Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TUJUAN PEMBERIAN NUTRISI PADA PRA SEKOLAH DAN SEKOLAH


Diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Gizi dan Diet
Dosen pengampu : Novita, S. Kep.,Ners.,M.kep

Oleh
Deni merdani Septian
191FK01031
3C

TINGKAT 3C PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG
2021/2022
• Tujuan Pemberian Nutrisi Pada Pra Sekolah dan Sekolah

Anak prasekolah memiliki rentang umur 3-5 tahun, sedangkan anak


sekolah memiliki rentang umur 6-12 tahun. Pada anak usia prasekolah, anak
beralih dari pola makan yang mengandalkan susu untuk memenuhi sebagian
besar kebutuhan nutrisi dimana 50% kandungan energinya berasal dari lemak;
menuju pola makan yang sesuai dengan pedoman pola makan sehat yang
mencakup semua makanan. Yang menjadi dasar dari pola makan yang baru
adalah makanan yang dimakan oleh keluarga. Kebutuhan kalorinya adalah 85
kkal/kgBB.
Beberapa karakteristik yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi
yang perlu diperhatikan pada anak Prasekolah adalah sebagai berikut :

• Nafsu makan berkurang.


• Anak lebih tertarik pada aktivitas bermain dengan teman atau
lingkungannya dari pada makan.
• Anak mulai senang mencoba jenis makanan baru.
• Waktu makan merupakan kesempatan yang baik bagi anak untuk belajar
dan bersosialisasi dengan keluarga.

Makanan anak pra sekolah tetap sama dari makanan sebelumnya terutama
protein dan vitamin A, disamping kalori dalam jumlah yang cukup, perlulah
mendapat perhatian. Sepertiga dari kebutuhan protein sedapat mungkin diambil
dari makanan yang berasal dari hewan. Anak- anak dalam usia ini sudah dapat
lebih banyak dikenalkan dengan makanan-makanan yang disajikan untuk
anggota- anggota keluarga lainnya. Ada hal yang sangat penting yaitu kebiasaan
memilih bahan makanan yang baik pada usia ini. Lazimnya anak –anak kurang
menyukai sayuran dalam makanannya. Dalam hal ini ibu harus bertindak
sedemikan rupa untuk mengajak memakan bahan-bahan berfaedah itu. Tidak ada
salahnya jika kepada anak-anak ini diberikan makanan selingan berupa kue-kue ,
yang dibuat oleh ibunya sendiri ,asal makanan selingan ini tidak membuat dia
terlalu kenyang , hingga anak tidak lagi mau makan nasi.
Karakteristik terkait dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak usia
sekolah

• Anak dapat mengatur pola makannya sendiri


• Adanya pengaruh teman atau jajanan di lingkungan sekolah serta adanya
reklame di televisi dapat mempengaruhi pola makan untuk mencoba
makanan yang belum dikenalnya
• Kesukaan menyukai satu makanan tertentu berangsur-angsur hilang
• Pengaruh aktivitas bermain dapat menyebabkan keinginan bermain lebih
besar dari makanan

Sedangkan pada usia sekolah yang berusia 6 sampai 12 tahun


membutuhkan energi sebesar 1600- 1800 Kl(Kkal) dan membutuhkan protein
sebesar 45 gram setiap harinya.anak laki laki usia 10 -12 tahun membutuhkan
energi sebesar 2000 Kkal sedangkan anak perempuan membutuhkan energi
sebesar 1900 Kkal.Hal ini disebabkan karena anak laki – laki lebh banyak
aktivitas fisik sehingga memerlukan energi yang lebih banyak dibandingkan
anak perempun. Selai itu, anak perempuan suda mulai memasuki masa haid
sehingga memerluan lebih banyak protein dan zat besi dari usia
sebelumnya.Pada awal usia 6 tahun anak mulai masuk sekolah. Dengan
demikian anak-anak ini mulai masuk kedalam dunia baru, di mana dia mulai
banyak berhubungan dengan orang-orang diluar keluarganya, dan dia berkenalan
pula dengan suasana dan lingkungan baru dalam kehidupannya.

Keadaan ini harus diatasi sedemikian rupa, sehingga cukup diberikan


waktu untuk anak ini beristirahat setelah pulang sekolah, cukup waktu untuk
makan pagi dan sebagainya. Makan pagi biasanya tidak banyak mengandung
unsur-unsur gizi, kecuali kalori yang memeng diperluakan anak-anak ini untuk
menahan rasa lapar mereka disekolah.

• Tujuan pemberian nutrisi pada prasekolah dan sekolah


Nutrisi adalah zat dalam makanan yang dibutuhkan organisme untuk
dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai dengan fungsinya. Nutrisi
di peroleh dari hasil pemecahan makanan oleh sistem pencernaan. dan
seringkali di sebut dengan istilah sari-sari makanan. Tujuan dari
pemberian nutrisi itu
sendiri diantaranya :
• Memberikan zat gizi yang cukup sesuai dengan kebutuhan yang
dimanfaatkan untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik dan
psikomotr , peningkatan kesehatan.

• Pelaksanaan berbagi aktivitas dan pemulihan kesehatan setelah


sakit.
• Meminimalkan terjadinya obesitas pada usia dini.
• Mendidik kebiasaan makan yang baik,mencakup penjadwalan
makan,belajar menyukai, memilih dan menentukan jenis
makanan
yang bermutu.
• Memenuhi kecukupan energi dan semua zat gizi sesuai dengan
umur. Susunan hidangan disesuaikan dengan pola menu
seimbang, bahan makanan yang tersedia setempat, kebiasaan
makan dan selera terhadap makanan. Bentuk dan porsi
makanan disesuaikan
dengan daya terima, toleransi dan keadaan anak.
• Memperhatikan kebersihan perorangan dan lingkungan.

• Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Keadaan Nutrisi


Usia Pra Sekolah dan Sekolah
• Tingkat pendidikan orang tua
orang tua yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih
memahami makanan dan memilih makanan yang baik untuk
anaknya. Sosial budaya
• Ada sebagian masyarakat yang mempunyai adat istiadat tertentu terutama
tentang pemberian makanan yang boleh dan tidak boleh. Misalnya tidak
boleh makan telur jika ada luka, karena akan menyebabkan terjadinya
pembusukan pada luka dan lain sebagainya. Seharusnya telur merupakan
sumber gizi yang tinggi kadar proteinnya dan baik untuk
penyembuhan
luka.
• Serat makanan
Serat baik untuk kesehatan pencernaan. Anak –anak yang diberi makanan
yang berserat akan baik untuk kesehatan dan pertumbuhannya.
• Kemudahan cerna
Nutrient dalam bahan makanan yang lazim tersedia biasanya mudah
dicerna. Persentase nutrient yang dapat diasimilasi dalam sebagian besar
bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari cukup tinggi, misalnya untuk
karbohidrat 97% dan lemak 95%. Walaupun demikian beberapa faktor
dapat mempengaruhi proses kemudahan cerna tersebut, diantaranya cara
menyimpan, mengolah dan memasak bahan makanan, serta terdapatnya
bahan senyawa lain secara bersamaan. Misal, susunya menjadi lebih kecil;
buah yang dikupas atau disimpan terlalu lama akan kehilangan vitamin
C;

absorpsi besi akan meningkat bila diperlukan vitamin C dan merendah bila
ada susu atau teh.
• Rasa kenyang
selain terhadap kepuasan dan terpenuhinya rasa kenyang, pemberian
makanan harus dapat pula memenuhi persyaratan segi kesehatan. Beberapa
jenis makanan mempunyai nilai rasa kenyang yang tinggi, berarti
cepat memberikan rasa kenyang, seperti susu, telur, makanan yang
berlemak. Sedangkan roti, kentang, daging tanpa lemak, ikan, sayur dan
buah mempunyai nilai yang rendah. Nasi, gula, atau jenis karbohidrat lain
yang banyak dikonsumsi di Indonesia, akan menyebabkan bertambahnya
sekresi getah lambung dan memperlambat pengosongan lambung,
sehingga akan
menambah rasa kenyang.
• Sumber makanan
Tersedianya sumber makanan sangat mempengaruhi status gizi seseorang.
Semakin sulit atau jauh mendapatkan makanan yang mengandung gizi
akan semakin sulit juga bagi seseorang untuk mendapatkan makanan
yang
mengandung cukup gizi atau gizi yang baik.
• Autosintesis vitamin
Ada beberapa jenis vitamin ternyata dapat dibentuk dalam tubuh individu
sendiri. Misalnya sintesis vitamin K, biotin dan asam pantotenat hanya
mungkin berlangsung bila terdapat bakteri flora usus. Tetapi belum
diketahui dengan pasti mekanisme pembentukan vitamin ini dikaitkan
dengan jumlah kebutuhan tubuh sendiri. Jenis makanan atau keadaan flora
usus tertentu dapat mempengaruhi pembentukan vitamin, seperti kejadian
beri-beri pada beberapa kelompok penduduk di Kobe, Jepang, sebagai
akibat adanya bakteri usus jenis lain yang dapat menghancurkan vitamin.
• Pengaruh obat
Beberapa jenis antimikroba dapat mempengaruhi status gizi anak,
walaupun tidak sampai tahap MEP. Perubahan status gizi ini biasanya
terjadi melalui mekanisme adanya kelainan dasar berupa kelainan struktur
saluran cerna, misalnya hipertropi mikrovilus atau stomatitis, yang
kemudian dapat mengakibatkan malabsorbsi, nafsu makan berkurang atau
diare. Secara umum telah dikenal bahwa pemberian antibiotic berspektrum
luas untuk waktu yang cukup lama dapat menyebabkan stomatitis, diare,
atau

berkurangnya sintesis vitamin K (Derivat ampisillin, Kloramfenikol).


Pemberian INH dapat menimbulkan gejala defisiensi piridoksin.
• Faktor endokrin
Beberapa jenis bahan makanan diketahui mengandung bahan antitiroid
yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan yodium, misalnya lobak,
kubis, kacang kedele. Demikian pula pemberian kortikosteroid untuk
jangka waktu lama memerlukan penambahan masukan protein, kalium
dan kalsium, serta
pengurangan natrium.
• Faktor emosional
Dengan berubahnya keadaan sosial masyarakat, sering dijumpai keluhan
seorang ibu mengenai kesulitan dalam pemberian makan pada anak,
terutama bila keluarga sangat disibukkan oleh berbagai masalah di luar
dugaan. Dalam hal ini ibu di hadapkan kepada persoalan yang serba salah,
bingung, khawatir anaknya menjadi kurus, sehingga akhirnya anak
dipaksakan bahkan ditakut-takuti untuk makan makanan yang mungkin
kurang disukainya. Nasihat kepada ibu yang demikian hendaknya
diberikan dengan berdasarkan informasi yang menjadi latara belakang
timbulnya kesulitan makan tersebut.

• 3 Kebutuhan Energi dan Zat Nutrisi Pada Pra Sekolah dan Sekolah
Energi dan zat nutrisi sangat dibutuhkan untuk anak usia pra sekolah dan
sekolah, dimana pada masa ini anak sedang aktifnya dalam berbagai aktifitas
untuk mencari tahu tentang hal yang tidak diketahuinya.Anak dari golongan usia
sekolah memerlukan makanan yang kurang lebih sama dengan yang dianjurkan
untuk anak prasekolah terkecuali porsinya harus lebih besar karena
kebutuhannya yang lebih banyak, mengingat bertambahnya berat badan dan
aktivitasnya.
Kebutuhan Gizi yang disesuaikan dengan banyak aktivitas yang
dilakukan oleh anak usia sekolah sangat memengaruhi, untuk itu ada beberapa
fungsi dan sumber zat gizi yang perlu diketahui agar dapat tercukupi
kebutuhannya yaitu:
• Energi
Aktivitas fisik memerlukan energy diluar kebutuhan untuk
metabolism basal. Aktivitas fisik adalah gerakan yang dilakukan oleh
otot tubuh dan sistem penunjangnya. Selama aktivitas fisik , otot
membutuhkan energy diluar metabolism untuk bergerak,
sedangakn

jantung dan paru- paru memerlukan tambahan energy untuk


mengantarkan zat-zat gizi dan oksigen ke seluruh tubuh dan untuk
mengeluarkan sisa-sisa dari tubuhSumber energi berkonsentrasi
tinggi adalah bahan makanan sumber lemak seperti lemak dan
minyak, kacang-kacangan dan biji-bijian. Sumber karbohidrat
seperti padi,
umbi-umbian,dan gula murni.
• Karbohidrat
Didalam tubuh zat-zat makanan yang menagndung unsur karbon
dapat digunakan sebagai bahan pembentuk energy yaitu
karbohidrat,lemak dan protein. Karbohidrat-zat tepung/pati-gula
adalah makanan yang dapat memenuhi keperluan akan tenaga. Fungsi
utama karbohidrat adalah menyediakan keperluan energy tubuh dan
diperlukan bagi kelangsungan proses metabolisme lemak. Sumber
karbohidrat
misalnya sereal, biji-bijian , gula, dan buah- buahan.
• Protein
Bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh
sesudah air. Kebutuhan protein menurut SAO/WHO/UNU tahun
1985 adalah konsumsi yang diperlukan untuk mencegah kehilangan
protein dalam masa pertumbuhan , kehamilan, dan menyusui.
Angkakecukupan protein AKP anak usia sekolah umur 7-9 tahun :
400 mg, untuk laki – laki dan perempuan. Umur 10-12 tahun laki-laki
400 mg dan perempuan 350 mg. sumber protein terdapat dibahan
makanan hewani seperti telur , susu, daging, ikan. Sumber protein
nabati :
kacang, kedelai (temped dan tahu)
• Lemak
Merupakan sumber energy bagi tubuh yang berfungsi membentuk
struktur tubuh,pembawa vitamin larut dalam lemak dan megatur
proses yang berlangsung dalam tubuh secara langsung atau tak
langsung. Sumber lemak antara lain susu, minyak jagung, minyak
ikan dan lain-
lain
• Mineral
• Kalsium : merupakan mineral yang paling banyak terdapat
didalam tubuh yaitu 1,5 – 2 % dari berat badan orang dewasa
atau kurang lebih sebanyak satu kilogram, 99% berda dalam
jaringan keras yaitu tulang dan gigi. Kalsium mempunyai fungsi
yaitu
pembentuan tulang dan gigi. Angka kecukupan rata-rata sehari
untuk kalsium bagi orang Indonesia dittetapkan oleh widya karya
pangan dan gizi LIPI tahun 1998. Untuk anak – anak 500 mg dan
remaja 600-700 mg. sumber utama kalsium susu , keju, ikan
kering, kacang-kacangan temped an lain-lain.
• Besi : berfungsi sebagi cadangan untuk mempeoduksi hemoglobin
. kekuranga zat besi dapat menurunkan kekebalan tubuh
sehingga sangat peka terhadap serangan bibit penyakit. Sumber
zat besi adalah makanan hewani seperti daging, ayam, dan ikan,
telur,sayur hijau, dan jenis buah-buahan.

• Yodium Berfungsi sebagai bagaian dari tiroksin dan senyawa


lain yang disintesis oleh kelenjar tiroid.sumber yodium utama
yaitu makanan laut berupa ikan , udang, dan kerang serta
ganggang laut.

• Perhitungan BB Ideal
Anak yang berumur 1-3 tahun akan mengalami pertambahan berat
sebanyak 2-2,5 kg, dan tinggi sebesar rata-rata 12 cm setahun (tahun kedua
12 cm, ketiga 8-9 cm). Berat badan baku dapat pula mengacu pada baku
berat badan dan tinggi badan dari WHO/NCHS, atau rumus perkiraan berat
badan anak : berat anak usia 1-6 tahun = [usia x 2 + 8]. Dengan demikian,
berat anak 1-3 tahun masing-masing 10, 12 dan 14 kg.

Dengan baku WHO-NHCS, rata-rata berat anak usia 1,2, dan 3


tahun berturut-turut 10,2; 12,6; dan 14,7 kg untuk anak pria, sementara
wanita 9,5;
11,9; dan 13,9 kg. tinggi badan pria masing-masing 76,1; 87,6; dan 96,5
cm. tinggi badan wanita berturut-turut 74,3; 86,5; dan 95,6 cm. jika
dibandingkan dengan tinggi badan yang dihitung dengan rumus,
hasilnya
tidak jauh berbeda.
Pertambahan berat anak usia prasekolah berkisar antara 0,7-2,3 kg
dan tinggi 0,9-1,2cm/tahun sehingga menyebabkan tubuh mereka tampak
“kurus”. Berat pada usia 7-10 tahun bertambah sekitar 2 kg dan tinggi
badan
5-6 cm setiap tahun.
Perkembangan mental anak dapat dilihat dari kemampuannya
mengatakan “tidak” terhadap makanan yang ditawarkan. Penolakan itu
tentu saja tidak boleh dijadikan alasan oleh para orang tua untuk memulai
“perang

di meja makan”, karena ketegangan justru akan memicu dan memacu sikap
yang lebih defensif. Ada baiknya diadakan kompromi, anak diberi
pilihan
satu atau dua macam makanan.
Pada banyak penelitian dilaporkan bahwa pada usia ini kebanyakan
anak hanya mau makan satu jenis makanan selama berminggu-minggu
(food jag). Orang tua tidak perlu gusar, asal makanan tersebut dapat
memenuhi kebutuhan gizi anak. Sementara itu, orang tua (atau pengasuh
anak) tidak boleh jera menawarkan kembali jenis makanan lain setiap kali
makan.

Rumus perkiraan berat badan

USIA BERAT BADAN (KG)


Lahir 3,25
3-12 bulan {usia (bl) + 9} : 2
1-6 tahun {usia (th) x 2 + 8}
6-12 tahun {usia (th) x 7 – 5} : 2

Rumus perkiraan tinggi badan

USIA TINGGI BADAN (CM)


Lahir 50
0.1 tahun 75
2-12 tahun Usia (th) x 6 + 77

• Perhitungan Kebutuhan Energi Untuk Pra sekolah dan Sekolah

Perhitungan kecukupan energi yang terkini didasarkan model


persamaan IOM (2005) dari meta analisis tim pakar Institute of Medicine
(IOM 2002). Model ini diperoleh dari data enersi basal (EB) yang diukur
dengan metode doubly labeled water yang lebih valid dibanding
model sebelumnya. Kecukupan energi pada anak berbeda dengan
kelompok usia lainnya. Rumus perhitungan kecukupan energi pada anak
usia 0-8 tahun disajikan pada Tabel 1, untuk remaja pada Tabel 2, untuk
dewasa (Laki laki dan Perempuan serta Perempuan hamil) pada Tabel 3,
dan untuk lansia pada

Tabel 4. Kecukupan energi sejak usia empat tahun dikoreksi dengan faktor
kategori aktifitas (PA). Pada kelompok usia lanjut (Lansia) hasil
perhitungan AKE dari persamaan Henry (2005) perlu dikoreksi karena
jumlah subyek yang kecil dan overestimasi berdasarkan hasil kajian Krems
C et al (2005), yaitu overestimasi 9 % pada lansia laki-laki dan 11% pada
lansia perempuan mulai usia 65 tahun. Pada lansia juga dilakukan koreksi
penurunan kebutuhan energi dengan bertambahnya umur yaitu 5% pada
usia 50-64 tahun, 7.5 % pada usia 65-79 tahun, dan 10% pada usia >=80
tahun sebagai akibat penurunan jumlah sel-sel otot, beragam kompleks
penurunan fungsi
organ.
Nilai PA pada anak sebelum usia sekolah (umur <3 th) dan pada usia
lanjut (>=80 tahun) diasumsikan sangat ringan; sedangkan nilai PA pada
usia lainnya diasumsikan pada kategori ringan, yang sejalan dengan hasil
Riskesdas (2007) bahwa sebagain besar penduduk remaja dan dewasa
Indonesia melakukan aktifitas fisik pada kategori ringan. Artinya bagi anak
usia sekolah, remaja dan dewasa yang memilki aktifitas aktif dan
sangat aktif akan membutuhkan energi lebih banyak lagi.

Model Persamaan Estimasi Kecukupan energy anak 0-9 tahun

Model persamaan Kecukupan energi (Kal)


Anak 0-2 tahun TEE + 0.05TEE
0.2 bulan
TEE = [89 x BB (kg) – 100] + 175 Kal
4-6 bulan
TEE = [89 x BB )kg) – 100] + 56 Kal
7-12 bulan
TEE = [89 x BB (kg) – 100] + 22 Kal
13-35 bulan

TEE = [89 x BB (kg) – 100] + 20 Kal


Anak Laki-laki 3-9 tahun TEE + 0.1TEE

TEE = [88,5 – (61,9 x U) + PA x (26,7 x BB + 903 x TB)] + 20 Kal

Keterangan :

PA = 1,0 (sangat ringan) PA = 1.26 (aktif)

PA = 1,13 (ringan) PA = 1.42 (sangat aktif)


Anak Perempuan 3-9 tahun TEE + 0.1 TEE

TEE = [135.3-(30.8xU) + PA x (10xBB+903xTB)] + 20 Kal

Keterangan :

PA = 1.0 (sangat ringan) PA = 1.31 (aktif)

PA = 1.16 (ringan) PA = 1.56 (sangat aktif)


Sumber : IOM (2005)
Keterangan :
U = umur (tahun), BB = berat badan (kg), TB = tinggi badan (cm)

TEE = Total Energy Expenditure – total pengeluaran engergi, (Kal)

PA = koefisien aktivitas fisik

• Simpulan
Anak prasekolah memiliki rentang umur 3-5 tahun, sedangkan anak
sekolah memiliki rentang umur 6-12 tahun. Tujuan dari pemberian nutrisi itu
sendiri diantaranya : memberikan zat gizi yang cukup sesuai dengan
kebutuhan yang dimanfaatkan untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik
dan psikomotor, peningkatan kesehatan, pelaksanaan berbagi aktivitas dan
pemulihan kesehatan setelah sakit, meminimalkan terjadinya obesitas
pada usia dini, mendidik kebiasaan makan yang baik, memenuhi kecukupan
energi dan semua zat gizi sesuai dengan umur. Faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap keadaan nutrisi usia pra sekolah dan sekolah meliputi
:tingkatpendidikan orang tua, kebiasaan makan, serat makanan, kemudahan
cerna, rasa kenyang, sumber makanan, pengaruh obat dan faktor endokrin
dan emosional. Kebutuhan Gizi yang disesuaikan dengan banyak aktivitas
yang dilakukan oleh anak usia sekolah sangat memengaruhi, untuk itu ada
beberapa fungsi dan sumber zat gizi yang perlu diketahui agar dapat
tercukupi kebutuhannya yaitu: energi, karbohidrat, protein, lemak, mineral,
vitamin dan air.

• Saran

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan diharapkan para


pembaca bisa memberikan kritik dan saran untuk dapat menjadikan kami
lebih baik lagi dalam penulisan makalah kami selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Adriani, Merryana dan Bambang Wirjatmadi. 2012. Peranan Gizi dalam Siklus
Kehidupan. Jakarta: Kencana
Arisman,Dr.2003.Buku Ajar Ilmu Gizi dalam Daur Kehidupan.Jakarta:EGC

Moehji,Sjahmien.2003.Ilmu Gizi dan Penanggulangan Gizi Buruk.Jakarta:PT

Bhratara Niaga Media.

Anda mungkin juga menyukai