0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan5 halaman
Bab ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan untuk mengukur tingkat kepatuhan pasien ISPA Pneumonia dalam mengonsumsi antibiotik Azithromycin. Populasi penelitian adalah 22 pasien yang diresepkan Azithromycin di Apotek Kimia Farma antara 1-31 Desember 2020. Kuesioner MMAS-8 digunakan untuk mengumpulkan data kepatuhan melalui telepon. Analisis data dilakukan secara kualitatif.
Bab ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan untuk mengukur tingkat kepatuhan pasien ISPA Pneumonia dalam mengonsumsi antibiotik Azithromycin. Populasi penelitian adalah 22 pasien yang diresepkan Azithromycin di Apotek Kimia Farma antara 1-31 Desember 2020. Kuesioner MMAS-8 digunakan untuk mengumpulkan data kepatuhan melalui telepon. Analisis data dilakukan secara kualitatif.
Bab ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan untuk mengukur tingkat kepatuhan pasien ISPA Pneumonia dalam mengonsumsi antibiotik Azithromycin. Populasi penelitian adalah 22 pasien yang diresepkan Azithromycin di Apotek Kimia Farma antara 1-31 Desember 2020. Kuesioner MMAS-8 digunakan untuk mengumpulkan data kepatuhan melalui telepon. Analisis data dilakukan secara kualitatif.
3.1.1 Tempat Pengambilan Data Pengambilan data ini dilakukan di Apotek Kimia Farma S. Parman 188 Banjarmasin, Jalan S. Parman No. 42, Antasan Besar, Banjarmasin Tengah Kota Banjarmasin. Apotek Kimia Farma S. Parman 188 mempunyai jam operasional dari Hari Senin sampai dengan Minggu dengan jam buka 24 jam. Telepon Apotek Kimia Farma S. Parman 188 : 0511 – 3354020 dan Whatsapps 087815000188. 3.1.2 Waktu Pengambilan Data Pengambilan data dilaksanakan pada Tanggal 01 Desember sampai dengan 31 Desember 2020.
3.2 Gambaran Umum
3.2.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental yang bertujuan agar peneliti mudah untuk mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian kualitas pelaksanaan rancangan penelitian sesuai dengan yang diharapkan dan dapat terlaksanakan dengan baik. 3.2.2 Definisi Operasional Definisi Opesional bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrument (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini, peneliti menjelaskan secara variabel, skala pengukuran dan definisi operasional penelitian dalam bentuk kuesioner yaitu kuesioner MMAS- 8 tentang tingkat kepatuhan pasien dalam penggunaan antibiotik Azithromycin terhadap pasien ISPA Pneumonia yang dipaparkan didalam tabel 3.1 Tabel 3.1 Kuesioner MMAS-8 Jawaban Pasien Skor No Pertanyaan Ya=0/ Ya Tidak Tidak= 1 1 Pernahkah Anda lupa minum obat ?
Selain lupa, mungkin Anda tidak minum
2 obat karena alasan lain. Dalam 2 minggu terakhir, apakah Anda pernah tidak minum obat
Pernahkah Anda mengurangi atau berenti
minum obat tanpa sepengatahuan dokter 3 karena Anda merasa obat yang diberikan membuat keadaan Anda menjadi lebih buruk ?
4 Pernahkah Anda lupa membawa obat
ketika berpergian ? 5 Apakah anda masih meminum obat Anda Kemarin ? Ketika Anda merasakan gejala yang 6 dialami telah teratasi Apakah Anda berhenti minum obat ?
Meminum obat setiap hari merupakan
7 suatu ketidaknyamanan untuk beberapa orang. Apakah Anda merasa terganggu harus meminum obat setiap hari ?
Sebarapa sering Anda lupa minum obat?
a. Tidak Pernah 8 b. Sesekali c. Kadang-kadang d. Biasanya e. Selalu
=Keterangan :
Selalu : 7 kali dalam seminggu
Biasanya : 4-6 kali dalam seminggu A = 1/ B-E= 0 Kadang-kadang : 2-3 kali dalam seminggu Sesekali : 1 kali dalam seminggu Tidak Pernah : Tidak Pernah Lupa Dalam pengamatan ini digunakan alat ukur berupa kuisioner yang berisi pertanyaan yang dijawab langsung oleh pasien melalui media telepon/ telefarmasi. Adapun didalam pertanyaan nomor 1,2,6 merupakan pertanyaan motivasi, meliputi kemampuan pasien untuk mengingat dan kemaunnya untuk mengkonsumsi obat. Sedangkan pertanyaan nomor 3,4,5 merupakan pertanyaan pengetahuan yang mengukur kemampuan pasien dalam menilai suatu manfaat yang didapat ketika mengkonsumsi obat atau tidak memberikan manfaat dalam mengkonsumsi obat dalam jangka waktu yang lama(CMSA, 2006). Pasien memiliki motivasi rendah jika pertanyaan nomor 1,2,6 memiliki skor 0-1 dari tiga pertanyaan tersebut dan memiliki motivasi tinggi jika pertanyaan nomor 2-3 memiliki skor 1 atau lebih, sedangkan pasien memiliki pengetahuan rendah jika pertanyaan nomor 3, 4, 5 memiliki skor 0-1 dari tiga pertanyaan tersebut dan memiliki pengetahuan tinggi jika pada nomor 3, 4, 5 memiliki skor 2-3. Jawaban “YA” memiliki skor 0 dan “TIDAK” memiliki skor 1 (CMSA, 2006).
3.3 Populasi, Sampel dan Sampling
3.3.1 Populasi Populasi adalah tentang siapa dan golongan mana yang menjadi sasaran penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2012). Populasi pada penelitian ini adalah semua lembar resep antibiotik pasien ISPA Pneumonia di Kimia Farma S. parman 188 Banjarmasin pada tanggal 01 Desember - 31 Desember 2020. Pada resep yang digunakan, ditandai oleh asisten Dokter dengan penulisan pada bagian ujung kiri atas dengan tulisan “Pneumonia” atau ditandai tanda centang/benar dengan spidol berwarna biru. Berdasarkan data yang diperoleh jumlah lembar resep pasien yang terdiagnosis ISPA Pneumonia dengan antibiotik Azithromycin di Kimia Farma S. Parman 188 Banjarmasin pada tangggal 01 Desember - 31 Desember 2020 sebanyak 22 resep. 3.3.2 Sampel Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi penelitian yang akan diambil (Notoatmodjo, 2012). Sampel dalam penelitian ini adalah resep yang mengandung antibiotik Azithromycin pada pasien ISPA Pneumonia di Kimia Farma S. Parman 188 Banjarmasin Pada tanggal 01 Desember - 31 Desember 2020. Kemudian diukur tingkat kepatuhan pasien dengan menggunakan kuesioner MMAS-8 dengan media Telefarmasi. 3.3.3 Sampling Sampling adalah proses menyeleksi populasi yang dapat mewakili populasi yang ada penelitian ini. Metode sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah Proposive Sampling. Proposive Sampling adalah metode Pengambilan sampel dengan cara dilakukan secara langsung, yaitu mengukur tingkat kepatuhan pasien dalam penggunaan antibiotik Azithromycin selama dalam waktu 3-5 hari dengan menggunakan media Telefarmasi di kimia Farma 188 S. Parman Banjarmasin.
3.4 Alat dan Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Alat atau Instrumen Pada penelitian ini digunakan instrumen kuesioner MMAS-8 tentang kepatuhan pasien dalam penggunaan antibiotik Azithromycin terhadap pasien ISPA Pneumonia. 3.4.2 Teknik Pengumpulan Data Pada Penelitian ini metode yang digunakan peneliti dalam teknik pengumpulan data adalah dengan metode pengumpulan data secara primer. Metode pengumpulan data secara primer yaitu metode yang melaksanakan pengumpulan data secara langsung dilapangan atau sesuai dengan data primer yang ada dilapangan. Kemudian diolah menjadi suatu rumusan masalah dan memberikan solusi dalam tahap permasalahan tersebut. Adapun dalam teknik pengumpulan data tersebut dilakukan dengan menggunakan lembar kuesioner MMAS-8 untuk mengukur tingkat kepatuhan pasien dalam pengguaan antibiotik Azithromycin pada pasien ISPA Pneumonia di Apotek Kimia Farma S.Parman 188 Banjarmasin. Dalam mengukur tingkat kepatuhan pasien peneliti menggunakan media telepon Kimia Farma (Telefarmasi) dengan tujuan untuk mengukur tingkat kepatuhan pasien. Dimana dalam mengukur tingkat kepatuhan pasien peneliti bekerjasama dengan Apoteker yang ada di Apotek. Dengan media Telefarmasi tersebut peneliti bersama-sama dengan Apoteker bertanya langsung kepada pasien ISPA Pneumonia tersebut, apakah pasien mengkonsumsi obat antibiotik Azithromycin tersebut sudah sesuai dengan aturan yang disampaikan oleh Apoteker harus dihabiskan dalam waktu 5 hari dengan waktu mengkonsumsi obat dijam yang sama untuk diesok harinya atau tidak sesuai dengan informasi yang diberikan oleh Apoteker pada waktu Pemberian Informasi Obat di Apotek.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data secara kualitatif. Analisis data Kualitatif adalah penelitian yang dilakukan kualitas deskripsinya harus jelas sesuai dengan hasil yang didapatkan di lapangan. Analisis Data kualitatif dilakukan dengan cara mengorganisasi data, memilihnya menjadi satuan yang dapat dianalisis, menemukan hal penting, dan memutuskan bagian yang akan disampaikan kepada orang lain (Bogdan dan Biklen, 2010).