Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN STRES DENGAN TINGKAT KUALITAS HIDUP PASIEN

TB PARU DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS BINA


KARYA UTAMA KECAMATAN PUTRA RUMBIA
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
TAHUN 2022

Ketut Siswanti 1, Nuria Muliani 2, Idayati3.


Ketut.2021206203141P@student.umpri.ac.id.
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung

ABSTRAK

Tuberkulosis dapat berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan terutama pada aspek psikis, akibat
perubahan sikap dan stigma orang disekitar yang dapat menyebabkan timbulnya stres. Stres yang
dirasakan dapat mempengaruhi kesehatan dan menimbulkan dampak berupa timbulnya penurunan
kualitas hidup. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan stres dengan tingkat kualitas hidup
pasien TB Paru di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bina Karya Utama Kecamatan Putra Rumbia
Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2022.

Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam
penelitian ini adalah pasien TB pada di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bina Karya Utama
Kecamatan Putra Rumbia Kabupaten Lampung pada periode Mei sampai November Tahun 2022
sebanyak 41 pasien. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling.
Analisa data dalam penelitian ini dilalukan dengan menggunakan uji chi square.

Analisa univariat diketahui bahwa responden dengan stres sedang sebanyak 22 responden (53,7%)
dan responden dengan kualitas hidup kurang baik sebanyak 22 responden (53,7%). Hasil analisa
bivariat diketahui bahwa ada hubungan stres dengan tingkat kualitas hidup pasien TB Paru di
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bina Karya Utama Kecamatan Putra Rumbia Kabupaten Lampung
Tengah Tahun 2022 dengan p-value 0.026. Bagi Penderita TB paru untuk dapat melibatkan keluarga
dalam proses pengobatan, sebagai pendukung keberhasilan proses pengobatan dan mencegah
terjadinya stres selama proses pengobatan

ABSTRACT

Modern technology devices are an important part in the process of technological progress covering
Tuberculosis can have an impact on various aspects of life, especially on the psychological aspect,
due to changes in attitudes and stigma of people around which can cause stress. Perceived stress can
affect health and have an impact in the form of a decrease in quality of life. The purpose of this study
was to determine the relationship between stress and the level of quality of life of pulmonary TB
patients in the UPTD Work Area of the Bina Karya Utama Health Center, Putra Rumbia District,
Central Lampung Regency in 2022.

This research is an analytic survey research with a cross sectional design. The population in this
study were TB patients in the UPTD Working Area of the Bina Karya Utama Health Center, Putra
Rumbia District, Lampung Regency from May to November 2022 with a total of 41 patients. The
sampling technique used in this research is total sampling. Data analysis in this study was carried out
using the chi square test.

Univariate analysis revealed that 22 respondents (53.7%) had moderate stress and 22 respondents
(53.7%) had poor quality of life. The results of the bivariate analysis found that there was a
relationship between stress and the level of quality of life of pulmonary TB patients in the UPTD
Work Area of the Bina Karya Utama Health Center, Putra Rumbia District, Central Lampung
Regency in 2022 with a p-value of 0.026. For pulmonary TB sufferers to be able to involve the family
2

in the treatment process, as a supporter of the success of the treatment process and prevent stress
during the treatment process.

Pendahuluan dalam kehidupan sehari-hari sehingga


menyebabkan pasien mengalami stres (Arifin
Pembangunan kesehatan merupakan upaya & Wahyudi, 2019).
pembangunan nasional yang diselenggarakan
secara berkesinambungan dalam suatu Tuberkulosis dapat berdampak terhadap
pembangunan yang terarah dan berbagai aspek kehidupan meliputi aspek
terpadu.Pembangunan kesehatan bertujuan kesehatan, psikis, mental bahkan aspek sosial.
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan Dampak psikis dan sosial yang dialami pasien
kemampuan hidup sehat setiap masyarakat TB disebabkan adanya perubahan sikap dan
demi terwujudnya derajat kesehatan seluruh stigma terkait TB oleh orang sekitar sehingga
rakyat.Pembangunan kesehatan yang timbul rasa rendah diri, malu, terisolasi,
dilakukan oleh pemerintah memiliki 3 fokus merasa ditolak dan diskriminasi yang
utama yang meliputi penurunan stunting, menyebabkan kehilangan pekerjaan dan
peningkatan cakupan serta mutu imunisasi dan penurunan pendapatan seseorang. Perasaan
eliminasi kejadian Tuberkulosis paru cemas, gelisah, takut dan malu terhadap
(Kemenkes RI, 2018). penyakitnya karena dapat ditularkan kepada
orang lain juga menjadi salah satu faktor
Tuberkulosis paru merupakan masalah timbulnya stres (Diamanta, Agnes & Buntoro,
kesehatan utama di berbagai negara di dunia, 2020).
baik negara maju maupun negara berkembang.
Secara global 10 juta orang di dunia menderita Stres yang dirasakan pasien TB Paru dapat
tuberkulosis (TBC) dan menyebabkan 1,2 juta mempengaruhi kesehatan dan menimbulkan
orang meninggal setiap tahunnya. Indonesia dampak berupa perasaan cemas, depresi,
merupakan salah satu negara dengan beban frustasi dan bahkan adanya niat untuk
Tuberkulosis Paru tertinggi di dunia dengan mengakhiri hidup. Penderita tuberkulosis paru,
perkiraan jumlah penderita Tuberkulosis Paru semakin stres seseorang maka kualitas
mencapai 845.000 dengan angka kematian hidupnya semakin buruk ataupun sebaliknya
sebanyak 98.000 atau setara dengan 11 (Diamanta, Agnes & Buntoro, 2020). Pasien
kematian/jam (Kemenkes RI, 2022). TB paru akan mengalami perasaan stres yang
Penemuan kasus tuberkulosis paru di apabila tidak diatasi dengan benar akan
Lampung pada akhir Desember 2015 sebanyak mengisolasi diri karena malu yang
8.492 kasus dari target kasus tuberkulosis menyebabkan pasien merasa tertekan secara
nasional sebanyak 32.128 kasus (Dinkes psikologis, mempengaruhi keberhasilan
Lampung, 2020). pengobatan, dan semakin menurunkan kualitas
hidup pasien. Kualitas hidup pasien yang
Upaya untuk menurunkan angka kejadian optimal menjadi isu penting yang harus
Tuberkuosis paru menghadapi tantangan yang diperhatikan dalam memberikan pelayanan
cukup berat. Ketidakpatuhan terhadap kesehatan yang komprehensif dan optimal
program, diagnosis dan pengobatan yang tidak (Pariyana, Dkk, 2018).
adekuat, migrasi dan human
immunodeficiency virus (HIV), kurangnya Kualitas hidup merupakan salah satu kriteria
daya tahan tubuh terhadap mikrobakteria, dan utama untuk mengetahui intervensi pelayanan
berkurangnya daya bakterisida obat yang ada, kesehatan seperti morbiditas, mortalitas,
dan krisis ekonomi menjadi penyebab masih fertilitas dan kecacatan. Penurunan kualitas
tingginya kejadian Tuberkulosis paru. Proses hidup penderita TB paru berhubungan dengan
pengobatan TB paru yang membutuhkan status kesehatannya karena menyebabkan
waktu yang lama juga menjadi penghalang keterlambatan pengobatan dan berdampak
penyembuhan (Irianto, 2015). Lamanya proses negatif terhadap kelangsungan pengobatan
pengobatan yang harus dijalani mengakibatkan sehingga menyebabkan pengobatan menjadi
peran pasien dalam kehidupan sehari-harinya terputus atau tidak tuntas. Ketidakpatuhan
terganggu sehingga memunculkan masalah untuk meminum obat akan menyebabkan

Fakultas Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Pringsewu, Lampung


3

resistensi terhadap OAT atau disebut Multiple selama menderita TB Paru dan menjalani
Drug Resistance (MDR) (Pariyana, Dkk, pengobatan 8 dari 10 pasien mengatakan
2018). sering merasakan gelisah, sulit tidur, sering
terbangun ketika malam dan mengalami
Penurunan kualitas hidup pada pasien penurunan nafsu makan, sedangkan 2 pasien
Tuberkulosis paru juga berkaitan erat dengan lagi mengatakan tidak mengalami tanda dan
stress akibat proses pengobatan yang gejala stress selama proses pengobatan. Hasil
mempengaruhi pekerjaan dan penghasilan wawancara yang dilakukan juga menunjukan
selama proses pengobatan. Semakin tinggi bahwa 7 dari 8 pasien Tb paru yang
tingkat stress semakin rendah kualitas hidup mengalami tanda dan gejala seperti merasa
seseorang. Upaya yang dapat dilakukan untuk rendah diri dengan kondisinya, merasa
meningkatkan kualitas hidup seseorang yaitu kesepian, merasa takut akan sesuatu secara
dengan cara mengurangi dan mengatasi berlebihan, merasa panik akan hal sepele dan
stressor-stressor yang ada dengan adaptif, menarik diri dari lingkungan.
dimana individu harus melakukan upaya
ekstra untuk mengatasi masalah yang ada dan Metode Penelitian
agar dapat beradaptasi terhadap stressor
selama proses pengobatan (Arifin & Wahyudi, Penelitian ini merupakan penelitian survey
2019). analitik dengan rancangan cross sectional.
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien TB
Sejalan dengan Penelitian yang dilakukan oleh pada di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bina
Putri, Kholis dan Ngestiningsih (2018) yang Karya Utama Kecamatan Putra Rumbia
meneliti Hubungan tingkat stres dengan Kabupaten Lampung pada periode Mei sampai
kualitas hidup pada pasien tuberkulosis di November Tahun 2022 sebanyak 41 pasien.
RSUP Dr. Kariadi Semarang.Hasil penelitian Teknik sampling yang digunakan dalam
ini menunjukan bahwa ada hubungan antara penelitian ini adalah total sampling. Analisa
tingkat stres dengan kualitas hidup pasien TB data dalam penelitian ini dilalukan dengan
paru dengan nilai p-value 0,007. Penelitian menggunakan uji chi square.
lain dilakukan oleh Diamanta, Agnes dan
Buntoro (2020) yang meneliti Hubungan Hasil Penelitian
tingkat stres dan tingkat pendapatan dengan
kualitas hidup penderita tuberkulosis paru di Karakteristik Responden
Kota Kupang. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa ada hubungan antara tingkat stres a. Usia
dengan kualitas hidup pasien TB paru dengan
nilai p-value 0,000. Penelitian lain dilakukan
oleh Arifin & Wahyudi (2019) yang meneliti Usia Jumlah (%)
gambaran tingkat stress dan kualitas hidup Remaja 1 2,4
pada pasien multiple-drug resistance Dewasa 31 75,6
tuberculosis di Poliklinik MDR RS. Paru Prof. Lansia 9 22,0
Jumlah 41 100
Dr. Goenawan Partowidigdo Cisarua
Kabupaten Bogor Tahun 2019. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa ada Hasil penelitian menunjukan bahwa
hubungan antara tingkat stress dengan kualitas sebagian besar responden berusia dewasa
hidup pasien TB Paru. sebanyak 31 responden (75,6%).

Survey telah dilakukan peneliti pada Oktober b. Jenis Kelamin


2022 di Puskesmas Bina Karya Utama
Kecamatan Putra Rumbia Kabupaten Jenis Kelamin Jumlah (%)
Lampung Tengah, menunjukan bahwa pada Perempuan 4 9,8
Tahun 2020 jumlah pasien TB paru adalah Laki-laki 37 90,2
sebanyak 57 kasus sedangkan pada tahun 2021 Jumlah 41 100
sasaran kasus pasien TB paru adalah sebanyak
60 pasien. Hasil wawancara telah dilakukan
dengan 10 pasien TB paru, diketahui bahwa

Fakultas Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Pringsewu, Lampung


4

Hasil penelitian menunjukan bahwa Hasil analisa data menunjukan bahwa


sebagian besar responden berjenis kelamin sebagian besar responden memiliki kualitas
laki-laki sebanyak 37 responden (90,2%). hidu dengan kategori kurang baik sebanyak
22 responden (53,7%).
c. Pendidikan

Pendidikan Jumlah (%)


SD 20 48,8 Analisa Bivariat
SMP 2 4,9
SMA 18 43,9 Hubungan stres dengan tingkat kualitas hidup
Perguruan Tinggi 1 2,4 pasien TB Paru
Jumlah 41 100

Hasil penelitian menunjukan bahwa Kualitas Hidup


sebagian besar responden berpendidikan Stres
Kurang
Baik
Total
p-value
SD sebanyak 20 responden (48,8%). Baik
N % N % N %
Berat 3 60,0 2 40,0 5 100
d. Riwayat Pengobatan Sedang 16 72,7 6 27,3 22 100
Ringan 1 16,7 5 83,3 6 100 0,026
Normal 2 25,0 6 75,0 8 100
Riwayat Pengobatan Jumlah (%) Total 22 53,7 19 46,3 41 100
Tidak Berhasil 2 4,9
Berhasil 39 95,1 Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi
Jumlah 41 100 square diketahui bahwa p-value yaitu
0.026<0,05 (p-value < 0,05), sehingga Ha
Hasil penelitian menunjukan bahwa diterima yang menunjukan bahwa terdapat
sebagian besar responden berhasil dalam hubungan stres dengan tingkat kualitas hidup
pengobatan sebanyak 39 responden pasien TB Paru di Wilayah Kerja UPTD
(95,1%). Puskesmas Bina Karya Utama Kecamatan
Putra Rumbia Kabupaten Lampung Tengah
Analisa Univariat Tahun 2022.
a. Stres Pembahasan

1. Karakteristik Responden
Kejadian Stres Jumlah (%) a. Usia
Berat 5 12,2
Hasil analisa data karakteristik
Sedang 22 53,7
Ringan 6 14,6
responden pada variabel usia diketahui
Normal 8 19,5 bahwa sebagian besar responden berusia
Jumlah 41 100 dewasa sebanyak 31 responden (75,6%).

Hasil analisa data menunjukan bahwa Semakin bertambahnya usia maka


sebagian besar responden dalam kategori semakin meningkat kualitas hidupnya.
stres sedang sebanyak 22 responden Bertambahnya usia akan menyebabkan
(53,7%). seseorang lebih matang terutama dari
segi psikologis, termasuk kesiapan
b. Kualitas Hidup ketika menghadapai kondisi sakit. Usia
dewasa madya memiliki tuntutan
mencapai tanggung jawab sosial,
Kualitas Hidup Jumlah (%) membantu anak remaja menjadi orang
Kurang Baik 22 53,7 dewasa yang bertanggungjawab dan
Baik 19 46,3 mencapai prestasi dalam berkarir. Jika
Jumlah 41 100 pada masa tersebut seseorang
mengalami kondisi kronis, maka akan
menimbulkan tekanan karena membatasi

Fakultas Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Pringsewu, Lampung


5

produktivitas mereka. Kelompok usia Hasil penelitian ini sejalan dengan


Dewasa akhir lebih dapat menerima penelitian yang dilakukan oleh Putri,
kondisi fisiknya yang menurun karena Kholis dan Ngestiningsih (2018) yang
sakit dibandingkan yang lebih muda meneliti Hubungan tingkat stres dengan
dikarenakan beban tanggung jawab yang kualitas hidup pada pasien tuberkulosis
telah dilewati (Idris, 2015). di RSUP Dr. Kariadi Semarang.Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa
Hasil penelitian ini sejalan dengan sebagian besar responden berjenis
penelitian yang dilakukan oleh Arifin kelamin perempuan yaitu sebanyak 34
dan Wahyudi (2019) yang meneliti responden (58%).
Gambaran Tingkat Stress dan Kualitas
Hidup pada Pasien Multiple-Drug Laki-laki beresiko memiliki kualitas
Resistance Tuberculosis di Poliklinik hidup lebih buruk dibandingkan dengan
MDR RS. Paru Prof. Dr. Goenawan. perempuan akibat kurangnya kesadaran
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa akan kesehatannya. Laki-laki juga
sebagian besar responden berusia beresiko mengalami gangguan kualitas
dewasa sebanyak 25 responden (54%). hidup atau memiliki kualitas hidup yang
rendah jikadibandingkan dengan
Usia dewasa merupakan periode usia perempuan. Kondisi ini disebabkan
paling rentan mengalami dampak perempuan lebih matang secara psikis
psikologis akibat proses pengobatan dan dan emosi dan lebih tahan ketika
dampak negatif penyakit. Usia dewasa menghadapi tekanan atau permasalahan.
cenderung memiliki tanggung jawab
lebih besar terhadap kondisi keluarga. c. Pendidikan
Usia dewasa merupakan kelompok umur Hasil analisa data karakteristik
yang dituntut memiliki produktifitas responden pada variabel pendidikan
tinggi dimana, masalah kesehatan kronis diketahui bahwa sebagian besar
terutama proses pengobatan akan responden berjenis kelamin laki-laki
membatasi produktivitas yang pada sebanyak 37 responden (90,2%).
akhirnya dapat mempengaruhi kualitas
hidup. Masyarakat dengan tingkat pendidikan
yang rendah berisiko mempunyai
b. Jenis Kelamin kualitas hidup yang kurang
Hasil analisa data karakteristik dibandingkan dengan yang
responden pada variabel jenis kelamin berpendidikan tinggi.Tingkat pendidikan
diketahui bahwa sebagian besar akan mempengaruhi pola pikir
responden berjenis kelamin laki-laki seseorang. Semakin tinggi tingkat
sebanyak 37 responden (90,2%). pendidikannya, seseorang akan lebih
antisipatif (berpikir panjang), sehingga
Laki-laki berisiko lebih besar untuk penanganan penyakit dapat dilakukan
memiliki kualitas hidup yang rendah jika lebih cepat (Idris, 2015).
dibandingkan dengan perempuan.
Kondisi ini disebabkan perempuan lebih Hasil penelitian ini sejalan dengan
matang secara emosi dan lebih tahan penelitian yang dilakukan oleh
ketika menghadapi Diamanta, Agnes dan Buntoro (2020)
tekanan/permasalahan. Wanita yang meneliti Hubungan tingkat stres
mempunyai berbagai domain kualitas dan tingkat pendapatan dengan kualitas
hidup, hal ini yang memungkinkan hidup penderita tuberkulosis paru di
penderita wanita lebih memperhatikan Kota Kupang. Hasil penelitian ini
kesehatannya dan lebih banyak menunjukan bahwa sebagian besar
menghabiskan waktu untuk responden memiliki pendidikan SMA
berkonsultasi tentang penyakitnya (Idris, yaitu sebanyak 50 responden (57,5%).
2015).
Individu dengan tingkat pendidikan yang
lebih tinggi memiliki nilai kualitas hidup

Fakultas Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Pringsewu, Lampung


6

yang lebih baik daripada individu mempengaruhi pendapatan dan kualitas


dengan tingkat pendidikan yang lebih hidup penderitanya. Ketidakberhasilan
rendah. Pendidikan yang tinggi akan dalam proses pengobatan akan
membantu mempermudah pasien TB memperpanjang proses pengobatan dan
paru dalam menerima informasi. akan menyebabkan kualitas hidup pasien
Kemudahan dalam informasi juga akan Tb paru semakin memburuk.
mendorong peningkatan pengetahuan
pasien yang dapat menurunkan tingkat
stres akibat proses pengobatan sehingga 2. Analisa Univariat
dapat mencegah penurunan kualitas a. Stress
hidup selama proses pengobatan. Hasil analisa univariat pada variabel
stres diketahui bahwa diketahui bahwa
d.Riwayat Pengobatan sebagian besar responden dalam kategori
Hasil analisa data karakteristik stres sedang sebanyak 22 responden
responden pada variabel riwayat (53,7%).
pengobatan diketahui bahwa sebagian
besar responden berhasil dalam Stres merupakan kondisi yang rentan
pengobatan sebanyak 39 responden dialami oleh pasien yang menajalani
(95,1%). proses pengobatan TB Paru. Stres
Lamanya proses pengobatan yang harus diawali dengan adanya
dijalani mengakibatkan peran pasien ketidakseimbangan antara tuntutan dan
dalam kehidupan sehari-harinya sumber daya yang dimiliki individu.
terganggu sehingga memunculkan Semakin tinggi kesenjangan terjadi
masalah dalam kehidupan sehari-hari semakin tinggi pula tingkat stres yang
sehingga menyebabkan pasien dialami individu. Pasien dengan
mengalami stres (Arifin & Wahyudi, penyakit somatik kronis relatif lebih
2019). Tuberkulosis dapat berdampak beresiko mengalami stress psikologis
bukan hanya pada kesehatan fisik saja, dari pada orang sehat secara fisik. Stress
tetapi juga pada keadaan psikis, mental psikologis dapat bermanifestasi dalam
bahkan aspek sosial. Dampak psikis dan berbagai cara, sehingga harus
sosial yang dialami pasien TB melakukan upaya ekstra untuk
disebabkan adanya perubahan sikap dan mengatasi masalah yang ada dan agar
stigma terkait TB oleh orang sekitar dapat beradaptasi. Gejala emosional dari
sehingga timbul rasa rendah diri, malu, stress psikososial seperti kesedihan dan
terisolasi, merasa ditolak dan kecemasan yang terjadi secara alamiah
diskriminasi. Perubahan akibat penyakit karena situasi yang menakutkan.
yang diderita dapat mempengaruhi Keparahan suatu penyakit dan
berbagai aspek dalam kehidupan kehilangan dukungan psikologis akan
manusia meliputi kehilangan pekerjaan meningkatkan terjadinya resiko stress
dan penurunan pendapatan seseorang, psikologis pada penyakit kronis.
kondisi ini disebabkan proses Lamanya proses pengobatan yang harus
pengobatan dan isolasi yang harus dijalani mengakibatkan peran pasien
dilakukan selama proses pengobatan. dalam kehidupan sehari-harinya
Perasaan cemas, gelisah, takut dan malu terganggu sehingga memunculkan
terhadap penyakitnya karena dapat masalah dalam kehidupan sehari-hari
ditularkan kepada orang lain juga sehingga menyebabkan pasien
menjadi salah satu faktor timbulnya stres mengalami stres (Arifin & Wahyudi,
(Diamanta, Agnes & Buntoro, 2020). 2019).

Tuberkulosis memiliki proses Hasil penelitian ini sejalan dengan


pengobatan yang relatif panjang dan penelitian yang dilakukan oleh Arifin
dapat mengakibatkan timbulnya stres dan Wahyudi (2019) yang meneliti
pada sebagian orang. Stres akibat proses Gambaran Tingkat Stress dan Kualitas
pengobatan dan perubahan stigma Hidup pada Pasien Multiple-Drug
masyarakat tuberkulosis dapat Resistance Tuberculosis di Poliklinik

Fakultas Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Pringsewu, Lampung


7

MDR RS. Paru Prof. Dr. Goenawan. tersebut akan mempengaruhi kualitas
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hidup pasien TB belum lagi efek
sebagian besar responden mengalami samping yang ditimbulkan oleh
kecemasan sedang sebanyak 37 penderita TB seperti mual, sakit perut
responden (80,0%). dan tidak nafsu makan. Obat-obatan
yang diterima oleh penderita TB yang
Lamanya proses pengobatan dapat menimbulkan efek samping seperti
tuberkulosis paru menimbulkan efek mual muntah terus menerus dan
kepada pasien yang sedang menajalani menyebabkan badan klien menjadi kurus
pengobatan seperti perasaan jenuh dan sehingga klien mengalami kelemahan
tertekan. Perubahan pandangan dan kondisi fisik yang menurun
masyarakat terhadap pasien TB paru sehingga dapat menyebabkan penurunan
juga dapat menimbulkan dampak psikis kualitas hidup (Suriya, 2018).
berupa rasa rendah diri, malu, terisolasi,
merasa ditolak dan diskriminasi yang Hasil penelitian ini sejalan dengan
pada akhirnya dapat menyebabkan penelitian yang dilakukan oleh
terjadinya stres pada pasien yang sedang Diamanta, Agnes dan Buntoro (2020)
menjalani pengobatan TB Paru. yang meneliti Hubungan tingkat stres
dan tingkat pendapatan dengan kualitas
b. Kualitas Hidup hidup penderita tuberkulosis paru di
Hasil analisa univariat pada variabel Kota Kupang. Hasil penelitian ini
kualitas hidup diketahui bahwa sebagian menunjukan bahwa sebagian besar
besar responden memiliki kualitas hidu responden memiliki kualitas hidup
dengan kategori kurang baik sebanyak kurang baik yaitu sebanyak 53
22 responden (53,7%). responden (60,9%).

Kualitas hidup merupakan salah satu Semakin tinggi tingkat stress maka akan
kriteria utama untuk mengetahui semakin terganggu peran pasien secara
intervensi pelayanan kesehatan seperti individu dan sebaliknya. Dimana
morbiditas, mortalitas, fertilitas dan individu tersebut walaupun sudah
kecacatan. Penurunan kualitas hidup menikah tetapi tidak memiliki pekerjaan
penderita TB paru berhubungan dengan dan penghasilan yang cukup tetap akan
status kesehatannya karena menurunkan kualitas hidup. Peneliti juga
menyebabkan keterlambatan pengobatan berpendapat bahwa penyakit TB Paru
dan berdampak negatif terhadap memberikan dampak pada rendahnya
kelangsungan pengobatan sehingga kualitas hidup seseorang, sebab penyakit
menyebabkan pengobatan menjadi TB Paru mempengaruhi semua bagian
terputus atau tidak tuntas. dalam kualitas hidup, yang meliputi
Ketidakpatuhan untuk meminum obat persepsi masyarakat, kondisi fisik,
akan menyebabkan resistensi terhadap kesehatan psikologis, kedamaian mental,
OAT atau disebut Multiple Drug dan fungsi fisik mental serta peran
Resistance (MDR) (Pariyana, Dkk, sosial. Kondisi ini menegaskan bahwa
2018). adanya stigma yang dialami oleh pasien
TB akan menimbulkan pengaruh negatif
Kualitas hidup merupakan penilaian bagi kualitas hidup pasien TB, sehingga
kesehatan fisik dan mental secara dapat memperburuk dan menurunkan
subjektif, yang sangat dipengaruhi oleh kualitas hidup pasien yang menjalani
nilai-nilai dan budaya di lingkungan pengobatan TB paru.
sekitar dan aspek sosial ekonomi pada
setiap individu (Endarti, 2015). Lama 3. Analisa bivariat
pengobatan yang dijalani oleh penderita Hubungan stres dengan tingkat kualitas
TB akan membuat pasien merasa jenuh hidup pasien TB Paru
karena meminum obat yang banyak dan Hasil uji statistik menggunakan uji chi
pengobatan yang terputus akan square diketahui bahwa terdapat hubungan
mengulang kembali dari awal. Hal stres dengan tingkat kualitas hidup pasien

Fakultas Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Pringsewu, Lampung


8

TB Paru di Wilayah Kerja UPTD TB yaitu batuk dalam jangka waktu yang
Puskesmas Bina Karya Utama Kecamatan lama. Penderita TB juga mengalami demam
Putra Rumbia Kabupaten Lampung Tengah yang tidak terlalu tinggi, penurunan nafsu
Tahun 2022 dengan dengan p-value 0.026. makan, penurunan berat badan, lemah, serta
rasa tidak enak (malaise). Berbagai gejala
Tuberkulosis dapat berdampak bukan hanya klinis tersebut akan sangat mengganggu
pada kesehatan fisik saja, tetapi juga pada penderita TB sehingga mengganggu
keadaan psikis, mental bahkan aspek sosial. kualitas hidupnya (Putri, Kholis &
Perubahan akibat penyakit yang diderita Ngestiningsih, 2018).
dapat mempengaruhi berbagai aspek dalam
kehidupan manusia meliputi kehilangan Hasil penelitian ini sejalan dengan
pekerjaan dan penurunan pendapatan penelitian yang dilakukan oleh Putri, Kholis
seseorang, kondisi ini disebabkan proses dan Ngestiningsih (2018) yang meneliti
pengobatan dan isolasi yang harus Hubungan tingkat stres dengan kualitas
dilakukan selama proses pengobatan. hidup pada pasien tuberkulosis di RSUP
Perasaan cemas, gelisah, takut dan malu Dr. Kariadi Semarang.Hasil penelitian ini
terhadap penyakitnya karena dapat menunjukan bahwa ada hubungan antara
ditularkan kepada orang lain juga menjadi tingkat stres dengan kualitas hidup pasien
salah satu faktor timbulnya stres (Diamanta, TB paru dengan nilai p-value 0,007.
Agnes & Buntoro, 2020). Penelitian lain dilakukan oleh Diamanta,
Agnes dan Buntoro (2020) yang meneliti
Stres yang tidak diatasi dengan benar dapat Hubungan tingkat stres dan tingkat
mempengaruhi kesehatan dan menimbulkan pendapatan dengan kualitas hidup penderita
dampak yang merugikan bagi pasien yang tuberkulosis paru di Kota Kupang. Hasil
sedang menjalani pengobatan TB paru. penelitian ini menunjukan bahwa ada
Stres yang dialami akan menyebabkan hubungan antara tingkat stres dengan
munculnya perasaan cemas, depresi, kualitas hidup pasien TB paru dengan nilai
frustasi dan bahkan adanya niat untuk p-value 0,000.
mengakhiri hidup, stres yang dirasakan
penderirita TB Paru juga dapat Penelitian lain dilakukan oleh Zuo, Dkk
mempengaruhi pendapatan dan kualitas (2022) yang meneliti Terapi perilaku
hidup penderitanya. Penderita tuberkulosis kognitif pada tekanan psikologis dan
paru, semakin stres seseorang maka kualitas kualitas hidup pada subjek dengan
hidupnya semakin buruk ataupun tuberkulosis paru. Hasil penelitian ini
sebaliknya (Diamanta, Agnes & Buntoro, menunjukan bahwa ada hubungan antara
2020). perilaku stress dengan kulitas hidup pada
pasien dengan Tuberkulosis paru dengan p-
Stres dapat mengurangi kesejahteraan value 0,001. Penelitan lain dilakukan oleh
psikologis jangka pendek dan menghasilkan Febi, Manu dan Mohapatra (2021) yang
gejala-gejala fisik, yang dapat meneliti Stres psikologis dan kualitas hidup
memperburuk kesehatan fisik dan yang berhubungan dengan kesehatan di
psikologis yang kemudian akan antara pasien tuberkulosis. Hasil penelitian
menurunkan kualitas hidup. Pasien yang ini menunjukan bahwa ada hubungan antara
didiagnosis TB paru akan mengalami Stres psikologis dan kualitas hidup pada
perasaan stres yang apabila tidak diatasi pasien Tuberkulosis paru.
dengan benar akan mengisolasi diri karena
malu yang menyebabkan pasien merasa Stres dapat menyebabkan berbagai dampak
tertekan secara psikologis, mempengaruhi negatif pada tubuh, baik secara fisik,
keberhasilan pengobatan, dan semakin emosional, intelektual, sosial dan spiritual.
menurunkan kualitas hidup pasien Dampak terhadap fisik, stres dapat
(Pariyana, Dkk, 2018). mengancam homeostasis fisiologis
individu. Secara emosional stres dapat
Penderita TB sepanjang perjalanan penyakit mengakibatkan perasaan negatif atau
akan mengalami beberapa gejala yang konstruktif terhadap diri. Secara intelektual
mengganggu kehidupannya. Gejala utama stres dapat mempengaruhi persepsi dan

Fakultas Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Pringsewu, Lampung


9

kemampuan memecahkan masalah. Secara pasien TB paru sebagai upaya menurunkan


sosial, stres dapat mengubah hubungan stres yang dialami pasien sekaligus
seseorang dengan orang lain. Secara meningkatakan kualitas hidup pasien.
spiritual, stres dapat mempengaruhi nilai 3. Bagi Univesitas Muhammadiyah
dan kepercayaan individu yang akhrirnya Pringsewu
dapat menyebabkan penurunan kualitas Bagi Univesitas Muhammadiyah Pringsewu
hidup. Pasien TB Paru yang mengalami untuk dapat berperan dalam memberikan
stres akan menjalani ketegangan otot, daya edukasi kepada penderita TB Paru dan
tahan tubuh menurun, gugup, sulit tidur, pasien TB Paru tentang pentingnya peran
mual dan sebagainya, yang secara tidak keluarga dalam proses pengobatan pasien
langsung akan berpengaruh terhadap TB paru.
kepuasan hidup seseorang yang juga akan 4. Bagi Peneliti selanjutnya
berdampak pada kualitas hidup. Bagi peneliti selanjutnya untuk dapat
mengembangkan penelitian tentang faktor
lain yang dapat mempengaruhi kualitas
Kesimpulan hidup pasien TB paru seperti lama
pengobatan dan dukungan keluarga. Bagi
1. Sebagian besar responden berusia dewasa peneltiti selanjutnya juga diharapkan dapat
sebanyak 31 responden (75,6%), sebagian mengembangkan penelitian tentang upaya
besar responden berjenis kelamin laki-laki yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
sebanyak 37 responden (90,2%), sebagian kualitas hidup pada pasien TB paru yang
besar responden berpendidikan SD menajalani pengobatan.
sebanyak 20 responden (48,8%) dan
sebagian besar responden berhasil dalam
pengobatan sebanyak 39 responden DAFTAR PUSTAKA
(95,1%).
2. Sebagian besar responden dalam kategori Arifin, R. H. & Wahyudi, U. 2019. Gambaran
stres sedang sebanyak 22 responden Tingkat Stress dan Kualitas Hidup
(53,7%). pada Pasien Multiple-Drug Resistance
3. Sebagian besar responden memiliki kualitas Tuberculosis di Poliklinik MDR RS.
hidup dengan kategori kurang baik Paru Prof. Dr. Goenawan
sebanyak 22 responden (53,7%). Partowidigdo Cisarua Kabupaten
4. Ada hubungan antara stres dengan tingkat Bogor Tahun 2019. Jurnal
kualitas hidup pasien TB Paru di Wilayah Keperawatan Mei Tahun 2019 Prodei
Kerja UPTD Puskesmas Bina Karya Utama Keperawatan Bogor Poltekkes
Kecamatan Putra Rumbia Kabupaten Kemenkes Bandung.
Lampung Tengah Tahun 2022 dengan p-
value 0.026. Diamanta, A. D. S., Agnes, M. & Buntoro, I.
D. I. F. 2020. Hubungan Tingkat Stres
Saran dan Tingkat Pendapatan Dengan
Kualitas Hidup Penderita
1. Bagi Responden Tuberkulosis Paru di Kota
Bagi responden penelitian serta Penderita Kupang.Cendana Medical Journal,
TB paru untuk dapat melibatkan keluarga Edisi 19, Nomor 1, April 2020.
dalam proses pengobatan, sebagai
pendukung keberhasilan proses pengobatan Dinkes Lampung. 2020. Profil Kesehatan
dan mencegah terjadinya stres selama Provinsi Lampung. Lampung: Dinas
proses pengobatan. Kesehatan Provinsi Lampung. 2020.
2. Bagi Puskesmas Bina Karya Utama
Kecamatan Putra Rumbia Kabupaten Donsu, J. 2017. Psikologi Keperawatan.
Lampung Tengah Yogyakarta : Pustaka Baru Press. 
Bagi Puskesmas Bina Karya Utama
Kecamatan Putra Rumbia Kabupaten Endarti, A. T. 2015. Kualitas Hidup Kesehatan
Lampung Tengah untuk dapat melibatkan : Konsep, Model dan Penggunaan.
keluarga dalam proses pengobatan pada

Fakultas Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Pringsewu, Lampung


10

Jurnal Ilmiah Kesehatan, 7(2); pekembangan kualitas hidup penderita


September 2015. Tb paru menggunakan instrumen
indonesianwhoqol-
Febi, A. R., Manu, M. K., Mohapatra, A. K., breffquestionareterhadap fase
Praharaj, S. K. & Guddattu, V. 2021. pengobatan tuberculosis.JKK, Volume
Psychological stress and health-related 5, No 3, Oktober 2018: 124-132.
quality of life among tuberculosis
patients. ERJ Open Research Original Prastiwi, Y. I. 2018. Analisa Faktor Personal
Research Article. yang berpengaruh terhadap Kualitas
Hidup Penderita TB Paru Usia
Hastono, S.P. 2017. Statistik kesehatan. Dewasa di Wilayah Surabaya.
Jakarta. Rajawali Pers. Program Studi Ilmu Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang
Tuah Surabaya.
Idris, M. H. B. 2015. Kualitas Hidup Pada
Penderita Kanker Dengan Status
Priyoto. 2014. Konsep Manajemen Stres.
Sosial Ekonomi Rendah. Fakultas
Nuha Medika: Yogyakarta.
Psikologi Universitas Muhammadiyah
Surakarta 2015
Putri, N, E., Kholis, F. N. & Ngestiningsih, D.
2018. Hubungan Tingkat Stres
Irianto, K. 2015. Anatomi dan Fisiologi Untuk
Dengan Kualitas Hidup pada pasien
mahasiswa. Bandung. Alfabeta.
Tuberkulosis di RSUP Dr. Kariadi
Semarang.Jurnal Kedokteran
Kemenkes RI, 2016. Peraturan Menteri Diponegoro.Volume 7, Nomor 2, Mei
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2018.
67 Tahun 2016 Tentang
Penanggulangan Tuberkulosis. Reviono, N., I.G.B. I., Priyatama, A. N. &
Kemenerian Kesehatan Republik Ratnawati, M. 2017.Serial Kasus
Indonesia. Gangguan Psikologis Pada Pasien
Tuberkulosis Multidrug
Kemenkes RI. 2018. Riskesdas. 2018. Profil Resistant(MDR TB) di Rumah Sakit
Kesehatan di Indonesia. Riskesdas. Umum Daerah dr. Moewardi. Bagian
Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran
Kemenkes RI. 2022. Jadikan Penerus Bangsa Respirasi.Bagian Ilmu Kesehatan
Bebas TBC, dimulai dari Diri Sendiri Jiwa. Fakultas Kedokteran
dan Keluarga. Universitas Sebelas Maret/RS dr.
https://www.kemkes.go.id/article/view Moewardi Surakarta.
/21032500001/jadikan-penerus-
bangsa-bebas-tbc-dimulai-dari-diri-
Sugiyono. 2017. Statistika untuk penelitian.
sendiri-dan-keluarga.html.
Alvabert: Bandung.
Mutaqqin, A. 2014. Asuhan Keperawatan
Suriya, M. 2018. Faktor-faktor yang
Klien dengan Gangguan Sistem
berhubungan dengan kualitas hidup
Pernafasan. Jakarta: Salemba Medika.
pasien TB Paru di Rumah Sakit
Khusus Paru Lubuk Alung Sumatera
Notoatmodjo, S. 2018. Metododologi
Barat.Jurnal Keperawatan Abdurrab
Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
Vol 2 No 1 Juli 2018 29.
Cipta.
Tambunan, F. 2014. Hubungan Efikasi Diri
Nursalam. 2016. Metodologi Penelitian Ilmu
dengan Kualitas Hidup Pasien
Keperawatan. Jakarta: Selemba.
Tuberkolosis Paru di RSUD Haji
Medika
Adam Malik Medan. Fakultas
Keperawatan. Universitas Sumatara
Pariyana, Liberty, I. A., Kasim, B. I. &
Utara.
Ridwan, A. 2018.Perbedaan

Fakultas Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Pringsewu, Lampung


11

Zuo, X., Dong, Z., Zhang, P. 2022.


Cognitive-behavioral therapy on
psychological stress and quality of life
in subjects with pulmonary
tuberculosis: a community-based
cluster randomized controlled trial.
BMC Public Health (2022) 22:2160.

Fakultas Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Pringsewu, Lampung

Anda mungkin juga menyukai