Anda di halaman 1dari 38

MASALAH GIZI

By :
Ratih Indah Kartikasari,
SST.,MKes
Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran ini selesai, diharapkan
mahasiswa :
1.Mampu menjelaskan masalah gizi pada ibu
hamil
2.Mampu menjelaskan masalah gizi pada ibu
menyusui
3.Mampu menjelaskan masalah gizi pada bayi
4.Mampu menjelaskan masalah gizi pada balita
5.Mampu menjelaskan masalah gizi pada remaja
dan dewasa
a. Masalah gizi pada ibu hamil

• Banyak kepercayaan, kebiasaan, dan


budaya yang berhubungan dengan
makanan. Setiap suku bangsa
mempunyai cara-cara tersendiri dalam
hal makanan yang dipilih dan
disukainya.
• Demikian pula pada makanan untuk
ibu hamil, ada yang dianggap baik dan
ada pula yang kurang baik.
 Takhyul Makanan
1. Ibu hamil dilarang makan daging dan
ikan
Terdapat kebiasaan yang melarang ibu
hamil untuk mengonsumsi ikan dan
daging sehingga banyak ibu hamil yang
menderita kekurangan protein hewani.
Akibatnya anak yang lahir mengalami
gizi kurang dan tumbuh dengan tidak
normal serta kurang cerdas.
2. Agar persalinan lancar, janin jangan
terlalu besar.
Terdapat kepercayaan pada
masyarakat tertentu bahwa janin yang
besar akan menghambat persalinan.
Akibatnya banyak ibu hamil yang yang
membatasi asupan makanannya
sehingga nutrisi yang dibutuhkan janin
menjadi berkurang  perkembangan
sel-sel dan organ tubuh janin tidak
berkembang dengan baik.
3. Ibu hamil dilarang makan belut
Banyak orang mengatakan bahwa ibu
hamil yang mengonsumsi belut akan
melahirkan anak yang tidak bisa diam
seperti belut  belut mengandung tinggi
protein
Cara mencegah takhyul :
Memberikan pendidikan dan konsultasi gizi
untuk masyarakat menekankan
pentingnya makanan sehat bagi bumil,
takhyul tdk ada hubungannya dg makanan
 Ketidaknyamanan yg terjadi pada
Bumil
 Mual muntah
Biasa terjadi pada kehamilan muda 1-2x
sehari. Jika muntah-muntah yang terjadi
berlebihan dapat menimbulkan bahaya
karena kalori dan protein ibu akan
berkurang banyak sehingga kebutuhan
kalori dan protein janin pun ikut berkurang.
 Nyeri dan Panas di ulu hati
Keluhan ini berkaitan dengan makanan yang
dikonsumsi. Namun dapat pula dikarenakan
semakin bertambah besarnya rahim.
Sembelit dan wasir
Sembelit biasa terjadi pada ibu yang sedang
hamil karena selama hamil, usus agak
lamban dalam bergerak. Jika olahraga dan
aktivitas fisik menurun maka gerak
peristaltik usus pun akan berkurang.
Janin yang ada di didalam kandungan
bertambah besar dan menekan rahim ke
bawah. Akibatnya terjadi bendungan pada
pembuluh darah balik dubur sehingga
mengakibatkan wasir.  mengurangi
makanan pedas dan asam
 Keracunan kehamilan
Ciri :Tekanan darah naik,
tungkai dan kaki
membengkak, di dalam air
seni protein tidak normal.
Penyakit ini terdapat pada
sekitar 8% ibu hamil dan
biasa terjadi pada ibu yang
hamil muda dan berkaitan
dengan faktor ekonomi dan
kurang gizi.
b. Masalah Gizi pada ibu
Menyusui
Masalah gizi muncul akibat masalah
ketahanan pangan di tingkat rumah
tangga, yaitu kemampuan rumah tangga
memperoleh makanan untuk semua
anggotanya.
Menyadari hal itu , peningkatan status gizi
masyarakat memerlukan kebijakan yang
menjamin setiap anggota masyarakat
untuk memperoleh makanan yang cukup
jumlah mutunya.
• Masalah gizi yang ditemui
pada ibu menyusui antara
lain :
1.  Anemia gizi besi
2.  Kurang vitamin A
3.  Gangguan akibat
kekurangan iodium (GAKI)
4.  Kekurangan energi
protein (KEP)
5.  Kekurangan vitamin D
Kekurangan Vitamin D

Fungsi utama ibu menyusui adalah


membantu pembentukan dan
pemeliharaan tulang bersama vitamin
A dan C. Vitamin D diperoleh tubuh
melalui sinar matahari dan makanan.
Kekurangan vitamin D lebih mungkin
terjadi di negara yang tidak selalu
mendapat sinar matahari.
• Pada ibu menyusui dianjurkan makan
makanan hewani yang merupakan
sumber utama vitamin D dalam
bentuk kolekalsiferol, yaitu kuning
telur, hati, krim, mentega dan minyak
hati-ikan.
• Osteomalasia adalah ricketsia pada
orang dewasa. Biasanya terjadi pada
wanita yang konsumsi kalsiumnya
kurang, tidak banyak mendapat sinar
matahari dan pada ibu menyusui.
Osteomalasia adalah..
• Penyakit metabolisme tulang yang
ditandai dengan tidak memadainya
mineralisasi tulang.
• Pada orang dewasa osteomalasia
bersifat kronis dan deformitas
skeletalnya tidak seberat pada
anak-anak karena pertumbuhan
skeletalnya telah selesai.
• Osteomalasia mengacu pada
pelunakan tulang, biasanya
disebabkan oleh kekurangan
vitamin D. Pada anak-anak, kondisi
ini disebut rakhitis. Osteomalasia
berbeda dengan osteoporosis
(kelainan tulang yang dapat juga
menyebabkan patah tulang).
• Gejala
Nyeri tulang dan kelemahan otot
adalah tanda-tanda dan gejala utama
dari osteomalasia. Pada tahap awal,
mungkin tidak memiliki gejala
osteomalasia, meskipun tanda-tanda
osteomalasia dapat terlihat pada
gambar sinar X atau tes diagnostik
lainnya.
• Penanganan
Pemberian sumplemen Vit D, kalsium
& sinar matahari
c. Masalah gizi pada bayi
• Faktor penyebab Gizi Buruk bayi & balita
:
1.  Penyebab tak  langsung
Kurangnya jumlah dan kualitas makanan
yang dikonsumsi, menderita penyakit
infeksi, cacat bawaan, dan menderita
penyakit kanker.
2.  Penyebab langsung
Ketersediaan pangan rumah tangga,
perilaku, pelayanan kesehatan.
• Sedangkan faktor-faktor lain selain
faktor kesehatan, tetapi juga
merupakan Masalah Utama Gizi
buruk adalah Kemiskinan,
Pendidikan rendah, Ketersediaan
pangan dan kesempatan kerja.
Oleh karena itu, untuk mengatasi
gizi buruk dibutuhkan kerjasama
lintas sektor.
Kurang Energi Protein adalah..
• Adalah keadaan kurang gizi yang
disebabkan oleh rendahnya
konsumsi energi dan protein dalam
makanan sehari-hari sehingga tidak
memenuhi angka kecukupan gizi
(AKG)
• Kurang energi protein dijumpai dalam
tiga bentuk yaitu marasmus,
kwashiorkor dan bentuk campuran
marasmik-kwashiorkor.Gizi buruk
d. Masalah gizi pada balita

• Bayi baru lahir sampai berusia tiga


tahun merupakan kelompok kritis
untuk tumbuh kembang. Jika
orangtua tidak mencukupi
kebutuhan zat gizi yang diperlukan
tubuh, bayi bisa mengalami
gangguan pertumbuhan.
• Empat masalah gizi pada anak yg
mungkin sering timbul pada anak usia 1-
5 tahun adalah :
1. Penolakan terhadap makan, anak
sulit makan, hanya sedikit makanan
yang dimakan/memilih-milih makanan

2. Kebiasaan terlalu sering makan


camilan di antara waktu makan utama
dapat mengurangi nafsu makan pada
waktu makan
3. Konsumsi jus buah atau minuman
ringan terlalu tinggi
4. Konsumsi camilan kue, biskuit,
keripik, kudapan manis dan
permen terlalu sering
Solusi..
• Mengajak anak makan bersama keluarga
• Makan sedikit tapi sering (tdk harus makan
3x sehari)
• Pemilihan bahan makanan dipilih yg
mudah dicerna (sayuran muda, memasak
sampai benar2 matang)
• Snack /makanan camilan yg bergizi ex:
susu, puding susu, sereal, yogurt, pemberian
tdk boleh mendekati waktu makan
• Variasi makanan menghindari bosan
• Cukup aktivitas fisik nafsu makan naik
e. Masalah gizi pada remaja &
dewasa
Kebutuhan gizi pada anak remaja lebih
tinggi di bandingkan usia anak kecil.
Namun kebutuhan gizi pada remaja
laki-laki dengan remaja perempuan
tentu berbeda.  Hal ini di sebabkan oleh
adanya pertumbuhan yang pesat,
kematangan seksual, perubahan
komposisi tubuh, mineralisasi tulang
dan perubahan aktivitas fisik.
• Di bandingkan segmen usia yang
lain, diet yang tidak adekuat adalah
masalah yang paling umum di alami
oleh remaja putri. Gizi yang tidak
adekuat akan menimbulkan
masalah kesehatan yang akan
mengikuti sepanjang kehidupan.
• Kekurangan gizi selama
remaja dapat di sebabkan
oleh bermacam-macam
faktor, termasuk emosi
yang tidak stabil,
keinginan untuk menjadi
kurus yang tidak tepat
dan ketidak stabilan
dalam gaya hidup dan
lingkungan sosial secara
umum
Beberapa perilaku spesifik yang umumnya
dipercaya menyebabkan masalah gizi
pada remaja adalah :
•Melewatkan waktu makan satu kali atau
lebih setiap hari
•Pemilihan makanan selingan yang kurang
tepat
•Kurangnya supevisi dalam memilih
makanan di luar rumah
•Takut mengalami obesitas, khususnya
pada remaja putri
• Perhatian terhadap
makanan tertentu yang
menyebabkan jerawat
• Kurangnya waktu untuk
mengkonsumsi secara
teratur
• Tidak minum susu
• Mulai mengkonsumsi
alkohol
Masalah gizi yang sering
terjadi pada remaja

• Obesitas
• Anemia
• KEK (kurang energi
kronis)
Obesitas..
• Obesitas adalah kegemukan atau
kelebihan berat badan.
• Di kalangan remaja, obesitas
merupakan permasalahan yang
merisaukan, karena dapat
menurunkan rasa percaya diri
seseorang dan menyebabkan
gangguan psikologis yang serius.
Adapun cara menurunkan berat badan
yang sehat adalah sebagai berikut :
1. Perubahan pola makan
Dengan cara mengurangi asupan kalori
total. Remaja di sarankan lebih banyak
mengkonsumsi buah dan sayur serta
membatasi gula dan lemak.
2. Peningkatan aktivitas fisik / olahraga
Dapat membakar lebih banyak kalori.
Banyaknya kalori yang di bakar tergantung
dari frekuensi, durasi dan intensitas latihan
yang di lakukan.
3. Modifikasi perilaku
Di gunakan untuk mengatur pola
makan dan aktivitas fisik pada
remaja yang menjalani terapi
obesitas. Melalui modifikasi perilaku
dapat diketahui faktor atau situasi
apa yang dapat membuat berat
badan menjadi berlebih, sehingga di
harapkan dapat membantu
mengatasi ketidakpatuhan dalam
terapi obesitas.
KEK adalah..
• Kurang Energi Kronik (KEK) adalah
keadaan dimana remaja putri
mengalami kekurangan gizi (kalori dan
protein) yang berlangsung lama atau
menahun. 
• Istilah Kurang Energi Kronik (KEK)
merupakan istilah lain dari Kurang
Energi Protein (KEP) yang
diperuntukkan untuk wanita yang kurus
dan lemah akibat kurang energi yang
kronis.
• Kurang energi kronik merupakan jenis
KEP akibat kurang energi yang lebih
menonjol dari kurang proteinnya. WHO
juga menggunakan istilah kurus untuk
KEK ini. Kurus berdasarkan tingkat
keparahannya terbagi menjadi tiga, yaitu
kurus tingkat ringan (mild), sedang
(moderate), dan berat (severe) atau
orang yang kurus sekali.
• Seseorang dikatakan menderita risiko
KEK bilamana LILA <23,5 cm
Tugas presentasi minggu depan !!
• Bagi kelas menjadi 4 kelompok
• Tema masalah gizi yang dibahas yaitu :
1. AGB (Anemia Gizi Besi)
2. KEP (marasmus, kwasiorkor)
3. Stunting
4. KVA (Kekurangan vit. A)
Isi makalah
• Bab 1 : pendahuluan
• Bab 2 : pengertian, penyebab,
tanda & gejala, akibat, cara
pencegahan dan penanganan
• Bab 3 : penutup
• Presentasi : waktu maksimal 15
menit
• Slide : singkat, jelas dan padat
disertakan gambar
Tugas berpasangan
• Cari 1 orang ibu hamil di sekitar rumah
anda !
• Ukur LILA menggunakan pita LILA atau
Metlin
• Tanyakan BB (sebelum & sesudah
hamil) dan TB
• Identifikasi IMT (N=18-25) dan hasil
pengukuran LILA
• Rencana penyuluhan apa yang akan
dilakukan berdasarkan identifikasi anda !
Selesai..

Anda mungkin juga menyukai