Anda di halaman 1dari 15

Askep

Gagal
Hati
Kelompok 3
Nama Kelompok :
JESIKA G. MAKAWIMBANG

PUTRI APRILLA A

JENIFER HONTONGLALIU

VESANTI E KALIGIS

MARGARETA M MAMESAH

NATALIA KRIMADI
Defenisi
• Penyakit hepar adalah suatu istilah untuk
sekumpulan kondisi-kondisi, penyakit-
penyakit dan infeksi-infeksi yang
mempengaruhi sel-sel, jaringan-jaringan,
struktur dan fungsi dari hati. Kegagalan hati
adalah suatu keadaan dimana terjadi
penurunan/kemunduran fungsi hati yang
sangat berat. Penyakit liver adalah suatu
istilah untuk sekumpulan kondisi-kondisi,
penyakit-penyakit dan infeksi-infeksi yang
mempengaruhi sel-sel, jaringan-jaringan,
struktur dan fungsi dari hati.
Etiologi
● Gagal hepar dapat disebab oleh kerusakan-kerusakan bawaan sejak lahir atau
kelainan- kelainan hati yang hadir pada kelahiran, kelainan-kelainan
metabolisme atau kerusakan dalam proses dasar tubuh, suatu kondisi yang
bervariasi termasuk infeksi virus, serangan bakteri, dan perubahan kimia atau
fisik didalam tubuh. Penyebab yang paling umum dari kerusakan hati adalah
kurang gizi (malnutrition), terutama yang terjadi dengan kecanduan alcohol
atau keracunan oleh racun,
Patofisiologi
● Pada keadaan normal hati berfungsi menyaring
semua sari makanan dan membuang racun yang
terkandungnya dan kemudian dibuang ke saluran
pembuangan dalam tubuh. Hati juga berfungsi
mengubah zat gizi untuk dijadikan energi, hormon,
dan pembekuan darah serta kekebalan tubuh.
Fungsi lain dari hati yakni menyimpan vitamin,
mineral, dan zat gula,mengatur lemak dalam tubuh.
Jika hati tidak mampu bekerja sebagaimana
mestinya, itulah yang disebut sebagai gagal hati
Pengkajian
Data Subyektif :
1. Keluhan : anoreksia, mual, muntah, nyeri abdomen
2. Kulit, selaput lendir, sclera : kekuning-kuningan, gatal, urine
berwarna kuning tua dan berbuih.
3. Kebiasaan : merokok, minum alcohol, obat-obatan terlarang,

Data subjektif :
1.Tanda vital : tekanan darah menunjukkan tekanan darah ortostatik
2.Status cairan dan elektrolit : deficit volume, munyah, pendarahan,
dehidrasi akibat asites dan edema dan kelebihan volume akibat
retensi natrium dan air.
3.Abdomen : gerakan peristalsis (auskultasi), distensi abdomen,
nyeri tekan, pembesaran hepar dan limpa, asites, dilatasi vena pada
abdomen (kaput medusa).
Diagnosa Keperawatan

1. Defisit Nutrisi b.d 3. Resiko perdarahan b.d


anoreksia, mual, gangguan fungsi
gangguan absorbsi metabolism hepar.
2. Intoleransi aktivitas b.d
ketidak seimbangan
antara suplai O2
Intervensi
1. Defisit Nutrisi b.d anoreksia, mual, gangguan absorbsi.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan ...x 24 jam, diharapkan keadekuatan asupan nutrisi membaik.
Kriteria Hasil :
● porsi makanan yang dihabiskan meningkat
● kekuatan otot pengunyah meningkat
● Berat badan membaik
● Indeks Masa Tubuh (IMT) membaik

Tindakan
Observasi :
● Identifikasi status nutrisi
● Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
● Monitor asupan makanan
● Monitor berat badan
● Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Terapeutik :
● Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
● Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. Piramida makanan)
● Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
● Berikan makan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
● Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
● Berikan suplemen makanan, jika perlu
● Hentikan pemberian makan melalui selang nasigastrik jika asupan oral dapat ditoleransi

Edukasi :
● Anjurkan posisi duduk, jika mampu
● Ajarkan diet yang diprogramkan
● Kolaborasi
● Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. Pereda nyeri, antiemetik), jika perlu
● Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient yang dibutuhkan, jika
perlu
2. Intoleransi aktivitas b.d ketidak seimbangan antara suplai O 2
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan ...x 24 jam, diharapkan Toleransi aktifitas meningkat
Kriteria hasil:
● Frekuensi nadi meningkat
● saturasi oksigen meningkat
● keluhan lelah menurun
● dispnea saat aktivitas menurun
● dispnea setelah aktivitas menurun

Tindakan :
Observasi
● Identifkasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
● Monitor kelelahan fisik dan emosional
● Monitor pola dan jam tidur
● Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
Terapeutik :
● Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. cahaya, suara, kunjungan)
● Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif
● Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan
● Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan

Edukasi :
● Anjurkan tirah baring
● Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
● Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang
● Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
● Kolaborasi
● Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan
3. Risiko Perdarahan perdarahan b.d gangguan fungsi metabolism hepar.
Tujuan : Setelah dilkukan asuhan keperawatan ...x 24 jam, diharapkan tingkat perdarahan menurun
kriteria hasil:
● kelembapan membran meningkat
● mukosa meningkat
● kelembapan kulit meningkat
● Hemoglobin membaik
● Hematokrit membaik
● Hematuria menurun

Tindakan :
Observasi
● Monitor tanda dan gejala perdarahan
● Monitor nilai hematokrit/homoglobin sebelum dan setelah kehilangan darah
● Monitor tanda-tanda vital ortostatik
● Monitor koagulasi (mis. Prothombin time (TM), partial thromboplastin time (PTT), fibrinogen, degradsi
fibrin dan atau platelet)
Terapeutik
● Pertahankan bed rest selama perdarahan
● Batasi tindakan invasif, jika perlu
● Gunakan kasur pencegah dikubitus
● Hindari pengukuran suhu rektal

Edukasi
● Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
● Anjurkan mengunakan kaus kaki saat ambulasi
● Anjurkan meningkatkan asupan cairan untuk menghindari konstipasi
● Anjurkan menghindari aspirin atau antikoagulan
● Anjurkan meningkatkan asupan makan dan vitamin K
● Anjrkan segera melapor jika terjadi perdarahan

Kolaborasi
● Kolaborasi pemberian obat dan mengontrol perdarhan, jika perlu
● Kolaborasi pemberian prodok darah, jika perlu
● Kolaborasi pemberian pelunak tinja, jika perlu
KESIMPULAN
• Gagal hati adalah hati tidak mampu bekerja sebagaimana
mestinya. Hati tidak dapat bekerja sebagaimana fungsinya
sehingga hati paling umum terjadi suatu kerusakan fungsi
atau kerusakan hati adalah kurangnya gizi (malnutrition),
maka kemampuannya untuk melaksanakan fungsi-fungsi ini
jadi melemah.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai