sekitar tulang, involucrum. Tn.S didiagnosa osteomielitis, didapatkan
deformitas, scar tissue, sinus dengan discharge , seropurulent dan ekskoriasi sekitar
sinus. Tn.S mengeluh nyeri pada tungkai bawah yg mengalami fraktur. Skala nyeri
7, terasa cenat-cenut, panas, sifatnya sering, wajah menahan sakit, akral hangat,
bibir kering. Pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan: TD: 130/90 mmHg, S:
39°C, N: 100 x/menit, RR: 22 x/menit
A. PENGKAJIAN
1. Identitas klien
Nama : Tn. S
Umur : 35 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Mojokerto

2. Keluhan utama
Pasien mengeluh pyrexia , kulit kemerahan, nyeri, dan sinus pada tungkai bawah
3. Riwayat penyakit

• Riwayat penyakit sekarang


Pasien didiagnosa osteomielitis, didapatkan deformitas, scar tissue, sinus dengan
discharge , seropurulent dan ekskoriasi sekitar sinus. Tn.S mengeluh nyeri pada
tungkai bawah yg mengalami fraktur. Skala nyeri 7, terasa cenat-cenut, panas,
sifatnya sering, wajah menahan sakit, akral hangat, bibir kering.
• Riwayat penyakit dahulu
2 tahun yg lalu ada riwayat kecelakaan dengan fraktur terbuka pada tungkai
bawah. Pada plain foto didapatkan penebalan periosteum, Bone resorption,
sclerosis sekitar tulang, involucrum.
• Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada riwayat penyakit keluarga
B. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH KEPERAWATAN
Ds: Inflamasi, infeksi bengkak, hipertermia , nekrosis jaringan, Nyeri kronis
fraktur
1. Pasien mengeluh nyeri di tungkai bawah yg
mengalami fraktur
2. Pasien mengatakan terasa cenat-cenut

DO :

3. Wajah pasien tampak meringis, menahan sakit dan


sering mengeluh tentang sakitnya
4. skala nyeri 7

DS: Proses supurasi di tulang luka fraktur terbuka, sekunder Kerusakan integritas jaringan
akibat infeksi inflamasi tulang
1. Pasien mengatakan kulitnya "kemerahan"

Do :

2. Terdapat scar tissue dan bekas fraktur pada


tungkai bawah
3. Ekskoriasi sekitar sinus
4. Bibir kering

DS: Proses infeksi, peningkatan kecepatan metabolik Hipertermia

1. Pasien mengeluh badannya panas

Do:

2. Suhu tubuh pasien 39°C


3. Akral hangat
4. Terdapat" kemerahan" pd kulit
5. Frekuensi napas meningkat 22 x/menit
C. DIAGNOSA

1. Nyeri kronis b.d inflamasi dan pembengkakan


2. Kerusakan integritas jaringan b.d proses supurasi di tulang luka fraktur terbuka,
sekunder akibat infeksi inflamasi tulang
3. Hipertermia b.d proses infeksi, peningkatan kecepatan metabolik
D. INTERVENSI

Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

Nyeri kronis b.d inflamasi Setelah dilakukan asuhan keperawatan servasi:


Ob

selama 2 x24 jam, diharapkan tingkat nyeri


dan pembengkakan 1. Identifkasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
menurun, dengan kriteria hasil :
nyeri
1. Keluhan nyeri menurun 2. Identifikasi skala nyeri
2. Sikap meringis menurun 3. Identifikasi respons nyeri non verbal
3. Sikap gelisah menurun 4. identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri

 
5. Identifikasi pengetahuan dan keyaninan tentang nyeri
6. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
7. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
8. Monitor efek samping penggunaan analgesik

Teraupetik:

9. Berikan teknik nonfamakologls untuk mengurangi rasa nyeri (mis.


TENS, hipnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pljat,
aromaterapi, teknik imajlnasi terbimbing, kompres hangat dingin,
terapi bermain)
10. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyern (mis. suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
11. Fasilitasi istirahat dan tidur
12. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan ny eri

 
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

Kerusakan integritas jaringan Setelah dilakukan asuhan keperawatan Observasi:


b.d proses supurasi di tulang selama 2 x24 jam, diharapkan integritas Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (mis. Perubahan sirkulasi,
luka fraktur terbuka, sekunder kulit meningkat dengan kriteria hasil: perubahan status nutrisi, penurunan kelembaban, suhu lingkungan ekstrem,
akibat infeksi inflamasi tulang 1. Perfusi jaringan meningkat penurunan mobilitas)
2. Kerusakan jaringan menurun Teraupetik:
3. Kerusakan lapisan kulit menurun 1. Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
4. Kemerahan menurun 2. Lakukan pemijatan pada area penonjolan tulang , jika perlu
3. Gunakan produk berbahan petrolium atau minyak pada kulit kering
4. Gunakan produk berbahan ringan/alami dan hipoalergenik pada kulit
sensitif
5. Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit kering
Edukasi:
6. Anjurkan menggunakan pelembab
7. Anjurkan minum air yg cukup
8. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
9. Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
10. Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrem
Hipertermia b.d proses Setelah dilakukan asuhan keperawatan Observasi:
infeksi, peningkatan selama 2 x24 jam, diharapkan hipertermia 1. Identifikasi penyebab hipertermi (mis. Dehidrasi,terpapar lingkungan
kecepatan metabolik membaik dengan kriteria hasil: panas, penggunaan inkubator)
1. Suhu tubuh membaik 2. Monitor suhu tubuh
2. Suhu kulit membaik 3. Monitor kadar elektrolit
3. Kulit merah menurun 4. Monitor kadar keluaran urin
5. Monitor komplikasi akibat hipertensi
Teraupetik:
6. Sediakan lingkungan yg dingin
7. Basahi dan kipasi permukaan tubuh
8. Longgarkan atau lepaskan pakaian
9. Berikan cairan oral
10. Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
11. Berikan oksigen , jika perlu
Edukasi :
12. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi:
13. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit, jika perlu
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai