TINJAUAN PUSTAKA
kepada bayi setelah usia 6 bulan. Jika makanan pendamping ASI diberikan dini
(sebelum usia 6 bulan) akan menurunkan konsumsi ASI dan bayi bisa mengalami
terlambat akan mengakibatkan bayi kurang gizi, bila terjadi dalam waktu panjang.
Periode emas dalam dua tahun pertama kehidupan anak dapat tercapai optimal
apabila ditunjang dengan asupan nutrisi tepat sejak lahir. Bayi (usia 0-12 bulan)
merupakan periode emas sekaligus periode kritis karena pada masa ini terjadi
pertumbuhan dan perkembangan yang pesat yang mencapai puncaknya pada usia 24
tambahan sumber nutrisi yan lain. Setelah bayi berusia 6 bulan, maka sudah waktunya
merupakan makanan tambahan bagi bayi. Makanan ini harus menjadi pelengkap dan
dapat memenuhi kebutuhan bayi. Hal ini menunjukkan bahwa makanan pendamping
ASI berguna untuk menutupi kekurangan zat gizi yang terkandung dalam ASI.
(Nurhasanah, 2015)
6
7
anak, penyesuaian alat cerna dalam menerima makanan tambahan dan merupakan
masa peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Selain untuk memenuhi kebutuhan
bayi terhadap zat-zat gizi, pemberian makanan tambahan merupakan salah satu
proses pendidikan dimana bayi diajarkan cara mengunyah dan menelan makanan
padat dan membiasakan selera-selera bayi. (Bidari Aryana dan Fitri Ardiani, 2017)
Makanan tambahan untuk bayi harus mempunyai sifat fisik yang baik yaitu
rupa dan aroma yang layak. Selain itu, dilihat dari segi kepraktisan, makanan bayi
pendamping ASI harus memenuhi persyaratan khusus tentang jumlah zat-zat gizi
yang diperlukan bayi seperti protein, energi, lemak, vitamin, mineral dan zat-zat
b. Memiliki nilai suplementasi yang baik serta mengandung vitamin dan mineral
yang cocok.
g. Kandungan serat kasar atau bahan lain yang sukar dicerna dalam jumlah yang
sedikit kandungan serat kasar yang terlalu banyak justru akan mengganggu
pencernaan bayi.
1) Buah, pertama ada pisang yang mengandung cukup kalori. Buah jenis lain yang
sering diberikan pada bayi yaitu : pepaya, jeruk, dan tomat sebagai sumber vitamin A
dan C. 2) Makanan bayi tradisional, yang dibuat sendiri oleh ibu bayi. 3) Bubur bayi
kemasan, yang diperdagangkan dan dikemas dalam kaleng, karton, karton kantong
(sachet) atau botol : untuk jenis makanan seperti ini perlu dibaca dengan teliti
1) MP-ASI instan, yaitu berupa produk dalam kemasan buatan pabrik, seperti bubur
2) MP-ASI olahan : makanan pendamping ASI yang diolah sendiri oleh para ibu
dirumah dengan aneka kreasi dan variasi. Akan sangat bermanfaat jika para ibu
mampu dan sempat membuat sendiri aneka makanan pendamping ASI ini. Sebab,
sehingga pola makanan pada bayi harus sesuai dengan usianya. Pemberian makanan
9
pada bayi harus diberikan secara bertahap, baik bentuk, jenis makanan, frekuensi,
ataupun jumlahnya. ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi, terutama di awal
kehidupannya. Widodo (2003), dalam Marita Selfia (2017). Mengatakan bahwa usia
Pemberian MP ASI diberikan dalam bentuk lumat/halus karena bayi sudah bisa
mengunyah. Pada usia ini, bayi baru pertama kali dikenalkan dengan makanan.
Makanan yang bisa diberikan pada bayi antara lain, bubur susu yang cair terbuat dari
bahan tepung beras putih, tepung beras merah, kacang hijau, dan tepung jagung
(maizena) sebagai sumber karbohidrat. Labu kuning yang direbus sampai matang juga
Contoh MP ASI yang berbentuk halus seperti bubur susu, biskuit yang ditambah
air atau susu, pisang dan pepaya yang dilumatkan. Berikan untuk pertama kali salah
satu jenis MPASI, misalnya pisang lumat. Berikan sedikit demi sedikit mulai dengan
jumlah 1-2 sendok makan, 1 kali sehari. Diberikan untuk beberapa hari secra tetap
kemudian baru dapat diberi jenis MPASI yang lainnya. Berikan ASI dulu kemudian
MPASI berbentuk cairan berikan dengan sendok dan tidak menggunakan botol dan
dot. Pilihlah buah-buahan yang tidak mengandung gas, asam, dan tidak beraroma
kuat, buah yang manis lebih disarankan seperti buah pepaya, pisang, jeruk manis, pir,
avocad, dan melon. Sayuran yang boleh diberikan adalah sayuran lembut seperti
Pada usia ini, bayi sudah boleh diberikan makanan berprotein seperti tempe.
Makanan berprotein hewani seperti daging giling dan telor, sebaiknya diberikan pada
saat usia bayi di atas 8 bulan. Begitu juga dengan gandum dan produk olahan dapat
10
diperkenalkan kepada bayi saat dia berusia 8 bulan ke atas, dikarenakan jenis
Karbohidrat untuk sumber tenaga diperoleh dari beras putih, beras merah,
kentang, singkong, talas, ubi, tepung hunkwe, dan jagung. Kacang-kacangan juga
sudah boleh diberikan pada bayi, seperti kacang merah, kacang polong, dan kacang
hijau. Selain itu, bayi juga sudah boleh diberikan produk olahan dari gandum, seperti
oatmeal, dan makana berprotein hewani, seperti daging ayam, daging sapi, (tanpa
lemak), kining telur, dan hati ayam. Waktu pemberian MPASI pada masa ini adalah
umur 7 bulan, bisa diberikan bubur susu 1 kali, sari buah 2 kali. Umur 8 bulan dapat
diberikan bubur susu 1 kali, sari buah 1 kali dan nasi tim saring 1 kali.
Pemberian MPASI pada bayi usia 9 bulan dapat diberikan bubur susu 1 kali, sari
buah 1 kali, nasi tim saring 1 ali dan ditambah telur 1 kali. Pada usia 10 bulan dapat
diperkenalkan dengan makanan keluarga secara bertahap. Bentuk dan kepadatan nasi
tim bayi harus diatur secar bertahap, kemudian lambat laun mendekati bentuk dan
kepadatan makanan keluarga. di usia ini biasanya gigi bayi sudah mulai tumbuh dan
untuk semakin merangsang pertumbuhan giginya, bayi bisa mulai diberi makanan
semi padat, seperti nasi tim. Makanannya juga sudah boleh diberi sedikit garam.
Namun, sebaiknya jangan dulu untuk gula. Biarkan nayi mencicipi rasa manis alami
dari buah yang mengandung gula sederhana. Pemberian gula pasir pada bayi bisa
Bentuk dan kepadatan nasi tim harus diatur secara bertahap, kemudian lambat
laun akan mendekati bentuk dan kepadatan makanan keluarga. Berikan mskanan
selingan 1 kali sehari dengan memilih makanan yang bergizi tinggi seperti bubur
kacang hijau, buah dan lain-lain. Waktu pemberian MPASI pada usia 10-12 bulan
11
adalah bubur susu 2 kali sehari, sari buah 1 kali dan nasi tim saring 2 kali dan
2015)
a) Kekurangan nutrisi
Pada usia 6 bulan ke atas, ASI sudah tidak mencukupi lagi kebutuhan bayi,
menyebabkan stunting atau anak pendek. Selain itu dikhawatirkan pula terjadi
dengan berbagai tekstur atau konsistensi, rasa, dan suhu. Celakanya, bila
berikut di antaranya:
- Pada sebagian kasus, anak menjadi mengemut makanan dalam waktu lama,
sifatnya dapat diamati, digambarkan dan dicatat oleh orang lain ataupun orang yang
perkataan ibu mengenai pemberian makanan pendamping ASI yang dapat dinilai oleh
orang lain maupun dirinya sendiri. Penilaian tersebut dapat berupa perasaan
mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak
A. Fisik, dapat diamati, digambarkan, dan dicatat baik. Misalnya, mengamati cara ibu
sering ibu memberikan makanan pendamping ASI kepada bayinya dalam sehari
dan sebagainya.
sosial) dimana perilaku itu terjadi. Apabila disuatu daerah masyarakatnya sudah
memiliki kebiasaan untuk memberikan makanan pendamping ASI pada bayi usia
kurang dari 6 bulan, makan secara tidak langsung dapat mempengaruhi individu
masyarakat sekitarnya.
D. Waktu, suatu perilaku mempunyai kaitan dengan masa lampau maupun masa
yang akan datang. Hal tersebut dapat dijumpai pada seorang ibu yang apabila
anak pertama ataupun anak kedua diberikan makanan pendamping ASI pada usia
13
diatas 6 bulan, maka secara tidak langsung anak ketiga akan mendapat perlakuan
bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah
jelas dalam bentuk tindakan atau praktik (practice), yang dengan mudah dapat
Faktor ini sangat mempengaruhi seseorang atau masyarakat karena tanpa adanya
faktor ini masyarakat tidak akan mengetahui tindakan yang seharusnya dilakukan oleh
mereka.
fasilitas, sarana atau prasarana yang memfasilitasi atau mendukung terjadinya perilaku
Faktor penguat merupakan faktor faktor yang menjadi penguat atau pendorong
sikap dan fasilitas yang telah tersedia terkadang belum menjamin perilaku yang
terbentuk dalam diri seseorang atau masyarakat sesuai dengan yang diharapkan.
A. Pengetahuan (Knowledge)
terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya).
tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.
intensitas atau tingkat yang berbeda-beda. Secara garis besarnya dibagi dalam 6
1) Tahu (know)
Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada
pendamping ASI sangat penting bagi pertumbuhan anak, tahu manfaat dan
sebaiknya mulai diberikan pada bayi diatas 6 bulan, dan sebagainya. Untuk
pertanyaan misalnya: apa tanda-tanda anak yang kurang gizi, apa dampak
diberikan makanan pendamping ASI tidak diberikan sesuai usia, bagaimana cara
2) Memahami (comprehension)
15
Memahami suatu objek bukan sekadar tahu terhadap objek tersebut, tidak
bukan hanya sekedar menyebutkan tahapan sesuai usia bayi, tetapi harus dapat
3) Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud
situasi yang lain. Misalnya seorang ibu yang telah paham tentang proses
pemberian makanan pendamping ASI, ibu yang telah paham mengenai makanan
4) Analisis (analysis)
suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang
itu sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat
sebagainya.
16
5) Sintesis (synthesis)
pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan
Misalnya, dapat membuat atau meringkas dengan kata-kata atau kalimat sendiri
tantang hal-hal yang telah dibaca atau didengar mengenai makanan pendamping
ASI, dan dapat membuat kesimpulan tentang artikel yang telah dibaca.
6) Evaluasi (evaluation)
atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penelitian ini dengan sendirinya
didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau norma-norma yang
seorang anak menderita malnutrisi atau tidak, seseorang dapat menilai manfaat
B. Sikap (Attitude)
Sikap adalah juga respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek
tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan
dikatakan bahwa sikap itu melibatkan pikiran, perasaan, perhatian, dan gejala
Menurut Allport (1954) dalam Nurhasanah, 2015 sikap itu terdiri dari 3 komponen
pokok, yakni:
makanan pendamping ASI, apakah hal yang perlu diperhatikan ataukah tidak.
adalah apa yang dilakukan seseorang ibu bila usia anak sudah melebihi 6 bulan.
bertindak (praktik). Sikap belum tentu terwujud dalam tindakan, sebab untuk
terwujudnya tindakan perlu faktor lain, yaitu antara lain adanya fasilitas atau sarana
dan prasarana.
Praktik atau tindakan ini dapat dibedakan menjadi 3 tingkatan menurut kualitasnya,
yaitu :
Apabila subjek atau seseorang telah melakukan sesuatu tetapi masih masih
Apabila subjek atau seseorang telah melakukan atau mempraktikkan sesuatu hal
secara otomatis maka disebut praktik atau tindakan mekanis. Misalnya, seorang
sesuai jadwal.
3) Adopsi (adoption)
Adopsi adalah suatu tindakan atau paktik yang suah berkembang. Artinya, apa
yang dilakukan tidak sekadar rutinitas atau mekanisme saja, tetapi sudah
seorang ibu memberikan makanan pendamping bukan hanya sekedar tau, namun
mengerti mengenai makan yang memiliki nilai gizi yang tinggi bagi bayinya.
Bayi adalah anak berusia 0-12 bulan. Bayi pada usia 0 bulan hingga 1 tahun,
dengan pembagian masa neonatal usia 0-28 hari, masa neonatal dini usia 0-7 hari,
Bayi merupakan aset bangsa paling berharga serta penerus masa depan. Oleh
dan perkembangan bayi itu sendiri. Bayi yaitu usia 0-12 bulan, masa bayi juga dikenal
sebagai masa golden age atau periode emas. Pada masa ini, proses tumbuh kembang
berjalan sangat cepat dan sangat menentukan perkembangan anak di masa depan.
Agar periode tersebut berkembang sesuai harapan, maka anak harus mendapat
19
stimulasi yang tepat sejak dini supaya otak anak dapat berkembang secara maksimal
kelahiran. Masa bayi merupakan periode sejak lahir sampai usia 12 bulan, pada bulan
pertama kehidupan adalah masa kritis karena banyak mengalami adaptasi terhadap
(Ronald, 2011). Masa janin (Prenatal) sampai usia 6 bulan termasuk dalam tahap
pertama atau masa bayi. Sejak bayi lahir hingga usia 6 bulan mengalami maturasi
(kematangan) sistem organ tubuh secara progresif dan mengalami pertumbuhan yang
sangat cepat.
jumlah, ukuran, dan fungsi tingkat sel, organ maupun individu yang diukur dengan
ukuran berat ( gram, pound, kilogram ), ukuran panjang ( cm, meter ), umur tulang.
Mahayu (2016) pertumbuhan adalah bertambahnya suatu ukuran dan jumlah sel,
serta jaringan intraseluler atau bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks melalui pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Tahap ini menyangkut adanya
proses diferensiasi sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistem organ yang
Cakupan tahap ini termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku
anak yang baik memerlukan stimulasi yang baik dari orangtua. Orangtua pun wajib
mengetahui berbagai aspek perkembangan yang dialami oleh anak pada berbagai
bagaimana pemeriksaan dan stimulasi dini tumbuh kembang pada anak mereka,
sehingga setiap keterlambatan yang terjadi pada anak dapat di deteksi dan di
Bagian lambung bayi ketika saat lahir berkisar antara 30-35 ml dan kemudian
meningkat sampai sekitar 75 ml. Pada kehidupan minggu ke dua, dan kemudian
meningkat pada bulan pertama sekitar 10 ml. Bayi yang menyusu selain mengisap
susu, juga akan mengisap udara melalui puting. Pada lambung sekresi asam rendah
pada 5 jam setelah lahir, kemudian meningkat dengan cepat pada 24 jam setelah lahir,
sekresi asam dan pepsin mencapai puncaknya dalam 10 hari pertama dan menurun
mulai 10-30 hari stelah lahir. Sekresi faktor intrinsik meningkat perlahan-lahan selama
2 minggu pertama, tetapi pada saat lahir kadar gastrin dalam sirkulasi 2-3 kali lebih
Bayi baru lahir memiiki usus yang lebih panjang dalam ukurannya terhadap
besar bayi dan jika dibandingkan dengan orang dewasa. Pertumbuhan usus
a) Reguritasi
Regurgitasi merupakan gerakan isi lambung yang tanpa usaha ke dalam esofagus
dan mulut. Hal ini tidak berhubungan dengan keadaan stres, dan bayi yang
21
Lower Esophageal Spincter (LES) mencegah terjadinya refluks isi lambung ke dalam
inkompeten atau pada bayi yang LES-nya belum matur. Seringkali hal ini merupakan
proses perkembangan dan regurgitasi atau gumoh akan berhenti seiring dengan
Pada usia ini bayi mampu berkomunikasi meski dalam bentuk sangat
sederhana. Dengan pemenuhan zat gizi yang diperolehnya dari ASI sejalan dengan
peningkatan proses tumbuh kembang yang sedang dijalani, kini ASI saja tidak cukup
untuk memenuhi zat gizinya yang dibutuhkan oleh tubuh, maka mulai usia ini perlu
diperkenalkan beberapa jenis makanan padat yang disebut makanan pendamping ASI
(MP-ASI) Marimbi, (2011). Menginjak usia 6 bulan ke atas, ASI sebagai sumber
nutrisi sudah tidak mencukupi lagi kebutuhan gizi yang terus berkembang. Perlu
diberikan makanan pendamping ASI. Secara umum kesiapan bayi menerima makanan
1. Usia 6 bulan
2. Usia 7 bulan
a) Sudah bisa duduk sendiri. b) Mulai belajar merengkuk. c) Bisa bermain tepuk
tangan
3. Usia 8 bulan
mamama, bababa, dadada dan tatata. d) Bisa memegang dan memakan kue
sendiri.
4. Usia 9 bulan
a) Sudah mulai belajar dan berdiri dengan kedua kaki yang juga menyangga berat
Mulai bisa mencari mainan atau benda yang jatuh disekitarnya. d) Senang
melemparkan mainan.
5. Usia 10 bulan
6. Usia 11 bulan
7. Usia 12 bulan
a) Mulai belajar berjalan dengan dituntun. b) Bisa menyebutkan 2-3 suku kata
yang sama. c) Mengembangkan rasa ingin tahu, suka memegang apa saja. d) Mulai
suara berbisisk. f) mulai bisa mengenal anggota keluarga. g) Tidak cepat mengenal
orang baru serta takut dengan yang tidak dikenal. 2.4.3 Makanan bayi umur 6 – 12
bulan.
23
wanita yang sudah bersuami / panggilan yang takzim kepada wanita (kamus bahasa
indonesia, 2014). Menurut Suprajitno (2014), ibu sebagai orang tua dan tempat
memahami dang ingin melaksanakan tugas serta tanggung jawab dalam mendidik dan
menjaga anak dengan baik, maka lahir generasi yang baik, generasi yang unggul dan
tumbuh menjadi seorang yang berbudi luhur, bertanggung jawab, dan berbakti
kepada orang tua. Ibu adalah orang tua yang paling memiliki ikatan batin yang kuat
dengan anak, karena sejak didalam kandungan hingga menjadi seorang anak yang
dewasa ibu yang merawat dan membesarkan anak, ibu yang sering bertemu dengan
anak, perilaku anak dpat ditentukan oleh sikap dan pola asuh ibu dalam lingkungan
keluarga.
dan mengurus keluarga dengan sabar, mesra dan konsisten. 3) Peran ibu
sebagai contoh dan teladan. 5) Ibu sebagai manajer yang bijaksana. 6) Ibu
Ibu adalah sebagai anggota keluarga, juga sebagai istri dan ibu bagi anak-
anaknya. Ibu mempunyai tugas dalam kesehatan keluarga, menurut Bailon dan
tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan karena kesehatanlah kadang
seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu mengenal
Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung
menjadi perhatian orang tua atau keluarga. Apabila menyadari adanya perubahan
keluarga perlu dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi dan seberapa
besar perubahannya. Sejauh mana keluarga mengetahui dan mengenal fakta-fakta dari
masalah kesehatan yang meliputi pengertian, tanda dan gejala, factor penyebab
kesehatan yang dialaminya, perawat harus mengkaji hal-hal sebagai berikut : 1) Sejauh
mana keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah. 2) Apakah keluarga
masalah yang dialaminya. 4) Apakah keluarga merasa takut akan akibat penyakit. 5)
keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada. 7) Apakah keluarga kurang
25
sumber yang ada dalam keluarga (anggota keluarga yang bertanggungjawab, sumber
keuangan atau financial, fasilitas fisik, dan psikososial). 5) Sikap keluarga terhadap
yang sakit.
kesehatan masyarakat.
keluarga terhadap petugas dan fasilitas kesehatan. 4) Pengalaman yang kurang baik
terhadap petugas kesehatan. 5) Fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga.