Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN KKP
NAMA KELOMPOK
1. Candra Hari Subagiyo (17.02.01.2332)
2. Nurma Fathiyatul I.R.U (17.02.01.2359)
3. Siti Muidhotin K (17.02.01.2370)
4. Sri Rejeki (17.02.01.2381)
PENGERTIAN
 Nama internasional KKP yaitu Calori Protien Malnutrition
atau CPM adalah suatu penyakit difisiensi gizi dari keadaan
ringan sampai berat, disebut juga Protien Energi Malnutrisi
(PEM).

 Kurang kalori protein (KKP) adalah suatu penyakit


gangguan gizi yang dikarenakan adanya defisiensi kalori
dan protein dengan tekanan yang bervariasi pada defisiensi
protein maupun energi (Sediatoema, 2011).
ETIOLOGI
1. Faktor sosial
2. Kemiskinan
3. Infeksi
4. Pola makan.
5. Tingkat pendidikan orang tua
6. Kurangnya pelayanan
kesehatan, terutama imunisasi.
TANDA DAN GEJALA
KKP Ringan : KKP Berat :
a. Pertumbuhan linear terganggu a. Gangguan pertumbuhan
b. Peningkatan berat badan berkurang, b. Mudah sakit
terhenti, bahkan turun c. Kurang cerdas
c. Ukuran lingkar lengan atas menurun d. Jika berkelanjutan
d. Maturasi tulang terlambat menimbulkan kematian
e. Anemia ringan atau pucat
f. Aktifitas berkurang
g. Kelainan kulit (kering, kusam)
h. Rambut kemerahan
PATOFISIOLOGIS
 Kurang kalori protein akan terjadi mana kala kebutuhan
tubuh akan kalori,protein, atau keduanya tidak tercukupi
oleh diet. Dalam keadaan kekurangan makanan, tubuh selalu
berusaha untuk mempertahankan hidup dengan memenuhi
kebutuhan pokok atau energi. Kemampuan tubuh untuk
mempergunakan karbohidrat, protein dan lemak merupakan
hal yang sangat penting untuk mempertahankan kehidupan,
karbohidrat (glukosa) dapat dipakai oleh seluruh jaringan
tubuh sebagai bahan bakar, sayangnya kemampuan tubuh
untuk menyimpan karbohidrat sangat sedikit, sehingga
setelah 25 jamsudah dapat terjadi kekurangan (Nelson, 2010).
 Akibatnya katabolisme protein terjadi setelah beberapa jam
dengan menghasilkan asam amino yang segera diubah jadi
karbohidrat di hepar dan ginjal. Selam puasa jaringan lemak
dipecah menjadi asam lemak, gliserol dan keton bodies. Otot
dapat mempergunakan asam lemak dan keton bodies sebagai
sumber energi kalau kekurangan makanan ini berjalan
menahun. Tubuh akan mempertahankan diri jangan sampai
memecah protein lagi seteah kira kira kehilangan separuh
dari tubuh (Nelson, 2010).
PEMERIKSAAN DIAGNOTIC
Pemeriksaan Laboratorium menurut (Nelson, 2010).
1. pemeriksaan darah tepi memperlihatkan anemia ringan sampai sedang, umumnya berupa
anemia hipokronik atau normokromik.
2. Pada uji faal hati tampak nilai albumin sedikit atau amat rendah, trigliserida normal, dan
kolesterol normal atau merendah.
3. Kadar elektrolit K rendah, kadar Na, Zn dan Cu bisa normal atau menurun.
4. Kadar gula darah umumnya rendah.
5. Asam lemak bebas normal atau meninggi.
6. Nilai beta lipoprotein tidak menentu, dapat merendah atau meninggi.
7. Kadar hormon insulin menurun, tetapi hormon pertumbuhan dapat normal, merendah maupun
meninggi.
8. Analisis asam amino dalam urine menunjukkan kadar 3-metil histidin meningkat dan indeks
hidroksiprolin menurun.
9. Pada biopsi hati hanya tampak perlemakan yang ringan, jarang dijumpai dengan kasus
perlemakan berat.
10. Kadar imunoglobulin serum normal, bahkan dapat meningkat.
11. Kadar imunoglobulin A sekretori rendah.
12. Penurunan kadar berbagai enzim dalam serum seperti amilase, esterase, kolin esterase,
transaminase dan fosfatase alkali. Aktifitas enzim pankreas dan xantin oksidase berkurang.
13. Defisiensi asam folat, protein, besi.
14. Nilai enzim urea siklase dalam hati merendah, tetapi kadar enzim pembentuk asam amino
meningkat.
PENATALAKSANAAN
 Penatalaksanaan kurang kalori protein (Suriand
& Rita Yuliani, 2010)
1. Diit tinggi kalori, protein, mineral dan
vitamin
2. Pemberian terapi cairan dan elektrolit
3. Penannganan diare bila ada : cairan,
antidiare, dan antibiotic
 Penatalaksanan KKP berat dirawat inap dengan
pengobatan rutin (Arief Mansjoer, 2010):
1. Atasi atau cegah hipoglikemi
2. Atasi atau cegah hipotermi
3. Atasi atau cegah dehidrasi
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN

1. Identitas
Nama, umur, jenis kelamin, alamat, nama orangtua, tanggal MRS, Diagosis medis,
catatan kedatangan.
2. Keluhan utama
1. Kwashiorkor: ibu mengatakan anaknya mengalami
bengkak pada kaki dan tangan, kondisi lemah dan tidak
mau maka, BB menurun dll.
2. Marasmus : ibu pasien mengatakan anaknya rewel, tidak
mau makan, badan kelihatan kurus dll.
3. Riwayat penyakit sekarang
Pasien merasa lesu, pandangan mata sayu, tidak bersemangat, tidak mau makan,
4. Pola penyakit dahulu
memiliki riwayat perematur diet tidak baik dan sering sakit sakitan karena terjadi
penurunan ketahanan tubuh
5. Riwayat penyakit keluarga
Apa anggota keluarga pasien pernah menderita penyakit yang berhubungan dengan
kekurangan gizi atau kurang protein.
6. Riwayat Tumbuh Kembang Anak
a. Antenatal
ibu mengalami mual muntah pada trimester I, ibu tidak pernah
jatuh saat hamil, rutin memeriksakan kehamilan ke bidan dan
dokter setiap bulannya, melakukan imunisas TT di bidan, selama
hamil ibu mengkonsumsi obat atau vitamin yang diberikan oleh
dokter dan tidak mengkonsumsi jamu tradisional.
b. Natal
anak lahir secara Prematur Anak lahir pada usia 30 minggu,
BBLR 2500gram, panjang badan 49 cm,.
c. Post natal
ibu setelah melahirkan tidak ada masalah pada dirinya, masa
nifas selama 40 hari. Anak mengkonsumsi ASI dan diberkan
makanan pendamping ASI pada usia 6 bulan
d. Pertumbuhan
a. sebelum masuk RS berat badan 9,5 kg, tinggi badan 76 cm
b. setelah masuk RS berat badan 9 kg, tinggi badan 76 cm

e. Perkembangan
anak berkembang tidak sesuai dengan tahap perkembangannya
1.Riwayat Imunsasi

7. Riwayat Imunsasi
Umur Jenis
0 Bulan Hepatits B0
1 bulan BCG, Polio 1
2 Bulan DPT-HB-Hib 1, Polio 2
3 bulan DPT-HB-Hib 2, Polio 3
4 bulan DPT-HB_Hib 3, Polio 4
9 Bulan Campak
8. Pemeriksaan fisik
1. Kaji tanda-tanda vital.
2. Kaji perubahan status mental anak, apakah anak nampak cengeng atau apatis.
3. Pengamatan timbulnya gangguan gastrointestinal, untuk menentukan kerusakan fungsi hati, pankreas dan
usus.
4. Menilai secara berkelanjutan adanya perubahan warna rambut dan keelastisan kulit dan membran
mukosa.
5. Pengamatan pada output urine.
6. Penilaian keperawatan secara berkelanjutan pada proses perkembangan anak.
7. Kaji perubahan pola eliminasi. Gejala : diare, perubahan frekuensi BAB. Tanda : lemas, konsistensi BAB
cair.
8. Kaji secara berkelanjutan asupan makanan tiap hari. Gejala : mual, muntahdan tanda penurunan berat
badan.
9. Pengkajian pergerakan anggota gerak/aktivitas anak dengan mengamati tingkah laku anak melalui
rangsangan.
9. Fokus pengkajian pada anak KKP
1. pengukuran antropometri (berat badan, tinggi badan,
lingkaran lengan atas dan tebal lipatan kulit). Tanda
dan gejala yang mungkin didapatkan adalah:
2. Penurunan ukuran antropometri
3. Perubahan rambut (defigmentasi, kusam, kering, halus,
jarang dan mudah dicabut)
4. Gambaran wajah sepe
5. Tanda-tanda gangguan sistem pernapasan (batuk,
sesak, ronchi, retraksi otot intercostal)
6. Perut tampak buncit, hati teraba membesar, bising usus
dapat meningkat bila terjadi diare.
7. Edema tungkai
8. Kulit kering, hiperpigmentasi, bersisik dan adanya crazy
pavement dermatosis terutama pada bagian tubuh yang
sering tertekan (bokong, fosa popliteal, lulut, ruas jari
kaki, paha dan lipat paha)
Diagnosis

1. Defisit Nutrisi berhubungan dengan Faktor


ekonomi
2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan
perubahan nutrisi
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan
kurang nya terpapar informasi
ANALISI DATA
Data fokus Etiologi Masalah
keperawatan
DS : Sosisal Ekonomi Yang Defisit Nutrisi
Tanda dan Gejala Minor: Berkurang
1. Cepat Kenyang setela makan
2. Kram / Nyeri Abdomen
3. Nafsu makan menurun
Nutrisi Semakin
DO :
1. Tanda dan Gejala Mayor: Buruk
Berat badan menurun 10% di
bawah rentang ideal
BB menurun
2. Tanda dan Gejala Minor:
1. Bising usus Hiperaktif Defisit nutrisi
2. Otok menguyah lemah
3. otot memnelan lemah
4. Membra mukosa pucat
5. Sariawan
6. Serum Albumin Turun
7. Rambut Rontok Berlebihan
8. Diare
DS : - Mual mutah diaare Ganguan Intergritas
DO :
berkepanjangan kulit

Tanda dan Gejala Miyor:


Jaringa di bawah
1. Kerusakan jaringan atau
kulit menurun
lapisan kulit

Tanda dan Gejala Minor:


Tugor kulit menurun
1. Nyei

2. pendarahan
Ganguan intergitas
3. Hematoma
kulit
4. kemerahan
DS : Kalori dan protein Ansietas
Tanda dan Gejala Mayor: dalam tubuh
1. merasa bingung berkurang
2. merasa khawatir dengan
akibat dari kodisi yang di
hadapi
3. Sulit berkonsentrasi Kurang pengetahuan
Tanda dan Gejala Minor: tentang kondis
1. Mengelu pusing
2. anoreksia Ansietas
3. palpitasi
4. berasa tidak berdaya
DO :
Tanda dan Gejala Mayor:
1. tanpak gelisa
2. tanpak tegang
3. susah tidur
Tanda dan Gejala Manor:
1. frekuensi nadi meningkat
2. muka tampak pucat
3. TD meningkat
4. Diaforesis
5. Tremor
6. Muka tanpak pucat
7. Suara bergetar
8. Kontak mata buruk
9. Sering berkemih
RENCANA KEPERAWATAN
No SDKI SLKI SIKI

1 Defisit nutrisi Setelah dilakukan Menejemen Nutrisi (I.03119)


berhubungan dengan tindakan asuhan Observasi
faktor ekonomi keperawatan selama 1 x 1. Identifikasi status nutri
24 jam di harapkan 2. Monitor asupan makanan
status nutrisi membaik 3. Motitor berat badan
dengan kriterial hasil: Trapiutik
(L.03030) 1. Berikan makanan tinggi kalori
1. Verbalisasi dan tinggi protein
keinginan untuk 2. Berikan suplemen makanan
meningkatkan Edukasi
nutrisi membaik 1. Anjurkan posisi duduk,jika perlu
2. Pengetahuan Kolaborasi
tentang standar 1. Kolaborasi dengan ahli gizi
asupan nutrisi untuk menentukan jumlah kalori
yang tepat dan jenis nutrisi yang
3. Indeks massa dibutuhkan,jika perlu.
tubuh ideal
2 Gangg Setelah dilakukan tindakan Perawatan intergitas kulit (I.113530)
uan asuhan keperawatan Observasi
integri selama 1 x 24 jam di 1. Identifikasi penyebab gangguan intergitas kulit
tas harapkan integritas kulit
kulit dan jaringan meningkat
Terapeutik
1. Bersihkan perineal dengan air hangat selama periode diare
berhu dengan kriterial hasil:
2. Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit kering
bunga (L14125)
n 1. Perfusi jaringan Edukasi
denga meningkat 1. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
n 2. Elastisitas meningkat 2. Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
peruba 3. Pigmentasi abnormal 3. Anjurkan minum air yang cukup
han meningkat

3 Ansiet Selama dilakukan tindakan Terapi Relaksasi (I.09326)


as asuhan keperawatan Obsevasi
berhu selama 1x 24 jam 1. Identifikasi tekhnik relaksasi yang pernah efektif
diharapkan tingkat ansietas
bunga menurun dengan kriteria
digunakan
n hasil: 2. Monitor respon terhadap terapi relaksasi
denga (L.09093) Terapeutik
n 1. Frekuensi nafas 1. Gunakan nada suara lembut dengan irama
kuran menurun lambat dan berirama
g nya 2. Frekuensi nadi 2. Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang
terpap menurun dengan analgetik atau tindakan medis lain,jika
3. Anoreksia menurun
ar perlu
inform Edukasi
asi 1. Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis
relaksasi yang tersedia
2. Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
KESIMPULAN
1. Kurang kalori protein (KKP) adalah suatu penyakit gangguan
gizi yang dikarenakan adanya defisiensi kalori dan protein
dengan tekanan yang bervariasi pada defisiensi protein maupun
energy.
2. Beberapa faktor penyebabnya antara lain faktor sosia,
kemiskinan, laju pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi
dengan bertambahnya ketersedian bahan pangan, infeksi,
kurangnya pelayanan kesehatan,dan pola makan.
TERIMAH KASIH

Anda mungkin juga menyukai