Anda di halaman 1dari 15

P3K; POKOK-POKOK TINDAKAN PERTOLONGAN, PEMBALUTAN &

PEMBIDAIAN DAN TRANSPORTASI

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pendidikan Kepramukaan
Yang dibina oleh Bapak Ari Robianto, M. Pd

Oleh:

Muhammad Zaini (1986206304)

Arti Hikmah Amaliah (1986206388)

Neli Indah Maulidiah (1986206307)

Nur Khamidah (1986206310)

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN SOSIAL

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Juni 2021
2
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT. Yang mana telah memberikan
rahmat dan karuniahNya pada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “ P3K; Pokok-Pokok Tindakan Pertolongan, Pembalutan & Pembidaian
Dan Transportasi”, untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan kepramukaan.

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Ari Robianto, M. Pd selaku dosen Pembina matakuliah pendidikan


kepramukaan.
2. Semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan


yang terdapat di dalamnya, untuk itu penulis sangat mengharapkan adanya kritikan dan
masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis
berharap semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi para pembaca dan penulis
selanjutnya.

Pasuruan, Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

A. LATAR BELAKANG...................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................1
C. TUJUAN........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................2

A. P3K.................................................................................................................2
B. PELAKSANAAN P3K..................................................................................2
C. YANG SERING TERJADI DALAM TINDAKAN P3K..............................6

BAB III PENUTUP..................................................................................................9

A. SIMPULAN...................................................................................................9
B. SARAN..........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
P3K merupakan sebuah pengetahuan dan keterampilan karena jika kita
hanya mengetahui teorinya saja tanpa melakukan latihan atau berlatih, maka
mental kita tidakterlatih ketika kita benar-benar menghadapi kejadian
sebenarnya. Sebaliknya jika kitalangsung praktek tanpa membaca teori
kemungkinan besar kita akan melakukan pertolonganyang salah pada
korban. Sebagai seorang pecinta alam, bahan ini penting untuk
dipelajari,karena kondisi alam sering tidak dapat terlupakan dan sangat
mungkin terjadi kecelakaanyang tidak kita diharapkan. Sedangkan tenaga
medis, sarana dan prasarana kesehatan sulituntuk tercapai. Maka satu-
satunya pilihan adalah mencoba melakukan pertolongansementara pada
korban kerumah sakit atau dokter terdekat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud P3K?
2. Bagaimana cara melaksanakan P3K?
3. Apa yang sering muncul saat memberikan P3K?
C. TUJUAN
1. Agar pembaca tahu bagaimana memberikan pertolongan pertama pada
kecelakaan ditempat kejadian dengan cepat dan tepat.
2. Mencegah terjadinya kesalahan saat anggota pertolongan terjadi
kecelakaan dan mencegah penurunan kondisi badan atau cacat
3. Meminimalisir kesalahan yang terjadi

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)


Pertolongan Pertama Pada kecelakaan (P3K) adalah upaya pertolongan
dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat
pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau para medis. Ini berarti
pertolongan tersebut bukan sebagai pengobatan atau penanganan yang
sempurna, tetapi hanya berupa pertolongan sementara yang dilakukan oleh
petugas P3K (petugas medis atau orang awam) yang pertama kali melihat
korban. pemberian pertolongan harus secara cepat dan tepat dengan
menggunakan sarana dan prasarana yang ada di tempat kejadian. Tindakan P3K
yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat atau penderitaan dan
bahkan menyelamatkan korban dari kematian, tetapi bila tindakan P3K
dilakukan tidak baik malah bisa memperburuk akibat kecelakaan bahkan
menimbulkan kematian.
Pertolongan pertama pada kecelakaan seperti semantar. Artinya kita
harus tetap membawa korban ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk
pertolongan lebih lanjut dan memastikan korban mendapatkan pertolongan yang
dibutuhkan.
B. PELAKSANAAN P3K
Sebelum melaksanakan Tindakan P3K maka perlu dilakukan tahapan
awal sebelum P3K yaitu:
1. Penolong mengamankan diri sendiri ( memastikan penolong telah selamat
dari bahaya)
2. Amankan korban
3. Nyaman
4. Tandai tempat kejadian jika diperlukan untuk mencegah adanya korban baru
5. Usahakan menghubungi tim medis
6. Tindakan P3K

2
Teknik dalam P3K

a. Prioritas dalam P3K


Urutan tindakan secara umum:
1. Cari keterangan penyebab kecelakaan
2. Amankan korban dari tempat berbahaya
3. Perhatikan keadaan umum korban, ganguan pernapasan, berdarah dan
kesadaran.
4. Segera lakukan pertolongan lebih lanjut dengan sarana yang tersedia.
5. Apabila korban sadar, langsung beritahu dan kenalkan

Selain itu ada juga yang dinamakan prinsip life saving, artinya kita
melakukan tindakan untuk menyelamatkan jiwa korban (gawat darurat)
terlebih dahulu, baru kemudian setelah stabil disusul tindakan untuk
mengatasi masalah kesehatan yang lain. Gawat darurat adalah suatu kondisi
dimana korban dalam keadaan terancam jiwanya, dan apabila tidak ditolong
pada saat itu juga jiwanya tidak terselamatkan.

b. Pembalutan
Tujuan pembalutan adalah untuk mengurangi resiko kerusakan jaringan
yang telah ada sehingga mencegah maut, mengurangi rasa sakit, dan
mencegah cacat serta infeksi.
a) Kegunaan pembalutan adalah:
1) Menutup luka agar tidak terkena cahaya, debu, kotoran dan lain-
lain
2) Melakukan tekanan
3) Mengurangi atau mencegah pembengkakan
4) Membatasi pergerakan
5) Mengikatkan bidai.

3
b) Macam-macam pembalutan
1) Pembalutan segitiga atau mitela
Pembalut segitiga dibuat dari kain putih yang tidak
berkapur (mori), kelihatan tipis, lemas dan kuat. Bisa dibuat
sendiri, dengan cara memotong lurus dari salah satu kain bujur
sangkar yang panjang masing-masing sisinya 90cm sehingga
diperoleh 2 buah pembalut segitiga.
2) Pembalut plester
Digunakan untuk merekatkan kain kasa, balutan penarik
(patah tulang, sendi paha atau lutut meradang), fiksasi (tulang iga
patah yang tidak menembus kulit), beuton (alat untuk merekatkan
kedua kedua belah pinggir luka agar lekas tertutup).
3) Pembalut pita gulung
Terbuat dari katun, kasa, flannel atau bahan elastis
4) Pembalut cepat
Pembalut ini siap pakai terdiri dari lapisan kassa steril,
dan pembalut gulung.
c) Indikasi pembalutan
Menghentikan pendaharan, melindungi bakteri atau kuman pada
luka, mengurangi rasa nyeri.
d) Bentuk dan anggota tubuh yang dibalut:
1) Bundar, pada kepala
2) Bulat panjang tapi lonjong, artinya kecil ke ujung, besar ke
pangkal, pada lengan bawah dan betis.
3) Bulat panjang hamper sama ujung dengan pangkalnya, pada
leher, badan, lengan atas, jari tangan.
4) Tidak karuan bentuknya, pada persendian.

4
c. Pembidaian
Bidai dalah alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan
(fiksasi) tulang yang patah. Tujuannya menghindari gerakan yang berlebihan
pada tulang yang patah. Syarat pemasangan bidai :
1. Bidai harus melebihi dua persendian yang patah
2. Bidai harus terbuat dari bahan yang kuat, kaku dan pipih.
3. Bidai dibungkus agar empuk.
4. Ikatan tidak boleh terlalu kencang karena merusak jaringan tubuh
tapi jangan kelonggaran.
a) Alat-alat bidai :
1) Papan, bamboo, dahan
2) Anggota badan sendiri
3) Karton, majalah, koin
4) Bantal, guling, selimut
d. Pernafasan buatan
Sering disebut bantuan hidup dasar (BHD) atau resusitasi jantung paru (RJP)
intinya adalah melakukan oksigenasi darurat. Dilakukan pada kecelakaan :
1. Tersedak
2. Tenggelam
3. Sengatan listrik
4. Penderita tak sadar
5. Menghirup gas dan atau kurang oksigen
6. Serangan jantung usia muda, henti jantung primer terjadi.
a) Fase RJP
A = Airway Control
B = Breathing Support
C = Circulation
e. Evakuasi dan Transportasi
Evakuasi adalah kegiatan memindahkan korban dari lokasi kecelakaan ke
tempat lain yang lebih aman dengan cara-cara yang sederhana dilakukan di

5
daerah-daerah yang sulit dijangkau dimulai setelah kadaan darurat. Penolong
harus melakukan evakuasi dan perawatan darurat selama perjalanan.
Cara pengangkatan korban :
1. Pengangkutan tanpa alat atau manual
Pada umumnya digunakan untuk memindahkan jarak pendek dan korban
cedera ringan dianjurkan pengangkatan korban maksimal 4 orang.
2. Pengangkutan dengan alat (tandu)

Rangkaian pemindahan korban :


1. Persiapan
2. Pengangkatan korban ke atas tandu,
3. Pemberian selimut kepada korban
4. Tata letak korban pada tandu disesuaikan dengan luka atau cedera
Prinsip pengangkatan korban dengan tandu
1. Pengangkatan korban
Harus secara efektif dan efisien dengan dua langkah pokok dan beban
serapat mungkin dengan tubuh korban.
2. Sikap mengangkat
Usahakan dalam posisi rapid an seimbang untuk menghindari cedera
3. Posisi siap angkat dan jalan
Biasanya posisi kaki korban berada di depan dan kepala lebih tinggi dari
kaki, kecuali :
- Menaik, bila tungkai tidak cedera
- Munurun, bila tungkai luka atau hipotermia
- Mengangkut ke samping
- Memasukkan ke dalam ambulance kecuali dalam keadaan tertentu
- Kaki lebih tinggi dalam keadaan shock
C. YANG SERING TERJADI DALAM TINDAKAN P3K
Yang sering terjadi dalam Tindakan P3K - pengertian P3K adalah
bantuan yang dilakukan dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke
rujukan, sedangkan Pertolongan Pertama (PP) adalah mempersembahkan

6
pertolongan segera untuk penderita sakit atau cedera / kecelakaan yang
membutuhkan penanganan medis dasar, yaitu suatu tindakan perawatan yang
berdasarkan pada kaidah ilmu kedokteran yang dapat dimiliki oleh orang awam
khusus yang ingin memberikan pertolongan pertama. Yang sering terjadi dalam
Tindakan P3K menurut Christopher P. Holstege, MD yang sering kita lakukan
adalah :
1. Menoreh bekas luka gigitan hewan berbisa.
Menoreh luka bisa memutuskan urat daging, urat saraf dan
meningkatkan resiko terkena infeksi.masuk cukup buat Ikatan pada luka
dengan disertai bidai atau mengomel lalu segera bawa kerumah sakit.
2. Mengoles mentega pada luka bakar.
Tindakan tersebut dapat mempersulit tindakan lebih lanjut oleh dokter
dan menngkatkanresiko terkena infeksi pada luka bakar. cukup dinginkan
luka dengan udara dingin, jaga kebersihan luka, dan menutupnya dengan
kain bersih. Jangan memecahkan atau mengorek bagian luka yang melepuh.
Luka bakar dengankondisi melepuh yang parah harus segera dibawa ke
rumah sakit.
3. Menghentikan berdarah dengan membuat Ikatan yang bisa dikencangkan
dandilonggarkan (torniket )diatas luka yang mengalami berdarah.
Tindakan tersebut bisa menyebabkan rusaknya jaringan di daerah luka
dan sekitar luka.Tindakan yang benar untuk mengentikan berdarah adalah
menutup luka langsung dengankain kasa atau kain yang bersih kemudian
dibalut dengan cepat dan cukup kencang. Bawasegera ke rumah sakit apabila
berdarah tidak berhenti, luka tetap menganga, terinfeksi atauluka disebabkan
oleh gigitan hewan berbisa.
4. Memberikan terapis panas pada kondisi keseleo, otot tegang, atau patah
tulang.
Tindakan tersebut mungkin menyebabkan kondisi bengkak bahkan
membuat proses penyembuhan menjadi semakin lama. Tindakan yang benar
adalah dengan meletakan es pada bagian tubuh yang keselya, otot tegang,

7
atau patah tulang selamat 10 menit dan izinkan tanpaes selamat 10 menit dan
seterusnya setiap 10 menit. lakukan hal tersebut selamat 1-2 hari.
5. Memindahak korban tabrakan dari dalam mobil ke tempat lain.
Tindakan tersebut malah mungkin menebabka luka lebih arah. Pada
kasus kecelakaan sepeda motor, membuka kemudi korban malah mungkin
menyebabkan lumpuh atau bahan kematian. apabla kondisi mobil/ motor
yang mengalami kecelakaan tersebut tidak terbakar atau kondisi berbahaya
lainnya, izinkan korban hingga datangnya waktu medis.
6. Mengucek mata ketika ada benda masuk ke mata.
Tindakan tersebut bisa menyebabkan luka pada mata. Tindakan yang
benar adalah dengan mencuci mata melalui air yang mengalir.
7. Menggunakan udara panas untuk membantu mereka yang sangat Kedinginan
atau tubuhnya mulai membeku. bahkan pada kondisi dimana jari-jari sudah
mulai membeku, sekarang langsung direndam pada udara panas.
Tindakan tersebut bisa menyebabkan hal yang membahayakan tubuh.
tidakan yang benaradalah cukup dengan menggunakan udara yang cukup
hangat atau menggunakan uap yang kering.
8. Mengosok tubuh dengan alkohol untuk mengurangi demam.
Alkohol bisa menyerap ke dalam tubuh dan menyebabkan keracunan
terutama pada anak-anak. Tindakan yang benar adalah gunakan parasetamol
atau ibuprofen atau segera bawa ke dokter atau rumah sakit untuk demam
yang sangat tinggi.

8
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
P3K adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban
kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau
para medis. Pertolongan pertama pada kecelakaan seperti semantar. Artinya kita
harus tetap membawa korban kedokter atau rumah sakit terdekat untuk
pertolongan lebih lanjut dan memastikan korban mendapatkan pertolongan yang
dibutuhkan.
Ada beberapa tahap dalam memberikan Pertolongan Pertama Pada
kecelakaan :
1. Penolong mengamankan diri sendiri ( memastikan penolong telah seorang
pria dari bahaya)
2. Amankan korban ( pengiriman atau pindahkan korban ketempat yang lebih
seorang pria dan
3. Nyaman.
4. Tandai tempat Kejadian jika diperlukan untuk mencegah adanya korban
baru.
5. Usahakan Menghubungi Tim Medis
6. Tindakan P3K
B. Saran
Agar tidak melakukan kesalahan saat melakukan Pertolongan Pertama
Pada kecelakaan ada beberapa kesalahan yang harus di hindari, yaitu:
1. Menoreh bekas luka gigitan hewan berbisa.
2. Mengoles mentega pada luka bakar.
3. Menghentikan berdarah dengan membuat Ikatan yang bisa dikencangkan
dandilonggarkan (torniket) diatas luka yang mengalami berdarah.
4. Memberikan terapis panas pada kondisi keseleo, otot tegang, atau patah
tulang
5. Memindahak korban tabrakan dari dalam mobil ke tempat lain.

9
6. Mengucek mata ketika ada benda masuk ke mata.
7. Menggunakan udara panas untuk membantu mereka yang sangat Kedinginan
atau tubuhnyamulai membeku. bahkan pada kondisi dimana jari jari sudah
mulai membeku, sekaranglangsung direndam pada udara panas.
8. Mengosok tubuh dengan alkohol untuk mengurangi demam

10
DAFTAR PUSTAKA

http://evinurfalah.blogspot.com/2016/01/pokok-pokok-tindakan-pertolongan.html?m=1

http://skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2019/02/smt-6-BEBAT-BIDAI-
2019.pdf

https://hamkasukau.wordpress.com/p3k-pramukapatah-
tulangpingsanpernapasan-buatanbentuk-pembalutangambar-pembalutan/

11

Anda mungkin juga menyukai