Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(2), 252-260 Musdalipah

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA OBAT ALPRAZOLAM DAN


DIAZEPAM PADA PASIEN DEPRESI DI RUMAH SAKIT JIWA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Musdalipah*, Selfyana Austin Tee


Program Studi Diploma III Farmasi, Politeknik Bina Husada Kendari

Email: musdalipahapt@gmail.com

ABSTRAK

Depresi merupakan gangguan mood berkepanjangan yang mempengaruhi


seluruh proses mental seseorang, dengan prevalensi pada populasi dunia adalah 3 –
8% dengan 50% kasus terjadi pada usia produktif yaitu 20 – 50 tahun. Di Indonesia,
gangguan ini menghabiskan biaya pelayanan kesehatan yang besar, sehingga
diperlukan peningkatan efisiensi atau penggunaan dana secara lebih rasional.
Tujuan penelitian ialah untuk menganalisis efektivitas biaya obat psikotropika pada
pasien depresi di rumah sakit jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif dengan rancangan cross sectional study.
Efektivitas pengobatan dianalisis menggunakan ACER (Average Cost Effectiveness
Ratio) yang dihitung berdasarkan rasio biaya dan % outcome klinis obat
psikotropika dan ICER (Incremental Cost Effectiveness Ratio) dihitung
berdasarkan rasio antara selisih biaya dan % outcome klinis pada kedua kelompok
terapi. Hasil penelitian menunjukkan efektivitas terapi dan nilai ACER yang
diperoleh dari 35 pasien depresi sedang dan berat ialah alprazolam 1 mg sebesar
45% (16.392), alprazolam 0,5 mg sebesar 33% (23.420), diazepam 2 mg dan 5 mg
sebesar 0%. Nilai ICER alprazolam berturut-turut adalah -3.680 dan -16.538.
Terapi depresi yang paling cost-effective ialah alprazolam 1 mg.

Kata kunci: efektivitas biaya; ACER; depresi; alprazolam; diazepam

ABSTRACT

Depression is a prolonged mood disorder that affects the entire mental


process of a person, with a prevalence in the world population of 3 - 8% with 50%
of cases occurring at a productive age of 20 – 50 years. In ratio, this disruption
costs a large healthcare cost, so it is necessary to increase efficiency or use of funds
more rationally. The objective of the study was to analyze the cost effectiveness of
psychotropic drugs in depressed patients at mental hospital in Southeast Sulawesi
province. This research used descriptive method with cross sectional study design.
The effectiveness of treatment was analyzed using ACER (Average Cost
Effectiveness Ratio) calculated based on the ratio of cost and % clinical outcomes
of psychotropic drugs and ICER (Incremental Cost Effectiveness Ratio) calculated
based on the ratio between the cost difference and the clinical outcome in both
treatment groups. The results showed that the effectiveness of therapy and ACER
values obtained in 35 patients with moderate and severe depression were

Artikel diterima: 21 Agustus 2018 252


Diterima untuk diterbitkan: 25 September 2018
Diterbitkan: 31 Oktober 2018
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(2), 252-260 Musdalipah

alprazolam 1 mg, which was 45% (16,392), alprazolam 0.5 mg which was 33%
(23,420), diazepam 2 mg and 5 mg was 0%. The ICER values are, -3,680 and -
16,538, respectively. The cost-effective treatment for depression therapy is
alprazolam 1 mg.

Keywords: cost effectiveness; ACER; depression; Alprazolam; Diazepam

PENDAHULUAN keputusan memilih program terapi


Biaya masalah kesehatan yang tepat sehingga dapat dibentuk
semakin meningkat (Musdalipah menjadi rasio. Terdapat dua bentuk
dkk., 2018). Data Riset Kesehatan rasio, yaitu rata-rata (ACER/Average
Dasar tahun 2013 mencatat Cost Effectiveness Ratio), dan
prevalensi gangguan jiwa berat di tambahan (ICER/Incremental Cost-
Indonesia mencapai 1,7 per mil. Effectiveness Ratio) (Kemenkes,
Artinya, 1 – 2 orang dari 1.000 2013).
penduduk Indonesia mengalami Penelitian Aryani dkk (2017)
gangguan jiwa berat. Hal ini menunjukkan bahwa nilai ACER
diperburuk dengan minimnya (obat) kelompok terapi haloperidol-
pelayanan dan fasilitas kesehatan klorpromazin Rp402,90 sedangkan
jiwa di Indonesia sehingga banyak terapi risperidon-klozapin
penderita gangguan mental yang Rp4.848,53 dan nilai ACER (total)
belum tertangani dengan baik. kelompok terapi haloperidol-
(Kemenkes, 2013). klorpromazin Rp302.073,43
Masalah biaya pelayanan sedangkan terapi risperidon-klozapin
kesehatan semakin meningkat, Rp339.476,85. Sehingga dapat
sehingga diperlukan pemikiran disimpulkan bahwa terapi kombinasi
khusus peningkatan efisiensi atau haloperidol-klorpromazin lebih cost-
penggunaan dana secara rasional. effective untuk pasien Skizofrenia.
Farmakoekonomi membantu proses Rumah Sakit Jiwa Provinsi
memilih pelayanan kesehatan yang Sulawesi Tenggara merupakan
efektif dan ekonomis. Metode analisis Rumah Sakit Khusus pasien Jiwa
efektivitas biaya (cost effectiveness Tipe B. Dari observasi awal diketahui
analysis) digunakan sebagai penentu jumlah pasien gangguan jiwa pada

253
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(2), 252-260 Musdalipah

tahun 2017 per bulan sebanyak 116 yang berobat pada periode Januari –
pasien yang diperkirakan per tahun Desember 2017, pasien yang
mencapai 1.392 pasien. Di Rumah menerima pengobatan diazepam dan
Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi alprazolam, memiliki data lengkap
Tenggara, pemberian obat berupa rekam medik, pasien rawat
alprazolam dan diazepam pada pasien jalan, dan pasien yang berumur > 15
dapat digunakan sebagai mono terapi tahun. Kriteria eksklusi adalah pasien
pada penderita depresi. Berdasarkan yang tidak mengalami komplikasi
data tersebut maka pemberian terapi atau gangguan kejiwaan lainnya.
pengobatan yang digunakan oleh Data dianalisis sebagai rasio
pasien tentu akan berdampak pada biaya – efektifitas (C/E ratio). Rasio
besarnya biaya pengobatan yang C/E dihitung: Rata-rata (tunggal)
harus dikeluarkan oleh pasien, rasio C/E = Biaya/Efek. Biaya
sehingga pada penelitian ini menggambarkan jumlah seluruh
dilakukan “Analisis Efektivitas Biaya biaya yang diukur dalam penelitian
Obat Alprazolam dan Diazepam Pada untuk alternative terapi, dan efek
Pasien Depresi di Rumah Sakit Jiwa adalah outcome unit natural. ICER
Provinsi Sulawesi Tenggara”. didefinisikan sebagai rasio perbedaan
antara biaya dari 2 alternatif dengan
METODE PENELITIAN perbedaaan efektivitas antar alternatif
Penelitian ini melakukan survei dan dihitung berdasarkan persamaan
dengan metode retrospektif, dengan berikut:
rancangan menggunakan Cross ∆𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎
𝐼𝐶𝐸𝑅 =
Sectional. Penelitian dilakukan di ∆𝑒𝑓𝑒𝑘

Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑘𝑛𝑜𝑙𝑜𝑔𝑖 𝑏𝑎𝑟𝑢 − 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔
=
𝐸𝑓𝑒𝑘 𝑡𝑒𝑘𝑛𝑜𝑙𝑜𝑔𝑖 𝑏𝑎𝑟𝑢 − 𝑒𝑓𝑒𝑘 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔
Tenggara pada bulan April - Juni
2018. Data diambil berdasarkan
HASIL DAN PEMBAHASAN
rekam medik pasien depresi rawat
A. Demografi Pasien Depresi
jalan periode 2017.
Berdasarkan data yang
Kriteria inklusi sampel adalah
diperoleh, pasien dikelompokkan
pasien depresi di Rumah Sakit Jiwa

254
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(2), 252-260 Musdalipah

berdasarkan usia, jenis kelamin, Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi


penyakit penyerta. Distribusi pasien Tenggara periode Januari 2017-
depresi yang dirawat jalan di Rumah Desember 2017 terdapat pada tabel 1.
Tabel 1. Distribusi pasien depresi berdasarkan usia, jenis kelamin, dan penyakit
penyerta pada pasien depresi rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi
Tenggara periode Januari 2016 - Januari 2017
Karakteristik Jumlah Persentase (%)
Laki – laki 15 42,85%
15 – 25 Tahun 2 13,33%
26 – 35 Tahun 1 6,66%
36 – 49 Tahun 7 46,66%
≥ 50 Tahun 5 33,33%
Perempuan 20 57,14%
15 – 25 Tahun 3 15,00%
26 – 35 Tahun 8 40,00%
36 – 49 Tahun 2 10,00%
≥ 50 Tahun 7 35,00%
Penyakit penyerta
Tidak ada 0 0%
Ada 0 0%

Berdasarkan tabel 1 pasien pekerjaan yang terlalu berat,


depresi banyak terjadi pada ekonomi, dan masalah keluarga.
perempuan, dengan kelompok usia Penelitian lain menyebutkan
yang paling banyak menderita depresi bahwa banyak pasien wanita rentan
adalah 26 – 35 tahun sebesar 40%. mengalami depresi dari pada pria
Hal ini dikarenakan angka kejadian diakibatkan beberapa faktor seperti
depresi meningkat pada kelompok gangguan panik, fobia, insomnia,
umur 25 – 34 tahun.. Usia puncak on gangguan stres pasca trauma,
set adalah 25 tahun pada laki-laki dan gangguan pola makan, periode pra-
27 tahun pada perempuan (Cascio menstruasi, perubahan hormon pada
dkk., 2012). Rentang umur tersebut saat hamil (Lukluiyyanti, 2010).
individu memiliki beban hidup yang B. Penggunaan Terapi Obat
lebih berat sehingga menyebabkan Berdasarkan tabel 2, penggunaan
stres yang disebabkan oleh masalah- terapi obat terbanyak pasien depresi
masalah kompleks, meliputi masalah adalah Alprazolam 1 mg (57,14%).
dengan teman dekat, rekan kerja, Alprazolam merupakan golongan

255
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(2), 252-260 Musdalipah

Benzodiazepine yang memiliki efek gangguan panik (Amri., 2013).


sedatif atau menenangkan sehingga Kecemasan merupakan gejala yang
dapat digunakan secara luas untuk sering dijumpai dan menyerang 90
penanganan keadaan cemas akut, persen pasien depresi (Ismail & Siste,
masalah tidur dan untuk kontrol cepat 2010).
Tabel 2. Pengunaan terapi obat pada pasien depresi selama perawatan di Rumah
Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara periode Januari 2017 – Desember 2017
Golongan obat Jenis obat Jumlah pasien Persentase (%)
Alprazolam 1 mg 20 57,14%
Golongan Alprazolam 0,5 mg 12 34,28%
benzodiazepine Diazepam 5 mg 2 5,71%
Diazepam 2 mg 1 2,85%

C. Analisis Efektivitas Biaya menilai obat terbaik bila terdapat


Rekapituslasi biaya pada tabel 3 beberapa pilihan bertujuan sama.
meliputi biaya administrasi, CEA mengonversi biaya dan
konsultasi dokter awal, dan konsultasi efektivitas menjadi rasio (Faridah
lanjutan. Harga obat merupakan biaya dkk., 2016). CEA diekspresikan
untuk obat depresi dan harga obat lain obyektif dan terukur seperti length of
merupakan biaya obat selain stay (LOS), length of stay antibiotic
golongan depresi. Alprazolam 1 mg related (LOSAR) dan angka kematian
menunjukkan harga tertinggi karena pasien dalam kurun waktu 28 hari
paling banyak digunakan. (Russel, 2006).
Berdasarkan rekam medik pasien, Alprazolam merupakan obat
alprazolam diberikan pada pasien golongan benzodiazepine yang
depresi berat yang menerima resep paling banyak dan sering digunakan
obat depresi lain seperti haloperidol untuk indikasi gangguan panik dan
kombinasi risperidon, sehingga kecemasan umum (sebagai
biayanya mencapai Rp730.671 – ansiolitik). Efektivitas alprazolam
Rp780.619. setara dengan golongan
D. Efektifitas Terapi benzodiazepine lain, antidepresan
Cost Effectiveness Analysis trisiklik, dan serotonin reuptake
(CEA) merupakan cara memilih dan inhibitors. Alprazolam digunakan

256
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(2), 252-260 Musdalipah

sebagai obat ansiolitik karena peran untuk terapi gangguan depresi


tambahannya sebagai antidepresan, (Chowdhury dkk.,2016).
sehingga alprazolam juga efektif
Tabel 3. Rekapitulasi biaya medik langsung selama perawatan di Rumah Sakit
Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara periode Januari 2017 – Desember 2017
Biaya Harga Harga Total
Golongan
Jenis obat Administrasi Obat Obat Lain Biaya
obat
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Alprazolam 1 mg 552.700 41.100 143.871 737.671
Golongan Alprazolam 0,5 mg 503.916 27.000 249.703 780.619
benzodiazepine Diazepam 5 mg 132.000 3.390 94.000 229.390
Diazepam 2 mg 66.000 2.580 52.096 120.676

Tabel 4. Efektivitas terapi pasien depresi rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa
Provinsi Sulawesi Tenggara periode Januari 2017 – Desember 2017
Golongan Jumlah Jumlah pasien yang Efektivitas
Jenis obat
obat Pasien mencapai target (%)
Alprazolam 1 mg 20 9 45,00%
Golongan Alprazolam 0,5 mg 12 4 33,33%
benzodiazepine Diazepam 5 mg 2 0 0%
Diazepam 2 mg 1 0 0%

Efektivitas terapi alprazolam Ih dkk (2016) jenis antipsikotik dan


paling banyak digunakan pada pasien adjuvant yang paling banyak
depresi kategori berat. Terapi digunakan adalah risperidon dan
adjuvant menggunakan risperidon triheksifinidil.
kombinasi haloperidol. Risperidon Diazepam adalah obat esensial
merupakan jenis antipsikotik atipikal golongan benzodiazepine. Diazepam
yang mempunyai afinitas tinggi diindikasikan untuk terapi kecemasan
terhadap reseptor serotonin 5-HT2 (ansietas) dalam penggunaan jangka
dan aktivitas menengah terhadap lama, karena mempunyai masa kerja
reseptor dopamin D2. Risperidon panjang (Finkel dkk., 2009). Selain
dapat menimbulkan gejala itu diazepam juga sebagai sedatif dan
ekstrapiramidal (>10%) namun keadaan psikosomatik yang ada
sangat kecil apabila dibandingkan hubungan dengan rasa cemas. Selain
dengan jenis antipsikotik tipikal sebagai antiansietas, diazepam
(Syarif dkk., 2007). Hasil penelitian digunakan sebagai hipnotik,

257
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(2), 252-260 Musdalipah

antikonvulsi, pelemas otot dan angka-angka dalam ACER adalah


induksi anastesi (Katzung dkk., setiap peningkatan outcome
2014). Penelitian lain menyebutkan dibutuhkan biaya sebesar ACER
bahwa diazepam digunakan sebagai (Lorensia & Doddy, 2016). Harga
adjuvan sebagai terapi tambahan average cost effektivitas ratio
pasien antipsikotik (Aryani dkk., (ACER) dihitung berdasarkan rasio
2017). biaya dan efektivitas terapi pada
E. Perhitungan Efektifitas Biaya kedua kelompok terapi. Semakin
Berdasarkan ACER dan ICER
kecil nilai ACER maka obat tersebut
Tabel 5 menunjukan nilai
semakin cost-effective sehingga dapat
ACER tertinggi oleh alprazolam 0,5
disimpulkan bahwa obat yang paling
mg sebesar Rp23.420 dan alprazolam
cost-effective untuk terapi depresi
1 mg sebesar Rp16.392. Maksud dari
adalah alprazolam 1 mg.
Tabel 5. Perhitungan ACER dan ICER obat alprazolam dan diazepam pada pasien
depresi rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara periode
Januari – Desember 2017
Total Efektivitas ACER ICER
Golongan obat Jenis obat Biaya (C) (E) (C/E) (∆𝑪/∆𝑬)
(Rp) (%) (Rp) (Rp)
Alprazolam 1 mg 737.671 45,00% 16,392 -3.680
Golongan Alprazolam 0,5 mg 780.619 33,33% 23,420 -16.538
benzodiazepine Diazepam 5 mg 229.390 0 0 0
Diazepam 2 mg 120.676 0 0 0

ICER adalah perbandingan besarnya biaya untuk setiap unit


perbedaan biaya dengan perbedaan perbaikan kesehatan (Andayani,
nilai outcome. Jika perhitungan 2013). Tabel 5 menunjukkan, nilai
incremental memberikan nilai negatif, ICER kedua pengobatan bernilai
maka suatu terapi lebih efektif dan negatif, maka dapat disimpulkan
lebih murah dibandingkan terapi yang digunakan baik
alternatifnya. Jika suatu alternatif alprazolam 0,5 mg dan alprazolam 1
terapi lebih efektif tetapi lebih mahal mg sama-sama efektif untuk
dibandingkan lainnya, ICER digunakan sebagai terapi pasien
digunakan untuk menjelaskan depresi.

258
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(2), 252-260 Musdalipah

KESIMPULAN Andayani, TM. 2013,


Farmakoekonomi prinsip dan
Penggunaan obat alprazolam
metodologi, Bursa ilmu,
dan diazepam pada pasien depresi di Yogyakarta.
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Aryani, F. Heriani, D. Nofriyanti.
Muharni, S. Husnawati. 2017,
Tenggara periode Januari 2017 – Analisis Efektivitas Dan Terapi
Desember 2017 adalah alprazolam 1 Antipsikotik Haloperidol-
Klorpromazin Dan Risperidon-
mg. Klozapin Pada Pasien
Terapi depresi yang paling cost Skizofrenia, Pharmachy,
14(1):98-107, http://1340-
effective berdasarkan nilai ACER 3539-1-PB.pdf, diakses pada 25
adalah alprazolam 1 mg sebesar Juni 2018.
Rp16.392. Berdasarkan nilai ICER Balitbang Kemenkes RI. (2013). Riset
Kesehatan Dasar;
kedua pengobatan bernilai negatif, RISKESDAS. Balitbang
baik alprazolam 0,5 mg dan Kemenkes RI, Jakarta
alprazolam 1 mg yang artinya kedua Cascio MT, Cella M, Preti A,
Meneghelli A, Cocchi A. 2012.
terapi kombinasi tersebut sama-sama Gender and duration of
efektif untuk digunakan sebagai untreated psychosis: a
systematic review and meta-
terapi pasien depresi. analysis. Early Interv
Psychiatry ;6(2):115–27. doi:
10.1111/j.1751-
UCAPAN TERIMA KASIH 7893.2012.00351.x
Ucapan terima kasih ditujukan Chowdhury, Z.S., Morshed, M.M.,
kepada Kementerian Riset, Teknologi Shahriar, M., et al. 2016, The
Effect of Chronic Alprazolam
dan Pendidikan Tinggi yang telah Intake on Memory, Attention,
membiayai penelitian ini hingga and Psychomotor Performance
in Healthy Human Male
selesai. Volunteers, Behavioural
Neurology, 2016:1-9, http://
BN2016-3730940.pdf. Diakses
REFERENSI pada 29 Juli 2018.
Amri, F. 2013, Farmakologi Finkel, R., Clark, MA., Cubeddu,
Alprazolam Dalam Mengatasi LX., Harvey, RA., Champe,
Gangguan Panik, Jurnal PC, 2009, Pharmacology 4th
Kedokteran Syiah Kuala, edition,Walters Kluwer,
12(3):187-190, Philadelphia :105-107
http://ipi428855.pdf. Diakses
pada 28 Juli 2018

259
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(2), 252-260 Musdalipah

Ih, Hariyanto, Putri, R.A, Untari, Lukluiyyanti, N.R. 2010, Pola


E.K, 2016, Perbedaan Jenis Pengobatan Pasien Depresi Di
Terapi Antipsikotik Terhadap Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.
Lama Rawat Inap Pasien Rm. Soedjarwadi Provinsi
Skizofrenia Fase Akut di RSJD Jawa Tengah Tahun 2009,
Sungai Bangkong Pontianak, Fakultas Farmasi, Universitas
Jurnal Farmasi Klinik Muhammadiyah Surakarta,
Indonesia, 5(2) : 115 – 112, Surakarta.
http://ijcp.or.id. DOI : http://K100050144.pdf, diakses
10.15416/ijcp.2016.5.2.115 pada 18 januari 2018
Ismail, R.I. & Siste, K., 2010, Musdalipah; Setiawan, MA; Santi, E.
Gangguan Depresi, Dalam 2018. analisis efektivitas biaya
Elvira, Silvia D., Hadisukanto, antibiotik sefotaxime dan
Gitayanti, Buku Ajar Psikiatri, gentamisin penderita
Fakultas Kedokteran pneumonia pada balita di
Universitas Indonesia, Jakarta. RSUD Kabupaten Bombana
Provinsi Sulawesi Tenggara.
Katzung, B.G. Masters, S.B. Trevor,
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(1),
A.J. 2014. Farmakologi Dasar
1–11. Retrieved from
dan Klinik. Edisi 12. Jakarta:
http://jiis.akfar-
EGC
isfibjm.ac.id/index.php/JIIS/art
Kementerian Kesehatan RI 2013, icle/view/104.
Pedoman Penerpan Kajian
Syarif A, Estuningtyas A, Setiawati
Farmakoekonomi. Kementrian
A, Muchtar A, Arif A, Bahry B,
Kesehatan Republik Indonesia,
et al. 2007. Farmakologi dan
Jakarta
terapi. Jakarta: Departemen
Lorensia, A., dan Doddy, D.Q. 2016. Farmakologi dan Terapeutik .
Farmakoekonomi Edisi Kedua. FKUI
UBAYA, Surabaya

260

Anda mungkin juga menyukai