Anda di halaman 1dari 44

MAKALAH

Keperawatan Keluarga
“Askep Pada Keluarga Dengan Tahap Perkembangan
Keluarga Pra Sekolah”

Disusun Oleh : 1. Arif Daryanto

2. Armanda Ogilvi Alvareza

3. Dea Monica

4. Desmita Putri Ani

5. Venni Harmeilawati Rizki

Kelas : 3B / D3 Keperawatan

Dosen Pengajar : Dahrizal, S.Kp.,M.Ph

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU


JURUSAN KEPERAWATAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

    Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

    Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Bengkulu, September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar belakang.............................................................................1
B......Tujuan .........................................................................................1
C. Manfaat........................................................................................1
D. Sistematika penulisan..................................................................1
BAB II KONSEP TEORI.................................................................................3
A. Konsep Keperawatan Keluarga...................................................3
B. Konsep Askep..............................................................................4
BAB III ASKEP PADA KELUARGA BINAAN............................................9
BAB IV PENUTUP..........................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................36
LAMPIRAN..........................................................................................................37

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah
tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka
saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing
dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan
masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau
kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan
sebagai saran/penyalur.
Untuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan kesehatan keluarga,
keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya
dan saling memelihara.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk lebih
mengetahui tentang :
1. Konsep Keluarga
2. Asuhan Keperawatan Keluarga pada pra sekolah
C. Manfaat
Mahasiswa dapat mengetahui dan melakukan asuhan keperawatan
keluarga pada tahap perkembangan keluarga pra sekolah
D. Sistematika penulisan
1. Cover
2. Kata pengantar
3. Daftar isi
4. BAB 1 Pendahuluan
a. Latar belakang
b. Tujuan
c. Manfaat
d. Sistematika penulisan

1
5. BAB II konsep teori perkembangan keluarga dan askep dari topic
penugasan
6. BAB III askep pada keluarga binaan : Pengkajian sd. Evaluasi
7. BAB IV Penutup
a. Kesimpulan
b. Saran/rekomendasi
8. Daftar pustaka

2
BAB II
KONSEP TEORI

A. KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA

1. Pengertian

Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari


suami-istri, atau suami-istri dan anaknya, atau ayahnya dan anaknya, atau
ibunya dan anaknya (Menurut UU nomor 52 tahun, 2009).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang tediri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat
dibawah satu atap dalam keadaan saling kebergantungan.

2. Perkembangan Keluarga

Tiap tahap perkembangan membutuhkan tugas atau fungsi keluarga agar


dapat melalui tahap tersebut dengan sukses. Tiap individu mempunyai
tugas-tugas perkembangan yang harus mereka capai agar mereka merasa
puas selama tahap perkembangan dan agar mereka mampu beralih ke
tahap berikutnya dengan berhasil. Setiap tahap perkembangan keluarga
pun punya tugas-tugas perkembangan yang spesifik.
a. Tahap III : keluarga dengan anak prasekolah

Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama berusia 2,5 tahun dan
berakhir saat anak usia 5 tahun. Pada tahap ini, keluarga tumbuh
dengan baik dalam jumlah serta kompleksitas fungsi dan
permasalahan. Tugas perkembangan pada tahap anak prasekolah
yaitu:
a) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti kebutuhan
tempat tinggal, privasi, dan rasa aman.
b) Membantu anak bersosialisasi.

c) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan


anak yang lain juga harus dipenuhi.
d) Memepertahankan hubungan yang sehat baik didalam maupun
diluar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar).

3
e) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak.

f) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.

g) Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang anak.


Penambahan jumlah anggota keluarga dapat memicu timbulnya
perubahan peran, ketegangan peran, serta konflik peran antara suami
dan istri akibat tugas sehingga dapat mengancam stabilitas
perkawinan. Orang tua mempunyai peran untuk menstimulus
perkembangan individu anak, khususnya kemandirian anak agar
tugas perkembangan anak pada fase ini tercapai.
Permasalah yang dapat timbul pada tahap ini adalah :

a) Kecelakaan pada anak yang terjadi di dalam rumah

b) Frustasi atau konflik peran orang tua sehingga timbul sikap


proteksi dan disiplin yang berlebih dapat menghambat
kreativitas anak.
c) Frustasi terhadap prilaku anak atau permasalahan laian dalam
keluarga yang memicu tindakan kekerasan pada anak (child
abuse).
d) Terjadinya kegagalan peran sehingga menyebabkan orang tua
menolak berpartisipasi dalam peran pengasuh anak sehingga
terjadi penelantaran pada anak.
e) Masalah kesulitan makan pada anak.

f) Masalah kecemburuan dan persaingan antar anak.

B. KONSEP ASKEP
1.    Pengkajian
a. DATA UMUM
1) Nama kepala keluarga
2) Alamat dan telpon

4
3) Pekerjaan kepala keluarga
4) Pendidikan kepala keluarga
5) Komposisi keluarga
6) Tipe Keluarga
7) Suku Bangsa
8) Agama
9) Status Sosial Ekonomi
10) Aktifitas Rekreasi Keluarga
b. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1) Tahap Perkembangan Keluarga saat ini :
2) Tahap Perkembangan Keluarga yang belum Terpenuhi :
3) Riwayat Keluarga Inti
4) Riwayat keluarga sebelumnya :
c. LINGKUNGAN
1) Karakteristik Rumah :
Denah Rumah :

2) Karakteristik tetangga dan Komunitas RW :


3) Mobilitas Geografis Keluarga :
4) Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan masyarakat :
5) Sistem Pendukung Keluarga :
d. STRTUKTUR KELUARGA
1) Pola Komunikasi Keluarga :
2) Struktur Kekuatan Keluarga :
3) Struktur Peran Formal dan Informal :
4) Nilai dan Norma dalam Keluarga :
e. FUNGSI KELUARGA
1) Fungsi Afektif :
2) Fungsi Sosial
3) Fungsi Perawatan Keluarga :
4) Fungsi Reproduksi :
5) Fungsi Ekonomi : ..
f. STRES DAN KOPING KELUARGA

5
1) Stresor jangka pendek dan Panjang :
2) Kemampuan keluarga Berespon terhadap situasi / stresor :
3) Strategi Koping yang Digunakan :
4) Strategi Adaptasi Disfungsional
g. PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE
Pemeriksaan fisik head to toe dilakukan pada setiap anggota
keluarga

2. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan dengan masalah-masalah yang sering ditemui pada keluarga
dengan anak usia pra sekolah, diagnose yang mungkin muncul
diantaranya :
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif
b. diare
c. Resiko Cidera
d. Resiko Trauma
e. Resiko Keracunan
f. Resiko Infeksi
g. Gangguan Penanganan Pemeliharaan Rumah / Penatalaksanaan
Rumah
h. Gangguan Pemenuhan Nutrisi
i. Perubahan Menjadi Orang Tua
j. Perubahan / Gangguan Tumbuh Kembang
k. Gangguan Komunikasi Verbal
l. Gangguan Proses Keluarga
m. Isolasi Sosial

PRIORITAS MASALAH
No Kriteria Skor Bobot Pembenaran

1 Sifat Masalah 1

Skala : Tidak / Kurang Sehat 3

6
Ancaman Kesehatan 2

Keadaaan Sejahtera 1

2 Kemungkinan Masalah dapat diubah 2

Skala : Mudah 2

Sebagian 1

Tidak dapat 0

3 Potensial Masalah Untuk dicegah 1

Skala : Tinggi 3

Cukup 2

Rendah 1

4 Menonjolnya Masalah 1

Skala : Masalah Berat harus segera di tangani 2

Adanya Masalah tetapi tidak perlu ditangani 1

Masalah Tidak Dirasakan : 0

Jumlah

Untuk menentukan prioritas masalah menggunakan table diatas.

3. Perencanaan
Perencanaan / intervensi pada asuhan keperawatan ditetapkan
berdasarkan dengan diagnosa yang telah diperoleh dari hasil pengkajian
dan analisa data, serta sesuai dengan tujuan asuhan keperawatan yang
diharapkan oleh perawat dan pasien. Dalam menetapkan intervensi,
sebagai perawat hendaknya mengacu pada peran perawat dalam lingkup
perawatan keluarga  dengan anak usia pra sekolah

7
4. Implementasi

Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun.


Pearwat membantuk pasien mencapai tujuan yang diharapka, oleh
karena itu rencana tindakan yang spesifik ini dilaksanakan untuk
memodifikasi fakto- faktor yang memengaruhi maslah kesehatan
pasien.
Tujuan dari pelaksanaan ini adalah membantu pasien dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yang mencakup peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan, dan
memfasilitasi koping. Selama tahap pelaksanaan, perawat harus
melakukan pengumpulan data dan memilih tindakan keperawatan yang
paling sesuai dengan kebutuhan pasien. Semua tindakan keperawatan
dicatat kedalam format yang telah ditetapkan oleh institusi.

5. Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap integral pada proses keperawatan. Apa


yang kurang dapat ditambahkan, dan apabila mendapatkan kasus baru
dan mampu diselesaikan dengan baik, maka hal itu disebut sebagai
keberhasilan atau temuan sebuah penelitian.
Evaluasi bisa dimulai dari pengumpulan data, apakah masih perlu
direvisi untuk menentukan, apakah informasi yang telah dikumpukan
sudah mencukupi, dan apakah perilaku yang diobservasi yang sudah
sesuai. Diagnosa juga perlu di evaluasi dala hal keakuratan dan
kelengkapannya.. tujan dan intervensi evaluasi adalah untuk
menentukan apakah tujuan tersebut dapat dicapai secara efektif.

8
BAB III

ASKEP PADA KELUARGA BINAAN

A. PENGKAJIAN

I. DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga : Tn.S
2) Alamat dan telepon : Hibrida 10. No 13 A
3) Pekerjaan kepala keluarga : Wiraswasta
4) Pendidikan Kepala Keluarga : Sma
5) Komposisi Keluarga
: ................................................................................

No. Nama Jk Hub. Kk Umur Pendidikan Imunisasi Pekerjaan


1. Tn. S L Kepala 23 SMA - Wiraswasta
Keluarga thn
2. Ny. N P Istri 23 SMP - IRT
thn
3. An. A L Anak 4 thn - Lengkap -

Genogram (tiga generasi) :

Genogram (tiga generasi) :

9
Keterangan :

: Laki-laki : garis pernikahan

: Perempuan : tinggal satu rumah

: perempuan meninggal : garis keturunan

6) Tipe Keluarga :
Keluarga Tn. S termasuk tipe keluarga inti yang terdiri dari suami, istri
dan satu anak.

7) Suku Bangsa :
Tn. S bersuku Rejang dan menggunakan bahasa bengkulu sehari-hari

8) Agama :
Keluarga Tn. S seluruhnya beragama Islam

9) Status Sosial Ekonomi :


Tn. S memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta. Penghasilan yang
didapatkan Tn. S cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

10) Aktifitas Rekreasi Keluarga :


Ny. N menyatakan apabila waktu luang digunakan untuk berkumpul
dan menonton TV bersama suami, dan anaknya.

II. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


11) Tahap Perkembangan Keluarga saat ini :
Saat ini anak klien berusia 4 tahun, tahap perkembangan keluarga
adalah anak pra sekolah, tugas perkembangan keluarga adalah

10
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti kebutuhan tempat
tinggal, privasi, dan rasa aman.
b. Membantu anak bersosialisasi.

c. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan


anak yang lain juga harus dipenuhi.
d. Memepertahankan hubungan yang sehat baik didalam maupun
diluar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar).
e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak.

f. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.

g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang anak.


.

12) Tahap Perkembangan Keluarga yang belum Terpenuhi :


Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah kegiatan dan
waktu untuk stimulasi tumbuh kembang anak

13) Riwayat Keluarga Inti :


keluarga klien saat ini dalam keadaan sehat dan tidak adak anggota
keluarga yang sakit, tetapi klien mengatakan anak nya sering menderita
diare

14) Riwayat keluarga sebelumnya :


Klien mengatakan tidak ada yang menderita penyakit seperti hipertensi,
diabetes.

III. LINGKUNGAN
15) Karakteristik Rumah :
Luas rumah keluarga Tn. S ±120 m 2 dan kepemilikan rumah
mengontrak. Rumah Tn. S terdiri dari 1 ruang tamu, 1 kamar mandi, 1
kamar tidur, sumber air yang digunakan adalah sumur. Jarak sumur
dengan septitank ± 10 meter yang terletak dibelakang rumah.
Pencahayaan didalam rumah cukup. Jendela setiap hari terbuka

11
Denah Rumah :

U
Halaman depan
B T
S pintu

Ruang
tamu

Kam

dapur WC

Sep
tic
than

16) Karakteristik tetangga dan Komunitas RW :


Rumah Tn. S dengan tetangga sangat dekat, depan rumah jalan kecil dan
rumah tetangga . mayoritas tetangga Tn. S berkerja sebagai pensiunan,
pegawai, dan Pedagang.

17) Mobilitas Geografis Keluarga :


Setelah menikah Tn. S dan Ny. N tinggal di Hibrida 10 dan belum
pernah pindah.

18) Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan masyarakat :


Klien mengatakan suka menonton tv bersama, dan interaksi dengan
masyarakat baik ditandai dengan sering mengikuti acara masyarakat
seperti posyandu

19) Sistem Pendukung Keluarga :


Klien mengatakan apabila ada keluarga yang sakit maka akan dibawa
ke dokter

12
IV. STRTUKTUR KELUARGA
20) Pola Komunikasi Keluarga :
Komunikasi yang digunakan menggunakan bahasa bengkulu dan
keluarga klien dalam keadaan harmonis

21) Struktur Kekuatan Keluarga :


Klien mengatakan apabila keluarga terdapat masalah maka akan
diselesaikan dengan cara musyawarah

22) Struktur Peran Formal dan Informal :


Tn. S
Peran formal
Tn.S sebagai kepala keluarga, suami dan bapak yang menjadi tulang
punggung/mencari nafkah untuk anak dan istrinya.
Peran informal
Tn.S sebagai kepala keluarga yang dihormati dan disayangi oleh
anggota keluarganya.
Ny. N
Peran formal
Ny. N sebagai ibu dan istri.
Peran informal
Ny. N sebagai ibu yang menyayangi anak dan suaminya serta
sebagai pendidik bagi anaknya.
An. A
Peran formal
An. A sebagai anak pertama dan berusia 4 tahun.

23) Nilai dan Norma dalam Keluarga :


Keluarga klien menerapkan aturan sesuai perintah agama dan keluarga
klien juga menerapkan budaya yang sopan

V. FUNGSI KELUARGA
24) Fungsi Afektif :

13
Semua anggota keluarga klien saling menyayangi satu sama lain dan
apabila ada yang sakit mekeka saling membantu

25) Fungsi Sosial


Hubungan anggota keluarga klien dengan tetangga tarjain sangat baik,
terbukti dengan klien sering mengikuti kegiatan masyarakat seperti
posyandu

26) Fungsi Perawatan Keluarga :


a) Mengenal masalah
Keluarga klien belum mengerti tentang penyakit diare yang sering
diderita oleh anaknya
b) Memutuskan masalah
Klien mengatakan apabila ada keluarga yang sakit akan dibawa ke
dokter.
c) Merawat anggota keluarga
Klien mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit
menyuruh memeriksa dirinya dan menyuruh untuk meminum obat
dan beristirahat.
d) Memodifikasi lingkungan
Halaman rumah klien terlihat rapi dan bersih
e) Memanfaatkan
Keluarga Tn. S menggunakan fasilitas yang ada. Apabila sakit
berobat ke dokter

27) Fungsi Reproduksi :


Ny. N mengatakan baru memiliki satu anak laki-laki dan sebelum
memiliki anak tidak menggunakan alat kontrasepsi serta belum pernah
mengalami abortus

14
28) Fungsi Ekonomi :
Tn. S sebagai tulang punggung keluarga, Ny. N sebagai ibu rumah
tangga. Penghasilan yang didapat cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA


29) Stresor jangka pendek dan Panjang :
Stressor jangka pendek : klien mengatakan masih bingung tentang cara
mencegah diare pada anaknya

Stressor jangga panjang : kien mengatakan takut anaknya terus-terusan


menderita diare

30) Kemampuan keluarga Berespon terhadap situasi / stresor :


Keluarga berharap dan berdoa agar seluruh anggota keluarganya
diberikan kesehatan

31) Strategi Koping yang Digunakan :


Keluarga mengatakan apabila ada masalah maka diselesaikan secara
musyawarah

32) Strategi Adaptasi Disfungsional


Tidak didapatkan keluarga mengatasi masalah dengan cara mal adaptif

VII. PEMERIKSAAN FISIK ( HEAD TO TOE ) ( Dikaji pada setiap


anggota keluarga )
N VARIABEL NAMA ANGGOTA KELUARGA
O

Tn. S Ny. N An. A

1 Riwayat penyakit saat Tidak memiliki Tidak Tidak memiliki


ini riwayat penyakit memiliki riwayat
riwayat penyakit tetapi
penyakit belakangan

15
sering
menderita diare

2 Keluhan yang Tidak ada Tidak ada Tidak ada


dirasakan

3 Riwayat penyakit Tidak ada Tidak ada Klien pernah


sebelumnya menderita diare

4 Tanda-tanda vital TD : 110/80 mmHg TD : 120/80 TD : 110/80


mmHg mmHg
N : 80 x/mnt
N : 70 x/mnt N : 90 x/mnt
RR : 18 x /mnt
RR : 21 x /mnt RR : 22 x /mnt
T : 36oC
T : 36,6oC T : 37,7oC

5 Kepala Rambut lebat, Rambut lebat, Rambut lebat,


hitam, ikal, bersih hitam, bersih hitam, ikal, ,
dan tidak ada dan tidak ada bersih dan tidak
benjolan benjolan ada benjolan

6 Leher Tidak ada benjolan, Tidak ada Tidak ada


tidak ada benjolan, tidak benjolan, tidak
pembesaran ada ada pembesaran
kelenjar linfe pembesaran kelenjar linfe
kelenjar linfe

7 Thoraks Bunyi jantung dan Bunyi jantung Bunyi jantung


paru normal dan paru dan paru
normal normal

16
8 Abdomen Inspeksi : bentuk Inspeksi : Inspeksi :
simetris, tidak ada bentuk bentuk simetris,
lesi simetris, tidak tidak ada lesi
ada lesi
Auskultasi : bising Auskultasi :
usus 10 x/mnt Auskultasi : bising usus
bising usus 8 12x/mnt
Palpasi : tidak ada
x/mnt
nyeri tekan pada Palpasi : tidak
perut Palpasi : tidak ada nyeri tekan
ada nyeri pada perut
Perkusi : tympani
tekan pada
Perkusi :
perut
tympani
Perkusi :
tympani

9 Esktremitas Atas : akral hangat, Atas : akral Atas : akral


tidak ada udema hangat, tidak hangat, tidak
ada udema ada udema
Bawah : akral
hangat, tidak ada Bawah : akral Bawah : akral
edema hangat, tidak hangat, tidak
ada edema ada edema

10 Kulit Turgor kulit elastis Turgor kulit Turgor kulit


dan tidak ada elastis dan elastis dan tidak
edema tidak ada ada edema
edema

11 Genetalia

17
VIII. HARAPAN KELUARGA

Keluarga berharap anggota keluarganya selalu sehat tidak kurang apapun dan
selalu dilindungi oleh Allah, dan berharap sangat kepada perawat untuk
membantu keluarga mencegah penyakit keluarga.

IX. ANALISIS DATA

No DATA MASALAH

1. Data Subjektif : Diare (00013)

- Ny.N mengatakan anaknya


sering diare
- Ny.N mengatakan bab
anaknya sering lebih dari 3x
sehari

Data Objektif :

- Kesadaran An.A compos


mentis
- Kien tampak demam

18
2. Data Subjektif : Kurangnya pengetahuan tentang
penyakit (10021994)
- Klien mengatakan belum
mengetahui tentang penyakit
diare
- Klien mengatakan belum
mengetahui penyebab diare
- Klien mengatakan belum
mengetahui cara merawat
anaknya

Data Objektif :

- Klien masih terlihat bingung


ketika ditanya tentang diare

3. Data Subjektif : Kesiapan meningkatkan menjadi orang


tua (00164)
- Ny. N mengatakan anaknya
berusia 4 tahun
- Ny. N mengatakan anaknya
lagi senang-senangnya
bermain
- Ny. N mengatakan sullit
mengajak anaknya tidur

19
Data Objektif :

- Klien terlihat aktif saat


bermain
- Klien terlihat bermain
bersama ibunya

X. PRIORITAS MASALAH
DX. I . diare

No Kriteria Skor Bobot Pembenaran

1 Sifat Masalah 1 3/3x1

Skala : Tidak / Kurang Sehat 3

Ancaman Kesehatan 2

Keadaaan Sejahtera 1

2 Kemungkinan Masalah dapat diubah 2 2/2x2

Skala : Mudah 2

Sebagian 1

20
Tidak dapat 0

3 Potensial Masalah Untuk dicegah 1 3/3x1

Skala : Tinggi 3

Cukup 2

Rendah 1

4 Menonjolnya Masalah 1 2/2x1

Skala : Masalah Berat harus segera di tangani 2

Adanya Masalah tetapi tidak perlu ditangani 1

Masalah Tidak Dirasakan : 0

Jumlah 5

Dx 2. . kurangnya pengetahuan tentang penyakit

No Kriteria Skor Bobot Pembenaran

1 Sifat Masalah 1 2/3x1

Skala : Tidak / Kurang Sehat 3

Ancaman Kesehatan 2

Keadaaan Sejahtera 1

2 Kemungkinan Masalah dapat diubah 2 2/2x2

Skala : Mudah 2

Sebagian 1

21
Tidak dapat 0

3 Potensial Masalah Untuk dicegah 1 2/3x1

Skala : Tinggi 3

Cukup 2

Rendah 1

4 Menonjolnya Masalah 1 1/2x1

Skala : Masalah Berat harus segera di tangani 2

Adanya Masalah tetapi tidak perlu ditangani 1

Masalah Tidak Dirasakan : 0

Jumlah 3 5/6

Dx 3. . kesiapan meningkatkan menjadi orang tua

No Kriteria Skor Bobot Pembenaran

1 Sifat Masalah 1 1/3x1

Skala : Tidak / Kurang Sehat 3

Ancaman Kesehatan 2

Keadaaan Sejahtera 1

22
2 Kemungkinan Masalah dapat diubah 2 2/2x2

Skala : Mudah 2

Sebagian 1

Tidak dapat 0

3 Potensial Masalah Untuk dicegah 1 2/3x1

Skala : Tinggi 3

Cukup 2

Rendah 1

4 Menonjolnya Masalah 1 1/2x1

Skala : Masalah Berat harus segera di tangani 2

Adanya Masalah tetapi tidak perlu ditangani 1

Masalah Tidak Dirasakan : 0

Jumlah 3 3/6

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI PRIORITAS


1. Diare
2. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit
3. Kesiapan meningkatkan menjadi orang tua

23
24
C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Intervensi

1. Diare Keluarga mampu mengenal masalah Pengajaran : Proses Penyakit


Pengetahuan : Proses Penyakit 1. kaji tingkat pengetahuan pasien terkait dengan proses
Data subjektif :
Hasil : penyakit
- Ny.N mengatakan 1. Karakteristik spesifik penyakit 2. review pengetahuan pasien mengenai kondisinya
anaknya sering diare 2. Factor-faktor penyebab dan 3. kenali pengetahuan pasien mengenai kondisinya
- Ny.N mengatakan factor yang berkonribusi 4. jelaskan mengenai proses penyakit, sesuai kebutuhan
bab anaknya lebih 3. Factor risiko 5. jelaskan tanda dan gejala yang umum dari penyakit,
dari 3x sehari 4. Efek fisiologis penyakit sesuai kebutuhan
5. Tanda dan gejala penyakit 6. diskusikan pilihan terapi penanganan
7. jelaskan mengenai proses penyakit, sesuai kebutuhan
Data Objektif : 8. edukasi pasien mengani tanda dan gejala yang harus
dilaporkan kepada petugas kesehatan, sesuai
- Kesadaran An.A
kebutuhan
compos mentis
- Kien tampak demam

25
Keluarga mampu memutuskan untuk Peningkatan keterlibatan keluarga
merawat, meningkatkan atau 1. Berikan dukungan bagi keluarga untuk membuat
memperbaiki kesehatan. keputusan
Fungsi Keluarga 2. Dorong anggota keluarga untuk menjaga hubungan
Hasil : antar keluarga
1. Merawat anggota keluarga yang 3. Diskusikanlah pilihan perawatan dirumah
memiliki ketergantungan 4. Antisipasi dan identifikasi kebutuhan keluarga
2. Melibatkan anggota keluarga 5. Cipatakan budaya fleksibilitas untuk keluarga
dalam pemecahan masalah 6. Dorong anggota keluarga untuk bersifat asertif
3. Anggota keluarga bisa 7. Dorong anggota keluarga untuk mengembangkan
melakukan peran yang rencana perawatan
diharapkan
4. Anggota keluarga bisa saling
mendukung

26
Keluarga mampu merawat anggota Peningkatan perkembangan anak
keluarga untuk memeperbaiki 1. Bangun hubungan saling percaya dengan anak
kesehatan 2. Lakukan interaksi personal dengan anak
Status keshatan keluarga 3. Ajarkan orang tua mengenai tingkat perkembangan
Hasil : normal anak
1. Kesehatan fisik anggota 4. Fasilitasi orang tua untuk menghubungi bantuan jika
keluarga diperlukan
2. Aktivitas fisik anggota keluarga 5. Sediakan kesempatan anak untuk bermain
3. Imunisasi anggota keluarga
4. Perkembangan fisik anggota
keluarga

Keluarga mampu memodifikasi Dukung pengasuhan (care giver support)


lingkungan 1. Mendukung penerimaan rasa saling bergantung dalam
Dukungan Keluarga Selama keluarga
Perawatan 2. Mendukung upaya care giver selama klien
Hasil : menunjukkan kemunduran
1. Anggota keluarga 3. Mendukung upaya tanggung jawab care giver sesuai
mengungkapkan keinginan kebutuhan

27
untuk mendukung anggota 4. Memberikan informasi kepada caregiver mengenai
keluarga yang sakit dukungan pelayanan kesehatan
2. Anggota keluarga 5. Menyediakan infromasi mengenai klien sesuai dengan
mengekspresikan perasaan dan apa yang menjadi keinginan
emosi sebagai kepedulian 6. Monitor indikator adanya status
kepada anggota keluarga yang
sakit
3. Anggota keluarga bertanya
bagaimana mereka dapat
membantu
4. Meminta informasi mengenai
kondisi pasien

Keluarga mampu memanfaatkan Bantu sumber keuangan/ pendapatan


fasilitas kesehatan 1. Tentukan penggunaan sistem perawatan kesehatan
Kinerja pengasuhan anak saat ini
hasil : 2. Bantu pasien mengaplikasikan untuk sumber daya
1. Menyediakan kebutuhan khusus yang tersedia
anak 3. Dorong keluarga untuk terlibat dalam pengelolaan
2. Menyediakan nutrisi yang keuangan yang sesuai

28
sesuai usia 4. Bantu pasien untuk mengidentifikasi kebutuhan
3. Menyediakan episode perawatan keuangan
kesehatan 5. Rancang rencana perawatan untuk mendorong pasien/
4. Memberikan rutinitas harian keluarga mengakses tingkat perawatan yang tepat
anak dengan cara yang paling hemat biaya

D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Tanggal Diagnosis Tujuan Khusus Implementasi Evaluasi

Keperawatan

Keluarga

29
1. 19-09-2020 Diare Keluarga menganal masalah 1. Mendiskusikan dan S:
diare menjelaskan
 Ny.N mengatakan diare
bersama keluarga
merupakan penyakit yang
tentang pengertian
membuat penderita nya BAB
diare
lebih dari 3x sehari
2. Mendiskusikan dan
 Ny.N mengatakan penyebab
menjelaskan
diare itu bakteri, makanan yang
bersama keluarga
kotor, jarang mencuci tangan
tentang penyebab
 Ny.N mengatakan tanda dan
dan tanda gejala
gejala diare yaitu feses lembek
diare
dan cair, demam, sakit perut
3. Mendiskusikan dan
 Ny.N mengatakan cara
menjelaskan
mencegah diare yaitu dengan
bersama keluarga
makanan dimasak dengan baik,
tentang kapan klien
minum air yang matang.
harus pergi ke
dokter O:
4. Mendiskusikan dan
 Keluarga menyebutkan
menjelaskan

30
bersama keluarga pengertian diare
tentang cara  Keluarga menyebutkan
mencegah diare penyebab diare
dan  Keluarga menyebutkan tanda
dan gejala diare
 Keluarga menyebutkan cara
mencegah diare

A : keluarga dapat mengenal masalah


diare

P : Intervensi Dilanjutkan ke keluarga


mampu merawat keluarga yang
menderita diare

2. 20-09-2020 Diare Keluarga mampu merawat 1. Mengkaji S : Ny.N mengatakan cara perawatan
keluarga yang menderita pengetahuan diare dirumah dengan cara beri munum
diare keluarga tentang lebih dari biasanya, jika panas beri
cara perawatan kompres dingin

31
diare O : Ny.N menyebutkan cara merawat
2. Menjelaskan diare sesuai standar, Ny.N
tentang cara mendemonstrasikan cara pemberian
merawat anggota minum yang banyak
keluarga dengan
A : keluarga mampu menyebutkan cara
diare
perawatan diare
3. Berikan asupan
cairan yang banyak P : intervensi dihentikan
agar klien selalu
terhidrasi
4. Jika panas berikan
obat penurun panas
atau kompres
dingin
5. Beri makanan yang
bersih dan sehat
6. Bawa klien ke
dokter jika kondisi
semakin

32
memburuk
7. Anjurkan klien
untuk istirahat
yang cukup

33
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada tahap perkembangan keluarga pra sekolah, anak lebih rentan untuk
terserang penyakit,disini keluarga masih belum mengetahui tentang proses
penyakit yang sering diderita oleh anak seperti Diare, disini perawat dapat
melakukan edukasi mengenai proses penyakit agar keluarga mengetahui
tentang penyakit tersebut dan keluarga dapat mencegah penyakit tersebut.

B. Saran
Keluarga perlu diberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit klien
dengan tujuan kecemasan keluarga dapat berkurang dan keluarga tahu tentang
proses penyakit yang diderita klien.

34
DAFTAR PUSTAKA

 NANDA_I Diagnosis Keperawatan, Definisi dan Klasifikasi,2018-2020


 Nursing OutComes Classification (NOC
 Nursing Interventions Classification (NIC)
 Draf Penetapan Standar Asuhan Keperawatan Ikatan Perawat Kesehatan
Komunitas Indonesia (IPKKI)
 Nursalam. 2001. Proses & Dokumentasi Keperawatan Konsep & Praktik.
Jakarta : Salemba Medika.
 Tarwoto, Wartonah. 2005. Kebutuhan dasar Manusia. Jakarta : Salemba
Medika

35
LAMPIRAN

36
APA ITU 2. Sakit perut
3. Kram perut
DIARE.?? 4. Mual dan
muntah
.Diare adalah penyakit yang 5. Sakit kepala
membuat penderitanya 6. Kehilangan
nafsu makan
menjadi sering buang air 7. Haus terus
besar (lebih dari 2 kali menerus
sehari), dengan kondisi tinja 8. Demam
yang encer.

PENYEBABNYA
:

1. Makanan
2. Bakteri, Virus.
3. Jarang
mencuci
tangan setelah
ke toilet.
Normalnya BAB
4. Sumber air
terjadi 1 kali sehari
yang tidak dengan konsistensi
bersih lembek
5. Jarang
membersihkan
dapur dan
toilet.

TANDA DAN
GEJALA :

1. Feses lembek
dan cair

37
2. Minum air
yang sudah
matang
3. Hindari
mengkonsumsi
makanan yang
mengandung
susu
4. Hindari
makanan yang
pedas,berlema
k dan
berminyak
5. Hindari
minuman yang
mengandung
kafein seperti APA YANG
KAPAN HARUS kopi, teh. HARUS
PERGI KE
DILAKUKAN
DOKTER ?
KETIKA
1. Produksi MENGALAMI
urin menurun DIARE ?
2. Mulut 1. Minum air
kering
yang banyak
3. Lesu 
2. Istirahat
4. Sakit kepala
5. Kulitnya yang cukup
kering 3. Makan
makanan
CARA yang sehat
MENCEGAH
DIARE :

1. Pastikan
makanan
dimasak
dengan baik.

38
39
40
41

Anda mungkin juga menyukai