Anda di halaman 1dari 21

Dasar-Dasar Perkembangan Obat dan Istilah

Kefarmasian
apt. Novia Ariani, M.Farm.
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
01
Suatu zat yang dimaksudkan untuk dipakai
dalam mendiagnosa, mengurangi rasa
Obat
sakit, mengobati atau mencegah penyakit
pada manusia atau hewan

02
Setiap obat memiliki mekanisme kerja yang
berbeda-beda dan efek pada tubuh.
Sejarah Farmasi

01 Obat-obatan dalam bentuk tumbuhan dan mineral telah ada sejak


lama

Penyakit pada manusia dan nalurinya untuk mempertahankan hidup


02 membawa kepada penemuan-penemuan obat walaupun dalam
bentuk obat yang sederhana

Adanya anggapan di masyarakat bahwa penyakit disebabkan oleh


03 masuk roh jahat dan cara pengobatannya memakai mantera, dan
ramuan-ramuan

Sepanjang sejarah pengetahuan tentang obat-obatan dan


04 penggunaannya untuk penyakit selalu diartikan sebagai kekuatan gaib.
LANJUTAN
Farmasi berasal dari istilah pharmakom (B. Yunani)
berarti suatu guna-guna atau suatu obat yang
dipakai untuk maksud baik atau jahat

Banyak kegagalan pada proses penemuan obat


baru  obat tidak sesuai, dosis yang rendah,
dosis terlalu tinggi bahkan jadi keracunan

Keberhasilan mungkin karena dasar


pengalaman, terapi yang benar secara
kebetulan
OBAT-OBATAN ZAMAN DULU

Isi dari Papyrus ebers adalah


Yang terkenal adalah
formula-formula obat dengan Obat dari tumbuhan yang
Papyrus Ebers suatu kertas Dari mineral : besi oksida,
menguraikan lebih dari 800 formula masih dipakai sampai
dengan panjang 60 kaki dan sekarang : akasia (gom), biji natrium bikarbonat,
atau resep dan di samping itu
lebar 1 kaki dari abad 16 jarak (oleum ricini), natrium klorida dan sulfur
disebutkan juga sekitar 700 obat- anisi (oleum anisi).
SM. Ditemukan oleh Geors
obatan yang berbeda. Obat-obat
Ebers (Jerman) di kuburan
tersebut terutama dari tumbuhan
suatu “MUMMY” di Mesir
walaupun ada dari mineral dan
hewan
1. Hipocrates
(Bapak Ilmu Kedokteran 460-370 SM)
 Seorang dokter Yunani dihargai karena memperkenalkan farmasi
dan kedokteran secara ilmiah.
 Dia menerangkan obat secara rasional
 Hasil pekerjaannya termasuk uraian dari beratus-ratus obat-
obatan
 Masa itu timbulah istilah farmakon, diartikan sebagai obat yang
dimurnikan hanya untuk kebaikan menggantikan arti yang
terdahulu yaitu sebagai guna-guna untuk kebaikan dan
kejahatan
2. Dioscorides (abad ke-1 M)

 Seorang dokter Yunani yang juga sebagai ahli


botani, merupakan orang pertama yang
menggunakan ilmu tumbuh-tumbuhan
sebagai ilmu farmasi terapan.
 Hasil karyanya De Materia Medica.
 Ilmu dalam bidang ini sekarang dikenal sebagai
farmakognosi
3. Galen (130-200 M)
 Dokter dan ahli farmasi bangsa Yunani yang memperoleh
kewarganegaraan Romawi
 Mengarang 500 buku kedokteran
 Dia yang memulai pembuatan obat dari tumbuh-
tumbuhan dengan mencampur atau melebur masing-
masing bahan, sehingga sekarang ini dikenal ilmu
“Farmasi Galenik”.
 Mungkin salah satu formulanya yang terkenal adalah
krim pendingin yang disebut Galens Cerats
4. Paracelcus (1493-1541)
 Nama lengkap : Philippus Aureolus Theopharatus
Bombastus von Hohenheim (Paracelcus)
 Seorang dokter dan ahli kimia kebangsaan
Swiss
 Pengaruhnya sangat besar terhadap perubahan
farmasi, dari ilmu tumbuh-tumbuhan menjadi
suatu profesi yang berdasarkan ilmu kimia
• Secara resmi farmasi terpisah dari kedokteran sejak tahun 1240 M,
ketika ada perintah dari raja Jerman Frederic II, untuk mengatur
pekerjaan kefarmasian di bawah pemerintahannya yang disebut
Two Sicilies
FARMAKOPE
Adalah buku resmi farmasi yang dikeluarkan suatu
negara tertentu yang memuat standar yang
dibutuhkan untuk membuat suatu obat

Istilah Farmakope berasal dari Bahasa Jerman


yaikni pharmacopeia, pharmacon = Obat,
poiein = buat.
Gabungan keduanya menyatakan resep atau
standar lain yang dibutuhkan untuk membuat
atau menyiapkan suatu obat
ISTILAH DALAM KETENTUAN FI

A B C D E
KELARUTAN WADAH SUHU DALUARSA KADAR DALAM %
PENYIMPANAN.
1. KELARUTAN

• Kelarutan zat dalam bagian tertentu pelarut adalah kelarutan pada


suhu 20° (FI III) atau 25° (FI IV) dinyatakan dalam 1 bagian bobot zat
padat atau 1 bagian volume zat cair dalam bagian volume tertentu
pelarut, kecuali dinyatakan lain.
• Kelarutan yang tanpa angka adalah kelarutan pada suhu kamar.
• Pernyataan bagian dalam kelarutan  1 g zat padat atau 1 ml zat
cair dalam sejumlah ml pelarut.
ISTILAH KELARUTAN

• Catatan: Angka tersebut merupakan jumlah bagian pelarut


yang diperlukan untuk melarutkan 1 bagian zat
2. Wadah dan Penyimpanan
 Wadah dan sumbatnya tidak boleh mempengaruhi bahan yang disimpan didalamnya baik secara
kimia maupun fisika, yang dapat menyebabkan perubahan kekuatan, mutu ataupun kemurniannya
hingga tidak memenuhi syarat resmi.
 Kecuali dinyatakan lain, Persyaratan wadah tertera di Farmakope juga berlaku untuk wadah
yang digunakan dalam penyerahan obat oleh farmasis
1. Kemasan Tahan Rusak
2. Wadah tidak tembus cahaya
3. Wadah Tertutup Baik
4. Wadah Tertutup Rapat
5. Wadah Tertutup Kedap
6. Wadah Satuan Tunggal
7. Wadah Dosis Tunggal
8. Wadah Dosis Satuan
9. Wadah Satuan Ganda
10. Wada Dosis Ganda
3. Suhu Penyimpanan

Dingin Sejuk
Suhu tidak lebih dari 8˚. Suhu antara 8 - 15˚ kecuali dinyatakan
lain harus disimpan pada suhu sejuk
dapat disimpan dalam lemari pendingin.
Lemari pendingin mempunyai suhu 2 - 8˚
sedangkan lemari pembeku mempunyai
suhu antar -20 - -0˚.

KAMAR TERKENDALI
 Suhu kamar terkendalai adalah suhu yang diatur antara 15-30˚.
 Hangat adalah suhu antara 30-40 .
 Panas berlebih ad ah suhu diatas ˚.
4. Daluarsa

• Daluwarsa (FI ed. III) / Expiry • Daluwarsa dinyatakan Daluwarsa harus


date / E.D (Farmakope lain) dalam bulan dan tahun dicantumkan pada
adalah waktu yang etiket
(untuk makanan dan
menunjukkan batas terakhir
obat yang memenuhui minuman dinyatakan
syarat baku. dalam tanggal, bulan, dan
tahun).
5. KADAR ZAT DALAM CAMPURAN
• Persen massa menyatakan jumlah
% MASSA gram komponen dalam 100 gram
campuran.

• Persen volum menyatakan jumlah


% VOLUME mL komponen dalam 100 mL
campuran.

BAGIAN
• Bagian per sejuta menyatakan
per Sejuta jumlah bagian komponen dalam
(bpj atau sejuta bagian campuran.
ppm)
Persen (%)
1. b/b% (persen bobot per bobot)  jumlah g zat dalam
100 g bahan atau hasil akhir (larutan atau campuran)

2. b/v% (persen bobot per volume)  jumlah g zat dalam 100 ml bahan atau
hasil akhir (air atau pelarut lain)

3. v/v% (persen volume per volume)  jumlah ml zat dalam 100 ml


bahan atau hasil akhir (larutan)

4. v/b% (persen volume per bobot)  jumlah ml zat dalam 100 g bahan atau
hasil akhir
Count,,,
 Yang dimaksud persen (%) tanpa penjelasan adalah
persen bobot per bobot
 Pernyataan persen untuk:
a. Campuran zat padat atau setengah padat adalah b/b
b. Larutan dan suspensi adalah b/v
c. Larutan cairan dalam cairan adalah v/v
d. Larutan gas dalam cairan adalah
b/v
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai