Dokter Muda:
Anjar Junia Puspita 2118012181
Mahala Ramah Sari 2118012226
Clinton Arga Napitupulu 2118012207
Dinda Aulia Khairani 2118012177
Febrina Aulia Natasya 2118012215
OUTLINE :
01 Abstrak
05 Pembahasan
02
Pendahulua
n
06 PICO
03 Metode
07 VIA
04 Hasil
Abstra
01
k
Suplementasi vitamin D disertai pengobatan memberikan hasil klinis yang baik
pada dermatitis atopik ringan dan sedang. Namun, potensi manfaat vitamin D
pada kasus yang lebih berat masih belum jelas.
Hasil akhir penelitian ini adalah perubahan rata-rata skor Area Eksim dan Indeks
Keparahan (EASI) dan persentase rata-rata perubahan skor EASI dari awal
hingga minggu ke-12. 86 subjek penelitian menyelesaikan penelitian.
Kelompok perlakuan memiliki indeks serum vitamin D-25 hydroxy yang lebih
signifikan (P < 0,001) dibandingkan dengan kelompok kontrol pada minggu ke-12.
Rata-rata skor EASI secara signifikan lebih rendah pada kelompok perlakuan
dibandingkan dengan kelompok kontrol (P = 0,035).
Double blind
Plasebo
Pasien periode :
6 Juni – 1 September 2018
Kriteria Inklusi :
Kriteria Eksklusi :
Kelainan kulit serius selain DA
Penggunaan kortikosteroid sistemik atau obat antiinflamasi
Suplementasi vitamin D sebelumnya
Menerima antibiotik oral atau topikal atau penghambat
kalsineurin topikal setidaknya selama 1 minggu sebelum
pendaftaran
Masalah penyerapan usus yang diketahui
Adanya infeksi kulit aktif pada awal penelitian
Adanya penyakit hati dan / atau ginjal yang diketahui
1. Peserta dialokasikan dalam rasio 1:1 untuk menerima vitamin D3 1600
IU/hari atau kelompok plasebo, ditambah terapi awal krim
hidrokortison topikal 1% dua kali sehari selama 3 bulan.
2. Peneliti menggunakan generator nomor acak komputer untuk
membentuk daftar alokasi untuk dua kelompok pembanding.
3. Kelompok intervensi disembunyikan dalam amplop bernomor
berurutan, disegel dan tidak diketahui oleh pasien dan peneliti.
4. Dosis maksimal untuk vitamin D3 adalah 3000 IU/d pada anak-anak
usia 4-8 tahun, dan 4000 IU/d pada remaja dan orang dewasa.
5. Jenis intervensi disembunyikan dari pasien dan penieliti.
6. Riwayat diet mengenai sumber vitamin D juga diperhatikan, tidak
ada perbedaan yang signifikan antar kelompok, dan diet stabil selama
penelitian.
7. Seorang dokter spesialis kulit anak bertugas melakukan evaluasi
klinis pada awal dan akhir penelitian.
8. Pada awal penelitian, data demografi pasien, analisis laboratorium,
dan karakteristik klinis dikumpulkan.
3.3 Analisis 25(OH) D Serum
3 kelompok yaitu :
Defisiensi (<20 ng/mL)
Kurang (21-29 ng/mL)
Cukup (>30ng/mL).
3.4 Penilaian Klinis
0 almost clear
0,1-1 clear
1,1-7 mild Pasien dievaluasi selama 4 minggu
7,1-21 moderate
21,1-50 severe
50-72 very severe
3.5 Hasil
Pada akhir penelitian, persentase rata-rata perubahan dari awal dalam skor
EASI secara signifikan lebih besar pada kelompok yang diberikan vitamin D
(56,44%) dibandingkan dengan kelompok plasebo (42,09%) (P = .039).
05 Pembahasan
• Standar inisiasi pengobatan DA : pelembap kulit dan steroid
topikal
• Pasien yang tidak membaik dengan inisiasi pengobatan:
imunosupresif sistemik dan topikal
• Terapi dapat menimbulkan efek samping dan hampir semua
obat tidak cocok untuk kasus anak.
• Penelitian ini menguji vitamin D sebagai suplementasi tambahan
pada pengobatan anak dengan DA
• Kadar serum 25(OH)D berguna untuk mengetahui status vitamin D dalam
tubuh
• Penelitian ini menyatakan perbedaan yang signifikan pada EASI score
dan rata-rata perubahan, yakni terkair fungsi pelindung, disregulasi imun,
dan tingkat adekuat pertahanan bakteri.
• Grup yang mendapat suplemen mencapai EASI 75 lebih banyak (38,6%) dibanding
kelompok kontrol (7,1%)
• Persentase grup suplementasi yang tidak mengalami perubahan memperoleh hasil yang
sebanding dengan plasebo (59,9% vs 52,2%).
• Hal ini menunjukkan beberapa pasien yang disuplementasi mendapat keuntungan
berlebih dari pengobatan
• Salah satu faktor yang mungkin mempengaruhi hal ini adalah
BMI yang bervariasi pada masing-masing pasien.
• Banyak faktor juga yang mempengaruhi penyerapan vitamin D,
seperti diet pasien (kandungan larut lemak lainnya), faktor
genetik, dan bioavailabilitas yang berbeda tiap pasien.
Kesimpulan
Penelitian ini menduga suplementasi harian vitamin D dapat
meningkatkan klinis pasien pada anak dengan Dermatitis
Atopik. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk
memperjelas faktor yang membuat klinis lebih baik pada
beberapa anak yang tersuplementasi.
06 PICO
Nama penulis Judul
dicantumkan menggambarkan
tanpa gelar dan penelitian secara
tidak disertakan keseluruhan
asal konstitusi dan
korespondensi
Abstrak berjumlah
>250 kata dan jelas
dalam
menggambarkan
isi penelitian,
terdiri dari tujuan,
metode dan analisis
Patient
Pasien berusia 5-16 tahun yang
didiagnosis Dermatitis Atopi
Outcome Intervention
Suplementasi vitamin D bisa
menjadi pengobatan
PICO Vitamin D dan
Hidrocortison cream 1%
tambahan yang efektif yang
meningkatkan hasil klinis
pada dermatitis atopik Comparison
berat.
Kelompok kontrol (plasebo)
07 VIA
Validity
1. Apakah penelitian menjawab pertanyaan
yang terfokus dengan jelas?
Jawab : Ya
Kesimpulan : VALID
Importancy and Applicability
Importancy Applicability