Anda di halaman 1dari 21

DASAR-DASAR

KEFARMASIAN
Oleh : Eka Dwi Alfiani, S.Farm
Ilmu Farmasi dan Ruang Lingkupnya
Farmasi berasal dari bahasa yunani yaitu
“Pharmacon” artinya obat atau racun dan “pole”
yang berarti membuat

Jadi ilmu Farmasi..??????


Ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan
obat-obatan menjadi bentuk tertentu hingga siap
digunakan sebagai obat.
Difinisi

• Asal kata  PHARMACON (Yunani)


• Arti : obat atau racun
• Farmasi : profesi kesehatan yang meliputi kegiatan di
bidang penemuan, pengembangan, produksi,
pengolahan, peracikan, informasi obat dan distribusi
obat.
Sejarah Farmasi
Sejak masa Hipocrates (460-370 SM) yang dikenal
sebagai “Bapak Ilmu Kedokteran”, belum dikenal
adanya profesi Farmasi. Saat itu seorang “Dokter”
yang mendignosis penyakit, juga sekaligus
merupakan seorang “Apoteker” yang menyiapkan
obat.
Semakin berkembangnya ilmu kesehatan masalah
penyediaan obat semakin rumit, baik formula maupun
cara pembuatannya, sehingga dibutuhkan adanya
suatu keahlian tersendiri.
Pada tahun 1240 M, Raja Jerman Frederick II
memerintahkan pemisahan secara resmi antara
Farmasi dan Kedokteran dalam dekritnya yang
terkenal “Two Silices”. Dari sejarah ini, satu hal yang
perlu digarisbawahi adalah akar ilmu farmasi dan
ilmu kedokteran adalah sama.
Perkembangan Ilmu Farmasi
• Ilmu pengobatan tradisional berkembang di Cina, Yunani, Timur-
Tengah dan wilayah Asia
• Dimiliki turun temurun dalam keluarga
• Cina  tabib
• Yunani pendeta

Asclepius (Dewa Pengobatan) menugaskan Hygieia untuk meracik


campuran obat yang ia buat. Hygieia apoteker (Inggris :
apothecary)
• Mesir
Farmasi  - mendatangi orang sakit
- menyiapkan obat
• Tahun 2735 SM  Buku pengobatan pertama ditulis (Cina)
• Tahun 400 SM  sekolah kedokteran (Yunani)
Hipocrates
• Tahun 1240  Maklumat Kaisar Frederick II (Roma)
pembedaan peran herbalist dan kedokteran

Masing-masing ahli ilmu mempunyai keinsyafan, standar etik,


pengetahuan, dan keterampilan sendiri-sendiri yang berbeda
dengan ilmu lainnya  sejarah baru perkembangan ilmu
farmasi sebagai ilmu yang berdiri sendiri.
TOKOH-TOKOH BESAR FARMASI

 Hipocrates (460-370 SM)

"Bapak Ilmu Kedokteran"


menerangkan obat secara rasional, dan menyusun
sistematika pengetahuan kedokteran, serta meletakkan
pekerjaan kedokteran pada suatu etik yang tinggi.
Dioscorides (abad 1 M)

• Ahli botani (Yunani)  ilmu farmakognosi


• Hasil karya  De Materia Medika
• Obat yang dibuat  Opium, Ergot, Hyoscyamus, dan
Cinnamon.
Galen (130-200 M)

• Dokter dan ahli farmasi Yunani


• menciptakan suatu sistem yang sempurna dari fisiologi,
patologi, dan pengobatan.
• Mencampur dan melebur bermacam-macam tumbuhan
obat  Farmasi Galenika
Ibnu Sina (980-1037)

• menggabungkan pengetahuan pengobatan dari


berbagai negara yaitu Yunani, India, Persia, dan Arab
 pengobatan lebih baik
• menulis beberapa buku tentang metode pengumpulan
dan penyimpanan tumbuhan obat
• Menulis buku cara pembuatan sediaan obat seperti
pil, supositoria, sirup
Philipus Aureolus Thephratus Bombastus van
Hohenheim (1493 - 1541)

• Dokter dan ahli kimia (Swiss)


• Dikenal “Paracelcus”
• Pengaruh besar pada perkembangan ilmu farmasi
• menyiapkan bahan obat yang spesifik untuk melawan
penyakit dan memperkenalkan sejumlah besar zat kimia
obat secara internal.
Johan Jakob Wepfer (1620-1695)

• berhasil melakukan verifikasi efek farmakologi dan


toksikologi obat pada hewan percobaan
• orang pertama yang melakukan penelitian
farmakologi dan toksikologi pada hewan percobaan
Perkembangan Obat
• Awalnya  tanaman  obat tradisional (jamu)
• Sampai akhir abad 19  obat : produk organik atau
anorganik dari tumbuhan yang dikeringkan atau segar,
bahan hewan atau mineral
• Keterbatasan :
- menimbulkan efek toksik bila dosisnya terlalu tinggi
atau pada kondisi tertentu penderita
- aktivitas yang seringkali berbeda-beda tergantung dari
asal tanaman dan cara pembuatannya.
- Tergantung musim  diawetkan dengan pengeringan
Lanjutan…
Ahli kimia dipelopori oleh F.W.Sertuerner (1783-1841)
tahun 1804 mengisolasi zat aktif tanaman
- efedrin dari tanaman Ephedra vulgaris
- atropin dari Atropa belladona
- morfin dari Papaver somniferum
- digoksin dari Digitalis lanata
- reserpin dari Rauwolfia serpentina
Sebagai buku panduan bagi farmasis, setiap
negara memiliki buku farmakope yang memuat persyaratan
kemurnian, sifat kimia dan fisika, cara pemeriksaan, serta
beberapa ketentuan lain yang berhubungan dengan obat-
obatan ;
 Farmakope Indonesia milik negara Indonesia
 United State Pharmakope (USP) milik Amerika
 British Pharmakope (BP) milik Inggris
 Nederlands Pharmakope milik Belanda
 Farmakope Internasional milik WHO
Di Indonesia sebelum mempunyai farmakope,
yang berlaku adalah Farmakope Belanda Baru
pada tahun 1962 pemerintah RI menerbitkan
Farmakope Indonesia edisi I.
Buku-buku farmasi yang
dikeluarkan oleh depkes

o Farmakope Indonesia edisi I jilid I terbit 20 Mei 1962


o Formularium Indonesia (FOI) terbit 20 Mei 1966
o Farmakope Indonesia edisi II terbit 1 April 1972
o Ekstra Farmakope Indonesia terbit 1 April 1974
o Formularium Nasional terbit 12 November 1978
o Farmakope Indonesia edisi III terbit 9 Oktober 1979
o Farmakope Indonesia edisi IV terbit 5 Desember
1995
Istilah
Kelarutan :
 Istilah Kelarutan          Jumlah Pelarut Yang Diperlukan Untu Melarutkan  Zat

Sangat mudah larut                 Kurang dari 1


Mudah larut                            1 sampai 10
Larut                                        10 sampai 30
Agak sukar larut                      30 sampai 100
Sukar laurt                               100 sampai 1.000
Sangat sukar larut                   1.000 sampai 10.000
Praktis tidak larut                    Lebih dari 10.000

Anda mungkin juga menyukai