MAKALAH
Oleh:
Juni 2021
2
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT. Yang mana telah memberikan
rahmat dan karuniahNya pada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “ P3K; Pokok-Pokok Tindakan Pertolongan, Pembalutan & Pembidaian
Dan Transportasi”, untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan kepramukaan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................1
C. TUJUAN........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................2
A. P3K.................................................................................................................2
B. PELAKSANAAN P3K..................................................................................2
C. YANG SERING TERJADI DALAM TINDAKAN P3K..............................6
A. SIMPULAN...................................................................................................9
B. SARAN..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
P3K merupakan sebuah pengetahuan dan keterampilan karena jika kita
hanya mengetahui teorinya saja tanpa melakukan latihan atau berlatih, maka
mental kita tidakterlatih ketika kita benar-benar menghadapi kejadian
sebenarnya. Sebaliknya jika kitalangsung praktek tanpa membaca teori
kemungkinan besar kita akan melakukan pertolonganyang salah pada
korban. Sebagai seorang pecinta alam, bahan ini penting untuk
dipelajari,karena kondisi alam sering tidak dapat terlupakan dan sangat
mungkin terjadi kecelakaanyang tidak kita diharapkan. Sedangkan tenaga
medis, sarana dan prasarana kesehatan sulituntuk tercapai. Maka satu-
satunya pilihan adalah mencoba melakukan pertolongansementara pada
korban kerumah sakit atau dokter terdekat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud P3K?
2. Bagaimana cara melaksanakan P3K?
3. Apa yang sering muncul saat memberikan P3K?
C. TUJUAN
1. Agar pembaca tahu bagaimana memberikan pertolongan pertama pada
kecelakaan ditempat kejadian dengan cepat dan tepat.
2. Mencegah terjadinya kesalahan saat anggota pertolongan terjadi
kecelakaan dan mencegah penurunan kondisi badan atau cacat
3. Meminimalisir kesalahan yang terjadi
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Teknik dalam P3K
Selain itu ada juga yang dinamakan prinsip life saving, artinya kita
melakukan tindakan untuk menyelamatkan jiwa korban (gawat darurat)
terlebih dahulu, baru kemudian setelah stabil disusul tindakan untuk
mengatasi masalah kesehatan yang lain. Gawat darurat adalah suatu kondisi
dimana korban dalam keadaan terancam jiwanya, dan apabila tidak ditolong
pada saat itu juga jiwanya tidak terselamatkan.
b. Pembalutan
Tujuan pembalutan adalah untuk mengurangi resiko kerusakan jaringan
yang telah ada sehingga mencegah maut, mengurangi rasa sakit, dan
mencegah cacat serta infeksi.
a) Kegunaan pembalutan adalah:
1) Menutup luka agar tidak terkena cahaya, debu, kotoran dan lain-
lain
2) Melakukan tekanan
3) Mengurangi atau mencegah pembengkakan
4) Membatasi pergerakan
5) Mengikatkan bidai.
3
b) Macam-macam pembalutan
1) Pembalutan segitiga atau mitela
Pembalut segitiga dibuat dari kain putih yang tidak
berkapur (mori), kelihatan tipis, lemas dan kuat. Bisa dibuat
sendiri, dengan cara memotong lurus dari salah satu kain bujur
sangkar yang panjang masing-masing sisinya 90cm sehingga
diperoleh 2 buah pembalut segitiga.
2) Pembalut plester
Digunakan untuk merekatkan kain kasa, balutan penarik
(patah tulang, sendi paha atau lutut meradang), fiksasi (tulang iga
patah yang tidak menembus kulit), beuton (alat untuk merekatkan
kedua kedua belah pinggir luka agar lekas tertutup).
3) Pembalut pita gulung
Terbuat dari katun, kasa, flannel atau bahan elastis
4) Pembalut cepat
Pembalut ini siap pakai terdiri dari lapisan kassa steril,
dan pembalut gulung.
c) Indikasi pembalutan
Menghentikan pendaharan, melindungi bakteri atau kuman pada
luka, mengurangi rasa nyeri.
d) Bentuk dan anggota tubuh yang dibalut:
1) Bundar, pada kepala
2) Bulat panjang tapi lonjong, artinya kecil ke ujung, besar ke
pangkal, pada lengan bawah dan betis.
3) Bulat panjang hamper sama ujung dengan pangkalnya, pada
leher, badan, lengan atas, jari tangan.
4) Tidak karuan bentuknya, pada persendian.
4
c. Pembidaian
Bidai dalah alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan
(fiksasi) tulang yang patah. Tujuannya menghindari gerakan yang berlebihan
pada tulang yang patah. Syarat pemasangan bidai :
1. Bidai harus melebihi dua persendian yang patah
2. Bidai harus terbuat dari bahan yang kuat, kaku dan pipih.
3. Bidai dibungkus agar empuk.
4. Ikatan tidak boleh terlalu kencang karena merusak jaringan tubuh
tapi jangan kelonggaran.
a) Alat-alat bidai :
1) Papan, bamboo, dahan
2) Anggota badan sendiri
3) Karton, majalah, koin
4) Bantal, guling, selimut
d. Pernafasan buatan
Sering disebut bantuan hidup dasar (BHD) atau resusitasi jantung paru (RJP)
intinya adalah melakukan oksigenasi darurat. Dilakukan pada kecelakaan :
1. Tersedak
2. Tenggelam
3. Sengatan listrik
4. Penderita tak sadar
5. Menghirup gas dan atau kurang oksigen
6. Serangan jantung usia muda, henti jantung primer terjadi.
a) Fase RJP
A = Airway Control
B = Breathing Support
C = Circulation
e. Evakuasi dan Transportasi
Evakuasi adalah kegiatan memindahkan korban dari lokasi kecelakaan ke
tempat lain yang lebih aman dengan cara-cara yang sederhana dilakukan di
5
daerah-daerah yang sulit dijangkau dimulai setelah kadaan darurat. Penolong
harus melakukan evakuasi dan perawatan darurat selama perjalanan.
Cara pengangkatan korban :
1. Pengangkutan tanpa alat atau manual
Pada umumnya digunakan untuk memindahkan jarak pendek dan korban
cedera ringan dianjurkan pengangkatan korban maksimal 4 orang.
2. Pengangkutan dengan alat (tandu)
6
pertolongan segera untuk penderita sakit atau cedera / kecelakaan yang
membutuhkan penanganan medis dasar, yaitu suatu tindakan perawatan yang
berdasarkan pada kaidah ilmu kedokteran yang dapat dimiliki oleh orang awam
khusus yang ingin memberikan pertolongan pertama. Yang sering terjadi dalam
Tindakan P3K menurut Christopher P. Holstege, MD yang sering kita lakukan
adalah :
1. Menoreh bekas luka gigitan hewan berbisa.
Menoreh luka bisa memutuskan urat daging, urat saraf dan
meningkatkan resiko terkena infeksi.masuk cukup buat Ikatan pada luka
dengan disertai bidai atau mengomel lalu segera bawa kerumah sakit.
2. Mengoles mentega pada luka bakar.
Tindakan tersebut dapat mempersulit tindakan lebih lanjut oleh dokter
dan menngkatkanresiko terkena infeksi pada luka bakar. cukup dinginkan
luka dengan udara dingin, jaga kebersihan luka, dan menutupnya dengan
kain bersih. Jangan memecahkan atau mengorek bagian luka yang melepuh.
Luka bakar dengankondisi melepuh yang parah harus segera dibawa ke
rumah sakit.
3. Menghentikan berdarah dengan membuat Ikatan yang bisa dikencangkan
dandilonggarkan (torniket )diatas luka yang mengalami berdarah.
Tindakan tersebut bisa menyebabkan rusaknya jaringan di daerah luka
dan sekitar luka.Tindakan yang benar untuk mengentikan berdarah adalah
menutup luka langsung dengankain kasa atau kain yang bersih kemudian
dibalut dengan cepat dan cukup kencang. Bawasegera ke rumah sakit apabila
berdarah tidak berhenti, luka tetap menganga, terinfeksi atauluka disebabkan
oleh gigitan hewan berbisa.
4. Memberikan terapis panas pada kondisi keseleo, otot tegang, atau patah
tulang.
Tindakan tersebut mungkin menyebabkan kondisi bengkak bahkan
membuat proses penyembuhan menjadi semakin lama. Tindakan yang benar
adalah dengan meletakan es pada bagian tubuh yang keselya, otot tegang,
7
atau patah tulang selamat 10 menit dan izinkan tanpaes selamat 10 menit dan
seterusnya setiap 10 menit. lakukan hal tersebut selamat 1-2 hari.
5. Memindahak korban tabrakan dari dalam mobil ke tempat lain.
Tindakan tersebut malah mungkin menebabka luka lebih arah. Pada
kasus kecelakaan sepeda motor, membuka kemudi korban malah mungkin
menyebabkan lumpuh atau bahan kematian. apabla kondisi mobil/ motor
yang mengalami kecelakaan tersebut tidak terbakar atau kondisi berbahaya
lainnya, izinkan korban hingga datangnya waktu medis.
6. Mengucek mata ketika ada benda masuk ke mata.
Tindakan tersebut bisa menyebabkan luka pada mata. Tindakan yang
benar adalah dengan mencuci mata melalui air yang mengalir.
7. Menggunakan udara panas untuk membantu mereka yang sangat Kedinginan
atau tubuhnya mulai membeku. bahkan pada kondisi dimana jari-jari sudah
mulai membeku, sekarang langsung direndam pada udara panas.
Tindakan tersebut bisa menyebabkan hal yang membahayakan tubuh.
tidakan yang benaradalah cukup dengan menggunakan udara yang cukup
hangat atau menggunakan uap yang kering.
8. Mengosok tubuh dengan alkohol untuk mengurangi demam.
Alkohol bisa menyerap ke dalam tubuh dan menyebabkan keracunan
terutama pada anak-anak. Tindakan yang benar adalah gunakan parasetamol
atau ibuprofen atau segera bawa ke dokter atau rumah sakit untuk demam
yang sangat tinggi.
8
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
P3K adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban
kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau
para medis. Pertolongan pertama pada kecelakaan seperti semantar. Artinya kita
harus tetap membawa korban kedokter atau rumah sakit terdekat untuk
pertolongan lebih lanjut dan memastikan korban mendapatkan pertolongan yang
dibutuhkan.
Ada beberapa tahap dalam memberikan Pertolongan Pertama Pada
kecelakaan :
1. Penolong mengamankan diri sendiri ( memastikan penolong telah seorang
pria dari bahaya)
2. Amankan korban ( pengiriman atau pindahkan korban ketempat yang lebih
seorang pria dan
3. Nyaman.
4. Tandai tempat Kejadian jika diperlukan untuk mencegah adanya korban
baru.
5. Usahakan Menghubungi Tim Medis
6. Tindakan P3K
B. Saran
Agar tidak melakukan kesalahan saat melakukan Pertolongan Pertama
Pada kecelakaan ada beberapa kesalahan yang harus di hindari, yaitu:
1. Menoreh bekas luka gigitan hewan berbisa.
2. Mengoles mentega pada luka bakar.
3. Menghentikan berdarah dengan membuat Ikatan yang bisa dikencangkan
dandilonggarkan (torniket) diatas luka yang mengalami berdarah.
4. Memberikan terapis panas pada kondisi keseleo, otot tegang, atau patah
tulang
5. Memindahak korban tabrakan dari dalam mobil ke tempat lain.
9
6. Mengucek mata ketika ada benda masuk ke mata.
7. Menggunakan udara panas untuk membantu mereka yang sangat Kedinginan
atau tubuhnyamulai membeku. bahkan pada kondisi dimana jari jari sudah
mulai membeku, sekaranglangsung direndam pada udara panas.
8. Mengosok tubuh dengan alkohol untuk mengurangi demam
10
DAFTAR PUSTAKA
http://evinurfalah.blogspot.com/2016/01/pokok-pokok-tindakan-pertolongan.html?m=1
http://skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2019/02/smt-6-BEBAT-BIDAI-
2019.pdf
https://hamkasukau.wordpress.com/p3k-pramukapatah-
tulangpingsanpernapasan-buatanbentuk-pembalutangambar-pembalutan/
11