Anda di halaman 1dari 20

Nama:Winny Wirdiyanti

NIM:2200079

Kelas: D3-1B

ARTIKEL TENTANG FARMASI

Farmasi adalah ilmu yang banyak mempelajari tentang obat.jurusan farmasi focus dalam
mempelajari obat obatan jurusan ini gabungan dari ilmu biologi,kima dan kesehatan.
tidak hanya obat obatan ilmu farmasi juga mempelajari tentang meracik obat manajemen
pemasaran obat,kosmetik,makanan,minuman hingga suplemen.Difarmasi kita akan
belajar mengenali struktur senyawa obat dan cara sintesisnya,kemudian mengolah obat
yang layak dikonsumsi. Bukan hanya mempelajari cara atau teknologi pembuatan obat-
obatan, ilmu farmasi juga mempelajari cara penyimpanan, penyediaan, dan
penyalurannya.Mahasiswa farmasi akan diminta mempelajari senyawa dan sintesis obat,
lalu meraciknya menjadi obat yang layak dan aman dikonsumsi.Farmasi juga
berhubungan erat dengan penyebab penyakit, serta obat yang pas untuk menanganinya.

Oleh karena itu, cara kerja obat di dalam tubuh akan dipelajari dengan detail dan teliti.

Tak cukup dengan teori, mahasiswa farmasi akan banyak melakukan kegiatan praktik
atau praktikum di laboratorium untuk meracik obat.

Lulusan farmasi akan mendapatkan gelar Sarjana Farmasi atau S. Farm seorang
apoteker maupun asisten apoteker bisa bekerja di apotek maupun instalasi farmasi rumah
sakit.Selain itu, lulusan farmasi juga berpeluang untuk menjadi peneliti untuk
pengembangan obat di Indonesia.

Sebagaimana dikutip dari laman Prakerja, sejumlah lowongan pekerjaan yang terbuka
untuk lulusan farmasi di antaranya adalah bisa menjadi peneliti di Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Selain itu, seorang lulusan farmasi juga bisa bergabung dengan tim quality management
di perusahaan obat, makanan atau kosmetik.

Lulusan farmasi juga berkesempatan untuk bekerja sebagai seorang detailer atau medical
representative.
lmu farmasi mulanya berkembang dari para tabib dan pengobatan tradisional yang
berkembang di Yunani, Timur-Tengah, Asia kecil, Cina, dan Wilayah Asia lainnya.
Mulanya “ilmu pengobatan” dimiliki oleh orang tertentu secara turun-temurun dari keluarganya.

Perkembangan ilmu farmasi seiring waktu hampir menyebar ke seluruh dunia. Mulai dari Inggris, Amerika Serikat, dan Eropa Barat. Sekolah Tinggi
Farmasi yang pertama didirikan di Philadelphia, Amerika Serikat pada tahun 1821 (sekarang sekolah tersebut bernama Philadelphia College of
Pharmacy and Science). Setelah itu, mulailah era baru ilmu farmasi dengan bermunculannya sekolah-sekolah tinggi dan fakultas di universitas.

Sejarah industri farmasi modern dimulai 1897 ketika Felix Hoffman menemukan cara menambahkan dua atom ekstra karbon dan lima atom ekstra
karbon dan lima atom ekstra hidrogen ke dalam sari pati kulit kayu willow. Hasil penemuannya dikenal dengan nama

Aspirin, yang akhirnya lahirnya perusahaan industri farmasi modern di dunia, yaitu Bayer. Selanjutnya, perkembangan (R & D) pasca Perang Dunia I.
Kemudian, pada Perang Dunia II para pakar berusaha menemukan obat-obatan secara massal, seperti obat TBC, hormaon steroid, dan kontrasepsi serta
antipsikotika.

Sejak saat itulah, dunia farmasi (industri & pendidikannya) terus berkembang dengan didukung oleh berbagai penemuan di bidang lain, misalnya
penggunaan bioteknologi. Sekolah-sekolah farmasi saat ini hampir dijumpai di seluruh dunia. Kiblat perkembangan ilmu, kalau boleh kita sebut,
memang Amerika Serikat dan Jerman (karena di sanalah industri obat pertama berdiri).

Ruang lingkup dari praktik farmasi termasuk praktik farmasi tradisional seperti peracikan dan penyediaan sediaan obat, serta pelayanan farmasi modern
yang berhubungan dengan layanan terhadap pasien di antaranya layanan klinik, evaluasi efikasi dan keamanan penggunaan obat, dan penyediaan
informasi obat. Kata farmasi berasal dari kata farma (pharma). Farma merupakan istilah yang dipakai pada tahun 1400 – 1600an.

Berikut ini adalah tokoh-tokoh besar yang berjasa terhadap terbentuknya ilmu farmasi :

 Paracelsus (1541-1493 SM) berpendapat bahwa untuk membuat obat perlu pengetahuan kandungan zat aktifnya dan dia membuat obat dari
bahan yang sudah diketahui zat aktifnya
 Hippocrates (459-370 SM) yang dikenal dengan “bapak kedokteran” dalam praktek pengobatannya telah menggunakan lebih dari 200 jenis
tumbuhan.
 Claudius Galen (200-129 SM) menghubungkan penyembuhan penyakit dengan teori kerja obat yang merupakan bidang ilmu farmakologi.
 Ibnu Sina (980-1037) telah menulis beberapa buku tentang metode pengumpulan
dan penyimpanan tumbuhan obat serta cara pembuatan sediaan obat seperti pil,
supositoria, sirup dan menggabungkan pengetahuan pengobatan dari berbagai
negara yaitu Yunani, India, Persia, dan Arab untuk menghasilkan pengobatan
yang lebih baik.
 Johann Jakob Wepfer (1620-1695) berhasil melakukan verifikasi efek
farmakologi dan toksikologi obat pada hewan percobaan, ia mengatakan :”I
pondered at length, finally I
resolved to clarify the matter by experiment”. Ia adalah orang pertama yang melakukan penelitian farmakologi dan toksikologi pada hewan percobaan.
Percobaan pada hewan merupakan uji praklinik yang sampai sekarang merupakan persyaratan sebelum obat diuji–coba secara klinik pada manusia.

Institut Farmakologi pertama didirikan pada th 1847 oleh Rudolf Buchheim (1820-1879) di Universitas Dorpat (Estonia). Selanjutnya Oswald
Schiedeberg (1838-1921) bersama dengan pakar disiplin ilmu lain menghasilkan konsep fundamental dalam kerja obat meliputi reseptor obat, hubungan
struktur dengan aktivitas dan toksisitas selektif. Konsep tersebut juga diperkuat oleh T. Frazer (1852-1921) di Scotlandia, J. Langley (1852-1925) di
Inggris dan P. Ehrlich (1854-1915) di Jerman.
REKAP NILAI MAHASISWA APLIKASI KOMPUTER
No. Nama NIM NILAI UTS NILAI UAS DOSEN

PENGAMPU

1 Winny wirdiyanti 2200079 100 100

Apt.Wildan Khairi Muhtadi,M.Pharm.Sci

2 Anandia s 2200045 99 99

3 Trisuciana w 2200065 98 98

4 Delvi apriliya 2200078 97 97

5 Nayya 2200074 96 96

6 Suci 2200053 95 95

7 Dila 2200077 94 94

8 Ramel 2200011 93 93

rata rata 98,2 99,1


Ilmu farmasi baru menjadi ilmu pengetahuan yang sesungguhnya pada abad XVII di Prancis. Pada tahun 1797 sudah berdiir sekolah farmasi pertama di
Prancis dan buku tentang farmasi mulai diterbitkan dalam beberapa bentuk, antara lain buku pelajaran, majalah, farmakope dan lain lain. Kemajuan di
Perancis ini diikuti oleh negara lain, misalnya di Italia, Inggris, Jerman dan lain-lain. Di Amerika, sekolah farmasi pertama berdiri pada tahun 1821 di
Philadelphia. dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, ilmu farmasi pun mengalami perkembangan hingga mulai menjadi ilmu yang lebih khusus
tetapi saling berkaiatan. Ilmu-ilmu tersebut adalah :

Famakologi adalah ilmu yang mempelajar sejarah, khasiat obat dalam segala seginya,yaitu sumber, sifat kimia dan fisikanya, kegiatan fisiologisnya
terhadap fungsi biokimia,cara kerja, absobsi, nasib (distribusi, biotransformasi), eksresi dan efek toksiknya; serta penggunaannya dalam pengobatan.

Farmakologi klinik adalah cabang farmakologi yang mempelajari efek obat pada manusia

Farmakokinetika adalah aspek farmakologi yang mencakup nasib obat didalam tubuh yang meliputi absorbsi, distribusi, metabolisme dan ekskresinya

Farmakodinamika ialah aspek farmakologi yang mempelajari efek obat terhadap fisiologi dan biokimia berbagai organ tubuh serta mekanismenya

Farmakognosi, ilmu yang mempelajari tentang sumber bahan obat dari alam terutama dari tumbuh-tumbuhan (bentuk makroskopis dan mikroskopis
berbagai tumbuhan dan organisme lainnya yang dapat digunakan dalam pengobatan)

Galenika adalah ilmu yang mempelajari tentang pembuatan sediaan (preparat) obat dengan cara sederhana dan dibuat dari bahan alam (tumbuhan dan
hewan).

Kimia farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang kimia obat yang berhubungan dengan zat anorganik maupun organik, baik untuk tujuan
pengobatan, analisis atau pemeriksaan dan pembakuan.

Perkembangan kefarmasian di Indonesia. Perkembangan farmasi di Indonesia sudah dimulai sejak zaman Belanda sehingga buku pedoman maupun
undang-undang yang berlaku pada waktu itu berkiblat ke Belanda. Setelah kemerdekaan, buku pedoman dan undang-undang yang dirasa masih cocok
tetapdipertahankan. Pekerjaan kefarmasian, terutama meracik obat, dikerjakan di appotek
oleh asisten apoteker di bawah pengawasan apoteker. Apoteker adalah seseorang yang
ahli dalam kefarmasian. Dalam melakukan kegiatan di apotek, apoteker harus
berpedoman pada buku resmi farmasi yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI
yaitu Farmakope Indonesia. Buku ini merupakan buku persyaratan kemurnian, sifat fisika
kimia, cara pemeriksaan, serta beberapa ketentuan lain yang berhubungan dnegan obat-
obatan.

Obat

Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yang digunakan oleh semua mahluk
untuk bagian dalam maupun bagian luar guna mencegah, meringankan maupun
menyembuhkan penyakit. Dalam memformulasi suatu sediaan obat, beberapa faktor perlu
dipertimbangkan. Salah satu faktor sifak fisika kimia bahan obat dan bahan tambahan
obat.

Karakteristik Kimia dan Fisika Bahan Obat

Setiap bahan obat memiliki ciri-ciri kimiawi dan fisika tersendiri yang menjadikannya
unik. Ciri-ciri ini digunakan dalam menyusun standar identifikasi bahan dan untuk
pengujian.Untuk setiap unsur obat dan untuk bentuk dosis sebangsanya, monografi resmi
menunjukkan standar fisika dan kimia yang tepat, uji dan tata cara pengujian yang harus
dipenuhi. Setiap pengujian dan standar yang dicatat dalam monografi harus memuaskan
sebelum bahan obat di sebut memenuhi ‘USP Quality”. Setiap tumpukan, lot atau wadah
bahan obat (atau ramuan farmasetik) harus memenuhi standar persyaratan yang
ditentukan sebelum digunakan pada preparat produk obat.

Uji dan batas ketidakmurnian dilakukan terhadap bahan kimia yang mengandung bahan
pencemar. Ketidakmurnian ini umumnya akibat pembuatan atau kerusakan obat.
Contohnya Gliserin, suatu pelarut dipakai dalam berbagai bentuk cairan farmasetik,
mungkin juga diolah dalam berbagai cara yang berbeda-beda, dalam setiap pemanfaatan
bahan permulaannya yang berbeda, bahan pereaksinya pun berbeda sehingga
menghasilkan ketidakmurnian yang berbeda-beda. Proses ini mencakup penggunaan
timah oksida, gas klor, lemak dan minyak hewan dan molase gula bit, pencemar akibat
dari proses ini berupa logam-logam berat, senyawa yang diklorinasi, asam lemak, serta
senyawa ester dan glukosa. Batas dari masing-masing bahan ini mungkin ada pada
gliserin yang resmi disediakan pada monografi.

Ciri-ciri kimiawi dan fisika yang unik dari suatu bahan obat ditentukan bukan oleh uji
analisis dan metode yang digunakan untuk identifikasinya serta pengujiannnya, tapi
mempunyai sangkut-paut dengan formulasi, bentuk sediaan, kestabilan, efektivitas dan
keamanan. Bahan obat harus tetap stabil untuk jangka waktu umur produk yang sesuai
dengan yang ditentukan, harus sesuai secara kimia dan fisika dengan semua komponen-
komponen lainnya dalam formulasi dan harus terpelihara aktivitasnya.
Obat tradisional

Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran
dari bahan tersebut yang secara turun temurun. Ciri dari obat tradisional yaitu bahan bakunya masih berupa simplisia yang sebagian besar belum
mengalami standardisasi dan belum pernah diteliti. Bentuk sediaan masih sederhana berupa serbuk,pil,seduhan atau rajangan simplisia, klaim
kahsiatnya masih berdasarkan data empiris. Obat tradisional sendiri dibagi menjadi tiga yaitu, jamu, obat herbal terstandar dan fitofarmaka

Bagi masyarakat Indonesia, jamu adalah resep turun-temurun dari leluhurnya agar dapat dipertahankan dan dikembangkan. Bahan-bahan jamu sendiri
diambil dari tumbuh-tumbuhan yang ada di Indonesia baik itu dari akar,daun, bunga, maupun kulit kayu.Bahan-bahan yang digunakan tidak
mengandung bahan kimia sintetik melainkan menggunakan bermacam-macam tumbuhan yang diambil langsung dari alam dan efek sampingnya relative
lebih kecil.

Penggunaan Obat Tradisional

Obat tradisional umumnya lebih aman dibandingkan dengan obat modern, dikarenakan kandungan dalam obat tradisional dinilai tidak begitu keras
daripada obat modern.Hal inilah yang menjadi salah satu alasan masyarakat memilih menggunakan obat tradisional.Menurut penelitian yang dilakukan
oleh Ismiyana (2013), masyarakat menganggap obat tradisional lebih aman karena dibuat secara sederhana dan tidak menggandung bahan kimia. Pada
dasarnya prinsip penggunaan obat tradisional hampir sama dengan obat modern, apabila tidak digunakan secara tepat akan mendatangkan efek yang
buruk. Sehingga, meskipun obat tradisional dinilai relative lebih aman dibandingkan obat modern namun tetap perlu diperhatikan kerasionalan
penggunaannya. Karena tidak semua herbal memiliki khasiat dan aman untuk dikonsumsi.Seperti halnya menggunakan obat modern, penggunaan obat
tradisional harus rasional dan memperhatikan ketepatan penggunaannya. Hal ini diatur
dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 104 yang
menyatakan bahwa penggunaan obatdan obat tradisional harus dilakukan secara rasiona.

Fitofarmaka

Fitofarmaka adalah obat tradisional yang telah teruji khasiatnya melalui uji pra-klinis
(pada hewan percobaan) dan uji klinis (pada manusia) serta terbukti keamanannya
melalui uji toksisitas. Uji praklinik sendiri me;liputi beberapa uji, yaitu: uji khasiat dan
toksisitas, uji teknologi farmasi untuk menentukan identitas atau bahan baku yang
terstandarisasi. Fitofarmaka diproduksi secara higienis, bermutu sesuai dengan standar
yang ditetapkan. Contoh: Stimuno, Tensigard, Rheumaneer, X-gra dan Nodiar

Obat Herbal Terstandar

Obat Herbal Terstandar (OHT) adalah obat tradisional yang telah dibuktikan khasiatdan
keamanannya secara pra-klinis (terhadap hewan percobaan) dan lolos uji toksisitas akut
maupun kronis. OHT dibuat dari bahan yang terstandar seperti ekstrak yang memenuhi
parameter mutu serta dibuat dengan cara higienis. Contohnya: Diapet, Fitolac dan Lelap.

Ada berbagai macam jamu, yakni:

Obat Pegal-Pegal atau Anti Nyeri

Manfaat jamu yang sering diminati oleh masyarakat yaitu jamu untuk menghilangkan
pegal pegal dan nyeri. Contoh jamu yang bermanfaat sebagai obat pegal-pegal dan anti
nyeri yaitu jamu kunyit asam,tolak angin,kiranti pereda nyeri untuk haid . Jamu ini selain
sebagai obat pegal-pegal dan nyeri juga dapat sebagai ramuan penghilang bau badan dan
mengatasi sakit saat menstruasimenstruasi.
Obat untuk Penambah Stamina

Jamu beras kencur adalah salah satu jamu yang paling terkenal dan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai suplemen penambah stamina dan
menjaga daya tahan tubuh

 Obat untuk Kecantikan

Selain untuk pengobatan penyakit ramuan jamu juga sering dipakai dalam perawatan kecantikan tubuh. Banyak ditemukan dalam resep kuno
penggunaan tanaman jamu sebagai obat kecantikan yang sering dipakai dalam lingkungan istana kerajaan. Salah satu contoh ramuan yang terkenal
adalah mangir yang terbuat dari kunyit yang dimanfaatkan untuk mempercantik kulit pada wanita

Jamu harus memenuhi kriteria yaitu,aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan, memiliki klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris dan
memenuhi persyaratan mutu yang berlaku.Harus terdapat logo dan tulisan“JAMU”. Logo sebagaimana berupa “Ranting daun terletak dalam lingkaran”,
dan ditempatkan pada bagian atas sebelah kiri dari wadah, bungkus atau brosur dan dicetak dengan warna hijau, di atas dasar warna putih atau warna
lain yang menyolok kontras dengan tulisan (BPOM RI, 2004).
Jamu merupakan ramuan tradisional sebagai salah satu upaya pengobatan yang
dimanfaatkan oleh masyarakat dengan tujuan dapat mengobati penyakit ringan, mencegah
datangnya penyakit, menjaga ketahanan dan kesehatan tubuh. Dan khasiat telah teruji
oleh waktu, zaman dan sejarah, serta bukti empiris langsung pada manusia selama ratusan
tahun

Bahan kimia obat merupakan senyawa kimia obat yang ditambahkan dengan sengaja ke
dalam jamu, dengan tujuan agar efek yang diinginkan tercapai lebih cepat dari biasanya.
Salah satu cara yang paling tepat dan sederhana untuk mendeteksi adanya bahan kimia
obat dalam jamu adalah dengan mengamati efek penyembuhan yang dirasakan oleh
konsumen. Jika efek penyembuhan yang dirasakan cepat maka kemungkinan besar jamu
tersebut mengandung bahan kimia obat dengan dosis yang cukup tinggi.

Berbagai bahan kimia obat yang telah ditambahkan ke dalam bahan tambahan jamu yaitu
sebagai berikut:

 Paracetamol

Parasetamol biasa digunakan untuk nyeri ringan sampai sedang dan demam.Efek samping
parasetamol dilaporkan setelah penggunaan jangka panjang, yang mengakibatkan fatal
pada kerusakan hati (dan lebih jarang kerusakan ginjal), kelainan darah, pankreatis akut
dan overdosis. Intreaksi, pada dosis tinggi dapat memperkuat efek antikoagulasi, dan
pada dosis biasa tidak interaktif. Parasetamol dapat mengurangi demam melalui tindakan
langsung pada hipotalamus pengatur pusat panas. Menghilangkan nyeri ringan sampai
sedang dan pengobatan demam.

 Asam Mefenamat

Asam mefenamat adalah salah satu obat dari golongan AINS (Anti Inflamasi Non
Steroid) dan juga sebagai obat analgesik. Asam mefenamat bekerja dengan cara
menghambat enzim sikloooksigenase sehingga konversi asam arakidonat menjadi
prostaglandis terganggu. Asam mefenamat terikat sangat kuat pada protein plasma.
Dengan demikian interaksi terhadap obat antikoagulan harus

diperhatikan. Efek samping pemakaian asam mefenamat jangka panjang lebih terhadap
saluran cerna sering timbul misalnya diare, sampai diare berdarah dan gejala iritasi
terhadap mukosa lambung.

 Kafein

Kafein sering digunakan sebagai perangsang kerja jantung dan meningkatkan produksi
urin. Dalam dosis rendah kafein dapat berfungsi sebagai bahan pembangkit stamina dan
penghilang rasa sakit.Mekanisme kerja kafein dalam tubuh adalah menyaingi fungsi
adenosin (salah satu senyawa yang dalam sel otak bisa membuat orang cepat tertidur).
Dimana kafein itu tidak memperlambat gerak sel-sel tubuh, melainkan kafein akan
membalikkan semua kerja adenosin sehingga tubuh tidak lagi mengantuk, tetapi muncul
perasaan segar, sedikit gembira, mata terbuka lebar dan membangkitkan stamina. Selain
manfaat ternyata kopi juga memiliki kerugian, yaitu dapat menyebabkan ketergantungan ,
menyebabkan insomnia, mudah gugup, merasa tegang , cepat marah dan untuk wanita
hamil dapat meningkatkan denyut jantung dampak terburuknya bisa menyebabkan keguguran.

Tepat cara penggunaan

Cara penggunaan mempengaruhi efek yang akan ditimbulkan. Penggunaan tanaman obat antara satu dengan yang lainnya tidak boleh disamakan. Cara
penggunaan yang kurang tepat akan menimbulkan efek yang berbeda. Contohnya daun kecubung. Daun kecubung dapat berkhasiat sebagai
bronkodilator jika cara penggunaan dengan cara dihisap seperti rokok. Akan tetapi, dapat menyebabkan mabuk atau bersifat beracun apabila cara
penggunaannya dengan diseduh dan diminum

Tidak disalahgunakan

Obat tradisional seperti jamu, OHT dan fitofarmaka termasuk obat bebas dimana dapat diperoleh tanpa resep dokter. Oleh karena itu, obat tradisional
tidak boleh mengandung bahan berbahaya dan penggunaannya tidak boleh disalahgunakan selain untuk tujuan pengobatan

Anda mungkin juga menyukai