Anda di halaman 1dari 15

Askep

Luka
Bakar
Kelompok 2
Nama Kelompok :
JESIKA G. MAKAWIMBANG

PUTRI APRILLA A

MARIA P. DUARMAS

DAVID SONDAKH

MARIA G. WANMA

JENIFER HONTONGLALIU

STEVANIA AGNES AGHOGHO


Defenisi
• Luka bakar (combustio/burn) adalah
cedera (injuri) sebagai akibat kontak
langsung atau terpapar dengan sumber-
sumber panas (thermal), listrik
(electrict), zat kimia (chemycal), atau
radiasi (radiation).

• Luka bakar adalah injury pada jaringan


yang disebabkan oleh suhu panas,
kimia, elektrik, radiasi dan thermal.
(Djohansjah, M, dkk, 1991: 365)
Etiologi
● Luka bakar disebabkan oleh dari sumber panas ke tubuh. Panas tersebut mungkin di pindahkan melalui
konduksi atau radiasi elektromagnetik.. Faktor yang mempengaruhi beratnya luka bakar antara lain :

1. Keluasan luka bakar

2. Kedalaman luka bakar

3. Umur pasien

4. Agen penyebab

5. Fraktur atau luka lain yang menyertai

6. Penyakit yang dialami terdahulu seperti diabetes, ginjal, jantung, dll.

7. Obesitas

8. Adanya trauma inhalasi


Patofisiologi
● Luka bakar disebabkan oleh perpindahan
energi dari sumber panas ke tubuh. Panas
tersebut dapat dipindahkan melalui konduksi
atau radiasi elektromagnetik, derajat luka
bakar yang berhubungan dengan beberapa
faktor penyebab, konduksi jaringan yang
terkena dan lamanya kulit kontak dengan
sumber panas.
Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama, Umur, Jenis Kelamin, Tanggal Masuk
2. Keluhan Utana
Keluhan utama yang dirasakan oleh klien luka bakar adalah nyeri, sesak
napas.Nyeri dapat disebabkan karena iritasi terhadap syaraf.
3. Riwayat kesehatan 
a. Riwayat kesehatan dahulu
Biasanya klien dengan luka bakar ini sebelumnya bekerja pada tempat yang
mempunyai resiko terjadi luka bakar seperti proyek lapangan pabrik kimia
atau petugas lapangan lainnya
 b.  Riwayat kesehatan sekarang
Biasanya pada klien luka bakar derajat satu yang dirasakan oleh klienadalah
nyeri, sesak nafas serta sensitife untukdisentuh, ditekan, gerakan udara, dan
perubahan suhu luka  bakar derajat kedua biasanya terasa sangat nyeri d dan
pada luka bakar derajat tiga sudah tidak terasa nyeri lagi.
c.  Riwayat kesehatan keluarga
Biasanya keluarga tidak ada menderita penyakit yang sama dengan klien
tetapi perlu di kaji riwayat penyakit keturunan seperti Diabetes Melitus dan
Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut berhubungan 2. Resiko tinggi infeksi


dengan kerusakan ujung- berhubungan dengan
ujung saraf karena luka kerusakan barier kulit,
bakar kerusakan respons imun,
prosedur invasif
Intervensi
1. Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan ujung-ujung saraf karena luka bakar
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x 24 jam, diharapkan tingkat Nyeri menurun

Kriteria hasil :

○ keluhan nyeri menurun

○ meringis menurun

○ Gelisah menurun

○ kesulitan tidur

○ Frekuensi nadi membaik


● Tindakan
MANAJEMEN NYERI (I. 08238)
● Observasi

○ Lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri

○ Identifikasi skala nyeri

○ Identifikasi respon nyeri non verbal

○ Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri

○ Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri

○ Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri

○ Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup

○ Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan

○ Monitor efek samping penggunaan analgetik


● Terapeutik

○ Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)

○ Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)

○ Fasilitasi istirahat dan tidur

○ Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
● Edukasi

○ Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri

○ Jelaskan strategi meredakan nyeri

○ Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri

○ Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat

○ Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri


● Kolaborasi

○ Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu


2. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kerusakan barier
kulit, kerusakan respons imun, prosedur invasif

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama...x 24


jam, diharapkan derajat infeksi menurun

Kriteria Hasil :

○ Demam menurun

○ kemerahan menurun

○ nyeri menurun

○ bengkak menurun
● Tindakan
PENCEGAHAN INFEKSI
● Observasi

○ monitor tanda gejala infeksi lokal dan sistemik


● Terpeutik

○ Batasi jumpah prngunjung

○ berikan perawatan kulit pada daerah edema

○ Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien

○ Pertahankan teknik aseptik pada pasien berisiko tinggi


● Edukasi

○ Jelaskan tanda dan gejala infeksi

○ Ajarkan cara memeriksa luka

○ Anjurkan meningkatkan asupan cairan


● Kolaborasi

○ Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu


Implementasi
❏Implementasi merupakan kategori dari
perilaku keperawatan, dimana perawat
melakukan tindakan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan
dari asuhan keperawatan. Pada tahap
pelaksanaan ini perawat memberikan asuhan
keperawatan sesuai dengan rencana dan
prioritasnya namun kadang-kadang ada
perubahan sesuai dengan keadaan klien.
KESIMPULAN
• Kulit adalah organ kompleks yang memberikan pertahanan tubuh
pertama terhadap kemungkinan lingkungan yang merugikan. Kulit
yang melindungi tubuh dari infeksi, mencegah kehilangan cairan
tubuh, membantu mengontrol suhu tubuh, berfungsi sebagai organ
ekskretori dan sensori, membantu dalam proses aktivasi vitamin D,
dan mempengaruhi citra tubuh.
Luka bakar adalah hal yang umum, namun merupakan bentuk
cedera kulit yang sebagian  besar dapat dicegah.
Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas,
bahan kimia, listrik dan radiasi.
Luka Bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas,
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai