Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PENDAHULUAN

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Nama : Oktaviani Zahror Arista Maharani Putri


NIM : B2018104

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH SURAKARTA


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
2021

1
HIPEREMESIS GRAVIDARUM

A. Definisi

Hiperemesis gravidarum adalah keluhan mual dan muntah hebat lebih dari 10 kali
sehari dalam masa kehamilan yang dapat menyebabkan kekurangan cairan, penurunan
berat badan, atau gangguan elektrolit, sehingga menganggu aktivitas sehari-hari dan
membahayakan janin dalam kandungan (Kadir et al, 2019).
Hiperemesis gravidarum dapat mempengaruhi status kesehatan ibu serta tumbuh
kembang janin, pada kehamilan 16 minggu pertama 70-80% wanita mengalami mual dan
muntah, 60% wanita mengalami muntah, sementara 33% wanita hanya mengalami mual.
Apabila semua makanan yang dimakan dimuntahkan pada ibu hamil, maka berat badan
akan menurun, turgor kulit berkurang dan timbul asetonuria (Morgan et al, 2010).

B. Etiologi
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada bukti bahwa
penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga tidak ditemukan kelainan biokimia.
Perubahan-perubahan anatomik pada otak, jantung, hati, dan susunan saraf, disebabkan oleh
kekurangan vitamin serta zat-zat lain akibat inanisi. Menurut (Khayati, 2013) terdapat
beberapa faktor predisposisi dan faktor lain, yaitu :
a) Faktor predisposisi : primigravida, overdistensi rahim (hidramnion, kehamilan ganda,
estrogen dan HCG tinggi, mola hidatidosa)
b) Faktor organik : masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal, perubahan metabolik
akibat hamil, resistensi yang menurun dari pihak ibu dan alergi.
c) Faktor psikologis : rumah tangga yang retak, hamil yang tidak diinginkan, takut terhadap
kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu dan kehilangan
pekerjaan.

2
Selain itu menurut (Jusuf CE, 2016) riwayat gestasi juga dapat mempengaruhi
penyebab hiperemesis, dimana ibu hamil yang mengalami mual dan muntah sekitar 60-80%
pada (primigravida), 40-60% pada (multigravida).

C. Manifestasi Klinis
Tanda gejala Hiperemesis Gravidarum Menurut (Khayati, 2013) : Gejala utama
hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah saat hamil, yang bisa terjadi hingga lebih
dari 3-4 kali sehari. Kondisi ini bisa sampai mengakibatkan hilangnya nafsu makan dan
penurunan berat badan. Muntah yang berlebihan juga dapat menyebabkan ibu hamil
merasa pusing, lemas, dan mengalami dehidrasi. Selain mual dan muntah secara
berlebihan, penderita hiperemesis gravidarum juga dapat mengalami gejala tambahan
berupa :
a) Sakit kepala
b) Konstipasi
c) Sangat sensitif terhadap bau
d) Produksi air liur berlebihan
e) Inkontinensia urine
f) Jantung berdebar
Gejala hiperemesis gravidarum biasanya muncul di usia kehamilan 4-6 minggu dan
mulai mereda pada usia kehamilan 14-20 minggu. Mual dan muntah yang dirasakan ibu
hamil cenderung akan membuat mereka menjadi lebih lemah dan akan meningkatkan
kecemasaan terhadap kejadian yang lebih parah. Masalah psikologis juga berperan pada
parahnya mual dan muntah serta perkembangan hiperemesis gravidarum. Masalah
psikologis yang terjadi pada ibu hamil akan cenderung mengalami mual dan muntah dalam
kehamilan, atau memperburuk gejala yang sudah ada serta mengurangi kemampuan untuk
mengatasi gejala normal. Selain itu ketidakseimbangan psikologis ibu hamil seperti cemas,
rasa bersalah, mengasihani diri sendiri, ingin mengatasi konflik secara serius,
ketergantungan atau hilang kendali akan memperberat keadaan mual dan muntah yang
dialaminya sehingga akan lebih ditakutkan keadaan mual muntah tersebut menjadi lebih
buruk dan menyebabkan terjadinya hiperemesis gravidarum (Tiran, 2008).

3
D. Pathways

Faktor alergi Faktor predisposisi Peningkatan estrogen

Emesis Penurunan pengossongan


gravidarum lambung

Peningkatan tekanan
Penyesuaian Komplikasi gaster

Hiperemesis gravidarum
Intake nutrisi menurun Kehilangan cairan berlebih

Gangguan nutrisi
kebutuhan tubuh Pengeluaran nutrisi Dehidrasi
berlebihan

Cairan eksta seluler hemokonsentrasi


dan plasma

Gangguan Aliran darah ke


keseimbangan cairan jaringan menurun
dan elektrolit
Metabolisme intra Perfusi
sel menurun jaringan otak

Otot lemah Penurunan


kesadaran

Kelemahan
tubuh

Intoleransi
aktifitas

4
E. Komplikasi
a. Dehidrasi
b. Ikterik
c. Takikardi
d. Alkalosis
e. Menarik diri, depresi
f. Ensefalopati wernicke yang ditandai oleh adanya nistagmus, diplopia, perubahan
mental
g. Suhu tubuh meningkat

F. Penatalaksanaan Medis
a) Obat-obatan
1) Sedativa : Phenobarbital
2) Vitamin : Vitamin B1 dan B6 atau B kompleks
3) Anti histamine : dramamin, avomin
4) Anti emetik (pada keadaan lebih berat) : Dislikomin hidrokloride atau
khlorpromasine.
5) Penanganan hiperemesis gravidarum yang lebih berat perlu dikelola di rumah
sakit
b) Isolasi

Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran
udara yang baik, catat cairan yang keluar masuk, hanya dokter dan perawat yang boleh
masuk ke dalam kamar penderita sampai muntah berhenti pada penderita mau makan.
Tidak diberikan makanan atau minuman dan selama 24 jam.

c) Terapi Psikologika

Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan,


hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta menghilangkan
masalah dan konflik.

d) Cairan Parenteral

5
Cairan yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukosa 5% dalam
cairan fisiologis (2-3 liter/hari), dapat ditambah kalium dan vitamin (vitamin B
komplek, vitamin C), bila kekurangan protein dapat diberiakan asam amino secara
intravena, bila dalam 24 jam penderita tidak muntah dan keadaan umum membaik
dapat diberikan minuman dan lambat laun makanan yang tidak cair.

e) Menghentikan Kehamilan

Bila keadaan memburuk dilakukan pemeriksaan medik dan psikiatrik,


manifestasi komplikasi organis adalah delirium, takikardi, ikterus, anuria dan
perdarahan dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri
kehamilan keadaan yang memerlukan pertimbangan gugur kandung diantaranya:

1) Gangguan kejiwaan ditandai dengan : delirium, apatis, somnolen sampai koma,


terjadi gangguan jiwa.
2) Gangguan penglihatan ditandai dengan : pendarahan retina, kemunduran
penglihatan.
3) Ganggguan faal ditandai dengan : hati dalam bentuk ikterus, ginjal dalam
bentuk anuria, jantung dan pembuluh darah terjadi nadi meningkat, tekanan
darah menurun.

G. Penatalaksaan Keperawatan

Penatalaksanaan yang dapat diberikan pada kasus hiperemesis gravidarum menurut


(Khayati, 2013) yaitu dengan cara :

a. Memberikan penerangan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses


yang fisiologik.
b. Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah gejala yang
fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan.
c. Menganjurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil
tetapi sering.
d. Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur,
terlebih dahulu makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.

6
e. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindari.
f. Makanan disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin.
g. Menghindari kekurangan karbodidrat merupakan faktor penting, dianjurkan
makanan yang banyak mengandung gula.
H. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pada penyakit hyperemesis gravidarum


menurut (Nurarif & Kusuma, 2016) :

a. USG (dengan menggunakan waktu yang tepat) : mengkaji usia gestasi janin dan
adanya gestasi multipel, mendeteksi abnormalitas janin, melokalisasi plasenta
b. Urinalisis : kultur, mendeteksi bakteri,BUN
c. Pemeriksaan fungsi hepar : AST, ALT dan kadar LDH

I. Asuhan Keperawatan Menurut Teori

A. Pengkajian
1. Keluhan
 Muntah yang hebat
 Mual, muntah pada pagi hari dan setelah makan
 Nyeri epigastrik
 Merasa haus
 Tidak nafsu makan
 Muntah makanan/cairan asam
2. Faktor predisposisi
 Umur ibu < 20 tahun
 Multiple gestasi
 Obesitas
 Trofoblastik desease
3. Pemeriksaan fisik
 Asidosis metabolik yang ditandai dengan sakit kepala, disorientasi
 Takikardi, hypotensi, vertigo

7
 Konjungtiva ikterik
 Gangguan kesadaran, delirium
Tanda-tanda dehidrasi :
 Kulit kering, membran mukosa bibir kering
 Turgor kulit kembali lambat
 Kelopak mata cekung
 Penurunan BB
 Peningkatan suhu tubuh
 Oliguria, ketonuria
 Urin pekat
4. Data laboratorium:
- Proteinuria
- Ketonuria
- Urobilinogen
- Penurunan kadar potasium, sodium, klorida, dan protein
- Kadar vitamin menurun
- Peningkatan Hb dan Ht

B. Diagnosa Keperawatan yang muncul


1. Gangguan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pengeluaran nutrisi
yang berlebihan dan intake kurang
Tujuan :
a. Menjelaskan komponen diet seimbang prenatal, memberikan makanan yang
mengandung vitamin, mineral, protein dan besi
b. Mengikuti diet yang dianjurkan
c. Mengkonsumsi suplemen zat besi/ vitamin sesuai resep
d. Menunjukkan penambahan berat badan yang sesuai (biasanya 1,5 kg pada akhir
trimester pertama)

8
Intervensi
a. Awasi asupan nutrisi dulu/ sekarang dengan menggunakan batasan 24 jam. Perhatikan
kondisi rambut, kulit dan kuku.
b. Pastikan tingkat pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi
c. Timbang berat badan klien; pastikan berat badan pregravida biasanya. Berikan
inforamasi tentang penambahan prenatal yang optimum
d. Pantau kadar hemoglobin dan Hematokrit serta tanda-tanda vital
e. Berikan diet yang sesuai dengan kondisi pasien

2. Gangguan Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit Berhubungan Dengan Kehilangan


Cairan
Tujuan :
- Mengidentifikasi dan melakukan tindakan untuk menurunkan frekuensi dan
keparahan mual/ muntah
- Mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang sesuai setiap hari
- Mengidentifikasi tanda-tanda dan gejala dehidrasi yang memerlukan tindakan
Intervensi
a. Tentukan frekuensi / beratnya mual/ muntah
b. Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (misalnya ulkus peptikum,
gastritis,kolesistitis)
c. Anjurkan klien mempertahankan masukan/ keluaran, tes urine dan penurunan berat
badan setiap hari.
d. Kaji suhu dan turgor kulit, membrane mukosa, tekanan darah (TD), suhu, masukan/
keluaran, dan berat jenis urine Timbang berat badan klien dan bandingkan dengan
standar
e. Anjurkan peningkatan masukan minimal berkarbonat, makan enam kali sehari dengan
jumlah yang sedikit dan makanan tinggi karbohidrat (misalnya popcorn, roti kering
sebelum bangun tidur.

9
3. Intoleransi Aktifitas Berhubungan Dengan Kelemahan Umum
Tujuan :
a. Melaporkan peningkatan rasa sejahtera/ tingkat energi
b. Mendemonstrasikan peningkatan aktivitas fisik yang dapat diukur
Intervensi
a. Pantau respon fisiologis terhadap aktifitas, misal : perubahan tekanan darah, atau
frekuensi denyut jantung/ pernafasan
b. Buat tujuan aktifitas realistis dengan pasien
c. Rencanakan perawatan untuk memungkinkan periode istirahat. Jadwalkan aktifitas
untuk periode bila pasien mempunyai banyak energi. Libatkan pasien/ orang terdekat
dalam perencanaan jadwal
d. Berikan latihan rentang gerak pasif/ aktif pada pasien yang terbaring di tempat tidur
e. Pertahankan tempat tidur pada posisi rendah, singkirkan perabotan, bantu ambulasi
f. Berikan oksigen suplemen sesuai indikasi
g. Rujuk pada therapi fisik/ okupasi

10
DAFTAR PUSTAKA

Adriana, L. (2011). hiperemesis gravidarum. Phys. Rev. E, 24. Retrieved from


http://ridum.umanizales.edu.co:8080/jspui/bitstream/6789/377/4/Muñoz_Zap
ata_Adriana_Patricia_Artículo_2011.pdf

Irna Nisaulkhusna Kadir, Sitti Saleha, N. (2019). Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal
Care pada Ny “N” dengan Hiperemesis Gravidarum Tingkat III di Rsud Syekh Yusuf Gowa
Tanggal 3 Juni-12 Juli 2019. 1(2), 110–128. Retrieved from
http://journal.uinalauddin.ac.id/index.php/jmidwifery/article/view/10832

Khayati, N. (2013). Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Khayati, Kebidanan DIII UMP, 2013.
11–68.

Morgan, Gerri. (2009). Obstetri dan genekologi panduan praktik. Jakarta : EGC

Nurarif, A. H. & Kusuma, H. (2016). Asuhan Keperawatan Praktis Berdasarkan


Penerapan Diagnosa Nanda, NIC, NOC dalam berbagai kasus. Jogjakarta: Medication Jogja.

Oktavia, L. (2016). Kejadian hiperemisis gravidarum ditinjau dari jarak kehamilan dan
paritas. 1(2).

Rofi’ah, S., Widatiningsih, S., & Arfiana. (2019). Studi Fenomenologi Kejadian
Hiperemesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I. Jurnal Riset Kesehatan.
https://doi.org/10.31983/jrk.v8i1.3844

Tiran, Denise. 2008. Mual muntah kehamilan. Jakarta: EGC

Willy, T. (2019). Hiperemesis gravidarum. Retrieved from


https://www.alodokter.com/hiperemsis-gravidarum

11
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.N DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI
RSUD ASSALAM

Nama : Oktaviani Zahror Arista Maharani Putri


NIM : B2018104

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH SURAKARTA


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
2021

12
Format Pengkajian Antenatal

A. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian :
Identitas pasien
1). Pasien
Nama : Ny. N
Umur : 21 Tahun
Alamat : Buduran
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Suku bangsa : Indonesia
2). Suami
Nama : Tn. E
Umur : 20 Tahun
Alamat : Buduran
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Suku bangsa : Indonesia
3). Riwayat Obstetric
4). Riwayat Haid
HPMT : 28 November 2020
Apakah haid teratur : teratur
Siklus berapa hari dan lamanya : 7 hari dengan siklus haid 30 hari
Masalah/keluhan saat haid : Nyeri perut
5). Riwayat perkawinan
a. Menikah / belum : Menikah
b. Menikah berapa lama : 6 bulan
c. Menikah berapa kali : 1 kali
6). Riwayat kehamilan
Taksiran persalinan : 5 September 2021
Keluhan-keluhan

13
1. Trimester 1 : Mual muntah, pusing, tidak nafsu makan, susah tidur
2. Trimester 2 :-
3. Trimester 3 :-

Hamil Ke Masalah dalam kehamilan

1 Klien mengatakan mual muntah disertai pusing terjadi kurang lebih


seminggu ini, klien juga mengeluh tidak nafsu makan dan klien
mengatakan susah tidur ketika malam hari.

Riwayat Persalinan Lalu

Partus ke Proses Lama Tempat Penolong Masalah


Persalinan Persalinan Persalinan Persalinan Persalinan

- - - - - -

Riwayat Nifas Lalu

Masalah Nifas dan Laktasi Masalah bayi yang pernah Keadaan Anak
yang pernah dialami dialami

- - -

Riwayat keluarga berencana

1. Jenis kontrasepsi yang penah digunakan : Klien mengatakan tidak pernah menggunakan
alat kontrasepsi.
2. Masalah dengan cara tesebut : -
3. Jenis kontrasepsi yang direncanakan setelah persalinan : Klien mengatakan belum tau akan
menggunakan alat kontrasepsi atau tidak.
4. Jumlah anak yang direncanakan : 2

14
Riwayat psikososial

1. Alasan ibu datang ke klinik : Klien mengatakan merasa mual dan muntah disertai pusing
dirasakan sejak 3 hari yang lalu, muntah sebanyak 10 kali setiap habis makan dan minum,
muntah cair berampas.
2. Perubahan yang timbul saat kehamilan : Sering lemah dan lesu, tidak nafsu makan, susah
tidur.
3. Harapan terhadap kehamilannya : Klien mengatakan ia berharap bayinya sehat dan lahir
dengan sempurna
4. Orang yang tinggal bersama : Suami dan keluarga dari pihak istri
5. Orang yang terpenting : Suami dan keluarga besar
6. Dampak yang terjadi pada keluarga dengan kunjungan keklinik : Keluarga mengatakan
khawatir akan kondisi klien saat ini.
7. Apa suami mau menemani ke klinik : Mau
8. Rencana tempat melahirkan : Rumah sakit
9. Rencana menyusui : Asi eksklusif
10. Apakah memelihara kucing : Tidak

Kebutuhan dasar khusus

1. Ketidaknyamanan : Klien mengatakan merasa tidak nyaman dengan lingkungannya karena


sering mencium bau asap rokok
2. Istirahat tidur : Klien mengatakan tidur siang kurang lebih 1 jam dan tidur malam sekitar 5
jam. Klien mengatakan susah tidur dan sering terbangun karena merasa mual. Klien
mengatakan merasa pusing dan lemas jika beraktivitas.
3. Hygiene prenatal : Klien mengatakan menjaga selalu kebersihan dari ujung kepala hingga
ujung kakinya.
4. Mobilisasi : Klien mengatakan kadang aktivitasnya di bantu keluarga
5. Pendengaran : Klien mengatakan pendengarannya normal
6. Cairan : Klien mengatakan minumnya hanya 2 gelas (300cc)
7. Nutrisi : Klien mengatakan makan dalam sehari : 3 kali, dalam porsi kecil, jenis makanan
bubur, lauk-pauk, dan sayur. Klien mengatakan nafsu makan berkurang. Klien mengatakan

15
merasa mual muntah. Klien mengatakan berat badannya menurun selama hamil. Klien
mengatakan berat badan sebelum hamil 53 kg dan tinggi 155 cm.
8. Eliminasi : Klien mengatakan buang air kecil 5-6x/hari, warna kuning, bau amoniak, tidak
ada kesulitan dalam berkemih. Klien mengatakan buang air besar 1 kali sehari, konsistensi
padat, warna kuning, tidak ada masalah dalam buang air besar
9. Oxigenasi : Klien mengatakan tidak merasa sesak
10. Seksual : Klien mengatakan selama hamil dirinya tidak melakukan hubungan seksual
dengan suaminya.

Pemeriksaan fisik

1). Pemeriksaan umum

Keadaan umum : Lemas, bibir tampak kering, mukosa pucat, klien tampak murung, klien
mengatakan saat mengecap terasa pahit.

Kelainan bentuk badan : Tidak ada

Kesadaran : Composmentis

Keadaan vital sign

Tekanan darah : 110/60 mmHg

Nadi : 60x/menit

Respirasi : 20x/menit

Suhu : 36ºC

2). Pemeriksaan kebidanan

Muka : Tidak ada benjolan atau bekas luka, terdapat jerawatan dan flek kecoklatan di
bagian pipi.

Mata : Simetris kanan dan kiri, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada secret
pada hidung, mukosa bibir kering

16
Perut : Pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan, bekas luka operasi tidak ada,
TFU belum teraba, tidak terdapat nyeri tekan.

Ekstremitas : Oedema pada ekstremitas tidak di]temukan, tidak terdapat nyeri tekan, tidak
terdapat benjolan/massa.

Genetalian dan anus : Tidak terdapat perdarahan, tidak terdapat nyeri tekan.

3). Pemeriksaan Penunjang

Belum mendapatkan data

4). Terapi

Belum terdata

A. Analisa data

No Data Fokus Problem Etiologi

1. DS : Ketidakseimbangan nutrisi Mual Muntah


kurang dari kebutuhan tubuh
-klien mengatakan
mual muntah
sebanyak 7 kali sejak
dari waktu pagi s/d
malam.

-klien mengatakan
muntah setiap habis
makan dan minum

-klien mengatakan
kurang nafsu makan

17
-klien mengatakan
hanya makan 4
sendok

DO :

-Muntah sebanyak 7
kali

-Muntah cair
berampas

-½ porsi makan tidak


dihabiskan

-Bibir tampak kering


- Mukosa pucat

-Kembung

-Abdomen tampak
membesar sesuai
umur kehamilan

- BB sebelum sakit :
53 kg BB saat sakit :
50 kg IMT : 20
(normal)

2. DS : Ansietas Kurang Pengetahuan

-Klien mengatakan
semoga janin dalam
kandungan sehat

18
-Keluarga klien
mengatakan khawatir
akan kondisi klien
saat ini.

DO :

-Wajah kelihatan
sedih

-Tampak murung

3. DS : Resiko Kekurangan Volume Kehilangan volume cairan aktif


Cairan
-Klien mengatakan
hanya minum 2 gelas
(300cc)

-Klien mengatakan
pahit saat mengecap

DO :

-Keadaan umum
lemah

-Klien tampak
minum 2 gelas air

-Penurunan sensasi
rasa

19
B. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual dan muntah
2. Ansietas b.d kurang pengetahuan
3. Resiko kekurangan volume cairan b.d kehilangan volume cairan aktif
C. Intervensi

Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional TTD

Ketidakseimbangan Setelah dilakukan O : Kaji pola makan -Untuk


nutrisi kurang dari tindakan klien mengetahui pola
kebutuhan tubuh keperawatan makan klien dan
N : Anjurkan makan
b.d mual muntah selama 1 x 24 jam, apa saja yang di
sedikit tapi sering
ketidakseimbangan makan klien
nutrisi kurang dari E : Ciptakan
-Untuk
kebutuhan tubuh lingkungan yang
mencukupi
teratasi Kriteria menyenangkan saat
nutrisi klien
Hasil : makan
-Untuk
-Klien mengatakan C : Kolaborasi
menambah nafsu
tidak mual dan dengan ahli gizi
makan dan
muntah pemberian nutrisi
menaikkan mood
-Klien mengatakan klien
tidak muntah
sehabis makan dan
minum

-Porsi makan
dihabiskan

-Bibir lembab

-Mukosa tidak
pucat

20
Ansietas b.d Setelah dilakukan O : Kaji tingkat -Untuk
kurangnya tindakan kecemasan klien mengetahui
pengetahuan keperawatan tingkat
N : Ajarkan teknik
selama 1 x 24 jam, kecemasan klien
relaksasi nafas
ansietas teratasi
dalam -Untuk
Kriteria Hasil:
mengurangi
E : Kontrol stimulus
-Klien tidak kecemasan pada
untuk kebutuhan
khawatir terhadap klien
klien yang dapat
janin yang ada
memicu kecemasan -Untuk
didalam
menghindari
C : Kolaborasi
-Wajah tampak kejadian pemicu
dengan keluarga
tenang stress
untuk memberikan
dukungan pada
klien

Resiko kekurangan Setelah dilakukan O : Monitor tanda- -Untuk memantu


volume cairan b.d tindakan tanda vital klien kondisi klien
kehilangan volume keperawatan, 1 X
N : Berikan cairan -untuk
cairan aktif 24 jam Risiko
yang tepat memenuhi cairan
kekurangan
dalam tubuh
volume cairan E: Anjurkan
klien
Kriteria Hasil : keluarga
memberikan -Untuk
-Klien minum air
makanan ringan memenuhi serat
putih 3000ml/hari
seperti dan cairan
-Tidak pahit saat buahbuahan/jus elektrolit pada
mengecap buah klien

-Keadaan umum C : Konsultasi


baik dengan dokter jika

21
ada tanda-tanda dan
gejala cairan
memburuk

D. Implementasi

Diagnosa Implementasi Respon TTD

Ketidakseimbangan -Mengkaji pola makan klien S:


nutrisi kurang dari
-Menganjurkan makan sedikit -Klien mengatakan mual
kebutuhan tubuh
tapi sering nafsu makan, klien me- dan
b.d mual muntah
muntah sebanyak 10
-Menciptakan lingkungan
ngatakan hanya makan 4 kali
yang menyenangkan saat
sejak 3 hari yang lalu dari
makan
waktu pagi s/d malam
-Mengkolaborasikan dengan
-Klien mengatakan muntah
ahli gizi pemberian nutrisi
setiap habis makan dan
minum

-Klien mengatakan kamarnya


kurang nyaman

-Klien mengatakan mau


berkolaborasi dengan ahli
gizi

O:

-Klien tampak lemas

-Klien tampak makan sedikit


demi sedikit

22
-Klien tampak tidak nyaman

-klien tampak berkolaborasi


dengan ahli gizi

Ansietas b.d -Mengkaji tingkat kecemasan S :


kurangnya klien
-Klien mengatakan khawatir
pengetahuan
-Mengajarkan teknik relaksasi terhadap janin yang
nafas dalam dikandungnya

-Mengkontrol stimulus untuk -Klien paham dan akan


kebutuhan klien yang dapat melakukannya
memicu kecemasan
-Klien menjaga nutrisi agar
-Mengkolaborasi dengan janinnya tidak terganggu
keluarga untuk memberikan
-Keluarga mengatakan akan
dukungan pada klien
selalu memberikan dukungan
kepada klien

O:

-Klien tampak cemas

-Klien tampak murung

-Klien tampak mengelus


perutnya

-Keluarga klien tampak


memberikan dukungan
kepada klien

23
Resiko kekurangan -Memonitor tanda-tanda vital S :
volume cairan b.d klien
-Klien mengatakan hanya
kehilangan volume
-Memberikan cairan yang minum 2 gelas air
cairan aktif
tepat
-Klien mengatakan pengecap
-Menganjurkan keluarga rasanya pahit
memberikan makanan ringan
-Keluarga mengatakan agar
seperti buahbuahan/jus buah
memberikan buah-buahan
-Konsultasikan dengan dokter sesuai anjuran perawat
jika ada tanda-tanda dan
-Klien mengatakan mau
gejala cairan memburuk
konsultasi dengan dokter

O:

-TD:110/60 mmHg

-N : 60X/m

-S : 36 ºC

-P : 20 x /m

-Klien tampak makan bubur


dan sayur

-Keluarga klien tampak


memberikan buah buahan
pada klien

-Klien tampak gelisah

24
E. Evaluasi Formatif

Diagnosa Evaluasi TTD

Ketidakseimbangan nutrisi kurang S :


dari kebutuhan tubuh b.d mual
-Klien mengatakan mual dan muntah
muntah
sebanyak 2 kali

-Klien mengatakan kurang nafsu


makan
-Klien mengatakan hanya makan 5 sendok
-Klien mengatakan dirinya merasa tidak
nyaman
O:

-Muntah sebanyak 2 kali

-½ porsi makan tidak dihabiskan

-klien tampak kurang nyaman


A : Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
-Kaji pola makan klien

-Anjurkan klien makan tapi sering


-Ciptakan lingkungan yang
menyenangkan saat makan
-Kolaborasi dengan ahli gizi
Ansietas b.d kurangnya S:
pengetahuan
-Klien mengatakan semoga janin dalam
kandungan sehat

-Klien mengatakan sudah bisa


melakukan teknik relaksasi nafas dalam

25
-Klien mengatakan ia akan selalu
memenuhi kebutuhan janinnya

-Keluarga klien mengatakan semoga


klien baik-baik saja
O:
-Klien tampak cemas
-Klien tampak melakukan relaksasi nafas
dalam
-Klien tampak mengelus perutnya
-Keluarga klien tampak cemas

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi
-Mengkaji tingkat kecemasan klien
-Mengajarkan teknik relaksasi nafas
dalam
-Mengontrol stimulus untuk kebutuhan
klien yang dapat memicu kecemasan
- Kolaborasi dengan keluarga untuk
memberikan dukungan kepada klien
Resiko kekurangan volume cairan S :
b.d kehilangan volume cairan aktif -Klien mengatakan hanya minum 3 gelas air
-Klien mengatakan mau diberikan cairan
yang tepat
-Keluarga klien mengatakan akan memenuhi
kebutuhan klien sesuai anjuran perawat
-Klien mengatakan mau berkonsultasi
dengan dokter
O:
-Klien tampak lemah

26
-Keluarga klien tampak memenuhi semua
kebutuhan klien
-Klien tampak meminta pendapat dari
suaminya
--TD:110/60 mmHg

-N : 60X/m

-S : 36 ºC

-P : 20 x /m

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

-Monitor TTV

- Berikan cairan yang tepat

-Anjurkan keluarga memberikan buah-


buahan/jus buah

-Konsultasikan dengan dokter bila tanda dan


gejala cairan memburuk

F. Evaluasi Sumatif

No Waktu Diagnosa Evaluasi TTD


Keperawatan
(Hari/Tgl/Jam)

1. Sabtu, 13 Ketidakseimbangan S :
Februari 2021 nutrisi kurang dari
-Klien mengatakan masih mual
kebutuhan tubuh
b.d mual muntah

27
-Klien mengatakan masih kurang nafsu
makan

-Klien mengatakan merasa tidak


nyaman

O:

-Klien tampak mual

-Klien tampak tidak menghabiskan


makanannya

-Klien tampak rishi

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi

2. Sabtu, 13 Ansietas b.d S:


Februari 2021 kurangnya
-Klien mengatakan cemas akan kondisi
pengetahuan
janinnya

-Klien mengatakan mau diajari teknik


relaksasi nafas dalam

- Klien mengatakan ia akan selalu


memenuhi kebutuhan janinnya

-Keluarga klien mengatakan


semoga klien baik-baik saja

O:

-Klien tampak cemas

-Klien tampak melakukan teknik


relaksasi nafas dalam

28
-Klien tampak memandang
perutnya

-Keluarga klien tampak gelisah

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi
3. Sabtu, 13 Resiko kekurangan S:
Februari 2021 volume cairan b.d
-Klien mengatakan hanya minum 3
kehilangan volume
gelas air
cairan aktif
-Klien mengatakan mau diberikan
cairan yang tepat
-Keluarga klien mengatakan akan
memenuhi kebutuhan klien sesuai
anjuran perawat

O:
-Klien tampak lemah
-Keluarga klien tampak memenuhi
semua kebutuhan klien
--TD:110/70 mmHg

-N : 70X/m

-S : 36 ºC

-P : 22 x /m

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi

29
TARGET KOMPETENSI MATERNITAS MINGGU KE-1

Nama : Oktaviani Zahror Arista Maharani Putri


NIM : B2018104
No Tarkom Gambar Link Isi tindakan Kelebihan Kekurangan
Youtub Tindakan Tindakan
e
1. Pemeriksaa - Fase Orientsi : - Pemateri -Alat kurang
n Fisik - Memberi mampu memadai
Antenatal salam kepada menjelas
klien kan
- Identifikasi dengan
Klien jelas
- Menjelaskan - Ibu hamil
procedure dan kooperati
tujuan f saat
- Menanya dan dilakukan
kesiapan dan pemeriks
keediaan klien aan fisik
- Menjaga
privasi klien.
Fase Kerja :
- Mencuci
Tangan
- Memposisika
n klien
- Menyiapkan
alat.
- Melakukan
tindakan

30
pemeriksaan
fisik
Fase Terminasi :
- Mendokument
asi hasil
tindakan

2. Pemeriksaa https://y -Dosen - Video -Tidak adanya


n Leopold outu.be/ mempraktekkan saat fase orientasi
my8tip0 pemeriksaan leopold melkukan -Tidak ada
fMU0 1-4 tindakan RTL
-Mahasiswa terlihat
melakukan praktek jelas
pemeriksaan leopold
1-4 di damping dosen
3 Auskultasi https://y -Pemeriksa -Video jelas dan -Tidak ada
DJJ outu.be/ melakukan auskultasi mudah di pahami fase orientasi
Xfnz8i9 DJJ -Pemeriksa -Tidak
PILY menjelaskan alat mencuci
yang harus di tangan
gunakan serta -Tidak ada
menjelaskan cara RTL
medengarkan
DJJ
-Pemeriksa
menjelaskan satu
persatu dengan
tepat
4 Pemantauan https://y -Pemeriksa -Video saat -Tidak ada
His outu.be/ melakukan pemantau melakukan fase orientasi
his tindakan jelas

31
ARAVx -Pemeriksa -Tidak ada
oP9rDM menjelaskan satu RTL
persatu dari awal
-Pemeriksa
menjelaskan cara
menghitung his
5. Memandika https://w Fase Kerja : -Video tidakan -Ruangan
n bayi baru ww.yout -Mencuci Tangan dilakukan secara untuk
lahir u.be/sS1 -Memposisikan bayi jelas. membuat
mOEOL -Menyiapkan alat. -Saat video bising
oUk -Melepas baju bayi membacakan sehingga
-Memandikan bayi prosedur meggangu
-Mengeringkan bayi tindakan jg jelas. saat
dengan handuk -Pemateri melakukan
-Memakaikan baju menyebutkan pembuatan
bayi alat yang perlu video.
-Mengedong bayi digunalan -Tidak ada
terlebih dahulu. fase orientasi
-
6. Bimbingan -Kontrak waktu
dosen pengumpulan tugas
dan target kompetensi
-pengarahan dan
penjelasan materi
klinik online
7. Bimbingan -Supervisi tentang
dan tugas dan tarkom
Supervisi yang sudah di buat
dosen selama seminggu

32
-Penjelasan terkait lp
dan lk yang benar dan
tepat

33

Anda mungkin juga menyukai