Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN MASALAH PSIKOSOSIAL

ANSIETAS
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa
Dosen Pengampu:

Disusun oleh:
Tingkat 3C - Kelompok 1
Deni Merdani S (191FK010
Lala Marliana (191FK01065)
Jihan Nabila (191FK0162)
Nisa Ghaniyah (191FK01081)
Rismawati (191FK01101)
Sitti Maliyya A (
Kasus Fiktif 1 :
Ny Y post operasi katarak tgl 10 April 2015. Tanggal 15 April 2015 Ny Y kontrol ke
poliklinik mata rumah sakit no medical record 13.09.5478. Hasil pengkajian didapatkan data
: Ny Y mengatakan khawatir bahwa setelah operasi matanya tidak bisa menghilang sama
sekali. Mengeluh jantung berdebar-debar, susah tidur, mulut kering, gelisah, tangan
berkeringat dingin, fokus perhatiannya hanya pada setelah operasi, rangsangan luar tidak
mampu diterima, dan lapangan presepsi menyemppit

I. BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.Y
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 50 tahun
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Kelurahan Sari Rejo, Kec Medan Polonia.
Tanggal Pengkajian : 15 April 2015

II. KELUHAN UTAMA


Pada saat pengkajian, Ny. Y mengatakan khawatir setelah operasi matanya
tidak bisa melihat sama sekali dan klien merasa gelisah.

III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG


Klien mengatakan telah melakukan operasi katarak 5 hari yang lalu, Ny. Y
mengatakan khawatiran setelah operasi matanya tidak bisa melihat sama sekali ,
klien mengeluh jantungnya berdebar-debar, perasaannya gelisah, tidak bisa tidur,
mulut kering, tangan berkeringat dingin, fokus perhatian hanya pada setelah
operasi, rangsang luar tidak mampu diterima dan lapang persepsi menyempit.

A. Provocative/ palliative
Klien mengatakan telah melakukan operasi katarak

B. Quantity/ quality
Ny. Y merasa cemas dengan keadaannya

Ny. Y tampak gelisah


C. Region
Klien merasa cemas ditandai dengan jantung yang berdebar-debar dan
keringat dingin di telapak tangan
D. Severity
Klien mengatakan bahwa kondisinya saat ini sangat mengganggu
aktivitasnya.
E. Time
Klien mengatakan cemas mulai dirasakan ketika sudah melakukan operasi
katarak 5 hari yang lalu

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


a) Penyakit yang pernah dialami
Ny.Y mengatakan bahwa ia mengalami katarak
b) Pengobatan/ tindakan yang dilakukan
Ny Y. Mengatakan pernah operasi katarak pada tanggal 10 April 2015
c) Pernah dirawat/ di operasi
Keluarga mengatakan Ny. Y pernah mendapat operasi katarak
d) Lama dirawat
Keluarga mengatakan Ny. Y pernah dirawat selama 3 hari di RS. Marta
Friska Medan.
e) Alergi
Ny. Y mengatakan tidak memiliki riwayat alergi.
f) Imunisasi
Klien mengatakan tidak mengingat riwayat imunisasinya.
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
a. Orangtua
Ny. Y tidak memiliki riwayat penyakit keturunan Katarak
b. Saudara kandung
Kakak kandung Ny. Y juga memiliki riwayat Katarak
c. Penyakit keturunan yang ada
Ny. Y mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan
d. Anggota keluarga yang meninggal
Ny.E mengatakan Kedua orangtua dari klien sudah lama meninggal.
e. Penyebab meninggal
Ny. E mengatakan penyebab kedua orangtuanya meninggal karena
Hipertensi.
VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL
a. Pesepsi klien tentang penyakitnya
Klien mengatakan kondisi yang dirasakan saat ini sangat mengganggu
aktivitasnya.
b. Konsep diri
1. Gambaran diri : Ny.Y mengatakan menyukai semua bagian
tubuhnya.
2. Ideal diri : Ny.Y memiliki kemauan untuk sembuh dan bisa
beraktivitas seperti biasa.
3. Harga diri : Ny.Y merasa diperhatikan oleh suaminya.
4. Peran diri : Ny.Y berperan sebagai seorang istri dan juga ibu
bagi anak-anak mereka
5. Identitas diri : selama sakit, sebagian besar aktivitas klien dibantu
oleh suami nya.
c. Keadaan emosi
Klien masig bisa menahan emosinya.
d. Hubungan sosial
1. Orang yang berarti : orang yang berarti bagi klien adalah anak dan
suaminya.
2. Hubungan dengan keluarga : hubungan klien dengan keluarga
baik.
3. Hubungan dengan orang lain : hubungan klien dengan orang lain
yaitu tetangga cukup baik
4. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : tidak ada
hambatan dalam berhubungan
e. Spiritual
1. Nilai dan keyakinan : klien beragama Islam dan dalam kehidupan
sehari-hari klien melakukan aktivitas sesuai dengan ajaran agama
dari keyakinannya.
2. Kegiatan ibadah : klien melakukan ibadah sesuai ajaran dan
keyakinannya dengan melaksanakan shalat 5 kali sehari semalam.
VII. STATUS MENTAL
1. Tingkat kesadaran: compos mentis
2. Penampilan:Ny.Y tampak rapi
3. Pembicaraan: Ny.Y berbicara normal
4. Alam perasaan: Khawatir, gelisah
5. Afek: labil.
6. Interaksi selama wawancara: Selama wawancara kontak mata Ny.Y
tidak cukup karena tidak bisa melihat
VIII. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum
Compos mentis
a. Tanda-tanda vital
1. Suhu tubuh : 36,5°C
2. Tekanan darah : 120/100 mmHg
3. Nadi : 76x/menit
4. Pernafasan : 24x/menit
5. Tingkat kecemasan : Ansietas berat
6. TB : 153 cm
7. BB : 47 kg

b. Pemeriksaan Head to toe


(1) Kepala
Bentuk kepala simetris, tidak terdapat alopesia, tidak ada lesi,
penyebaran rambut merata, kebersihan rambut terjaga. Saat dipalpasi
tidak ada benjolan dan tidak terdapat nyeri tekan.
(2) Wajah
Bentuk wajah simetris, tidak ada lesi, tidak terdapat acne, saat di
palpasi tidak terdapat bejolan dan tidak terdapat nyeri tekan.
(3) Mata
Bentuk mata simetris, Keadaan mata tertutup perban, pengelihatan
terganggu, telah dilakukan operasi katarak 5 hari yang lalu.
(4) Telinga
Bentuk telinga simetris, tidak terdapat terdapat lesi, tidak ada serumen,
kebersihan telinga terjaga. Tidak terdapat benjolan dan tidak ada nyeri
tekan
(5) Hidung
Bentuk hidung simetris, tidak terpasang oksigen, mukosa hidung
lembabb, tidak ada lesi, tidak ada secret, tidak ada sumbatan jalan nafas
dan tidak terdapatcuping hidung. Tidak ada nyeri tekan dan tidak
terdapat benjolan
(6) Mulut
Bentuk mulut simetris, mukosa mulut kering, lidah bersih tidak dapat
karies gigi dan tidak terdapat stomatitis. Tidak ada benjolan dan tidak
terdapat lesi
(7) Leher
Bentul leher simetris, leher terlihat bersih. Tidak ada pembesaran
kelenjar getah bening, tidak ada nyeri tekan dan tidak terdapat benjolan
dan nyeri. Refleks menelan bagus
(8) Dada
Bentuk dada simetris, tidak ada lesi, tidak ada benjolan tidak terdapat
nyeri tekan. Di paru-paru, suara nafas vesikuler, tidak ada suara
tambahan seperti wheezing/ ronchi, saat diperkusi suara resonan.
Di jantung, suara lupdup, irama vesikuler, tidak ada suara tambahan
seperti gallops, saat diperkusi suara jantumg pekak. Payudara klien
teraba isi, payudara tampak bengkak bentuk payudara simetris, puting
tidak menonjol.
(9) Abdomen
Bentuk abdomen simetris, kandung kemih klien tidak penuh, fungsi
pencernaan klien baik,
(10) Punggung dan bokong
Warna kulit berwana sawo matang, tidak ada lesi,tidak ada benjolan,
tidak ada edema, tidak terdapat ulcus decubitus, tidak terdapat luka
bakar dan tidak terdapat jaringan parut. Tidak terdapat nyeri tekan
(11) Genitalia
Bentuk simetris, tidak terdapat lesi, tidak ada benjolan
(12) Anus
Tidak terdapat hemoroid
(13) Ekstremitas
- Ekstremitas atas
Bentuk simetris, tidak terdapat lesi, keadaan jari lengkap, tangan teraba
berkeringat dingin,. Saat dipalpasi tidak terdapat nyeri tekan, turgor
kulit >2dtk, kekuatan otot 5 5
- Ekstremitas bawah
Bentuk simetris, tidak terdapat lesi, keadaan jari lengkap. Tidak ada
benjolan tidak ada nyeri tekan refleks tenton (+), kekuatan otot 5
5
Pemeriksaan Diagnostik Fungsi
Kartu mata Snellen / mesin tes ketajaman penglihatan dan sentral
telebinokular penglihatan
Pemeriksaan oftalmoskopi mengkaji struktur internal okuler,
mencatat atrofi lempeng optic,
papiledema, perdarahan retina, dan
mikroaneurisme

IX. POLA KEBIASAAN SEHARI -HARI


A. Pola makan dan minum
1. Frekuensi makan/ hari : klien biasa makan 3 kali sehari
2. Nafsu/ selera makan : Nafsu bmakan klien berkurang
3. Nyeri ulu hati : nyeri ulu hati pada Ny.Y tidak ada
4. Alergi : Ny.Y tidak memiliki riwayat alergi
5. Mual dan muntah : klien tidak mual dan muntah
6. Waktu pemberian makan : pagi(jam 8), siang(jam 13), malam( jam
19)
7. Jumlah dan jenis makan : hanya 3 sendok makan
8. Waktu pemberian cairan/ minum : waktu pemberian cairan tidak
dapat ditentukan waktu pemberiannya oleh Ny.Y tergantung kapan
merasa haus.
9. Masalah makan dan minum (kesulitan menelan, mengunyah):Ny.Y
tidak memiliki masalah atau kesulitan dalam menelan dan dalam
mengunyah makanan klien tidak mempunyai masalah.
B. Perawatan diri/ personal hygine
1. Kebersihan tubuh : Ny.Y tampak bersih dan rapi.
2. Kebersihan gigi dan mulut : mulut bersih klien rajin membersihkan
3. kuku kaki dan tangan : kuku kaki dan tangan Ny.Y tampak bersih
C. Pola kegiatan/ aktivitas
1. Uraian aktivitas klien untuk mandi, makan, eliminasi, ganti pakaian
dibantu oleh suami dan anak, sebahagian atau total: Ny.Y dapat
melakukan aktivitasnya sebagian
2. Uraian aktivitas ibadah klien selama sakit :
Selama masa perawatan klien tampak melaksanakan kegiatan
ibadah shalat dan berdoa.
D. Pola eliminasi
1. BAB
1. Pola BAB : 1-2 kali/ hari
2. Karakter feses : lunak
3. Riwayat perdarahan : tidak ada riwayat
perdarahan
4. Diare : tidak ada diare
2. BAK
1. Pola BAK : tidak menentu
2. Karakter urin : kuning berbau khas
3. Nyeri/ rasa terbakar/ kesulitan BAK : tidak ada kesulitan
BAK
4. Riwayat penyakit ginjal/ kandug kemih : tidak ada riwayat
penyakit ginjal/
kandung kemih
5. Upaya mengatasi masalah : Minum obat
E. Mekanisme kopinng
Saat ada masalah klien terkadang mengeluh masalahnya dan lebih
dahulu untuk bercerita.
2.1.1 Analisa Data
Analisa data asuhan keperawatan pada Ny Y dengan prioritas
masalah Kecemasan di Kelurahan Sari Rejo, Medan Polonia.

Data Etiologi Masalah


Ansietas
Data subyektif: Post Operasi katarak
1. Klien mengatakan
Khawatir tidak bisa melihat
sangat khawatir bahwa
setelah operasi mata
Timbul perasaan gelisah
nya tidak bisa melihat
kembali Pola tidur terganggu
2. Klien mengatakan
perasaan saya gelisah ansietas
3. Klien mengatakan
jantungnya berdebar-
debar
Data obyektif:
1. Klien tampak gelisah
2. Mulut klien tampak
kering
3. Tangan klien
berkeringat
dingin
TD:120/100mmHg
Stress Emosional Gangguan Pola Tidur
Data subyektif:
1. Klien mengatakan Kecemasan
khawatir
2. Klien mengatakan
susah tidur
3. Klien mengatakan Tegang/ Frustasi
gelisah
Data obyektif: Sering terbangun
4. Klien tampak gelisah
Tangan klien terlihat
Gangguan Pola Tidur
berkeringat dingin
2.1.2 Rumusan Masalah
1. Ansietas
2. Gangguan pola tidur
2.1.3 Diagnosa Keperawatan (Prioritas)
1. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan, ditandai dengan
pasien tampak gelisah, mengekspresikan kekhawatiran, gangguan tidur.
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kecemasan ditandai dengan, pasien
mengatakan ketidakpuasan tidur, tampak gelisah.
2.1.4 Perencanaan dan Rasional
Perencanaan keperawatan dan Rasional Asuhan keperawatan pada Ny. Y
dengan prioritas masalah Ansietas di Lingkungan V Kelurahan Sari Rejo, Medan
Polonia.
Diagnosis Tujuan dan Kriteria
No Intervensi Rasional
Keperawatan Hasil
1 1. Ansietas 1. Ansietas control Penurunan Penurunan ansietas
berhubungan 2. Mekanisme koping ansietasdan dan peningkatan
peningkatan koping
dengan perubahanDengan ketentuan berikut
koping: 1. Membantu
status kesehatan,(skala 1-5 : tidak pernah, 1. Tenangkan merilekskan
ditandai denganjarang, kadang-kadang, klien perasaan klien
2. Berusaha 2. Memberikan
pasien tampaksering, selalu) :
memahami rasa nyaman
gelisah, Indikator: keadaan klien kepada klien
mengekspresikan 1. Menunjukkan 3. Berikan 3. Menambah
informasi pengetahuan klien
kekhawatiran, fleksibilitas peran
tentang 4. Mengetahui
gangguan tidur. 2. Keluarga diagnosa, tingkat ansietas
menunjukkan prognosis dan klien
fleksibilitas peran tindakan
4. Kaji tingkat
para anggotanya
ansietas dan
3. Melibatkan reaksi fisik
anggota pada tingkat
keluarga dalam ansietas

membuat keputusan
4. Mengekspresikan
perasaan
dan kebebasan
emosional
5. Menunjukkan
strategi penurunan
Ansietas
2. Gangguan Pola tidur Setelah dilakukan 1. Gunakan 1. Untuk
berhubungan dengan
tindakan keperawatan laporan dari mengumpulkan
kecemasan ditandai
dengan pasien selama 2x24jam klien sendiri informasi klien.
mengatakan
gangguan tidur klien sebagai pilihan
ketidakpuasan
tidur,tanpak gelisah teratasi dengan pertama untuk
kriteria hasil: mengumpulka
- Jam tidur tidak ninformasi 2. Mengetahui skala
nyeri klien.
terganggu pengkajian
3. Untuk
- Klien tidak merasa 2. Minta klien
memudahkan
gelisah untuk menilai
proses
nyeri dengan
pengkajian
skala 0-10
3. Dalam
mengkaji
nyeri
4. Mengetahui
klien,gunakan
daerah nyeri,
kata-kata yang
kualitas, kapan
sesuai usia dan
nyeri dirasakan,
tingkat
faktor pencetus,
perkembangan
berat ringannya
klien
nyeri yang
Manajemen nyeri:
Lakukan dirasakan.

pengkajian
5. Untuk
nyeri secara
mengajarkan
komprhensif
klien apabila
meliputi
nyeri timbul.
lokasi,
karakteristik,
6. Untuk
awitan, dan
mengurangi rasa
durasi
nyeri
frekuensi,
kualitas,
intensitas atau
keparahan

nyeri

dan

faktor
presipitasinya
4. Ajarkan
penggunaan
tekhnik non
farmakologi
(relaksasi,
distraksi)
Tindakan
kolaborasi:
5. Berikan
analgetik
sesuai program

.
2.2.6 Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
Implementasi dan Evaluasi Asuhan keperawatan pada Ny.E dengan
prioritas masalah Kecemasan di Lingkungan V Kelurahan Sari Rejo Medan
Polonia.
Hari/ No.
Implementasi Keperawatan Evaluasi (SOAP)
Tanggal Dx
01-03 1 Ansietas S = pasien mengatakan :
ansietasnya berkurang
Juni 1. Menenangkan klien
setelah mengungkapkan
2017
2. Memahami keadaan klien perasaannya, pasien
3. Memberikan informasi merasa tenang, mampu
tentang diagnosa, prognosis mengidentifikasi situasi
dan tindakan yang mencetuskan
4. Mengkaji tingkat ansietas ansietas.
dan reaksi fisik pada tingkat O = klien tampak tenang,
ansietas mau mengungkapkan
5. Menemani klien untuk perasaan ansietasnya.
mendukung keamanan dan A = pengkajian
rasa takut dilanjutkan, ansietas
6. Menginstruksikan pasien berkurang setelah
kemampuan klien untuk bercakap-cakap, ekspresi
menggunakan tekhnik wajah tampak tenang
relaksasi P = intervensi dilanjutkan.
7. Mendukung keterlibatan
keluarga dengan cara yang
tepat
Hari/ No.
Implementasi Keperawatan Evaluasi(SOAP)
Tanggal Dx
01-03 2 1. Menggunakan laporan dari S:
klien sendiri sebagai pilihan
Juni 1. Klien mengatakan sudah
pertama untuk
2017 lebih baik dan skala
mengumpulkan informasi
nyeri berkurang dari 4
pengkajian
menjadi 2
2. Meminta klien untuk
2. Pasien mengatakan
menilai nyeri dengan skala
0-10 waktu tidurnya
3. Mengkaji nyeri bertambah yang
klien,menggunakan kata- biasanya tidur 3-4 jam
kata yang sesuai usia dan menjadi 5jam
tingkat perkembangan klien O:
Manajemen nyeri: 1. TD:Tekanan darah
1. Melakukan pengkajian 130/90
nyeri secara komprhensif 2. Frekuensi nafas 22x/m
meliputi 3. Suhu 36,5 C
lokasi,karakteristik,awitan,d
an durasi
frekuensi,kualitas,intensitas A:
atau keparahan nyeri dan
faktor presipitasinya 1. Tujuan tercapai sebagian
2. Mengajarkan penggunaan P:
tekhnik non farmakologi
(relaksasi, distraksi) 1. Lanjutkan
intervensi/perencanan
Tindakan kolaborasi:
untuk mengobservasi
3. Memberikan analgetik
ketidaknyamanan klien.
sesuai program
2. Pertahankan
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada Ny dengan prioritas masalah kecemasan selama
3 hari yaitu tanggal 01-03 Juni 2017 sebagai langkah terkhir dalam penyusunan karya tulis
ilmiah ini dapat diambil kesimpulan sekiranya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi
pemberian asuhan keperawatan pada klien khususnya yang mengalami kecemasan di lingkungan
V Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia.
Ansietas adalah satu kondisi kegelisahan mental, keprihatinan, ketakutan, atau firasat, atau
perasaan putus asa karena ancaman yang akan terjadi atau ancaman antisipasi yang tidak dapat
di identifikasi terhadap diri sendiri atau terhadap hubunan yang bermakna. Ansietas dapat
dialami pada tingkat sadar,setengah sadar, atau tidak sadar. Dimana pasien yang mengalami
gangguan ansietas biasanyaa mengalami peningkatan tekanan darah, gelisah, menarik diri,
berkeringat seluruh badan, kehilangan nafsu makan, mual, nyeri pada abdomen, sering berkemih
dan mengalai gangguan tidur.
Pada diagnosa keperawatan untuk menentukan diagnosa keperawatan pada Ny. E dengan
prioritas masalah kecemasan ditemukan 2 diagnosa keperawatan yang muncul antara lain:
Ansietas berhubungan dengan ancaman atau perubahan pada status kesehatan, Gangguan pola
tidur berhubungan dengan nyeri akut ditandai dengan, pasien mengatakan ketidakpuasan tidur,
skala nyeri skala 4 waktu tidur klien 3-4 jam.
Adapun fokus intervensi pada Ny. E dengan prioritas masalah kecemasan yaitu pada
diagnosa pertama yaitu pengendalian diri klien terhadap kecemasan.Fokus intervensi pada
diagnosa kedua yaitu manajemen nyeri.

Implementasi yang penulis lakukan sudah maksimal dan efektif sesuai dengan perencanaan
yang penulis buat sebelumnya, sehingga hasil yang diharapkan sudah mendekati kriteria hasil
yang penulis telah tetapkan. Sedangkan Evaluasi asuhan keperawatan pada Ny. E dengan
prioritas masalah kecemasan di Lingkungan V kelurahan Sari Rejo Medan Polonia dimana kedua
diagnosa keperawatan yang penulis tegakkan belum ada diagnosa keperawatan yang dapat
teratasi sepenuhnya dan masih perlu intervensi lanjutan

Anda mungkin juga menyukai