Kelompok 5 :
1. Defrianti 1411211011
2. Shintia perdana 1411211018
3. Kiki silvia 1411211029
4. Novida kastuti 1411211041
5. Intan wiranty putri 1411212067
Pendahuluan
adalah masa tahapan pertama kehidupan seorang
manusia setelah terlahir dari rahim seorang ibu.
1. Jus Buah
Dapat dimulai dengan memberikan makanan cair seperti jus buah, air kaldu
sayuran, dan sebagiannya. Berbagai macam buah-buahan : seperti buah jeruk
manis, jambu biji, melon, pepaya, semangka, pisang, apel secara bergantian.
2. Bubur Susu
Memasuki usia 5 bulan sebaiknya bayi sudah harus dikenalkan dengan
makanan yang konsistensinya lebih padat yaitu bubur susu, berbagai jenis
bubur susu makanan bayi seperti bubur susu dari tepung beras, bubur susu
maizena, tepung beras merah dan sebagiannya.
Hal yang harus diperhatikan ketika ibu menggunakan tepung makanan
bayi instan adalah pilihan tepung bubur susu yang sesuai dengan usia bayi
anda. Hal ini dapat dilihat pada kotak pembungkusnya.
3. Nasi tim atau bubur nasi
Memasuki usia 6 atau 7 bulan, seringkali bayi tidak lagi mau makan
bubur susu. Bayi menginginkan makanan yang konsistensinya lebih
padat daripada bubur. Untuk itu bayi mulai diberikan nasi tim atau
bubur nasi sebagai pengganti bubur susu.
Pola pemberian makanan untuk bayi usia 5-8 bulan
• Memasuki bulan ke 5
Jus buah atau sari buah atau air kaldu sayuran merupakan makanan
pertama yang diberikan kepada bayi saat memasuki usia bulan ke 5.
• Memasuki usia ke 8
bayi diberi ASI/SI sebanyak 3-4 kali, bubur susu sebanyak 1 kali dan nasi tim
tiga kali dan satu kali sari buah/jus. Hal ini disebabkan pada waktu bayi
mencapai usia 8 bulan, produksi ASI sudah jauh berkurang sampai hanya sekitar
300-450 ml saja sehari. Berarti ASI hanya dapat memenuhi kebutuhan kalori
sebanyak 200-300 kalori. Sedangkan pada usia 8 bulan bayi membutuhkan 850
kalori. Jadi makanan pendamping harus dapat menutupi kekurangan kalori
sebanyak 500-550 kalori. Jumlah kalori sebanyak itu akan terpenuhi dengan
memberikan bubur susu satu porsi dan nasi tim lunak 3 porsi.
Tabel Daftar Makanan Vs Umur Bayi
LANJUTAN…
LANJUTAN…
Cara memulai pemberian makanan tambahan
• Kekurangan energi protein adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh
rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak
memenuhi angka kecukupan gizi (AKG)
• Kurang energi protein dijumpai dalam tiga bentuk yaitu marasmus, kwashiorkor dan
bentuk campuran marasmic-kwashiorkor
1. Kwashiorkor
• Tampak sangat kurus dan atau edema pada kedua punggung kaki sampai seluruh
tubuh.
• Perubahan Status mental
• Rambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit,
rontok
• Wajah membulat dan sembab
• Pandangan mata sayu
• Pembesaran hati
• Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi
coklat kehitaman dan terkelupas
Lanjutan…
2. Marasmus.
• Tampak sangat kurus
• Wajah seperti orang tua
• Cengeng, rewel
• Kulit keriput
• Perut cekung
3. Marasmik-Kwashiorkor
Merupakan gabungan beberapa gejala klinik Kwashiorkor – Marasmus.
Penyakit Penyerta / Penyulit pada Anak Gizi Buruk, Seperti yang sudah
dijelaskan sebelumnya, anak yang berada dalam status gizi buruk, umumnya
sangat rentan terhadap penyakit.
Lanjutan…
PENCEGAHAN
•Ibu harus memberikan makanan bergizi seimbang kepada anak, sesuai dengan nasehat
kader, bidan desa, petugas gizi maupun petugas kesehtan lain dari puskesmas
•Ibu harus menyusui anak sampai berumur 2 tahun
•Berikan makanan pendamping asi sesuai umur anak.
•Anak harus ditimbang setiap bulan di posyandu, puskesmas dan tempat pelayanan
kesehatan lainya.
•Jika anak sakit segera diperiksakan ketempat pelayanan kesehatan lainya,
PENANGGULANGAN
Fase ini semestinya telah dimulai dirumah sakit dan dilanjutkan secara rawat jalan.
Penderita harus terus mengkonsumsi energi, protein, dan zat-zat gizi lain dalam jumlah
yang tepat terutama jika makanan tradisional telah dimasukan kedalam menu harian.
Tugas utama dalam penanggulanagannya adalah:
•mendorong anak untuk makan sebanyak mungkin.
•Memulai atau mendorong pemberian susu ibu secukupnya,
•merangsang perkembangan fisik dan emosi
•Menyiapkan ibu/ pengasuh dalam pengawasan anak setelah keluar dari rumah sakit.
2. GAKY (GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM)
PENANGGULANGAN :
• Jangka pendek
Suplementasi yodium : distribusi kapsul minyak beryodium pada
kecamatan endemik GAKY berat dan sedang (TGR ≥ 20%)
• Jangka panjang
Peningkatan konnsumsi aneka ragam bahan pangan (divertifikasi
pangan dan gizi) yang bersumber dari laut, dengan melakukan
penyuluhan gizi seimbang. Mengurangi konsumsi pangan yang
mengandung goiterogenik (penghambat penyerapan yodium)
seperti : kol, singkong, dan ubi, dll.
AGB (ANEMIA GIZI BESI )
PENCEGAHAN :
• Meningkatkan pengetahuan masyarakat :
1. Tentang gizi dan jenis makanan yang mengandung kadar besi yang tinggi
2. Kandungan besi dalam ASI lebih rendah dibandingkan dengan susu sapi
tetapi penyerapan/bioavailabilitasnya lebih tinggi (50%). Oleh karena itu
pemberian ASI ekslusif perlu digalakkan dengan pemberian suplementasi
besi dan makanan tambahan sesuai usia.
3. Penyuluhan mengenai kebersihan lingkungan untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya infeksi bakteri / infestasi parasit sebagai salah
satu penyebab defisiensi besi
• Suplementasi besi
Diberikan pada semua golongan umur dimulai sejak bayi hingga remaja
KEKURANGAN VITAMIN A (KVA)
Vitamin A adalah salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh yang
berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) dan kesehatan mata.
Akibat Kekurangan Vitamin A :
• Kurang Vitamin A (KVA) pada anak-anak yang berada di daerah
pengungsian dapat menyebabkan mereka rentan terhadap berbagai
penyakti infeksi, sehingga mudah sakit.
• Anak yang menderita kurang vitamin A, bila terserang campak, diare atau
penyakit infeksi lain, penyakit tersebut akan bertambah parah dan dapat
mengakibatkan kematian. Infeksi akan menghambat kemampuan tubuh
untuk menyerap zat-zat gizi dan pada saat yang sama akan mengikis
habis simpanan vitamin A dalam tubuh.
• Kekurangan vitamin A untuk jangka waktu lama juga akan mengkibatkan
terjadinya gangguan pada mata, dan bila anak tidak segera mendapat
vitamin A akan mengakibatkan kebutaan.
• Bayi-bayi yang tidak mendapat ASI mempunyai risiko lebih tinggi untuk
menderita KVA, karena ASI merupakan sumber vitamin A yang baik.
PENCEGAHAN
• Mengonsumsi makanan yang mengandung Vitamin A secara teratur dan seimbang,
dapat diperoleh dari ASI atau makanan yang berasal dari hewan (susu, daging
ayam, hati, telur) atau dari sayuran hijau serta buah berwarna merah dan kuning
(mangga, pepaya).
• Dalam keadaan darurat, dimana makanan sumber alami menjadi sangat terbatas,
suplementasi kapsul vitamin A menjadi sangat penting untuk meningkatkan daya
tahan tubuh terhadap penyakit.
PENANGGULANGAN
• Memperbaiki pola makan masyarakat melalui penyuluhan-penyuluhan sehingga
masyarakat kita semakin gemar mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan.
• Melakukan fortifikasi vitamin A terhadap beberapa bahan makanan yang banyak
dikonsumsi masyarakat dengan memperhatikan syarat-syarat fortifikasi, misal
tidak menyebabkan perubahan rasa pada bahan makanan tersebut atau tidak
menyebabkan kenaikan harga yang terlalu tinggi. Contoh bahan makanan yang
dapat dilakukan fortifikasi adalah pada MSG atau pada mie instant
Lanjutan…
• Meningkatkan program pemberian suplemen vitamin A yang sudah berjalan
pada kelompok sasaran yaitu :
1. Bayi umur 6-12 bulan : diberikan kapsul vitamin A warna biru, dosis 100.000
UI setiap bulan februari dan agustus.
2. Anak umur 1-5 tahun : diberikan kapsul vitamin A warna merah, dosis 200.00
UI setiap bulan februari dan agustus
3. Ibu nifas : diberikan kapsul vitamin A dosis 200.000 UI, sehari setelah
melahirkan dan diberikan lagi 24 jam kemudian (masing-masing satu kapsul ).
4. Anak yang terserang campak : diberikan kapsul vitamin A dosis 200.000 UI.
• Pemberian imunisasi pada anak harus terus dipantau supaya terhindar dari
penyakit infeksi.
• Mengkonsumsi makanan yang seimbang agar metabolisme vitamin A dalam
tubuh dapat berjalan secara normal.
Obesitas
Obesitas pada bayi 1 tahun pertama sebagian berhubungan dengan berat badan
lainnya dan cara pemberian makanannya. Tetapi sebagian obesitas pada usia 6-12 bln
masih sulit diterangkan penyebabnya .
Faktor penyebab:
1. Keturunan
2. Ibu yang obesitas
3. Pertambahan BB ibu ketika hamil sgt berlebih
4. Ibu penyakit diabetes
PENCEGAHAN :
• Jaga peningkatan berat badan bayi selama kehamilan
• Berikan ASI eksklusif
• Kurangi pemberian jus buah
• Gunakan variasi cara untuk menenangkan bayi
• Berkonsultasi dengan dokter
TERIMAKASIH …