Anda di halaman 1dari 5

BAB III

TINJAUN KASUS

3.1 Tampat dan Waktu Pengambilan Data


3.1.1 Tempat Pengambilan Data
Pengambilan data ini dilakukan di Apotek Kimia Farma S. Parman 188
Banjarmasin, Jalan S. Parman No. 42, Antasan Besar, Banjarmasin
Tengah Kota Banjarmasin. Apotek Kimia Farma S. Parman 188
mempunyai jam operasional dari Hari Senin sampai dengan Minggu
dengan jam buka 24 jam. Telepon Apotek Kimia Farma S. Parman 188
: 0511 – 3354020 dan Whatsapps 087815000188.
3.1.2 Waktu Pengambilan Data
Pengambilan data dilaksanakan pada Tanggal 01 Desember sampai
dengan 31 Desember 2020.

3.2 Gambaran Umum


3.2.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimental yang bertujuan agar peneliti mudah untuk mengontrol
semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan
demikian kualitas pelaksanaan rancangan penelitian sesuai dengan yang
diharapkan dan dapat terlaksanakan dengan baik.
3.2.2 Definisi Operasional
Definisi Opesional bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran
atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta
pengembangan instrument (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini,
peneliti menjelaskan secara variabel, skala pengukuran dan definisi
operasional penelitian dalam bentuk kuesioner yaitu kuesioner MMAS-
8 tentang tingkat kepatuhan pasien dalam penggunaan antibiotik
Azithromycin terhadap pasien ISPA Pneumonia yang dipaparkan
didalam tabel 3.1
Tabel 3.1 Kuesioner MMAS-8
Jawaban Pasien Skor
No Pertanyaan Ya=0/
Ya Tidak Tidak= 1
1 Pernahkah Anda lupa minum obat ?

Selain lupa, mungkin Anda tidak minum


2 obat karena alasan lain. Dalam 2 minggu
terakhir, apakah Anda pernah tidak
minum obat

Pernahkah Anda mengurangi atau berenti


minum obat tanpa sepengatahuan dokter
3
karena Anda merasa obat yang diberikan
membuat keadaan Anda menjadi lebih
buruk ?

4 Pernahkah Anda lupa membawa obat


ketika berpergian ?
5 Apakah anda masih meminum obat Anda
Kemarin ?
Ketika Anda merasakan gejala yang
6 dialami telah teratasi Apakah Anda
berhenti minum obat ?

Meminum obat setiap hari merupakan


7 suatu ketidaknyamanan untuk beberapa
orang. Apakah Anda merasa terganggu
harus meminum obat setiap hari ?

Sebarapa sering Anda lupa minum obat?


a. Tidak Pernah
8 b. Sesekali
c. Kadang-kadang
d. Biasanya
e. Selalu

=Keterangan :

Selalu : 7 kali dalam seminggu


Biasanya : 4-6 kali dalam seminggu
A = 1/ B-E= 0
Kadang-kadang : 2-3 kali dalam seminggu
Sesekali : 1 kali dalam seminggu
Tidak Pernah : Tidak Pernah Lupa
Dalam pengamatan ini digunakan alat ukur berupa kuisioner yang
berisi pertanyaan yang dijawab langsung oleh pasien melalui media
telepon/ telefarmasi. Adapun didalam pertanyaan nomor 1,2,6
merupakan pertanyaan motivasi, meliputi kemampuan pasien untuk
mengingat dan kemaunnya untuk mengkonsumsi obat. Sedangkan
pertanyaan nomor 3,4,5 merupakan pertanyaan pengetahuan yang
mengukur kemampuan pasien dalam menilai suatu manfaat yang
didapat ketika mengkonsumsi obat atau tidak memberikan manfaat
dalam mengkonsumsi obat dalam jangka waktu yang lama(CMSA,
2006). Pasien memiliki motivasi rendah jika pertanyaan nomor 1,2,6
memiliki skor 0-1 dari tiga pertanyaan tersebut dan memiliki
motivasi tinggi jika pertanyaan nomor 2-3 memiliki skor 1 atau
lebih, sedangkan pasien memiliki pengetahuan rendah jika
pertanyaan nomor 3, 4, 5 memiliki skor 0-1 dari tiga pertanyaan
tersebut dan memiliki pengetahuan tinggi jika pada nomor 3, 4, 5
memiliki skor 2-3. Jawaban “YA” memiliki skor 0 dan “TIDAK”
memiliki skor 1 (CMSA, 2006).

3.3 Populasi, Sampel dan Sampling


3.3.1 Populasi
Populasi adalah tentang siapa dan golongan mana yang menjadi sasaran
penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2012). Populasi pada penelitian ini
adalah semua lembar resep antibiotik pasien ISPA Pneumonia di Kimia
Farma S. parman 188 Banjarmasin pada tanggal 01 Desember - 31
Desember 2020. Pada resep yang digunakan, ditandai oleh asisten
Dokter dengan penulisan pada bagian ujung kiri atas dengan tulisan
“Pneumonia” atau ditandai tanda centang/benar dengan spidol
berwarna biru.
Berdasarkan data yang diperoleh jumlah lembar resep pasien yang
terdiagnosis ISPA Pneumonia dengan antibiotik Azithromycin di Kimia
Farma S. Parman 188 Banjarmasin pada tangggal 01 Desember - 31
Desember 2020 sebanyak 22 resep.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi penelitian yang akan diambil (Notoatmodjo, 2012). Sampel
dalam penelitian ini adalah resep yang mengandung antibiotik
Azithromycin pada pasien ISPA Pneumonia di Kimia Farma S. Parman
188 Banjarmasin Pada tanggal 01 Desember - 31 Desember 2020.
Kemudian diukur tingkat kepatuhan pasien dengan menggunakan
kuesioner MMAS-8 dengan media Telefarmasi.
3.3.3 Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi populasi yang dapat mewakili
populasi yang ada penelitian ini. Metode sampling yang digunakan pada
penelitian ini adalah Proposive Sampling. Proposive Sampling adalah
metode Pengambilan sampel dengan cara dilakukan secara langsung,
yaitu mengukur tingkat kepatuhan pasien dalam penggunaan antibiotik
Azithromycin selama dalam waktu 3-5 hari dengan menggunakan
media Telefarmasi di kimia Farma 188 S. Parman Banjarmasin.

3.4 Alat dan Teknik Pengumpulan Data


3.4.1 Alat atau Instrumen
Pada penelitian ini digunakan instrumen kuesioner MMAS-8 tentang
kepatuhan pasien dalam penggunaan antibiotik Azithromycin terhadap
pasien ISPA Pneumonia.
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Pada Penelitian ini metode yang digunakan peneliti dalam teknik
pengumpulan data adalah dengan metode pengumpulan data secara
primer. Metode pengumpulan data secara primer yaitu metode yang
melaksanakan pengumpulan data secara langsung dilapangan atau
sesuai dengan data primer yang ada dilapangan. Kemudian diolah
menjadi suatu rumusan masalah dan memberikan solusi dalam tahap
permasalahan tersebut. Adapun dalam teknik pengumpulan data
tersebut dilakukan dengan menggunakan lembar kuesioner MMAS-8
untuk mengukur tingkat kepatuhan pasien dalam pengguaan antibiotik
Azithromycin pada pasien ISPA Pneumonia di Apotek Kimia Farma
S.Parman 188 Banjarmasin. Dalam mengukur tingkat kepatuhan pasien
peneliti menggunakan media telepon Kimia Farma (Telefarmasi)
dengan tujuan untuk mengukur tingkat kepatuhan pasien. Dimana
dalam mengukur tingkat kepatuhan pasien peneliti bekerjasama dengan
Apoteker yang ada di Apotek.
Dengan media Telefarmasi tersebut peneliti bersama-sama dengan
Apoteker bertanya langsung kepada pasien ISPA Pneumonia tersebut,
apakah pasien mengkonsumsi obat antibiotik Azithromycin tersebut
sudah sesuai dengan aturan yang disampaikan oleh Apoteker harus
dihabiskan dalam waktu 5 hari dengan waktu mengkonsumsi obat dijam
yang sama untuk diesok harinya atau tidak sesuai dengan informasi
yang diberikan oleh Apoteker pada waktu Pemberian Informasi Obat di
Apotek.

3.5 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data
secara kualitatif. Analisis data Kualitatif adalah penelitian yang dilakukan
kualitas deskripsinya harus jelas sesuai dengan hasil yang didapatkan di
lapangan. Analisis Data kualitatif dilakukan dengan cara mengorganisasi
data, memilihnya menjadi satuan yang dapat dianalisis, menemukan hal
penting, dan memutuskan bagian yang akan disampaikan kepada orang lain
(Bogdan dan Biklen, 2010).

Anda mungkin juga menyukai