DASAR
OLEH :
Dra. HJ. Faridha yenny nonci,
M.Si., Apt
PENDAHULUAN
Sediaan adalah hasil pencampuran
atau formulasi bahan obat, dasar dan
bahan pembantu menjadi bentuk yang
telah dirancang sebelumnya sehingga
dapat menghasilkan kerja obat.
Farmasetika
dasar
adalah
pengetahuan dasar yang diperlukan
dalam menyiapkan sediaan-sediaan
farmasi dan sekaligus merupakan dasar
dari teknologi farmasi.
BAHAN PENAMBAH
Pemilihan bahan penambah sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu :
Bentuk sediaan yang diinginkan
Tujuan pengobatan
Jenis dan sifat bahan obat
Penampilan yang diinginkan
Harga
stabilitas
Obat
Obat Palsu
Diproduksi oleh yang
PENGGOLONGAN OBAT
Obat berdasarkan tujuan pemakaiannya
dapat digolongkan dalam tiga macam yaitu
:
Obat bersifat Profilaksis
Obat yang bersifat Terapeutik (kuratif)
Obat yang digunakan untuk Promotip
Sedangkan berdasarkan cara atau jenis
pemakaiannya digolongkan dalam dua
jenis yaitu :
Obat dalam
KELARUTAN
Pernyataan kelarutan zat dalam bagian tertentu pelarut
adalah kelarutan pada suhu 20C (FI III) atau 25 (FI IV).
Pernyataan bagian dalam kelarutan berarti bahwa 1 g
zat padat atau 1 ml zat cair dalam sejumlah ml pelarut.
ISTILAH KELARUTAN
Sangat mudah larut < 1 bagian
Mudah larut 1 - 10 bagian
Larut 10 - 30 bagian
Agak sukar larut 30 -100 bagian
Sukar larut 100 -1.000 bagian
Sangat sukar larut 1.000 -bagian
Praktis tidak larut >10.000 bagian
Persen dinyatakan
dengan 4 cara yaitu :
b/b % adalah persen bobot perbobot yaitu
WADAH
Wadah berdasarkan kualitasnya yaitu :
wadah tertutup baik, harus dapat
melindungi isinya terhadap pemasukan
bahan padat dari luar & mencegah
kehilangan isi waktu pengangkutan,
penyimpanan dan penjualan dalam
kondisi normal.
Wadah tertutup kedap, harus mencegah
menembusnya udara atau gas pada
waktu pengurusan, pengangkutan,
PENYIMPANAN OBAT
Obat yang mudah menguap
atau terurai harus disimpan
dalam wadah tertutup
rapat. Obat yang mudah
menyerap lembab atau CO2
harus disimpan dalam
wadah tertutup rapat dan
berisi kapur klor atau zat
lain yang cocok.
SUHU PENYIMPANAN
CARA PENIMBANGAN
Ketentuan
dalam
Farmakope
mengenai
berat
adalah
gram
sedangkan volume dalam millimeter
(ml). selain itu juga ukuran-ukuran
yang digunakan berdasarkan alat yang
digunakan dalam mengkonsumsi obat
yaitu dengan menggunakan ukuran
yang biasa digunakan dalam rumah
tangga, misalnya :
Sendok teh
5 ml
Sendok makan 15 ml
KOMBINASI OBAT
Langkah-langkah Pengobatan
langkah-langkah pengobatan
haruslah berpedoman pada
peresepan yang rasional yang dikenal
dengan istilah 5T yakni :
Tepat indikasi
Tepat obat
Tepat dosis dan cara pemberian
Tepat bentuk sediaan yang dipilih
Tepat penderita
Interaksi Obat
Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi obat
adalah :
Faktor fisika kimia
Faktor fisika kimia yaitu adanya ketidak
bercampuran yang terjadi (Incompatibility) baik
itu dari segi Farmaseutika, kimia maupun
biologi.
Faktor farmakodinamik
Faktor Farmakodinamika adalah mengenai aksi
fisiologi dan biokimia obat serta mekanisme
kerja obat.
Mekanisme Farmakologi
RESEP
Resep adalah suatu permintaan
tertulis dari Dokter, Dokter
gigi dan Dokter hewan kepada
Apoteker pengelola Apotek
untuk menyediakan obat dan
menyerahkan kepada
penderita.
Menurut undang-undang
yang dibolehkan menulis
resep ialah Dokter umum,
Dokter spesialis, Dokter
gigi dan Dokter hewan.
Bagi Dokter umum dan
Dokter spesialis tidak ada
pembatasan mengenai
jenis obat yang boleh
diberikan kepada
penderitanya.
RESEP NARKOTIKA
PENYIMPANAN RESEP
Etiket
Etiket dibagi dalam 2 macam yaitu,
berwarna putih untuk obat dalam,
yaitu obat yang digunakan melalui
mulut masuk ke kerongkongan dan
seterusnya ke perut dan warna biru
untuk obat luar, yaitu obat yang
digunakan selain dari obat dalam.
SALINAN RESEP
Salinan resep atau copi resep adalah salinan
tertulis dari suatu resep. Istilah lainnya dari kopi
resep adalah apographum. Salinan resep harus
ditandatangani oleh Apotek. Salinan resep selain
memuat semua keterangan yang termuat dalam
resep asli harus memuat pula :
Nama dan alamat Apotek
Nama dan No.SIK APA
Tanda tangan / paraf APA
Tanda nedet = obat yang belum diserahkan, Det
= obat yang sudah diserahkan
Nomor resep dan tanggal pembuatan resep
Pembuatan Resep
Yang berhak membuat resep adalah Apoteker
dan Asisten Apoteker dibawah pengawasan
Apoteker. Apoteker harus menyerahkan obat
kepada penderita sesuai yang diminta oleh
Dokter yang tertulis diresep. Apabila Apoteker
menganggap dalam resep tersebut terdapat
kekeliruan atau penulisan resep yang tidak
tepat, Apoteker harus memberitahukan
kepada Dokter penulis resep. Bila Dokter
penulis resep menganggap bahwa apa yang
ditulisnya sudah tepat, maka tanggungjawab
sepenuhnya dilimpahkan kepada Dokter.
Continue
Bila Dokter tidak dapat dihubungi
dalam resep yang dianggap
dapat membahayakan jiwa
penderita, maka penyerahan
obat dapat ditunda. Resep yang
tidak dapat dibaca secara jelas
atau tidak lengkap, maka
Apoteker berkewajiban
menanyakan kepada Dokter
Singkatan latin
Ada beberapa singkatan latin yang sering digunakan dalam resep
diantaranya:
Angka
1 = Unus,unum,uno
2 = Duo
3 = Tris/Tria
4 = Quattuor
5 = Qinque
6 = Sex
7 = Septem
8 = Octo
9 = Novem
10 = Desem
sama
d.i.d
= da in dimido
= serahkan 12
jumlahnya
d.i.2.pl
= da in duplo
= serahkan 2X jumlahnya
d.i.3.pl
= da in triplo = serahkan 3X jumlahnya
d.i.4.pl
= da in quadruplo = serahkan 4X jumlahnya
d.i.5.pl
= da in quintuplo = serahkan 5X jumlahnya
Iter
= iteretur = Ulanglah
Iter 2X = Iteretur bis = supaya diulang 2X
Iter 3X = Iteretur tres = supaya diulang 3X
Lain-lain
Ad.
Ad 1 vic.
Ad 2 vic.
a.u.prop. ( u.p )
a.u.v.
apograph
aq. Dest
aq. Bidest
aq. Bull
aq. Cal.
aq. Coct
da
d.t.d
m.f
haust.
i.m.m
q.s
R/
r.p
det
nedet
Pcc
= adde
= Sampai
= ad unam vices
= Harus diminum sekali habis
= ad duas vices
= Harus diminum dua kali habis
= ad usum proprium
= Untuk pemakaian sendiri
= ad usum veterinarium =Untuk pengobatan hewan
= apographum
= Salinan
= aqua destillata
= Air suling
= aqua bidestillata
= Air yang disuling 2 X
= aqua billiens
= Air mendidih
= aqua callida
= Air panas
= aqua cocta
= Air masak
= Serahkanlah
= da tales doses
= Serahkan dengan dosis sebanyak
= misce fac
= Campur dan buatlah
= haustus
= Minum sekali habis
= in manus medici
= Dalam tangan dokter
= quantum satis
= Secukupnya
= recipe
= Ambillah
= recentum paratus
= Dibuat segar
= detur
= Sudah diserahkan
= nedetur
= Belum diserahkan
= pro copie conform
= Sesuai dengan aslinya
Aturan Pakai
S = Signa = Tandai
o.h.c = Omni Hora Cochlear = Tiap jam..sendok makan
o.b.h.c = Omni bihorio cochlear = Tiap 2 jam . Sendok makan
o.h.caps.I = Omni hora capsul unum = Tiap jam 1 kapsul I
o.m.et.pulv.I = Omni mane et vespere pulveres unum
= Tiap pagi dan malam 1 bungkus
s.dd.cth.I = Signa de die cochlear theae unum
= Satu kali sehari 1 sendok teh
p.defaec = Post defaeecationnem = Sesudah buang air besar
p.desurin = Post desurinationnem = Sesudah buang air kecil
s.a.s = si necesse sit = Jika perlu
s.n.e = Si necesse est = Jika perlu
s.o.s = si opussit = Jika perlu
p.r.n = pro renata = jika perlu
a.u.c = ad usum cognitum = Cara pakai diketahui
Peringatan
n. i( ne iter) = ne iterur = jangan diulang
agit = agita = kocoklah
cit = cito = Segera
citiss = citissime = Sangat segera
stat = statin = Segera,saat ini juga
rep. = reperur = Ulanglah
iter. = iterur= Ulanglah
= Obat minum
= pastillae = Pastilus
Sir. = sirupus =Sirup
Sol. = solution = Larutan
Supp. = suppositorium = pil sisip
Troch. = trochisci = Kue
Tab = tabulae = Tablet
Ung. = unguentum = Salep
Lain-lain
Ad. = adde = Sampai
Ad 1 vic. = ad unam vices = harus diminum sekali habis
Ad 2 vic. = ad duas vices= harus diminum dua kali habis
a.u.prop. (up)= ad usum proprium = Untuk pemekaian sendiri
a.u.v = ad usum veterinarium
= Untuk pengobatan hewan
apograph = apographum = Salinan
aq. Dest = aqua destillata = Air suling
aq. Bidest = aqua bidestillata
= Air yang disuling 2X
aq. Dest = aqua billiens = Air mendidih
s
aq. Cal. = aqua callida = Air panas
aq. Coct= aqua cocta
= Air masak
da = serahkanlah
d.t.d = da tales doces = serahkanlah dengan dosis sebanyak
m.f = misce fac = Campur dan buatlah
haust. =haustus = minum sekali habis
i.m.m = in manus medici = Dalam tangan dokter
q.s = quantum satis = secukupnya
R/ = Rrecipe = Ambillah
r.p = recentur paratus = dibuat segar
det = detur = Sudah diserahkan
nedet = nedetur = Belum diserahkan
Pcc = pro copie conform = sesuai aslinya
Pastill
DOSIS OBAT
Dosis obat adalah jumlah obat yang diberikan kepada pasien yang dapat
menimbulkan efek.
Ada beberapa macam dosis yaitu :
Dosis minimum adalah jumlah minimum obat yang masih dapat menimbulkan efek.
Dosis lazim adalah jumlah obat yang sering digunakan dan merupakan dosis terapi.
Dosis toksik adalah jumlah obat yang diberikan yang jika diberikan dapat
menimbulkan efek toksik
Dosis letal adalah jumlah obat yang bila diberikan dapat menimbulkan kematian.
Disis maksimum adalah jumlah obat yang dapat diberikan tanpa menimbulkan efek
toksik. Pada lampiran farmakope Indonesia terdapat daftar dosis maksimum.
Dokter yang menulis resep tidak terikat akan DM. obat yang tercantum, bilamana
dianggapnya perlu, dapat melebihi DM. untuk memberitahukan kepada apoteker
bahwa dokter dengan sengaja melebihi DM suatu obat, maka dibelakang angka
atau jumlah obat yang dituliskan diberi tanda seru(!) dengan disertai paraf. Obat
keras yang mempunyai DM, bila diberikan pada anak, harus diperhitubgkan sendiri,
untuk itu dipergunakan berbagai rumus yang ada.
USIA
USIA LANJUT
Sirkulasi darah yang kurang lancar
Fungsi hati dan ginjal mengalami
Bobot Badan
Bobot badan berpengaruh
terhadap dosis obat terutama untuk
anak anak yang mempunyai
masalah dengan berat badan.
Bayi yang tidak sesuai umur dan
berat badan
Luas permukaan
Jenis kelamin
Beratnya penyakit
Perhitungan Dosis
Ada beberapa cara menghitung dosis yaitu :
1. Rumus Young : n/n+12 x DM
2. Rumus Dilling : n/20 x DM
3. Rumus Bastedo: n+3/30 x DM
4. Rumus Dilling : n+1/24 x DM
5. Rumus Young : m/150 x DM
Keterangan :
n = Umur dalam tahun
m = Umur dalam bulan
W = Bobot dalam kg
DM = Dosis maksimal dewasa
Contoh
R/ Atropin sulfas
2,5 mg
Belladonna extraktum 100 mg
Lactosum
qs
m.f pulv NoX
s t d d pulv 1
pro : tn Amir
DM Atropin sulfas
= 1 mg / 3 mg
DM Belladona extract = 20 mg / 80 mg
Serbuk
Serbuk adalah campuran obat atau bahan kimia yang
halus terbagi-bagi dalam bentuk kering (FI III). Serbuk
adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang
diserbukkan (FN). Serbuk diracik dengan cara
mencampur bahan obat satu-persatu, sedikit demi
sedikit dan dimulai dari bahan obat yang jumlahnya
sedikit kemudian diayak, biasanya menggunakan
pengayak 60 dan dicampur lagi, jika serbuk
mengandung lemak, harus diayak dengan pengayak
no.44. Jika jumlah obat kurang dari 50 mg atau jumlah
tersebut tidak dapat dihitung harus dilakukan
pengenceran menggunakan zat tambahan yang cocok.