Anda di halaman 1dari 30

KURANG

KALORI PROTEIN
Ns. Kurnia Wijayanti, M.kep
Protein
Makanan mengandung protein merupakan
bagian penting untuk membangun dan
memperbaiki jaringan tubuh :

mulai dari rambut dan kuku, kulit, organ


dalam tubuh sampai ke tulang dan otot.
►FUNGSI PROTEIN

1. bahan dasar pembangun tubuh dan regulator gen.


2. sebagai bahan pembantu dlm memelihara struktur
tubuh
3. mempercepat reaksi kimia dlm tubuh
4. pembawa pesan kimiawi
5. melawan infeksi
6.mengangkut O2 dari paru-paru ke jaringan tubuh.
Protein dalam makanan, Asam amino ini dikategorikan sebagai
seperti misalnya albumin nutrisi esensial, dimana harus
didapatkan dari makanan
pada putih telur, casein
dalam susu, dan gluten
pada gandum, Asam amino esensial ini terdiri
dari:

histidine, isoleucine, leucine,


diurai dalam proses lysine, methionine,
phenylalanine, threonine,
pencernaan menjadi asam tryptophan dan valine.
amino.
Protein hewani, Protein nabati,

banyak terdapat pada makanan terdapat dalam sayuran, padi-


seperti telur, susu, daging, ikan, padian, dan buncis
dan unggas ↓
↓ namun memiliki kandungan
merupakan protein yang asam amino yang kurang lengkap.
lengkap karena makanan itu Maka protein nabati dapat
mengandung semua asam dikombinasikan dalam pola makan
amino yang sangat diperlukan untuk mencukupi semua asam
tubuh. amino yang penting
Sebaliknya, defisiensi dlm konsumsi protein sering
ditemui pada pola makan pada negara berkembang,

dapat mengakibatkan masalah kesehatan Marasmus
& kwashiorkor,

keduanya kondisi yang membahayakan jiwa,
merupakan dua bentuk kekurangan protein yang
sering ditemui.
MASALAH GIZI

KONSUMSI ZAT GIZI INFEKSI PENYAKIT

KETERSEDIAAN
PANGAN ASUHAN PELAYANAN
DITINGKAT IBU DAN ANAK KESEHATAN
RUMAH TANGGA

KEMISKINAN DAN PENDIDIKAN


KETERSEDIAAN PANGAN
KESEMPATAN KERJA

KRISIS EKONOMI DAN POLITIK


Faktor yg Mempengaruhi Timbulnya
Zat Gizi dlm Mkn
Masalah Gizi

Mkn dr luar kelg. Baik Sehat


Konsumsi
Makanan

Daya beli kelg.


Status Gizi

Kebiasaan Makan

Kesehatan
Pemeliharaan Buruk Sakit
Kesehatan

Lingkungan
PENYEBAB KKP
• Langsung :
 Penyakit infeksi
 Defisiensi energi dan protein
• Tidak langsung :
Tingkat pendidikan
Tingkat pengetahuan gizi
Tingkat pendapatan
Pekerjaan orang tua
 Besar anggota keluarga
 Pola asuh
 Sosio budaya
 Pola penyapihan
 Pola pemberian makanan padat
KWASIORKOR
• Kwashiorkor merupakan salah
satu penyakit yang timbul
akibat kekurangan protein,
• kwashiorkor banyak diderita
oleh bayi dan anak pada usia
enam bulan sampai usia tiga
tahun (Batita).
DEFINISI :
• Sindrom klinik akibat dari defisiensi protein berat
dan kalori yang tidak cukup.
• Kekurangan masukan atau masukan kalori yang
tidak cukup.
• Kekurangan masukan atau kehilangan yang
berlebihan atau kenaikan angka metabolik yg
dikarenakan infeksi kronik akibat defisiensi
vitamin dan mineral
Tanda-tanda penderita Kwashiorkor yaitu :

1.Gagal untuk menambah berat badan


2.wajah membulat dan sembap
3.Rambut pirang, kusam, jarang, dan mudah dicabut
4.Pertumbuhan linear terhenti
5.Edema general (muka sembab, punggung kaki, perut
yang membuncit). Ringan sampai berat
6.Diare yang tidak membaik, anoreksia, gx.GI
7. Perubahan mental (cengeng atau apatis)
8. Kulit kering, bersisik, hiperpigmentasi dan sering
ditemukan gambaran crazy pavement dermatosis
9. Penurunan massa otot (lemah, tipis, atropi)
10. Terjadi perlemakan hati, gangguan fungsi ginjal (aliran
plasma ginjal, filtrasi glomerulus, fungsi tubuler ginjal
mennurun), dan anemia

11. Perubahan mental (iritabilita)


12. Defisiensi vitamin A, hipoglikemia, hipotermia
13. Pada keadaan akhir (final stage) dapat menyebabkan
shok berat, stupor, coma dan berakhir dengan kematian.
Kwashiorkor

Moon face
Hepatomegali

Edema

Pavement dermatitis
Laboratoium
• Penurunan kadar albumin serum (tanda khas)
• Ketonuria
• Defisiensi vitamin, kalium dan magnesium
• Kadar kolesterol serum rendah
• Anemia
• Sekresi hormon pertumbuhan bertambah
 MARASMUS
(gangguan gizi karena kekurangan karbohidat pd bayi di bawah 12 bulan)

1. Kurangnya/ tidak ada jaringan lemak di bawah kulit


2. Bayi merasa lapar dan cengeng.
3. Wajahnya tampak menua (old man/monkey face)
4. Atrofi jaringan, otot lemah terasa kendor/lembek ini dapat
dilihat pada paha dan pantat bayi (baggy pants)
5. Oedema (bengkak) tidak terjadi.
6. Warna rambut tidak berubah
7. Turgor kulit menurun, tampak keriput karena kehilangan
jaringan lemak bawah kulit
8. Marasmus tingkat berat, terjadi retardasi pertumbuhan, berat
badan dibanding usianya sampai kurang 60% standar berat
normal.
9. Iga gambang dan sangat kurus
Marasmus
Wajah spt orang tua

Rambut masih hitam

Atrofi otot,
Iga gambang, sangat kurus Lemak sangat tipis/habis
Penyebab Utama Marasmus, Nelson (2007)
• Diet yang tidak cukup
• Kebiasaan makan yang tidak tepat
• Hubungan orang tua dengan anak terganggu
• Kelainan metabolik (renal asidosis, idiopathic hypercalcemia,
galactosemia, lactose intolerance ) atau malformasi kongenital.
• Faktor lingkungan ada beberapa faktor lain pada diri anak sendiri yang
dibawa sejak lahir
• Infeksi yang berat dan lama
• Kelainan struktur bawaan misalnya : penyakit jantung bawaan, penyakit
Hirschpurng, deformitas palatum, palatoschizis, mocrognathia, stenosis
pilorus. Hiatus hernia, hidrosefalus, cystic fibrosis pankreas
• Prematuritas dan penyakit pada masa neonatus. Pada keadaan tersebut
pemberian ASI kurang akibat reflek mengisap yang kurang kuat

• Pemberian ASI yang terlalu lama tanpa pemberian makanan tambahan


yang cukup
• Tumor hypothalamus, kejadian ini jarang dijumpai dan baru ditegakkan
bila penyebab maramus yang lain disingkirkan
• Penyapihan yang terlalu dini disertai dengan pemberian makanan
tambahan yang kurang akan menimbulkan marasmus
• Urbanisasi : mempengaruhi dan merupakan predisposisi untuk
timbulnya marasmus, meningkatnya perubahan kebiasaan penyapihan
dini dan kemudian diikuti dengan pemberian susu manis dan susu yang
terlalu encer akibat dari tidak mampu membeli susu, dan bila disertai
infeksi berulang terutama gastroenteritis akan menyebabkan anak jatuh
dalam marasmus
MARASMUS-KWASIORKOR
Tanda-Tanda Klinis
• Gabungan dari tanda marasmus dan kwashiorkor
• Gangguan pertumbuhan
• Crazy pavement dermatosis
• Rambut tipis, pirang dan mudah dicabut
• Muka seperti orang tua
• Oedema hanya pada anggota
gerak bagian bawah
Komplikasi Gizi Buruk pada Balita
• Kondisi gizi buruk akan mempengaruhi banyak organ
dan sistem karena terjadi defisiensi asupan makro/mikro
nutrien lain yang sangat diperlukan bagi tubuh.

AKIBATNYA
Gizi buruk akan melemahkan sistem pertahanan tubuh
terhadap kuman penyakit maupun pertahanan mekanik
sehingga mudah terkena infeksi.
Dampak jangka pendek Dampak jangka panjang

Anak menjadi apatis, mengalami


gangguan bicara dan gangguan 1.Penurunan skor tes IQ
perkembangan yang lain. 2.Penurunan perkembangn kognitif,
3.Penurunan integrasi sensori
4.Gangguan pemusatan perhatian,
5.Gangguan penurunan rasa
percaya diri dan merosotnya
prestasi akademik di sekolah.
Pencegahan KKP

• Mempertahankan status gizi anak


• Mengurangin resiko terjadinya infeksi
• Meminimalkan akibat penyakit infeksi
• Rehabilitasi penderita KEP/KKP yang masih dalam fase
dini
PENATALAKSANAAN KKP BERAT
(Pengobatan dan Pencegahan)
1. Hipoglikemia
2. Hipotermia
3. Dehidrasi
4. Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit
5. Pengobatan dan pencegahan infeksi
6. Mulai pemberian makan
7. Masa tumbuh kejar
8. Koreksi defisiensi mikro nutrient
9. Berikan stimulasi sensorik dan dukungan emosional
10. Tindak lanjut di rumah
• Dehidarsi ringan-sedang = cairan per oral/NGT
• Pada bayi dgn ASI susui sesering mungkin
• Dehidrasi berat =cairan IV atau infus intraosseus/
intraperitoneal 70ml/kg, cairan RL
• Antibiotik 5-10 hri
• Bila dehidrasi sdh terkoreksi : makanan per oral susu encer
slm 5 hr, hri ke 6-8 mendapat 150ml/kg/24 jam dlm 6 kali
makan
• Masa penyembuhan : susu, minyak, gula
DIET KKP
1.Kebutuhan energi dari 100-200 kalori per Kg BB/hari
2.Kebutuhan protein 1 – 6 gr per kg BB/hari
3.Pemberian suplementasi vitamin dan mineral
4.Cara pemberian disesuaikan kemampuan penderita
5.Porsi kecil tapi sering
6.ASI tetap diteruskan
7.Bentuk makanan disesuaikan kemampuan
BERAT BADAN NAIK KEP BERAT / TANDA SAKIT
POSYANDU
PENIMBANGAN
KONSELING
SUPLEMENTASI GIZI
PELAYANAN KESEHATAN DASAR
KEP RINGAN /
SEDANG
KMS

SELURUH PPG
KELUARGA PMT PEMULIHAN
(TERMASUK KONSELING
KELUARGA MISKIN)
KEP BERAT /
TANDA SAKIT
SEMBUH, PERLU PMT

1. PUSKESMAS

2. RUMAH SAKIT
Diagnosa
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d asupan yang
tidak adekuat, anoreksia dan diare.
Kekurangan volume cairan b/d penurunan asupan peroral dan
peningkatan kehilangan akibat diare.
Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b/d asupan kalori dan
protein yang tidak adekuat.
Risiko aspirasi b/d pemberian makanan/minuman personde dan
peningkatan sekresi trakheobronkhial.
Bersihan jalan napas tak efektif b/d peningkatan sekresi
trakheobronkhial sekunder terhadap infeksi saluran pernapasan
• TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai