Anda di halaman 1dari 7

Hubungan Tingkat Stres Cendana Medical Journal, Edisi 19, Nomor 1, April 2020

HUBUNGAN TINGKAT STRES DAN TINGKAT PENDAPATAN


DENGAN KUALITAS HIDUP PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI
KOTA KUPANG
Agatha D.S. Diamanta, Maria Agnes E.D, Ika F. Buntoro

ABSTRAK

Tuberkulosis merupakan salah satu dari 10 penyebab utama kematian. Indonesia merupakan
negara dengan insiden tuberkulosis tertinggi ketiga di dunia. Pengobatan yang lama dan harus
sesuai dengan aturan akan menimbulkan stres pada penderita. Diperkirakan seorang pasien
TB dewasa, akankehilangan rata-rata waktu kerjanya 3-4 bulan, yang berakibat kehilangan
pendapatan tahunan rumah tangganya sekitar 20–30%. Adanya perubahan sikap dan stigma
terkait TB oleh orang sekitar membawa dampak psikis dan sosial bagi pasien TB.Perubahan
akibat penyakit yang diderita dapat mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan manusia,
yang pada akhirnya berdampak pada kualitas hidup penderita. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui hubungan antara tingkat stres dan tingkat pendapatan dengan kualitas hidup
penderita Tuberkulosis Paru di Kota Kupang. Metode jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kuantitatif dengan metode observasional analitik dan pendekatan Cross sectional
yang dilakukan di 11 puskesmas di Kota Kupang. Dari pengambilan sampel ini, dengan
teknik Stratified sampling, didapatkan sejumlah 87 penderita tuberkulosis paru yang terdaftar
di puskesmas tahun 2019. Hasil uji menggunakan metode Korelasi Rank-Spearman, yakni
perbandingan nilai antara tingkat stres dengan kualitas hidup, didapatkan nilai p value =
0,000 (p < 0,05), nilai koefisien korelasi = 0,628 dan arah hubungan positif. Sedangkan
dalam perbandingan antara tingkat pendapatan dengan kualitas hidup didapatkan nilai p value
= 0,409 (p > 0,05), nilai r = - 0,090 dan arah hubungan negatif. Kesimpulan dari penelitian ini
terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan kualitas hidup penderita
Tuberkulosis Paru di Kota Kupang. Di tempat lain tidak ditemukan hubungan yang signifikan
antara tingkat pendapatan dengan kualitas hidup penderita Tuberkulosis paru di Kota
Kupang.

Kata Kunci : tuberkulosis, stres, pendapatan, kualitas hidup

Tuberkulosis (TB) disebabkan oleh 6.236.Angka kasus ini menunjukan adanya


Mycobacterium Tuberculosis yang peningkatan dari tahun sebelumnya yang
menyerang hampir semua organ tubuh hanya memiliki jumlah kasus seluruhnya
manusia dan yang terbanyak adalah paru- sebesar 1.320 kasus. Pada 2017, Kota
paru(1). Berdasarkan data World Health Kupang menempati posisi tertinggi dengan
Organization (WHO), secara global TB jumlah seluruh kasus TB sebanyak 739(3).
merupakan salah satu dari 10 penyebab Tuberkulosis dapat berdampak bukan
utama kematian.Berdasarkan data hanya pada kesehatan fisik saja, tetapi juga
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia pada keadaan psikis (mental) dan
(Kemenkes RI), pada 2017 ditemukan sosialnya(4). Dampak psikis dan sosial yang
jumlah kasus TB sebanyak 425.089 kasus dialami pasien TB karena adanya
yang merupakan peningkatan apabila perubahan sikap dan stigma terkait TB oleh
dibandingkan dengan kasus yang orang sekitar sehingga timbul rasa rendah
ditemukan pada 2016 yaitu sebesar 360.565 diri, malu, terisolasi, merasa ditolak dan
kasus(2). Berdasarkan data profil kesehatan didiskriminasikan(4,5). Perubahan akibat
kab/kota 2017, Nusa Tenggara Timur penyakit yang diderita dapat mempengaruhi
(NTT) memiliki cakupan penemuan untuk berbagai aspek dalam kehidupan
jumlah semua kasus TB sebesar manusia(4).

Universitas Nusa Cendana 44


Hubungan Tingkat Stres Cendana Medical Journal, Edisi 19, Nomor 1, April 2020

Pada penderita TB, peningkatan menimbulkan dampak yang merugikan bagi


kualitas hidup adalah hal penting sebagai penderita sendiri, seperti munculnya
tujuan pengobatan dan merupakan kunci perasaan cemas, depresi, frustasi dan
untuk kesembuhan penderita TB paru. bahkan adanya niat untuk mengakhiri
Kualitas hidup yang menurun pada pasien hidup.Selain itu, tuberkulosis dapat
tuberkulosis dapat menyebabkan mempengaruhi pendapatan dan kualitas
keterlambatan pengobatan yang berdampak hidup penderitanya.Adanyakemungkinan
negatif terhadap kelangsungan pengobatan hubungan antara tingkat stres dan tingkat
sehingga mengakibatkan pengobatan pendapatan terhadap kualitas hidup pada
menjadi terputus atau tidak tuntas(4,6). penderita TB paru membuat peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian ini.
Perubahan psikososial dapat
merupakan tekanan mental (stresor METODE PENELITIAN
psikosial) sehingga bagi sebagian individu
dapat menimbulkan perubahan dalam Penelitian ini menggunakan desain
kehidupan(7). Berdasarkan temuan tentang cross sectional. Metode pengambilan
interaksi pikiran dengan tubuh, sampel menggunakan teknik Probability
diperkirakan bahwa sebanyak 80% dari sampling yaitu Stratified
semua masalah yang berkaitan dengan sampling.Perhitungan jumlah sampel
kesehatan disebabkan atau diperburuk oleh menggunakan rumus Slovin didapatkan
adanya stres(8). jumlah total sampel 97 orang yang dibagi
dalam 11 puskesmas di Kota Kupang.
Dampak dari kejadian TB adalah Namun, dalam penelitian terdapat 10
kehilangan pekerjaan dan penurunan responden yang drop out sehingga total
pendapatan seseorang. Diperkirakan responden 87 orang. Responden akan
seorang pasien TB dewasa, akankehilangan ditanyakan mengenai Kualitas Hidup,
rata-rata waktu kerjanya tiga sampai empat tingkat stres dan tingkat pendapatan
bulan, yang berakibat kehilangan melalui kunjungan rumah atau home visit
pendapatan tahunan rumah tangganya yang dilakukan peneliti. Pengukuran
sekitar 20–30%. Jika seseorang meninggal kualitas hidup menggunakan kuesioner
akibat TB, maka akan kehilangan WHO Quality of Life BREF.Pengukuran
pendapatannya sekitar 15 tahun(9). tingkat stres menggunakan kuesioner The
Kessler Psychological Distress Scale (K-
Penelitian sebelumnya oleh Putri, 10).Analisis data terbagi menjadi analisis
dkk pada 2018 didapatkan hubungan yang univariat dan analisis bivariat.Analisis
signifikan (p=0,007) dengan korelasi cukup univariat dilakukan untuk mengetahui
dan searah antara tingkat stres dengan karakteristik sampel penelitian.Analisis
kualitas hidup pada pasien tuberkulosis(10). bivariat bertujuan untuk menjelaskan ada
Penelitian ini tidak sejalan dengan tidaknya pengaruh tingkat stres terhadap
penelitian oleh Iswahudi didapatkan hasil kualitas hidup penderita TB Paru dan
bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pendapatan terhadap kualitas hidup
tingkat stres dengan kualitas hidup(11). penderita TB Paru.Pada penelitian ini,
Penelitian oleh Abrori, dkk 2017 pada untuk menguji hipotesis digunakan uji
penderita tuberkulosis resisten, didapatkan Rank-Spearman. Nilai uji statistik akan
hasil yaitu penderita berpenghasilan rendah bermakna apabila nilai signifikansi p<0,05.
memiliki kualitas hidup kategori buruk
lebih besar daripada penderita yang
berpenghasilan sedang dan tinggi(12).
Tuberkulosis dapat mengakibatkan
timbulnya stres pada sebagian orang.Stres
yang tidak diatasi dengan benar dapat
mempengaruhi kesehatan dan

Universitas Nusa Cendana 45


Hubungan Tingkat Stres Cendana Medical Journal, Edisi 19, Nomor 1, April 2020

HASIL dihadapi oleh setiap individu. Apabila


pekerja bekerja di lingkungan yang
Karakteristik Responden terpapar partikel debu maka akan
mempengaruhi terjadinya gangguan pada
Tabel 1. Karakteristik Responden saluran pernafasan Berdasarkan status
pernikahan mayoritas responden sudah
Subyek menikah (55%). Karakteristik berdasarkan
Karakteristik
Penelitian lama pengobatan ditemukan paling banyak
Responden
n % berada dalam fase lanjutan pengobatan
Umur yaitu sebesar 50,6% dan mayoritas
<26 (Remaja akhir) 27 31,0 responden menyelesaikan tingkat
26-35 (Dewasa awal) 23 26,4 pendidikan di bangku SMA (57,5%).
36-45 (Dewasa akhir) 12 13,8
46-55 (Lansia awal) 10 11,5 Analisis Univariat
56-65 (Lansia akhir) 7 8,0
>65 (Manula) 8 9,2 Tabel 2. Analisis Univariat.
Jenis Kelamin
Laki-laki 52 60 Subyek
Perempuan 35 40 Variabel Penelitian
Pekerjaan N %
Tidak kerja 29 33,3 Tingkat Stres
Mahasiswa 15 17,2 Tidak Stres 45 51,7
Pensiunan 2 2,3 Stres Ringan 21 24,1
Bekerja 41 47,1 Stres Sedang 11 12,6
Status Pernikahan Stres Berat 10 11,5
Menikah 48 55 Tingkat Pendapatan
Belum menikah 39 39 Sangat rendah 54 62,1
Lama Pengobatan Sedang 21 24,1
Fase Intensif 43 49,4 Tinggi 6 6,9
Fase lanjutan 44 50,6 Sangat tinggi 6 6,9
Tingkat Pendidikan Kualitas Hidup
Tidak sekolah 2 2,3 Baik 34 39,1
SD 11 12,7 Buruk 53 60,9
SMP 9 10,3
SMA 50 57,5 Berdasarkan tabel diatas, dari 87
PT 15 17,2 responden didapatkan paling banyak
responden yang tidak mengalami stres
Berdasarkan data pada tabel 1 (51.7%) dan paling sedikit mengalami stres
diketahui bahwa berdasarkan jenis kelamin berat (11.5%). Responden paling banyak
paling banyak didapatkan pada laki-laki memiliki pendapatan per bulan sangat
sebesar 60% karena laki-laki lebih sering rendah (<Rp. 1.500.000) yaitu sebanyak 54
terpapar oleh faktor risiko TB(13)(14), dengan orang.Sementara itu, responden paling
usia paling banyak berada pada kelompok sedikit memiliki pendapatan tinggi
usia remaja akhir (<26 tahun) dimana (≥Rp.2.500.000 – Rp.3.500.000) dan sangat
merupakan usia produktif karena tinggi (>Rp.3.500.000) yang masing-
dihubungkan dengan tingkat aktivitas dan masing sebanyak 6 orang. Responden
mobilitas sehingga memungkinkan untuk paling banyak memiliki kualitas Hidup
mudah tertular kuman(14). Berdasarkan buruk (60,9%).
pekerjaan, paling banyak responden bekerja
sebanyak 41 orang, dimana jenis pekerjaan
menetukan faktor risiko yang harus

Universitas Nusa Cendana 46


Hubungan Tingkat Stres Cendana Medical Journal, Edisi 19, Nomor 1, April 2020

Analisis Bivariat

Tabel 3. Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Hidup Penderita TB Paru.

Kualitas Hidup
Total
Tingkat Stres Baik Buruk Nilai p Nilai r
n % n % %
Tidak Stres 31 35.6 14 16.1 45 51.7
Stres Ringan 3 3.4 18 20.7 21 24.1 p=0,000* r=0,628*
Stres Sedang 0 0.0 11 12.6 11 12.6
Stres Berat 0 0.0 10 11.5 10 11.5
34 39.1 53 60.9 87 100
*) Rank-Spearman

Hasil uji korelasi didapat p-value yang signifikan antara tingkat stres dengan
atau nilai signifikan = 0,000, karena nilai kualitas hidup penderita tuberkulosis paru
sig. (0,000) <p-alpha (0,05), dapat di Kota Kupang dengan Nilai r atau
disimpulkan bahwa terdapat hubungan koefisien korelasi sebesar 0,628.

Tabel 4. Hubungan Tingkat Pendapatan dengan Kualitas Hidup Penderita TB Paru.

Kualitas Hidup
Tingkat Total
Baik Buruk Nilai p Nilai r
Pendapatan
n % n % N %
Sangat rendah 20 23.0 34 39.1 54 62.1
Sedang 7 8.0 14 16.1 21 24.1 p=0,409* r= -0,090*
Tinggi 3 3.4 3 3.4 6 6.9
Sangat tinggi 4 4.6 2 2.3 6 6.9
34 39.1 53 60.9 87 100
*) Rank-Spearman

Hasil uji korelasi didapat p-value hubungan kuat dengan arah korelasi positif
atau nilai signifikan = 0,409, karena nilai atau searah yang artinya pada penderita
sig. (0,409) >p-alpha (0,05), dapat tuberkulosis paru, semakin stres seseorang
disimpulkan bahwa tidak terdapat maka kualitas hidupnya semakin buruk
hubungan yang signifikan antara tingkat ataupun sebaliknya.
pendapatan dengan kualitas hidup penderita
tuberkulosis paru di Kota Kupang dengan Hasil penelitian ini sejalan dengan
nilai r atau koefisien korelasi sebesar - penelitian yang dilakukan oleh Putri 2018,
0,090. yang menyatakan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara tingkat stres dengan
PEMBAHASAN kualitas hidup pasien tuberkulosis di RSUP
Dr. Kariadi Semarang dan nilai koefisien
Hubungan tingkat stres dengan kualitas korelasi sebesar 0.476 yang berarti korelasi
hidup penderita TB Paru cukup dan searah(10).
Penelitian ini menunjukkan adanya
Adanya hubungan yang signifikan
hubungan yang signifikan antara tingkat
antara variabel dikarenakan pada penderita
stres dengan kualitas hidup penderita
yang mengalami stres, masih terdapatnya
Tuberkulosis paru.Dari hasil uji korelasi
beberapa gejala penyakit TB yang dialami
didapatkan kedua variabel memiliki

Universitas Nusa Cendana 47


Hubungan Tingkat Stres Cendana Medical Journal, Edisi 19, Nomor 1, April 2020

pasien, seperti batuk, keringat malam hari mampu meningkatkan kualitas hidup
dan kenaikan BB yang belum signifikan masing-masing responden.Adanya motivasi
sehingga hal ini semakin memperburuk yang kuat dalam diri sendiri untuk sembuh
kualitas hidupnya. Selain itu, adanya juga berperan dalam meningkatkan kualitas
perasaan cemas, gelisah, takut dan malu hidup seseorang.
terhadap penyakitnya karena dapat
ditularkan kepada orang lain juga menjadi Hubungan tingkat pendapatan dengan
salah satu faktor timbulnya stres. kualitas hidup penderita TB Paru

Lama pengobatan yang harus Penelitian ini menunjukkan tidak


dijalani selama minimal 6 bulan dapat terdapat hubungan yang signifikan antara
menimbulkan rasa frustasi yang lambat tingkat pendapatan dengan kualitas hidup
laun dapat menjadi stres pada pasien. penderita Tuberkulosis paru.Dari hasil uji
Penelitian oleh Padayatchi di India korelasi didapatkan kedua variabel
menunjukkan bahwa faktor lama memiliki hubungan sangat lemah dengan
pengobatan mempengaruhi tingkat arah korelasi negatif. Hasil penelitian ini
kepuasan responden terhadap pemenuhan tidak sejalan dengan penelitian oleh Kosim,
kebutuhan psikososial, sehingga akibat dkk yang memperoleh hasil adanya
kebutuhan psikososial yang tidak terpenuhi hubungan tingkat pendapatan dengan
tersebut, penderita TB paru lebih rentan kualitas hidup(17).
mengalami kenaikan tingkat stres dan
gangguan psikologis lain. Selain gejala Hasil yang tidak berkolerasi ini
yang dirasakan oleh penderita TB yang dapat dilihat dari hasil tabulasi silang
menimbulkan stres, efek samping yang dimana pada tingkat pendapatan sedang,
muncul sebagai dampak dari penggunaan lebih banyak penderita mengalami kualitas
obat TB jangka panjang juga dapat buruk. Hasil ini bertentangan dengan teori
berpotensi mengganggu aktivitas sehari- yang ada, dimana apabila pendapatan
hari sehingga menurunkan kualitas hidup keluarga mengalami kenaikan maka akan
pasien(15).Tingkat stres bukan hanya terjadi berpengaruh pada pemenuhan kebutuhan
pada pasien dengan TB aktif saja, tetapi kesehatan keluarga, dengan keluarga yang
juga terjadi pada pasien dengan TB laten sehat maka untuk aktivitas pendidikan
dimana gejala TB tidak terlihat atau maupun aktivitas produktivitas akan
asimtomatik, sehingga pasien cenderung berjalan dengan baik sehingga terjadi
stres dan cemas dengan diagnosis yang peningkatan kualitas hidup(17).
diberikan(16).
Hasil yang tidak signifikan ini
Pada penderita yang tidak diakibatkan karena terdapat beberapa
mengalami stres, mayoritas responden responden yang merasa pendapatan per
mengetahui cara manejemen stres bulannya mencukupi untuk kebutuhan
sederhana, seperti istirahat yang cukup, sehari-hari namun ada juga yang merasa
berolahraga rutin dan pada responden laki- tidak cukup.Ini dikarenakan masing-masing
laki yang memiliki kebiasaan merokok, individu memiliki standar masing-masing
banyak yang telah meninggalkan atau dalam pemenuhan kebutuhan. Dilihat dari
berhenti merokok setelah terdiagnosis karakteristik responden, yang memiliki
penyakit TB paru. Hal ini cukup membantu pendapatan sangat tinggi namun kualitas
pada responden dalam meningkatkan hidup buruk yaitu sebanyak 2 orang, dan
kualitas hidupnya. Selain itu, beberapa dari pendapatan tinggi dan kualitas hidup buruk
responden juga memiliki cara tersendiri sebanyak 3 orang, semuanya berstatus telah
dalam manejemen stres seperti menikah, dan 4 diantaranya merupakan
mengalihkan perhatian ke urusan pekerjaan kepala keluarga sehingga hal ini
dan lebih sering rekreasi dibandingkan stres bergantung pula pada tanggungan
memikirkan penyakitnya. Beberapa hal ini kebutuhan dalam rumah tangga dan jumlah

Universitas Nusa Cendana 48


Hubungan Tingkat Stres Cendana Medical Journal, Edisi 19, Nomor 1, April 2020

individu yang ditanggung. Hal ini 3. Bagi peneliti selanjutnya, melihat


kemudian mempengaruhi pemenuhan perbedaan tingkat stres dan kualitas
kebutuhan masing-masing responden hidup pada penderita tuberkulosis
sehingga berpengaruh pula pada kualitas dengan pengobatan tahap awal maupun
hidupnya. tahap lanjutan atau sebelum dilakukan
pengobatan dan setelah pengobatan
Kualitas hidup juga dapat dilihat dan juga perlu adanya pemeriksaan
dari status kesehatan seseorang. Responden lebih lanjut oleh ahli kejiwaan terkait
yang memiliki kualitas hidup buruk, gangguan stres yang dialami.
kemungkinan ada beberapa yang tidak
terpengaruh oleh faktor pendapatannya DAFTAR PUSTAKA
melainkan faktor lainnya seperti status
kesehatannya, beban emosional yang 1. Asril B, Amin Z. Buku ajar IImu
ditanggung karena sakit yang diderita, Penyakit Dalam Jilid I. VI. Jakarta:
dukungan keluarga yang kurang, dan peran Interna Publishing; 2015. 863-884 p.
PMO yang tidak sesuai harapan, sehingga
meskipun pendapatannya cukup dalam 2. Kemenkes RI. Profile Kesehatan
pemenuhan kebutuhan namun kualitas Indonesia Tahun 2017. Kurniawan R,
hidupnya buruk karena faktor-faktor lain Yudianto, Hardhana B, Siswanti T,
tersebut. editors. Ministry of Health Indonesia.
Jakarta: Kementerian Kesehatan
KESIMPULAN Republik Indonesia; 2018. 1 p.

1. Terdapat hubungan yang signifikan 3. Minggu D, Hala K. Profil Kesehatan


antara tingkat stres dengan kualitas Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun
hidup penderita tuberkulosis paru di 2017. Salmun E, Akoit R, Adriana K,
Kota Kupang. Roja M, Saudila F, Arka E, et al.,
editors. Kupang: Dinas Kesehatan
2. Tidak terdapat hubungan yang Provinsi Nusa Tenggara Timur; 2018.
signifikan antara tingkat pendapatan 65-67 p.
dengan kualitas hidup penderita
tuberkulosis paru di Kota Kupang. 4. Jannah A. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien
SARAN Tuberkulosis Paru Di Poli Rawat Jalan
Rumah Sakit Paru Jember. Program
1. Bagi Keluarga Penderita Tuberkulosis Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Lebih memerhatikan kondisi psikis Jember; 2015.
penderita tuberkulosis paru dan
mendukungnya dalam menghadapi 5. Courtwright A, Turner A. Tuberculosis
penyakit yang diderita serta melakukan and Stigmatization : Pathways and
pendekatan spiritual. Interventions. Public Health Rep.
2010;125:34–42.
2. Bagi tenaga kesehatan dan institusi
kesehatan selalu memerhatikan kondisi 6. Suriya M. Faktor-faktor yang
psikologis dari penderita tuberkulosis Berhubungan dengan Kualitas Hidup
terutama mengenai stres yang dialami Pasien TB Paru di Rumah Sakit
dan dilakukan pemeriksaan, konseling Khusus Paru Lubuk Alung Sumatera
dan edukasisecara berkala. Bagi Barat. J Keperawatan Abdurrab.
institusi kesehatan dapat memastikan 2018;2(1):29–38.
seluruh penderita TB sudah
7. Musradinur. Stres dan cara
mendapatkan layanan BPJS sehingga
mengatasinya dalam perspektif
dapat membantu pengobatan TB..

Universitas Nusa Cendana 49


Hubungan Tingkat Stres Cendana Medical Journal, Edisi 19, Nomor 1, April 2020

psikologi. J Edukasi. 2016;2(2):183– Tuberkulosis. Kurniasih N, editor.


200. Jakarta: Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia; 2018. 1-8 p.
8. National Safety Council. Manajemen
stres. Widyastuti P, Yulianti D, editors. 14. Muflihatin S, Milkhatun, Hardianti.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran Hubungan Tingkat Kepatuhan Minum
EGC; 2004. Obat dengan Kualitas Hidup Pasien
Tuberkulosis di Wilayah Kerja
9. Rukmini, Chatarina. Faktor-faktor Puskesmas Segiri Samarinda.
yang Berpengaruh Terhadap Kejadian 2018;141–51.
TB Paru Dewasa di Indonesia (Analisis
Data Riset Kesehatan Dasar Tahun 15. Hendrik, Perwitasari DA, Mulyani UA,
2010). Bul Penelit Sist Kesehat. Thobari JA. pengukuran kualitas hidup
2011;14(4):320–31. pasien Tuberkulosis menggunakan
instrumen St George Respiratory
10. Putri N, Kholis F, Ngestiningsih D. Questionnaire (SGRQ) di Yogyakarta.
Hubungan tingkat stres dengan kualitas 2015;28–34.
hidup pada pasien tuberkulosis di
RSUP Dr. Kariadi Semarang. J Kedokt 16. Theron G, Peter J, Zijenah L, Chanda
Diponegoro. 2018;Vol.7(No.2):499– D, Mangu C, Clowes P, et al.
506. Psychological distress and its
relationship with non-adherence to TB
11. Iswahudi NT, Rahmat I. Hubungan treatment : a multicentre study. BMC
tingkat stres dengan kualitas hidup Infect Dis [Internet]. 2015;1–12.
pada pasien diabetes melitus di Available from:
puskesmas pleret bantul. 2011; http://dx.doi.org/10.1186/s12879-015-
0964-2
12. Abrori I, Ahmad RA. Kualitas hidup
penderita tuberkulosis resisten obat di 17. Kosim N, Istiyani N, Komariyah S.
kabupaten Banyumas. Ber Kedokt Faktor yang mempengaruhi Kualitas
Masy. 2018;34(2):56–61. Hidup Penduduk di desa Sentul
Kecamatan Sumbersuko Kabupaten
13. Pusat Data dan Informasi. Lumajang. 2015;(1):1–7.

Universitas Nusa Cendana 50

Anda mungkin juga menyukai