Anda di halaman 1dari 16

Nama : Siti Hifdzilla

Mata Kuliah : KMB 2

Prodi : Keperawatan 3B

Tugas medikal bedah 2

1. Sebutkan dan jelaskan secara singkat sistem endokrin

 Definisi

Kelenjar endokrin yaitu organ yang menghasilkan hormon yang tidak memiliki duktus/pembuluh
saluran (duct), sehinggga hormon yang dihasilkan didistribusikan ke seluruh tubuh melalui
pembuluh darah. sistem kelenjar dan struktur lain yang mengeluarkan sekret internal
( hormon) yang dilepaskan secara langsung ke dalam sistem sirkulasi, mempengaruhi
metabolisme dan proses tubuh lainnya

Kelenjar endokrin biasa di sebut kelenjar buntu. Kelenjar tanpa melewati duktus atau
saluran dan hasil sekresinya di sebut hormon. Beberapa dari organ endokrin ada yang
menghasilkan satu macam hormon (hormon tunggal). Di samping itu juga ada yang
menghasilkan lebih dari satu macam hormon atau hormon ganda, misalnya kelenjar
hipofise sebagai pengatur kelenjar yang lain.Contoh: Kelenjar tiroid, kelenjar adrenal,
ovarium, testis, pankreas, dan sebagai nya.

2.Jelaskan definisi, etiologi serta tanda dan gejala dari Diabetes Mellitus

 Definisi

diabetes melitus adalah suatu penyakit metabolik yang ditandai dengan adanya
hiperglikemia yang terjadi karena pankreas tidak mampu mensekresi insulin,
gangguan kerja insulin, ataupun keduanya. Dapat terjadi kerusakan jangka panjang
dan kegagalan pada berbagai organ seperti mata, ginjal, saraf, jantung, serta pembuluh
darah apabila dalam keadaaan hiperglikemia kronis.

Etiologi Diabetes Mellitus


Faktor penyebab diabetes mellitus (Smeltzer, 2012) antara lain :

1) DM Tipe 1

a) Faktor genetik

Penderita DM tidak mewarisi DM tipe 1 itu sendiri, tetapi mewarisi suatu


kecenderungan genetik ke arah terjadinya DM tipe 1. Kecenderungan genetik ini
ditemukan pada individu yang memiliki tipe antigen HLA (Human Leucocyte
Antigen) tertentu.

b) Faktor imunologi

Respon abnormal dimana Antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara
bereaksi dengan jaringan tersebut sebagai jaringan asing.

c) Faktor lingkungan

Virus / toksin tertentu dapat memacu proses yang dapat menimbulkan distruksi sel
beta.

2) DM Tipe 2

Faktor resiko yang berhubungan adalah obesitas, riwayat keluarga, usia (Suddarth,
2008)

Gejala Diabetes Melitus

Gejala utama diabetes melitus adalah :

a. Poliuria (banyak berkemih)

b. Polidipsia (rasa haus sehingga jadi banyak minum)

c. Polifagia (banyak makan karena perasaan lapar terus-menerus)

Gejala tambahan diabetes melitus adalah :

a. Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya

b. Lemas, mudah lelah, kesemutan, gatal

c. Penglihatan kabur

d. Penyembuhan luka yang buruk

e. Disfungsi ereksi pada pasien pria

f. Gatal pada kelamin pasien wanita


g. Perlu dilakukan pemeriksaan penunjang untuk memastikan bahwa pasien

tesebut menderita diabetes melitus.

3. Patway diabetes Mellitus

 4 dan 5 Diagnosa Keperawatan dan intervensi Keperawatan

 Intoleransi aktivitas
 Definisi = ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari
 Gejala dan tanda mayor
 Subjektif

1. Mengeluh lelah

 Objektif

1. Frekuensi jantung meningkat <20% dari kondisi istirahat

Gejala dan tanda minor

 Subjektif

1. Dispnea saat/setelah aktivitas

2. Merasa tidak nyaman setelah beraktivitas

3.merasa lemah

 Objektif

1. Tekanan darah berubah >20% dari kondisi istirahat

2. Gambaran EKG Menunjukan aritmia saat/setelah aktivitas

3. Gambaran EKG Menunjukan iskemia

4. Sianosis Intervensi

 Intoleransi aktivitas

Intervensi : manajemen energi

Tindakan

 Observasi

1. Identifikasi gangguam fungsi tubuh mengakibatkan kelelahan

2. Monitor kelelahan fisik dan emosional

3. Monitor pola dan jam tidur

4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas

 terapeutik

5. Sediakan lingkungan nyaman rendah stimulus (mis, cahaya suara kunjungan)


6. Lakukan latihan rentang gerak pasif atau aktif

7. Berikan aktivitas distraksi yang menengkan

8. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur jika tidak dapat berpindah atau berjalan

 edukasi

9. Anjurkan tirah barinh

10. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap

11. Anjurkan menghubungin perawat jika tanda dan gejalakrlelahan tidak berkurang

12. Anjurkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan

 kolaborasi

13. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makan

 Defisit nutrisi

Definisi : asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme

 Gejala dan tanda mayor


 Subjektif

-tidak tersedia

 Objektif

1. Berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang ideal

Gejala dan tanda minor

 Subjektif

1. Cepat kenyang setelah makan

2. Kram/nyeri abdomen

3. Nafsu makan menurun

 Objektif

1. Bising usus hiperaktif

2. Otot pengunyah lemah


3. Otot menelan lemah

4. Membran mukosa pucat

5. Sariawan

7. Rambut rontok berlebihan

8. Diare

 Intervensi : Promosi berat badan

Tindakan

 Observasi :

1.identifikasi kemungkinan penyebab BB berkurang

2. Monitor adanya mual dan muntah

3.Monitor jumlah kalori yang di konsumsi sehari -hari

4. Monitor berat badan

5. Monitor albumin, limfosit, dan elektrolit serum

 Terapeutik

1. Berikan perawatan mulut sebelum memberikan makan, jika perlu

2.sediakan makanan yang tepat sesuai kondisi pasien (mis. Makanan dengan tekstur
halus, makan makanan yang blendir, makanan cairan yang diberikan melalui NGT
atau gastrostomi, total parenteral nutrition sesuai indikasi)

3. Hidangkan makanan secara menarik

4. Berikan suplemen, jika perlu

5. Berikan pujian pada pasien/keluarga untuk peningkatan yang di capai

Edukasi

1. Jelaskan jenis makanan yang bergizi tinggi, namun tetap terjangkau

2. Jelaskan peningkatan asupan kalori yang di butuhkan


 Defisit nutrisi

Intervensi : manajemen nutrisi

Tindakan

 -Observasi

1. Identifikasi status nutrisi

2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan

3. Identifikasi makanan yang di sukai

4. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien

5. Identifikasi perlunya pengunaan selang nasogastrik

6. Monitor asupan makanan

7. Monitor berat badan

8. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium

 teraupetik

9. Lakuakan oral hygiene sebelum makan jika perlu

10. Fasilitasi menentukan pedoman diet mis piramida makanan

11. Sajikan makanan secara menarik dan suhu yanh sesuai

12. Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi

13. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein

14. Berikan suplemen makanan jika perlu

15. Hentikan pemberian makanan melalui selang nasogastrik jika asupan oral dapat di
teloransi

 Edukasi

16. Anjurkan posisi duduk jika perlu

17. Anjarkan diet yang di programkan

 kolaborasi
18. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan misalnya pereda nyeri antiemetik
Jika perlu

19. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkan Jika perlu Berat badan lebih

Definisi : akumulasi lemak berlebih atau abnormal yang tidak sesuai dengan usia dan
jenis kelamin

Penyebab :

1.Kurang aktifitas fisik harian

2.kelebihan konsumsi gula

3.gangguan kebiasaan makan

4.gangguan persepsi makan

5.kelebihan konsumsi alkohol

6.penggunaan energi kurang dari asupan

7. Sering ngemil

8. Sering memakan makanan yang berminyak

9. Faktor keturunan ( mis. Distribusi jaringan adiposa, pengeluaran energi, aktivitas


lipase,lipoprotein, sintesis lipid,lipolisis)

10. Penggunaan makanan formula atau makanan campuran (pada bayi)

11. Asupan kalsium rendah (pada anak anak)

12. Berat badan bertambah berat (selama masa anak-anak , selama masa bayi,
termasuk minggu pertama , 4bulan pertama, dan tahun pertama)

13. Makanan padat sebagai sumber makanan utama pada usia <5bulan.

Gejala tanda Mayor minor :

Subjektif :

(Tidak tersedia)

Objektif :

1. IMT>25 kg/m2 (pada dewasa) atau berat dan panjang badan lebih dari persentil 95
(pada anak <2tahun) atau IMT pada persentil ke 85-95( pada anak 2-18tahun)

 Gejala dan Tanda mayor :


 Subjektif:

(Tidak tersedia)

 Objektif:

1. Tebal lipatan kulit trisep >25mm

Intervesi manajemen berat badan

 Definisi :

Mengidentifikasi dan mengelola berat badan agar dalam tentang optimal

Tindakan :

 Observasi

-identifikasi kondisi kesehatan pasien yang dapat mempengaruhi berat badan

 Terapeutik :

-hitung berat badan ideal pasien

-hitung persentase lemak dan otot pasien

-fasilitasi menentukan target berat badan yang realistis

 Edukasi

-jelaskan hubungan antara asupan makanan, aktifitas fisik, penambahan berat badan
dan penurunan berat badan

-jelaskan faktor risiko berat badan lebih dan berat badan kurang

-anjurkan mencatat berat badan setiap minggu, jika perlu

-anjurkan melakukan pencatatan asupan makan, aktifitas fisik dan perubahan berat
badan Risiko infeksi

 Definisi

Beresiko mengalami peningkatan terserang organisme patogenik

Faktor risiko
1. Penyakit kronis (misalnya diabetes mellitus)

2. Efek prosedur invasif

3. Malnutrisi

4. Peningkatan paparan organisme patogen lingkungan

5. Ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer :

-gangguan peristaltik

-kerusakan integritas kulit

-perubahan sekresi pH

-penurunan kerja siliaris

-ketuban pecah lama

-ketuban pecah sebelum waktunya

-merokok

-statis cairan tubuh

6. Ketidak Adekuatan pertahanan tubuh sekunder:

-penurunan hemoglobin

-imunosupresi

-leukopenia

-supresi respon inflamasi

-vaksinasi tidak adekuat

Intervensi pencegahan risiko infeksi :

 Definisi : mengidentifikasi dan menurunkan risiko terserang organisme


patogenik

Tindakan :

 Observasi

-monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik


 Terapeutik

-Batasi jumlah pengunjung

-berikan perawatan kulit pada area edema

-cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien

-pertahankan teknik aseptik pada pasien beresiko tinggi

 Edukasi

-jelaskan tanda dan gejala infeksi

-ajarkan etika batuk

-ajarkan cara memeriksa kondisi luka

Atau luka operasi

-anjurkan meningkatkan asupan nutrisi

-anjurkan meningkatkan asupan cairan

 Kolaborasi

-kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu ✨Gangguan pola tidur

 Definisi

- gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur faktor eksternal

 Penyebab

1. Hambatan lingkungan (mis. Kelembapan lingkungan sekitar, suhu, lingkungan,


pencahayaan, kebisingan, bau tidak sedap, jadwal pemantauan/pemeriksaan/tindakan)

2.kurang kontrol tidur

3. Kurang privasi

4. Restraint privasi

5. Ketiadaan teman tidur

6.tidak familiar dengan peralatan tidur.


 Gejala dan tanda mayor

Subjektif

1. Mengeluh sulit tidur

2. Mengeluh sering terjaga

3. Mengeluh tidak puas tidur.

4. Mengeluh pola tidur berhbah

5. Mengeluh istirahat tidak cukup

Objektif

( tidak tersedia)

 Gejala dan tanda minor

Subjektif

1. Mengeluh kemampuan beraktivitas menurun

Objektif

(Tidak tersedia)

 Kondisi klinis terkait

1. Nyeri/kolik

2. Hipertiroidsme

3. Kecemasan

4. Penyakit paru obstruktif kronis

5.kehamilan

6.periode pasca partum

7. Kondisi pasca operasi


 Intervensi

Dukungan tidur

Definisi

Memfasilitasi siklus tidur dan terjaga yang teratur

Tidakan

 Observasi

- identifikasi pola aktivitas dan tidur

-identifikasi faktor Penggangu tidur ( fisik/psikologis )

-identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu tidur ( kopi, teh, alkohol,
makanan mendekati waktu tidur, minuman banyak sebelum tidur)

Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi

 Terapeutik

-modifikasi lingkungan ( mis. Pencahayaan, kebisingan, suhu, matras, dan tempat


tidur)

-batasi waktu tidur siang, jika perlu

-fasilitasi menghilangkan stres sebelum tidur

- tetapkan jadwal tidur rutin

-lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan( mis. Pijat, pengaturan


posisi,terapi akupuntur)

-sesuaikan jadwal pemberian obat dan tindakan untuk menunjang siklus tidur terjaga

 Edukasi

-jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit

-anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur

-anjurkan menghindarkan makanan/minuman yang mengganggu tidur


-anjurkan penggunaan obat tidur yang tidak mengandung sup resor terhadap tidur
REM

-ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap gangguan terhadap gangguan pola


tidur (mis.psikologi, gaya hidup, sering berubah shift bekerja)

- ajarkan relaksasi otot autogenik atau cara nonfarmakologi Intervensi

Definisi;

Beresiko mengalami perubahan kadar serum elektrolit.

Faktor Risiko:

1. Ketidakseimbangan Cairan(mis, dehidrasi dan intoksikasi air)

2. Kelebihan Volume cairan

3. Gangguan mekanisme regulasi(mis.

Diabetes)

4. Efek samping prosedur (mis, pembedahan)

5. Diare

6. Muntah

7. Disfungsi ginjal

8. Disfungsi regulasi endokrin

( Pemantauan Elektrolit)

 Definisi:

Mengumpulkan dan menganalisis data terkait regualsi ketidakseimbangan elektrolit.

Tindakan:

 OBSERVASI
- Identifikasi kemungkinana penyebab ketidakseimbangan elektrolit.

- Monitor kadar elektrilit serum.

- Monitor Mual, Muntab, dan Diare.

- Monitor kehilangan cairan, jika perlu

- Monitor tanda dan gejala hipokalemia (mis, kelemahan otot, interval QT


memanjang, glombang T datar atau terbalik, depresi segmen ST, gelombang U,
kelelahan, parestesia, penurunan refleksi, anoreksia, konstipasi, motilitas usus
menurun, pusing, depresi Pernafasan)

- Monitor tanda dan gejala hiperkalemia (mis, peka rangsang, gelisah, mual, muntah,
takikardia mengarah ke bradikardia, fibrilasi ventrikel, gelombang T tinggi,
gelombang P datar, kompleks QRS tumpul, blok jantung mengarah asistol

- Monitor tana dan gejala HIPONATREMIA (mis, disorientasi, otot berkedut, sakit
kepala, membrane mukosa kering, hipotensi postural, kejang, letargi, penurunan
kesadaran)

- Monitor tanda dan gejala HIPERNATREMIA (mis, haus, demam, mual, muntah,
gelisah, peka rangsang, membran mukosa kering, takikardi, hipotensi, kejang)

- Monitor tanda dan gejala HIPOKALSEMIA (mis. peka rangsang, tanda Chvostek
[spasme otot wajah], Interval QT memanjang)

- Monitor tanda dan gejala HIPERKALSEMIA (mis, nyeri tulang, haus, anoreksi,
letargi, kelemahan Otot, segmen QT memendek)

- Monitor tanda dan gejala HIPOMAGNESEMIA (mis, depresi pernafasan, apatis,


tanda chvostek, tanda Trousseau, konfusi, distrismia)

- Monitor tanda dan gejala HIPERMAGNESEMIA(mis, kelemahan otot,


hoporefleksia, bradikardi, depresi SSP, letargi, koma, depresi).

 TERAPEUTIK

- Atur Interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien.

- Dokumentasikan hasil pemantauan


 EDUKASI

- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan

- Informasikan hasil pemantauan, jika perlu.

*Diagnosa (Risiko ketidakseimbangan Elektrolit)*

Anda mungkin juga menyukai