Anda di halaman 1dari 54

FARMASETIK

A DASAR

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU


Dosen Pengampu
Nesa Agistia, M.Farm., Apt.
Manfaat Mata Kuliah
1. Mengapa mahasiswa perlu mengambil mata kuliah ini ?
 Mengetahui tentang serajah dan perkembangan
kefarmasian secara umum dan khusus.
2. Apa kegunaan mata kuliah untuk pengembangan pribadi?
 Sebagai dasar ilmu kefarmasian yang akan digunakan
sebagai pedoman pengembangan teknologi farmasi.
3. Bagaimana hubungan mata kuliah ini dengan mata kuliah
lain dan tujuan program studi ?
 Sebagai prasyarat untuk melanjutkan mata kuliah
teknologi farmasi.
Deskripsi Mata Kuliah (1)
 Sejarah Kefarmasian dan ruang lingkupnya,
Farmakope
 Obat dan perkembangannya (Definisi, sejarah obat,
penggolongan obat berdasarkan sumber obat,
berdasarkan undang-undang, berdasarkan bentuk
sediaan, berdasarkan jenisnya, rute penggunaan).
 Resep, sinonim dan singkatan latin
 Dosis (macam-macam dosis, perhitungan dosis)
 Pulvis dan pulveres.
Deskripsi Mata Kuliah (2)
 Kapsul
 Pil
 Salep, krim, pasta dan gel
 Potio
 Suspensi
 Emulsi
Standar Kompetensi &
Kompetensi Dasar

A. Standar Kompetensi
 Mampu memahami tentang ilmu farmasi secara umum

dan khusus.

B. Kompetensi Dasar
 Mengetahui sejarah dan ruang lingkup kefarmasian.

 Mengetahui obat dan penggolongannya.

 Mengetahui resep dan komponennya.

 Mengetahui bentuk-bentuk sediaan obat.


Organisasi Materi
 Sejarah kefarmasian
 Farmakope
 Obat dan perkembangannya
 Resep
 Sinonim
 Singkatan latin
 Dosis
 Pulvis dan pulveres
Strategi Perkuliahan
 Memberikan materi perkuliahan (sub bab) untuk tiap
kali pertemuan.
 Setiap mahasiswa wajib mempersiapkan diri dengan
mencari sendiri materi perkuliahan tersebut.
 Dosen akan mempresentasikan materi perkuliahan
sambil mengajak mahasiswa berpartisipasi dengan
meminta mahasiswa menjawab pertanyaan, memberi
pertanyaan, memberikan tambahan atau sanggahan
mengenai materi perkuliahan yang telah disampaikan
dari dosen maupun dari materi yang telah didapatkan
secara mandiri.
Materi/Bahan Bacaan
Perkuliahan
 Farmakope ed III, IV & V
 Buku Ilmu Meracik Obat M. Hanief
 Buku Ilmu Resep Syamsuni
 Dan buku/bahan bacaan lain yang mendukung.
ILMU FARMASI
Pendahuluan

Farmasi dalam bahasa Yunani disebut


Farmakon, yang berarti Medika atau
Obat.

Ilmu Farmasi?
Pengertian Farmasi
1. Ilmu dan seni penyediaan bahan baku tanaman,
hewan, kimia dalam bentuk obat yg dpt digunakan
secara tepat dan benar.
2. Ilmu mencampur dan menyerahkan obat sesuai
resep dan mendistribusikannya sesuai peraturan.
3. Ilmu dan seni mengumpulkan, identifikasi,
pengawetan, analisis, dan standarisasi obat dan
bahan baku.
Pengertian Farmasi
4. Pengetahuan dan penguasaan ilmu kimia, fisika,
biologi yang dapat diterapkan dalam pembuatan
obat atau bahan obat.
5. Ilmu dan seni penyediaan, pengepakan,
penyimpanan dan pendistribusian produk obat.
6. Teknik dan penerapan ketrampilan dibidang
pembuatan, pengawetan, pencampuran, distribusi
dan penyerahan obat.
Sejarah Farmasi
• Farmasi dan kedokteran  bersumber satu
• Diawali dari Apollo (Dewa yunani kuno yg

melambangkan kesejahteraan)
 Putranya, Aesculapius (Asklopios)  murid Chiron

(tabib zaman yunani kuno)  populer dalam


pengobatan
 Aesculapius selalu didampingi putrinya Hygeia

dalam menyembuhkan orang sakit.


Sejarah Farmasi
 Aesculapius selalu membawa tongkat yang dililit
ular, kadang-kadang mengobati dengan bisa ular
diabadikan dalam simbol
kedokteran, yaitu sebagai jarum yang dililit ular
 Hygeia  membawa cawan dan ditangannya juga

melilit ular  cawan dan ular ini diabadikan


sebagai simbol farmasi
Pendidikan Kefarmasian bagi
Mahasiswa/i?
Pendidikan Kefarmasian
1) Memenuhi kebutuhan obat-obatan yang aman dan
bermutu.
2) Pengaturan dan pengawasan distribusi obat-
obatan yang beredar di masyarakat.
3) Meningkatkan peranan dalam bidang penelitian
dan pengembangan obat-obatan.
Para Ilmuwan

• Hipocrates
• Dioscorides
• Galen
• Paracelcus
Para Ilmuwan
• Hipocrates (460-370 SM)
• Dokter Yunani yang memperkenalkan farmasi dan kedokteran secara ilmiah 
Bapak Ilmu Kedokteran.

• Dioscorides (Abad ke-1 setelah Masehi).


• Ahli Botani Yunani. Orang pertama yang menggunakan tumbuh-tumbuhan
sebagai ilmu farmasi terapan, “Materia Medica”.

• Galen (130-200 setelah Masehi).


• Dokter dan ahli farmasi Yunani, “Farmasi Galenika.

• Paracelcus (1439-1542 Masehi).


• Dokter dan ahli kimia Swiss. Menyiapkan bahan obat spesifik dan
memperkenalkan zat kimia sebagai obat internal.

• Johan Jakob Wepfer (1620-1695 Masehi)


• Orang pertama yang melakukan uji pra klinis.
Perkembangan Dunia
Kefarmasian?
Ilmu farmasi ilmu pengetahuan
pd abad ke XVII

Sekolah farmasi 1 (1797) di Perancis

Mulai diterbitkan buku buku farmasi (buku pelajaran,majalah,


Farmakope)

Diikuti oleh negara Eropa lainnya (Italia, Inggris, Jerman, dll)


Di Amerika sekolah farmasi 1 pd thn 1821 di Philadelphia

INDONESIA???
Farmasi Di Indonesia
 Dimulai sejak zaman Belanda.
 Buku pedoman maupun undang-undang yang
berlaku berkiblat ke Belanda.
 Setelah kemerdekaan, buku pedoman maupun
undang-undang yang dirasa masih cocok tetap
dipertahankan.
Ruang Lingkup Kefarmasian
 Ilmu farmasi mengalami perkembangan menjadi ilmu
yang lebih khusus yg berkaitan, diantaranya ;
 Farmakologi : ilmu yang mempelajari tentang khasiat
dan kerja obat
 Farmakognosi: ilmu yang mempelajari tentang bahan
alam yang berkhasiat sebagai obat
 Galenika : mempelajari cara pembuatan sediaan
obat yang berasal dari alam
 Kimia farmasi : mempelajari cara sintesa,
standartisasi dan analisa obat obatan.
FARMAKOPE
Farmakope
 Berasal dari kata “ Pharmacon” (racun/obat) dan
“poie” (membuat).
 Merupakan buku resmi farmasi yang dikeluarkan
oleh Departemen Kesehatan.
 Merupakan buku kemurnian, sifat kimia fisika, cara
pemeriksaan dan ketentuan lain yang berhubungan
lain dengan obat-obatan.
 Hampir setiap negara memiliki buku farmakope.
Farmakope Di Berbagai Negara

 Farmakope Indonesia (Indonesia)


 United State Pharmacope / USP (Amerika)
 British Pharmacope / B.P (Inggris)
 Nederlands Pharmacope (Belanda)
WHO (badan kesehatan dunia) menerbitkan
Farmakope Internasional
Sejarah Farmakope Indonesia
F. Belanda/Neopharm Zaman penjajahan
F. Belanda ed V Awal kemerdekaan
 20 Mei 1962 FI I (Jilid I)
 20 Mei 1965 FI I (Jilid II)
 1 April 1972 FI II (Ekstra FI)
 9 Oktober 1979 FI III
 5 Desember 1995 FI IV
FI V ???
Ketentuan Umum FI V
 Bahan dan Proses
sediaan resmi dibuat dari bahan-bahan yang memenuhi
persyaratan dalam monografi farmakope.
 Bahan Tambahan
Persyaratan Bahan Tambahan:
 Tidak berbahaya dalam jumlah yang digunakan
 Tidak melebihi jumlah minimum yang diperlukan untuk
memberikan efek yang diharapkan
 Tidak me (-) ketersediaan hayati, efek terapi atau keamanan
sediaan farmasi
 Tidak mengganggu dalam pengujian dan penetapan kadar
Ketentuan Umum FI V
 MONOGRAFI DAN LAMPIRAN MONOGRAFI
o Penggunaan Prosedu Uji
o Kriteria Penerimaan
o Lampiran
 KOMPONEN MONOGRAFI
o Rumus Molekul
0 Bahan Tambahan
o Pemerian dan Kelarutan
0 Identifikasi
o Penetapan Kadar
o Uji Kinerja
o Baku Pembanding FI
Ketentuan Umum FI V
 ISTILAH DAN DEFINISI
 Singkatan
 Lebih Kurang
 Kadar Alkohol
 Bobot Atom
 Bobot Jenis
 Persentase Kadar
 Tekanan
 Hampa Udara
 Desikator
 Air
 Bobot dan Ukuran
 Suhu
Ketentuan Umum FI V
Tata nama memuat nama Latin & nama Indonesia, spt contoh
sbb :
Nama Latin Indonesia Sinonim NamaKimia
Acidum Asam nikotinat niasin As piridin-3-
nicotinicum karboksilat
Acidum Asam askorbat Vit C 3-okso-L-
ascorbicum gulofuranolakton
Acidum Asam asetosal 2-Acetoxybenzoic
acetylsalycylicum asetilsalisilat acid
Ketentuan Umum FI V
 Larutan
kecuali dinyatakan lain, larutan untuk pengujian / penetapan
kadar dibuat dengan “air” sebagai pelarut

 Bobot Jenis (BJ)


adalah perbandingan bobot zat terhadap bobot air (volume) pd
suhu 25⁰C

 Suhu
kecuali dinyatakan lain, suhu dinyatakan dalam derajat Celcius,
dan semua pengukuran dilakukan pada suhu 25⁰C
Ketentuan Umum Suhu
 Dingin   : adalah suhu tidak lebih dari 8oC
 Lemari : 2o dan 8o sedangkan lemari pembeku
memiliki suhu antara -20o dan -0o
 Sejuk      : adalah suhu antara 8o _15o
 Suhu kamar    : suhu pada ruangan kerja (15–30⁰)
 Hangat          : pada suhu antara 30o dan 40o
 Panas berlebih : suhu diatas 40o
Ketentuan Umum FI V
 Air
kecuali dinyatakan lain, air dalam pengujian dan penetapan kadar
adalah “air yang dimurnikan”

 Pemerian
adalah paparan mengenai sifat zat secara umum, t.u wujud, rupa,
warna, rasa dan bau, untuk beberapa hal perlu dilengkapi dengan
sifat kimia atau sifat fisika

 Kelarutan
kemampuan suatu zat kimia tertentu untuk larut dalam pelarut.
Kelarutan yang tercantum dalam Farmakope:

Istilah Kelarutan Jumlah pelarut untuk melarutkan 1


bagian zat
Sangat mudah larut kurang dari 1
Mudah larut 1 -10
larut 10-30
Agak sukar larut 30 – 100
Sukar larut 100 – 1000
Sangat sukar larut 1000 – 10.000
Praktis tidak larut lebih dari 10.000
Wadah dan penyimpanan
 Persyaratan : wadah dan sumbatnya tidak boleh
mempengaruhi bahan yang disimpan didalamnya baik
secara kimia maupun secara fisika, yang dapat
memngakibatkan perubahan kekuatan, mutu atau
kemurniannya hingga tidak memenuhi persyaratan resmi.

 KEMASAN TAHAN RUSAK


untuk kemasan pd pengobatan mata atau telinga, harus
disegel sedemikian rupa hingga isinya tidak tidak dapat
digunakan tanpa merusak segel
Wadah dan penyimpanan
 WADAH TIDAK TEMBUS CAHAYA
Melindungi isinya dari pengaruh cahaya
Jika dalam monografi dinyatakan “Terlindung dari cahaya”,
dimaksudkan penyimpanan dilakukan dalam wadah tidak tembus
cahaya.
Contoh: Kemasan dari kertas, kardus, botol yang tidak tembus cahaya,
atau aluminium foil

 WADAH TERTUTUP BAIK


wadah yang harus melindungi isinya terhadap masuknya bahan padat
dan mencegah kehilangan bahan selama penanganan, pengangkutan ,
penyimpanan, dan distribusi.
Wadah dan penyimpanan
 WADAH TERTUTUP RAPAT
Melindungi isinya terhadap masuknya bahan cair, padat,
uap dan mencegah kehilangan, merekat, mencair atau
menguapnya bahan selama penanganan, pengankutan
dan distribusi dan harus dapat ditutup rapat kembali

 WADAH TERTUTUP KEDAP


wadah yang mencegah menembusnya udara dan gas
selama penanganan, pengangkutan, penyimpanan dan
distribusi.
Wadah dan penyimpanan
WADAH SATUAN TUNGGAL
Untuk produk obat dosis tunggal yang harus
digunakan setelah dibuka.
Contoh: Eye Drop Minidose
WADAH DOSIS
TUNGGAL
wadah satuan
tunggal untuk bahan
bahan yang hanya
digunakan secara
parenteral / injeksi
Contoh : Ampul
WADAH DOSIS SATUAN
wadah satuan tunggal untuk bahan bahan yang
digunakan bukan secara parenteral/injeksi,
langsung dari wadah.
contoh: Eye Drop Minidose
Wadah dan penyimpanan
 WADAH SATUAN GANDA
wadah yang memungkinkan dapat
diambil isinya beberapa kali tanpa
mengakibatkan perubahan
kekuatan, mutu, atau kemurnian
sisa zat dalam wadah tersebut

Contoh: botol syrup


Wadah dan penyimpanan
WADAH DOSIS GANDA
wadah satuan ganda untuk
bahan yang digunakan hanya
secara parenteral/ injeksi
Contoh: vial
Wadah dan penyimpanan
WADAH DOSIS GANDA
Wadah satuan ganda untuk bahan yang digunakan
hanya secara parenteral/injeksi
Contoh: Vial
Penandaan & Daluarsa
PENANDAAN
 Keterangan yang jelas mengenai cara penggunaan,

rute penggunaan, suhu penyimpanan, dan


sebagainya yang tercantum pada etiket.

DALUARSA
 Waktu yang menunjukkan batas terakhir obat

masih memenuhi syarat baku. Dinyatakan dalam


bulan dan tahun, harus tercantum pada etiket,
Question Of The Day :

WHAT IS THE
PURPOSE OF
PHARMACY?
WHAT IS THE PURPOSE OF PHARMACY?

 Quite a few people, even some pharmacists, answer


the above question by saying “to supply The
medicine”
 The purpose of pharmacy practice is to help
patients make the best use of their medication.
From a public health point of view, pharmacists
are needed to assure the rational and safe use of
the medication. Pharmacists are needed as a
doublecheck in the drug-use process.
TERIMAKASIH
SEE YOU NEXT WEEK

INSYA ALLAH

Anda mungkin juga menyukai