Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA

PERAN PERAWAT DALAM KEPERAWATAN KELUARGA

OLEH : KELAS B13-A


KELOMPOK 8

1. I GUSTI PUTU ARDANA NIM : 203221122


2. NI LUH MAMIK DAMIASIH NIM : 203221123
3. NI PUTU WISMADEWI NIM : 203221124
4. NI LUH KOMANG TRIMAHAYANI NIM : 203221125
5. TUT WURI UMBARWATI NIM : 203221126
6. NI PUTU SRI RAHAYU NIM : 203221127

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


STIKES WIRA MEDIKA BALI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan kekuatan dan kemampuan sehingga makalah ini bisa selesai tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah KEPERAWATAN KELUARGA yang berjudul“PERAN PERAWAT DALAM
KEPERAWATAN KELUARGA”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam penyusunan makalah ini.
Penulis sadar makalah ini belum sempurna dan memerlukan berbagai perbaikan,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan. Akhir kata, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak.

Denpasar, 23 Desember 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Peran Perawat dalam Keperawatan Keluarga...........................................................3
B. Ruang Lingkup Keperawatan Keluarga....................................................................8
BAB III PENUTUPAN
A. Simpulan.................................................................................................................10
B. Saran........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tidak semua keluarga memiliki kemampuan yang kompeten dalam menghadapi
anggota keluarga menderita penyakit atau sakit. Beberapa keluarga menunjukan
ketidakberdayaan membantu klien untuk mengelola dan menguasai tugas-tugas adaptif
terkait masalah kesehatan. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor yang berhubungan
antara lain; sakit yang berlangsung lama dan menghabiskan kemampuan suportif dari
keluarga, kurangnya informasi pada keluarga, kurangnya pemahaman keluarga dan
informasi yang tidak benar kepada keluarga tentang masalah kesehatan yang dihadapi
keluarga ( NANDA, 2012).
Beberapa intervensi yang dapat diberikan antara lain memberikan dukungan
emosional, peningkatan keterlibatan keluarga, peningkatan normalisasi keluarga dan
pemberdayaan keluarga (family empowerment). Figley (1995) menjelaskan bahwa
intervensi pemberdayaan keluarga menekankan pada sikap filosofis terhadap konsep
bekerja dengan keluarga. Keluarga dengan masalah anggota keluarga mengalami penyakit
merupakan pengalaman traumatis bagi keluarga, maka pendekatan yang dilakukan adalah
memperhalus intervensi keperawatan dengan memberikan penghormatan tulus terhadap
kemampuan keluarga, baik kognitif, afektif maupun bertindak secara alami dan kekuatan
keluarga yang dimiliki. Robinson (1996) menjelaskan bahwa intervensi pemberdayaan
yang dilakukan pada keluarga adalah dengan menjadi pendengar yang baik, penuh kasih
sayang, tidak menghakimi, kolaborator, memotivasi munculnya kekuatan keluarga,
partisipasi keluarga dan keterlibatan dalam proses perubahan dan penyembuhan penyakit.
Pemberdayaan keluarga dengan anggota keluarga mengalami kesehatan/penyakit
diberikan dengan memberikan informasi yang akurat dan lengkap tentang kondisi masalah
kesehatan/ penyakit yang dihadapi anggota keluarga ,meningkatkan memampuan
manajemen perawatan keluarga, mengedepankan empati dan menunjukan perhatian yang
tulus, mengakui dan meningkatkan kompetensi keluarga dalam merawat anggota keluarga
serta membangun hubungan langsung dengan anggota keluarga yang sakit (Hulme 1999).

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran perawat dalam keluarga?
2. Bagaimanakah ruang lingkup keperawatan keluarga?

C. Tujuan
1. Tujuan umum
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh dosen pengajar mengenai peran perawat dalam keluarga.

2. Tujuan khusus
a. Mengetahui peran perawat dalam keluarga
b. Mengetahui ruang lingkup keperawatan keluarga

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peran Perawat dalam Keperawatan Keluarga


1. Konsep Keluarga
Sasaran upaya pembinaan kesehatan keluarga adalah keluarga itu sendiri sebagai
suatu kesatuan dari tiap individu atau anggota keluarga tersebut. Dipandang dari segi
kesehatan dan ancaman kematian; ibu semasa reproduksi, anak sejak dalam kandungan
hingga menjelang dewasa serta anggota keluarga berusia lanjut merupakan kelompok
yang rawan, sehingga ibu, anak dan usia lanjut menjadi sasaran utama dalam
pembinaan kesehatan keluarga.
Untuk dapat mencapai sasaran tersebut perawat perlu mengetahui dan
memahami tentang konsep keluarga. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat
yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang berkumpul dan tinggal di satu
tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Dengan perkataan
lain keluarga adalah suatu sistem. Sebagai suatu sistem, keluarga terdiri dari :
1) INPUT / MASUKAN, yang meliputi :
a) Manusia, yaitu anggota keluarga, ibu, ayah, anak dan anggota keluarga
lain (bila ada).
b) Organisasi dan tata laksana keluarga.
Menurut ANDERSON CARTER, dalam organisasi keluarga ada saling
berhubungan dan ketergantungan antara sesama anggota keluarga,
walaupun tiap anggota memiliki kebebasan tetapi ada keterbatasan serta ada
perbedaan dan kekhususan yang ditunjukkan dengan peran dan fungsinya.
c) Sarana dan prasarana dalam keluarga.
Merupakan kebutuhan dasar dalam keluarga
d) Dana.
Yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dalam keluarga.

3
2) PROSES, yang meliputi :
a) Perencanaan
Pada saat sekarang adalah tidak mungkin keluarga sejahtera akan tercapai
apabila suatu keluarga tidak mempunyai perencanaan sama sekali.
b) Pengorganisasian keluarga.
Dalam hal ini setiap anggota keluarga menempatkan diri sesuai dengan peran
dan fungsinya.
 Peran ayah : Sebagai suami, sebagai ayah dari anak-anaknya, sebagai
pencari nafkah, pendidik, pelindung, kepala keluarga, anggota masyarakat
dan lain-lain.
 Peran ibu : Sebagai istri, sebagai ibu dari anak-anaknya, pengurus
rumah tangga, pengasuh dan pendidik, kadang-kadang ditambah sebagai
pencari nafkah, anggota masyarakat dan lain-lain.
 Peran anak : Melaksanakan tugas-tugas/peran psiko-sosial sesuai dengan
perkembangan fisik dan mental berdasarkan usianya.
c) Kegiatan keluarga
Setiap saat masing-masing anggota keluarga melaksanakan berbagai kegiatan
untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini agama memegang peranan yang sangat
penting dalam suatu keluarga, sehingga seluruh kegiatan dalam keluarga
tersebut selalu dalam jalan yang benar yang sesuai dengan norma
masyarakat.
- Pengawasan keluarga.
Rasa saling menghargai, saling mempercayai dan memelihara rasa tanggung
jawab yang didasarkan pada norma dan agama akan melindungi suatu keluarga
dari perbuatan yang tidak baik. Keadaan ini harus dievaluasi terus
menerus dan dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen oleh seluruh
anggota keluarga, untuk mencapai tujuan keluarga tersebut.

3) OUTPUT/ KELUARAN
Output yaitu tujuan yang hendak dicapai oleh keluarga tersebut.

4
Secara operasional Kantor Menteri Negara Kependudukan/BKKBN telah
menyusun rumusan kualitas kehidupan keluarga yang diukur dari tingkat
kemampuan setiap keluarga untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarganya.
2. Peran Perawat dalam Keperawatan Keluarga

Perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan formal, diakui


berijazah, diberi tugas wewenang oleh badan resmi dan bekerja sesuai dengan peran
dan fungsinya.
Peran perawat merupakan tingkah laku yang diharapkan baik oleh individu,
keluarga maupun masyarakat terhadap perawat sesuai kedudukannya dalam sistem
pelayanan kesehatan.
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosiospiritual yang komprehensi£
dtiujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang
mencakup seluruh proses kehidupan manusia
Tenaga perawat sebagai anggota tim kesehatan dalam menjalankan peran dan
fungsinya bersifat mandiri, kolaboratif dan atau saling tergantung dengan anggota tim
kesehatan lain, untuk dapat berperan secara aktif dalam memenuhi kebutuhan
pelayanan kesehatan, diperlukan tenaga perawat yang mampu berpikir kritis dan logis
untuk mengambil keputusan yang tepat dalam memecahkan masalah serta dapat
memprakarsai perubahan. Oleh karena itu tenaga perawat hares menguasai : Ilmu
biomedik, ilmu perilaku, ilmu sosial, ilmu dan kiat keperawatan serta kepemimpinan
dan ketrampilan manajemen.
Perawatan kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan pada
keluarga sebagai unit pelayanan yang ditujukan untuk mewujudkan keluarga yang
sehat. Fungsi perawat adalah untuk membantu keluarga melakukan fungsi dan tugas
perawatan kesehatan keluarga. Dalam keperawatan keluarga, perawat mempunyai
beberapa peran antara lain :
a. Pendidik
Tujuan utama dari pembangunan kesehatan adalah membantu individu, keluarga
dan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat sehingga dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya secara mandiri. Untuk mencapai tujuan tersebut perawat harus mendidik
keluarga agar berperilaku sehat dan selalu memberikan contoh yang positif tentang
5
kesehatan. Tujuannya adalah keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan
secara mandiri dan bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga.
b. Koordinator
Koordinasi diperlukan pada perawatan agar pelayanan komprehensif dapat dicapai.
Koordinasi juga diperlukan untuk mengatur program kegiatan atau terapi dari
berbagai disiplin ilmu agar tidak tumpang tindih dan pengulangan.
c. Pelaksana
Perawat dapat memberikan perawatan langsung kepada klien dan keluarga dengan
menggunakan metode keperawatan. Sesuai dengan tugas perawat yaitu memberi
Asuhan Keperawatan yang profesional kepada individu, keluarga dan masyarakat.
Pelayanan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbataan
pengetahuan, serta kurangnya keamanan menuju kemampuan melaksanakan
kegiatan sehari-hari secara mandiri. Kegiatan yang dilakukan bersifat "promotif',
`preventif', "curatif' serta "rehabilitatif' melalui proses keperawatan yaitu
metodologi pendekatan pemecahan masalah secara ilmiah dan terdiri dari langkah-
langkah sebagai subproses. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara profesional,
artinya tindakan pelayanan, tingkah laku serta penampilan dilakukan secara
sungguh-sungguh dan bertanggung jawab atas pekerjaan, jabatan, bekerja keras
dalam penampilan dan mendemontrasikan " SENCE OF ETHICS ".
d. Pengawas Kesehatan
Sebagai pengawas kesehatan harus melaksanakan home visite yang teratur untuk
mengidentifikasi pengkajian tentang kesehatan keluarga.
e. Konsultan
Perawat sebagai nara sumber bagi keluarga dalam mengatasi masalh kesehatan.
Agar keluarga mau meminta nasihat kepada perawat, hubungan perawat dan klien
harus terbina dengan baik, kemampuan perawatan dalam menyampaikan informasi
dan kualitas informasi yang disampaikan secara terbuka dan dapat dipercaya.
f. Kolaborasi
Bekerja sama dengan pelayanan kesehatan lain seperti rumah sakit, dan anggota tim
kesehatan yang lain untuk mencapai kesehatan keluarga yang optimal.
g. Fasilitator
Membantu keluarga dalam menghadapi kendala seperti masalah sosial ekonomi,
sehingga perawat harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan seperti rujukan dan

6
dana sehat.

h. Motivator
Apabila keluarga telah mengetahui, dan mencoba melaksanakan perilaku positif
dalam kesehatan, harus terus didorong agar konsisten dan lebih berkembang.
Dalam hal inilah perawat berperan sebagai motivator.
i. Penghubung keluarga dengan sarana pelayanan kesehatan adalah wajib bagi setiap
perawat untuk memperkenalkan sarana pelayanan kesehatan kepada keluarga
khususnya untuk yang belum pernah menggunakan sarana pelayanan kesehatan dan
pada keadaan salah satu/lebih anggota keluarga perlu dirujuk ke sarana pelayanan
kesehatan.
j. Penghubung keluarga dengan sektor terkait
Adakalanya masalah kesehatan yang ditemukan bukanlah disebabkan oleh faktor
penyebab yang murni dari kesehatan tetapi disebabkan oleh faktor lain. Dalam
hal ini perawat hares menghubungi sektor terkait.
k. Membantu keluarga dengan mengenal kekuatan mereka dan menggunakan
kekuatan mereka untuk memenuhi kebutuhan kesehatannya
l. Pengkaji data individu, keluarga dan masyarakat sehingga didapat data yang akurat
dan dapat dilakukan suatu intervensi yang tepat.
3. Hubungan perawat-klien dan keluarga

Prinsip hubungan perawat-klien dengan keluarga :

a. Fokus intervensi perawat adalah keluarga

b. Intervensi yang diberikan dapat berfokus pada seluruh kebutuhan kesehatan dan
meliputi tiga level pencegahan.
c. Keluarga tetap memiliki otonomi untuk mengambil keputusan terhadap
kesehatanny

7
d. Perawat adalah tamu di rumah keluarga
Hubungan perawat-klien dengan keluarga merupakan hal yang penting bagi perawat
komunitas. Fase-fase hubungan dari perawat-klien dengan keluarga memiliki kesamaan
dengan hubungan perawat-klien secara individual. Fase-fase hubungannya adalah sebagai
berikut :
a. Fase Preinisiasi atau Persiapan
Mencari data tentang keluarga, membuat laporan pendahuluan untuk kunjungan
yang akan dilakukan, dan menetapkan kontrak waktu kunjungan dengan keluarga.
b. Fase Inisiasi atau Perkenalan
Dalam beberapa kali kunjungan, perawat dan keluarga berusaha untuk saling
mengenal, serta bagaimana keluarga menanggapi adanya suatu permasalahan
kesehatan dalam keluarga.
c. Fase Implementasi
Melakukan pengkajian dan perencanaan untuk menyelesaikan masalah kesehatan
yang dimiliki, melakukan intervensi, mengeksplorasi nilai-nilai keluarga,
menggali persepsi keluarga terhadap kebutuhannya, edukasi kesehatan sesuai
tingkat pendidikan dan menyediakan informasi tertulis.
d. Fase Terminasi
Membuat kesimpulan hasil kunjungan berdasarkan pencapaian tujuan yang
ditetapkan bersama dengan keluarga, menyusun rencana tindak lanjut (baik pada
masalah kesehatan yang sedang ditangani, maupun pada masalah kesehatan yang
mungkin dialami keluarga), dan tinggalkan nama, alamat dan nomor telepon
perawat bila perlu.

B. Ruang Lingkup Keperawatan Keluarga


Pelayanan keperawatan keluarga mencakup Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang diberikan kepada klien sepanjang
rentang kehidupan dan sesuai dengan tahap perkembangan keluarga. Ruang lingkup
praktik keperawatan komunitas meliputi:
1. Upaya Promotif
Upaya promotif dapat dilakukan dengan meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan jalan memberikan:
a. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat

8
b. Peningkatan Gizi
c. Pemeliharaan Kesehatan Perorangan
d. Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
e. Olahraga secara teratur
f. Rekreasi
g. Pendidikan Seks
2. Upaya Preventif
Upaya Preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan
terhadap kesehatan individu keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan jalan
memberikan:
a. Imunisasi terhadap ibu, bayi dan balita
b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala
c. Pemberian vitamin A
d. Pemeriksaan kehamilan, nifas dan menyusui
3. Upaya Kuratif
Upaya Kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota keluarga,
kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit dengan jalan memberikan:
a. Perawatan orang sakit di rumah
b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari Puskesmas dan
Rumah Sakit
c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis, ibu bersalin dan nifas
d. Perawatan payudara
e. Perawatan taliu pusat
4. Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif yaitu upaya pemulihan kesehatan bagi penderita yang di rawat
di rumah melalui kegiatan:
a. Latihan fisik baik bagi yang mengalami gangguan fisik maupun bagi penderita
tertentu
5. Upaya Resosiliatif
Upaya resosiliatif yaitu upaya mengembalikan individu, keluarga dan kelompok ke
dalam pergaulan masyarakat. Di samping itu upaya ini bertujuan untuk
meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima kembali kelompok masyarakat
yang mempunyai masalah kesehatan yang mereka derita.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perawatan kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan pada
keluarga sebagai unit pelayanan yang ditujukan untuk mewujudkan keluarga yang sehat.
Fungsi perawat adalah untuk membantu keluarga melakukan fungsi dan tugas perawatan
kesehatan keluarga.
Tenaga perawat sebagai anggota tim kesehatan dalam menjalankan peran dan
fungsinya bersifat mandiri, kolaboratif dan atau saling tergantung dengan anggota tim
kesehatan lain, untuk dapat berperan secara aktif dalam memenuhi kebutuhan
pelayanan kesehatan, diperlukan tenaga perawat yang mampu berpikir kritis dan logis
untuk mengambil keputusan yang tepat dalam memecahkan masalah serta dapat
memprakarsai perubahan.
Pelayanan keperawatan keluarga mencakup Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang diberikan kepada klien sepanjang
rentang kehidupan dan sesuai dengan tahap perkembangan keluarga.
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan bagi pembaca khususnya mahasiswa
keperawatan hendaknya mampu memahami dan dapat menerapkan perannya dalam
memberikan pelayanan keperawatan keluarga.

10
DAFTAR PUSTAKA

NANDA. (2012). Nursing Diagnoses : Definitions and Classification 2012-2014.


Jakarta: EGC Medical Publisher.
Sudiharto. (2005). Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan
Transkultural. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai