Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami
dimana para calon ibu harus sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum
dan setelah hamil. Agar kehamilan berjalan sukses, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan selama kehamilan yang diantaranya kebutuhan selama
hamil yang berbeda-beda untuk setiap individu dan juga dipengaruhi oleh
riwayat kesehatan dan status gizi sebelumnya. Bila ibu mengalami
kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah,baik pada ibu
maupun janin yang dikandungnya, antara lain : anemia, perdarahan dan berat
badan ibu tidak bertambah secara normal, kurang gizi dapat mempengaruhi
proses persalinan dimana dapat mengakibatkan peralinan sulit dan lama,
premature ,perdarahan setelah persalinan , kurang gizi juga dapat
mempengaruhi pertumbuhan janin serta dapat menimbulkan keguguran ,
abortus , cacat bawaan dan berat janin bayi lahir rendah (Proverawati dan
Asfuah,2010;36)
Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat
berakibat kurang baik bagi ibu, janin yang dikandung serta jalannya
persalinan. Oleh karena itu, perhatian terhadap gizi dan pengawasan berat
badan (BB) selama hamil merupakan
pengawasan

kesehatan

salah satu hal penting dalam

pada masa hamil. Selama hamil, calon ibu

memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita yang tidak hamil,
karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang
dikandungnya.Agar ibu hamil lebih tahu dan mengerti tentang pentingnya
gizi seimbang serta menu seimbang saat kehamilan maka dengan demikian
dibuatnya makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana makanan dengan gizi seimbang pada ibu hamil?
2. Bagaimanakah Prinsip Gizi untuk Ibu Hamil?

3. Bagaimanakah akibat gangguan gizi pada ibu hamil?


4. Bagaimanakah bahan makanan yang baik untuk ibu hamil?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui makanan dengan gizi seimbang pada ibu hamil
2. Untuk mengetahui prinsip gizi untuk ibu hamil
3. Untuk mengetahui akibat ganguan gizi pada ibu hamil
4. Untuk mengetahui bahan makanan yang baik untuk ibu hamil

BAB II
PEMBAHASAN
A. Prinsip Gizi pada Menopause

Seperti yang telah disebutkan, bahwa menopause adalah masa berhentinya


haid secara alamiahyang biasanya terjadi pada usia 45- 50 tahun, atau masa
berhentinya haid sama sekali selama 12bulan berturut-turut. Kesiapan menghadapi
menopause menurut

Dini

(2002)

mengkonsumsimakanan

bergizi

yaitu

mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Pemenuhan gizi yangmemadai


akan

sangat

membantu

dalam

menghambat

berbagai

dampak

negatif

menopauseterhadap kinerja otak, mencegah kulit kering serta berbagai penyakit


lainnya. Gizi seimbangadalah memenuhi kebutuhan gizi per harinya dengan
asupan zatzat gizi makanan yangmengandung karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral, dan air. Kebutuhan gizi orangdewasa dengan berat normal
adalah sekitar 2000-2200 Kkal per hari. Dengan pemenuhan gizisecara seimbang
ini diharapkan seseorang tidak kelebiahan atau kekurangan berat badan dan
jugaterjangkit suatu penyakit seperti diabetes mellitus atau anemia.Apabila cukup
mengkonsumsi

gzi

seimbang,

tidak

diperlukan

asupan

gizi

tertentu

untuk mencegah ganguan. Namun, tidak ada salahnya untuk mengatispasi


kebutuhan makanan yangdiperlukan pada masa menopause atau berhentinya
hormon estrogen dalam tubuh. Terutama, jikamemilki resiko kena gangguan tubuh
tertentu yang mungkin akan terjadi di masa yang akandatang. Jenis makanan
tersebut diantaranya mengandung phytohormon estrogen, seperti kacangkedelai
atau pepaya. Selain itu, jangan lupa mengkonsumsi makanan yang mengandung
vitaminD,seperti ikan tuna, salmon, minyak ikan, telur, dan susu. Meskipun
vitamin D sendirisebenarnya bisa diperoleh dari sinar matahari yang dapat
diperoleh dengan mudah.Pada dasarnya, kecukupan gizi pada usia menopause
sama seperti kecukupan gizi pasa kelompok usia yang lebih muda. Satu satunya
pengecualian

adalah

penurunan

kebutuhan

akan

energi

yangmengikuti

penambahan usia. Penyebabnya adalah kegiatan fisik yang biasanya akan


menurunbersamaan dengan bertambahnya usia sehingga energi yang dikeluarkan
lebih sedikit. Selain itu,perubahan pada komposisi dan fungsi tubuh menyebabkan
penurunan BMR ( Basal MatabolicRate ), perubahan-perubahan pada berat badan
dan komposisi berat organ tubuh danbertambahnya frekuensi penyakit.Anjuran
dalam

mengkonsumsi

makananpada

masa

menopauseNutrisi

AnjuranKarbohidratMakanlah lebih banyak karbohidrat kompleks, seperti biji-

biji utuh (whole grain), roti dan pasta(makaroni atau spageti), kacang-kacangan,
nasi, sayur, dan buah- buahan. Kurangi mengunakangula dan makanan yang yang
mengandung gula yang berlebih. Makanlah lebih banyak makanan yangkaya akan
gizi.ProteinKurangi proten hingga tidak melebihi 15% dari jumlah kalori.
Dapatkan lebih banyak proteindari sumber- suber nabati dan kurangi dari sumbersumber hewani.Lemak Kurangi jumlah konsumsi lemak tingga tidak melebihi 2530% dari jumlah kalori. Seiringdengan pengurangan konsumsi lemak, tingkatkan
rasio lemak yang baik (tak jenuh ganda) dankurangi lemak yang buruk
(jenuh).Vitamin &Mineral Makanlah berbagai macam sayuran dan buah-buahan
setiap hari. Susu, produk susu,brokoli, dan sayuran berdaun hijau adalah sumber
kalsium.
Kebutuhan akan gizi (protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral) tidak
berkurang sewaktuseorang wanita menginjak usia lanjut, namun kebutuhannya
akan kalori berkurang. Oleh karenaitu, sangat penting untuk memakan makanan
yang mengandung gizi tinggi dan menghindarimakanan bergula dan berlemak
yang "berkalori namun tidak bergizi".Olahraga yang teratur mempertinggi
kesanggupan untuk menghadapi stres dan depresi. Hal itumenambah energi dan
membantu agar berat badan tidak bertambah. Tingkat kecepatan basalmetabolisme
lambat laun akan menurun seraya usia bertambah, dan jika metabolisme
tidak ditingkatkan dengan olahraga, kecenderungannya adalah lambat laun berat
badan bertambah.Yang paling penting untuk diketahui para wanita bahwa
olahraga yang digabung denganpenambahan kalsium dapat meperlambat
timbulnya osteoporosis, yaitu keadaan tulang yangmengakibatkan keropos dan
kerapuhan.Dengan menyadari bahwa menjaga dan merawat kesehatan adalah
penting untuk mempertahankan kualitas hidup, usia lanjut bukanlah menjadi suatu
hukunam

tetapi

kenikmatan.Menghindari

Makanan

Tidak

SehatSetelah

menopause apa makanan yang tidak boleh saya makan? Apa saya masih boleh
minumkopi, dok? Sudah sejak muda saya menyukai kopi.Perubahan metabolisme
yang dialami oleh wanita pada masa menopause menjadikan perluadanya
perhatian dalam hal makanan. Anjuran yang benar sangat diperlukan, karena
banyapendapat yang salah tetapi diyakini kebenarannya.Kopi bukan jenis
makanan beracun bagi wanita menopause, tetapi konsumsi kopi berlebihanakan

berdampak peroposan tulang. Konsumsi kopi berlebihan akan menyebabkan


kalsiumdibuang dalam jumlah banyak bersama denagn kencing, sehingga tubuh
dapat menderitakekurangan kalsium, yang dalam jangka waktu lama akan
mengakibatnkan osteoporosis. Zataktif dalam kopi juga mempunyai efek diuretic
yaitu merangsangsang pengeluaran kencing.Kebiasaan kurang minum banayk
dijumpai pada usia lanjut, sehingga konsumsi kopi yangberlebihan akan memicu
dehidrasi. Kopi juga mempunyai efek terhadap zat besi. Minum kopibersamaan
drngan

menkonsumsi

makanan

yang

mengandung

zat

besi,

akan

menghalangipenyerapan zat besi. Bagi wanita menopause penikmat kopi,


konsumsi masih dapat dilakukandengan membatasi jumlahnya. Konsumsi kopi
yang sehat bagi wanita menopause tidak lebih dari 2 cangkir sehari.Teh
merupakan minuman yang sering dikatakan menyehtakan. Tetapi ada hal dari teh
yang

perludiketahui

yaitu

kandungan

polifenolnya

dapat

mengahambat

penyerapan zat besi. Menurutpenelitian, wanita menopause memiliki kadar zat


besi dalam tubuh yang rendah, sehinggakonsumsi teh secara berlebihan akan
memperburuk keadaan. Bagi wanita menopause yangmenggemari teh, minum 3-4
cangkir teh sehari tidak pada saat makan atau satu jam sesudahmakan ternyata
tidak menimbulkan efek yang merugikan.
B. Gizi Ibu Hamil
Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang cukup mengandung
karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat
pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Susunan makanan
seharihari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau
variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal .
Kebutuhan nutrisi akan meningkat selama hamil, namun tidak semua kebutuhan
nutrisi meningkat secara proporsional.
Pada dasarnya menu makanan untuk ibu hamil, tidak banyak berbeda
dari menu sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan
dalam pengaturan menu selama hamil.Selama hamil, calon ibu memerlukan
lebih banyak zat-zat gizi dari pada wanita yang tidak hamil, karena makanan
ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila

makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu
sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lainlain. Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan
terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil buruk
pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, bayi berat lahir rendah
(BBLR), bayi lahir prematur atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat bersalin
dapat mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain
yang mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang
berlebihan dapat mengakibatkan kenaikan BB yang berlebihan, bayi besar,
dan dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklampsi (keracunan kehamilan).
Bila makanan ibu kurang, kemudian diperbaiki setelah bayi lahir, kekurangan
yang dialami sewaktu dalam kandungan tidak dapat sepenuhnya diperbaiki.
Menurut Proverawati dan Asfuah (2010;51) faktor yang mempengaruhi
gizi ibu hamil antara lain:
1. Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan
Wanita yang sedang hamil dan telah berkeluarga biasanya lebih
memperhatikan akan gizi dari anggota keluarga yang lain. Padahal
sebenarrnya dirinyalah yang memerlukan perhatian yang serius
mengenai penambahan gizi. Ibu harus teratur dalam mengkonsumsi
2.

makanan yang bergizi demi pertumbuhan dan perkembangan.


Status ekonomi
Ekonomi seseorang mempengaruhi dalam pemilihan makanan yang
akan dikonsumsi sehari-harinya. Seorang dengan ekonomi yang
tinggi kemudian hamil kemungkinan besar sekali gizi yang
dibutuhkan tercukupi ditambah lagi adanya pemeriksaan membuat

3.

gizi ibu semakin terpantau.


Pengetahuan zat gizi dalam makanan
Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu akan mempengaruhi
dalam pengambilam keputusan dan juga akan berpengaruh pada
perilakunya. Ibu dengan pengetahuan gizi yang baik, kemungkinan

4.

akan memberikan gizi yang cukup bagi bayinya.


Status kesehatan
Status kesehatan seseorang kemungkinan sangat berpengaruh
terhadap nafsu makannya. Seorang ibu dalam keadaan sakit otmatis
akan memiliki nafsu makan yang berbeda dengan ibu yang dalam

keadaan sehat. Namun ibu harus tetap ingat, bahwa gizi yang ia
dapat akan dipakai untuk dua kehidupan yaitu bayi dan dirinya
5.

sendiri.
Aktivitas
Aktivitas dan gerakan seseorang berbeda-beda. Seorang dengan
gerak yang aktif otomatis memerlukan energi yang lebih besar
daripada mereka yang hanya duduk diam saja. Semakin banyak
aktivitas yang dilakukan, energi yang dibutuhkan semakin banyak.

6.

Suhu lingkungan
Adanya perbedaan suhu antara tubuh dengan lingkungan, maka mau
tidak mau tubuh harus menyesuaikan diri demi kelangsungan
hidupnya yaitu tubuh harus melepaskan sebagian pansnya diganti
dengan hasil metabolisme tubuh, makin besar perbedaan antara
tubuh dengan lingkungan maka akan semakin besar pula panas yang

7.

dilepaskan.
Berat badan
Berat badan seorang ibu yang sedang hamil akan menentukan zat
makanan yang diberikan agar kehamilannya dapat berjalan dengan

8.

lancer.
Umur
Semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu yang sedang

hamil, akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang diperlukan.


Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi janin yaitu:
1. Genetik
Seorang anak yang memiliki ibu yang mempunyai gena dengan
struktur tebal lemak yang lebih besar maka anak juga akan memiliki
genetik yang sama.
2. Nutrisi
Komponen nutrisi yang terkandung dalam makanan, sangat
mempengaruhi pertumbuhan janin. Pertumbuhan sel dalam menyusun
bagian organ janin sangat tergantung ketersediaan zat nutrisi
pembangun yang dikonsumsi ibu selama hamil. Seandainya
ketersediaan zat tersebut terganggu, maka peluang timbulnya
kelainan organ sangat mungkin terjadi.
3. Gaya hidup ibu
Gaya hidup ibu yang selalu merasa lapar akan mengakibatkan
kebutuhan kalorinya bisa melebihi normal. Apabila kebutuhn gizi

sudah berlebihan seperti ini, maka tidak bisa dipungkiri apabila


makanan dan gizi yang diperlukan lebih besar lagi terutama jika ibu
tersebut dalam kondisi mengandung maka dapat menjadi 2x lipat dari
kondisi biasanya.
4. Kondisi kesehatan ibu
Seorang ibu yang sedang sakit, keinginan untuk makan dan minum
otomatis akan berkurang. Kondisi ini akan dimengerti oleh janinnya
yang akan berakibat pada penurunan kondisi janin. Hal ini tidak lain
karena makanan, darah, nafas dan semua yang dimiliki oleh ibu
terhubung dengan janinnya.
5. Lingkungan
Lingkungan di luar ibu dengan keanekaragaman bahan makanan yang
berbeda akan mempengaruhi kebutuhan gizi janinnya juga. Yang
tidak boleh terlupakan adalah pemenuhan gizi selama hamil seperti
konsumsi karbohidrat, protein nabati dan hewani, lemak, mineral,
vitamin dan cairan.
C. Kebutuhan Gizi Untuk Ibu Hamil
Menu seimbang untuk Wanita Hamil dan Janin
Menurut Saptawati Bardoson, tidak banyak perbedaan menu sebelum
dan setelah hamil. Jadi seharusnya tidak ada kesulitan berarti dalam
pengaturan menu makanan selama hamil. Berikut contoh bahan makanan
yang dikonsumsi dalam sehari:
Tabel 1.1
Bahan
Makanan
Nasi
Sayuran
Buah
Tempe
Daging
Susu
Minyak
Gula

Porsi Hidangan
Sehari
5+1 porsi
3 mangkuk
4 potong
3 potong
3 potong
2 gelas
5 sendok teh
2 sendok makan

Jenis Hidangan
Makan pagi: nasi 1,5 porsi (150 gr)
dengan ikan/daging 1 potong sedang
(40 gr), tempe 2 potong sedang (50 gr),
sayur 1 mangkuk dan buah 1 potong
sedang.
Makan selingan: susu 1 gelas dan
buah 1 potong sedang
Makan siang: nasi 3 porsi (300 gr),

dengan lauk, sayur dan buah sama


dengan pagi.
Selingan:

susu 1 gelas dan buah 1

potong sedang
Makan malam: nasi 2,5 porsi (250 gr)
D. Status Gizi Ibu Hamil
Status gizi ibu hamil pada waktu pertumbuhan dan selama hamil dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Berat badan ibu hamil
harus memadai, bertambah sesuai umur kehamilan. Hal ini dikarenakan berat
badan yang bertambah normal akan menghasilkan bayi yang normal juga. Di
negara maju, rata-rata kenaikan berat badan selama hamil sekitar 12-14 kilogram.
Tetapi berdasarkan perkembangan terkini, disampaikan bahwa penambahan berat
badan ibu selama hamil tidak terlalu mempengaruhi berat badan bayi.
Kekurangan asupan gizi pada trimester I dapat menyebabkan hiperemesis
gravidarum, kelahiran prematur, kematian janin, keguguran dan kelainan pada
sistem saraf pusat. Sedangkan pada trimester II dan III dapat mengakibatkan
pertumbuhan dan perkembangan janin terganggu, berat bayi lahir rendah. Selain
itu, juga akan berakibat terjadi gangguan kekuatan rahim saat persalinan, dan
perdarahan post partum.
Penambahan Berat Badan Status Gizi Ibu Sebelum Hamil
Kategori Berat (BMI) Total Kenaikan BB (Kg)
Normal ( BMI 19,8-26)
Kurus ( BMI < 19,8 )
Lebih
Obesitas ( BMI > 29 )
BMI, body mass index

12,5 13
11,5 16
7 11, 6
6

Penambahan BB
TM I (Kg)
TM II (Kg)
2,3
0,49
1,6
0,44
0,9
0,3

Tanda Kecukupan Gizi pada Wanita Dewasa dan Ibu Hamil


Zat Gizi

Satuan

Wanita Dewasa

Ibu Hamil

Energi
Kal
2200
Protein
gr
48
Vitamin A
RE
500
Vitamin D
ug
5
Vitamin E
mg
8
Vitamin K
mg
65
Thiamin
mg
1,0
Niacin
mg
9
Vitamin B12
mg
1,0
Asam folat
ug
150
Piridoksin
mg
1,6
Vitamin C
mg
60
Kalsium
mg
500
Fosfor
mg
450
Zat besi
mg
26
Seng
mg
15
Yodium
ug
150
Selenium
ug
55
Tanda Kecukupan Gizi pada Ibu Hamil Menurut Nadesul (2004)
Status
Keadaan umum
Berat badan
Postur
Otot
Saraf
Pencernaan
Jantung
Vitalitas umum
Rambut
Kulit
Muka dan leher
Bibir
Mulut

2485
60
700
15
18
130
1,2
9,1
1,3
300
3,8
70
900
650
46
20
175
70

Tanda
Responsive, gesit
Normal sesuai tinggi dan bentuk tubuh
Tegak, tungkai dan lengan lurus
Kuat, kenyal sedikit lemak di bawah
kulit
Perhatian baik, tidak mudah tersinggung,
refleks normal, mental stabil
Nafsu makan baik
Detak dan irama normal, tekanan darah
normal sesuai usia
Ketahanan baik, energik, cukup tidur,
penuh semangat
Mengkilat, keras tak mudah rontok, kulit
kepala normal
Licin, cukup lembab, warna segar
Warna sama, licin, tampak sehat, segar
Licin, warna tidak pucat, lembab, tidak
bengkak
Tidak ada luka dan selaput merah

Gusi
Lidah
Gigi geligi

Mata
Kelenjar
Kuku
Tungkai

Merah normal, tidak ada perdarahan


Merah normal, licin, tidak ada luka
Tidak berlubang, tidak nyeri, mengkilat,
lurus dagu normal, bersih dan tidak ada
perdarahan
Bersinar, bersih, selaput besar merah,
tidak ada perdarahan
Bersinar, bersih, selaput besar merah,
tidak ada perdarahan
Keras dan kemerahan
Kaki tidak bengkak,

E. Pengaruh Status Gizi Ibu Hamil terhadap Pertumbuhan Janin


Ibu hamil sebenarnya juga berhubungan dengan proses pertumbuhan, yaitu
pertumuhan janin yang dikandungnya dan pertumbuhan berbagai organ tubuh
sebagai pendukung proses ini, maka kebutuhan makanan sebagai sumber energy
juga meningkat. Peningkatan metaboisme berbagai zat gizi pada ibu hamil
juga memerlukan peningkatan suplai berbagai vitamin, mineral khusunya Fe dan
Ca serta kalori dan protein
Kekurangan gizi pada ibu hamil menimbulkan berbagai masalah gizi
pada ibu hamil tersebut. Masalah gizi adalah gangguan pada beberapa segi
kesejahteraan perorangan atau masyarakat disebabkan oleh tidak terpenuhinya
kebutuhan akan zat gizi yang diperoleh dari makanan. Menurut Soetjaningsih
(1994;101) contoh akibat kekurangan gizi pada ibu hamil yakni:
a) Kekurangan energi dan protein.
b) Anemia gizi.
c) Kekurangan gizi.
d) Kekurangan seng(Zn).
e) Kekurangan vitamin A.
f) Kekurangan kalsium.
Terhadap Janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin
dan dapat menimbulkan kegururan , abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal,
cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan),
lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang cukup mengandung
karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat
pembangun,

serta

vitamin

dan

mineral

sebagai

zat

pengatur.

Masa kehamilan sangat penting untuk menentukan kualitas anak. Oleh karena itu,
selama kehamilan ibu memerlukan makanan yang bergizi.
Kecukupan gizi selama kehamilan digunakanuntuk pertumbuhan dan perk
embangan janinnya maupun aktivitas ibu. Zat gizi yang paling penting untuk
perkembangan janin yakni :
a) Asam folat.
b) Kalsium.
c) Zat Besi.
d) Ekstrak.
Contoh akibat kekurangan gizi pada ibu hamil yakni :
a. Kekurangan energidan protein.
b. Anemia gizi.
c. Kekurangan gizi.
d. Kekurangan seng(Zn).
e. Kekurangan vitamin A.
f. Kekurangan kalsium.
Wanita hamil, membutuhkan setidaknya 285kkal tambahan energi perhari
dari kebutuhan wanita dewasa yang tidak hamil yang sebesar 1900-2400kkal/hari.
Beberapa kategori makanan yang boleh dikonsumsi ibu hamil yakni a) Makanan
yang halal.b) Makanan yang baik.c) Makanan sesuai kebutuhan.

B. Saran
Agar ibu selalu dalam keadaan sehat dan janin yang dikandung dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik, maka para ibu hamil dapat memenuhi
semua kebutuhan nutrisinya selama hamil. Kekurangan gizi pada ibu hamil
menimbulkan berbagai masalah gizi pada ibu hamil tersebut. Hendaknya ibu
hamil memperhatikan benar asupan gizi bagi tubuhnya dan terutama yang sangat
dibutuhkan bagi janin yang sedang dikandung, seperti kebutuhan akan
karbohidrat, protein, ion, asam folat, kalsium dan sederetan vitamin yang penting
bagi perkembangan janin.

DAFTAR PUSTAKA
Proverawati,. 2010. Buku ajar gizi untuk kebidanan.Yogyakarta :Nuha Medika
Soetjaningsih.1994.Tubuh kembang anak.Surabaya: EGC
http://diyahratehpertiwi.blogspot.co.id/p/prinsip-gizi-menopause.html

Anda mungkin juga menyukai