Anda di halaman 1dari 15

KULIAH FARMASETIKA DASAR

Sejarah Kefarmasian
By
Hafizhatul Abadi, S.Farm.,M.Kes.,Apt
Sejarah Kefarmasian
• Ilmu farmasi awalnya berkembang dari
para tabib dan pengobatan tradisional
yang berkembang di Yunani, Timur-
Tengah, Asia, Cina, dan Wilayah Asia
lainnya.
• Mulanya "ilmu pengobatan" dimiliki oleh
orang tertentu secara turun-temurun dari
keluarganya.
• Buku tentang bahan obat2an pertama kali ditulis di Cina
sekitar 2735 SM, kemudian sekitar tahun 400 SM
berdirilah sekolah kedokteran di Yunani.
• Salah seorang muridnya adalah Hipocrates yang
menempatkan profesi tabib pada tataran etik yang tinggi.

• Di dunia Arab pada abad VIII, ilmu farmasi yang


dikembangkan oleh para ilmuawan Arab menyebar luas
sampai ke Eropa.
• Pada masa ini sudah mulai dibedakan peran antara
seorang herbalist dengan kedokteran terjadi pada tahun
1240 ketika Kaisar Frederick II dari Roma melakukan
pemisahan tersebut.
• Maklumat yang dikeluarkan tentang pemisahan tersebut
menyebutkan bahwa masing2 ahli ilmu mempunyai
keahlian standar etik, pengetahuan, dan keterampilan
sendiri-sendiri yang berbeda dengan ilmu lainnya.
Dengan dikeluarkannya
malumat Kaisar tersebut

maka mulailah
sejarah baru
perkembangan
ilmu farmasi sebagai
ilmu yang berdiri
sendiri.
Perkembangan ilmu farmasi kemudian menyebar hampir ke seluruh dunia.

INGGRIS

AMERIKA SERIKAT PHILADELPHIA

EROPA BARAT

Sekolah Tinggi Farmasi


yang pertama didirikan
pada tahun 1821
(sekarang sekolah tersebut
bernama Philadelphia College
of Pharmacy and Science).
Setelah itu,
mulailah era baru
ilmu farmasi
dengan
Peran organisasi keprofesian
bermunculannya
atau keilmuwan
sekolah-sekolah
tinggi dan
fakultas2
di universitas.

-Sejarah industri farmasi modern dimulai 1897 ketika Felix Hoffman


Menemukan cara menambahkan dua atom ekstra karbon dan lima atom
ekstra karbon dan lima atom ekstra hidrogen ke dalam sari pati kulit
kayu willow.
-Hasil penemuannya ini dikenal dengan nama Aspirin, yang akhirnya
menyebabkan lahirnya perusahaan industri farmasi modern di dunia,
yaitu Bayer.
-Selanjutnya, perkembangan (R & D) pasca Perang Dunia I. Kemudian, pada
Perang Dunia II para pakar berusaha menemukan obat-obatan secara massal,
seperti obat TBC, hormon steroid, dan kontrasepsi serta antipsikotika.
Bagaimana dengan perkembangan farmasi di Indonesia?

• Perkembangan farmasi di indonesia


boleh dibilang dimulai ketika berdirinya
pabrik kina di Bandung pada tahun 1896.
• Kemudian, terus berjalan sampai sekitar
tahun 1950 di mana pemerintah
mengimpor produk farmasi jadi ke
Indonesia.
• kefarmasian di Indonesia mencatat
sejarah yang sangat berarti, yakni pada saat
didirikannya Perguruan Tinggi Farmasi di Klaten
pada tahun 1946 dan di Bandung tahun 1947.
• Dewasa ini kefamasian di Indonesia telah
tumbuh dan berkembang dalam dimensi yang
cukup luas dan mantap.
• Industri farmasi di Indonesia dengan dukungan
teknologi yang cukup modern telah mampu
memproduksi obat dalam jumlah yang besar
dengan jaringan distribusi yang cukup luas.
• Sebagian besar, sekitar 90% kebutuhan obat
nasional telah dapat dipenuhi oleh industri
farmasi dalam negeri
• Demikian pula peranan profesi farmasi
pelayanan kesehatan juga semakin
berkembang dan sejajar dengan profesi-
profesi kesehatan lainnya.

• Kemudian dunia pendidikan , sekolah


tinggi atau fakultas farmasi juga dibuka di
berbagai kota.
APA ITU ?
FARMASI
 (Inggris: pharmacy, Yunani: pharmacon,
yang berarti: obat)

 merupakan salah satu bidang


profesional kesehatan yang merupakan
kombinasi dari ilmu kesehatan dan ilmu kimia,
yang mempunyai tanggung-jawab memastikan
efektivitas dan keamanan penggunaan obat.
• Ruang lingkup dari praktik farmasi termasuk
praktik farmasi tradisional seperti

 peracikan dan penyediaan sediaan obat,


 serta pelayanan farmasi modern yang berhubungan
dengan layanan terhadap pasien (patient care) di
antaranya layanan klinik, evaluasi efikasi dan
keamanan penggunaan obat, dan penyediaan
informasi obat.

• Kata farmasi berasal dari kata farma


(pharma). Farma merupakan istilah yang dipakai
di tahun 1400 - 1600an.
FARMASIS
• Farmasis (apoteker) merupakan gelar
profesional dengan keahlian di bidang
farmasi.
• Farmasis biasa bertugas di institusi-
institusi baik pemerintahan
maupun swasta seperti badan pengawas
obat/makanan, rumah sakit, industri
farmasi, industri obat tradisional, apotek,
dan di berbagai sarana kesehatan.
• Buku Pharmaceutical handbook menyatakan bahwa
farmasi merupakan bidang yang menyangkut semua
aspek obat, meliputi : isolasi/sintesis, pembuatan,
pengendalian, distribusi dan penggunaan.

Silverman dan Lee (1974) dalam bukunya, “Pills, Profits and Politics”,
menyatakan bahwa :

1. Pharmacist lah yang memegang peranan penting dalam


membantu dokter menuliskan resep rasional.
“penggunaan obat baik dengan atau tanpa resep dokter.”
2. Pharmacist lah yang sangat handal dan terlatih
serta pakar dalam hal produk/produksi obat yang
memiliki kesempatan yang paling besar untuk
mengikuti perkembangan terakhir dalam bidang obat,
yang dapat melayani baik dokter maupun pasien,
sebagai “penasehat” yang berpengalaman.

3. Pharmacist lah yang meupakan posisi kunci dalam


mencegah penggunaan obat yang salah,
penyalahgunaan obat dan penulisan resep yang irrasional.
Sedangkan Herfindal dalam bukunya “Clinical Pharmacy
and Therapeutics” (1992) menyatakan bahwa Pharmacist
harus memberikan “Therapeutic Judgement” dari pada
hanya sebagai sumber informasi obat.

Anda mungkin juga menyukai