Oleh
191FK01031
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perawat mempunyai peran dan fungsi yang penting dalam dunia kesehatan
karena ia merupakan perantara dokter yang berhubungan langsung dengan pasien dan
membantu atau melayani berbagai kebutuhan pasien, salah satunya adalah dalam
terapi medis dan cara pemberian obat kepada pasien. Perawat adalah mata rantai
terakhir dalam proses pemberian obat kepada pasien. Dia yang lebih mengetahui
tentang keadaan pasien sampai pada keluhan-keluhan pasien.
Perawat memiliki peran yang utama dalam meningkatkan dan
mempertahankan dengan mendorong klien untuk proaktif jika membutuhkan
pengobatan. Pengobatan atau medikasi adalah obat yang diberikan untuk tujuan
terapeutik atau menyembuhkan. Obat dapat diklasifikasikan melalui beberapa cara,
antara lain berdasarkan bahan kimia penyusunnya, efek yang ditimbulkan oleh tubuh
manusia.
Karena obat dapat menyembuhkan atau merugikan pasien, maka pemberian
obat menjadi tugas perawat yang paling penting. Tidak semua pasien tahu tentang
obat dan cara kerja obat, ini disebabkan adanya beberapa factor diantaranya gangguan
visual, pendengaran, intelektual, atau motorik yang mungkin membuat pasien sukar
untuk minum obat. Oleh karena itu, perawat bertanggung jawab bahwa obat itu benar
diminum atau tidak. Perawat yang paling tahu tentang kebutuhan dan respon
pasien dalam terapi medis dan cara pemberian obat yang tepat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Peran Perawat
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu system. Peran dipengaruhi oleh
keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah
bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seesorang pada situasi sosial tertentu.
Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas perawat
dalam praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui dan
keperawatan secara professional sesuai dengan kode etik professional. Dimana setiap
Peran ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan
Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana sampai dengan
kompleks.
masyarakat sesuai diagnosis masalah yang terjadi mulai dari masalah yang bersifat
informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan dalam memberikan informasi lain
2. Mempertahankan dan melindungi hak-hak klien, harus dilakukan karena klien yang
sakit dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi dengan banyak petugas kesehatan.
Perawat adalah anggota tim kesehatan yang paling lama kontak dengan klien,
Seorang pembela klien adalah pembela dari hak-hak klien. Pembelaan
kebutuhan klien terpenuhi dan melindungi hak-hak klien (Disparty, 1998 :140).
c. Sebagai educator.
e. Sebagai kolaborator.
Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri
f. Sebagai Conselor
g. Sebagai pembaharu.
Membantu individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat dalam
kematian dengan tenang sesuai dengan martabat manusia yang pada hakekatnya dapat
b. Fungsi Tambahan
c. Fungsi Kolaboratif
Sebagai anggota tim kesehatan, bekerja sama saling membantu dalam merencanakan
prinsip kesehatan masyarakat pada pekerja dan tempat kerja. Dengan kata lain
tenaga kerja.
1. Fungsi Mandiri (Independen)
Merupakan fungsi mandiri & tidak tergantung pada orang lain, dimana
2. Fungsi Ketergantungan (Dependen)
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau
instruksi dari perawat lain sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan.
Biasanya dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat
3. Fungsi Kolaboratif (Interdependen)
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan
diantara tim satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk
tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun
lainnya.
Perawat harus terampil dan tepat saat memberikan obat, tidak sekedar
memberikan pil untuk diminum (oral) atau injeksi obat melalui pembuluh darah
tersebut. Pengetahuan tentang manfaat dan efek samping obat sangat penting dimiliki
oleh perawat. Perawat memiliki peran yang utama dalam meningkatkan dan
mempertahankan kesehatan klien dengan mendorong klien untuk lebih proaktif jika
membutuhkan pengobatan. Perawat berusaha membantu klien dalam membangun
pengertian yang benar dan jelas tentang pengobatan, mengkonsultasikan setiap obat
memberikan obat juga harus memperhatikan resep obat yang diberikan harus tepat,
hitungan yang tepat pada dosis yang diberikan sesuai resep dan selalu menggunakan
1. Benar Klien
2. Benar Obat
• Perawat harus menghindari kesalahan, yaitu dengan membaca label obat minimal
tiga kali:
• Dosis yang diberikan dalam batas yang direkomendasikan untuk obat yang
bersangkutan.
• Perawat harus teliti dalam menghitung secara akurat jumlah dosis yang akan
(mg/KgBB/hari), jika ragu-ragu dosisi obat harus dihitung kembali dan diperiksa oleh
perawat lain.
• Dosis obat harian diberikan pada waktu tertentu dalam sehari. Misalnya seperti dua
kali sehari, tiga kali sehat, empat kali sehari dan 6 kali sehari sehingga kadar obat
• Pemberian obat harus sesuai dengan waktu paruh obat (t ½ ). Obat yang mempunyai
waktu paruh panjang diberikan sekali sehari, dan untuk obat yang memiliki waktu
paruh pendek diberikan beberapa kali sehari pada selang waktu tertentu.
• Pemberian obat juga memperhatikan diberikan sebelum atau sesudah makan atau
bersama makanan
• Memberikan obat obat-obat seperti kalium dan aspirin yang dapat mengiritasi
• Menjadi tanggung jawab perawat untuk memeriksa apakah klien telah dijadwalkan
untuk memeriksa diagnostik, seperti tes darah puasa yang merupakan kontraindikasi
pemeriksaan obat.
• Memperhatikan proses absorbsi obat dalam tubuh harus tepat dan memadai.
peroral
• Memberikan obat pada tempat yang sesuai dan tetap bersama dengan klien sampai
6. Benar Dokumentasikan.
Pemberian obat sesuai dengan standar prosedur yang berlaku di rumah sakit.
Dan selalu mencatat informasi yang sesuai mengenai obat yang telah diberikan serta
pada pasien, keluarga dan masyarakat luas terutama yang berkaitan dengan obat
seperti manfaat obat secara umum, penggunaan obat yang baik dan benar, alasan
terapi obat dan kesehatan yang menyeluruh, hasil yang diharapkan setelah pembeian
obat, efek samping dan reaksi yang merugikan dari obat, interaksi obat dengan obat
Klien berhak untuk menolak dalam pemberian obat. Perawat harus
Perawata selalu melihat/ memantau efek kerja dari obat setelah pemberiannya.
Obat memiliki efektivitas jika diberikan pada waktu yang tepat. Jika obat itu
harus diminum sebelum makan (ante cimum atau a.c) untuk memperoleh kadar yang
diperlukan harus diberi satu jam sebelum makan misalnya tetrasiklin, dan sebaiknya
Dengan memiliki pengetahuan yang memadai tentang daya kerja dan efek
terapeutik obat, perawat harus mampu melakukan observasi untuk mengevaluasi efek
obat dan harus melakukan upaya untuk meningkatkan keefektifitasan obat. Pemberian
obat tidak boleh dipandang sebagai pengganti perawatan, karena upaya kesehatan
tidak dapat terlaksana dengan pemberian obat saja. Pemberian obat harus dikaitkan
dengan tindakan perawatan. Ada berbagai pendekatan yang dapat dipakai dalam
langsung yang disampaikan oleh pasien dapat digunakan pada berbagai keadaan.
kemungkinan terjadinya efek samping obat.untuk melakukan hal ini, perawat harus
mengetahui obat yang diberikan pada pasien serta kemungkinan efek samping yang
dapat terjadi. Beberapa efek samping obat khususnya yang menimbulkan keracunan
harus memberitahu pasien yang memakai/ minum obat di rumah mengenai tanda-
tanda atau gejala efek samping obat yang harus dilaporkan pada dokter atau perawat.
Setiap pasien mempunyai ketahanan yang berbeda terhadap obat. Beberapa pasien
penting untuk mencegah terjadinya alergi pada pasien akibat pemberian obat. Data
tentang alergi harus diperoleh sewaktu perawat melakukan pengumpulan data riwayat
kesehatan.
bersifat termolabil (rusak atau berubah karena panas), untuk itu perhatikan
supositoria disimpan di tempat sejuk < 15°C (tapi tidak boleh beku), vaksin
2. Posisi, pada tempat yang terang, letak setinggi mata, bukan tempat
3. Kedaluwarsa, dapat dihindari dengan cara rotasi stok, dimana obat
warna (dari bening menjadi keruh) pada tablet menjadi basah / bentuknya
rusak.
Persiapan :
Pastikan kebenaran obat yang bersifat toksik dengan perawat lain atauahli Farmasi
uang tablet atau kapsul kedalam tempat obat. Jika dosis obat dalam unit,buka obat
Tuang cairan setinggi mata. Miniskus atau lengkung terendah dari cairan harus
Laporkan kesalahan obat dengan segera kepada dokter dan perawat supervisor.
Masukkan kedalam kolom, catatan obat yang diberikan, dosis, waktu rute, dan
inisial Anda.
pada pasien, keluarga, dan masyarakat luas. Hal ini termasuk pendidikan yang
berkaitan dengan obat. Perawat dapat memberikan penyuluhan tentang manfaat obat
secara umum, sedangkan informasi yang lebih terperinci bukan merupakan tanggung
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas perawat
dalam praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui dan
Perawat harus terampil dan tepat saat memberikan obat, tidak sekedar
memberikan pil untuk diminum (oral) atau injeksi obat melalui pembuluh darah
tersebut. Pengetahuan tentang manfaat dan efek samping obat sangat penting dimiliki
oleh perawat. Perawat memiliki peran yang utama dalam meningkatkan dan
mempertahankan kesehatan klien dengan mendorong klien untuk lebih proaktif jika
membutuhkan pengobatan.
3.2 Saran
Sebagai mahasiswa keperawatan sudah seharusnya kita memahami dan
DAFTAR PUSTAKA
Entrepreneur
http://www.fkep.unpad.ac.id/2008/11/peran-perawat-dalam-pemberian-obat/