Farmasi : ilmu yang mempelajari cara membuat, mencampur, meracik formula obat,
identifikasi, kombinasi, analisis dan standarisasi/pembakuan obat serta pengobatan, termasuk
sifat-sifat obat dan distribusi serta penggunaan yang aman.
FARMASETIKA
• Mempelajari cara penyediaan obat menjadi bentuk yang siap digunakan sebagai obat
• Profesi farmasi – profesi yang berhubungan dengan seni /ilmu dalam penyediaan
bahan yang cocok dan menyenangkan untuk pengobatan dan pencegahan penyakit
Cina tabib
Yunani pendeta
• Mesir
- menyiapkan obat
• Tahun 1240 Maklumat Kaisar Frederick II (Roma) pembedaan peran herbalist dan
kedokteran
Masing-masing ahli ilmu mempunyai keinsyafan, standar etik, pengetahuan, dan
keterampilan sendiri-sendiri yang berbeda dengan ilmu lainnya sejarah baru
perkembangan ilmu farmasi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
menerangkan obat secara rasional, dan menyusun sistematika pengetahuan kedokteran, serta
meletakkan pekerjaan kedokteran pada suatu etik yang tinggi.
PERKEMBANGAN OBAT
• Sampai akhir abad 19 obat : produk organik atau anorganik dari tumbuhan yang
dikeringkan atau segar, bahan hewan atau mineral
• Keterbatasan :
- menimbulkan efek toksik bila dosisnya terlalu tinggi atau pada kondisi tertentu
penderita
- aktivitas yang seringkali berbeda-beda tergantung dari asal tanaman dan cara
pembuatannya.
• Ahli kimia dipelopori oleh F.W.Sertuerner (1783-1841) tahun 1804 mengisolasi zat
aktif tanaman
• Perang Dunia II penemuan obat secara massal, obat TBC, hormaon steroid, dan
kontrasepsi serta antipsikotika.
PERKEMBANGAN FARMAKOPE
LANJUTAN
FARMAKOPE
Kedua kata tersebut bermakna resep atau formula atau standar lain yang dikehendaki untuk
membuat atau mempersiapkan/mengolah/meracik suatu obat. Kata ini pertama kali digunakan
pada tahun 1580 dalam suatu buku lokal yang merupakan standar obat di Bergamo suatu
daerah di Itali.
Farmakope merupakan buku resmi yang memuat uraian, persyaratan, keseragaman pengujian
mutu dan pengolahan / peracikan obat, juga tentang alat-alat dan persyaratan alat yang
digunakan untuk pengolahan / peracikan dan pengujian mutu obat serta cara-cara pengujian
potensi obat.
Buku Farmakope diakui dan didukung secara resmi dalam lingkungan suatu negara atau
regional (gabungan beberapa negara dalam satu wilayah) atau lembaga / badan internasional
serta berlaku dalam wilayah tersebut.
MACAM-MACAM FARMAKOPE
• Farmakope Indonesia
• “European Pharmacopoeia”
• Bahan resmi harus dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip cara pembuatan yang baik dan
dari bahan yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan, untuk menjamin agar
bahan yang dihasilkan memenuhi semua persayaratan yang tertera pada monografi
Farmakope.
• Bahan resmi yang dibedakan dari sediaan resmi, tidak boleh mengandung bahan yang
ditambahkan, kecuali secara khusus diperkenankan dalam monografi
• Kecuali dinyatakan lain dalam monografi atau ketentuan umum, bahan-bahan yang
diperlukan seperti bahan dasar, penyalut, pewarna, penyedap, pengawet, pemantap,
dan pembawa dapat ditambahkan ke dalam sediaan resmi untuk meningkatkan
stabilitas, manfaat atau penampilan maupun untuk memudahkan pembuatan.
2. Tidak melebihi jumlah minimal yang diperlukan untuk memberikan efek yang
diharapkan.
3. Tidak mengurangi ketersediaan hayati, efek terapi atau keamanan dari sediaan resmi
PEMERIAN
Pemerian memuat paparan mengenai sifat zat secara umum terutama meliputi :
1. Wujud
2. Rupa
3. Warna
4. Rasa
5. bau
6. dan untuk beberapa hal dilengkapi dengan sifat kimia atau sifat fisika
TANGAS UAP
• Jika dinyatakan penggunaan tangas uap, yang dimaksud adalah tangas dengan uap
panas mengalir. Dapat juga pemanasan lain yang dapat diatur, hingga suhunya sama
dengan uap panas mengalir.
TANGAS AIR
• Jika dinyatakan penggunaan tangas air, tanpa menyebutkan suhu tertentu yang
dimaksudkan adalah tangas air yang mendidih kuat.
LARUTAN
• Pernyataan (1 dalam 10 ) mempunyai arti 1 bagian volume cairan atau 1 bagian bobot
zat padat diencerkan dengan atau dilarutkan dalam pengencer atau pelarut secukupnya
hingga volume akhir 10 bagian volume.
1. Persen bobot per bobot (b/b) Menyatakan jumlah gram zat dalam 100 gram campuran
atau larutan.
2. Persen bobot per volume (b/v) Menyatakan jumlah gram zat dalam 100 ml larutan,
sebagai pelarut dapat digunakan air atau pelarut lain.
BOBOT JENIS
• Kecuali dinyatakan lain, bobot jenis adalah perbandingan bobot zat diudara pada suhu
25 derajat terhadap volume air dengan volume sama pada suhu 25 derajat.
DALUARSA/EX-DATE
• Adalah waktu yang menunjukan batas akhir obat masih memenuhi syarat baku.
Dalurasa dinyatakn dalam bulan dan tahun harus dicantumkan dalam etiket.
Penggolongan obat
S.P Menkes RI No. 193/Keb/BVII/71: Peraturan tentang obat, obat jadi, obat paten, obat
standar, obat asli, dan obat baru.
OBAT
Obat Jadi: Obat dlm keadaan murni/campuran (serbuk, cairan, salep, tablet, pil,
suppositoria,dll) yg mempunyai teknis sesuai FI/lain yg ditetapkan Pemerintah.
Obat Patent: Obat jadi dg nama dagang yg terdaftar atas nama sipembuat/yg
dikuasakannya dan dijual dlm bungkus asli pabrik yg memproduksinya.
Obat Baru: Obat yg terdiri atau berisi zat, baik sebagai bagian yg berkhasiat, ataupun
yg tdk berkhasiat, misalnya: lapisan, pengisi, pelarut, pembantu atau komponen lain,
yg blm dikenal shg tdk diketahui khasiat dan kegunaannya
Obat Asli: Obat yg didpt langsung dr bahan2 alamiah Indonesia, terolah secara
sederhana atas dasar pengalaman dan digunakan dlm pengobatan tradisional.
Obat Esensial: Obat yg plng dibthkan utk pelayanan kesehatan masyarakat terbyk dan
tercantum dlm Daftar Obat Esensial yg ditetapkan oleh MENKES.
Obat Generik: Obat dg nama resmi yg ditetapkan dlm FI utk zat berkhasiat yg
dikandungnya.
Penggolongan sederhana dapat diketahui dari definisi yang lengkap di atas yaitu obat
untuk manusia dan obat untuk hewan. Selain itu ada beberapa penggolongan obat
yang lain, dimana penggolongan obat itu dimaksudkan untuk peningkatan keamanan
dan ketepatan penggunaan serta pengamanan distribusi.
1.Obat Bebas
2.Obat Keras
3.Obat Psikotropika
1. OBAT BEBAS = Obat bebas adalah obat yang boleh digunakan tanpa resep dokter
(disebut obat OTC = Over The Counter), terdiri atas obat bebas dan obat bebas
terbatas. Ini merupakan tanda obat yang paling "aman" .
Obat bebas, yaitu obat yang bisa dibeli bebas di apotek, bahkan di warung, tanpa
resep dokter, ditandai dengan lingkaran hijau bergaris tepi hitam. Obat bebas ini
digunakan untuk mengobati gejala penyakit yang ringan. Misalnya : vitamin/multi
vitamin (Livron B Plex, )
2. OBAT BEBAS TERBATAS= Obat bebas terbatas (dulu disebut daftar
W). yakni obat-obatan yang dalam jumlah tertentu masih bisa dibeli di
apotek, tanpa resep dokter, memakai tanda lingkaran biru bergaris tepi
hitam. Contohnya, obat anti mabuk (Antimo), anti flu (Noza). Pada
kemasan obat seperti ini biasanya tertera peringatan yang bertanda kotak
kecil berdasar warna gelap atau kotak putih bergaris tepi hitam, dengan
tulisan sebagai berikut
P.No. 1: Awas! Obat keras. Bacalah aturan pemakaiannya.
P.No. 2: Awas! Obat keras. Hanya untuk bagian luar dari badan.
P.No. 3: Awas! Obat keras. Tidak boleh ditelan.
P.No. 4: Awas! Obat keras. Hanya untuk dibakar.
P.No. 5: Awas! Obat keras. Obat wasir, jangan ditelan
3. OBAT KERAS= Obat keras (dulu disebut obat daftar G = gevaarlijk = berbahaya)
yaitu obat berkhasiat keras yang untuk memperolehnya harus dengan resep
dokter,memakai tanda lingkaran merah bergaris tepi hitam dengan tulisan huruf K di
dalamnya. Obat-obatan yang termasuk dalam golongan ini adalah antibiotik
(tetrasiklin, penisilin, dan sebagainya), serta obat-obatan yang mengandung hormon
(obat kencing manis, obat penenang, dan lain-lain).
Obat-obat ini berkhasiat keras dan bila dipakai sembarangan bisa berbahaya bahkan
meracuni tubuh, memperparah penyakit atau menyebabkan mematikan.
4. PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA= Obat-obat ini sama dengan narkoba yang
kita kenal dapat menimbulkan ketagihan dengan segala konsekuensi yang sudah kita
tahu. Karena itu, obat-obat ini mulai dari pembuatannya sampai pemakaiannya
diawasi dengan ketat oleh Pemerintah dan hanya boleh diserahakan oleh apotek atas
resep dokter. Tiap bulan apotek wajib melaporkan pembelian dan pemakaiannya pada
pemerintah.
PSIKOTROPIKA Psikotropika adalah Zat/obat yang dapat menurunkan aktivitas otak
atau merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai
dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan
alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek
stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya.
Jenis –jenis yang termasuk psikotropika:
a. Ecstasy
b. Sabu-sabu
NARKOTIKA Adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh
tertentu bagi mereka yang menggunakan dengan memasukkannya ke dalam tubuh
manusia.
Pengaruh tersebut berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat ,
halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan yang menyebabkan efek ketergantungan
bagi pemakainya.
Istilah lainnya
Istilah bahasa latin Arti
c cum dengan
chart cer charta cerata kertas berlilin
char par charta paraffinata kertas parafin
d c f/ da cum formula berilah dengan
d c form formulanya
iter iteretur, iteratio diulang, ulangan
m i/ mihi ipsi/ untuk diri sendiri
up usus propium
n i/ ne iteretur tidak diulang
ne iter
non rep non reperatur Jangan diulang
ne det ne detur belum diserahkan
p i m/ periculum in mora berbahaya bila ditunda
per in mora
pp pro paupere untuk si miskin
rec recen baru (segar)
rec par recenter paratus dibuat segar
s signa tanda
ad man med/ ad manus medici/ diserahkan ke tangan
imm in manus medici dokter
ETIKET
Etiket adalah penandaan yang diberikan oleh sarana pelayanan kesehatan yang biasanya
ditempel di depan obat atau alat kesehatan yang berguna untuk memberikan informasi
penggunaan kepada para pemakai obat atau alat kesehatan tersebut.
PENYERAHAN OBAT
Penyerahan obat dan perbekalan kesehatan dibidang farmasi atas dasar resep harus dilengkapi
dengan etiket warna putih untuk obat dalam dan etiket warna biru untuk obat luar. Yang
dimaksud obat dalam ialah obat yang digunakan melalui mulutdan masuk ke dalam
kerongkongan kemudian ke perut /saluran pencernaan (oral), sedangkan yang dimaksud obat
luar adalah obat obat yang digunakan melalu kulit, mata, telinga, hidung, vagina, rektum, dan
termasuk pula obat parental/injeksi/ obat suntik dan obat kumur.
ETIKET OBAT
Pada etiket harus tercantum:
• 1. Nama dan alamat apotek
• 2. Nama dan nomor SIK Apotek Pengelola Apotek
• 3. Nomor dan tanggal pembuatan
• 4. Nama pasien
• 5. Aturan pemakaian
• 6. Tanda lain yang diperlukan misalnya: Kocok dahulu,
Tidak boleh diulang tanpa resep baru dari dokter
ETIKET PUTIH
Bagian-bagiannya terdiri dari :
• Nama Sarana Pelayanan Kesehatan
• Logo Sarana Pelayanan Kesehatan
• Alamat dan No Telepon Sarana Pelayanan Kesehatan
• Nama dan nomor SIK Apotek Pengelola Apotek
• Nomor Resep yang berisi obat tersebut atau nomor Rekam
Medis pasien
• Tanggal Resep tersebut diberikan
• Nama Pasien yang mengkonsumsi obat
• Aturan Pakai Obat
• Bentuk sediaan Obat
• Waktu menelan obat
• Paraf yang memberikan informasi dan obat kepada pasien
• Nama obat yang diberikan etiket
• Jumlah obat yang diberikan sesuai etiket
• Batas kadaluarsa obat
ETIKET BIRU
Bagian-bagiannya terdiri dari :
• Nama Sarana Pelayanan Kesehatan
• Logo Sarana Pelayanan Kesehatan
• Alamat dan No Telepon Sarana Pelayanan Kesehatan
• Nama dan nomor SIK Apotek Pengelola Apotek
• Nomor Resep yang berisi obat tersebut atau nomor Rekam Medis pasien
• Tanggal Resep tersebut diberikan
• Nama Pasien yang mengkonsumsi obat
• Aturan Pakai Obat
• Nama bentuk sediaan
• Tulisan "Obat Luar" yang menerangkan bahwa obat tersebut bukan untuk diminum
• Nama obat atau alat kesehatan yang diberikan etiket
• Jumlah obat atau alat kesehatan yang diberikan sesuai etiket
• Batas kadaluarsa obat atau alat kesehatan
• Paraf yang memberikan informasi dan obat atau alat kesehatan kepada pasien
LABEL
Label adalah petunjuk tambahan dalam obat yang berisi peringatan untuk diperhatikan para
pasien sebelum mengkonsumsinya
Label obat terdiri atas :
"Label Kocok Dahulu" biasanya untuk obat yang berbentuk sediaan sirup
"Label Tidak boleh diulang tanpa Resep dokter" untuk golongan obat keras dan narkotika
"Label Dihabiskan" untuk obat antibiotik
SALINAN RESEP
Salinan resep adalah salinan tertulis dari suatu resep yang dibuat oleh apotek.
• Istilah lain dari salinan resep : kopi resep, apograph, Exemplum, Afschrift.
• Salinan resep memuat :
- Semua keterangan yang terdapat dalam resep asli
- Nama dan alamat apotek
- Nama dan nomor Surat izin pengelolaan apotek
- Tanda tangan atau paraf APA
- Tanda det atau detur untuk obat yang sudah diserahkan; tanda nedet atau nedetur
untuk obat yang belum diserahkan
- Nomor resep dan tanggal peresepan
- Tanda “det”=“detur” untuk obat yang sudah diserahkan, atau tanda “nedet”
=”nedetur” untuk obat yang belum diserahkan.
- Nomor resep dan tanggal pembuatan.
• Salinan resep atau resep hanya boleh diperlihatkankepada dokter penulis resep,
penderita yang bersangkutan, petugas kesehatan atau petugas lain yang berwenang
menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
ITERASI =PENGULANGAN OBAT