Anda di halaman 1dari 19

VII.

KEADAAN DARURAT DAN


PERTOLONGAN PERTAMA PADA
KECELAKAAN
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
GURU PENGAJAR : Bu Khoirunnisa

DISUSUN OLEH :

Kelompok 7
Daffa Rifdah F
Annisa Fadillah BA
Amalia Tri Utami
Alin Dwi Septiana

Kelas X AK2
SMK NEGERI 50 JAKARTA
Daftar Isi
Kata Pengantar ............................................................................................... 4

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 5


1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 5
1.3 Tujuan ............................................................................................. 6

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) ........................ 7

2.2 Pelaksanaan P3K ........................................................................... 7

2.3 Teknik dalam P3K ......................................................................... 8

2.4 Pembalutan .................................................................................... 9

2.5 Indikasi Pembalutan .................................................................... 10

2.6 Bentuk dan anggota tubuh yang dibalut ................................. 10

2.7 Pembidaian ..................................................................................... 10

2.8 Alat-alat Bidai .............................................................................. 10

2.9 Pernafasan Buatan ....................................................................... 11

3.1 Evakuasi dan Transportasi ......................................................... 11

3.2 Cara Pengangkutan Korban ........................................................ 11

3.3 Kesalahan yang sering terjadi dalam tindakan P3K ............. 13

~2~
3.4 Pengertian Keadaan Darurat ..................................................... 15

3.5 Prosedur Penangulangan Keadaan Darurat ............................. 15

BAB III PENUTUP

3.5 Kesimpulan ..................................................................................... 18

Daftar Pustaka ............................................................................................... 19

~3~
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nya,
penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul Keadaan Darurat dan
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Etika Profesi. Di
samping itu, penulis juga berharap karya tulis ini mampu memberikan kontribusi
dalam menunjang pengetahuan para siswa pada khususnya dan pihak lain pada
umumnya.

Dengan terselesaikannya karya tulis ini, penulis mengucapkan terimakasih


kepada berbagai pihak yang telah membatu dan memberikan bantuan dalam
pembuatan karya tulis ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapan demi
kesempurnaan karya tulis ini.

Mohon maaf bila ada kata-kata yang tidak tepat pada tempatnya.

Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi semua.

Jakarta, 21 Agustus 2016

(Daffa Rifdah) (Annisa Fadillah)

(Amalia Tri Utami) (Alin Dwi Septiana)

~4~
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

P3K merupakan sebuah pengetahuan dan keterampilan karena jika kita hanya

mengetahui teorinya saja tanpa melakukan latihan atau praktek, maka mental kita

tidak terlatih ketika kita benar-benar menghadapi kejadian sebenarnya. Sebaliknya

jika kita langsung praktek tanpa membaca teori kemungkinan besar kita akan

melakukan pertolongan yang salah pada korban. Sebagai seorang pecinta alam,

materi ini penting untuk dipelajari, karena kondisi alam seringkali tidak dapat

diduga dan sangat mungkin terjadi kecelakaan yang tidak kita harapkan. Sedangkan

tenaga medis, sarana dan prasarana kesehatan sulit untuk dijangkau. Maka satu-

satunya pilihan adalah mencoba melakukan pertolongan sementara pada korban

kerumah sakit atau dokter terdekat.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apakah yang di maksud P3K?

2. Bagaimana cara melaksanakan P3K?

3. Kesalahan apa yang sering muncul saat memberikan P3K?

~5~
1.3. Tujuan

1. Agar pembaca tahu bagaimana memberikan pertolongan pertama pada

kecelakaan ditempat kejadian dengan cepat dan tepat.

2. Mencegah terjadinya kesalahan saat member pertolongan jika terjadi

kecelakaan dan mencegah penurunan kondisi badan atau cacat.

3. Meminimalisir kesalahan yang terjadi.

~6~
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah upaya pertolongan dan

perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan

yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik. Ini berarti pertolongan tersebut

bukan sebagai pengobatan atau penanganan yang sempurna, tetapi hanyalah berupa

pertolongan sementara yang dilakukan oleh petugas P3K (petugas medik atau orang

awam) yang pertama kali melihat korban. Pemberian pertolongan harus secara cepat

dan tepat dengan menggunakan sarana dan prasarana yang ada di tempat kejadian.

Tindakan P3K yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat atau penderitaan

dan bahkan menyelamatkan korban dari kematian, tetapi bila tindakan P3K dilakukan

tidak baik malah bisa memperburuk akibat kecelakaan bahkan menimbulkan

kematian.

Pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita harus

tetap membawa korban ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk pertolongan

lebih lanjut dan memastikan korban mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan.

2.2. Pelaksanaan P3K

Sebelum melaksanakan Tindakan P3K maka perlu dilakukan tahapan awal

sebelum P3K yaitu:

1. Penolong mengamankan diri sendiri ( memastikan penolong telah aman dari

bahaya)

~7~
2. Amankan Korban ( evakuasi atau pindahkan korban ketempat yang lebih

aman dan

3. nyaman.

4. Tandai tempat Kejadian jika diperlukan untuk mencegah adanya korban

baru.

5. Usahakan Menghubungi Tim Medis

6. Tindakan P3K

2.3. Teknik Dalam P3K

A. Prioritas dalam P3K

Urutan tindakan secara umum:

1. Cari keterangan penyebab kecelakaan

2. Amankan korban dari tempat berbahaya

3. Perhatikan keadaan umum korban; gangguan pernapasan, pendarahan dan

kesadaran.

4. Segera lakukan pertolongan lebih lanjut dengan sarana yang tersedia.

5. Apabila korban sadar, langsung beritahu dan kenalkan.

Selain itu ada juga yang dinamakan prinsip life saving, artinya kita

melakukan tindakan untuk menyelamatkan jiwa korban (gawat darurat) terlebih

dahulu, baru kemudian setelah stabil disusul tindakan untuk mengatasi masalah

kesehatan yang lain. Gawat darurat adalah suatu kondisi dimana korban dalam

keadaan terancam jiwanya, dan apabila tidak ditolong pada saat itu juga jiwanya

tidak bisa terselamatkan.

~8~
2.4. Pembalutan

Tujuan dari pembalutan adalah untuk mengurangi resiko kerusakan jaringan

yang telah ada sehingga mencegah maut, menguangi rasa sakit, dan mencegah

cacat serta infeksi.

Kegunaan pembalutan adalah:

1. Menutup luka agar tidak terkena cahaya, debu, kotoran, dll.

2. Melakukan tekanan

3. Mengurangi atau mencegah pembengkakan

4. Membatasi pergerakan

5. Mengikatkan bidai.

Macam-macam pembalutan:

1. Pembalutan segitiga atau mitela

Pembalut segitiga dibuat dari kain putih yang tidak berkapur (mori),

kelihatan tipis, lemas dan kuat. Bisa dibuat sendiri, dengan cara memotong

lurus dari salah satu sudut suatu kain bujur sangkar yang panjang masing-

masing sisinya 90 cm sehingga diperoleh 2 buah pembalut segitiga.

2. Pembalut Plester

Digunakan untuk merekatkan kain kassa, balutan penarik (patah tulang, sendi

paha/ lutut meradang), fiksasi (tulang iga patah yang tidak menembus kulit),

Beuton (alat untuk merekatkan kedua belah pinggir luka agar lekas tertutup).

3. Pembalut Pita Gulung.

4. Pembalut Cepat.

Pembalut ini siap pakai terdiri dari lapisan kassa steril, dan pembalut gulung.

~9~
2.5. Indikasi Pembalutan:

Menghentikan pendarahan, melindungi bakteri/kuman pada luka, mengurang

rasa nyeri.

2.6. Bentuk dan Anggota Tubuh yang Dibalut:

1. Bundar, pada kepala.

2. Bulat panjang tapi lonjong, artinya kecil ke ujung, besar ke pangkal, pada

lengan bawah dan betis

3. Bulat panjang hamper sama ujung dengan pangkalnya, pada leher, badan,

lengan atas, jari tangan.

4. Tidak karuan bentuknya, pada persendian

2.7. Pembidaian

Bidai adalah alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan (fiksasi)

tulang yang patah. Tujuannya, menghindari gerakan yang berlebihan pada tulang

yang patah. Syarat pemasangan bidai:

1. Bidai harus melebihi dua persendian yang patah

2. Bidai harus terbuat dari bahan yang kuat, kaku dan pipih.

3. Bidai dibungkus agar empuk.

4. Ikatan tidak boleh terlalu kencang karena merusak jaringan tubuh tapi

jangan kelonggaran.

2.8. Alat-alat bidai:

1. Papan, bamboo, dahan

2. Anggota badan sendiri

3. Karton, majalah, kain

4. Bantal, guling, selimut

~ 10 ~
2.9. Pernafasan Buatan

Sering disebut bantuan hidup dasar (BHD) atau resusitasi jantung paru

(RJP) intinya adalah melakukan oksigenasi darurat. Dilakukan pada kecelakaan:

1. Tersedak,

2. Tenggelam

3. Sengatan Listrik,

4. Penderita tak sadar,

5. Menghirup gas dan atau kurang oksigen,

6. serangan jantung usia muda, henti jantung primer tejadi.

2.4.1. Fase RJP:

A = Airway control (pengeuasaan jalan napas),

B = Breathing support (ventilasi buatan dan oksigenasi paru darurat)

C = Circulation (pengenalan ada tidaknya denyut nadi)

Untuk teknik RJP dapat dilihat pada lampiran gambar.

3.1. Evakuasi dan Transportasi

Evakuasi adalah kegiatan memindahkan korban dari lokasi kecelakaan ke

tempat lain yang lebih aman dengan cara-cara yang sederhana di lakukan di

daerah daerah yang sulit dijangkau dimulai setelah keadaan darurat. Penolong

harus melakukan evakuasi dan perawatan darurat selama perjalanan.

3.2. Cara pengangkutan korban:

1. Pengangkutan tanpa menggunakan alat atau manual

Pada umumnya digunakan untuk memindahkan jarak pendek dan korban cedera

ringan, dianjurkan pengangkatan korban maksimal 4 orang.

~ 11 ~
2. Pengangkutan dengan alat (tandu)

Rangkaian pemindahan korban:

1. Persiapan,

2. Pengangkatan korban ke atas tandu,

3. Pemberian selimut pada korban

4. Tata letak korban pada tandu disesuaikan dengan luka atau cedera.

Prinsip pengangkatan korban dengan tandu:

1. pengangkatan korban

Harus secara efektif dan efisien dengan dua langkah pokok; gunakan alat

tubuh (paha, bahu, panggul), dan beban serapat mungkin dengan tubuh

korban.

2. Sikap mengangkat.

Usahakan dalam posisi rapi dan seimbang untuk menghindari cedera.

3. Posisi siap angkat dan jalan.

Biasanya posisi kaki korban berada di depan dan kepala lebih tingi dari

kaki, kecuali;

Menaik, bila tungkai tidak cedera,

Menurun, bila tungkai luka atau hipotermia,

Mengangkut ke samping,

Memasukan ke ambulan kecuali dalam keadaan tertentu

Kaki lebih tinggi dalam keadaan shock.

~ 12 ~
3.3. Kesalahan Yang Sering Terjadi dalam Tindakan P3K

Kesalahan Yang Sering Terjadi dalam Tindakan P3K - Pengertian P3K adalah

bantuan yang dilakukan dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke rujukan,

sedangkan Pertolongan Pertama (PP) adalah pemberian pertolongan segera kepada

penderita sakit atau cedera/ kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar,

yaitu suatu tindakan perawatan yang didasarkan pada kaidah ilmu kedokteran yang

dapat dimiliki oleh orang awam khusus yang dilatih memberikan pertolongan

pertama. Kesalahan Yang Sering Terjadi dalam Tindakan P3K Menurut Christopher

P. Holstege, M.D. yang sering kita lakukan adalah :

1. Menoreh bekas luka gigitan hewan berbisa.

Menoreh luka bisa memutuskan tendon, urat syaraf dan meningkatkan resiko

terkena infeksi. Sebaiknya cukup buat ikatan pada luka dengan disertai bidai atau

ranting lalu segera bawa ke rumah sakit.

2. Mengoles mentega pada luka bakar.

Tindakan tersebut dapat menyulitkan tindakan lebih lanjut oleh dokter dan

menngkatkan resiko terkena infeksi pada luka bakar.

Cukup dinginkan luka dengan air dingin, jaga kebersihan luka, dan menutupnya

dengan kain bersih. Jangan memecahkan atau mengorek bagian luka yang melepuh.

Luka bakar dengan kondisi melepuh yang parah harus segera dibawa ke rumah sakit.

3. Menghentikan pendarahan dengan membuat ikatan yang bisa dikencangkan

dan dilonggarkan (torniquet) diatas luka yang mengalami pendarahan.

~ 13 ~
Tindakan tersebut bisa menyebabkan rusaknya jaringan di daerah luka dan sekitar

luka. Tindakan yang benar untuk mengentikan pendarahan adalah menutup luka

langsung dengan kain kasa atau kain yang bersih kemudian dibalut dengan rapi dan

cukup kencang. Bawa segera ke rumah sakit apabila pendarahan tidak berhenti, luka

tetap menganga, terinfeksi atau luka disebabkan oleh gigitan hewan berbisa.

4. Memberikan terapi panas pada kondisi keseleo, otot tegang, atau patah

tulang.

Tindakan tersebut berpotensi menyebabkan kondisi bengkak bahkan membuat

proses penyembuhan menjadi makin lama. Tindakan yang benar adalah dengan

meletakan es pada bagian tubuh yang keseleo, otot tegang, atau patah tulang selama

10 menit dan biarkan tanpa es selama 10 menit dan seterusnya setiap 10 menit.

Lakukan hal tersebut selama 1-2 hari.

5. Memindahak korban tabrakan dari dalam mobil ke tempat lain.

Tindakan tersebut malah berpotensi menebabka luka lebih arah. Pada kasus

kecelakaan sepeda motor, membuka helm korban malah berpotensi menyebabkan

lumpuh atau bahan kematian. Apabla kondisi mobil/ motor yang mengalami

kecelakaan tersebut tidak terbakar atau kondisi berbahaya lainnya, biarkan korban

hingga datangnya tim medis.

6. Mengucek mata ketika ada benda masuk ke mata.

Tindakan tersebut bisa menyebabkan luka pada mata. Tindakan yang benar adalah

dengan mencuci mata melalui air yang mengalir.

~ 14 ~
7. Menggunakan air panas untuk menolong mereka yang sangat kedinginan atau

tubuhnya mulai membeku. Bahkan pada kondisi dimana jari jari sudahmulai

membeku, terkadang langsung direndam pada air panas.

Tindakan tersebut bisa menyebabkan hal yang membahayakan tubuh. Tidakan yang

benar adalah cukup dengan mengunakan air yang cukup hangat atau menggunakan

uap yang kering.

8. Mengosok tubuh dengan alkohol untuk mengurangi demam.

Alkohol bisa menyerap kedalam tubuh dan menyebabkan keracunan terutama pada

anak anak. Tindakan yang benar adalah gunakan acetaminophen atau ibuprofen atau

segera bawa ke dokter atau rumah sakit untuk demam yang sangat tinggi .

3.4. Pengertian Keadaan Darurat

Situasi Darurat artinya suatu keadaan sukar atau sulit yang tidak tersangka -
sangka ( misalnya dalam keadaan bahaya ) yang memerlukan penanggulangan segera
agar tidak sampai terjadi kecelakaan.

Kecelakaan tidak terjadi begitu saja, kecelakaan terjadi karena tindakan


yang salah atau kondisi yang tidak aman, biasanya faktor penyebab yang paling
utama adalah kelalaian.

3.5. Prosedur Penanganan Keadaan Darurat

Bagaimanakah sikap dan tindakan kita jika menghadapi situasi darurat atau
emergency ? Pengetahuan apa saja yang harus dimiliki tenaga kerja jika menghadapi
situasi darurat ? Keterampilan aoa tabg garys di kuasai tenaga kerja ketika
menghadapi situasi darurat ?

~ 15 ~
1. Sikap tenaga Kerja ketika situasi darurat antara lain :

a. Cepat dan Tanggap dalam situasi darurat


Jika ada hal - hal yang berbeda lain dari biasanya ada yang janggal atau aneh, maka
seorang tenaga kerja harus cepat menanggapi situasi terebut.

b. Apresiatif terhadap Pencegahan terjadinya Situasi Darurat atau Bahaya


Apresiatif maksudnya mempunyai kesadaran untuk mengamati suatu keadaan
sehingga dapat mencegah terjadinya situasi darurat. Apabila situasi darurat dapat
di cegah maka tidak terjadi kecelakaan sehingga kejadian buruk pun dapat di
hindari.

c. Bersikap Tenang dalam Menghadapi Situasi Darurat


Dengan bersikap tenang, kita dapat mengendalikan situasi. Sebaliknya jika kita
panik saat menghadapi situasi darurat maka kita tidak dapat berpikir positif dan
bertindak cepat dalam menangani situasi darurat.

2. Pengetahuan yang harus dimiliki Tenaga Kerja ketika Menghadapi Situasi Darurat

Pengetahuan yang harus dimiliki tenaga kerja ketika menghadapi situasi darurat
antara lain sebagai berikut :

a. Mengetahui Jenis - Jenis bahaya di tempat kerja misalnya ada :

1. Ancaman BoM
2. Pelanggan yang terganggu Mentalnya
3. Kecelakaan
4. Perampokan
5. Kebakaran
6. Penodongan
7. Kejadian - kejadian Fisik seperti Gempa Bumi
8. Problem Kesehatan

b. Memahami Tanda - tanda peringatan bahaya di tempat kerja dan di tempat umum.

~ 16 ~
c. Mengidentifikasi situasi yang dapat Menimbulkan Bahaya

d. Mengenali Karakteristik Tamu atau Pelanggan yang Mencurigakan

e. Mengetahui Prosedur keadaan darurat di Perusahaan atau di tempat umum


disesuaikan dengan kondisi Perusahaan tersebut.

3. Keterampilan yang harus dimiliki Tenaga Kerja bila menghadapi Situasi Darurat,
antara lain :

a. Menerapkan Penanganan Situasi Darurat sesuai dengan SOP

b. Mengikuti Tanda - tanda peringatan bahaya di tempat kerja

c. Menentukan langkah - langkah dalam situasi darurat.

d. Mengoperasikan perlengkapaan Situasi Darurat

~ 17 ~
BAB III

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

P3K adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban

kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau

paramedik. Pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita

harus tetap membawa korban ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk

pertolongan lebih lanjut dan memastikan korban mendapatkan pertolongan yang

dibutuhkan.

Ada beberapa tahap dalam memberikan Pertolongan Pertama Pada

kecelakaan :

1. Penolong mengamankan diri sendiri ( memastikan penolong telah aman dari

bahaya)

2. Amankan Korban ( evakuasi atau pindahkan korban ketempat yang lebih aman

dan nyaman.

3. Tandai tempat Kejadian jika diperlukan untuk mencegah adanya korban baru.

4. Usahakan Menghubungi Tim Medis.

5. Tindakan P3K

Kecelakaan tidak terjadi begitu saja, kecelakaan terjadi karena tindakan yang
salah atau kondisi yang tidak aman, biasanya faktor penyebab yang paling utama
adalah kelalaian.

~ 18 ~
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?q=contoh%20makalah%20keadaan%20darurat%20dan%20pertolonga
n%20pertama%20pada%20kecelakaan&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-
US:official&client=firefox-a#q=keadaan+darurat+adalah

https://www.google.com/search?q=contoh makalah keadaan darurat dan pertolongan pertama pada


kecelakaan&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-
a#q=keadaan+darurat+adalah

unjakreatif.blogspot.com/2012/08/makalah-p3k.html

afrielyanto.mywapblog.com/materi-smk-keadaan-darurat-xrpl1.xht.

~ 19 ~

Anda mungkin juga menyukai