PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah kekurangan gizi merupakan masalah kesehatan tertinggi di dunia,
terutama di negara – negara berkembang. Data statistik dari pada United Nation Foods
and Agriculture Organization (FAO, menyatakan bahwa kekurangan gizi di
dunia mencapai 1,$2 milyar orang yaitu kira&kira 15 populasi dunia dan
sebagian besar
berasal dari negara berkembang. Anak – anak adalah golongan yang sering mengalami
masalah kekurangan gizi. )ira – kira setengah daripada 1$,* +uta anak yaitu kira&kira 5
+uta anak meninggal setiap tahun akibat kekurangan gizi. 1
Menurut data dari pada orld Hunger Organization, terdapat empat +enis masalah
kekurangan gizi utama dan berpengaruh pada golongan berpendapatan rendah di negara
berkembang. Masalah gizi utama tersebut adalah )urang nergi /rotein ()/, Anemia
0izi 1esi (A01, )urang 2itamin A ()2A dan 0angguan Akibat )ekurangan 3odium
(0A)3 (orld Hunger Organization,2$$*. Masalah malnutrisi pada anak usia bawah
lima tahun dapat mengganggu proses tumbuh kembang secara 4isikal maupun mental dan
ini dapat memberikan dampak yang negati4 pada sumber daya manusia pada masa
mendatang. 1erdasarkan data 5iset )esehatan Dasar (riskesdas Nasional Departemen
)esehatan 5epublik 6ndonesia tahun 2$$7 menun+ukkan bahwa pre8alensi gizi buruk
nasional berdasarkan presentase berat badan per umur (119U pada anak balita mencapai
5,: dan gizi kurang sebesar 1; (<aporan 5iset )esehatan Dasar Nasional,2$$7. Data
5iset )esehatan Dasar (5iskesdas 2$1;, pre8alensi balita gizi buruk dan kurang di
6ndonesia mencapai 1*,= persen. Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan data
5iskesdas 2$1$ sebesar 17,* persen dan 5iskesdas 2$$7 sebesar 1>,:.2
Menurut HO lebih dari 5$ kematian bayi dan anak terkait dengan gizi
kurang dan gizi buruk, oleh karena itu masalah gizi perlu ditangani secara cepat dan
tepat.Salah satu cara untuk menanggulangi masalah gizi kurang dan gizi buruk adalah
dengan men+adikan tatalaksana gizi buruk sebagai upaya menangani setiap
kasus yang ditemukan. /ada saat ini seiring dengan perkembangan ilmu dan
teknologi tatalaksana
1
gizi buruk menun+ukkan bahwa kasus ini dapat ditangani dengan dua pendekatan. 0izi
2
buruk dengan komplikasi (anoreksia, pneumonia berat, anemia berat, dehidrasi berat,
demam tinggi dan penurunan kesadaran harus dirawat di rumah sakit,
/uskesmas
perawatan, /usat /emulihan 0izi (//0 atau @herapeutic Feeding enter
(@F, sedangkan gizi buruk tanpa komplikasi dapat dilakukan secara rawat +alan.
/enanganan gizi buruk secara rawat +alan dan rawat inap merupakan +awaban terhadap
pelaksanaan Standar /elayanan Minimal (S/M 1idang /erbaikan 0izi, yaitu setiap
anak gizi buruk yang ditemukan harus mendapatkan perawatan sesuai dengan standar.
Untuk melakukan
penanganan anak gizi buruk secara rawat +alan dan rawat inap diperlukan buku pedoman
/elayanan Anak 0izi 1uruk.;
3
BAB II
4
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
0izi buruk merupakan status kondisi seseorang yang kekurangan nutrisi, atau
nutrisinya di bawah standar rata – rata. Status gizi buruk dibagi men+adi tiga bagian,
yaitu gizi buruk karena kekurangan protein disebut kwashiorkor, marasmus, dan
marasmus kwashiorkor. 0izi buruk ini biasanya ter+adi pada anak balita bawah lima
tahun dan dapat mengganggu proses tumbuh kembang secara 4isikal maupun mental. :,5,=
B. KLASIFIKASI
@erdapat ; tipe gizi buruk adalah marasmus, kwashiorkor, dan marasmus
kwashiorkor.:,5,=
1. Marasmus
Marasmus adalah gangguan gizi karena kekurangan karbohidrat. 1erikut
adalah ge+ala pada marasmus adalahB
5
protein dan +uga energi untuk pertumbuhan yang normal. /ada penderita demikian
6
disamping menurunnya berat badan C =$ dari normal memperlihatkan tanda –
tanda kwashiorkor, seperti edema, kelainan rambut, kelainan kulit, sedangkan
kelainan biokimiawi terlihat pula.
&. PATOFISIOLO(I
Malnutrisi merupakan suatu sindrom yang ter+adi akibat banyak 4aktor. Faktor –
aktor ini dapat digolongkan atas tiga 4aktor penting yaitu tubuh sendiri (host, agent
(kuman penyebab, en8ironment (lingkungan. Memang 4aktor diet makan memegang
peran penting tetapi 4aktor lain menentukan. Marasmus adalah sebuah mekanisme
adaptasi tubuh terhadap kekurangan energi dalam waktu yang lama. Dalam keadaan
kekurangan makanan, tubuh selalu berusaha untuk mempertahankan hidup dengan
memenuhi kebutuhan pokok atau energi. )emampuan tubuh untuk
mempergunakan karbohidrat,protein dan lemak
merupakan hal yangsangat penting untuk mempertahankan kehidupan, karbohidrat
(glucosa dapat dipakai oleh seluruh +aringan tubuh sebagai bahan bakar, tetapi
kemampuan tubuh untuk menyimpan karbohidrat sangat sedikit. Akibatnya
katabolisme protein ter+adi setelah beberapa +am dengan menghasilkan asam
amino yang segera diubah +adi karbohidrat di hepar dan di gin+al. Selama kurangnya
asupan makanan, +aringan lemak akan dipecah +adi asam lemak, gliserol dan keton.
Setelah lemak tidak mencukupi kebutuhan energi maka otot dapat mempergunakan
asam lemak dan keton sebagai sumber energi kalau kekurangan makanan. /ada akhirnya
setelah semua tidak dapat memenuhi kebutuhan akan energi lagi, protein akan dipecah
untuk memenuhi kebutuhan metabolisme basal tubuh. /roses ini ber+alan menahun, dan
merupakan respon adaptasi terhadap ketidakcukupan asupan
=,7,>,*
energi dan protein.
D. FAKTO) (I*I BU)UK
Ada 2 4aktor penyebab dari gizi buruk adalah sebagai berikut B
1. /enyebab <angsung, kurangnya +umlah dan kualitas makanan yang
dikonsumsi, menderita penyakit in4eksi, cacat bawaan dan menderita penyakit
kanker. Anak yang mendapat makanan cukup baik tetapi sering diserang atau
demam
akhirnya menderita kurang gizi.
2. /enyebab tidak langsung, ketersediaan pangan rumah tangga, perilaku,
pelayanan kesehatan. Sedangkan 4aktor kesehatan, ada 4aktor lainyaitu
7
masalah utama gizi
buruk adalah kemiskinan, pendidikan rendah, ketersediaan pangan dan
kesempatan ker+a. Secara garis besar gizi buruk disebabkan oleh karena
asupan
8
makanan yang kurang atau anak sering sakit, atau terkena in4eksi. Asupan
makanan yang kurang disebabkan oleh berbagai 4aktor, antara lain tidak
tersedianya makanan secara adekuat, anak tidak cukup salah mendapat makanan
bergizi seimbang, dan pola makan yang salah. )ekurangan gizi
merupakan suatu keadaan dimana ter+adi kekurangan zat – zat gizi
ensensial, yang bisa disebabkan oleh asupan yang kurang karena
makanan yang +elek atau
penyerapan yang buruk dari usus (malabsorbsi, penggunaan berlebihan dari
zat – zat gizi oleh tubuh, dan kehilangan zat – zat gizi yang abnormal melalui
diare, pendarahan, gagal gin+al atau keringat yang berlebihan. =
E. KOMPLIKASI
)eadaan malnutrisi marasmus dapat menyebabkan anak mendapatkan penyakit
penyerta yang terkadang tidak ringan apabila penatalaksanaan marasmus tidak segera
dilakukan. 1eberapa keadaan tersebut ialah B=
1. N#ma
Noma merupakan penyakit yang kadang – kadang menyertai malnutrisi
tipe marasmus – kwashiorkor. Noma atau stomatitis gangraenosa merupakan
pembusukan mukosa mulut yang bersi4at progresi4 sehingga dapat menembus
pipi. Noma dapa ter+adi pada malnutrisi berat karena adanya penurunan daya
tahan tubuh. /enyakit inimempunyai bau yang khas dan tercium dari +arak
beberapa meter. Noma dapat sembuh tetapi menimbulkan bekas luka yang
idakdapat hilang seperti lenyapnya hidung atautidak dapat menutupnya mata
karena proses 4ibrosis.
2. +er#ftalmia
/enyakit ini sering ditemukan pada malnutrisi yang berat terutama pada
tipe marasmus – kwashiorkor. /ada kasus malnutrisi ini 8itamin A serum sangat
rendah sehingga dapat menyebabkan kebutaan. Oleh karena itu setiap anak
dengan malnutrisi sebaiknyadiberikan 8itamin A baik secara parenteral maupun
oral, ditambah dengan diet yang cukup mengandung 8itamin A.
$. Tuberkul#sis
/ada anak dengan keadaan malnutrisi berat, akan ter+adi
penurunan kekebalan tubuh yang akan berdampak mudahnya terin4eksi kuman.
Salah satyunya adalah mudahnya anak dengan malnutrisi berat terin4eksi
kuman mycobacterium tuberculosis yang menyebabkanpenyakit tuberkulosis.
9
. Sir#sis he/atis
10
Sirosis hepatis ter+adi karena timbulnya perlemakan dan penimbunan
lemak pada saluran portal hingga seluruh parenkim hepar tertimbun lemak.
/enimbunan lemak ini +uga disertai adanya i4eksi pada hepar seperti hepatitis
yang menimbulkan penyakit sirosis hepatis pada anak dengan malnutrisi berat.
0. Hi/#termia
In5eks Kateg#ri
Ambang Batas
Status (i6i
11
0izi b uruk C&; S D
12
0izi baik &2 SD sampai dengan 2
SD 0izi le bih E2 S D
@inggi E2 SD
0emuk E2 SD
Obesitas E2 S D
(. PEN&E(AHAN
@indakan pencegahan terhadap marasmus dapat dilaksanakan dengan baik bila
penyebabnya diketahui. Usaha – usaha tersebut memerlukan sarana dan prasarana
kesehatan yang baik untuk pelayanan kesehatan dan penyuluhan gizi. 1eberapa
diantaranya ialah B=
1. /emberian AS6 sampai umur 2 tahun merupakan sumber energi yang paling baik
untuk bayi.
2. Ditambah dengan pemberian makanan tambahan bergizi dan berprotein serta
energi tinggi pada anak se+ak umur = bulan ke atas.
13
;. /encegahan penyakit in4eksi, dengan meningkatkan kebersihan lingkungan dan
kebersihan perorangan.
:. /emberian imunisasi.
5. /enyuluhan9pendidikan gizi tentang pemberian makanan yang adekuat merupakan
usaha pencegahan +angka pan+ang.
=. /emantauan yang teratur pada anak balita di daerah yang endemis, kurang gizi,
dengan cara penimbangan berat badan tiap bulan.
7. Meningkatkan hasil produksi pertanian agar persediaan makanan mencukupi.
>. Melakukan program transmigrasi ke daerah lain agar ter+adi
pemerataan
penduduk.
*. Memperbaiki in4rastruktur pemasaran dan mensubsidi harga bahan makanan.
1$. Meningkatkan hasil produksi pertanian agar persediaan makanan mencukupi.
H. PENATALAKSANAAN
@u+uan pengobatan pada penderita marasmus adalah pemberian diet tinggi kalori
dan tinggi protein serta mencegah kekambuhan. /ederita marasmus tenpa komplikasi
dapat berobat +alan asal diberi penyuluhan mengenai pemberian makanan yang
baik,
sedangkan penderita yang mengalami komplikasi serta dehidrasi, syok , asidosis dan lain
– lain perlu mendapat perawatan dirumah sakit. /enatalaksanaan yang dirawat di 5S
dibagi dalam dua 4ase.
Fase initial, tu+uan yang diharapkan adalah untuk menangani atau
mencegah hipoglikemia, hipotermia, dan dehidrasi. @ahap awal yaitu 2: – :>
+am pertama merupakan masa kritis, yaitu tindakan menyelamatkan +iwa, antara
lain mengokersi keadaan dehidrasi atau asidosis dengan pemberian cairan intra8ena.
airan yang diberikan adalah larutan Darrow 0lucosa atau 5ingger <actat Detrose
5. airan diberikan sebanyak 2$$ ml9kg 119hari. Mula – mula diberikan =$ ml9kg
11 pada : – >
+am pertama. )emudian 1:$ ml sisanya diberikan dalam 1= – 2$ +am berikutnya.
Hipotermia ditandai dengan suhu tubuh yang rendah dibawah ;=,$ $. /ada keadaan ini
anak harus dihangatkan. ara yang dapat dilakukan adalah ibu atau orang dewasa lain
mendekap anak didadanya lalu ditutupi selimut (metode kanguru. /erlu di+aga agar
anak
tetap berna4as.
Semua anak menurut HO, diberikan antibiotik untuk mencegah komplikasi
14
yang bersi4at in4eksi, namun pemberian antibiotik yang spesi4ik tergantung dari
diagnosis, keparahan, dan keadaan klinis dari anak tersebut. /ada anak diatas 2 tahun
diberikan obat anti parasit sesuai protocol. @ahap kedua yaitu penyesuaian, sebagian
besar penderita tidak memerlukan koreksi cairan dan elektrolit, sehingga dapat langsung
15
dimulai dengan penyesuaianterhadap pemberian makanan. /ada hari – hari pertama
+umlah kalori yang diberikan sebanyak ;$ – =$ kalori9kg 119hari atau rata – rata 5$
kalori9kg 119hari, dengan protein 1 – 1,5g9kg 119hari. Gumlah ini dinaikan berangsur –
angsur tiap 1 – 2 hari mencapai diet tinggi kalori tinggi protein ini lebih kurang 7 – 1$
hari. aktu yang diperlukan untuk mencapai diet tinggi kalori tinggi protein 7& 1$ hari.
airan yang diberikan sebanyak 15$ ml9kg 119hari. Formula yang diberikan dalam tahap
ini adalah F&75 yang mengandung 75 kalori91$$ ml dan $,* protein91$$ ml yang
diberikan terus – menerus setiap 2 +am.
/emberian 8itamin dan mineral yaitu 8itamin A diberikan sebanyak 2$$.$$$ i.u
peroral atau 1$$.$$$ i.u im pada hari pertama kemudian pada hari kedua diberikan 2$$.
$$$ i.u oral. 2itamin A diberikan tanpa melihat ada atau tidaknya ge+ala de4isiensi
8itamin A untuk mencegah ter+adinya ero4talmia karena pada kasus ini kadar 8itamin
A serum sangat rendah. Mineral yang perlu ditambahkan adalah ), sebanyak 1 &2
meH9kg 119hari962 atau dalam bentuk preparat oral 75 – 1$$ mg9kg 119hari dan
Mg brupa MgSO: 5$ $,25 ml9kg 119hari atau magnesium oral ;$ mg9kg
119hari. Dapat diberikan 1 mi 8itamin 1 (6 dan 1 ml 8it. (6M, selan+utnya
diberikan preparat oral
atau dengan diet.
Fase rehabilitasi, dimulai saat na4su makan anak meningkat dan in4eksi yang ada
berhasil ditangani. Formula F&75 diganti men+adi F&1$$ yang dikurangi kadar
gulanya untuk mengurangi osmolaritasnya. Genis makanan yang memenuhi syarat untuk
penderita malnutrisi berat ialah susu dan diberikan bergantian dengan F&1$$. Dalam
penilaian +enis makanan perlu diperhatikan berat badan penderita. Dian+urkan untuk
memakai pedoman
11 kurang dari 7 kg diberikan makanan untuk bayi dengan makanan utama ialah susu
4ormula atau susu yang dimodi4ikasi, secara bertahap ditambahkan makanan lumat dan
makanan lunak. /enderita dengan 11 di atas 7 kg diberikan makanan untuk anak diatas 1
tahun dalam bentuk cair kemudian makanan lunak dan makanan padat. Sepuluh langkah
tatalaksana gizi buruk yaitu B
1. Mencegah dan mengatasi hipoglikemia
2. Mencegah dan mengatasi hipotermia
;. Mencegah dan mengatasi dehidrasi
:. Memperbaiki gangguan keseimbangan elektrolit
5. Mengobati in4eksi
16
=. Memperbaiki zat gizi mikro
7. Memberikan makanan untuk stabilisasi dan transisi
17
>. Memberikan makanan untuk tumbuh ke+ar
*. Memberikan stimulasi tumbuh kembang
1$. Mempersiapkan untuk tindak lan+ut di rumah
/ada pasien dengan gizi buruk dibagi 2 4ase yang harus dilalui yaitu 4ase
stabilisasi (hari 1 & 7, 4ase transisi (hari > & 1:, 4ase rehabilitasi (minggu ke ; & =,
ditambah 4ase tindak lan+ut (minggu ke 7 & 2=. /ada 4ase tindak lan+ut
dapat dilakukandirumah, dimana anak secara berkala (1 minggu9kali berobat
+alan ke
/uskesmas atau 5umah Sakit.=,7,>,*,1$
I. P)O(NOSIS
/rognosis pada penyakit ini buruk karena banyak menyebabkan kematian dari
penderitanya akibat in4eksi yang menyertai penyakit tersebut, tetapi prognosisnya dapat
dikatakan baik apabila malnutrisi tipe marasmus ini ditangani secara tepat dan tepat.
)ematian dapat dihindarkan apabila dehidrasi berat dan penyakit in4eksi kronis lain
BAB III
KESIMPULAN DAN
18
SA)AN
19
maupun yang berkembang seperti 6ndonesia dan lainnya. /re8alensi tertinggi terdapat pada anak
– anak dibawah umur 5 tahun (balita. /ada kondisi ini ditemukan berbagai macam keadaan
patologis disebabkan kekurangan energi maupun protein dalam tingkat yang bermacam –
macam. Akibat dari konsisi tersebut, ditemukan malnutrisi dari dera+at yang ringan hingga berat.
/ada keaadaan yang sangan ringan tidak ditemukan kelainan dan hanya didapatkan
pertumbuhan yang kurang sedangkan kelainan biokimiawi dan ge+ala klinis tidak terlihat.
/ada keadaan yang
berat ditemukan dua tipe malnutrisi yaitu marasmus dan kwashiorkor, serta diantara keduanya
terdapat suatu keadaan dimana ditemukan pencampuran ciri – ciri kedua tipe malnutrisi
tersebut yang dinamakan marasmus – kwashiorkor. Masing – masing dari tipe itu mempunyai
ge+ala – ge+ala yang khas. /ada semua dera+at maupun malnutrisi ini mempunyai
persamaan bahwa adanya gangguan pertumbuhan pada penderitanya. 1anyak 4aktor yang
mempengaruhi ter+adinya malnutrisi pada anak, terutama adalah peranan diet sehari – hari yang
kurang mencukupi kebutuhan gizi seimbang anak pada masa usia pertumbuhan, adanya
penyakit penyerta yang
memperburuk keadaan gizi serta peranan sosial ekonomi yang mempunyai peranan tinggi
terutama kemiskinan dalam hal mempengaruhi status gizi seseorang. 0e+ala klinis yang timbul
kekurangan gizi tipe marasmus mempunyai gambaran yang khas dalam hal membedakannya
dengan kekurangan gizi tipe kwashiorkor. /ada tipe marasmus, ge+ala klinis yang lebih
menon+ol
bahwa penderita terlihat wa+ahya seperti orang tua, dan anak yang sangat kurus karena
hilangnya sebagian besar lemak dan atro4i dari otot – ototnya. Sedangkan pada kwashiorkor,
ge+ala klinis yang lebih terlihat adalah penampilannya yang gemuk disertai adanya edema
ringan maupun
berat dan adanya asites dikarenakan kekurangan protein, disamping itu +uga terlihat perubahan
warna rambut men+adi merah seperti rambut pada +agung serta mudah dicabut. /engobatan
marasmus adalah dengan pemberian diet tinggi protein disertai pemberian cairan untuk
menanggulangi dehidrasi +ika ada. Selain itu +uga diberikan 8itamin A untuk
mencegah ter+adinya kebutaan pada matanya dan pemberian mineral lain untuk membantu
meningkatkan gizi penerita. /enyakit ini mempunyai komplikasi dari yang ringan seperti in4eksi
traktus urinarius hingga yang berat seperti tuberkulosis. /enatalaksanaanya dilakukan secara
20
bersama – sama dengan memperbaiki keadaan gizinya. alaupun prognosisnya terlihat buruk
tetapi dengan
penanganan yang cepat dan tepat dapat menghindarkan penderitanya dari kematian.
SA)AN
21
/enyakit marasmus merupakan penyakit kekurangan gizi yang banyak sekali
ter+adi di6ndonesia dan terutama ter+adi pada anak – anak. Gika kondisi ini dibiarkan berlarut
– larut maka akan banyak sekali anak 6ndonesia yang terhambat perkembangan dan
pertumbuhannya dalam menatap masa depannya, sehingga diperlukan usaha untuk
menanggulangi permasalahan tersebut, diantaranya adalah B
2. Orang tua harus lebih memperhatikan asupan makanan anak – anaknya apakah
makanan yang diberikan sudah mencukupi nutrisi yang dibutuhkandalam masa
perkembangannya, selain itu orang tua harus memeriksakan kesehatan anaknya ke
pusat pelayanan kesehatan seperti posyandu atau puskesmas secara rutin.
DAFTA) PUSTAKA
5. /ud+iadi Solihin. /enyakit )/ ()urang nergi dan /rotein dari 6lmu 0izi
)linis pada anak disi keempat. Fakultas )edokteran Uni8ersitas 6ndonesia,
Gakarta B 2$$5.
=. @atalaksana 0izi 1uruk. httpB99repository.usu.ac.id
*. rdy Nicko. 1agan @atalaksana Anak 0izi 1uruk. 1uku 6. Direktorat 1ina
0izi&Direktorat Genderal 1ina 0izi dan )6A. etakan keenam 2$11.
23