Anda di halaman 1dari 15

PROBLEM BASED

LEARNING 3
Disusun Oleh :
Kelompok 1 PSIK 5A
1. Adinda Devi Ariyani (SK120001)
2. Bunga Rizki Febriyani
(SK120008)
3. Cholifatul Nysa (SK120009)
4. Kamila Muayyida
Keperawatan Medikal (SK120022)
Bedah III
KASUS

Pasien perempuan umur 20 tahun dirawat di ruang rawat


bedah mengalami luka bakar akibat kompor gas. Pasien
mengatakan nyeri berat, cemas, dan sedih dengan kondisinya.
Hasil pemeriksaan: tampak luka bakar pada area paha kanan
bagian luar, tangan kanan sisi bagian dalam mulai telapak
tangan sampai dengan siku, kedalaman luka sampai dermis,
terdapat bula, kemerahan, dan basah. Tanda-tanda vital: nadi
88/menit, tekanan darah 128/86 mmHg, frekuensi napas 24/menit,
suhu 37 OC.
KATA-KATA ATAU ISTILAH ASING
01 DERMIS

Dermis merupakan lapisan


tengah yang terletak di
antara epidermis dan
jaringan subkutan.
02 BULA
Bula merupakan istilah untuk
gelembung yang muncul akibat
mengendurnya sebagian kulit yang
menyebabkannya terpisah dari
lapisan kulit di bawahnya, biasanya
kondisi ini terjadi setelah paparan
terhadap suhu panas akibat luka
bakar.
Pathway Atau Alur Mekanisme Terjadinya Gangguan Pada Kasus

PATHWAY Panas, kimia,


LUKA BAKAR radiasi

Luka bakar

Kerusakan jaringan

Epidermis, dermis

MK: Kerusakan Merangsang saraf takut


integritas kulit perifer bergerak

Alarm nyeri pergerakan terbatas

MK; Hambatan mobilitas


MK; Nyeri akut fisik
PENATALAKSANAAN MEDIS

Penatalaksanaan pasien luka bakar sesuai dengan kondisi dan


tempat pasien dirawat melibatkan berbagai lingkungan perawatan
dan disiplin ilmu antara lain mencakup penanganan awal (ditempat
kejadian), penanganan pertama di unit gawat darurat, penanganan di
ruangan intensif dan bangsal.
1.Tatalaksana 2.Tatalaksana
Resusitasi 3. Resusitasi Nutrisi
Resusitasi Cairan
Luka Bakar
Pada pasien luka bakar,
Tatalaksana resusitasi a. Cara Evans
pemberian nutrisi
jalan napas b. Cara baxter enteral sebaiknya sejak
dini

4. Penanganan Luka 5. Terapi Minimalis


Lingkungan
a. Pendinginan luka
b. Debridemen a. Fase inflamasi
c. Tindakan pembedahan: b. Fase fibrolastic
1.) Split cangkok kulit c. Fase maturbasi
2.) Flap
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Nama : Nn. X
Usia : 20 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kendal
Riwayat Penyakit
Sekarang
KELUHAN UTAMA
• Pasien Nn. X dirawat di ruang rawat bedah mengalami
luka bakar akibat kompor gas
Pasien Nn. X yang • Pasien mengatakan nyeri berat, cemas, dan sedih dengan
berusia 20 tahun dirawat kondisinya
di ruang rawat bedah • Hasil pemeriksaan : tampak luka bakar pada area paha
mengalami luka bakar kanan bagian luar, tangan kanan sisi bagian dalam mulai
akibat kompor gas. telapak tangan sampai dengan siku, kedalaman luka
Pasien mengatakan nyeri sampai dermis, terdapat bula, kemerahan, dan basah.
berat, cemas, dan sedih
dengan kondisinya.
RIWAYAT KESEHATAN DAHULU

Nn. X mengatakan belum pernah


mempunyai riwayat masuk rumah
sakit/operasi di rumah sakit sebelumnya.
RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA POLA ISTIRAHAT/TIDUR

Tidak ada Nn. X mengalami gangguan


riwayat DM, dalam hal pola tidur. Nn. X
hipertensi, merasa tidak nyaman dan
asma, dan TBC tidak nyenyak saat tidur
setelah mengalami sakit ini.

POLA KOGNITIF PRESEPSI


Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan penglihatan
atau pendengaran juga penciuman beserta fungsinya. Selama
sakit pasien mengatakan mengalami gangguan nyeri pada
daerah luka bakar pada area paha kanan bagian luar, tangan
kanan sisi bagian dalam mulai telapak tangan sampai dengan
siku.
PEMERIKSAAN FISIK DAN PSIKOSOSIAL

Sirkulasi Integritas ego


Aktivitas/ Eliminasi
istirahat

Pernapasan Nyeri/
Keamanan
RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut b/d agens cedera fisik (luka


bakar)
2. Kerusakan integritas kulit b/d cedera
kimiawi kulit (luka bakar)
3. Gangguan mobilitas fisik b/d intoleransi
aktivitas
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN MELIPUTI OUTCOME DAN INTERVENSI
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)

1. Nyeri akut b/d agens cedera Setelah dilakukan tindakan 1. Mengenali kapan nyeri
fisik (luka bakar) keperawatan selama 3 x 24 jam terjadi secara konsisten
  diharapkan perfusi jaringan 2. Menggambarkan faktor
Definisi : pengalaman sensori serebral pasien menjadi efektif penyebab secara
dan emosional tidak dengan kriteria hasil : konsisten
menyenangkan berkaitan 1. Mengenali kapan nyeri 3. Mengunakn tindakan
dengan kerusakan jaringan terjadi secara konsisten pencegahan secara
actual atau potensial, atau 2. Mengunakan tindakan konsisten
yang digambarkan sebagai pencegahan secara 4. Menggunakan tindakan
kerusakan (international konsisten pengurangan nyeri tanpa
association for the study of 3. Menggunakan tindakan analgesik secara
pain) awitan yang tiba-tiba pengurangan nyeri tanpa konsisten
atau lambat dengan intensitas analgesik secara konsisten 5. Mengenali apa yang
ringan hingga berat, dengan 4. Mengenali apa yang terkait terkait dengan gejala
berakhirnya dapat dengan gejala nyeri secara nyeri secara konsisten
diantisipasi atau diprediksi, konsisten
dan dengan durasi kurang 5. Penurunan tingkat nyeri
dari 3 bulan.
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi (NIC)
Keperawatan Hasil (NOC)
2. Kerusakan Setelah dilakukan 1. Anjurkan pasien untuk
integritas kulit tindakan keperawatan menggunakan pakaian
b/d cedera selama 3x 24 jam yang longgar
kimiawi kulit diharapkan integritas 2. Observasi luka
(luka bakar) kulit membaik dengan 3. Lakukan perawatan
  kriteria hasil : luka dengan teknik
Definisi : 1. Tidak ada tanda- steril
Kerusakan tanda cedera termal 4. Ajarkan pada keluarga
pada epidermis 2. Tidak ada tanda- pasien tentang
dan / atau tanda infeksi perawatan luka
dermis. 3. Integritas kulit
membaik
4. Tidak ada nekrosis
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi (NIC)
Keperawatan (NOC)
3. Hambatan Setelah dilakukan 1. bantu pasien untuk
mobilitas fisik b/d tindakan keperawatan menggunakan alas kaki yang
intoleransi selama 3x 24 jam memfasilitasi pasien untuk
aktivitas diharapkan mobilitas berjalan dan mencegah
fisik teratasi dengan cedera
  kriteria hasil: 2. Bantu pasien untuk duduk di
Defnisi : 1. Keseimbangan tidak sisi tempat tidur untuk
Keterbatasan terganggu memfasilitasi penyesuaian
dalam gerakan 2. Koordiansi tidak sikap tubuh
fisik atau satu terganggu 3. Bantu pasien untuk
atau lebih 3. Gerakan otot tidak berpindahan
ektermitas secara terganggu 4. Terapkan / sediakan alat
mandiri dan 4. Berjalan tidak bantu (tongat, walker atau
terganggu kursi roda)
terarah 5. Bergerak dengan 5. monitor penggunaan kruk
mudah tidak pasien atau alat bantu
terganggu berjalan lainnya
THANK YOU
FOR YOUR
ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai