Anda di halaman 1dari 16

KEP (Kurang

Energi Protein)
Pada Anak
Oleh : Mayang Puspitasari
Kelas : 1B
Prodi D-III Kebidanan

apa itu KEP?


Kekurangan Energi Protein (KEP) merupakan keadaan
kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi
energi dan protein dalam makanan sehari-hari atau
disebabkan oleh gangguan penyakit tertentu, sehingga
tidak memenuhi angka kecukupan gizi (Depkrs RI, 1999)

PENTINGNYA GIZI UNTUK ANAK


YANG MENDERITA KEP
Salah satu indikator untuk menunjukkan tingkat kesehatan penduduk adalah
tingkat kecukupan gizi, yang lazim disajikan dalam energi dan protein (BPS,
2002). Energi dan protein mempunyai fungsi yang sangat luas dan penting dalam
tubuh. Asupan energi yang seimbang sangat diperlukan pada berbagai tahap
tumbuh kembang manusia, khususnya balita (Pudjiadi, 2000). Jika terjadi
kekurangan konsumsi energi dalam waktu yang cukup lama, maka akan berakibat
terjadinya KEP (Sudiarti & Utari, 2007)

i
Gejala Pada Anak Penderita KEP
1. KEP Ringan

Gejala klinis yang muncul diantaranya adalah


pertumbuhan linier terganggu atau terhenti,
kenaikan berat badan berkurang atau terhenti,
ukuran lingkar lenganatas (LILA) menurun, dan
maturasi tulang terhambat.
2. KEP Berat

a. Marasmus
Rentan mengalami dehidrasi, penyusutan

usus, tampak sangat kurus, wajah seperti


orang tua, cengeng, kulit keriput, perut
cekung, rambut tipis, jarang dan kusam,
tulang iga tampak jelas (iga gambang),
pantat kendur dan keriput (baggy pants)
serta tekanan darah, detak jantung dan
pernafasan berkurang.
2. KEP BERAT
a. Kwashiorkor
Mengalami penumpukan cairan (edema) di bagian perut atau bagian
tubuh lain, seperti tangan dan kaki, gagal tumbuh, perubahan warna
rambut dan tekstur menjadi kuning kemerahan, serta kering, rapuh,
atau rontok, perubahan pigmen kulit, terlihat ruam (dermatitis), lemas
dan pucat, hilangnya massa otot, diare.

b. Marasmus kwashiorkor
Campuran dari beberapa gejala klinik kwashiorkor dan marasmus
disertai dengan edema yang tidak mencolok. Berat badan anak sampai
di bawah -3 SD sehingga telihat kurus, tetapi ada gejala edema,
kelainan rambut, kulit mengering dan kusam, otot menjadi lemah,
menurunnya kadar protein(albumin) dalam darah (Par’i, 2016)

GEJALA YANG UMUMNYA MUNCUL :


1.Berat badan di bawah normal
2.Lelah dan lemas yang terus-menerus
3.Mudah kedinginan
4.Nafsu makan berkurang
5.Penyusutan otot atau atrofi otot, dan lemak tubuh
6.Perubahan sikap dan emosi
7.Kulit kering dan lebih pucat
8.Sering sakit dan luka lebih lama sembuh
9.Rambut rontok hingga botak
10. Mati rasa atau kesemutan
11. Diare kronis

Penyebab dan Faktor Risiko KEP


Berdasarkan jenis :
1.Kwashiorkor, yaitu bentuk malnutrisi yang disebabkan oleh kekurangan asupan protein
dalam jangka waktu yang lama.

2.Marasmus, yaitu bentuk malnutrisi yang disebabkan oleh kekurangan asupan protein
dan kalori. selain itu, karena makanan yang dikonsumsi tidak menyediakan energi yang
cukup untuk mempertahankan hidupnya sehingga badan menjadi sangat kecil dan tinggal
kulit pembalut tulang.

3.Marasmus-kwashiorkor, disebabkan karena makanan sehari-hari kekurangan energi dan


juga protein (Par’i, 2016).

Penyebab langsung Penyebab tidak langsung

1. Penyakit infeksi 1. Pendapatan rendah


2. Konsumsi makanan 2. Ekonomi negara
3. Kebutuhan energi 3. Rendahnya
4. Kebutuhan protein pendidikan umum dan
5. Tingkat pendidikan pendidikan gizi
dan pengetahuan ibu
6. Tingkat pendapatan
dan pekerjaan orang tua
faktor risiko KEP
1. Faktor sosial
2. Penyakit tertentu
Sumber makanan yang mengandung gizi yang
baik untuk anak yang menderita KEP

Mengonsumsi pakan berbahan dasar susu yang diformulasikan


secara khusus atau makanan terapeutik siap pakai (RUTF).
RUTF biasanya terdiri dari selai kacang, susu bubuk, gula,
minyak sayur, serta tambahan vitamin dan mineral.

Sumber karbohidrat, seperti nasi,


roti, atau kentang

Sumber protein dan lemak, seperti daging,


ikan, telur, atau unggas
Sumber makanan yang mengandung gizi
yang baik untuk anak yang menderita KEP

Sumber mineral dan vitamin, seperti buah-


buahan, sayur-sayuran, serta susu dan produk
olahannya, misalnya keju atau yoghurt

Selain mengonsumsi makanan sehat, jangan lupa


untuk mencukupi kebutuhan cairan dengan minum
air putih sebanyak 8 gelas per hari dan melakukan
pemeriksaan ke dokter secara rutin.
Anjuran pemenuhan gizi untuk anak :

1.Makan sebanyak 3 kali sehari


2. Rutin makan ikan serta sumber protein lainnya.
3. Perbanyak makan sayur dan buah-buahan.
4. Batasi makan makanan cepat saji, jajanan, serta camilan
yang manis, asin, dan berlemak.
5. Rutin menyikat gigi setidaknya 2 kali sehari
6. Memenuhi kebutuhan gizi atau nutrisi pada anak usia
sekolah.
Pencegahan dan penanggulangan KEP :

Pencegahan :

1.Memberikan ASI eksklusif (hanya ASI) sampai anak berumur


6 bulan.
2.Anak diberikan makanan yang bervariasi, seimbang antara
kandungan protein, lemak, vitamin dan mineralnya.
3.Rajin menimbang dan mengukur tinggi anak dengan
mengikuti program posyandu.
4.Pemberian Informasi mengenai penanggulangan gizi buruk.
Penanggulangan
1.Pemantapan UPGK
2.Penanganan khusus KEP berat secara lintas program dan
lintas sektoral.
3.Pengembangan sistem rujukan pelayanan gizi di posyandu
dalam rehabilitasi gizi terutama di daerah miskin.
4.Peningkatan gerakan sadar pangan dan gizi melalui KIE
yang berkesinambungan.
5.Peningkatan pemberian ASI secara eksklusif
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai