Anda di halaman 1dari 6

GIZI KLINIK

A. Ilmu gizi di bedakan menjadi dua sifat, yakni gizi yang berkaitan dengan kesehatan perorangan
(dikenal dengan gizi klinik) dan gizi yang berkaitan dengan gizi kesehatan masyarakat (gizi
Masyarakat)

B. Gizi klinik berkaitan dengan gizi pada individu yang sedang menderita gangguan kesehatan akibat
kekurangan atau kelebihan gizi. lebih ditekankan pada pencegahan (preventiv) dan peningkatkan
(promotif).

C. Gizi klinik lebih menitikberatkan pada kuratif daripada preventiv promotif

D. Gizi klinik berhubungan dengan masalah klinis pada individu yang mengalami gangguan gizi. Maka
profesi kedokteranlah yang lebih tepat untuk menanganinya.

E. Sebaliknya, gizi masyarakat berkaitan dengan gangguan gizi pada masyarakat, dimana
masyarakat mempunyai aspek yang sangat luas, maka penanganannya harus secara multisektor
dan multidisiplin

F. Konsumsi gizi makanan pada seseorang dapat menentukan tercapainya tingkat kesehatan (status
gizi). Apabila konsumsi gizi makanan pada seseorang tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh,
maka akan terjadi kesalahan akibat gizi. Malnutrisi tersebut mencangkup kelebihan nutrisi/gizi
(overnutrition) dan kekurangan gizi (undernutrion).

G. Penyakit Kurang Kalori dan Protein (KKP)


• Penyakit ini terjadi karena ketidakseimbangan antara konsumsi kalori (karbohidrat) dan
protein dengan kebutuhan energi, atau terjadi defisiensi atau defisit energi dan protein.
• KKP ringan, jika berat badan anak mencapai antara 84%-95% dari berat badan menurut
standar Harvard.
• KKP sedang, jika berat badan anak mencapai antara 44%-60% dari berat badan menurut
standar Harvard.
• KKP berat (gizi buruk), jika berat badan anak kurang dari 60% dari berat badan menurut
standar Harvard.
• Beberapa ahli hanya membedakan dua macam KKP, yakni KKP ringan (gizi kurang) dan
KKP berat (gizi buruk) yang lebih sering disebut marsmus (kwashiohor).

H. Obesitas (Penyakit Kegemukan)


• Penyakit ini terjadi karena ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dan kebutuhan
energi, artinya konsumsi kalori terlalu berlebih dibandingkan kebutuhan (pemakaian)
energi.
• Kelebihan energi yang didapat dari konsumsi yang berlebih di simpan dalam bentuk
lemak, sehingga menyebabkan penyakit kardiovasikuler, hipertensi, dan diabetes melitus.
• Berat badan yang ideal pada orang dewasa ialah sebagai berikut.
B = { ( T – 10 ) - 10% }+ 10%
B adalah berat badan hasil perkiraan/pengukuran (kg)
T adalah tinggi badan (cm)
• Dewasa ini ahli gizi menentukan seseorang atau kekurangan gizi dengan “indeks massa
tubuh” (IMT) atau “body mass index” (BMI) dengan rumus :
BB2 (Berat Badan) dalam kg
𝐼𝑀𝐵 = TB (Tinggi Badan)dalam m

Bila hasilnya :
a. <18→kurus (gizi kurang)→rendah
b. 18-24→normal (gizi baik)→ Rata-rata
c. 25-30→ gemuk (gizi lebih)→ Berat badan lebih
d. >30→ kegemukan (obesitas)→ Berat badan berlebihan

I. Anemia (penyakit kurang darah


• Penyakit ini disebabkan karena konsumsi zat besi (Fe) pada tubuh tidak seimbang (kurang dari
kebutuhan).zat besi merupakan mikroelemen yang esensial bagi tubuh, sangat diperlukan
dalam pembentukan darah yang terdapat pada haemoglobin (Hb).
• Dalam kondisi Fe yang baik, hanya sekitar 10% dari Fe yang terdapat dalam makanan diserap
ke dalam mukosa usus. Ekskesi Fe dilakukan melalui kulit, dalam bagian-bagian tubuh yang
aus dan dilepaskan oleh permukaan tubuh yang jumlahnya sangat kecil.
• Sedangkan pada wanita ekskresi Fe lebih banyak melalui menstruasi. Oleh sebab itu,
kebutuhan Fe pada wanita dewasa lebih banyak dibandingkan pria. Pada wanita hamil
kebutuhan Fe meningkat karena bayi berada dikandungannya memerlukan Fe.
• Zerophthalmia (Defisiensi Vitamin A)
Penyakit ini disebabkan karena kekurangan konsumsi vitamin A dalam tubuh. Gejala-gejala
penyakit ini adalah kekeringan epithel biji mata dan kornea, karena glandula lacrimalis
menurun.terlihat selaput bola mata keriput dan kusam bila biji mata bergerak. Pada stadium
lanjut mata akan mengoreng karena sel-selnya menjadi lunak yang disebut keratomalacia dan
dapat menimbulkan kebutaan.
• Vitamin A berfungsi dalam proses melihat, proses metabolisme, dan proses reproduksi.
Ganguan yang diakibatkan karena kekurangan vitamin A yang menonjol adalah gangguan
proses melihat yang disebut zero-phalmia.

J. Penyakit Gondok Endemik


• Zat iodium merupakan zat gizi esensial bagi tubuh karena merupakan komponen gari hormon
thyroxin. Zat iodium tersebut dikonsenterasikan dalam kelenjar gondok (glandula thyroidea)
yang dipergunakan dalam sintetis hormone thyroxin.
• Kekurangan zat iodium ini berakibat kondisi hypothyroidisme (kekurangan iodium) dan tubuh
mencoba untuk mengkompensasi dengan menambah jaringan kelenjar gondok. Apabila
kelebihan zat iodium maka maka akan mengakibatkan gejala-gejala pada kulit yang disebut
iodium dramatis.

K. Kelompok Rentan Gizi


• adalah suatu kelompok dalam masyarakatyang paling mudah menderita gangguan kesehatan
atau rentan karena kekurangan gizi. Pada kelompok-kelompok umur tersebut berada pada
suatu siklus pertumbuhan atau perkembangan yang memerlukan zat-zat gizi dalam jumlah
yang lebih besar dari kelompok umur yang lain. Kelompok-kelompok rentan gizi ini terdiri dari :
a. Kelompok bayi, umur 0-1 tahun.
b. Kelompok di bawah lima tahun (balita) : 1-5 tahun.
c. Kelompok anak sekolah, umur 6-12 tahun.
d. Kelompok remaja, umur 13-20 tahun.
e. Kelompok ibu hamil dan menyusui
f. Kelompok usia lanjut atau lansia
• Bayi berada dalam masa pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat. Agar bayi
tumbuh dengan baik, zat-zat gizi yang sangat dibutuhkan ialah :
a. Protein, dibutuhkan 3-4 gram/kilogram berat badan.
b. Calcium (Cl)
c. Vitamin D, tetapi karena Indonesia berada di daerah tropis maka hal ini tidak begitu menjadi
masalah.
d. Vitamin A dan vitamin K yang harus diberikan sejak postnatal.
e. Fe (zat besi) diperlukan karena dalam proses kelahian sebagai Fe ikut terbuang.
• Kelompok Anak Balita merupakan kelompok umur yang paling menderita akibat gizi (KKP), dan
jumlahnya dalam populasi besar. Beberapa kondisi atau anggapan yang menyebabkan anak
balita ini rawan gizi dam rawan kesehatan adalah :
a. Anak balita baru berada dalam masa transisi dari makanan bayi ke makanan orang dewasa.
b. Biasanya anak balita sudah mempunyai adik, atau ibunya sudah bekerja pennuh shingga
perhatian ibu sudah kurang
c. Anak balita sudah mulai main di tanah dan sudah dapat main di luar rumahnya sendiri,
sehingga lebih terpapar dengan lingkungan yang kotor dan kondisi yang memungkinkan
untuk terinfeksi dengan berbagai macam penyakit.
d. Anak balita belum dapat mengurus dirinya sendiri, termasuk dalam memilih makanan.
Dipihak lain ibunya sudah tidak begitu memperhatikan lagi makanan anak balita, kareena
dianggap sudah dapat makan sendiri.
• Kelompok Anak Sekolah mempunyai kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan
kesehatan anak balita. Masalah-masalah yang akan timbul pada kelompok ini, antara lain :
a. Berat badan rendah.
b. Defisiensi Fe (kurang darah).
c. Defisiensi vitamin E.
• Kelompok Remaja
Pertumbuhan anak remaja pada kelompok ini sanagat pesat, kemudian kegiatan mereka
berkaitan dengan kegiatan jasmani termasuk olahraga juga pada puncaknya. Oleh sebab itu,
apabila konsumsi makanan tidak seimbang dengan kebutuhan kalori untuk ppertumbuhan dan
kegiatan-kegiatannya, maka akan terjadi defisiensi yang berakhir menghambat
pertumbuhannya. Pada remaja putri mulai terjadi menarche (awal menstruasi), yang berarti
mulai terjadi pembuangan Fe.
• Kelompok Ibu Hamil
Peningkatan metabolisme berbagai zat gizi pada ibu hamil memerlukan peningkatan suplai
vitamin, terutama thiamin, reboflafin, vitamin A, viatamin D. kebutuhan berbagai mineral,
khususnya Fe dan Calsium juga menigkat. Apabila kebutuhan gizi ibu tidak terpenuhi, maka
akan terjadi BBLR, Kelahiran premature, dan Lahir dengan berbagai kesulitan, dan lahir mati.
• Ibu Menyusui
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan utama bayi. Oleh sebab itu, maka untuk menjamin
kecukupan ASI bagi bayi, makanan ibu yang sedang menyusui harus diperhatikan. Sekresi ASI
rata-rata 800 – 850 mililiter per hari, dan mengandung kalori 60 – 65 kalori, 1,0 – 1,2 gram, dan
lemak 2,5 – 3,5 gram setiap 100 milimeter. Zat-zat ini diambil dari tubuh ibu, dan harus
digantikan dengan suplai makanan ibu sehari-hari. Untuk itu, ibu yang sedang menyusui
memerlukan tambahan 800 kalori per hari dan di tambah protein 25 gram per hari, selain
kebutuhan ibu bila tidak menyusui.
• Kelompok Usia Lanjut (Usila)
disarankan seseorang yang berada di usia ini mengkonsumsi makanan yang mudah dicerna
dan tidak memberatkan fungsi kelenjar pencernaan. Keperluan energi pada usila sudah
menurun. Oleh sebab itu, konsuumsi makanan untuk usila secara kuantitas tidak sama dengan
kelompok rentan lainnya. Yang terpenting pada kelompok ini adalah makanan yang berkulitas,
artinya keseimbangan zat gizi harus dijaga. Kegemukan pada usila sangat merugikan, karena
beresiko terkena penyakit, seperti kardiovasikuler, diabetes mellitus, hiperteni, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai