Anda di halaman 1dari 30

Journal Reading

Update on Atopic Dermatitis: Diagnosis, Severity


Assessment, and Treatment Selection

Andi Deby Dettialangi Tenri


Joes Meyerisen
Muhamad Tody Irawan
Qonita Fitriyani Rustan
Millatul Fahiroh Thohir
Ongky Harianto
Pembimbing
dr. Imanda Jasmine Siregar,Sp.KK,FINS-DV

SMF
RSUD Drs. H. Amri Tambunan
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SUMATERA UTARA MEDAN
2022
Pendahuluan
Dermatitis atopic→ salah satu penyakit inflamasi yang
paling umum dengan angka kejadian sebesar 13% pada
anak anak dan kurang lebih 7% pada dewasa di Amerika
Serikat.

Pengobatan → target pengobatan crisaborole dan


dupilumab telah terbukti sejak 2016
Tujuan Penelitian
Memberikan gambaran umum dermatitis Atopi dan
langkah-langkah dalam diagnosis klinis dan penilaian
keparahan, bersama dengan diskusi tentang
pendekatan tradisional dan yang lebih baru untuk
mengelola penyakit yang mencakup agen topikal dan
sistemik yang ditargetkan.
Metode Penelitian
Desain Penelitian: deskriptif observasional
Waktu dan Tempat Penelitian: 01 Agustus 2020, Los
Angeles
Jumlah Sampel: 2 sampel (1 sampel anak berumur 6
bulan, 1 sampel orang tua berumur 68 tahun) Sampel di
ambil dari 2 pasien dengan keluhan Dermatitis Atopi
Metode Penelitian
Kriteria Inklusi: anak anak dan dewasa dengan
dermatitis Atopi
Kriteria Eksklusi: tidak dijelaskan
Metode Penelitian
Cara Kerja:
Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan
untuk dipecahkan melaluli metode deskriptif
Membatas dan merumuskan permasalahan secara jelas
Menentukan tujuan dan manfaat penelitian
Melakukan studi Pustaka yang berkaitan dengan
permasalahan
Metode Penelitian
Menentukan kerangka berpikir dan pertanyaan penelitian
Mendesain metode penelitiaan yang hendak di gunakan
dalam metode penelitian
Mengumpulkan mengorganisasi menganalisis data
Membuat laporan penelitian.
Analisis Data
Data dimasukkan berupa laporan kasus yang
terjadi pada pasien anak usia 6 bulan dan Wanita
usia 68 tahun.
Hasil
Penelitian
Dua perawatan baru yang menargetkan jalur penyakit
tertentu (crisaborole dan dupilumab) sekarang disetujui FDA.
Crisaborole adalah pilihan potensi rendah yang baik untuk
pasien dengan DA, tetapi rasa terbakar dan menyengat yang
terkait sering membatasi penggunaannya, dan tidak
diindikasikan untuk AD berat. Sebaliknya, dupilumab adalah
pilihan yang sangat baik dan sangat efektif untuk remaja dan
orang dewasa dengan AD sedang hingga berat. Lebih banyak
perawatan sedang dalam perjalanan, menawarkan bantuan
dan harapan kepada pasien dan perawat.
Diskusi
Penelitian ini menyajikan hasil perbandingan efektivitas
penggunaan crisaborole dan dupilamid pada anak-anak
dan dewasa.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa Crisaborole
merupakan pilihan potensi rendah terbaik untuk pasien
dengan dermatitis Atopi namun tidak diindikasikan
dengan severe Dermatitis Atopi. Sedangkan dupilumab
merupakan pilihan efektif untuk remaja dan dewasa
dengan moderate-severe Dermatitis Atopi.
Diskusi
Dalam penelitian ini terdapat perbedaan secara signifikan
pada kelompok anak dan dewasa baik itu efektivitas dan
efek samping obat.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Elaine et al dimana pemberian terapi dupilumab
menyebabkan perbaikan indeks skor keparahan lesi
pasien dermatitis atopik sedang hingga berat serta
peningkatan kualitas hidup pasien dermatitis atopik
sedang hingga berat.
Kesimpulan
Dermatitis Atopi sering terjadi pada bayi dan anak kecil,
dapat bertahan seumur hidup, dan dapat menandakan
timbulnya alergi dan kriteria asma di kemudian hari.
Dermatitis Atopi pada orang dewasa mungkin onset masa
kanak-kanak atau dewasa, dengan presentasi yang lebih
dominan di masa dewasa yang dapat membuat diagnosis
menjadi sulit.
Kesimpulan
Dua perawatan baru telah disetujui FDA diantaranya
Crisaborole adalah pilihan potensi rendah yang baik untuk
pasien dengan Dermatitis Atopi dan tidak diindikasikan
untuk Dermatitis Atopi berat.
Dupilumab adalah pilihan yang efektif untuk remaja dan
orang dewasa dengan Dermatitis Atopi sedang hingga
berat.
Analisis PICO
P (Patient) – bayi laki-laki berusia 6 bulan dan Wanita
berusia 68 tahun
I (Intervention) – kelompok pertama diberikan
crisaborole dan dupilumab injeksi pada usia diatas 12
tahun kelompok kedua diberikan crisaborole dan
dupilumad injeksi
Analisis PICO
C (Comparison) – Membandingkan efektivitas
crisaborole dan dupilumab pada pasien anak-anak dan
dewasa.
O (Outcome) – Crisaborole merupakan pilihan potensi
rendah terbaik untuk pasien dengan dermatitis Atopi
namun tidak diindikasikan dengan Dermatitis Atopi
Berat. Sedangkan dupilumab merupakan pilihan efektif
untuk remaja dan dewasa dengan Dermatitis Atopi
sedang hingga berat.
Critical Review
Apakah penelitian tersebut membahas suatu permasalahan secara
jelas dan terfokus?


ya (-) tidak (-) tidak dapat disimpulkan ( )

Komentar:
pada penelitian ini hanya terfokus pada 2 kelompok kasus yaitu anak
anak dan dewasa. Selain itu, tidak digambarkan secara jelas kriteria
eksklusi pada penelitian ini.
Critical Review
Apakah metode penelitian yang digunakan sudah tepat untuk
menjawab pertanyaan penelitian?


ya ( ) tidak (-) tidak dapat disimpulkan (-)

Komentar:
penelitian deskriptif observasional dilakukan dengan tujuan utama
untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara obyektif
yaitu untuk mengetahui dan membandingkan efektivitas crisaborole
dan dupilumab pada diagnosis, penilaian keparahan dan pilihan tata
laksana pada Dermatitis Atopi.
Critical Review
Apakah pemilihan sampel dilakukan dengan tepat? Apakah ada
potensi bias seleksi yang akan mempengaruhi generalisasi penelitian?


ya ( ) tidak (-) tidak dapat disimpulkan (-)

Komentar:
Dalam penelitian ini telah menggunakan purposive sampling dimana
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu
sehingga mengurangi kemungkinan bias terhadap hasil penelitian.
Critical Review
Apakah pengukuran dalam penelitian dilakukan dengan akurat
untuk menghindari bias?


ya ( ) tidak (-) tidak dapat disimpulkan (-)

Komentar:
Dalam penelitian ini pengukuran menggunakan metode objektif,
dimana pengukuran dilakukan dengan diobservasi selama paling
lama 6 bulan.
Critical Review
Apakah metode pengumpulan data sudah tepat?


ya ( ) tidak (-) tidak dapat disimpulkan (-)

Komentar:
Dalam penelitian ini untuk pengukuran terhadap sampel dilakukan
berdasarkan kasus yang terjadi di Nottingham university dan The
American Academy of Allergy, Asthma and Immunology, pada bulan
Agustus 2020. Namun untuk pengumpulan data tidak dijelaskan secara
rinci. Dan alat bantu yang digunakan tidak dijelaskan secara rinci.
Critical Review
Apakah data telah dianalisis secara teliti?


ya ( ) tidak (-) tidak dapat disimpulkan (-)

Komentar:
Grafik sudah dapat digunakan untuk pembahasan dan penarikan
kesimpulan. Pada grafik 1 menunjukan perbaikan yang signifikan
pada pemberian crisaborole dan demikian pada grafik 2 menunjukan
perbaikan yang menjanjikan dengan pemberian terapi dupilumab.
Critical Review
Bagaimana hasil penelitian ditampilkan dan apa hasil utama dari
penelitian tersebut?


ya ( ) tidak (-) tidak dapat disimpulkan (-)

Komentar:
Hasil utama penelitian : Dua perawatan baru telah disetujui FDA
diantaranya Crisaborole adalah pilihan potensi rendah yang baik untuk
pasien dengan Dermatitis Atopi dan tidak diindikasikan untuk Dermatitis
Atopi berat.
Dupilumab adalah pilihan yang efektif untuk remaja dan orang dewasa
dengan Dermatitis Atopi sedang hingga berat.
Critical Review
Apakah ada pernyataan kesimpulan yang jelas?


ya ( ) tidak (-) tidak dapat disimpulkan (-)

Komentar:
Hasil penelitian dinyatakan secara eksplisit, dimana Crisaborole dan
Dupilumab memiliki peran yang menjanjikan dalam mengurangi
gejala Dermatitis Atopi secara bertahap.
Critical Review
Apakah hasil penelitian aplikatif untuk permasalahan di Indonesia?


ya ( ) tidak (-) tidak dapat disimpulkan (-)

Komentar:
Generalisasi akan sulit namun karena penelitian tentang pemberian
crisaborole dan dupilumab telah dilakukan di Indonesia dan
bermakna maka penelitian ini dapat diaplikasikan di Indonesia
Critical Review
Apakah hasil penelitian ini bermakna?


ya ( ) tidak (-) tidak dapat disimpulkan (-)

Komentar:
Fokusnya terbatas, karena pada penelitian ini hanya terbatas pada
pasien anak usia 6 bulan dan dewasa usia 68 tahun.
Referensi
Fishbein, A. B., Silverberg, J. I., Wilson, E. J., & Ong, P. Y. (2020).
Update on atopic dermatitis: Diagnosis, Severity Assessment, and
treatment selection. The Journal of Allergy and Clinical Immunology:
In Practice, 8(1), 91–101. https://doi.org/10.1016/j.jaip.2019.06.044
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai