Anda di halaman 1dari 59

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi
Suatu keadaan kekurangan protein dan kalori yang kronis yang memiliki
berat badan rendah. (Liansyah 2015) menjelaskan bahwa marasmus merupakan
kejadian yang paling sering ditemukan pada anak dengan ditandai gejala tampak
kurus, wajah seperti orang tua, cengeng dan rewel, kulit keriput yang disebabkan
karena lemak di bawah kulit berkurang, perut cekung, rambut tipis, jarang dan
kusam, tulang iga tampak jelas, pantat kendur dan keriput.
Suatu kondisi dimana anak mengalami penurunan berat badan sehingga
mengalami penciutan atau pengurusan otot generalisata dan tidak adanya lemak
subkutis (Rudolph, 2014). Marasmus adalah suatu bentuk kurang kalori-protein
yang berat. Keadaan merupakan hasil akhir dari interaksi antara kekurangan
makanan dan penyakit infeksi. Selain faktor lingkungan, ada beberapa faktor lain
pada anak sendiri yang dibawa sejak lahir, diduga berpengaruh terhadap
terjadinya marasmus (Nurarif, 2013).

2.2 Etiologi
Keadaan marasmus merupakan hasil akhir dari interaksi antara kekurangan
makanan dan penyakit infeksi. Selain faktor lingkungan, ada beberapa faktor lain
pada diri anak sendiri yang dibawa sejak lahir, diduga berpengaruh terhadap
terjadinya marasmus. Secara garis besar, penyebab marasmus (Nurarif & Kusuma,
2015) ialah sebagai berikut :
1. Masukan makanan yang kurang
Marasmus terjadi akibat masukan kalori yang sedikit, pemberian makanan
yang tidak sesuai dengan yang dianjurkan akibat dari ketidaktahuan orang
tua si anak; misalnya pemakaian secara luas susu kaleng yang terlalu
encer.
2. Infeksi
Infeksi yang berat dan lama menyebabkan marasmus, terutama infeksi
enteral misalnya infantil gastroenteritis, bronkhopneumonia, pielonephritis
dan sifilis kongenital.
3. Kelainan struktur bawaan
Misalnya: penyakit jantung bawaan, penyakit Hirschprung, deformitas
palatum, palatoschizis, micrognathia, stenosis pilorus, hiatus hernia,
hidrosefalus, cystic fibrosis pankreas.
4. Prematuritas dan penyakit pada masa neonates
Pada keadaan-keadaan tersebut pemberian ASI kurang akibat reflek
mengisap yang kurang kuat.
5. Pemberian ASI
Pemberian ASI yang terlalu lama tanpa pemberian makanan tambahan
yang cukup.
6. Gangguan metabolisme
Misalnya: renal asidosis, idiopathic hypercalcemia, galactosemia, lactose
intolerance.
7. Tumor hypothalamus
Jarang dijumpai dan baru ditegakkan bila penyebab marasmus yang lain
telah disingkirkan.
8. Penyapihan
Penyapihan yang terlalu dini disertai dengan pemberian makanan yang
kurang akan menimbulkan marasmus.
9. Urbanisasi
Urbanisasi mempengaruhi dan merupakan predisposisi untuk timbulnya
marasmus; meningkatnya arus urbanisasi diikuti pula perubahan kebiasaan
penyapihan dini dan kemudian diikuti dengan pemberian susu manis dan
susu yang terlalu encer akibat dari tidak mampu membeli susu; dan bila
disertai dengan infeksi berulang, terutama gastro enteritis akan
menyebabkan anak jatuh dalam marasmus.

2.3 Tanda dan gejala


1. Anak cenggeng,rewel,dan tidak bergairah
2. Diare kronis atau persisten
3. Matabesar dan dalam dan ubun-ubun cekung
4. Akral dingin dan tampak sianosis
5. Wajah seperti orang tua
6. Rambut tipis,jarang dan kusam
7. Pertumbuhan dan perkembanagn terganaggu
8. Terjadi pantata begi karena terjadi atrofi otot
9. Jaringan lemak dibawah kulit akan menghilang, kulit keriput, dan tugir
kulit jelek
10. Perut membuncit atau cekung dengan gambaran usus yang jelas
11. Nadi lambat dan metabolism basal menurun
12. Vena superfisialis tampak lebih jelas
13. Tulang pipi dan dagu kelihatan menonjol
14. Anoreksia
15. Berat badan turun menjadi kurang dari 60% berat badan menurut usianya.
16. Suhu tubuh bisa rendah karena lapisan penahan panas hilang (Nurarif
&Kusuma, 2015).

2.4 Pemeriksaan penunjang


1. Tanda klinis
Wajah seperti orang tua, Sering terdapat penurunan kesadaran, Kulit
kering, dingin dan kendor, Otot-otot mengecil sehingga tulang-tulang
terlihat jelas, Sering disertai diare atau, konstipasi,Tekanan darah,
frekuensi jantung dan frekuensi pernafasan berkurang
2. Antropometrik
Lebih ditujukan untuk menemukan malnutrisi ringan dan sedang. Pada
pemeriksaan antropometrik, dilakukan pengukuranpengukuran fisik anak
(berat, tinggi, lingkar lengan, dll) dan dibandingkan dengan angka
standard (anak normal). Untuk anak, terdapat 3 parameter yang biasa
digunakan, yaitu:
a. Berat dibandingkan dengan umur anak, Tinggi dibandingkan
dengan umur anak, Berat dibandingkan dengan tinggi/panjang
anak, Parameter tersebut lalu dibandingkan dengan tabel standard
yang ada Untuk membandingkan berat dengan umur anak, dapat
pula, digunakan grafik pertumbuhan yang terdapat pada KMS.
b. Mengukur ketebalan lipatan kulit dilengan atas sebelah belakang
(lipatan trisep) ditarik menjauhi lengan, sehingga lapisan lemak
dibawah kulitnya dapat diukur, biasanya dangan menggunakan
jangka lengkung (kaliper). Lemak dibawah kulit banyaknya adalah
50% dari lemak tubuh. Lipatan lemak normal sekitar 1,25 cm pada
laki-laki dan sekitar 2,5 cm pada wanita. Status gizi juga dapat
diperoleh dengan mengukur LLA untuk memperkirakan jumlah
otot rangka dalam tubuh (lean body massa, massa tubuh yang tidak
berlemak).
3. Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium, misalnya pemeriksaan kadar Hb: 11,5 – 16,5
g/L) dan kadar protein(61-82 g/L) (albumin/globulin: 4,0 -5,8 g/L) darah,
atau pemeriksaan lainnya (kreatinin( 0,4 1,2 mg/dl), nitrogen( 5 - 20 mg/dl
), elektrolit(135 -145 mEq/L), Ht( 33 – 38 % ),transferrin () dapat
dilakukan pada anak dengan malnutrisi. Dengan pemeriksaan laboratorium
yang lebih rinci, dapat pula lebih jelas diketahui penyebab malnutrisi dan
komplikasi-komplikasi yang terjadi pada anak tersebut.
2.5 WOC
WOC
Kurang asupan yang
bergizi (nutrisi kurang Malabsorbsi,infeksi, Kegagalan melakukan Kelainan metabolic / Factor ekonnomi
2.5 dari tubuh) anoreksia sintesis protein dan kalori malfarmasi kogenital

Minim Defisit Intoleransi


Intake protein dan kalori Energy tidak Keletihan
informasi pengetahuan aktivitas
kurang dari tubuh adekuat

Ansietas Gizi buruk


MARASMUS Resiko cedera Defisit
(kondisi sakit)
perawatan diri

Kekurangan vit Kekurangan Vit Katabolisme karbonhodrat glukosa


Fungsi saluran Daya tahan
A C tidak adekuat
cerna terganggu tubuh menurun

Penurunan Katabolisme lemak: Cadangan protein


otot terpakai secra Keadaan umum
Penurunan fungsi metabolit lemak,asam G3 peristaltik
menerus lemah
penglihatan,mata dopamine,serotin lemak,gliserol dan penyerapan
kering,degenari di korteks striatum bahan keton di ususs
makula otak
Perbandingan Resiko infeksi :
Hilangnya lemak disaluran
asam amino yg Peristaltic
dibantalan tubuh pencernan
Kerusakan beda dgn protein meningkat, air
Kulit kering neurologis jaringan garam terbawa
ke usus
Tugor kulit Penurunan
Kerusakan menurun & kriput, kemmapuan
Asam amino
Resiko jaringan otak tipis,kering proses
esensial menurun
kematian penyerapan
dan produksi Diare
albumin menurun
Ketidakseimba
Cairan dan
Atrofi/pengecilan ngan volume
Perubahan G3 integritas elektrolit
otot cairan
perfusi kulit terbuang/
serebral tidak hipovolemia
efektif
Kehilangan BB Badan kurus
Gangguan G3 perkembangan
pernafasan motorik
bronchitis,
brokopneumonia Defisit nutrisi
G3 citra
tubuh
Keterlambatan
tumbuh kembang

Ketidakefektifan
bersihan jalan
nafas
Dehidrasi

Hipertermi
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  7 dari 59

2.6 Teori Asuhan Keperawatan


A. Pengkajian
a) Data subjektif
1. Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya sering mual dan muntah.
2. Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sering rewel dan nangis terus
padahal sudah diberi makan.
3. Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya semakin kurus badannya.
4. Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya juga sering diare.
b) Data obyektif
1. Pasien tampak sangat kurus,
2. Rambut pasien tampak kemerahan,
3. Perut pasien terlihat cekung,
4. Wajah pasien tampak seperti orang tua (berkerut)
5. Kulit pasien tampak keriput.
c) Keluhan utama :
d) Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
Pada umumnya anak masuk rumah sakit dengan keluhan gangguan
pertumbuhan (berat badan semakin lama semakin turun), bengkak
pada tungkai, sering diare dan keluhan lain yang menunjukkan
terjadinya gangguan kekurangan gizi.
2. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien pernah masuk Rs karena alergi, Meliputi pengkajian riwayat
prenatal, natal dan post natal, hospitalisasi dan pembedahan yang
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  8 dari 59

pernah dialami, alergi, pola kebiasaan, tumbuh-kembang, imunisasi,


status gizi (lebih, baik, kurang, buruk), psikososial, psikoseksual,
interaksi dan lain-lain. Data fokus yang perlu dikaji dalam hal ini
adalah riwayat pemenuhan kebutuhan nutrisi anak (riwayat
kekurangan protein dan kalori dalam waktu relatif lama).
3. Riwayat kesehatan keluarga
Meliputi pengkajian pengkajian komposisi keluarga, lingkungan
rumah dan komunitas, pendidikan dan pekerjaan anggota keluarga,
fungsi dan hubungan angota keluarga, kultur dan kepercayaan,
perilaku yang dapat mempengaruhi kesehatan, persepsi keluarga
tentang penyakit pasien dan lain-lain.
e) Pola fungsi kesehatan
1. Pola nutrisi: klien mengalami penurunan nafsu makan dan mual
muntah.
2. Pola eliminasi: klien biasanya mengalami diare.
3. Pola aktivitas dan integritas ego: klien biasanya mengalami gangguan
aktifitas karena mengalami kelemahan tubuh yang disebabkan oleh
gangguan metabolism.
4. Pola istirahat dan tidur: klien sering rewel karena selalu merasa lapar
meskipun sudah diberi makan sehingga sering terbangun pada malam
hari.
5. Pola higiene: kebersihan diri klien kurang, kulit tampak kusam,
rambut kemerahan.
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  9 dari 59

6. Pola pernapasan: adanya suara whezzing dan ronkhi akibat adanya


penyakit penyerta seperti bronkopneumonia.
7. Pola keamanan: klien sangat rentan untuk terjangkit infeksi karena
system imun yang menurun.
8. Pola seksualitas: tidak mengalami gangguan.
f) Pengkajian fisik
a. Pengkajian fisik dengan metode head to toe
1. Keadaan umum klien, meliputi: kesadaran composmentis: lemah,
rewel, kebersihan kurang, berat badan kurang, tinggi badan, nadi cepat
dan lemah, suhu meningkat, dan pernapasan takipneu.
2. Kepala: lingkar kepala klien biasanya lebih kecil dari normal, warna
rambut kusam.
3. Muka: tampak seperti wajah orang tua.
4. Mata: konjungtiva anemis.
5. Hidung: biasanya terdapat sekret dan terpasang selang NGT untuk
memenuhi intake nutrisi.
6. Mulut: biasanya terdapat lesi, mukosa bibir kering dan bibir pecah-
pecah.
7. Leher: biasanya mengalami kaku duduk.
8. Torax : adanya tarikan dada saat bernapas
9. Abdomen: perut cekung, terdapat ascites, bising usus meningkat, suara
hipertimpani.
10. Ekstremitas atas: lingkar atas abnormal, akral dingin dan pucat.
11. Ektremitas bawah: terjadi edema tungkai.
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  10 dari 59

12. Kulit : keadaan turgor kulit menurun, kulit keriput, CRT: > 3 detik,
b. Pemeriksaan fisik abdomen antara lain:
a. Inspeksi
1) klien tampak kurus, ada edema pada muka dan kaki;
2) warna rambut kemerahan, kering dan mudah patah/dicabut;
3) mata terlihat cekung dan pucat;
4) terlihat pergerakan usus;
5) ada pembesaran/edema pada tungkai.
b. Auskultasi
1) bunyi peristaltik usus meningkat;
2) bunyi paru-paru wheezing dan ronchi.
c. Perkusi
1) terdengar adanya shifting dullnees;
2) terdengar bunyi hipertimpani.
d. Palpasi
1) hati: terjadi pembesaran hati.
c. Pemeriksaaan fisik untuk pertumbuhan anak.
1. Mengukur tinggi badan dan berat badan anak
2. Menghitung indeks massa tubuh, yaitu berat badan (dalam kilogram)
dibagi dengan tinggi badan (dalam meter)
3. Mengukur ketebalan lipatan kulit dilengan atas sebelah belakang
(lipatan trisep) ditarik menjauhi lengan, sehingga lapisan lemak
dibawah kulitnya dapat diukur, biasanya dangan menggunakan jangka
lengkung (kaliper). Lemak dibawah kulit banyaknya adalah 50% dari
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  11 dari 59

lemak tubuh. Lipatan lemak normal sekitar 1,25 cm pada laki-laki dan
sekitar 2,5 cm pada wanita.
4. Status gizi juga dapat diperoleh dengan mengukur lingkar lengan atas
(LLA) untuk memperkirakan jumlah otot rangka dalam tubuh (lean
body massa, massa tubuh yang tidak berlemak).
d. Pemeriksaan Laboratorium
1. Biokimia: Hb anemia karena kurangnya konsumsi makanan yang
mengandung zat besi, asam folat dan berbagai vitamin, kadar albumin
yang rendah karena kurangnya konsumsi protein, kadar globumin
normal atau sedikit tinggi, kadar asam amino esensial dalam plasma
relatif lebih rendah daripada asam amino non esensial.
2. Biopsi: ditemukan perlemakan ringan sampai berat, fibrosis, nekrosis
dan infiltrasi sel mononuklear. Pada perlemakan berat hampir semua
sel hati mengandung vakual lemak yang besar.
3. Autopsi: menunjukkan kelainan pada hampir semua organ tubuh,
seperti degenerasi otot jantung, osteoporosis tulang, atrofi virus usus,
detrofi sistem limfold dan atrofi kelenjar timus.
g) Focus pengkajian pada anak
Tanda dan gejala yang mungkin didapatkan adalah:
1. Penurunan ukuran antropometri.
2. Perubahan rambut (defigmentasi, kusam, kering, halus, jarang dan
mudah dicabut).
3. Gambaran wajah seperti orang tua (kehilangan lemak pipi), edema
palpebra.
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  12 dari 59

4. Tanda-tanda gangguan sistem pernapasan (batuk, sesak, ronchi,


retraksi otot intercostal).
5. Perut tampak buncit, hati teraba membesar, bising usus dapat
meningkat bila terjadi diare.
6. Edema tungkai.
7. Kulit kering, hiperpigmentasi, bersisik dan adanya crazy pavement
dermatosis terutama pada bagian tubuh yang sering tertekan (bokong,
fosa popliteal, lulut, ruas jari kaki, paha dan lipat paha)
B. Diagnose Keperawatan
1. Resiko infeksi b/d malnutrisi
2. Gangguan integritas kulit b/d perubahan status nutrisi
3. Deficit nutrisi b/d ketidakmampuan mengabsobsi nutrien
4. Defisiensi pengetahuan b/d kurangnya pengetahuan tentang nutrisi yang adekuat
5. Gangguan tumbuh dan kembang b/d efek ketidakmampuan fisik dan ketergantungan
sekunder akibat masukan kalori atau nutrisi yang tidak adekuat
6. Risiko keseimbangan cairan kurang dari tubuh b/d disfungsi intestinal (diare)

C. Intervensi

N DIAGNOSE INTERVENSI
O KEPERAWATAN
1. Resiko infeksi b/d Observasi
malnutrisi 1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
sistemik
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  13 dari 59

N DIAGNOSE INTERVENSI
O KEPERAWATAN
Tujuan : Teraupeutik
Setelah 2 x 24 jam 2. Batasi jumlah pengunjung
diharapkan px tidak 3. Berikan perawatan kulit pada area edema
menunjukan tanda 4. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
gejala dengan pasien dan lingkungan pasien
Edukasi
KH : pasien tidak 5. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
demam,kemerahan,n 6. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
yeri,bengkak, pasien 7. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka
dapat menjaga operasi
kebersihan tangan 8. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
dan badan, nafsu 9. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
makan. Kolaborasi
10. Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu
2. Gangguan integritas Observasi
kulit b/d perubahan 1. Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
status nutrisi (mis. perubahan sirkulasi, perubahan
2. status nutrisi, penurunan kelembaban, suhu
Tujuan : setelah lingkungan ekstrem, penurunan mobilitas)
dilakukan 2 x 24 jam Terapeutik
diharapkan pasien 3. Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
pasien tidak 4. Lakukan pemijatan pada area penon jolan
mengalami tulang, jika perlu
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  14 dari 59

N DIAGNOSE INTERVENSI
O KEPERAWATAN
gangguan integritas 5. Bersihkan perineal dengan air hangat, terutama
kulit selama periode diare
6. unakan produkberbahanpetroliumatau minyak
KH : turgor kulit pada kulitk
membaik, tidak 7. Hindari produk berbahan dasar alkohol pada
kering,tidak kulit kering
mengalami 8. Gunakan produk berbahan ringan/alami dan
kerusakan lapisan hipoalergik pada kulit sensitif
kulit, Edukasi
nyeri,perdarahan, 9. Anjurkan menggunakan pelembab (mis. lotion,
kemerahan,hematom serum)
a, jaringan parut, 10. Anjurkan minum air yang cukup
sensasi dan tekstur 11. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
membaik 12. Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
13. Anjurkan menghindar terpapar suhu ekstrem
14. Anjurkan menggunakan tabir surya SPF
minimal 30 saat berada di luar rumah
15. Anjurkan mandi dan menggunakan sabun
secukupnya
3. Deficit nutrisi b/d Managemen nutrisi
ketidakmampuan Observasi
mengabsobsi 1. Identifikasi status nutrisi
nutrient 2. Identifikasi alergi dan intoteransi makanan
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  15 dari 59

N DIAGNOSE INTERVENSI
O KEPERAWATAN
3. Identifikasi makanan disukai
Tujuan : setelah 4. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
dilakukan 2 x 24 jam 5. Identifikasi perlunya penggunaan selang
diharapkan pasien nasogastrik
pasien mendapat 6. Monitor asupan makanan
nutrisi yang adekuat 7. Monitor berat badan
dan mampu 8. Monitor hasil pemeriksaan lab
mengabsorsi nutrient tabTerapeutik
9. Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
KH : posi makan 10. Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis.
dihabiskan, BB piramida makanan)
bertambah, tebalnya 11. Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang
lipatan kulit 12. Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah
trisep,membrane konstipasi
mukosa lembab, 13. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
rambut tidak 14. Berikan suplemen makanan,jika perlu
rontok,sariawan,diar 15. Berikan pemberian makan melalui selang
e dan nyeri abd. nasogatrikjika asupan oral
Edukasi
16. Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Kolaborasi
17. Ajarkan diet yang diprogramkan rasi pemberian
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  16 dari 59

N DIAGNOSE INTERVENSI
O KEPERAWATAN
medikasi sebelum makan (mis. pereda nyeri,
antlemetik), jika asi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis dibutuhkan,
jika perlu
Promosi Berat Badan
Observasi
18. Identifikasi kemungkinan penyebab BB kurang
19. Monitor adanya mual dan muntah
20. Monitor jumlah kalori yang dikonsumsi sehari-
hari
21. Minitor berat badan
22. Monitor allbumin, limfosit, dan elektrolit serum
Terapeutik
23. Berikan perawatan mulut sebelum pemberian
makan, jika perlu
24. iakan makanan yang tepat sesuai kondisi pasien
(mis. makanan dengan
25. halus, makanan yang diblender, makanan cair
yang
26. gastrostoml, total perentera/ nutrition sesuai
indikasi)
27. Hidangkan makanan secara menarik
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  17 dari 59

N DIAGNOSE INTERVENSI
O KEPERAWATAN
28. diberikan melalui NGT atau Berikan suplemen,
jika perlu
4. Defisiensi Observasi
pengetahuan b/d 1. Identifikasi kebutuhan keselamatan berdasarkan
kurangnya tingkat fungsi fisik, kognitf dan
pengetahuan tentang 2. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
nutrisi yang adekuat informasi
3. kebiasaan identifikasi bahaya keaman an di
Tujuan : setelah lingkungan (mis. fisik, biologi, dan kimia)
dilakukan 1 x 24 jam Terapeutik
diharapkan pasien 4. Sediakan materi dan media pendidikan
mampu pengetahuan kesehatan
pasien atau keluarga 5. Jadwalkan pendidikan ke sehatan sesuai
bertambah kesepakatan
6. Berikan kesempatan untuk bertanya
KH : pasien mampu Edukasi
menjelaskan 7. Anjurkan menghilangkan bahaya lingkung an
pengetahuan suatu 8. Anjurkan menyediakan alat bantu (mis ,
topic,mampu pegangan tangan, keset anti slip)
mendiskusikan 9. Anjurkan menggunakan alat pelindung (mis,
tentang persepsi restrain, rel samping, penutup pintu,
yang keliru terhadap 10. pagar, pintu gerbang)
masalah, perilaku 11. Informasikan nomor telepon darurat
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  18 dari 59

N DIAGNOSE INTERVENSI
O KEPERAWATAN
sesuai dengan 12. Anjurkan melakukan program skrining lingkung
pengetahuan an (mis, timah, radon)
13. Ajarkan Ind ividu dan kelom pok be ris iko
tinggi tentang bahaya lingkungan
Kolaborasi
14. Kolaborasi dengan pihak lain untuk
meningkatkan keamanan lingkungan
5. Gangguan tumbuh Observasi
dan kembang b/d 1. Identifikasi isyarat perilaku dan fisiologis yang
efek ditunjukkan bayi (mis. lapar, tidak
ketidakmampuan 2. Identifikasi pencapaian tugas perkembangan
fisik dan anak nyaman)
ketergantungan Terapeutik
sekunder akibat 3. Pertahankan sentuhan seminimal mungkin pada
masukan kalori atau bayi prematur
nutrisi yang tidak 4. Berikan sentuhan yang bersifat gentle dan tidak
adekuat ragu-ragu
5. Minimalkan nyeri
Tujuan : setelah 6. Minimalkan kebisingan ruangan
dilakukan tindakan 3 7. Pertahankan lingkungan yang mendukung
x 24 jam diharapkan perkembangan optimal
anak mampu tumbuh 8. Motivasi anak berinteraksi dengan anak lain
dan kembang sesuai 9. Sediakan aktivitas yang memotivasi anak
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  19 dari 59

N DIAGNOSE INTERVENSI
O KEPERAWATAN
usianya berinteraksi dengan anak lainnya
10. Fasilitasi anak barbagi dan bergantian/bergilir
KH : pasien atas usahanya
menunjukan 11. Dukung anak mengekspresikan diri melalui
ketrampilan sesuai penghargaan positif atau umpan balik
usia, kemampuan 12. Pertahankan kenyamanan anak
melakukan 13. Fasilitasi anak melatih keterampilan pemenuhan
perawatan 14. kebutuhan secara mandiri (mis.makan, sikat
mandiri,respon mata gigi, cuci tangan, memakai baju)
baik,kontak mata 15. Bacakan cerita atau dongeng
regresi,dan afek 16. Bernyanyi bersama anak lagu-lagu yang disukai
cukup membaik. 17. Dukung partisipasi anak di sekolah,
ekstrakurikuler dan aktivitas komunitas
Edukasi
18. Jelaskan orang tua dan/atau pengasuh tentang
milestone perkembangan anak dan perilaku anak
19. Anjurkan orang tua menyentuh dan
menggendong bayinya
20. Anjurkan orang tua berinteraksi dengan anaknya
21. Ajarkan anak keterampilan berinteraksi
22. Ajarkan anak teknik asertif
Kolaborasi
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  20 dari 59

N DIAGNOSE INTERVENSI
O KEPERAWATAN
23. Rujuk untuk konseling, jika perlu
6. Risiko Managemen cairan
keseimbangan cairan Observasi
kurang dari tubuh 1. Monitor status hidrasi (mis. frekuensi nadi,
b/d disfungsi kekuatan nadi, akral, pengisian kapiler,
intestinal (diare) 2. kelembapan mukosa, turgor kulit, tekanan
darah)
Tujuan : setelah 2 x 3. Monitor berat badan harian
24 jam diharapkan 4. Monitor berat badan sebelum dan sesudah
volume cairan dialisis
pasien terpenuhi 5. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium (mis.
hematokrit, Na, K, CI, berat jenis urine, BUN)
KH : asupan cairan 6. Monitor status hemodinamik (mis. MAP, CVP,
px bertambah, PAP, PCWP jika tersedia)
membrane mukosa Terapeutik
tampak lembab,tidak 7. Catat intake-output dan hitung balans cairan 24
edema , dehidrasi, jam
TD dalam batas 8. Berikan asupan cairan, sesuai kebutuhan
normal ,mata tidak 9. Berikan cairan intravena, jika perlu
tampak Kolaborasi
cekung,turgor kulit 10. Kolaborasi pemberian diuretik, jika perlu
membaik,BB
bertambah. Pemantauan Cairan
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  21 dari 59

N DIAGNOSE INTERVENSI
O KEPERAWATAN
Observasi
11. Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
12. Monitor frekuensi napas
13. Monitor tekanan darah
14. Monitor berat badan
15. Monitor waktu pengisian kapiler
16. Monitor elastisitas atau turgor kulit
17. Monitor jumlah, warna dan berat jenis urine
18. Monitor kadar albumin dan protein total
19. Monitor hasil pemeriksaan serum (mis.
osmolaritas serum, hematokrit, natrium, kalium,
BUN)
20. Monitor intake dan output cairan
21. Identifikasi tanda-tanda hipovolemia (mis.
frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah,
tekanan darah, menurun, tekanan mukosa
kering, volume urin menurun, nadi menyempit,
turgor kulit menurun,urine meningkat, berat
badan menurun dalam waktu singkat)
hematokrit meningkat, haus, lemah, konsentrasi
22. Identifikasi tanda-tanda hipervolemia (mis
dispnea. Edema dalam waktu singkat)
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  22 dari 59

N DIAGNOSE INTERVENSI
O KEPERAWATAN
Meningkat, CVP meningkat, refleks hepato
jugular positif, berat badperifer, edema
anasarka,
23. ldentifikasi faktor risiko ketidakseimbangan
cairan (mis. prosedur pembedahan Mayor,
trauma/perdarahan, luka bakar, aferesis,
obstruksi intestinal, pankreas, penyakit ginjal
dan kelenjar, disfungsi intestinal)
Terapeutik
24. Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan
kondisi pasien
25. Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
26. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
27. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu

D. Implementasi
Implementasi adalah tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga
berdasarkan perencanaan yang mengacu pada diagnosa yang telah ditegakkan dan
dibut sebelumnya (Abi Muhlisin, 2012).
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  23 dari 59

Implementasi keperawatan adalah serangkaian yang dilakukan oleh perawat


untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke status
kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan
(Gordon,1994,dalam Potter dan Perry)

E. Evaluasi
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian
untuk melihat keberhasilannya, evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara
operasinal (Abi Muhlisin, 2012).
Evaluasi keperawatan adalah kegiatan yang terus menerus dilakukan untuk
menentukan apakah rencana keperawatan efektif dan bagaimana rencana keperawatan
di lanjutkan, merevisi rancana etau mengnentikan rencana keperawatan
(Manurung,2011).

DAFTAR PUSTAKA
Ramadhan, Riardi Wahyu (2015) / Asuhan Keperawatan Pada An. H Dengan
Malnutrisi (Marasmus) Di Bangsla Anggrek III RSUD Surakarta /
http://eprints.ums.ac.id/34160/16/NASKAH%20PUBLIKASI.

Lisrawati ,(2016) / Karya Tulis Ilmiah/ Https://Www.Slideshare.Net/Septianraha/Kti-


Lisrawati-Akper-Pemkab-Muna-65202604
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  24 dari 59

Agustiawan Rozi, (2016)/ Upaya Pengenalan Masalah Kesehatan Pada Keluarga


Dengan Status Gizi Kurang Di Kabupaten Sukoharjo /
Http://Eprints.Ums.Ac.Id/34160/16/NASKAH%20PUBLIKASI.Pdf

Nama Mahasiswa :caronna paula l.p NIM : 2018.01.003


Ruang : rajawali Tanggal : 07-08-2020

1. BIODATA

A. Identitas Pasien

Nama Pasien : An. B No Register : 34561


Nama panggilan : Anak B
Umur : 3 tahun 7 bulan
JenisKelamin :Laki-laki
Agama : Kristen
Pendidikan :-
Diagnosa Medis : Marasmus
Tanggal MRS : 07 agustus 2020
Tanggal Pengkajian : 07 agustus 2020
Golongan darah : o

B. Identitas Orang Tua

Nama ayah Tn. D Nama ibu Ny.P


[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  25 dari 59

Umur 32 tahun Umur 29 tahun


Agama Kristen Agama Kristen
Pendidikan SMA Pendidikan SMA
Pekerjaan PNS Pekerjaan Ibu rumah tangga
Penghasilan 3 – 4 juta Penghasilan -
Alamat Sby Alamat Sby

2. ALASAN KUNJUNGAN :
Pada tanggal 7 Agustus 2020 anak B jenis kelamin laki-laki dengan
usia 3 tahun 7 bulan datang bersama keluarga masuk rumah sakit dengan
keluhan tidak mau makan .Dokter mengatakan pasien mengalami malnutrisi
,Ibu mengatakan bahwa berat baadan pasien naik sedikit sekali makan hanya
satu sampai dua sendok minum susu tidak mau anak tampak lemas rambut
berwarna seperti jagung rontok mudah patah dan konjungtiva anemis mukosa
bibir kering pasien sering bolak-balik masuk rumah sakit dengan keluhan
diare dan muntah hasil pemeriksaan fisik suhu u 37,9 derajat Celcius tekanan
darah 80/60 mmhg nadi 72 kali permenit RR 27 kali permenit keadaan mulut
bersih hasil pemeriksaan perkembangan anak hanya bisa mengucapkan dua
suku kata tidak bisa berjalan turgor kulit kembali lambat bising usus 30 kali
per menit orang tua terus bertanya kepada dokter Kenapa anaknya tidak mau
makan, Kenapa setiap makan itu muntah ,lalu orang tua tampak cemas dan
selalu bertanya bagaimana cara cara agar berat badan anak bertambah dan
bagaimana cara supaya anak bisa segera berjalan.

3. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN

Pre natal Tidak ada masalah selama kehamilan,nutrisi tercukupi,USG 3 kali


(7 minggu,26 minggu,37 minggu)

Natal Spontan , BB: 5,5 kg, TB: 50cm, anak mendapat asi ekslusi
Post natal Anak B mendapat asi dengan baik
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  26 dari 59

4. RIWAYAT MASA LALU


A. Penyakit-penyakit Diare dan muntah
yang pernah
diderita
B. Pernah dirawat di Pernah,sering MRS dengan keluhan diare dan muntah
RS
C. Penggunaan obat- obat pencahar lacto B,ondansentron untuk mual muntah
obatan
D. Tindakan -
(misalnya: operasi
atau yang lainnya)
E. Alergi Tidak memilki alergi obat atau makanan

F. Kecelakaan Tidak pernah mengalami kecelakaan

G.IMUNISASI

No Usia Imunisasi Usia Imunisasi


1. Bayi Baru  Hepatitis B-1 9 Bulan  Campak-1
Lahir  Polio-O
 Bcg
2. 2 Bulan  Hepatitis B-2 12 Bulan  Varisela
 Polio-1  Pcv-4
 Dtp-1  Japanese Encephalitis-1
 Hib-1
 Pcv-1
 Rotavirus-1
3. 3 Bulan  Hepatitis-3 15 Bulan  Hib-4
 Polio-2  Mmr-1
 Dtp-2
 Hib-2
4. 4 Bulan  Hepatitis-4 18 Bulan  Polio-4
 Polio-3  Dtp-4
 Dtp-3  Campak-2
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  27 dari 59

 Hib-3  Influenza
 Pcv-2
 Rotavirus-2
5. 6 Bulan  Pcv -3 24 Bulan  Tifoid
 Rotavirus -3  Hepatitis A
 Influenza  Japanese Encephalitis-2

5. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA :


Ibu pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang sedang sakit, pasien
mengatakan bahwa pada saat ini tidak ada anggota keluarga yang mengalami
penyakit hepatitis, DM, TB dan lain-lain.

GENOGRAM :

72 X 65 64

45 25

32 29

Keterangan : 42
bln
: laki-laki : tinggal serumah

: perempuan : hubungan pernikahan


[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  28 dari 59

: klien : garis keturunan

Angka : usia tidak diketahui X : meninggal

6. RIWAYAT SOSIAL
A. Yang mengasuh anak Ibu kandung
B. Hubungan dengan anggota Anak
keluarga
C. Hubungan dengan dengan teman baik suka bermain dirumah karena masih
sebaya belum bisa berajalan ,dapat bermain
puzzle walau harus didampingi
D. Pembawaan secara umum pasien tampak lemas ,wajah seperti
terlihat orang tua

7. KEBUTUHAN DASAR
Kebutuhan Di rumah Di rumah sakit
dasar
Nutrisi
Makanan 4 x sehari, pukul 08.00, 11.00, 3x sesuai jam dan porsi
15.00, 19.30. jenis: rumah sakit.
nasi/bubur,daging,telur ,tahusayur Bubur ayam,sop,tahu
1-3 sendok ,selera makan
(wortel,bayam) dimakan hanya 1- 2
menurun
sendok paling banyak 5
sendok,selera makan menurun

Minum tidak mau minum susu (kadang Tidak minum susu hanya
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  29 dari 59

minum 100-150 cc) mendapat cairan infus 3


flas perhari

Aktivitas Bermain dengan teman sebaya dan Berbaring di tempat


keluarga merangkak,menonton tidur ,bermain,menonton
Istirahat/tidur Siang (2 – 3 jam/hari), malam (9 – Siang (3± jam/hari),
10 jam/hari ).saat malam terkadang malam (9 – 10
rewel dan menangis jam/hari ).saat malam
terkadang rewel dan
menangis
Eliminasi :
BAB 2-3 xsehari,konsistensi cair,warna 2-3 xsehari,konsistensi
kuning kecoklatan cair,warna kuning
kecoklatan
BAK 4-5 x sehari jumlah : 100-150
cc/hari,warna kuning jernih,bau 4-5 x sehari jumlah ±1500
khas amoniak,tidak ada keluhan. cc/hari,warna kuning
jernih,bau khas
amoniak,tidak ada
keluhan.

Personal mandi 2x sehari,mencuci rambut 3 mandi 2x sehari,mencuci


hygiene xsehari, gosok gigi 2x sehari, rambut belum, gosok gigi
guntung kuku 1x seminggu 2x sehari.
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  30 dari 59

8. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI


A. Diagnose medis : marasmus
B. Tindakan operasi : -
C. Status nutrisi : status nutrisi anak tidak seimbang (gizi buruk)
No Metode pengkajian Hasil
1. Antripometri 1) berat badan : 5,5kg
2) tinggi badan : 50 cm
3) berat badan ideal : (2n)+8= (2 x
3.7)+8=15,4kg
4) BMI: BB/TB x TB
= 5,5kg/ 0,5 m x0,5m = 5,5
(gizi buruk)
2. Biokimia 1) Hemoglobin :11 ,9g/L
2) Hematocrit :36%
3) Protein :47g/L
4) Albumin :3,8g/L
5) Keratin : 0,9mgdl
6) Nitrogen : 6mg/dl
7) Elektrolit : 122mEq/L

3. Clinical 1) Keadaan umum : lemas


2) Berat badan : 5,5kg (kurang)
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  31 dari 59

3) Otot lemah
4) Kardiovaskuler : TD : 80/60mmhg, Nadi :
72x/m, irama : ireguler,kekuatan nadi
:lemah
5) Rambut : berwarna seperti jagung,mudah
patah dan rontok
6) Konjungtiva : anemis
7) Kulit : turgor kulit jelek ,CRT >3 detik
8) Mukosa bibir : kering
9) Kebersihan kulit dan mulut : bersih
10) Pembesaran kelenjar tiroid: -
11) Edema : -
4. Diet 1) Anak suka makan
ayam,tahu,wortel,brokoli
2) Jadwal makan pukul 08.00,11.00, 15,00,
19.30.
3) Anak tidak ada diet khusus
4) Anak tidak mau makan (hanya makan 1-2
sendok)
5) Anak tidak ada alergi terhadap makanan
6) Anak nafsu makan tidak ada
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  32 dari 59

D. Status hidrasi :

Intake : output :
Minum :200cc muntah :100cc
Infus :1500cc urin : 1500cc
Obat ; 100cc BAB : 150 cc
AM : 8 x 5,5kg = 44 IWL : 100cc X 5,5 kg =550
= 550 x 0,25 =134,5 cc/24jam
Balance cairan : intake –output
= 1844 – 1750 = -94
Kesimpulan : berdasarkan data diatas yang saya dapatkan menyatakan bahwa
anak mengalami dehidrasi berat
E. Obat-obatan : obat pencahar lacto B,ondansentron untuk mual muntah
F. Aktifitas : merangkak ,bermain,menonton
G. X-ray :-

9. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN


A. Adaptasi social Berteman dan bergaul dengan teman baru,mematuhi
peraturan keluarga,mulai bergabung dengan kelompok
bermain,mengarang cerita terkadang melebihkan sedikit
ceritanya
B. Bahasa Dapat mengucap 2 kata
C. Motoric halus Menggambar,berhitung,berlatih mengingat dan menulis
D. Motoric kasar Anak B masih belum bisa berjalan
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  33 dari 59

KESIMPULAN : pertubuhan dan perkembangan masih belum baik dalam dalam


bahasa dan motoric kasar tidak sesuai tumbang pada usianya

10. INFORMASI LAIN / LAB


No Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal
1. Hemoglobin 11,9g/L 11,5 - 13,5 g/L
2. Hematocrit 36% 33- 38%
3. Protein 47 g/L 61- 82 g/L
4. Albumin 3,8 g/L 4,0 - 5,8 g/L
5. Keratin 0,9 mg/dl 0,4 - 1,2 mg/dl
6. Nitrogen 6 mg/dl 5 - 20 mg/dl
7. Elektrolit 122 mEq/L 135 -145 mEq/L

………………………………………
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  34 dari 59

Tanda Tangan
Mahasiswa

Observasi & pemeriksaan Fisik ( ROS : Review of System)

Keadaan umum :Lemah


ROS

Tanda Vital :TD : 80/60mm/Hg Nadi : 72 x/m Suhu : 37,9ºC RR : 27 x/m


Kesadaran: Compos Mentis  Apatis Somnolen Sopor Koma

Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan
B1 (Breath)Pernafasan

a. Bentuk Dada: normochest barrel-chest funnel-chest pigeon-


chest
Keluhan: sesak nyeri waktu nafas/nyeri saat palpasi
Batuk: produktif tidak produktif hemoptoe
Sekret/jumlah: - Konsistensi:-
Warna:- Bau:.-
b. Ekspansi paru  simetris tertinggal kiri/kanan
c. Irama nafas  teratur tidak teratur
d. Jenis Dispnoe Kusmaul Cheyne Stokes Lainnya:….........
e. Suara nafas  Trakeal/Vesikuler/bronco-vesikuler Stridor friction-rub
Ronchi Wheezing Serak/parau Lainnya: …
f. Alat bantu nafas ya  tidak
Jenis:.- flow.- lpm
g. Deviasi trakea ya  tidak
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  35 dari 59

h. Pernafasan cuping hidung ya  tidak


i. Retraksi supraclavicula ya  tidak
j. Retraksi otot intercostalis/otot bantu nafas ya  tidak
k. Perkusi dada  sonor/resonan redup pekak hipersonor
l. Vocal/tactile fremitus  simetris tidak simetris
m. Sianosis sentral (lidah/mukosa) perifer (kuku)
n. Peningkatan tekanan vena jugularis ya  tidak
o. Clubbing fingers ya  tidak
p. Lain-lain: …………………………

Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan


Keluhan nyeri dada ya  tidak
Lokasi nyeri : - Intensitas/frekwensi: -
Kualitas nyeri: - Waktu: -
Irama jantung reguler ireguler
S1/S2 Tunggal ya tidak asystole cardiac arrest
B2 (Blood)Kardiovaskuler

Suara jantung  normal (lub-dub) murmur gallop friction-


rub
Palpitasi ya  tidak
Edema ya  tidak Area: …………..
Syncope ya  tidak
Hipotensi orthostatic/orthopnoe ya  tidak
CRT: > 3detik
Akral hangat panas dingin kering basah
JVP  normal meningkat menurun
Lokasi apeks/iktus kordis/Punctum Maksimum Impuls (PMI): …………

Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan


GCS: 456 Eye : 4 Verbal : 5 Motorik : 6 Total:15
Persyarafan

Reflek Fisiologis patella triceps biceps angkle


Reflek Patologis babinsky budzinzky kernig
Keluhan pusing/vertigo ya  tidak
Pupil  Isokor Anisokor Diameter......
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  36 dari 59

Sklera/Konjunctiva  Anemis Ikterus raccoon eyes


Gangguan Pandangan ya  tidak jelaskan..................
Gangguan Pendengaran ya  tidak jelaskan..................
Istirahat/ tidur : 10- 12 jam/hari
Gangguan tidur:..... ya  tidak
Gangguan syaraf cranialis ……… ya  tidak
jelaskan...................
Gangguan memori/ingatan ya  tidak
B3 (Brain)

Afasia motorik/sensorik ya  tidak


Gangguan penciuman/pembauan/pengecapan ya  tidak
Neuropati ya  tidak jelaskan: …………………
Kejang ya  tidak flaccid ya tidak
Battle sign ya  tidak
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan

Kebersihan  Bersih Kotor


Keluhan kencing/miksi Nokturi Inkontinensia
Gross hematuri Poliuria
Disuria Oliguria
B4 (Bladder)Perkemihan

Retensi Hesistensi
Anuria
Produksi urine : jumlah : 100-150 ml/hari/jam warna : kuning bau : khas
amoniak
Alat bantu (kateter dll) ya  tidak
Jenis:- dipasang tanggal:.-
Kandung kencing membesar ya  tidak
nyeri tekan ya  tidak
Intake cairan oral: 200cc/hr parenteral: cc/hr
Lain-lain…………………………………..
Masalah Keperawatan: hipovolemia
Pencernaan

a. Mulut  bersih kotor berbau palatoschizis


b. Mukosa lembab  kering stomatitis
c. Gigi  lengkap tidak lengkap palsu jelaskan:…….
d. Tenggorokan sakit menelan kesulitan menelan
pembesaran tonsil nyeri tekan
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  37 dari 59

e. Abdomen tegang kembung ascites spider-nervi


Nyeri tekan ya  tidak nyeri visceral
Luka operasi ada  tidak
Jenis operasi:.-. Lokasi/area :- flatus
Keadaan: Drain ada tidak
Jumlah:- warna:-
Kondisi area sekitar insersi:.-
f. Peristaltik: 30 x/menit
g. BAB: 5-7 x/hari Terakhir tanggal: 05 agustus 2020
Konsistensi keras lunak cair  lendir/darah
B5 (Bowel)

h. Diet  padat lunak cair Jenis:nasi terkadang nasi


lunak
i. Nafsu makan baik  menurun frekuensi: 1-2 sendok x/hari
j. Porsi makan habis  tidak keterangan: tidak mau makan, tidak
mau minum susu,sering MRS dengan keluhan diare dan muntah
k. NGT ya  tidak
l. Mual/muntah  ya tidak
m.Strie ya  tidak warna: ……………..
n. Psoas sign ya  tidak
o. Obsturator sign ya  tidak
p. Lainnya

Masalah Keperawatan: defisit nutrisi


Muskuloskeletal/integumen

Kemampuan pergerakan sendi:  bebas terbatas


Kekuatan otot 44

4 4

Kelainan ekstremitas ya  tidak


Kelainan tulang belakang ya  tidak
Fraktur ya  tidak
Traksi/ spalk/ gips ya  tidak
Kompartemen syndrome ya  tidak
Kulit hiperpigmentasi sianosis kemerahan ikterik
Turgor baik kurang  jelek
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  38 dari 59

Luka jenis: - luas:.-


Edema ya  tidak lokasi:........
Lain-lain :
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
B6 (Bone)
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  39 dari 59

ANALISA DATA

NAMA PASIEN : An. B UMUR : 3 tahun 7 bulan


TAHUN/BULAN : 2020/08 NO. REGISTRASI : 34561

TANGGA JAM Pengelompokan Data ETIOLOGI MASALAH


L (Data gayut, data
obyektif,data subyektif)
07 Agustus 09.00 1. S: ibu px mengatakan Malnutrisi 1. Defisit nutrisi
2020 WIB BB anak naik sedikit 
sekali,makan hanya Intake kurang dari kebutuhan
1-2 sendok ,minum 
susu tidak Defisiensi kalori &protein
mau.pasien sering 
bolak-balik RS Hiperperistaltik
dengan keluhan diare 
dan muntah Tidak mau makan

O: pasien tampak Diare
lemas,rambut seperti 
jagung,mudah rontok Kehilangan BB
dan 
patah,konjungtiva Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  40 dari 59

anemis,BB: 10 kebutuhan
Kg,TB : 50cm
mukosa bibir kering
dan belum bisa
berjalan

07 Agustus 09.00 2. S: pasiien hanga Intake kurang dari kebutuhan 2. Gangguan


2020 WIB mengucapkan 2 suju  perkembangan &
kata Defisiensi kalori &protein pertumbuhan

O : pasien bisa Malnutrisi
mengucapkan 2 suku 
kata ,dan belum bisa Asam amino esensial menurun dan produksi
berjalan albumin menurun

Atropi/ pengecilan otot

Gangguan tumbuh kembang
07 Agustus 09.00 3. S: ibu px mengatakan Malnutrisi 3. Resiko
2020 WIB tidak mau minum  ketidakseimbanga
susu dan sering MRS Intake kurang dari kebutuhan n cairan
dengan keluhan diare 
dan muntah Defisiensi kalori &protein
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  41 dari 59


O : mukosa bibir Hiperperistaltik
kering ,turgor kulit 
kembali lambat, S : Tidak mau makan
37,9º C . 
Diare

Kehilangan BB

Kehilangan cairan dan elektrolit berlebih

Dehidrasi

Kekurangan volume cairan
07 Agustus 09.00 4. S: orang tua sering Malnutrisi 4. Ansietas
2020 WIB bertanya “ kenapa 
anaknya tidak mau Intake kurang dari kebutuhan
makan?”, “kenapa 
setiap makan itu Defisiensi kalori &protein
muntah ?” , 
“bagaimana BB anak Marasmus
bertambah ”, “ 
bagaimana cara Perubahan status kesehatan
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  42 dari 59

supaya anaknya bisa 


dapat berjalan”. Kurang terpapar informasi

O : pasien tampak cemas Kurang pengetahuan tentang penyakit
dan selalu bertanya 
untuk mendapat Koping tidak efektif
informasi yang benar 
Stress psikologis

Kecemasan keluarga

DIAGNOSE KEPERAWATAN
NAMA PASIEN : An. B UMUR : 3 tahun 7 bulan
TAHUN/BULAN : 2020/08 NO. REGISTRASI : 34561

TANGGAL NO DIAGNOSE KEPERAWATAN MENURUT PRIORITAS T.T

07 agustus 1. Defitit nutrisi berhubungan dengan intake yang kurang ditandai dengan makan hanya Paula
2020 1-2 sendok ,minum susu tidak mau.pasien sering bolak-balik RS dengan keluhan diare
dan muntah pasien tampak lemas,rambut seperti jagung,mudah rontok dan
patah,konjungtiva anemis,BB: 10 Kg, mukosa bibir kering dan belum bisa berjalan
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  43 dari 59

2. Gangguan perkembangan & pertumbuhan berhubungan dengan Efek ketidakmampuan Paula


fisik dan ketergantungan sekunder akibat masukan kalori atau nutrisi yang tidak
adekuat (malnutrisi) ditandai dengan
pasien bisa mengucapkan 2 suku kata ,dan belum bisa berjalan

3. Risiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan ketidakseimbangan Paula


cairan( dehidrasi dan intoksikasi air ) ditandai tidak mau minum susu dan sering MRS
dengan keluhan diare dan muntah ,mukosa bibir kering ,turgor kulit kembali lambat, S :
37,9º C .

4. Ansietas berhubungan dengan Kurang informasi dan Ketidaktahuan menemukan Paula


sumber informasi ditandai dengan orang tua bertanya tentang nutrisi , muntah, cara
menambah BB dan cara supaya berjalan

INTERVENSI KEPERAWATAN

NAMA PASIEN : An. B UMUR : 3 tahun 7 bulan


TAHUN/BULAN : 2020/08 NO. REGISTRASI : 34561
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  44 dari 59

No Diagnosa Tanggal/ Intervensi Keperawatan Rasional


Keperawatan Waktu
1. Defitit nutrisi 08 Managemen nutrisi 1. Nutrisi yang adekuat akan membuat nilai
berhubungan Agustus Observasi status nutrisi
dengan intake 2020 1. Identifikasi status nutrisi 2. Alergi pada anak akan berbahaya setelah
yang kurang 2. Identifikasi alergi dan makan makanan tertentu yang akan bereaksi
(09.00) intoteransi makanan pada sistem kekebalan tubuh
Tujuan : WIB 3. Identifikasi makanan 3. Nafsu makan akan bertambah jika klien
setelah disukai makan makanan yang disukai
dilakukan 2 x 4. Identifikasi kebutuhan 4. Tubuh yang rendah kalori BB akan tetap
24 jam kalori dan jenis nutrien sama,kerontokan rambut, dan lemas
diharapkan 5. Identifikasi perlunya 5. Nutrisi melalui selang NGT akan membantu
pasien pasien penggunaan selang pasien memenuhi nutrisi saat klien tidak mau
mendapat nasogastrik makan lewat oral atau mengalami gangguan
nutrisi yang 6. Monitor asupan makanan saat menelan,mencerna dan mengabsorbsi
adekuat dan 7. Monitor berat badan nutisi
mampu 8. Monitor hasil pemeriksaan 6. Intake nutrisi yang masuk berguna untuk
mengabsorsi lab kekuatan tubuh dan menambah BB.
nutrient Terapeutik 7. BB yang ideal akan mengurangi berbagai
9. Lakukan oral hygiene risiko penyakit
KH : posi sebelum makan, jika perlu 8. Hasil pemeriksaan lab dapat menunjukan
makan 10. Sajikan makanan secara resiko penyakit atau komplikasi akibat
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  45 dari 59

No Diagnosa Tanggal/ Intervensi Keperawatan Rasional


Keperawatan Waktu
dihabiskan, BB menarik dan suhu yang penyakit yang di alami
bertambah, 11. Berikan makanan tinggi 9. Mulut yang bersih akan mena,bah nafsu
tebalnya serat,kalori dan protein makan dan nyaman
lipatan kulit untuk mencegah 10. Makanan yang menarik akan menambah daya
trisep,membra konstipasi tarik makan klien
ne mukosa 12. Berikan suplemen 11. Makan tinggi serat, kalori dan protein akan
lembab, makanan,jika perlu memperlancar sistem pencernaan terutama
rambut tidak BAB serta nutrient yang adekuat
rontok,sariawa Edukasi 12. Suplemen akan menambah nafsu makan dan
n,diare dan 13. Anjurkan posisi duduk, jika terdapat vitamin ,menambah imun agar
nyeri abdomen mampu terhindar darai infeksi
Kolaborasi 13. Posisi duduk saat pemberian makan berguna
14. Ajarkan diet yang agar klien tidak muntah atau tersedar
diprogramkan 14. Diet makanan dengan nutrient yang adekuat
15. Kolaborasi dengan ahli gizi dapat menambah BB
untuk menentukan jumlah 15. Kalori ,serat dan protein yang diberikan dapat
kalori dan jenis mengubah satatus gizi px
dibutuhkan, jika perlu 16. BB yang kurang membuat tubuh tidak ideal
Promosi Berat Badan dan sering terjangkit penyakit
Observasi 17. Mual dan muntah membuat anak tidak nafsu
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  46 dari 59

No Diagnosa Tanggal/ Intervensi Keperawatan Rasional


Keperawatan Waktu
16. Identifikasi kemungkinan dan tidak mau makan,tidak nyaman
penyebab BB kurang 18. Makanan yang halus dan menarik dengan
17. Monitor adanya mual dan mudah dicerna dan menambah daya tarik
muntah untuk makan.
Terapeutik
18. Berikan makanan yang
tepat sesuai kondisi pasien
(mis. makanan dengan
yang halus)

2. Risiko 09.15 Managemen cairan 1. Perubahan status hidrasi yang semakin


ketidakseimba wib Observasi dibawah normal mengakibatkan hipertermi
ngan elektrolit 1. Monitor status hidrasi 2. Perubahan pada BB sebelum dan sesudah
berhubungan (mis. frekuensi nadi, menunjukanbalance cairan yang diberikan
dengan kekuatan nadi, akral, tidak menunjukan dehidrasi
ketidakseimba pengisian 3. Kadar cairan pada tubuh yang menunjukan
ngan kapiler,kelembapan keseimbangan cairan dalam batas normal
cairan( dehidra mukosa, turgor kulit, 4. Status hedodinamik yang menunjukan aliran
si dan tekanan darah) darah yang mengatur aliran darah dalam
intoksikasi 2. Monitor berat badan pembuluh darah yang membawa nutrisi
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  47 dari 59

No Diagnosa Tanggal/ Intervensi Keperawatan Rasional


Keperawatan Waktu
air ) sebelum dan sesudah untuk dialirkan ke selueuh tubuh
Tujuan : dialisis 5. Cairan dibutuhkan supaya tubuh dapat
setelah 2 x 24 3. Monitor hasil mengatur suhu tubuh sesuai kondisi
jam pemeriksaan laboratorium 6. Cairan IV mempercepat masuknya cairan
diharapkan (mis. hematokrit, Na, K, CI, dalam tubuh supaya suhu tubuh menjadi
volume cairan berat jenis urine, BUN) normal dan kebutuhan cairan tubuh
pasien 4. Monitor status tercukupi
terpenuhi hemodinamik (mis. MAP, 7. Pemberian diuretic akan mencegah
CVP, PAP, PCWP jika penyerapan garam (Na,Cl).kadar air yang
KH : asupan tersedia) dipengaruhioleh kadar garam akan
cairan px Terapeutik dikeluarkan ginjal berupa urine
bertambah, 5. Catat intake-output dan
membrane hitung balans cairan 24
mukosa jam
tampak 6. Berikan cairan intravena,
lembab,tidak jika perlu
edema , Kolaborasi
dehidrasi, TD 7. Kolaborasi pemberian
dalam batas diuretik, jika perlu
normal ,mata
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  48 dari 59

No Diagnosa Tanggal/ Intervensi Keperawatan Rasional


Keperawatan Waktu
tidak tampak
cekung,turgor
kulit
membaik,BB
bertambah.

3. Ansietas 09.00 Observasi : 1. Ansietas akan meningkat jika kondisi,waktu


berhubungan wib 1. Identifikasi saat tingkat dan stressor tidak bisa diatasi,tidak bisa
dengan Kurang ansietas berubah mengambil keputusan individu atau untuk
informasi dan (kondisi,waktu,stressor ) anak.
ketidaktahuan 2. Identifikasi kemampuan 2. Pengambilan keputusan disaat individu
menemukan mengambil keputusan merasa cemas akan membuat keputusan
sumber 3. Monitor tanda-tanda yang tidak logis sesuai kondisi
informasi ansietas (verbal,non 3. Ansietas dari verbal dan nonverbal untuk
verbal) melihat dan mendukung seberapa kawatir
Tujuan : terhadap masalah
setelah Teraupetik: 4. Tempat yang nyaman dapat membuat px
dilakukan 1x24 4. Ciptakan suasana tidak tegang dan rileks
jam pasien teraupetik untuk 5. Rasa empati dari perawat dapat membuat
dapat menumbuhkan keluarga pasien merasa diperhatikan dan
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  49 dari 59

No Diagnosa Tanggal/ Intervensi Keperawatan Rasional


Keperawatan Waktu
menagani dan kepercayaan dihargai
mengeglola 5. Pahami situasi yang 6. Keadaan potensial yang akan terjadi dapat
rasa cemasnya membuat ansietas membuat ibu berwasapa dan mengurangi
dengan koping dengarkan dengan penuh rasa cemas berlebih
yang benar perhatian 7. Informasi yang sesuai fakta akan memberi
dan baik 6. Diskusikan rencanaan info mengenai keadaan dan meminimalisir
realistis tentang peristiwa cemas dan binggung
KH: verbalisasi yang akan datang 8. Pengalihan dapat membuat mengurangi rasa
px tidak tegang
kebingungan , Edukasi : 9. Koping yang kuat memanage individu dalam
tidak 7. Informasikan secara factual mengatasi masalah
gelisah,tidak mengenai
terlihat dx,pengobatan,prognosis
tegang,dapat 8. Latih kegiatan pengalihan
berkonsentrasi untuk mengurangi
,dan pola tidur keteganagan
tidak berubah 9. Latih penggunaan
mekanisme pertahanan diri
yang tepat
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  50 dari 59

TINDAKAN KEPERAWATAN

NAMA PASIEN : An. B UMUR : 3 tahun 7 bulan


TAHUN/BULAN : 2020/08 NO. REGISTRASI: 34561

TANGGAL NO DX TINDAKAN KEPERAWATAN DAN RESPON


T.T

08 agustus 1 Defitit nutrisi


2020 1. Identifikasi status nutrisi “ibuk biasanya anak B jenis
makanan yang dimakan apa ?, jumlahnya seporsi habis
berapa sendok dan pukul berapa anak B biasanya makan?

R/: nasi lemas dan kuah sayur bayam dan telur rebus yang
dihancurkan,makan hanya 1-2 sendok biasanya jam 8
pagi, 11 siang, jam 3 sore dan jam set 8 malam .
2. Identifikasi alergi dan intoteransi makanan “apakah
anaknya punya alergi terhadap makanan seperti
udang,telor, ayam atau yang lain?”
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  51 dari 59

TANGGAL NO DX TINDAKAN KEPERAWATAN DAN RESPON


T.T

R/: orang tua px mengatakan pasien tidak memilki alergi


makanan
3. Identifikasi makanan disukai “makanan apa yang paling
disukai dan sering dimakan?”
R/: ayam,tahu, wortel dan brokoli.
4. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient “jenis
makanan apa yang mengandung kalori apa yang sering
dimakan (daging,keju,telur,kacangatau biji-
bijian,alpukat,susu) ?”
R/: telur dan daging,alpukat tapi dimakan cuma sedikit
5. Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastric “Ibu
jika sudah 2 hari ini anak B masih tidak mau makan ,kita
akan memasangkan selang NGT yang berguna untuk
memenuhi nutrisi pada anknya? Apakah ibu setuju?”
R/: ibu klien mengatakan “iyah sus,daripada dia tidak ada
makanan yang masuk ”
6. Monitor asupan makanan “Membantu menyuapi pasien
dengan sambil bercerita”
R/: pasien mau makan 4-5 sendok.
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  52 dari 59

TANGGAL NO DX TINDAKAN KEPERAWATAN DAN RESPON


T.T

7. Memantau berat badan pasien “berapa berat badan anak


B saat terakir ditimbang?”
R/: BB(5,5 kg) pasien masih dalam batas kurang dalam
usianya
8. Memantau hasil lab pasien
(hb,albumin,protein,HT,kreatinin,
nitrogen,elektrolit,transferin)
R/: hasil lab menunjukan semua masih dalam batas kurang
normal
9. Lakukan oral hygiene sebelum makan “Membantu
memberihkan mulut menggunakan kassa atau sikat gigi”
R/: pasien mau sikat gigi dan tampak senang saat ditemani
dan dibantu gosok gigi
10. Sajikan makanan secara menarik “Menyajikan makanan
dengan kartun yang disukai atau menarik dengan suhu
yang pas”
R/: pasien tampak memilki nafsu makan yang baik walau
hanya 4- 5 sendok
11. Memberikan makanan yang tinggi serat,protein,kalori
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  53 dari 59

TANGGAL NO DX TINDAKAN KEPERAWATAN DAN RESPON


T.T

(pisang,papaya,brokoli,wortel, bayam, kacang merah,


daging,susu,ikan,telur, biji-bijian)
R/: pasien mau makan yang disediakan RS namun sangat
pemilih tidak mau sayur(sop dan tempe)
12. Memberikan suplemen makanan
R/: pasien muntah saat diberi suplemen lewat oral
13. Membantu pasien untuk duduk atau punggung diganjal
dengan bantal atau selimut saat diberi makan
R/: pasien duduk dengan diganjal oleh bantal klien makan
dengan baik walau harus dengan bercerita dan menonton
14. Memberikan jadwal diet yang diprogamkan rasi
pemberian medikasi sebelum makan
R/: keluarga menyetujui dan mau mengikuti jadwal yang
diberi
15. Berdiskusi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
kalori dan jemis nutrisi sesuai kebutuhan px
R/: pasien mau makan sesuai yang disukai dan sesuai
dengan keinginan seperti hari pasien tidak makan sop dan
tempenya (yang dimakan hanya wortel dan brokoli)
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  54 dari 59

TANGGAL NO DX TINDAKAN KEPERAWATAN DAN RESPON


T.T

16. Identifikasi kemungkinan penyebab BB kurang “apakah


ada pemicu lain dari berat badan yang berkurang ”
R/: orang tua mengatakan pasien tidak mau makan karena
setiap makan sering muntah

17. Monitor adanya mual dan muntah “Aktivitas apa yang


membuat px tidak muntah dan makanan apa yang
membuat anak muntah dan mual?”
R/: pasien duduk atau bermain menonton tv dan tidur.
Makan kuning telur dan ikan sera makanan yang hambar
rasanya dan yang memilki bau yang tajam seprti ati ,
kuning telur

Resiko 1. Memantau frekuensi nadi “menghitung nadi ( kekuatan


ketidakseimb nadi,akral)”
angan cairan R/: nadi 78x /m, nadi kuat, akral sedikit dingin
2. Melihat memeriksa mukosa,turgor kulit dan TD
R/: mukosa kering,turgor kulit kering dan kembali > 3
detik,TD : 90/60mmHg.
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  55 dari 59

TANGGAL NO DX TINDAKAN KEPERAWATAN DAN RESPON


T.T

3. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium (mis. hematokrit,


Na, K, CI, berat jenis urine, BUN) “Mengambil darah untuk
pemeriksaan lab sehari sekali terutama kadar protein dan
albumin “
R/: pasien menagis saat ada petugas mengambil
darah.hasil lab masih dalam batas kurang dari normal
4. Catat intake-output dab hitung balans cairan 24 jam
“Tanyakan apa saja intake dan output cairan dalam
sehar”.
R/: minum susu 3 sendok air putih 2-3 sendok .pasien
terpasang infus 2 flas dalam sehari, BAK 5-6 kali kira-kira
30 - 40 cc
5. Berikan cairan IV “Memberikan susu dan minuman yang ia
sukai dan memberi infus sesuai anjuran dokter “
R/: pasien tampak rewel saat di infus

Ansietas
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  56 dari 59

TANGGAL NO DX TINDAKAN KEPERAWATAN DAN RESPON


T.T

1. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah “Pantau apa


yang membuat rasa cemas semakin berlebih dan
berkurang”
R/: pasien cemas mengapa anaknya tidak mau makan
,masih belum berjalan, muntah saat makan.
2. Identifikasi kemamampuan pengambilan keputusan
“Melihat kemampuan ibu dalam memilih keputusansan
.misal mau memberikan nutrisi lewat oral atau pasang
NGT”
R/: pasien memilihlewat oral jika sudah 2 hari masih
belum mau makan lewat mulut baru memasang NGT agar
pasien dapat memperoleh asupan
3. Monitor tanda anisetas verbal – non verbal“Pantau
perilaku mengenai stressor (cemas,gelisah atau
binggung)”
R/:pasien tampak cemas ,gelisah dan binggung
4. Ciptakan suasana teraupetik “Menyiapkan lingkungan
yang nyaman dan tenang seperti kebisingan,suhu,suasana
dan pencahayaan sesuai kebutuhan“
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  57 dari 59

TANGGAL NO DX TINDAKAN KEPERAWATAN DAN RESPON


T.T

R/: pasien agak tenang saat diberi lingkungan yang


nyaman untuk bercerita
5. Pahami situssi yang membuat ansietas“Mendengarkan
semua penyebab kecemasan dengan penuh perhatian”
R/: ibu klien meceritakan semua aktivitas dan perilaku
mulai dari tidak mau makan sampai klien yang maish
belum bisa berjalan
6. Informasikan secara factual mengenai dx,pengobatan
“memberikan informasi mengenai kondisi kesehatan klien.
Misal status nutrisi(jumlah,jenis) klien dan tumbang sesuai
dengan usia(sikat gigi sendiri,memakai sepatu)”
R/: ibu klien tampak focus , mengerti dan saat ditanyai ibu
klien dapat menjawab dengan baik
7. Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
“mengajarkan tehnik relaksasi (nafas dalam, menonton
atau didampingi oleh orang terdekat)”
R/: ibu klien mengikuti dengan baik ,dan mengikuti saat
merasa cemas ,gelisah dan binggung
8. menanyakan persepi dan perasaan tentang kondisi
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  58 dari 59

TANGGAL NO DX TINDAKAN KEPERAWATAN DAN RESPON


T.T

klien .” ibu menurut ibu kenapa anak B tidak mau makan


sampai masih belum bisa berjalan”
R/: ibu mengatakan karena anak saya tidak suka makan
yang berbau tajam dan tidak bisa berjalan karena sering
saya gendong
[Type text]

STIKES William Booth Surabaya

Format Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah


Nomor Dokumen : 123/RM/MR Tanggal Pembuatan :  30 Oktober 2014
Status Revisi : 00 Halaman :  59 dari 59

Anda mungkin juga menyukai