Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS JURNAL

“Evaluasi Efektivitas Deksametason Versus Prednison untuk Mengurangi


Eksaserbasi dan Menurunkan Angka Relaps Asma Akut Pada Anak Dengan
Kajian Systematic Review”

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah

Evidence Based Practice

Fitra

(2010070170030)

Dosen Pengampu : Ns. Fatimah, M. Kep

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI

PROGRAM SARJANA TERAPAN FAKULTAS VOKASI

UNIVERSITAS BAITURRAHMAH PADANG

TAHUN AJARAN

2021/2022
Identitas Jurnal
Judul : Evaluasi efektivitas deksametason versus prednison untuk mengurangi
eksaserbasi dan menurunkan angka relaps asma akut pada anak
dengan kajian systematic review
Penulis :
1. Rolando Rahardjoputro
2. Erinda Nur Pratiwi
3. Inayatush Sholihah
Tahun : 2022
Penerbit : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan dan Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Bakti Utama Pati
Reviewer : Fitra
A. Latar Belakang Riset
Pengendalian terhadap eksaserbasi asma akut berpusat pada terapi
bronkodilator serta penggunaan kortikosteroid untuk menekan level inflamasi.
Beberapa penelitian telah membuktikan efikasi kortikosteroid dalam
manajemen eksaserbasi asma akut. Prednison / prednisolon oral adalah
kortikosteroid yang digunakan, dua kali sehari selama 5 hari, karena waktu
paruhnya adalah 12-36 jam. Namun, rejimen pengobatan ini, mempunyai rasa
pahit dan insidensi muntah yang dapat menyebabkan ketidakpatuhan, dengan
suatu peningkatan risiko gejala persisten dan rawat inap.
Sebaliknya, deksametason mempunyai keuntungan, karena waktu paruh
biologinya lebih lama yaitu 36-72 jam dan merupakan pilihan yang lebih cocok
Deksametason memiliki efek anti inflamasi dan imunosupresif poten.
Berdasarkan jurnal tersebut sudah ada 3 jurnal yang dibahas pada analisis
forest plot didapatkan RR sebesar 0,97 pada perbandingan efektifitas prednison
dengan dekametason untuk mengurangi kejadian relaps asma akut pada anak-
anak, didapatkan hasil tidak berbeda dengan jurnal sebelumnya yang mana
efektifitas deksametason dengan prednison dalam mengurangi gejala
eksaserbasi asma akut pada anak-anak dan mengurangi kejadian relaps asma.
B. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui perbandingan efektifitas prednison dengan
deksametason pada penyakit asma.
2. Untuk mengurangi eksaserbasi dan menurunkan angka relaps asma akut
pada anak.
3. Untuk mengetahui hasil perbandingan karakteristik disetiap jurnal.
4. Untuk mengetahui hasil perbandingan penilaian Jadad’s Score disetiap
jurnal.
5. Untuk mengetahui efektifitas deksametason versus prednison dalam
pengobatan eksaserbasi asma akut pada pasien anak;anak.
C. Pertanyaan Penelitian
PICO
1. P Anak, anak – anak dengan umur 0-18 tahun yang mempunyai
riwayat eksaserbasi asma.
2. I Deksametason, deksametason adalah terapi obat kortikosteroid
digunakan untuk mngurangi gejala eksaserbasi asma akut serta
menurunkan angka relaps pada pasien anak – anak.
3. C Prednison, menilai tingkat efektivitas deksametason vs prednison
untuk mengurangi eksaserbasi asma pada anak dalam menentukan
efek atau pengaruh obat tersebut.
4. O Asma akut, Penggunaan deksametason sama efektifnya dengan
prednison dalam mengurangi gejala eksaserbasi asma akut serta
menurunkan angka relaps pada pasien anak – anak.

1. Apakah deksametason versus prednison dapat mengurangi eksaserbasi dan


menurunkan angka relaps asma akut pada anak ?
2. Siapa yang terlibat pada penelitian ini ?
3. Dimana tempat sampel pada penelitian ini?
4. Kenapa peneliti mengambil metode sistematik riview pada penelitian ini?
5. Bagaimana peneliti menentukan hasil perbandingan antara deksametason
dengan prednison ?
6. Berapakah jumlah sampel yang sembuh pada perbandingan deksametason
versus prednison
D. Bahan dan Metode
1. Lokasi Penelitian
Didalam jurnal ini lokasi penelitian sudah sesuai dengan topik yang
dilakukan, karena pasien datang ke emergency departement diterapi
berdasarkan protokol terapi untuk asma pada anak.
2. Populasi dan Sampel
Didalam jurnal ini populasinya diambil dari umur 0 - 18 tahun,
sampelnya diambil menggunakan sistematik review dengan sistem
randomized atau acak pada jurnal Gries (2000) sebanyak 32 pasien,
Greenberg (2008) sebanyak 89 pasien, dan Panaigua (2017) 557 pasien.
3. Desain Penelitian
Peneliti menjelaskan bahwa pencarian dengan kata kunci pada database
pubmed (n = 39) menghasilkan eksklusi karena bukan penelitian RCT,
human dan english languange (n = 30), RCT yang tersaring (n = 9)
menghasilkan RCT berbeda dengan topik penelitian (n – 3), RCT yang
masuk topik penelitian (n – 6) menghasilkan eksklusi karena bukan untuk
anak, design penelitian yang kurang baik dan metode yang berbeda (n – 3),
jadi RCT yang masuk inklusi untuk sistematik review adalah n = 3.
Peneliti memasukan kata kunci RCT karena mempunyai level of evidence
yang cukup baik, selain itu hanya penelitian pada anak-anak yang
dimasukan pada sistematik review.
4. Variabel yang diukur
Didalam jurnal ini tidak memakai variabel karena jurnal ini
menggunakan sistematik riview.
5. Cara pengumpulan data
Didalam jurnal ini peneliti menjelaskan Cara pengumpulan data pada
jurnal ini menggunakan metodoliginya dengan jaddad’s score. Intervensi
penelitian yaitu pemberian dua macam obat kortikosteroid yaitu prednison
atau deksametason untuk penanganan gejala eksaserbasi asma pada anak-
anak. rute pemberian melalui oral maupun parenteral tidak dimasukkan
menjadi variabel dalam sistematik review.
6. Analisa Jurnal
Didalam jurnal ini peneliti menganalisa menggunakan perangkat software
revman, analisa statistik akan digunakan untuk menganalisis kumpulan
data penelitian mengenai perbandingan efektivitas deksametason dan
prednison dalam forest plot.
E. Hasil
Bahwa jurnal ini sangat bagus karena hasil penelitiannya menggunakan
tabel-tabel dan ditinjau dengan deskripsi sehingga memudahkan pembaca
dalam memahami hasil dari penelitian.
Dari forest plot pada gambar 2 dapat diinterpretasikan bahwa relative risk
total menunjukkan 0,97 yang berarti bahwa perlakuan dengan deksametason
lebih poten mengurangi gejala eksaserbasi asma akut pada anak – anak sebesar
3% relatif dibanding perlakuan dengan prednison, namun hal ini tidak berbeda
signifikan secara statistik, karena p = 0,65 (p>0,05). Data menunjukkan
homogenitas yang baik, dimana nilai i2 = 0%. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa deksametason sama efektifnya dibanding dengan prednison dalam
mengurangi gejala eksaserbasi asma akut pada anak – anak.
F. Pembahasan
Berdasarkan JBI peneliti sudah melakukan secara tepat dan sistematis
terhadap hasil temuannya dari cara peneliti menjabarkan setiap pembahasan
pada jurnal ini dan setiap komentar peneliti melampirkan pendapat dari sumber
yang adekuat terlihat dari banyaknya referensi pada daftar pustaka dalam jurnal
ini. Dan pada kesimpulan terakhir peneliti telah mempertimbangkan
metedologi penelitian yang dilakukan terlihat bahwa pada kesimpulan peneliti
menjabarkan semua kesimpulan jurnal dalam bentuk singkat padat dan jelas.
G. Kesimpulan
Asma adalah penyakit masa kanak-kanak kronis yang paling umum dan
merupakan penyebab utama morbiditas terkait penyakit kronis, sebagaimana
diukur dengan ketidakhadiran di sekolah, perawatan ke gawat darurat (ED),
dan rawat inap.
Berdasarkan pembahasan pada jurnal yang telah dianalisa didapatkan
penggunaan deksametason sama efektifnya dengan prednison dalam
mengurangi gejala eksaserbasi asma akut serta menurunkan angka relaps pada
pasien anak-anak.
H. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal
Kelebihan
Dalam penelitian jurnal sudah menampilkan tabel-tabel serta menjabarkan
secara sistematis sehingga pembaca mudah memahami jurnal tersebut.
Kekurangan
Dalam penelitian ini tidak terdapat kekurangan karena peneliti
menjelaskan secara detail berdasarkan sistematic riview.
I. Implikasi Keperawatan
Prednison / prednisolon oral adalah kortikosteroid yang digunakan, dua
kali sehari selama 5 hari, karena waktu paruhnya adalah 12-36 jam. Namun,
rejimen pengobatan ini, mempunyai rasa pahit dan insidensi muntah yang
dapat menyebabkan ketidakpatuhan, dengan suatu peningkatan risiko gejala
persisten dan rawat inap.
JBI CRITICAL APRASIAL CHECKLIST FOR ANALITYCAL CROSS
SECTIONAL STUDY
Reviewer : Fitra
Peneliti : Rolando Rahardjoputro*1, Erinda Nur Pratiwi*2, Inayatush
Sholihah*3
Tanggal : 12 maret 2022
Tahun : 2022

No Item Penilaian Ya Tidak Skor


1. Apakah pertanyaan tinjauan dinyatakan √ 1
dengan jelas dan eksplisit?
2. Apakah kriteria inklusi sesuai untuk √ 1
pertanyaan tinjauan?
3. Apakah strategi pencarian sudah tepat? √ 1
4. Apakah sumber dan sumber daya yang √ 1
digunakan untuk mencari studi memadai?
5. Apakah kriteria untuk menilai studi sesuai? √ 1
6. Apakah penilaian kritis dilakukan oleh dua √ 1
atau lebih pengulas secara independen?
7. Apakah ada metode untuk meminimalkan √ 1
kesalahan dalam ekstraksi data?
8. Apakah ada metode yang digunakan untuk √ 1
menggabungkan studi sesuai?
9. Apakah kemungkinan bias publikasi dinilai? 1
10. Apakah rekomendasi untuk kebijakan atau √ 1
praktik didukung oleh data yang dilaporkan?
11. Apakah arahan khusus untuk penelitian baru √ 1
sudah sesuai?
SKOR 11
Hasil penelitian 11/11=100%

Dalam standar minimal hasil penelitiannya 80% kalau lebih dari standar
maka telah memenuhi standar JBI yang baik.

Anda mungkin juga menyukai