NPM : 204291517007
A. KONSEP DASAR
1. Definisi
Hiperemesis gravidarum adalah mual (nausea) dan muntah sebagai suatu gejala yang wajar yang terjadi
pada kehamilan trimester 1, 6 minggu kehamilan. Mual biasanya terjadi pada pagi hari dan gejala ini
biasa berlangsung 10 minggu.
Hiperemesis gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan muntah lebih dari 10 kali dalam 24
jam,sehingga mengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari-hari (Arief B, 2009)
2. Etiologi
Hiperemesis gravidarum belum diketahui faktor penyebab secara pasti. Adapun faktor Penyebab
Hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti, Beberapa faktor predisposisi yang ditemukan
antara lain:
1. Sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda hal ini menimbulkan
dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena pada kedua keadaan tersebut hormon
Khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan
2. Faktor organik,karena masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik
akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu tehadap perubahan ini.Alergi juga disebut
sebagai salah satu faktor organik karena sebagai salah satu respon dari jaringan.ibu terhadap anak
3. Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini walaupun hubungannya
dengan terjadinya hiperemesis gravidarum belum diketahui dengan pasti,takut terhadap kehamilan
dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang
dapat memperberat mual dan muntah. Tidak jarang dengan memberikan suasana yang baru sudah
dapat membantu mengurangi frekwensi muntah klien
1. PATHWAY
Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa terjadi pada trimester I.
bila perasaan terjadi terus-menerus dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis
terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis
dengan tertimbunnya asam aseto-asetik, asam hidroksida butirik dan aseton darah. Muntah
menyebabkan dehidrasi, sehingga caira ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan klorida
darah turun. Selain itu dehidrasai menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan
berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkuang pula
tertimbunnya zat metabolik yang toksik. Disamping dehidrasi dan gangguan keseimbangan
elektrolit. Disamping dehidraasi dan gangguan keseimbangan elektrolit, dapat terjadi robekan pada
selaput lendir esofagus dan lambung (sindroma mollary-weiss), dengan akibat perdarahan
A. Pathways
Peningkatan tekanan
Penyesuaian Komplikasi gaster
Hiperemesis gravidarum
Devisit Nutrisi
Dehidrasi
Pengeluaran nutrisi
berlebihan
Aliran darah ke
Resiko jaringan menurun
ketidakseimbangan
cairan
Metabolisme intra Perfusi
sel menurun jaringan otak
Kelemahan
tubuh
Intoleransi
aktifitas
3. Manifestasi Klinis
4. Komplikasi
Dehidrasi
Ikterik
Takikardi
Alkalosis
Menarik diri, depresi
Ensefalopati wernicke yang ditandai oleh adanya nistagmus, diplopia, perubahan mental
Suhu tubuh meningkat
5. Penatalaksanaan Medis
Pemberian antiemetik
Dipuasakan selama masih muntah
Monitor intake dan output
Obat-obatan
Obat yang diberikan biasanya sedatif adalah fenobarbital, vitamin yang dianjurkan vitamin B1, dan
vitamin B6.
Isolasi
Penderita diberikan kamar yang tenang, tetapi cerah dan sirkulasi udara yang baik, catat cairan yang
keluar dan masuk.
Terapi psikologik
Penderita perlu diyakinkan bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena
kehamilan, kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalah dan konflik yang kiranya dapat menjadi
latar belakang penyakit ini.
Cairan parenteral
Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukosa 5% sampai
10% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter/hari.
6. Pemeriksaan Penunjang
. Pengkajian
1. Keluhan
Muntah yang hebat
Mual, muntah pada pagi hari dan setelah makan
Nyeri epigastrik
Merasa haus
Tidak nafsu makan
Muntah makanan/cairan asam
2. Faktor predisposisi
Umur ibu < 20 tahun
Multiple gestasi
Obesitas
Trofoblastik desease
3. Pemeriksaan fisik
Asidosis metabolik yang ditandai dengan sakit kepala, disorientasi
Takikardi, hypotensi, vertigo
Konjungtiva ikterik
Gangguan kesadaran, delirium
Tanda-tanda dehidrasi :
Kulit kering, membran mukosa bibir kering
Turgor kulit kembali lambat
Kelopak mata cekung
Penurunan BB
Peningkatan suhu tubuh
Oliguria, ketonuria
Urin pekat
4. Data laboratorium:
Proteinuria
Ketonuria
Urobilinogen
Penurunan kadar potasium, sodium, klorida, dan protein
Kadar vitamin menurun
Peningkatan Hb dan Ht
1. Diagnosa Keperawatan
A. Defisit Nutrisi berhubungan dengan mual muntah
B. Resiko ketidak seimbangan cairan berhubungan dengan kehilangan cairan
2. Perencanaan
Rencana Perawatan
Data Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI
Kode Diagnosa LUARAN INTERVENSI
Data Pendukung
Masalah Kesehatan
Individu
DO:- klien tampak D.0019 -Defisit nutrisi -Status nutrisi membaik Manajemen nutrisi
muntah berhubungan dengan dengn kriteria hasil: Observasi:
mual muntah Pengetahuan -identifikasi status
tentang pilihan
DS: paien nutrisi
makanan yang
mengeluh mual sehat meningkat -identifikasi makanan
Frekuensi yang di sukai
makan
meningkat -monitor berat badan
Nafsu makan -Monitor asupan
meningkat
makanan
Terapeutik
-sajikan makanan yang
menarik dan suhu
yang sesuai
-berikan makanan
tinggi kalori dan tinggi
protein
-berikan suplemen
makanan jika perlu.
Edukasi
-ajarkan diet yang di
programkan
kolaborasi
-kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
-keseimbangan cairan
kaloridan jenis
Meningkat dengan
kriteria hasil: nutrient yang di
asupan cairan butuhkan jika perlu
meningkat
-asupan
Ds:pasien D.0036 - Resiko makanan Managemen cairan
meningkat
mengeluh lemas ketidakseimbangan -observasi
Do:- cairan berhubungan -monitor berat badan
dengan kehilangan harian
cairan -Monitor setatus
hidrasi
-terapeutik
Berikan asupan cairan
sesuai kebutuhan
-berikan cairan
intavena jika perlu
-Kolaborasi
-kolaborasi pemberian
diuretic jika perlu
3. Implementasi ( Konsep implementasi secara teoritis )
Implementasi adalah suatu tindakan pelaksanaan dari rencana tindakan
rumah sakit. Setiap tindakan yang diberikan dari rencana tindakan harus
pencapaian hasil yang diharapkan. Aktifitas ini berfungsi sebagai umpan balik
Oleh :
ERIK NUGRAHA ANJAS,
S.KEP
NPM : 204291517007
Usia : 25 Thn
5
Pengalaman menyusui : tidak Berapa lama : -
Riwayat KB : pil
100/60 45 - - - ±8 Mual -
minggu Muntah,lemas
Tanda Vital :
Tekanan Darah: 100/60 mmHg; Nadi 86x/menit Suhu: 36,5ºc Pernafasan: 21x/menit
Mata : Simetris,
Hidung: Bersih,
Dada
Jantung : Pada saat di auskultasi suara jantung normal tidak ada bunyi
tambahan
Paru : Pada saat di auskultasi suara paru normal tidak ada bunyi tambahan
Payudara : simetris
Abdomen
Uterus
Tinggi fundus uterus: balotemen belum teraba Kontraksi: tidak
Leopold I : Kepala/bokong/kosong
Jenis/warna : -
Konsistensi :-
Bau :-
Ekstremitas
Ekstremitas Atas:
Kesemutan/baal :Tidak
Eksremitas Bawah:
Reflek patela: +
sering
Latihan/senam : Tidak
: Tidak ada
Masalah Khusus
Nutrisi dan cairan
Asupan nutrisi : nafsu makan: kurang
PERSIAPAN PERSALINAN
Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu: klien mengatakan belum mempersiapkan perlengkapan
kebutuhan bayi.
Kesiapan mental ibu dan keluarga: Klien mengatakan sangat siap untuk menghadapi
kelahiran anak pertamanya.
Pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan, cara menangani nyeri, proses persalinan: klien
mengatakan belum mengetahui tentang tanda-tanda melahirkan dan cara menangani nyeri.
-paracetamol 3x1
Masalah: Dari hasil pengkajian di atas masalah yang muncul adalah kurangnya nafsu makan
dikarnakan mual muntah yang di alami klien.
ANALISA DATA
Penyesuaian
Komplikasi
Hiper emesisgravidarum
Devisit nutrisi
2. Data subjektif Hiperemesis gravidarum Resiko ketidak seimbangan
cairan berhubungan dengan
Klien mengeluh kehilangan cairan tubuh
lemas
Dehidrasi
Diagnosa Keperawatan
-klien mengatakan
menyukai
makanan yang di
sajikan dalam
keadaan hangat
monitor berat
badan
-BB klien 45 kg
Monitor asupan
makanan
-Makan habis
setengah porsi
Memberikan
suplemen
makanan jika
perlu.
-klien mengerti
dan akan
melakukan diet
yang di
programkan
-memasang infus
Rl 20 tpm
berikan cairan
intavena jika
perlu
- memasang infus
Rl 20 tpm
EVALUASI
A: Masalah belum
teratasi
P: Intervensi lanjut
- mengidentifikasi
makanan yang di
sukai
- memberikan makanan
tinggi kalori dan
protein
- memberikan
suplemen makanan