ABSTRAK
Tuberkulosis dapat berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan terutama pada aspek psikis, akibat
perubahan sikap dan stigma orang disekitar yang dapat menyebabkan timbulnya stres. Stres yang
dirasakan dapat mempengaruhi kesehatan dan menimbulkan dampak berupa timbulnya penurunan
kualitas hidup. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan stres dengan tingkat kualitas hidup
pasien TB Paru di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bina Karya Utama Kecamatan Putra Rumbia
Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2022.
Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam
penelitian ini adalah pasien TB pada di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bina Karya Utama
Kecamatan Putra Rumbia Kabupaten Lampung pada periode Mei sampai November Tahun 2022
sebanyak 41 pasien. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling.
Analisa data dalam penelitian ini dilalukan dengan menggunakan uji chi square.
Analisa univariat diketahui bahwa responden dengan stres sedang sebanyak 22 responden (53,7%)
dan responden dengan kualitas hidup kurang baik sebanyak 22 responden (53,7%). Hasil analisa
bivariat diketahui bahwa ada hubungan stres dengan tingkat kualitas hidup pasien TB Paru di
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bina Karya Utama Kecamatan Putra Rumbia Kabupaten Lampung
Tengah Tahun 2022 dengan p-value 0.026. Bagi Penderita TB paru untuk dapat melibatkan keluarga
dalam proses pengobatan, sebagai pendukung keberhasilan proses pengobatan dan mencegah
terjadinya stres selama proses pengobatan
ABSTRACT
Modern technology devices are an important part in the process of technological progress covering
Tuberculosis can have an impact on various aspects of life, especially on the psychological aspect,
due to changes in attitudes and stigma of people around which can cause stress. Perceived stress can
affect health and have an impact in the form of a decrease in quality of life. The purpose of this study
was to determine the relationship between stress and the level of quality of life of pulmonary TB
patients in the UPTD Work Area of the Bina Karya Utama Health Center, Putra Rumbia District,
Central Lampung Regency in 2022.
This research is an analytic survey research with a cross sectional design. The population in this
study were TB patients in the UPTD Working Area of the Bina Karya Utama Health Center, Putra
Rumbia District, Lampung Regency from May to November 2022 with a total of 41 patients. The
sampling technique used in this research is total sampling. Data analysis in this study was carried out
using the chi square test.
Univariate analysis revealed that 22 respondents (53.7%) had moderate stress and 22 respondents
(53.7%) had poor quality of life. The results of the bivariate analysis found that there was a
relationship between stress and the level of quality of life of pulmonary TB patients in the UPTD
Work Area of the Bina Karya Utama Health Center, Putra Rumbia District, Central Lampung
Regency in 2022 with a p-value of 0.026. For pulmonary TB sufferers to be able to involve the family
2
in the treatment process, as a supporter of the success of the treatment process and prevent stress
during the treatment process.
resistensi terhadap OAT atau disebut Multiple selama menderita TB Paru dan menjalani
Drug Resistance (MDR) (Pariyana, Dkk, pengobatan 8 dari 10 pasien mengatakan
2018). sering merasakan gelisah, sulit tidur, sering
terbangun ketika malam dan mengalami
Penurunan kualitas hidup pada pasien penurunan nafsu makan, sedangkan 2 pasien
Tuberkulosis paru juga berkaitan erat dengan lagi mengatakan tidak mengalami tanda dan
stress akibat proses pengobatan yang gejala stress selama proses pengobatan. Hasil
mempengaruhi pekerjaan dan penghasilan wawancara yang dilakukan juga menunjukan
selama proses pengobatan. Semakin tinggi bahwa 7 dari 8 pasien Tb paru yang
tingkat stress semakin rendah kualitas hidup mengalami tanda dan gejala seperti merasa
seseorang. Upaya yang dapat dilakukan untuk rendah diri dengan kondisinya, merasa
meningkatkan kualitas hidup seseorang yaitu kesepian, merasa takut akan sesuatu secara
dengan cara mengurangi dan mengatasi berlebihan, merasa panik akan hal sepele dan
stressor-stressor yang ada dengan adaptif, menarik diri dari lingkungan.
dimana individu harus melakukan upaya
ekstra untuk mengatasi masalah yang ada dan Metode Penelitian
agar dapat beradaptasi terhadap stressor
selama proses pengobatan (Arifin & Wahyudi, Penelitian ini merupakan penelitian survey
2019). analitik dengan rancangan cross sectional.
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien TB
Sejalan dengan Penelitian yang dilakukan oleh pada di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bina
Putri, Kholis dan Ngestiningsih (2018) yang Karya Utama Kecamatan Putra Rumbia
meneliti Hubungan tingkat stres dengan Kabupaten Lampung pada periode Mei sampai
kualitas hidup pada pasien tuberkulosis di November Tahun 2022 sebanyak 41 pasien.
RSUP Dr. Kariadi Semarang.Hasil penelitian Teknik sampling yang digunakan dalam
ini menunjukan bahwa ada hubungan antara penelitian ini adalah total sampling. Analisa
tingkat stres dengan kualitas hidup pasien TB data dalam penelitian ini dilalukan dengan
paru dengan nilai p-value 0,007. Penelitian menggunakan uji chi square.
lain dilakukan oleh Diamanta, Agnes dan
Buntoro (2020) yang meneliti Hubungan Hasil Penelitian
tingkat stres dan tingkat pendapatan dengan
kualitas hidup penderita tuberkulosis paru di Karakteristik Responden
Kota Kupang. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa ada hubungan antara tingkat stres a. Usia
dengan kualitas hidup pasien TB paru dengan
nilai p-value 0,000. Penelitian lain dilakukan
oleh Arifin & Wahyudi (2019) yang meneliti Usia Jumlah (%)
gambaran tingkat stress dan kualitas hidup Remaja 1 2,4
pada pasien multiple-drug resistance Dewasa 31 75,6
tuberculosis di Poliklinik MDR RS. Paru Prof. Lansia 9 22,0
Jumlah 41 100
Dr. Goenawan Partowidigdo Cisarua
Kabupaten Bogor Tahun 2019. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa ada Hasil penelitian menunjukan bahwa
hubungan antara tingkat stress dengan kualitas sebagian besar responden berusia dewasa
hidup pasien TB Paru. sebanyak 31 responden (75,6%).
1. Karakteristik Responden
Kejadian Stres Jumlah (%) a. Usia
Berat 5 12,2
Hasil analisa data karakteristik
Sedang 22 53,7
Ringan 6 14,6
responden pada variabel usia diketahui
Normal 8 19,5 bahwa sebagian besar responden berusia
Jumlah 41 100 dewasa sebanyak 31 responden (75,6%).
MDR RS. Paru Prof. Dr. Goenawan. tersebut akan mempengaruhi kualitas
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hidup pasien TB belum lagi efek
sebagian besar responden mengalami samping yang ditimbulkan oleh
kecemasan sedang sebanyak 37 penderita TB seperti mual, sakit perut
responden (80,0%). dan tidak nafsu makan. Obat-obatan
yang diterima oleh penderita TB yang
Lamanya proses pengobatan dapat menimbulkan efek samping seperti
tuberkulosis paru menimbulkan efek mual muntah terus menerus dan
kepada pasien yang sedang menajalani menyebabkan badan klien menjadi kurus
pengobatan seperti perasaan jenuh dan sehingga klien mengalami kelemahan
tertekan. Perubahan pandangan dan kondisi fisik yang menurun
masyarakat terhadap pasien TB paru sehingga dapat menyebabkan penurunan
juga dapat menimbulkan dampak psikis kualitas hidup (Suriya, 2018).
berupa rasa rendah diri, malu, terisolasi,
merasa ditolak dan diskriminasi yang Hasil penelitian ini sejalan dengan
pada akhirnya dapat menyebabkan penelitian yang dilakukan oleh
terjadinya stres pada pasien yang sedang Diamanta, Agnes dan Buntoro (2020)
menjalani pengobatan TB Paru. yang meneliti Hubungan tingkat stres
dan tingkat pendapatan dengan kualitas
b. Kualitas Hidup hidup penderita tuberkulosis paru di
Hasil analisa univariat pada variabel Kota Kupang. Hasil penelitian ini
kualitas hidup diketahui bahwa sebagian menunjukan bahwa sebagian besar
besar responden memiliki kualitas hidu responden memiliki kualitas hidup
dengan kategori kurang baik sebanyak kurang baik yaitu sebanyak 53
22 responden (53,7%). responden (60,9%).
Kualitas hidup merupakan salah satu Semakin tinggi tingkat stress maka akan
kriteria utama untuk mengetahui semakin terganggu peran pasien secara
intervensi pelayanan kesehatan seperti individu dan sebaliknya. Dimana
morbiditas, mortalitas, fertilitas dan individu tersebut walaupun sudah
kecacatan. Penurunan kualitas hidup menikah tetapi tidak memiliki pekerjaan
penderita TB paru berhubungan dengan dan penghasilan yang cukup tetap akan
status kesehatannya karena menurunkan kualitas hidup. Peneliti juga
menyebabkan keterlambatan pengobatan berpendapat bahwa penyakit TB Paru
dan berdampak negatif terhadap memberikan dampak pada rendahnya
kelangsungan pengobatan sehingga kualitas hidup seseorang, sebab penyakit
menyebabkan pengobatan menjadi TB Paru mempengaruhi semua bagian
terputus atau tidak tuntas. dalam kualitas hidup, yang meliputi
Ketidakpatuhan untuk meminum obat persepsi masyarakat, kondisi fisik,
akan menyebabkan resistensi terhadap kesehatan psikologis, kedamaian mental,
OAT atau disebut Multiple Drug dan fungsi fisik mental serta peran
Resistance (MDR) (Pariyana, Dkk, sosial. Kondisi ini menegaskan bahwa
2018). adanya stigma yang dialami oleh pasien
TB akan menimbulkan pengaruh negatif
Kualitas hidup merupakan penilaian bagi kualitas hidup pasien TB, sehingga
kesehatan fisik dan mental secara dapat memperburuk dan menurunkan
subjektif, yang sangat dipengaruhi oleh kualitas hidup pasien yang menjalani
nilai-nilai dan budaya di lingkungan pengobatan TB paru.
sekitar dan aspek sosial ekonomi pada
setiap individu (Endarti, 2015). Lama 3. Analisa bivariat
pengobatan yang dijalani oleh penderita Hubungan stres dengan tingkat kualitas
TB akan membuat pasien merasa jenuh hidup pasien TB Paru
karena meminum obat yang banyak dan Hasil uji statistik menggunakan uji chi
pengobatan yang terputus akan square diketahui bahwa terdapat hubungan
mengulang kembali dari awal. Hal stres dengan tingkat kualitas hidup pasien
TB Paru di Wilayah Kerja UPTD TB yaitu batuk dalam jangka waktu yang
Puskesmas Bina Karya Utama Kecamatan lama. Penderita TB juga mengalami demam
Putra Rumbia Kabupaten Lampung Tengah yang tidak terlalu tinggi, penurunan nafsu
Tahun 2022 dengan dengan p-value 0.026. makan, penurunan berat badan, lemah, serta
rasa tidak enak (malaise). Berbagai gejala
Tuberkulosis dapat berdampak bukan hanya klinis tersebut akan sangat mengganggu
pada kesehatan fisik saja, tetapi juga pada penderita TB sehingga mengganggu
keadaan psikis, mental bahkan aspek sosial. kualitas hidupnya (Putri, Kholis &
Perubahan akibat penyakit yang diderita Ngestiningsih, 2018).
dapat mempengaruhi berbagai aspek dalam
kehidupan manusia meliputi kehilangan Hasil penelitian ini sejalan dengan
pekerjaan dan penurunan pendapatan penelitian yang dilakukan oleh Putri, Kholis
seseorang, kondisi ini disebabkan proses dan Ngestiningsih (2018) yang meneliti
pengobatan dan isolasi yang harus Hubungan tingkat stres dengan kualitas
dilakukan selama proses pengobatan. hidup pada pasien tuberkulosis di RSUP
Perasaan cemas, gelisah, takut dan malu Dr. Kariadi Semarang.Hasil penelitian ini
terhadap penyakitnya karena dapat menunjukan bahwa ada hubungan antara
ditularkan kepada orang lain juga menjadi tingkat stres dengan kualitas hidup pasien
salah satu faktor timbulnya stres (Diamanta, TB paru dengan nilai p-value 0,007.
Agnes & Buntoro, 2020). Penelitian lain dilakukan oleh Diamanta,
Agnes dan Buntoro (2020) yang meneliti
Stres yang tidak diatasi dengan benar dapat Hubungan tingkat stres dan tingkat
mempengaruhi kesehatan dan menimbulkan pendapatan dengan kualitas hidup penderita
dampak yang merugikan bagi pasien yang tuberkulosis paru di Kota Kupang. Hasil
sedang menjalani pengobatan TB paru. penelitian ini menunjukan bahwa ada
Stres yang dialami akan menyebabkan hubungan antara tingkat stres dengan
munculnya perasaan cemas, depresi, kualitas hidup pasien TB paru dengan nilai
frustasi dan bahkan adanya niat untuk p-value 0,000.
mengakhiri hidup, stres yang dirasakan
penderirita TB Paru juga dapat Penelitian lain dilakukan oleh Zuo, Dkk
mempengaruhi pendapatan dan kualitas (2022) yang meneliti Terapi perilaku
hidup penderitanya. Penderita tuberkulosis kognitif pada tekanan psikologis dan
paru, semakin stres seseorang maka kualitas kualitas hidup pada subjek dengan
hidupnya semakin buruk ataupun tuberkulosis paru. Hasil penelitian ini
sebaliknya (Diamanta, Agnes & Buntoro, menunjukan bahwa ada hubungan antara
2020). perilaku stress dengan kulitas hidup pada
pasien dengan Tuberkulosis paru dengan p-
Stres dapat mengurangi kesejahteraan value 0,001. Penelitan lain dilakukan oleh
psikologis jangka pendek dan menghasilkan Febi, Manu dan Mohapatra (2021) yang
gejala-gejala fisik, yang dapat meneliti Stres psikologis dan kualitas hidup
memperburuk kesehatan fisik dan yang berhubungan dengan kesehatan di
psikologis yang kemudian akan antara pasien tuberkulosis. Hasil penelitian
menurunkan kualitas hidup. Pasien yang ini menunjukan bahwa ada hubungan antara
didiagnosis TB paru akan mengalami Stres psikologis dan kualitas hidup pada
perasaan stres yang apabila tidak diatasi pasien Tuberkulosis paru.
dengan benar akan mengisolasi diri karena
malu yang menyebabkan pasien merasa Stres dapat menyebabkan berbagai dampak
tertekan secara psikologis, mempengaruhi negatif pada tubuh, baik secara fisik,
keberhasilan pengobatan, dan semakin emosional, intelektual, sosial dan spiritual.
menurunkan kualitas hidup pasien Dampak terhadap fisik, stres dapat
(Pariyana, Dkk, 2018). mengancam homeostasis fisiologis
individu. Secara emosional stres dapat
Penderita TB sepanjang perjalanan penyakit mengakibatkan perasaan negatif atau
akan mengalami beberapa gejala yang konstruktif terhadap diri. Secara intelektual
mengganggu kehidupannya. Gejala utama stres dapat mempengaruhi persepsi dan