Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)

Dosen pengampu : Siti Masitoh, Skp, M.Kes

Disusun Oleh :

Kelompok 6
1. Mayang Puspitasari (P3.73.24.2.21.065)
2. Nadira Salsabila (P3.73.24.2.21.066)
3. Nadya Ramadhani (P3.73.24.2.21.067)
4. Nur Azizah (P3.73.24.2.21.068)
5. Nurlela Dahlia (P3.73.24.2.21.070)
6. Nurrahma (P3.73.24.2.21.071)

POLTEKKES JAKARTA III

PRODI D-III KEBIDANAN

TAHUN 2021-2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat
nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah
sebagai tugas kelompok dari mata kuliah Keterampilan Klinik Praktik Kebidanan II. Makalah ini dibuat
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keterampilan Klinik Praktik Kebidanan II. Kami
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyusun makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan dari para
pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada
waktu mendatang. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih
baik lagi.

Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
Keterampilan Klinik Praktik Kebidanan II yang telah membimbing dalam menulis makalah in. Demikian,
semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Bekasi, 07 Februari 2022

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................................3

A. Latar Belakang .................................................................................................................3

B. Rumusan Masalah.............................................................................................................3

C. Tujuan................................................................................................................................3

BAB II......................................................................................................................................4

Pembahasan............................................................................................................................4

Pengertian Pertolongan Pertama..........................................................................................4

Tujuan.....................................................................................................................................4

Pedoman dan Pelaku P3K.....................................................................................................5

Dasar Hukum dan Prinsip P3K.............................................................................................7

Jenis dan Pertolongan P3K pada keadaan...........................................................................8

A. Terjatuh..............................................................................................................................8

B. B. Terkilir...........................................................................................................................10

C. Kemasukan Benda Asing..................................................................................................12

D. Tenggelam..........................................................................................................................12

E. Pendarahan........................................................................................................................13

F. Keracunan ………………………………………………………………………………..13

G. Pingsan ……………………………………………………………………………………13

BAB III....................................................................................................................................19

Kesimpulan.............................................................................................................................19

Daftar Pustaka........................................................................................................................20
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kecelakaan merupakan salah satu kejadian yang tidak di inginkan, tidak terduga yang dapat
menimbulkan kerugian material, disfungsi atau kerusakan alat atau bahan, cidera, korban jiwa,
kekacauan produksi. Kecelakaan dapat terjadi dimana saja, kecelakaan dapat terjadi saat
berkendaraan, di tempat kerja, di penambangan, di kantor, di kebun, di sekolah maupun di rumah
(Nadia, 2008).

Namun kadang jarak antara korban dan klinik atau rumah sakit lumayan jauh dan memerlukan
waktu untuk mengantar korban ke tempat tersebut, sedangkan korban yang terluka harus ditangani
dengan segera agar tidak menimbulkan luka atau cedera yang lebih parah. Maka dari itu, diperlukan
tindakan pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat
pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik. Tindakan ini disebut Pertolongan
Pertama. Pertolongan Pertama ini dapat dilakukan oleh orang yang berada di dekat korban atau
keluarga penderita tersebut. Namun, mereka yang berupaya memberikan Pertolongan Pertama
memiliki berbagai tingkat pengetahuan medis, mulai dari yang tidak ada sampai mereka yang paham
dan terlatih tentang medis. Bagi mereka yang tidak paham, tentu diperlukan pengetahuan lebih untuk
dapat melakukan pertolongan pertama. Pengetahuan ini dapat diperoleh melalui pembelajaran
ataupun pelatihan.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengertian pertolongan pertama pada kecelakaan?

2. Apa tujuan dari pertolongan pertama pada kecelakaan?

3. Jelaskan pedoman dan pelaku dari pertolongan pertama pada kecelakaan.

4. Jelaskan dasar hukum dari pertolongan pertama pada kecelakaan

5. Jelaskan prinsip dari pertolongan pertama pada kecelakaan.

6. Bagaimana jenis dan pertolongan pertama pada kecelakaan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahu pengertian dari pertolongan pertama pada kecelakaan

2. Untuk mengetahui tujuan dari pertolongan pertama pada kecelakaan.

3. Memahami bagaimana peran dan pelaku ketika melakukan pertolongan pertama pada
kecelakaan.

4. Untuk mengetahui dasar hukum dari pertolongan pertama pada kecelakaan

5. Untuk memahami prinsip dari pertolongan pertama pada kecelakaan.

6. Untuk mengetahui jenis dan pertolongan pada pertolongan pertama pada kecelakaan

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan


Praktik Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Perawatan Luka adalah tindakan nyata
memberikan pertolongan sementara dengan membersihkan luka, menutup dan membalut luka untuk
membantu proses penyembuhan luka, sebelum korban mendapat pertolongan dari medis.

Pertolongan tersebut bukan sebagai pengobatan atau penanganan yang sempurna, tetapi hanya
berupa pertolongan sementara yang dilakukan oleh petugas First Aid (petugas medik atau orang
awam) yang pertama melihat korban. 

Pengertian P3K menurut para ahli :


1. Notoatmodjo, 2007
Praktik merupakan tindakan nyata dari adanya suatu respon. Sikap dapat terwujud dalam tindakan
nyata apabila tersedia fasilitas atau sarana dan prasarana. Tanpa adanya fasilitas, suatu sikap tidak
dapat terwujud dalam tindakan nyata .
2. Suharni, 2011
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara
terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau
paramedic.
3. Kusyati, 2003
Perawatan luka adalah penanganan luka yang terdiri dari membersihkan luka, menutup dan
membalut luka sehingga dapat membantu proses penyembuhan luka.
Ada beberapa benda wajib yang harus ada dalam kotak P3K dan dibawa saat bepergian :
1. Kain Kasa
2. Perban
3. Peniti
4. Sarung Tangan Lateks
5. Plester Luka
6. Pinset
7. Gunting
8. Tisu Pembersih Bebas Alkohol
9. Cairan Untuk Membersihkan Benda Asing Pada Luka, Contohnya seperti larutan garam atau
air steril
10. Salep Luka Bakar
11. Krim Dan Salep Antiseptik
12. Larutan Povidone Iodine untuk disinfektan luka

4
13. Obat Pereda Gatal
14. Obat Anti nyeri
15. Obat Flu Dan Batuk
16. Obat Mata Seperti Insto
17. Termometer

B. Tujuan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan


1. Menyelamatkan nyawa
2. Meringankan penderitaan korban, seperti meringankan rasa nyeri, mencegah infeksi, dan rasa
takut
3. Mencegah cedera/penyakit bertambah parah, seperti mencegah perdarahan
4. Mempertahankan daya tahan korban sampai pertolongan lebih baik diberikan
5. Menunjang upaya penyembuhan
6. Mencarikan pertolongan lebih lanjut dengan membawa korban pada tim medis terdekat

Tindakan pertolongan pertama yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat atau
penderitaan hingga menyelamatkan korban dari kematian, tetapi bila tindakan dilakukan tidak baik
dan benar akan memperburuk kondisi akibat kecelakaan hingga membunuh korban.

C. Pedoman dan Pelaku Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan


Pelaku P3K adalah orang yang pertama datang di TKP yang terlatih dalam penangan medis dasar.
Pedoman yang di pegang pelaku P3K perlu di lakukan oleh penolong saat akan memberikan P3K
kepada orang lain, yaitu :
1. Mengamankan diri sendiri sebelum bertindak
2. Bersikap tenang dan tidak panik
3. Mengamankan korban dari gangguan tempat kejadian
4. Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu ada sebuah kejadian ditempat itu
5. Usahakan menghubungi ambulance atau polisi dan melakukan tindakan pertolongan dengan
urutan yang tepat.
Ada beberapa prosedur agar Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) bisa dilakukan dengan
baik :
1. Lihat dan perhatikan kondisi lingkungan sekitar
2. Lihat dan periksa tingkat kesadaran korban
3. Lihat kondisinya dan berikan bantuan pernafasan
4. Lihat dan periksa luka korban

Kewajiban Pelaku Pertolongan Pertama :

1. Menjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita dan orang sekitarnya. Karena keselamatan diri
dan tim harus menjadi prioritas.

5
2. Dapat menjangkau penderita. Dalam kasus kecelakaan atau musibah kemungkinan pelaku harus
memindahkan penderita lain untuk dapat menjangkau penderita ynag lebih parah.

3. Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa.

4. Meminta bantuan / rujukan. Pelaku pertolongan pertama harus bertanggung jawab sampai
bantuan rujukan mengambil alih penanganan penderita.

5. Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat berdasarkan keadaan korban.

6. Membantu pelaku pertolongan pertama lainnya.

7. Ikut menjaga kerahasiaan medis penderita.

8. Melakukan komunikasi dengan petugas lain yang terlibat.

9. Mempersiapkan penderita untuk ditransportasi.

Sebagai pelaku pertolongan pertama seseorang akan dengan mudah terpapar dengan jasad renik
maupun cairan tubuh seseorang yang memungkinkan penolong dapat tertular oleh penyakit. Prinsip utama
dalam menghadapi darah dan cairan tubuh dari penderita adalah darah dan semua cairan tubuh sebagai
media penularan penyakit.

 Beberapa APD antara lain :


1. Sarung tangan lateks.

Jangan menggunakan sarung tangan kain saja karena cairan dapat merembes. Bila akan
melakukan tindakan lainnya yang memerlukan sarung tangan kerja, maka sebaiknya sarung
tangan lateks dipakai terlebih dahulu.

2. Kacamata pelindung.

Berguna untuk melindungi mata dari percikan darah, maupun mencegah terjadinya cedera
akibat benturan atau kelilipan pada mata saat melakukan pertolongan.

3. Baju pelindung.

Penggunanya kurang popular di Indonesia, gunanya adalh untuk mencegah merembesnya


cairan tubuh penderita melalui baju penolong.

4. Masker penolong.

Sangat berguna untuk mencegah penularan penyakit melalui udara.

5. Masker resusitasi.

Diperlukan bila akan melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP).

6. Helm

6
Dipakai bila akan bekerja ditempat yang rawan akan jatuhnya benda dari atas. Misalnya dalam
bangunan runtuh dan sebagainya.

D. Dasar Hukum Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan


 Pasal 531 KUHP
“Barang siapa menyaksikan sendiri ada orang didalam keadaan bahaya maut, lalai memberikan atau
mengadakan pertolongan kepadanya sedang pertolongan itu dapat diberikannya atau diadakannya
dengan tidak akan menguatirkan, bahwa ia sendiri atau orang lain akan kena bahaya dihukum
kurungan selama-lamanya tiga bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp 4.500,-. Jika orang yang
perlu ditolong itu mati, diancam dengan: KUHP 45, 165, 187, 304 s, 478, 525, 566”.

E. Prinsip Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.

Dalam memberikan bantuan atau pertolonngan pertama pada korban kecelakaan, maka harus
memperhatikan prinsip-prinsip P3K. adapun prinsip pemberian pertolongan pertama pada korban
kecelakaan diantaranya :

1. Jangan panik, tetap tenang. Perhatikan korban dengan baik. Jangan tergesa-gesa meindahkan
korban karena bisa saja satu langkah kecil akan memperparah keadaan, bukannya menolong
malah membunuh korban.

2. Berikan pertolongan dengan cepat dan tepat. Gunakan mata dan semua indra dengan sebaik-
baiknya, kemudian ambil langkah yang paling tepat.

3. Perhatikan keadaan korban, apakah masih sadar atau pingsan. Selain itu, pada korban kecelakaan
perhatikan pendarahan korban serta luka-luka dan kemungkinan patah tulang yang dialami
korban.

4. Periksa pernapasan korban dan denyut nadinya. Pernapasan korban mungkin dalam keadaan yang
tersengal-sengal atau bahkan bisa berhenti.

5. Gunakan mata dengan jeli, setajam mata elang (mampu melihat burung kecil diantara dedaunan),
kuatkan hatimu / tega melakukan tindakan yang membuat korban menjerit kesakitan sementara,
demi keselamatannya, lakukan gerakan dengan tangkas dan tepat tanpa menambah kerusakan,
(“Eagles Eyes – Lion Heart – Ladies Hand “),

6. Perhatikan keadaan sekitar kecelakaan cara terjadinya kecelakaan, cuaca dan sebagainya,

7. Perhatikan keadan penderita apakah pinsan, ada perdarahan dan luka,merasa sangat kesakitan,

8. Periksa pernafasan korban. Kalau tidak bernafas, periksa dan bersihkan jalan nafas lalu berikan
pernafasan bantua (A, B = Airway, Breathing Management ),

7
9. Periksa nadi / denyut jantung korban. Kalau jantung berhenti, lakukan Pijat jantung luar. Kalau
ada perdarahan massif segera hentikan (C = Circulatory Management),

10. Apakah penderita mengalami shock?. Kalau Shock cari dan atasi penyebabnya,

11. Setelah A, B, dan C stabil, periksa ulang cedera penyebab atau penyerta. Kalau ada Fraktur
(Patah tulang, lakukan pembidaian pada tulang yang patah). Jangan buru-buru memindahkan atau
membawa ke klinik atau rumah sakit sebelum tulang yang patah di bidai,

12. Sementara memberikan pertolongan, Anda juga harus menghubungi petugas medis atau rumah
sakit rujukan.

F. Jenis Dan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan


A). Terjatuh
Terjatuh dari tangga atau ketinggian :
Jatuh dari ketinggian (lebih dari 2 meter) umumnya terjadi akibat tergelincir, jatuh dari tangga,
maupun kelalaian pekerja konstruksi. Kecelakaan ini hampir selalu menyebabkan dampak
fatal.Melansir dari Health and Safety Executive, setiap tahunnya ada 80 kasus jatuh dari
ketinggian yang menyebabkan patah tulang parah pada lengan serta gegar otak.Oleh karena itu,
pertolongan pertama sangat penting dilakukan dengan segera.Namun, sebelum melakukan tindak
penanganan apa pun pada korban jatuh dari tangga atau ketinggian, pastikan bahwa kondisi
sekitar Anda sudah cukup aman.Hindari posisi maupun lokasi yang dapat membahayakan Anda
seperti di bawah reruntuhan, di atas permukaan tanah yang licin, dan sebagainya.Setelah
memastikan kondisi Anda aman, ikuti langkah-langkah pertolongan pertama pada oran jatuh dari
ketinggian berikut ini:

a. Memastikan kesadaran korban

Saat memberikan pertolongan pertama pada orang yang jatuh dari tangga atau ketinggian,
jangan terburu-buru memindahkan tubuhnya. Hampiri korban terlebih dulu agar Anda bisa
memastikan kesadarannya dan menilai kondisi tubuhnya dengan cepat.Perhatian apakah
korban sadar dan mampu merespons. Jika korban jatuh dari ketinggian dapat merespons,
kemudian perhatikan apakah ia bisa bernapas.Bila korban tidak merespons, apalagi jika tidak
teraba nadi di daerah lehernya, segera lakukan resusitasi jantung paru (CPR) atau napas
buatan.Begitu korban dipastikan masih bernapas, pastikan jalur udaranya tidak terhambat.
Jika ia tampak kesulitan bernapas, ubah posisi tubuh korban dengan perlahan agar ia lebih
mudah mendapatkan udara.

b. Ketahui kapan Anda harus menghubungi nomor darurat menolong orang jatuh

Segera hubungi nomor ambulans (118) apabila korban tidak sadarkan diri atau mengalami
cedera serius pada leher, kepala, punggung, tulang pinggul, ataupun paha.Hubungi pula
nomor darurat apabila korban yang jatuh dari ketinggian tidak mampu bernapas atau
mengalami kejang.Saat menunggu bantuan medis bagi korban jatuh yang tidak bernapas,

8
Anda dapat memberikan pertolongan pertama pada korban kejang dengan melakukan
resusitasi jantung dan paru.Hindari mencoba melakukan CPR untuk menolong korban jatuh
dari ketinggian jika tidak mengetahui caranya. Sebaiknya, Anda berusaha mencari
pertolongan medis sesegera

c. Melihat tanda-tanda cedera dan luka

Memeriksa keadaan korban Jika orang yang terjatuh dari ketinggiam mampu bernapas dan
memberikan respons, langkah pertolongan pertama selanjutnya adalah melihat tanda-tanda
cedera dan luka pada kulit.Tanyakan pada korban bagian mana dari tubuhnya yang terasa
sakit. Awasi pula adanya perdarahan dalam, memar, dan bagian tubuh yang terkilir.Jangan
pindahkan badan korban bila ia mengalami cedera pada leher atau tulang belakang. Hubungi
ambulans dan jagalah posisi korban hingga tenaga medis tiba.Apabila terjadi perdarahan,
tekan perlahan bagian yang berdarah dengan kain bersih atau perban Melakukan penanganan
darurat terhadap patah tulang mencegah jatuh terpeleset Saat memberikan pertolongan
pertama pada korban jatuh dari tangga atau ketinggian, bentuk cedera yang paling sering
terjadi adalah patah tulang. Jika hal tersebut yang terjadi, sebaiknya jangan memindahkan
badan korban. Menurut Mayo Clinic, hal ini bisa memperparah cedera pada tulang maupun
area sekitarnya Hindari mencoba membetulkan posisi tulang yang bergeser saat menolong
orang jatuh. Sebagai gantinya, Anda bisa memasangkan bebat darurat dari kayu atau bahan
sejenisnya pada bagian atas dan bawah area patah tulang, kemudian gunakan kain untuk
mengikat bebat tersebut.

d. Ciri-ciri atau Gejala Patah Tulang yang Mungkin Terjadi pada Anda

Patah tulang atau fraktur terkadang tidak diketahui, terutama bila tulang yang mengalami
fraktur tidak parah dan terlihat. Padahal, patah tulang yang lama dibiarkan dan tak segera
mendapat pengobatan fraktur dapat berisiko menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu,
penting mengenal tanda-tanda, ciri-ciri, atau gejala patah tulang (fraktur), termasuk tulang
retak, agar terhindar dari komplikasi. Lantas, apa saja

e. Menjaga kondisi korban saat tidak ada cedera dan lukaMelakukan penanganan darurat
terhadap patah tulang

Saat memberikan pertolongan pertama pada korban jatuh dari tangga atau ketinggian, bentuk
cedera yang paling sering terjadi adalah patah tulang.Jika hal tersebut yang terjadi, sebaiknya
jangan memindahkan badan korban.hal ini bisa memperparah cedera pada tulang maupun
area sekitarnya hindari mencoba membetulkan posisi tulang yang bergeser saat menolong
orang jatuh. Sebagai gantinya, Anda bisa memasangkan bebat darurat dari kayu atau bahan
sejenisnya pada bagian atas dan bawah area kemudian gunakan kain untuk mengikat bebat
tersebut.

B). Terkilir
Perban kaki merupakan pertolongan pertama kaki keseleo. Kaki yang terkilir perlu diistirahatkan
terlebih dahulu Seseorang dikatakan mengalami kaki terkilir atau keseleo ketika satu atau lebih
ligamen di pergelangan kakinya tertarik atau robek.Kondisi ini menyebabkan penderita

9
merasakan sakit dan mengalami bengkak di area cedera, sehingga pergelangan kaki sulit
digerakkan maupun berjalan. Kulit pada bagian terkilir juga bisa berubah menjadi kemerahan
atau mengalami memar dan terasa hangat ketika disentuh.

Tujuan utama pertolongan pertama untuk keseleo adalah mengurangi rasa sakit maupun bengkak.
Anda juga harus memastikan ligamen di pergelangan kaki yang terkilir tidak bertambah parah.
Caranya :

a. Jangan menggerakkan kaki yang cedera

Sesaat setelah keseleo atau terkilir, jangan gerakkan kaki yang cedera. Apalagi mencoba
untuk berjalan. Sebisa mungkin, batasi pergerakan Anda selama 24 hingga 48 jam
pascacedera. Bila memang Anda harus berpindah posisi, minta bantuan orang lain untuk
memapah Anda. Anda juga bisa memakai alat bantu, seperti tongkat atau kruk, untuk
bergerak.

b. Tempel kompres dingin

Jangan mengompres area yang terkilir dengan air hangat atau mengoleskan balsem otot
selama 24 jam pertama. Kedua langkah ini justru bisa memicu pembengkakan. Sebaliknya,
gunakan kompres dingin dari es batu berlapis handuk atau kain. Anda juga bisa menggunakan
kompres dingin instan yang bisa dibeli di toko-toko terdekat atau benda lain yang dingin
(seperti daging beku atau sayuran beku yang masih terbungkus).Anda bisa terus mengompres
area yang cedera dengan selama 15-20 menit dan mengulanginya sebanyak tiga hingga lima
kali sehari hingga nyeri dan bengkak berkurang.Penting untuk tidak menempelkan es batu
langsung ke kulit. Pasalnya, langkah ini malah berpotensi meningkatkan risiko kemunculan
radang dingin (frostbite). perban kaki dapat membantu mengatasi kaki keseleo Mengangkat
pergelangan kaki yang keseleo perlu dilakukan sebagai pertolongan pertama

c. Angkat pergelangan kaki yang keseleo Seusai mengompres, angkat pergelangan kaki
secara perlahan-lahan dan posisikan lebih tinggi dari jantung ketika Anda berbaring.
Sisipkan bantal untuk menyangga tumit Anda. Langkah ini juga bisa Anda terapkan
pada saat duduk. Usahakan untuk menempatkan kaki yang cedera hingga sejajar atau
lebih tinggi dari pinggang.

d. Bebat bagian yang keseleo

Bila memungkinkan, bebat area yang keseleo untuk membatasi pergerakan pergelangan kaki.
Caranya, mulai dengan membalut perban elastis di antara jari kaki Anda. Kemudian bungkus
telapak kaki dan naik ke arah tumit hingga pergelangan kaki.

Setiap lapisan perban harus menutup setidaknya separuh dari perban sebelumnya. Pastikan
Anda membungkus pergelangan kaki hingga beberapa centimeter di atas bagian yang cedera,
serta tidak ada kulit yang terlihat.Perhatikan juga supaya bebat tidak terlalu kencang agar
aliran darah tidak terhambat dan memicu rasa nyeri.

e. Minum obat pereda nyeri

10
Anda juga bisa mengonsumsi obat antiinflamasi non-steroid (OAINS), seperti ibuprofen,
untuk menghilangkan nyeri. Akan tetapi, penggunaan jenis obat minum ini sebaiknya
dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu, apalagi jika Anda memiliki kondisi medis
tertentu atau alergi.Bagi beberapa orang, salah satu bentuk pertolongan pertama keseleo ialah
urut. Namun hal ini tidak dibenarkan dalam dunia medis.Jika Anda ingin tetap diurut,
sebaiknya tunda sampai setelah 72 jam. Langkah ini bertujuan agar tidak terjadi
pembengkakan yang lebih parah.Pastikan pula Anda meminta bantuan fisioterapis profesional
untuk melakukan urut pada bagian yang cedera, dan bukan tukang urut tradisional.

C. Kemasukan benda asing

 Teling anak kemasukan benda asing


seperti manik-manik atau biji-bijian secara sengaja maupun tidak disengaja dapat dilakukan hal-
hal berikut.

a. Miringkan kepala anak sehingg posisi teling yng kemsukan benda asing menghadap kebawah
dan telinga yang lain menghadap ketas.
b. Tepuk telinga yng menghdap ke atas beberp kali secara perlahan sampai benda asing kluar
dari telinga.
c. Jangan memasukan cairan ke dalam liang telinga karena akan membuat benda asing semakin
masuk.
d. Bila tidak berhasil hubungi dokter

 Mata kelilipan

a. Bila terlihat, benda kecil dapat diambil dengan ujung kasa steril.
b. Bila benda kecil tidak terlihat dan terdapat kelopak mata atas, tarik kelopak mata atas sampai
menutupi kelopak mata bagian bawah dan tahanlah sejenak untuk mengubah posisi benda
kecil
c. Bila sudh terliht, lkukan langkah pertama.
d. Bila benda kecil masih dibalik kelopak mata atas, mintalah anak untuk melihat kebawah lalu
balikan kelopak mata atas. Bila benda kecil sudah terlihat dibalik kelopak mata, lakukan
langkah pertama.

D. Tenggelam

 Cara Menolong Orang Tenggelam dengan Tepat :


a. Segera meminta pertolongan
b. Cari alat yang membantu
c. Menolong dengan perlengkapan yang memadai
d. Memeberikan pertolongan pernafasan dengan hati-hati

• Ketika korban tenggelam berhasil dibawa ke darat, segera baringkan. Jika korban tidak
bernapas, lakukan pertolongan cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung paru
dengan menekan telapak tangan di bagian tengah dada yang sejajar dengan puting. Jika perlu,
Anda dapat membantu menekan dengan menggunakan dua tangan yang saling tumpang

11
tindih.Tekan sedalam kurang lebih 5 cm dengan hati-hati, sebanyak 30 kali dengan rata kecepatan
sekitar 100 kali tekanan per menit. Dengan kata lain, menekan sebanyak 30 kali dalam waktu
sekitar 20 detik. Pastikan dada kembali ke posisi semula sebelum ditekan kembali. Kemudian
periksa apakah korban sudah bernapas.
Jika korban belum juga bernapas setelah dilakukan resusitasi jantung paru, coba membuka jalan
pernapasan dengan menengadahkan kepala korban dan mengangkat dagu. Namun, hati-hati saat
memegang leher korban, karena ada kemungkinan terjadinya cedera leher atau tulang belakang.
Pencet hidung korban, kemudian tiupkan udara ke arah mulut korban. Tiupkan dua kali dalam
satu detik.Setelah itu, coba Anda perhatikan apakah dada mengembang saat udara ditiup.
Kemudian kembali ke prosedur menekan dada 30 kali. Lakukan secara bergantian sebelum
pertolongan darurat datang.Yang penting Anda ingat saat menolong orang tenggelam yaitu tetap
tenang. Hindari tindakan tergesa-gesa yang dapat membahayakan diri Anda. Lalu, segera hubungi
layanan darurat yang menyediakan pertolongan ahli.

E. pendarahan

 Tekan bagian yang luka dengan apapun yang dapat menghentikan atau memperlambat aliran
darah selama 15 s/d 20 menit (jangan lupa gunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan
latex, masker dan kacamata pelindung). Anda sedang bertindak sebagai penyumbat untuk
mengendalikan keluarnya darah dan mengendalikan perdarahan.
 Jika perdarahan bertambah banyak, hubungi dan atau bawa penderita ke fasilitas kesehatan
terdekat untuk mendapatkan pertolongan lanjutan.
 Tetap tekan area luka hingga pertolongan datang.
untuk menekan luka tersebut gunakan apa saja yang tersedia, tidak perlu kain atau kapas
perlengkapan pertolongan pertama. Anda dapat menggunakan tangan anda, tangan penderita,
kaus, handuk, atau apa saja yang dapat menutupi luka atau memperlambat aliran darah. Untuk
luka kecil atau bekuan darah, anda dapat membersihkan lukanya untuk menghilangkan kotoran.
Jangan membersihkan luka yang mengalami perdarahan berat. Jika anda membersihkan luka yang
mengalami perdarahan berat, anda justru akan menghilangkan pembekuan darah dan akhirnya
perdarahan akan semakin bertambah banyak. Jika ada benda yang melekat. menancap pada
lukanya. Jangan dicabut, itu dapat membantu menutupi lubang dan menghentikan aliran darah.
Sebaliknya, tekan saja disekitar banda tersebut. Bila benda yang menancap/ melekat dicabut
makan dapat memperberat perdarahan.endarahan

F. keracunan

 Keracunan makanan
dapat disebabkan oleh pencemaran bahan-bahan kimia beracun, kontaminasi zat-zat kimia,
mikroba, bakteri, virus jamur yang masuk kedalam tubuh manusia (Suarjana, 2013). Hardisman
(2014) menyatakan pertolongan pertama keracunan makanan adalah dengan pemberian larutan air
yang telah dicampur dengan garam, dan memperbanyak minum air putih dari biasanya.
G. Pingsan

 Pingsan adalah keadaan hilangnya kesadaran seseorang secara tiba-tiba. Penderita sinkop
membutuhkan pertolongan yang cepat dan tepat untuk mencegah kondisinya memburuk, namun

12
sebagian orang tidak mengetahui bagaimana cara mengatasinya. Biasanya orang yang tidak
sadarkan diri di sebabkan oleh beberapa penyebab tapi biasanya terjadi karena kurang aliran
darah ke otak, dan terjadinya penurunan perfusi serebral.
Penyebab orang pingsan biasanya kurangnya kandungan O2 dalam otak, lapar, kurang istirahat,
kurangnya cairan dalam tubuh, dan anemia. Sedangkan gejalan yang kerap timbul saat mengalami
pingsan yaitu, kunang kunang, telinga berdenging, nafas tidak teratur, muka pucat, biji mata
melebar, lemas, keringat dingin, mwnguap berlebihan, tak respon dalam beberapa menit, dan
denyut nadi melambat. Pertolongan yang dapat anda lakukan adalah :

1. Korban dibaringkan dengan posisi terlentang di tempat yang datar


2. Tinggikan tungkai melebihi tinggi jantung
3. Lepaskan pakaian yang membuat korban dan tidak nyaman agar pernafasannya tetap
lancar
4. Pastikan udara di sekitar lancar dan segar
5. Periksa kemungkinan adanya cedera lain
6. Selimuti korban
7. Korban diserahkan beberapa saat
8. Bila tak segera sadar periksa nafas dan nadi posisi stabil rujuk ke instansi kesehatan

H. luka (tumpul, tajam, bakar tembak)

 Luka benda Tumpul


1. Cek kondisi luka ini
2. Dimana letak luka
3. Seberapa keras pukulannya
4. Cari tempat aman
5. Berbaring dengan posisi yang nyaman
6. Angkat area trauma tumpul di terima
7. Siapkan kompres air hangat
8. Kompreskan 3- 5menit
9. Kompres air es yang di balut dengan kain tipis
10. Mengulangi tahapan sebelumnya

 Luka benda Tajam


Pertolongan pertama pada kondisi tubuh terkena luka gores benda tajam adalah sebagai berikut:

1. Usahakan jangan panik dan berusaha tenang


2. Bila perdarahan banyak dan aktif, lakukan penekanan pada luka dengan menggunakan kassa atau
tissue bersih, penekanan dilakukan selama kurang lebih 5 menit atau hingga perdarahan
3. berhenti, jiika perdarahan tetap banyak dan tidak juga berhenti segera temui di instalasi gawat
darurat.
4. Segera bilas luka dengan air bersih mengalir selama 10-15 menit, pastikan luka bersih dan tidak
ada kotoran yang melekat di permukaan luka, bila perlu cuci dengan sabun.
5. Periksa apakah luka kotor atau terdapat benda asing di dalam luka, seperti kotoran, pecahan kaca,
karat, dll.

13
6. Jika luka terlihat dalam/luas/besar/terbuka maka sebaiknya Anda segera temui dokter agar dapat
dinilai dan diperiksa apakah membutuhkan jahitan atau tidak.
7. Jika luka hanya berupa goresan yang rapat dan perdarahan dapat segera berhenti dengan
penekanan maka dapat Anda perban atau balut tekan dengan plester dan dioleskan betadine
sebelumnya.
8. Perhatikan benda tajam yang melukai Anda, jika benda tersebut berkarat maka sebaiknya segera
temui dokter untuk mendapatkan suntikan anti tetanus (pada luka yang dalam atau besar).

 Luka Bakar
Pertolongan pertama saat terjadi luka bakar:
1) Hentikan proses bakar
Menghentikan proses bakar ini dengan cara menjauhkan / mematikan sumber panas. Untuk luka
bakar api dapat dipergunakan air, kain basah, berguling-guling di tanah. Untuk luka bakar listrik
dengan cara memutuskan sambungan listrik, jangan menyentuh bagian tubuh korban dan jangan
pergunakan cairan apapun untuk menyiram korban.
2) Dinginkan luka bakaR
Siram dengan air mengalir selama 20 menit bermanfaat untuk mendinginkan luka, mengurang
nyeri dan mengurangi bengkak. Jangan menggunakan bahan lain seperti kopi, pasta gigi, kecap
dll.
3) Obat anti nyeri
Bermacam obat yang mudah didapat dan biasa tersedia di rumah seperti paracetamol dan
ibuprofen, dapat diberikan kepada korban sesuai dengan dosis yang tertera pada kemasan untuk
mengurangi nyeri dan membantu membuat nyaman korban.
4) Menutup luka bakar
Balutan yang bersih dan steril harus dipakai untuk menutup luka agar dapat mencega
h terjadinya rasa kedinginan pada korban sebelum atau dalam perjalanan menuju penanganan
lebih lanjut dan juga dapat menurunkan resiko infeksi untuk luka bakar kecil pada perawatan di
rumah. Luka bakar merupakan suatu luka yang menyebabkan kerusakan yang tidak hanya
melibatkan kerusakan jaringan tubuh seperti kulit, otot atau tulang saja, tetapi kerusakan akibat
luka bakar ini begitu rumitnya sehingga dapat menyebabkan kekurangan cairan dll yang akhirnya
dapat menyebabkan kerusakan organ-organ tubuh lainnya seperti ginjal, paru-paru bahkan
jantung.

 Luka tembak
1) tenangkan diri Anda.
Bukannya bertindak tepat, rasa panik justru bisa membuyarkan konsentrasi Anda.
2) Pastikan kondisi aman saat memberikan pertolongan, baik dari sisi penolong dan yang
ditolong.pindahkan orang dengan luka tembak ke tempat yang lebih aman dengan hati-hati untuk
memberikan pertolongan.
3) Jangan lupa untuk memanggil dan minta bantuan ambulans dan polisi
4) Hentikan perdarahannya.
Caranya bisa ditekan dengan kain, handuk, atau pakaian korban. Selain itu, bisa juga dipasang
tourniquet (alat untuk mengerutkan atau menekan bagian tubuh tertentu) jika ada
5) Kalau ada luka tembak di dada, usahakan menutup dengan plastik bersih. Tujuannya supaya
tidak ada udara yang masuk ke rongga dada.
6) Jika korban tiba-tiba tidak ada napas dan nadi, segera berikan cardiopulmonary resuscitation
(CPR)

14
 Digigit hewan ( serangga, anjing, ular )
 P3K untuk luka ringan
1) Jika gigitan tidak merusak keutuhan kulit dan tidak ada bahaya rabies, obati seperti untuk
luka ringan biasa
2) Cuci luka dengan sabun dan air
3) Oleskan krim antibiotik untuk mencegah infeksi dan tutup luka gigitan dengan balutan
bersih.
 P3K untuk luka dalam
Jika gigitan binatang menyebabkan luka tusuk dalam pada kulit atau kulit robek dan
berdarah, beri tekanan dengan kain kering, bersih untuk menghentikan perdarahan dan
konsultasi ke dokter.
1) Infeksi. Jika terlihat tanda infeksi seperti bengkak, merah, nyeri atau bernanah, segera
konsul ke dokter
2) Dicurigai rabies. Jika gigitan dilakukan – oleh binatang yang membawa virus rabies —
binatang liar atau peliharaan yang tidak diketahui status imunisasinya – segera konsul ke
dokter
3) Dokter menganjurkan imunisasi tetanus setiap 10 tahun. Jika imunisasi terakhir lebih
dari 5 tahun dan luka dalam atau kotor, dokter akan menganjurkan imunisasi ulang
(booster). Imunisasi ulang harus dilakukan dalam 48 jam setelah luka.
 P3K untuk gigitan serangga
1) Jika ada tanda syok anafilaksis, panggil ambulans
2) Jika sengatan masih ada, jepit & angkat
3) Kompres dingin utk mengurangi nyeri & bengkak
Kutu dapat menularkan penyakit & infeksi karena itu harus dibuang secepatnya. Angkat
kutu dengan menggoyang-goyangkan sehingga tidak ada yang tertinggal
 P3K untuk gigitan ular
1) Segera menjauh dari area tempat gigitan terjadi. Jika ular masih menempel gunakan
tongkat atau alat untuk melepaskannya.
2) Singkirkan segala sesuatu yang ketat dari sekitar bagian tubuh yang digigit (mis .: cincin,
gelang kaki, gelang) karena ini dapat membahayakan jika terjadi pembengkakan.
3) Yakinkan korban. Banyak gigitan ular disebabkan oleh ular tidak berbisa. Dan bahkan
setelah gigitan ular berbisa, risiko kematian tidak langsung terjadi.
4) Jangan pernah menggunakan tourniquet arteri yang ketat
5) Metode Perban Imobilisasi Tekanan Australia (PIB) hanya direkomendasikan untuk
gigitan ular neurotoksik yang tidak menyebabkan pembengkakan lokal.
6) Menerapkan tekanan di tempat gigitan dengan bantalan tekanan mungkin cocok dalam
beberapa kasus.
7) Hindari metode pertolongan pertama tradisional, obat-obatan herbal, dan bentuk
pertolongan pertama yang tidak terbukti atau tidak aman lainnya.
8) Bawa orang tersebut ke fasilitas kesehatan secepat mungkin Parasetamol dapat diberikan
untuk nyeri lokal (yang bisa parah).
9) Muntah dapat terjadi, jadi letakkan orang tersebut di sisi kiri dalam posisi pemulih
10) Pantau jalan napas dan pernapasan dengan cermat dan bersiaplah untuk melakukan
resusitasi jika perlu.
11) Letakkan korban dan diberi nasehat untuk tenang
12) Cuci luka dengan sabun & air, dan tutup luka dengan perban kering

15
13) Tekan luka dengan perban gulung dan imobilisasi luka.

 Penting membedakan antara gigitan ular biasa dan gigitan ular berbisa. Gigitan ular biasa dapat
menimbulkan rasa nyeri dan ketakutan.
1. Gigitan ular berbisa tidak selalu berarti bisa sudah masuk melalui gigitan
2. JIka seseorang menerima gigitan, periksa apakah ada gejala keracunan,
3. Usahakan korban tenang dan tangani syok,
4. Pertahankan daerah gigitan lebih rendah dari jantung, dan tidak bergerak
5. Jangan gunakan alcohol
6. JIka tergigit ular tidak berbisa, ular mungkin tetap menggigit di tempat dan tidak tahu apa
yang harus diperbuatnya.
7. Untuk melepaskan ular, dapat digunakan sendok metal untuk membuka mulutnya, atau
merendam bagian tubuh yang tergigit dalam bak air – ular tidak dapat bernafas dan akan
pergi
8. Alternatif lain : duduk tenang di tanah, rileks dan tunggu sampai ular melepas gigitan
dan pergi. Jika korban membuat gerakan mendadak, ular akan semakin menggigit

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
P3K adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum
mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik. Pertolongan pertama pada
kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita harus tetap membawa korban ke dokter atau rumah sakit
terdekat untuk pertolongan lebih lanjut dan memastikan korban mendapatkan pertolongan yang
dibutuhkan. Ada beberapa tahap dalam memberikan Pertolongan Pertama Pada kecelakaan :

16
1. Penolong mengamankan diri sendiri ( memastikan penolong telah aman dari bahaya)
2. Amankan Korban ( evakuasi atau pindahkan korban ketempat yang lebih aman dan nyaman.
3. Tandai tempat Kejadian jika diperlukan untuk mencegah adanya korban baru.
4. Usahakan Menghubungi Tim Medis
5. Tindakan P3K

DAFTAR PUSTAKA

 Journal of Community Engagement in Health 1.2 (2018): 21-24.


 https://kalsel.kemenag.go.id/berita/528765/Pembina-PMR-harus-Menguasai-Dasar-dari-P3K
 https://pmidkijakarta.or.id/layanan/pp
 https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=0woU51wtqBUC&oi=fnd&pg=PA27&dq=jenis+pertolongan+p3k+pada+kea

17
daan+kemasukan+benda+asing&ots=A6GL6qwvtN&sig=OOFT0GyHSrjOsYxCykGSUEW
MkIU&redir_esc=y#v=onepage&q=kemasukan%20benda%20asing&f=false
 https://www.alodokter.com/4-langkah-pertolongan-korban-tenggelam-yang-penting-diketahui
 https://dosen.ung.ac.id/00160793/home/2021/2/9/pertolongan-pertama-pada-perdarahan.html
 http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/6416/BAB%20I.pdf?
sequence=5&isAllowed=y
 http://ksr.ukm.um.ac.id/dasar-dasar-pertolongan-pertama-dan-komponen-sistem-
penanggulangan-gawat-darurat-terpadu/
 https://www.trainingp3k.com/prinsip-dasar-p3k/https://hellosehat.com/hidup-sehat/
pertolongan-pertama/pertolongan-pertama-pada-orang-jatuh-dari-ketinggian/
 https://hellosehat.com/hidup-sehat/pertolongan-pertama/pertolongan-saat-jatuh-dari-sepeda/
 https://www-sehatq com.cdn.ampproject.org/v/s/www.sehatq.com/artikel/langkah-
pertolongan-pertama-keseleo-yang-benar-pada-pergelangan-kaki/
 http://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/4454
 https://doi.org/10.35728/pengmas_ners_wiyata.v1i1.705
 Rina verina cho, 99 pertolongan pertama pada kecelakaan, Hand book P3K, pustaka
cerdas,yogyakarta, 2019
 https://rsudmangusada.badungkab.go.id/promosi/read/30/bagaimana-pertolongan-pertama-
saat-terjadi-luka-bakar
 https://muhyidin.id/pertolongan-pertama-pada-gigitan-binatang/
 https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3646184/pertolongan-pertama-pada-luka-tembak

18

Anda mungkin juga menyukai