Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH FARMAKOLOGI

KONSEP DASAR OBAT

Disusun Oleh:

Cantika Laksmi Bunga


Fadhilah Sukmawati
Jesinta Alri Meisy Putri
Nina Nurul Chasanah
Nur Rahmadaniyanti
Sintya Anugrah Saga
Tomi Ihsan Muhaafidhin

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN


KALIMANTAN TIMUR SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2017/2018

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dunia kesehatan, obat merupakan salah satu kebutuhan klien untuk membantu
dalam hal penyembuhan dan pemulihan kesehatan klien. Obat ini mempunyai pengaruh
yang dapat menimbulkan efek pada organisme hidup, baik efek psikologi, fisiologis,
maupun biokimiawi. Ilmu yang mempelajari tentang obat ini disebut farmakologi.
Farmakologi membahas tentang sifat-sifat zat kimia dan organisme hidup serta segala
aspek interaksinya. Dalam arti luas, farmakologi adalah ilmu mengenai pengaruh
senyawa terhadap sel hidup, lewat proses kimia khususnya lewat reseptor.
Farmakologi telah berkembang sejak sebelum tahun 1700 (periode kuno) yang
ditandai dengan observasi empirik penggunaan obat yang di kenalkan pertama kali oleh
Claudius Galen. Kemudian pada abad 18-19 (periode modern) mulai di lakukan
penelitian eksperimental tentang nasib obat, tempat dan cara kerja obat, pada tingkat
organ dan jaringan. Sebagai seorang perawat harus mempunyai pengetahuan tentang
manfaat dan risiko akan penggunaan obat. Hal tersebut di butuhkan perawat agar dapat
melindungi diri klien dan perawat itu sendiri.

B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah adalah untuk memperkaya pengetahuan dan
wawasan tentang pengertian dan sejarah farmakologi sebagai suatu konsep dasar tentang
farmakologi.
C. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari 3 bab utama. Bab I berisi tentang latar
belakang, tujuan penulisan, dan metode penulisan makalah ini. Bab II merupakan bagian
yang berisi penjelasan tentang tinjauan pustaka, yang membahas materi/pokok bahasan.
Bab III merupakan bagian terakhir yang berisi kesimpulan dan saran serta daftar pustaka.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Obat dan Farmakologi

Menurut PerMenKes 917/Menkes/Per/x/1993, obat adalah sediaan atau paduan-


paduan yang di gunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki secara fisiologi atau
keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnose, pencegahan, penyembuhan,
pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi.
Menurut Ansel (1985), obat adalah zat yang di gunakan untuk diagnosis,
mengurangi rasa sakit, serta mengobati atau mencegah penyakit pada manusia atau
hewan.
Obat dalam arti luas ialah zat kimia yang dapat mempengaruhi proses hidup,
maka farmakologi merupakan ilmu yang sangat luas cakupannya. Namun untuk seorang
dokter, ilmu ini dibatasi tujuannya yaitu agar dapat menggunakan obat untuk maksud
pencegahan, diagnosis, dan pengobatan penyakit. Selin itu, agar mengerti bahwa
penggunaan obat dapat mengakibatkan berbagai gejala. Obat merupakan benda yang
dapat di gunakan untuk merawat penyakit, membebaskan gejala, atau memodifikasi
proses kimia dalam tubuh.
Farmakologi (pharmacologi) berasal dari bahasa yunani, yaitu pharmacon adalah
obat dan logos adalah ilmu. Farmakologi di definisikan sebagai mata pelajaran dengan
substansi yang berinteraksi dengan suatu system yang hidup melalui proses kimia,
terikat pada molekul-molekul pengatur dan memacu atau menghambat proses-proses
tubuh yang normal. Farmakologi klinik adalah ilmu tentang substansi yang digunakan
untuk mencegah, mendiagnosa ataupun mengobati penyakit.
Farmakologi ialah ilmu mengenai pengaruh senyawa terhadap sel hidup, lewat
proseskimia khususnya lewat reseptor. Dalam ilmu kedokteran senyawa itu adalah obat,
dan lebih menekankan pengetahuan yang mendasari manfaat dan resiko penggunaan obat.
Banyak definisi tentang farmakologi yang di rumuskan oleh para ahli, antara lain:
farmakologi dapat dirumuskan sebagai kajian terhadap bahn-bahan yang berinteraksi

3
dengan sistem kehidupan melalui proses kimia, khususnya melalui pengikatan molekul-
molekul regulator yang mengaktifkan atau menghambat proses-proses tubuh yang normal.
Dengan demikian, farmakologi merupakan ilmu pengetahuan yang sangat luas
cakupannya. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, beberapa bagian dari
farmakologi ini telah berkembang menjadi disiplin ilmu tersendiri dalam ruang lingkup
yang lebih sempit, tetapi tidak terlepas sam sekali dari farmakologi, misalnya
farmakologi klinik, farmasi, toksikologi, dan lainnya.

B. Sejarah Farmakologi

Sejarah farmakologi dibagi menjadi 2 periode yaitu periode kuno dan periode
modern. Perioe kuno (sebelum tahun 1700)di tandai dengan observasi empiric
penggunaan obat dapat dilihat di Materia Medika. Catatan tertua di jumpai pada
pengobatan Cina dan Mesir. Claudia Galen (129-200 A.D).
Periode modern dimulai pada abad 18-19, mulai di lakukan penelitian
eksperimental tentang perkembangan obat, tempat dan cara kerja obat, pada tingkat organ
dan jaringan. Rudolf Buchheim (1820-1879) mendirikan the first institute of
Pharmacology di University of Dorpat.
Regulasi obat bertujuan menjamin hanya obat yang efektif dan aman, yang tersedia
di pasaran. Tahun 1937 lebih dari 100 orang meninggal karen agagal ginjal akibat eliksir
sulfanilamid yang dilarutkan dalam etilenglikol. Kejadian ini memicu di wajibkan data
klinis tentang keamanan obat sebelum dipasarkan. Thaun 1950-an, ditemukan
kloramfenikol dapat menyebabkan anemia aplastis. Tahun 1952 pertma kali di terbitkan
buku tentang efek samping obat. Tahun 1960 di mulai progam MESO (Monitoring Efek
Samping Obat). Tahun 1961, bencana thalidomide, hipnotik lemah tanpa efek samping di
bandingkan golongannya, namun ternyata menyebabkan cacat janin. Studi di Utero
memastikan penyebabnya adalah thalidomide, sehingga dinyatakan thalidomide di tarik
dari peredaran karena bersifat teratogen.
Tahun 1962, di perketat harus dilakukannya uji toksikologi sebelum di uji pada
manusia. Setelah itu (tahun 1970-an hingga 1990-an) mulai banyak di laporkan kasus
efek samping obat yang sudah lama beredar. Tahun 1970-an Klioquinol di laporkan

4
menyebabkan neuropati subakut mielo-optik. Efek samping ini baru di ketahui setelah 40
tahun di gunakan. Dietilstilbestrol diketahui menyebabkan adenocarcinoma serviks
(setelah 20 tahun digunakan secara luas). Selian itu masih banyak lagi penemuan ESO
(Efek Samping Obat) yang menyebabkan pencabutan ijin edar atau pembatasan
pemakaian. Berbagai kejadian ESO yang dilaporkan memicu pencarian metode
baruuntuk studi ESO pada jumlah besar pasien. Hal ini memicu pergeseran dari studi efek
samping ke studi kejadian ESO. Tahun 1990-an dimlai penggunaan Farmakopidemiologi
untuk mempelajari efek obat yang menguntungkan, aplikasi ekonomi kesehatan untuk
studi efek obat, studi kualitas hidup, dan lain-lain. Studi Farmakoepidemiologi semakin
berkembang, dan pada yahun 1996 di keluarkanlah Guidelines for Good Epidemiology
practices for Drug, Device, and Vaccine Research di USA.

C. Sumber Obat

Obat dapat bersumber dari :

1. Tumbuhan, misalnya: digitalis, kina


2. Hewan, misalnya: minyak ikan, cera, adeps lanae
3. Mineral, misalnya: iodikalii, parafin, vaselin
4. Sintetis, misalnya: kamfer sintetis, vitamin C
5. Mikroba, misalnya: antibiotik penisilin

1. Tumbuhan

Salah satu pendekatan untuk penelitian tumbuhan obat adalah penapis senyawa
kimia yang terkandung dalam tanaman. Cara ini digunakan untuk mendeteksi senyawa
tumbuhan berdasarkan golongannya. Sebagai informasi awal dalam mengetahui senyawa
kimia apa yang mempunyai aktivitas biologi dari suatu tanaman. Informasi yang
diperoleh dari pendekatan ini juga dapt digunakan untuk keperluan sumber bahan yang
mempunyai nilai ekonomi lain seperti sumber tani,minyak untuk industri, sumber gum,
dll. Metode yang telah dikembangkan dapat mendeteksi adanya golongan senyawa
alkaloid, flavonoid, senyawa fenolat, tannin,saponin, kumarin, quinon,
steroid/terpenoid. (Teyler.V.E,1988) . contoh obat-obatan yang berasal dari tumbuhan
seperti kina, daun tapak dara, kunyit asem, jamu tolak angin.

Contoh obat dengan kandungan Klorokuin : Resochin

5
2. Hewan

Selain tumbuhan bahan hewan yang memiliki fungsi, pengaruh serta khasiat
sebagai obat, dalam pengertian umum kefarmasian bahan yang digunakan
sebagai simplisia. Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang
belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain berupa bahan
yang dikeringkan (Dirjen POM, 1999).Simplisia hewani adalah simplisia yang berupa
hewan atau bagian hewan zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa
zat kimia murni. Contoh obat-obatan yang berasal dari hewan adalah minyak ikan,obat-
obatan insulin seperti lispro, actrapid,novorapid.

Contoh obat : Metformin

3. Simplisia pelikan (mineral)

Simplisia pelikan adalah simplisia yang berupa bahan-bahan pelican


(mineral) yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa
zat kimia. Contoh nama obat-obatan yang berasal dari bahan-bahan mineral seperti koalin
adalah guanistrip.

4. Sintetis

Obat sintesis adalah obat-obatan yang berasal dari tumbuhan atau hewan
yang diproses secara kimiawi untuk diambil zat aktifnya. Dalam ilmu kimia, sintesis
kimia adalah kegiatan melakukan reaksi kimia untuk memperoleh suatu produk kimia,
ataupun beberapa produk. Hal ini terjadi berdasarkan peristiwa fisik dan kimia yang
melibatkan satu reaksi atau lebih. Sintesis kimia adalah suatu proses yang dapat
direproduksi selama kondisi yang diperlukan terpenuhi. Adapun contoh obat sintetis
adalah obat-obatan analgetik dan antipiretik, seperti panadol, bodrex, bodrexin, aspirin,
sanmol, parasetamol, asam mefenamat.

Contoh : Asam Mefenamat

6
5. Mikroorganisme

Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat


kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme disebut juga
organisme mikroskopik. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniseluler) maupun
bersel banyak (multiseluler). Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh
mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Virus juga
termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler. Beberapa jenis
mikroorganisme dimanfaatkan manusia sebagai penghasil obat-obatan. Obat-obatan yang
dihasilkan tersebut digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit terutama penyakit
yang disebabkan oleh mikroorganisme. Hal ini dikarenakan beberapa jenis
mikroorganisme mampu menghasilkan antibiotik. Antibiotik adalah suatu senyawa
organik yang dihasilkan oleh suatu mikroorganisme yang dapat menghambat atau
mematikan mikroorganisme lain (bakteri penyebab penyakit). Beberapa antibiotik yaitu
penisilin, streptomisin, sefalosporin, tertasiklin, tetramisin, basitrosin, neomisin, dan
amfisilin.

Contoh obat antibiotik : Amoxicillin

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut PerMenKes 917/Menkes/Per/x/1993, obat adalah sediaan atau paduan-paduan
yang di gunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki secara fisiologi atau keadaan
patologi dalam rangka penetapan diagnose, pencegahan, penyembuhan, pemulihan,
peningkatan kesehatan dan kontrasepsi. Farmakologi di definisikan sebagai mata pelajaran
dengan substansi yang berinteraksi dengan suatu system yang hidup melalui proses kimia,
terikat pada molekul-molekul pengatur dan memacu atau menghambat proses-prosestubuh
yang normal.
Sejarah farmakologi dibagi menjadi 2 periode yaitu periode kuno dan periode modern.
Perioe kuno (sebelum tahun 1700)di tandai dengan observasi empiric penggunaan obat dapat
dilihat di Materia Medika. Catatan tertua di jumpai pada pengobatan Cina dan Mesir. Claudia
Galen (129-200 A.D).
Periode modern dimulai pada abad 18-19, mulai di lakukan penelitian eksperimental
tentang perkembangan obat, tempat dan cara kerja obat, pada tingkat organ dan jaringan.
Rudolf Buchheim (1820-1879) mendirikan the first institute of Pharmacology di University
of Dorpat.

Obat dapat bersumber dari :

1. Tumbuhan

Metode yang telah dikembangkan dapat mendeteksi adanya golongan senyawa alkaloid,
flavonoid, senyawa fenolat, tannin,saponin, kumarin, quinon, steroid/terpenoid

Contoh obat dengan kandungan Klorokuin : Resochin

2. Hewan

Contoh obat-obatan yang berasal dari hewan adalah minyak ikan,obat-obatan


insulin seperti lispro, actrapid,novorapid.

8
Contoh obat : Metformin

3. Simplisia pelikan (mineral)

Contoh nama obat-obatan yang berasal dari bahan-bahan mineral seperti koalin adalah guanistrip.

4. Sintetis

Adapun contoh obat sintetis adalah obat-obatan analgetik dan antipiretik, seperti
panadol, bodrex, bodrexin, aspirin, sanmol, parasetamol, asam mefenamat.

Contoh : Asam Mefenamat

5. Mikroorganisme

Beberapa antibiotik yaitu penisilin, streptomisin, sefalosporin, tertasiklin,


tetramisin, basitrosin, neomisin, dan amfisilin.

Contoh obat antibiotik : Amoxicillin

B. Saran

Sebagai tenaga kesehatan, sudah seharusnya kita mengetahui dan memahami jenis obat-
obatan. Sehingga pasien mendapatkan obat yang tepat sesuai dengan diagnosa yang telah
ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai