Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Nama : Erik Nugraha Anjas, S.kep


NPM: 204291517007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS NASIONAL
2020
LAPORAN PENDAHULUAN

NAMA MAHASISWA : ERIK NUGRAHA ANJAS, S.KEP

NPM : 204291517007

A. KONSEP DASAR
1. Definisi
Hiperemesis gravidarum adalah mual (nausea) dan muntah sebagai suatu gejala yang wajar yang terjadi
pada kehamilan trimester 1,  6 minggu kehamilan. Mual biasanya terjadi pada pagi hari dan gejala ini
biasa berlangsung  10 minggu.
Hiperemesis gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan muntah lebih dari 10 kali dalam 24
jam,sehingga mengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari-hari (Arief B, 2009)
2. Etiologi
Hiperemesis gravidarum belum diketahui faktor penyebab secara pasti. Adapun faktor Penyebab
Hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti, Beberapa faktor predisposisi yang ditemukan
antara lain:
1. Sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda  hal ini menimbulkan
dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena pada kedua keadaan tersebut hormon
Khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan
2. Faktor organik,karena masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik
akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu tehadap perubahan ini.Alergi juga disebut
sebagai salah satu faktor organik karena sebagai salah satu respon dari jaringan.ibu terhadap anak
3. Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini walaupun hubungannya
dengan terjadinya hiperemesis gravidarum belum diketahui dengan pasti,takut terhadap kehamilan
dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang
dapat memperberat mual dan muntah. Tidak jarang dengan memberikan suasana yang baru sudah
dapat membantu mengurangi frekwensi muntah klien
1. PATHWAY
Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa terjadi pada trimester I.

bila perasaan terjadi terus-menerus dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis

terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis

dengan tertimbunnya asam aseto-asetik, asam hidroksida butirik dan aseton darah. Muntah

menyebabkan dehidrasi, sehingga caira ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan klorida

darah turun. Selain itu dehidrasai menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan

berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkuang pula

tertimbunnya zat metabolik yang toksik. Disamping dehidrasi dan gangguan keseimbangan

elektrolit. Disamping dehidraasi dan gangguan keseimbangan elektrolit, dapat terjadi robekan pada

selaput lendir esofagus dan lambung (sindroma mollary-weiss), dengan akibat perdarahan

gastrointestinal (Fadlun dkk).

A. Pathways

Faktor alergi Faktor predisposisi Peningkatan estrogen

Emesis Penurunan pengossongan


gravidarum lambung

Peningkatan tekanan
Penyesuaian Komplikasi gaster

Hiperemesis gravidarum

Intake nutrisi menurun Kehilangan cairan berlebih

Devisit Nutrisi
Dehidrasi
Pengeluaran nutrisi
berlebihan

Cairan eksta seluler


dan plasma
hemokonsentrasi

Aliran darah ke
Resiko jaringan menurun
ketidakseimbangan
cairan
Metabolisme intra Perfusi
sel menurun jaringan otak

Otot lemah Penurunan


kesadaran

Kelemahan
tubuh

Intoleransi
aktifitas

3. Manifestasi Klinis

 Muntah yang hebat


 Haus
 Dehidrasi
 BB menurun (>1/10 normal)
 Keadaan umum menurun
 Peningkatan suhu tubuh
 Ikterik
 Gangguan kesadaran, delirium
 Biasanya terjadi pada minggu ke 6-1

4. Komplikasi

 Dehidrasi
 Ikterik
 Takikardi
 Alkalosis
 Menarik diri, depresi
 Ensefalopati wernicke yang ditandai oleh adanya nistagmus, diplopia, perubahan mental
 Suhu tubuh meningkat

5. Penatalaksanaan Medis

 Pemberian antiemetik
 Dipuasakan selama masih muntah
 Monitor intake dan output
 Obat-obatan
Obat yang diberikan biasanya sedatif adalah fenobarbital, vitamin yang dianjurkan vitamin B1, dan
vitamin B6.
 Isolasi
Penderita diberikan kamar yang tenang, tetapi cerah dan sirkulasi udara yang baik, catat cairan yang
keluar dan masuk.
 Terapi psikologik
Penderita perlu diyakinkan bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena
kehamilan, kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalah dan konflik yang kiranya dapat menjadi
latar belakang penyakit ini.
 Cairan parenteral
Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukosa 5% sampai
10% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter/hari.

6. Pemeriksaan Penunjang

 Kadar potassium, sodium, klorida, dan protein menurun


 Hemoglobin dan hematokrit menurun
 Urinalisis : adanya keton dan kadang-kadang  adanya protein
 Kadar vitamin dalam darah menurun
 BUN, non protein nitrogen, uric acid meningkat.
A. ASUHAN KEPERAWATAN

.   Pengkajian
1.   Keluhan
 Muntah yang hebat
 Mual, muntah pada pagi hari dan setelah makan
 Nyeri epigastrik
 Merasa haus
 Tidak nafsu makan
 Muntah makanan/cairan asam
2.   Faktor predisposisi
 Umur ibu < 20 tahun
 Multiple gestasi
 Obesitas
 Trofoblastik desease
3.    Pemeriksaan fisik
 Asidosis metabolik yang ditandai dengan sakit kepala, disorientasi
 Takikardi, hypotensi, vertigo
 Konjungtiva ikterik
 Gangguan kesadaran, delirium
Tanda-tanda dehidrasi :
 Kulit kering, membran mukosa bibir kering
 Turgor kulit kembali lambat
 Kelopak mata cekung
 Penurunan BB
 Peningkatan suhu tubuh
 Oliguria, ketonuria
 Urin pekat
4.    Data laboratorium:
 Proteinuria
 Ketonuria
 Urobilinogen
 Penurunan kadar potasium, sodium, klorida, dan protein
 Kadar vitamin menurun
 Peningkatan Hb dan Ht

1. Diagnosa Keperawatan
A. Defisit Nutrisi berhubungan dengan mual muntah
B. Resiko ketidak seimbangan cairan berhubungan dengan kehilangan cairan

2. Perencanaan
Rencana Perawatan
Data Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI
Kode Diagnosa LUARAN INTERVENSI
Data Pendukung
Masalah Kesehatan
Individu
DO:- klien tampak D.0019 -Defisit nutrisi -Status nutrisi membaik Manajemen nutrisi
muntah berhubungan dengan dengn kriteria hasil: Observasi:
mual muntah  Pengetahuan -identifikasi status
tentang pilihan
DS: paien nutrisi
makanan yang
mengeluh mual sehat meningkat -identifikasi makanan
 Frekuensi yang di sukai
makan
meningkat -monitor berat badan
 Nafsu makan -Monitor asupan
meningkat
makanan
Terapeutik
-sajikan makanan yang
menarik dan suhu
yang sesuai
-berikan makanan
tinggi kalori dan tinggi
protein
-berikan suplemen
makanan jika perlu.
Edukasi
-ajarkan diet yang di
programkan
kolaborasi
-kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
-keseimbangan cairan
kaloridan jenis
Meningkat dengan
kriteria hasil: nutrient yang di
 asupan cairan butuhkan jika perlu
meningkat
 -asupan
Ds:pasien D.0036 - Resiko makanan Managemen cairan
meningkat
mengeluh lemas ketidakseimbangan -observasi
Do:- cairan berhubungan -monitor berat badan
dengan kehilangan harian
cairan -Monitor setatus
hidrasi
-terapeutik
Berikan asupan cairan
sesuai kebutuhan
-berikan cairan
intavena jika perlu
-Kolaborasi
-kolaborasi pemberian
diuretic jika perlu
3. Implementasi ( Konsep implementasi secara teoritis )
Implementasi adalah suatu tindakan pelaksanaan dari rencana tindakan

harus sudah dibuat untuk proses penyembuhan pasien selama dirawat di

rumah sakit. Setiap tindakan yang diberikan dari rencana tindakan harus

diberi tanggal, waktu dan paraf (doenges,2009).

4. Evaluasi ( Konsep evaluasi secara teoritis )


Evaluasi merupakan langkah proses keperawatan yang memungkinkan perawat

untuk menentukan apakah intervensi keperawatan telah berhasil meningkatkan

kondisi pasien ( potter dan perry,2009).

Evaluasi adalah respon pasien terhadap terapi dan kemajuan mengarah

pencapaian hasil yang diharapkan. Aktifitas ini berfungsi sebagai umpan balik

dan bagian control proses keperawatan, melalui mana status pernyataan

diagnostic pasien secara individual dinilai untuk diselesaikan, dilanjukan atau

memerlukan kebaikan (Doesngoes,2009)


C. DAFTAR PUSTKA

Arief.B. 2009. Buku Saku Maternitas Edisi 3. ECG. Jakarta


Wiknjosastro H. 2005. Ilmu Kebidanan. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.
Prawirohardjo. 2005. Ilmu Kebidanan, Jakarta; Tridasa Printer.
Fadlun, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta: Salemba Medika. Hlm. 39-40.
SDKI, edisi 1 cetakan III(revisi)
SIKI,SLKI edisi 1 cetakan III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S
DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Oleh :
ERIK NUGRAHA ANJAS,
S.KEP
NPM : 204291517007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS NASIONAL 2021
PENGKAJIAN PRENATAL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

Nama Mahasiswa : Erik Nugraha Anjas Tanggal Pengkajian : 28 Desember 2020


NPM : 204291517007 Ruangan/Puskesmas : IGD PKM MUNJUL

DATA UMUM KLIEN

Initial Klien :Ny.S

Usia : 25 Thn

Status Perkawinan :Menikah

Pekerjaan :Mengurus Rumah tangga

Pendidikan Terakhir :SMA

Riwayat Kehamilan dan Persalinan yang lalu

No Tahun Jenis Penolong jenis Keadaan bayi Masalah


Kelamin waktu lahir kehamilan

5
Pengalaman menyusui : tidak Berapa lama : -

Riwayat Ginekologi : tidak ada

Masalah Ginekologi : tidak ada

Riwayat KB : pil

Riwayat Kehamilan saat ini


HPHT : 24 Oktober 2020 Taksiran Partus :31-Juli-2021
BB Sebelum Hamil : 45 kg TD Sebelum Hamil : 110/70

TD BB/TB TFU Letak/presentasi DJJ Usia Keluhan Data


janin Gestasi lain

100/60 45 - - - ±8 Mual -
minggu Muntah,lemas

DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI

Status Obstretik: G1P0A0 H ±8 Minggu


Keadaan umum: Lemah Kesadaran: Composmentis BB/TB: 45 Kg/ 155cm

Tanda Vital :
Tekanan Darah: 100/60 mmHg; Nadi 86x/menit Suhu: 36,5ºc Pernafasan: 21x/menit

Kepala – Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Kepala : Bersih,tidak ada benjolan

Mata : Simetris,

Hidung: Bersih,

Mulut : simetris, bersih.

Telinga: Simetris,tidak ada kotoran

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid


Masalah Khusus : Tidak ada

Dada
Jantung : Pada saat di auskultasi suara jantung normal tidak ada bunyi
tambahan

Paru : Pada saat di auskultasi suara paru normal tidak ada bunyi tambahan

Payudara : simetris

Puting Susu : tenggelam

Penyaluran ASI : Tidak


Masalah Khusus : Tidak ada

Abdomen

Uterus
Tinggi fundus uterus: balotemen belum teraba Kontraksi: tidak

Leopold I : Kepala/bokong/kosong

Leopold II : Kanan : punggung/bagian kecil/bokong/kepala

Kiri : Punggung/ bagian kecil/bokong/kepala

Leopold III : Kepala/bokong/kosong

Penurunan kepala: sudah/belum


Pigmentasi:

Linea nigra : Tidak ada

Striae : Tidak ada

Fungsi pencernaan :baik

Masalah Khusus: Tidak ada

Perineum dan genital

Vagina: Varises: tidak


Kebersihan : bersih
Keputihan : tidak ada

Jenis/warna : -

Konsistensi :-
Bau :-

Hemorrhoid derajat : - Lokasi : -

Berapa lama: nyeri: tidak

Ekstremitas

Ekstremitas Atas:

Edema: tidak, lokasi : -

Kesemutan/baal :Tidak

Eksremitas Bawah:

Edema: tidak, lokasi: -


Varises, tidak, lokasi : -

Reflek patela: +

Masalah Khusus: Tidak ada


Eliminasi
Urin : Kebiasaan BAK ± 8x
BAB : Kebiasaan BAB 2x sehari
Masalah khusus : Tidak ada

Istirahat dan Kenyamanan


Pola Tidur : Kebiasaan tidur, lama 8 Jam, frekwensi 1x
Pola tidur saat ini 8 jam tapi kadang2 terbangun tengh malam.
Keluhan ketidaknyamanan: ya, lokasi, uluhati Sifat mual, Intensitas,

sering

Mobilisasi dan latihan


Tingkat mobilisasi : Baik,tidak di bantu

Latihan/senam : Tidak
: Tidak ada
Masalah Khusus
Nutrisi dan cairan
Asupan nutrisi : nafsu makan: kurang

Asupan Cairan : kurang


: Mual muntah setiap kali masuk makanan.
Masalah Khusus
Keadaan Mental

: Klien tetap sabar dan berharap


penyakitnya cepat sembuh.
Adaptasi psikologi
Penerimaan terhadap kehamilan : Klien menerima kehamilan dengan senang dan
bahagia,karna klien dan suami ingin segera memiliki anak.
Masalah khusus : Tidak Ada
Pola hidup yang meningkatkan resiko kehamilan : Tidak Ada

PERSIAPAN PERSALINAN

Senam hamil: Tidak

Rencana tempat melahirkan: Klien mengatakan berencana melahirkan di BPM atau di


Puskesmas

Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu: klien mengatakan belum mempersiapkan perlengkapan
kebutuhan bayi.

Kesiapan mental ibu dan keluarga: Klien mengatakan sangat siap untuk menghadapi
kelahiran anak pertamanya.

Pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan, cara menangani nyeri, proses persalinan: klien
mengatakan belum mengetahui tentang tanda-tanda melahirkan dan cara menangani nyeri.

Perawatan payudara: Tidak ada

Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini:

-Antasid sirup 3x1 sdk

-hufabion 1x1 tab

-paracetamol 3x1

-ondansetron inj 2x1

Hasil Pemeriksaan Penunjang : HB: 11,2 mg/dl


RANGKUMAN HASIL PENGKAJIAN

Masalah: Dari hasil pengkajian di atas masalah yang muncul adalah kurangnya nafsu makan
dikarnakan mual muntah yang di alami klien.

ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah Keperawatan


1.  Data Subjektif Faktor predisposisi  Devisit nutrisi berhubungan
dengan mual muntah
 Pasien mengeluh
mual

 Data Objektif Emesis gravidarum


 Pasien terlihat
muntah

Penyesuaian

Komplikasi

Hiper emesisgravidarum

intake nutrisi menurun

Devisit nutrisi
2.  Data subjektif Hiperemesis gravidarum  Resiko ketidak seimbangan
cairan berhubungan dengan
 Klien mengeluh kehilangan cairan tubuh
lemas

 Data objektif Kehilangan cairan berlebih


 Td 100/60 mmhg

Dehidrasi

Resiko ketidak seimbangan


cairan

Diagnosa Keperawatan

1. Defisit nutrisi berhubungan dengan mual muntah

2. Resiko ketidakseimbangan cairan berhubungan dengan kehilangan cairan tubuh


INTERVENSI (PERENCANAAN)

DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI (SIKI)


(SDKI) (SLKI)
Kode Diagnosis (PE) Kode Luaran Kode Intervensi
D.0019 Defisit nutrisi L. 03030 -Status nutrisi I.03119
berhubungan dengan Manajemen
mual muntah membaik dengn
nutrisi
kriteria hasil:
Observasi:
 Pengetahuan
-identifikasi
tentang
status nutrisi
pilihan
-identifikasi
makanan
makanan yang di
yang sehat
sukai
meningkat
-monitor berat
 Frekuensi badan
makan -Monitor asupan
meningkat makanan
Terapeutik
 Nafsu
-sajikan
makan
makanan yang
meningkat
menarik dan
suhu yang sesuai
-berikan
makanan tinggi
kalori dan tinggi
protein
-berikan
suplemen
makanan jika
perlu.
Edukasi
-ajarkan diet
yang di
programkan
kolaborasi
-kolaborasi
dengan ahli gizi
untuk
menentukan
jumlah kaloridan
jenis nutrient
yang di
butuhkan jika
perlu
- Resiko
D.0036 L.05020 I.03098
ketidakseimbanga
n cairan
berhubungan Managemen
-keseimbangan
dengan kehilangan cairan cairan
Meningkat dengan
cairan -observasi
kriteria hasil:
 asupan -monitor berat
cairan badan harian
meningkat -Monitor setatus
hidrasi
 -asupan
-terapeutik
makanan
Berikan asupan
meningkat cairan sesuai
kebutuhan
-berikan cairan
intavena jika
perlu
-Kolaborasi
-kolaborasi
pemberian
diuretic jika
perlu
IMPLEMENTASI

Diagnosa Tanggal Jam Tindakan & Hasil Paraf


Keperawatan Pelaksana
Defisit nutrisi 29-Desember- 09.00 wib  mengidentifikasi
berhubungan dengan 2020
mual muntah makanan yang
di sukai.

-klien mengatakan
menyukai
makanan yang di
sajikan dalam
keadaan hangat
monitor berat
badan

-BB klien 45 kg
Monitor asupan
makanan

-Makan habis
setengah porsi
Memberikan
suplemen
makanan jika
perlu.

-klien mau minum


vitamin
 Mengajarkan
diet yang di
programkan

-klien mengerti
dan akan
melakukan diet
yang di
programkan

Resiko 30-Desember- 10.00 wib  Memonitor berat


2020
ketidakseimbanga badan harian
n cairan
- BB 45 kg
berhubungan
 Memonitor
dengan kehilangan
setatus hidrasi
cairan
-turgor kulit baik
 Memberikan
asupan cairan
sesuai
kebutuhan

-memasang infus
Rl 20 tpm
 berikan cairan
intavena jika
perlu

- memasang infus
Rl 20 tpm

EVALUASI

Diagnosa Tanggal Jam Evaluasi (SOAP) Paraf


Keperawatan
Defisit nutrisi 29-12-2020 11.30 S: Klien mengatakan masih
berhubungan dengan mual.
mual muntah
O: -klien Nampak mual
-makan habis
setengah porsi

A: Masalah belum
teratasi

P: Intervensi lanjut
- mengidentifikasi
makanan yang di
sukai
- memberikan makanan
tinggi kalori dan
protein
- memberikan
suplemen makanan

Resiko 30-12-2020 12.30 S: Klien mengatakan lemas


berkurang
ketidakseimbanga
n cairan O: TD: 100/70 mmhg
-turgor kulit elastis
berhubungan
A: Masalah teratasi sebagian
dengan kehilangan
cairan P: Intevensi lanjut
- memberikan cairan
sesuai kebutuhan
- memberikan cairan
intravena
- memasang infus rl 20
tpm.

Anda mungkin juga menyukai