Anda di halaman 1dari 20

RESUME

DASAR-DASAR PENDIDIKAN DALAM KELUARGA


(Pengertian, tujuan, fungsi, materi keluarga, tanggung
jawab orang tua, dan pola asuh keluarga)

Disusun oleh:
Pramudya Ibra Pratama (A1E122100)
Ranti Angela Siahaan (A1E122057)
Yosia Ortiz Gultom (A1E122090)

Dosen Pengampu:
Drs. Rasimin, M.Pd.
Dr. Siti Amanah, S.Pd., M.Pd., Kons.
Muhamad Hamdi, S.Pd., M.Pd.
Freddi Sarman, M.Pd.

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS JAMBI
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dari kelompok 1 dapat menyelesaikan tugas resume yang berjudul
"Pengertian, tujuan, fungsi, materi keluarga, tanggung jawab orang tua, dan pola
asuh keluarga” ini tepat pada waktunya.
Tujuan dari penulisan resume ini adalah ditujukan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Dasar- Dasar Pendidikan Dalam Keluaga. Makalah yang kami susun ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan Dasar-Dasar Pendidikan
Dalam Keluarga bagi para pembaca dan juga bagi kami penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhamad Hamdi, S.Pd., M.Pd..
selaku Dosen Pengampu mata kuliah Dasar-Dasar Pendidikan Dalam Keluarga yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
bagi kami.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu kami menerima kritik serta saran yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Jambi, 12 Februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... ........... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. ................. 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
B. Tujuan …………......................................................................................................... 1
C. Manfaat ..................................................................................................................... 1
D. Pertanyaan Kajian ………………………………………………………………………... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 3
KELUARGA DAN POLA ASUH ORANG TUA……...................................................... 3
A. Pengertian Keluarga ................................................................................................. 3
B. Tujuan Keluarga…………………....…........................................................................ 6
C. Fungsi Keluarga………… ……………....................................................................... 6
D. Materi Keluarga…………………………………………………………………………… 8
E. Tanggung Jawab Anggota Keluarga……………………………………………………. 8
F. Pola Asuh Orang Tua………………………………..………………………………….... 9
BAB III PENGEMBANGAN LANJUTAN ........................................................................ 11
BAB IV SIMPILAN DAN PENUTUP ……………...………………………………………… 13
A. Simpulan ................................................................................................................... 13
B. Saran …………………………………………………………………………………………13
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang terkumpul, serta tinggal di suatu tempat di bawah satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan. keluarga ideal adalah keluarga yang terdiri dari
ayah, ibu, nenek, kakek, paman, bibi, dan anak. Tiap anggota keluarga tersebut
memiliki peran yang berbeda-beda namun saling melengkapi. Dalam hal ini, peran ayah
adalah sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah utama. Keluarga merupakan
wadah atau lembaga yang sangat penting dalam proses pendidikan manusia. Keluarga
merupakan sumber utama dalam proses pendidikan. Ia merupakan kelompok sosial
pertama dan utama dalam masyarakat yang memiliki tanggung jawab terhadap
berlangsungnya proses pendidikan paling mendasar.

B. Tujuan
Berikut tujuan yang ingin dicapai:
1. Menjelaskan tentang apa itu Pengertian Dari Keluarga.
2. Menjelaskan tentang apa saja Tujuan Keluarga.
3. Menjelaskan tentang apa saja Fungsi Keluarga.
4. Menjelaskan tentang apa saja Materi Keluarga.
5. Menjelaskan tentang apa saja Tanggung Jawab Anggota Keluarga.
6. Menjelaskan tentang bagaimana Pola Asuh Orang Tua.

C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Resume ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang
pengertian, tujuan, fungsi, materi keluarga, tanggung jawab anggota keluarga, dan
pola asuh orang tua.

1
2

2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis Resume ini diharapakan dapat menjadi sarana yang bermanfaat
untu menambah pengetahuan dan wawasan.
b. Bagi penulis Resume ini diharapkan dapat memenuhi tugas yang diberikan oleh
Dosen Pengampu mata kuliah Dasar-Dasar Pendidikan Dalam Keluarga.
c. Bagi pembaca Resume ini diharapkan dapat menjadi media dan sarana yang
bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan.

D. Pertanyaan Kajian
Adapun masalah yang akan dibahas adalah:
1. Apa itu Pengertian Dari Keluarga?
2. Apa saja Tujuan Keluarga?
3. Apa saja Fungsi Keluarga?
4. Apa saja Materi Keluarga?
4. Apa saja Tanggung Jawab Anggota Keluarga?
5. Bagaimana Pola Asuh Orang Tua?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Keluarga
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 1988 telah
mendefinisikan keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul, serta tinggal di suatu tempat di bawah
satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Modul tersebut juga menyebutkan
bahwa setiap anggota dalam keluarga memiliki peranan yang berbeda. Lebih lanjut,
Soemanto (2002) menyebutkan bahwa, pada masa lampau, peran ayah seringkali
diasosiasikan sebagai pencari nafkah utama. Sementara itu, ibu mengurus semua
kebutuhan di rumah, seperti memasak. membersihkan rumah, dan mengasuh anak.
Namun, mereka adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Pemerintah mendefinisikan pengertian keluarga pada masa itu tentunya
disesuaikan dengan kondisi riil yang banyak ditemui di masyarakat. Pada akhir tahun
1980- an, keluarga ideal adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, nenek, kakek,
paman, bibi, dan anak. Tiap anggota keluarga tersebut memiliki peran yang berbeda-
beda namun saling melengkapi. Dalam hal ini, peran ayah adalah sebagai kepala
keluarga dan pencari nafkah utama. Dengan kata lain, ayah adalah orang yang
bertanggungjawab di ranah publik. Di lain pihak, ibu adalah orang yang bertanggung
jawab di ranah privat atau domestik sebab mereka memiliki tugas utama merawat dan
mengasuh anak, serta mengurus keperluan rumah tangga. Anak juga digambarkan
sebagai pribadi yang senantiasa menurut perintah orang tua.
Ada beberapa definisi yang diutarakan oleh para ahli mengenai pengertian
keluarga mengikut perkembangan sosial masyarakat. Berikut ini pengertian keluarga
menurut beberapa para ahli:
Menurut Raisner, Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang
atau lebih masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak,
Ibu, kakak dan nenek. Berbeda halnya dengan pernyataan di atas yaitu definisi
mengikut Duval, menurutnya keluarga merupakan sekumpulan orang dengan ikatan
perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan

3
4

budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional serta sosial dari
setiap anggota keluarga

B. Tujuan Keluarga
Tujuan dasar pembentukan sebuah keluarga, yaitu:
1. Keluarga adalah unit dasar yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan
individu,
2. Keluarga menjadi perantara dan harapan setiap anggota keluarga dalam
kebutuhan dan tuntuan masyarakat
3. Keluarga juga berfungsi dalam memenui kebutuhan anggota keluarga dengan
tujuan menstabilkan kebutuhan kasih sayang, seksual dan sosio-ekonomi,
4. Keluarga berpengaruh dalam dalam pembentukan identitas individu dan
perasaan harga diri individu

C. Fungsi Keluarga
Keluarga merupakan wadah atau lembaga yang sangat penting dalam proses
pendidikan manusia. Keluarga merupakan sumber utama dalam proses pendidikan. Ia
merupakan kelompok sosial pertama dan utama dalam masyarakat yang memiliki
tanggung jawab terhadap berlangsungnya proses pendidikan paling mendasar, karena
dalam keluarga lah manusia dilahirkan, berkembang menjadi dewasa. Keluarga
menjadi pilar utama untuk melaksanakan sosialisasi kehidupan, di dalamnya ada
anggota-anggota yang saling bekerjasama; ayah, ibu, dan anakanak. Dan saudara-
saudara yang lain merupakan tempat kontak pertama bagaimana cara bekerjasama
dan hidup bersama orang lain.
di dalam proses pendidikan, keluarga memiliki cara dan pola-pola pendidikan
yang kemungkinan berbeda satu sama lain. Cara-cara dan pola-pola pendidikan
tersebut akan sangat mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya watak, prilaku, budi
pekerti, nilai, norma, aturan dan kepribadian masing-masing keluarga. Pendidikan yang
diterima itulah yang akan digunakan oleh anak-anak atau anggota-anggotanya sebagai
dasar untuk mengikuti pendidikan selanjutnya di lingkungan lainnya, yakni sekolah.
5

Tugas dan tanggung jawab orang tua dalam keluarga terhadap pendidikan anak-
anaknya lebih berorientasi pada pembentukan watak , karakter dan atau budi pekerti,
latihan keterampilan dan pendidikan kemasyarakatan, seperti penanaman nilai tolong
menolong, bekerjasama menjaga lingkungan kebersihan rumah, menjaga ketentraman
dan kesehatan rumah tangga dan lainya.
Fungsi Keluarga menurut Soelaeman (1994:85-115 ) adalah:
1. Fungsi Edukasi
Fungsi edukasi adalah fungsi keluarga yang berkaitan dengan pendidikan
anak khususnya dan pendidikan serta anggota keluarga pada umumnya.
2. Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi adalah fungsi keluarga dalam mengembangkan individu
anak menjadi yang mantap.
3. Fungsi Proteksi dan Perlindungan
Fungsi perlindungan atau proteksi Adalah fungsi keluarga dalam melindungi
dari ketidakmampuannya bergaul dengan lingkungannya.
4. Fungsi Afeksi dan Perasaan
Dalam keluarga terjadi hubungan sosial antara anak dan orang tua-nya yang
didasari dengan kemesraan.
5. Fungsi Religius
Keluarga berkewajiban memperkenalkan dan mengajarkan anak dan anggota
keluarganya kepada kehidupan beragama.
6. Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga dalam mencari nafkah.
perencanaan, pembelanjaan dan pemanfaatannya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan para anggotanya.
7. Fungsi Rekreasi
Keluarga memerlukan suasana akrab. rumah yang hangat diantara anggota-
anggota keluarga dimana hubungan keluarga bersifat saling mempercayai
bebas tanpa beban dan antar diwarnai suasana santai.
6

8. Fungsi Bioligis
Fungsi biologis adalah fungsi keluarga dalam memenuhi kebutuhan-
kebutuhan biologis anggotanya.

D. Materi Keluarga
Kebutuhan manusia terdiri dari kebutuhan pangan (makanan dan minuman),
sandang (pakaian) dan papan (rumah). Ketiga kebutuhan tersebut termasuk kebutuhan
dasar setiap manusia yang berguna untuk memenuhi kebutuhan manusia secara fisik.
Kebutuhan pangan berguna untuk asupan nutrisi bagi tubuh agar tubuh dapat
melakukan aktivitas ataupun kegiatan dengan balk yang termasuk kebutuhan pangan
yaitu makanan dan minuman. Selain kebutuhan pangan sebuah keluarga juga
memerlukan pakaian (sandang) sebagai alat atau benda yang digunakan sebagai
pelindung tubuh manusia dari suhu udara dingin atau panas. Selain dari kedua
kebutuhan tersebut sebuah keluarga juga membutuhkan tempat tinggal (papan)
sebagai tempat berlindung dari panas dan hujan.
Semua kebutuhan itu sangat dibutuhkan Oleh manusia untuk mendukung
kehidupannya. Kebutuhan dasar yang disebutkan di atas sedapat mungkin harus
dipenuhi dalam satu keluarga agar keluarga dapat hidup layak. Namun pada
kenyataannya saat ini kebutuhan pokok tersebut sulit untuk dipenuhi. Banyak
permasalahan yang terjadi sehingga kebutuhan pokok tidak dapat terpenuhi dengan
baik dalam suatu keluarga. Salah satu permasalahan yang terjadi yaitu naiknya bahan
bakar minyak bersubsidi Yang terjadi pada bulan Juni 2013.
Menurut Suryamin (2013): ada beberapa dampak negatif dari naiknya bahan
bakar minyak: Salah satunya adalah naiknya harga kebutuhan pokok khususnya
kebutuhan pangan berupa beras: telur, daging ayam dan sebagainya sehingga
mengakibatkan menurunnya daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pangan
tersebut. Kenaikan bahan bakar minyak juga mengakibatkan naiknya tarif transportasi:
gas, perumahan Yang juga mempengaruhi rendahnya daya beli masyarakat. Sehingga
sebuah keluarga harus bekerja keras untuk mendapatkan penghasilan Yang lebih
banyak lagi agar taus dapat memenuhi kebutuhan pokok tersebut. Untuk mengatasi
permasalahan Yang telah dijabarkan di atas: ada beberapa kebijakan Yang
7

diberlakukan Pemerintah: salah satunya adalah kebijakan pemberian dana tunai


langsung (cash transfer) kepada masyarakat atau keluarga kurang mampu. Kebijakan
ini dlkenal dengan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Pemerintah
berharap dengan diberikannya bantuan tersebut dapat mempertahankan daya beli
masyarakat khususnya daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pokok: sehingga
kebutuhan pokok masyarakat atau keluarga tetap dapat terpenuhi. (Hermawan, 2013)

E. Tanggung Jawab Anggota Keluarga


Pasal 1 Undang-undang Perkawinan No. 1 tahun 1974, mengatakan: Pernikahan
adalah ikatan jasmani dan rohani antara seorang pria dan seorang wanita sebagai
suami dan istri dengan tujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan sejahtera
berdasarkan Satu Ketuhanan. Anak yang lahir dari pernikahan ini adalah anak yang sah
dan merupakan hak dan tanggung jawab kedua orang tua untuk menjaga dan mendidik
mereka sebaik mungkin.
Kewajiban orang tua untuk mendidik anak ini terus berlanjut sampai dia menikah
atau bisa berdiri sendiri. Zakiah Daradjat mengatakan bahwa orang tua adalah pendidik
utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari mereka anak-anak pertama
menerima pendidikan. Kedua orang tua harus dapat memainkan peran penting sebagai
pendidikan pertama dan terdepan bagi anak-anak mereka, sebelum pendidikan anak-
anak diserahkan kepada orang lain. Menurut Fuad Ihsan, tanggung jawab pendidikan
oleh kedua orangtua meliputi:
1. Memelihara dan membesarkannya. Tanggung jawab ini adalah dorongan
alami untuk dilaksanakan, karena anak-anak membutuhkan makanan,
minuman dan perawatan, sehingga mereka dapat hidup secara
berkelanjutan.
2. Melindungi dan menjamin kesehatannya, baik secara fisik maupun spiritual
dari berbagai penyakit atau bahaya lingkungan yang dapat membahayakan
dirinya.
3. Mendidiknya dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan yang berguna
untuk hidupnya, sehingga ketika ia tumbuh dewasa ia mampu berdiri sendiri
dan membantu orang lain serta menjalankan fungsi kekhalifahan.
8

4. Membahagiakan anak-anak untuk dunia dan akhirat dengan memberi mereka


pendidikan agama sesuai dengan tuntunan Tuhan sebagai tujuan akhir
kehidupan Muslim. Tanggung jawab ini juga dikategorikan sebagai tanggung
jawab kepada Allah.
Agar tanggung jawab orang tua dalam pendidikan anak-anak terwujud, perlu
diupayakan dengan berbagai cara, termasuk:
1. Kesadaran orang tua tentang tanggung jawab pendidikan dan membina anak
terus menerus.
2. Orang tua perlu dilengkapi dengan teori pendidikan atau cara mendidik anak.
3. Selain itu orang tua perlu juga meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
mereka sebagai pendidik pertama dan utama untuk anakanak mereka,
dengan cara belajar terus menerus.

F. Pola Asuh Orang Tua


Konsep Pola Asuh Orang Tua Berdasarkan tata bahasanya, pola asuh terdiri dari
kata pola dan asuh. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata pola berarti model,
sistem, cara kerja, bentuk (struktur yang tetap), sedangkan kata asuh mengandung arti
menjaga, merawat, mendidik anak agar dapat berdiri sendiri.
Menurut Petranto (Suarsini, 2013) pola asuh orang tua merupakan pola perilaku
yang diterapkan pada anak bersifat relatif konsisten dari waktu ke waktu. Pola perilaku
ini dirasakan oleh anak, dari segi negatif maupun positif. Pola asuh yang ditanamkan
tiap keluarga berbeda, hal ini tergantung pandangan dari tiap orang tua. Gunarsa
(2002) mengatakan bahwa pola asuh merupakan cara orangtua bertindak sebagai
orangtua terhadap anak-anaknya di mana mereka melakukan serangkaian usaha aktif.
Sedangkan menurut resolusi Majelis Umum PBB (Pamilu, 2007) fungsi utama keluarga
adalah sebagai wahana untuk mendidik, mengasuh, dan mensosialisasikan anak.
mengembangkan kemampuan seluruh anggotanya agar dapat menjalankan fungsinya
di masyarakat serta memberikan kepuasan lingkungan yang sehat guna tercapainya
keluarga, sejahtera.
Pola asuh merupakan hal yang fundamental dalam pembentukan karakter.
Teladan sikap orang tua sangat dibutuhkan bagi perkembangan anak-anak karena
9

anak -anak. melakukan modeling dan imitasi dari lingkungan terdekatnya. Keterbukaan
antara orang tua dan anak menjadi hal penting agar dapat menghindarkan anak dari
pengaruh negatif yang ada di luar lingkungan keluarga. Orang tua perlu membantu
anak dalam mendisiplinkan diri (Sochib, 2000).
Selain itu, pengisian waktu luang anak dengan kegiatan positif untuk
engaktualisasikan diri penting dilakukan. Pengisian waktu luang juga merupakan salah
satu wadah "katarsis emosi". Di sisi lain, orang tua hendaknya kompak dan konsisten
dalam menegakkan aturan. Apabila ayah dan ibu tidak kompak dan konsisten, maka
anak akan mengalami kebingungan dan sulit diajak disiplin.
Era modern yang serba ada dan instant ini menyebabkan beberapa dampak
negatif pada generasi muda diantaranya agak malas dan kurang tangguh. Kemampuan
remaja untuk menulis masih rendah, bahkan mereka cenderung suka copy paste untuk
menyelesaikan tugas sekolah/kampus. Bahan atau materi difotokopi, sehingga
kebiasaan mencatat pun semakin berkurang.
Dalam mengelompokkan pola asuh orang tua dalam mendidik anak, para ahli
mengemukakan pendapat yang berbeda-beda, yang antara satu sama lain hampir
mempunyai persamaan. Dr.Paul Hauck menggolongkan pengelolaan anak ke dalam
empat macam pola, yaitu:
1. Kasar dan tegas
Orang tua yang mengurus keluarganya menurut skema neurotik menentukan
peraturan yang keras dan teguh yang tidak akan di ubah dan mereka
membina suatu hubungan majikan-pembantu antara mereka sendiri dan anak-
anak mereka.
2. Baik hati dan tidak tegas
Metode pengelolaan anak ini cenderung membuahkan anak-anak nakal yang
manja, yang lemah dan yang tergantung, dan yang bersifat kekanak-kanakan
secara emosional.
3. Kasar dan tidak tegas
Inilah kombinasi yang menghancurkan kekasaran tersebut biasanya
diperlihatkan dengan keyakinan bahwa anak dengan sengaja berprilaku buruk
dan ia bisa memperbaikinya bila ia mempunyai kemauan untuk itu.
10

4. Baik hati dan tegas


Orang tua tidak ragu untuk membicarakan dengan anak-anak mereka
tindakan yang mereka tidak setujui. Namun dalam melakukan ini, mereka
membuat suatu batas hanya memusatkan selalu pada tindakan itu sendiri,
tidak pernah si anak atau pribadinya.
Drs. H. Abu Ahmadi mengemukakan bahwa, berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Fels Research Institute, corak hubungan orang tua-anak dapat
dibedakan menjadi tiga pola, yaitu:
1. Pola menerima-menolak, pola ini didasarkan atas taraf kemesraan orang tua
terhadap anak.
2. Pola memiliki-melepaskan, pola ini didasarkan atas sikap protektif orang tua
terhadap anak. Pola ini bergerak dari sikap orang tua yang overprotektif dan
memiliki anak sampai kepada sikap mengabaikan anak sama sekali.
3. Pola demokrasi-otokrasi, pola ini didasarkan atas taraf partisifasi anak dalam
menentukan kegiatan-kegiatan dalam keluarga. Pola otokrasi berarti orang tua
bertindak sebagai diktator terhadap anak, sedangkan dalam pola demokrasi,
sampai batas - batas tertentu, anak dapat berpartisifasi dalam keputusan
keputusan keluarga.
BAB III
PENGEMBANGAN LANJUTAN

A. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil yang berada di lingkungan masyarakat mereka
terdiri dari kepala keluarga dan anggota keluarga serta tinggal di atap yang sama dan
saling membutuhkan atau ketergantungan. Keluarga yang utuh adalah keluarga yang
terdiri dari ayah ibu dan anak setiap anggota keluarga memiliki peran atau tugas
masing-masing.
Contohnya ayah sebagai kepala keluarga yang memiliki peran mencari nafkah
dan memenuhi kebutuhan anggota keluarga, ibu adalah orang yang bertanggung jawab
merawat dan mengasuh anak serta mengurus keperluan rumah tangga dan anak
memiliki tanggung jawab belajar dan membantu pekerjaan rumah.

B. Tujuan Keluarga
Tujuan dari keluarga adalah memberikan pendidikan yang baik dan benar
kepada anak didalam keluarga tersebut. Keluarga juga merupakan orang-orang
pertama yang ditemui oleh anak dan pastinya itu membuat mereka memiliki ketertarikan
ataupun keterikatan dengan anggota keluarga lainnya.
Hal itu membuat mereka memiliki ketergantungan dengan keluarga mereka.
Keluarga juga merupakan sarana dari anggota keluaga lainnya dalam mendapatkan
kasih sayang, perhatian, dan kepedulian. Keluarga juga merupakan sumber dari
ekonomi dan nafkah, apalagi mereka yang masih kecil seperti anak-anak.

C. Fungsi Keluarga
Keluarga pastinya memiliki fungsi didalam kehidupan anggota keluarganya.
Salah satu fungsi yang sangat melekat dari keluarga adalah fungsinya dalam
memberikan edukasi. Tanpa adanya edukasi, maka anak akan hidup tanpa adanya
adab dan tata karma. Lalu ada juga fungsi biologis dimana keluarga memiliki fungsi
untuk meneruskan keturunan.

11
12
2

Ada juga fungsi religius, dimana anak itu harus diajari untuk hal rohaniahnya
sejak dini agar kelak ketika ia besar ia bisa menjadi anak yang berbudi pekerti dan
beradab. Keluarga juga harus bisa menjadi tempat tinggal atau menjadi rumah yang
nyaman bagi setiap anggota keluarganya. Hal itu sangatlah penting karena ketika
mereka bisa merasakan kenyamanan dan kasih sayang, maka mereka akan
mendengarkan dan mencintai keluarga mereka.

D. Materi Keluarga
Kebutuhan keluarga merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam sebuah
rumah tangga agar keluarga dapat mejalani kehidupan dengan baik. Dalam
kelangsungan hidup manusia ada berbagai kebutuhan yang muncul untuk mendukung
aktivitas sehari-hari dari setiap anggota keluarga. Kebutuhan keluarga dapat dilihat dari
kebutuhan pokok/utama manusia pada umumnya. Kebutuhan manusia terdiri dari
kebutuhan pangan (makanan dan minuman), sandang (pakaian) dan papan (rumah).
Kebutuhan yang paling pokok dalam diri manusia adalah pangan dimana
makanan dan minuman itu merupakan penunjang energi manusia. Lalu ada juga
kebutuhan sandang, dimana itu sangat diperlukan untuk menghindari suhu dingin dan
panas terik matahari. Sandang juga berkaitan dengan etika dan adab dalam kehidupan
manusia karena jika orang tidak berpakaian, maka mereka akan dianggap seperti orang
yang beretika. Kebutuhan akan papan/rumah juga tidak kalah pentingnya dengan
kebutuhan pangan dan sandang. Keluarga juga butuh rumah sebagai tempat tinggal
dimana mereka bisa merasakan kehangatan dan suasana hangat yang penuh dengan
kekeluargaan.

E. Tanggung Jawab Anggota Keluarga


Keluarga adalah tempat yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan anak, karena mereka adalah pendidik pertama dan terdepan bagi anak-
anak sebelum mereka sekolah di tempat umum, ada beberapa tanggung jawab orang
tua yaitu:
13

1. Merawat dan membesarkannya


Tanggung jawab ini harus dilakukan karena anak membutuhkan makanan
minuman serta perawatan yang layak agar mereka hidup dengan tenang
tanpa kekurangan apapun, melindungi dan menjamin kesehatan anak baik
secara fisik maupun psikis dari apapun yang dapat mengganggu kesehatan
mereka.
2. Mendidik anak sesuai dengan keterampilan atau bakat anak tersebut
banyak sekali orang tua yang sudah merancang masa depan anak tanpa
mereka tahu apa yang disukai dan tidak disukai oleh anak tersebut hal ini
kemudian dapat memicu pertengkaran dalam keluarga.
Selain orang tua anak juga memiliki tanggung jawab sebagai anggota keluarga,
yaitu:
1. Wajib belajar
Seorang anak memiliki kewajiban untuk belajar banyak hal mulai dari mana
yang baik dan tidak baik apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan
sampai belajar memahami orang lain dan masih banyak lagi
2. Mematuhi peraturan keluarga
Tanggung jawab anak di rumah adalah mematuhi peraturan keluarga
tanggung jawab ini tentu tidak hanya dilaksanakan oleh anak saja tetapi
seluruh anggota keluarga jika anak tidak dapat mematuhi peraturan keluarga
maka anak itu juga tidak dapat mematuhi peraturan yang ada di lingkungan
sekitarnya
3. Bersikap sopan dan santun
Bersikap sopan dan santun kepada semua orang terutama kepada orang tua
merupakan tanggung jawab yang harus benar-benar dijalankan oleh anak
karena orang tua adalah guru pertama anak contoh perilaku sopan dan santun
contohnya seperti mrngajarkan tidak boleh menaikkan kaki dan mengeluarkan
suara pada saat makan, dan tidak mengumpat atau menggunakan kata-kata
kasar.
14

F. Pola Asuh Anak


Di dalam keluarga pola asuh anak juga harus perhatikan, pola asuh adalah pola
pengasuhan orang tua terhadap anak, yaitu bagaimana orang tua memperlakukan
anak, mendidih mendidih membimbing dan mendisiplinkan serta melindungi anak
dalam mencapai proses kedewasaan sampai dengan membentuk perilaku anak sesuai
dengan norma dan nilai yang baik dalam kehidupan masyarakat. Pola asuh anak dibagi
menjadi 3 yaitu:
1. Pola asuh permisif
Pola asuh ini memberikan kebebasan pada anak untuk menyatakan
keinginannya dalam pola asuh ini orang tua akan mengikuti apapun yang anak
inginkan orang tua juga minim kontrol terhadap perilaku anak, contoh jika anak
melakukan kesalahan orang tua tidak akan meraih atau memberikan hukuman
2. Pola asuh otoriter
Kelas ini tidak memberikan ruang diskusi untuk anak dan orang tua contohnya
peraturan dibuat untuk mengatur sang anak jika anak melanggar peraturan
tersebut maka anak tidak jarang menerima konsekuensi yaitu hukuman secara
fisik
3. Pola asuh autoritatif
Kolase ini memberikan batasan perilaku yang jelas dan konsisten, pola asu
atau autoritatif tidak menggunakan kekerasan dalam mengasuh anak di sini
orang tua akan memberikan ruang diskusi dengan anak pola asuh autoritatif.
Apabila pola asuh anak salah cenderung anak akan mengalami beberapa
kesulitan yaitu:
1. Sulit bersosialisasi
2. Pertumbuhan fisik terganggu
3. Takut dalam mengambil keputusan
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang terkumpul, serta tinggal di suatu tempat di bawah satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga merupakan sekumpulan orang dengan
ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional
serta sosial dari setiap anggota keluarga. Pola asuh merupakan cara orangtua
bertindak sebagai orangtua terhadap anak-anaknya di mana mereka melakukan
serangkaian usaha aktif. Pola asuh merupakan hal yang fundamental dalam
pembentukan karakter. Teladan sikap orang tua sangat dibutuhkan bagi perkembangan
anak-anak karena anak -anak. melakukan modeling dan imitasi dari lingkungan
terdekatnya. Tujuan dasar pembentukan sebuah keluarga yaitu; Keluarga adalah unit
dasar yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan individu, Keluarga menjadi
perantara dan harapan setiap anggota keluarga dalam kebutuhan dan tuntuan
masyarakat. Keluarga merupakan wadah atau lembaga yang sangat penting dalam
proses pendidikan manusia. Keluarga merupakan sumber utama dalam proses
pendidikan. Ia merupakan kelompok sosial pertama dan utama dalam masyarakat yang
memiliki tanggung jawab terhadap berlangsungnya proses pendidikan paling mendasar.
Kebutuhan manusia terdiri dari kebutuhan pangan (makanan dan minuman), sandang
(pakaian) dan papan (rumah). Ketiga kebutuhan tersebut termasuk kebutuhan dasar
setiap manusia yang berguna untuk memenuhi kebutuhan manusia secara fisik.
Kebutuhan pangan berguna untuk asupan nutrisi bagi tubuh agar tubuh dapat
melakukan aktivitas ataupun kegiatan dengan balk yang termasuk kebutuhan pangan
yaitu makanan dan minuman. Selain kebutuhan pangan sebuah keluarga juga
memerlukan pakaian (sandang) sebagai alat atau benda yang digunakan sebagai
pelindung tubuh manusia dari suhu udara dingin atau panas. Selain dari kedua
kebutuhan tersebut sebuah keluarga juga membutuhkan tempat tinggal (papan)
sebagai tempat berlindung dari panas dan hujan. Anak yang lahir dari pernikahan ini

15
16

adalah anak yang sah dan merupakan hak dan tanggung jawab kedua orang tua untuk
menjaga dan mendidik mereka sebaik mungkin. Kewajiban orang tua untuk mendidik
anak ini terus berlanjut sampai dia menikah atau bisa berdiri sendiri.

B. Saran
Untuk melengkapi laporan ini kami akan menyampaikan beberapa saran yang
mungkin bisa membantu mengisi kekurangan-kekurangan yang ada. Antara lain
sebagai berikut:
1. Setiap anggota keluarga harus mengetahui kewajiban dan tanggung jawab
2. Orang tua harus menetapkan pola asuh yang baik untuk anaknya
DAFTAR PUSTAKA

Adawiah, R. 2017. Pola Asuh Orang Tua Dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Anak.
Banjarmasin: Universitas Lambung Mangkurat.
Lestari, D. 2013. Pendidikan Karakter Aspek Tanggung Jawab Anak Pada Keluaga
Petani. Surakarta: Universitas Muhammadiyah.
Maknunah, A. 2017. Pelaksanaan Fungsi Keluarga (Studi Kasus Pelaksanaan Fungsi
Keluarga Pada Suami Pelaku Poligami Di Kecamatan Kerumutan Kabpaten
Pelalawan). Pekanbaru: Universitas Riau.
Muslima. 2015. Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kecerdasan Finansial Anak. Banda
Aceh: Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Sulistyoko, A. 2018. Tanggung Jawab Keluarga Dalam Pendidikan Anak Di Era
Kosmopolitan. Banjarmasin: Universitas Islam Negeri Antasari.
Wahid, A., Halilurrahman, M. 2019. Keluarga Institusi Awal Dalam Membentuk
Masyarakat Berperadaban. Gresik: STAI Hasan Jufri Bawean.
Wiratri, A. 2018. Menilik Ulang Arti Keluarga Pada Masyarakat Indonesia. Pusat
Penelitian Sumber Daya Regional – LIPI.
.

Anda mungkin juga menyukai