Anda di halaman 1dari 7

TEORI ASUHAN KEPERAWATAN DIARE

"Disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan stase Konsep Dasar Keperawatan"

OLEH :

HERLINITA

UNIVERSITAS CAHAYA BANGSA BANJARMASIN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
TAHUN 2020/2021
TEORI ASUHAN KEPERAWATAN DIARE
"Disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan stase Konsep Dasar Keperawatan"

OLEH :

HERLINITA

Banjarmasin, 30/April/2021

Mengetahui,

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

M. Saputra, S.Kep., Ners., MM ( )


TEORI ASUHAN KEPERAWATAN DIARE

A. Pengkajian
a. Identitas atau biodata klien
Tempat tinggal : di daerah sanitasi buruk.
b. Keluhan utama
Bab Terus Menerus dengan konsentrasi encer.
c. Riwayat kesehatan
1) Riwayat kesehatan dahulu:
Pernah mengalami diare, pernah menderita penyakit pencernaan.
2) Riwayat kesehatan sekarang :
Riwayat gastroenteritis, glardiasis, penyakit seliakus, sindrom
iritabilitas kolon, otitis media akut, tondilitas, ensefalitis dan
lainnya.
3) Riwayat kesehatan keluarga:
Pernah menderita penyakit saluran pencernaan.
d. Pola-pola fungsi kesehatan
1) Pemeliharaan kesehatan
Personal hygiene kurang : kebiasaan Pemeliharan kuku , cuci
tangan sebelum makan, makanan yang dihidangkan tidak tertutup,
makanan basi.
2) Nutrisi dan metabolic
Hipertermi, penuturan berat badan total sampai 50%, dnoteksia,
muntah.
3) Eliminasi BAB
Feces encer, frekuensi bervariasi dari 2 sampai 20  per hari.
4) Aktifitas
Kelemahan tidak toleran terhadap aktifitas.
5) Sensori
Nyeri ditandai dengan menangis dan kaki diangkat ke abdomen.

e. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
Tampak lemah dan kesakitan.
b. Tanda vital
Berat badan menurun 2% dehidrasi ringan
Berat badan menurun 5% dehidrasi sedang
Berat badan menurun 8% dehidrasi berat
TD menurun karena dehidrasi
RR meningkat karena hipermetabolisme, cepat dan dalam (kusmoul)
Suhu meningkat bila terjadi reaksi inflmasi
Nadi meningkat (nadi perifer melemah)
c. Mata: cekung
d. Mulut: mukosa kering
e. Abdomen: turgor jelek
f. Kulit: kering, kapilari refil > 2’

B. Diagnose keperawatan
1. Kurangnya volume cairan berhubungan dengan seringnya buang air
besar dan encer.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
menurunnya intake dan menurunnya absorbsi makanan dan cairan.
3. Hipertermi berhubungan dengan infeksi ditandi dengan kerusakan pada
mukosa usus.
C. Rencana tindakan Keperawatan
1. Diagnosa     : Kurangnya volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan
seringnya buang air besar dan encer.
Tujuan        :  Keseimbangan cairan dapat dipertahankan dalam batas normal.
Hasil yang diharapkan :
a. Pengisien kembali kapiler < dari 2 detik
b. Turgor elastic
c. Membran mukosa lembab
d. Berat badan tidak menunjukkan penurunan.
Intervensi :   
- Kaji intake dan output, otot dan observasi frekuensi defekasi, karakteristik, jumlah dan
faktor pencetus
- Kaji TTV
- Kaji status hidrasi, ubun-ubun, mata, turgor kulit, dan membran mukosa.
- Ukur BB setiap hari
- Anak diistirahatkan
- Kolaborasi dengan pemberian cairan parenteral
- Pemberian obat antidiare, antibiotik, anti emeti dan anti piretik sesuai program.
2. Diagnosa     : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
menurunnya intake absorbsi makanan.
Tujuan        :  Anak-anak toleran diet yang sesuai.
Hasil yang diharapkan :
- BB dalam batas normal
- Tidak terjadi kekambuhan diare.
Intervensi :   
- Timbang BB tiap hari
- Pembatasan aktifitas selama fase sakit akut
- Jaga kebersihan mulut pasien
- Monitor intake dan output
3. Diagnosa      : Hipetermi berhubungan dengan infeksi ditandai dengan kerusakan
pada mukosa usus. 
Tujuan        :  mengembalikan suhu tubuh menjadi normal.
Hasil yang diharapkan :
- Suhu tubuh kembali normal 36-37oC
Intervensi :   
- Hindarkan dan cegah penggunaan sumber dari luar
- Pantau suhu tubuh pasien dan melaporkan peningkatan dari nilai dasar suhu normal
pasien.
- Anjurkan pada anak agar tidak memakai pakaian / selimut tebal. 
- Kolaborasi pemberian obat anti infeksi à anti gronik.

D. Implementasi
Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi keperawatan yang telah direncanakan.

E. Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan akhir dari proses keperawatan, dimana perawat menilai
hasil yang diharapkan terhadap perubahan dari klien dan menilai sejauh mana masalah
klien dapat diatasi.Disamping itu,perawat juga memberiakan umpan balik atau
Pengkajian ulang, seandainya tujuan yang ditetapkan belum tercapai.
Hasil evaluasi yang mungkin didapat adalah :
1. Tujuan tercapai seluruhnya, yaitu klien menunjukkan tanda atau gejala sesuai dengan
kriteria yang diharapkan.
2. Tujuan sebagian yaitu klien menunjukan tanda dan gejala sesuai dengan kriteria yang
diharapkan.
3. Tujuan tidak tercapai, yaitu klien menunjukan tanda dan gejala sesuai dengan kriteria
yang diharapkan
DAFTAR PUSTAKA

Dongoes, E. Marilyn. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : EGC.


Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC.
Wong, Donna L. dan Eaton, M. H…(et all). 2001. Wong’s Essentials of Pediatric
Nursing. (Ed. 6). Missouri : Mosby.
Nethina, Sandra, M. 2001. Pedoman Praktek Keperawatan. Alih Bahasa oleh Setiawan,
dkk. Jakarta : EGC.
Tucker, Susan Martin, dkk. 1998. Standar Perawatan Pasien : Proses Keperawatan,
Diagnosis, dan Evaluasi. (ed. 5). Alih Bahasa Yasmin Asih,dkk. Jakarta : EGC.
Behrman, Richard E, dkk. 1999. Ilmu Kesehatan dan Anak Nelson, Volume 2. Edisi 15.
Alih Bahasa A. Samik Wahab. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai