Anda di halaman 1dari 8

e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

HUBUNGAN KEMUNDURAN FISIOLOGIS DENGAN TINGKAT STRES


PADA LANJUT USIA DI PUSKESMAS KAKASKASEN KECAMATAN
TOMOHON UTARA

Stevany Ribka Karepowan


Mona Wowor
Mario Katuuk

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi
Email : stevanykarepowan@gmail.com

Elderly are someone who has entered the age of 60 years and above. The increasing age of
changes in the physical condition of the elderly will decrease from cell level to all organ
systems. One of them is psychosocial change that is stress. Stress is the body's reaction to
situations that cause stress, change, and emotional tension. Purpose of analyzing the relation
of physiological deterioration with stress level in elderly in Puskesmas Kakaskasen Sub
Tomohon Utara. Design research in this study using descriptive analytic research, using Cross
Sectional approach. Sample as many as 54 respondents by using total sampling technique.
Statistical Test Results Chi-Square relationship of physiological deterioration with stress level
in elderly 95% (α = <0,05) and result obtained p value 0,011. Conclusion that there is a
significant relationship between physiological degeneration and stress level in elderly in
puskesmas kakaskasen tomohon north. Suggestion of this research is expected to provide
reference for the development and study of education science in the field of gerontik
community. Keywords: Physiological Departement, Elderly Stress Level

Lanjut usia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun ke atas. Semakin
bertambahnya usia perubahan kondisi fisik pada lanjut usia akan terjadi penurunan dari
tingkat sel sampai ke semua sistem organ tubuh. Salah satunya perubahan psikososial yaitu
stres. Stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan tekanan, perubahan, dan
ketegangan emosi. Tujuan penelitian yaitu hubungan kemunduran fisiologis dengan tingkat
stress pada lanjut usia di Puskesmas Kakaskasen Kecamatan Tomohon Utara. Desain
Penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif analitik, dengan
menggunakan pendekatan Cross Sectional. Sampel sebanyak 54 responden dengan
menggunakan teknik total sampling. Hasil Uji Statistik Chi-Square hubungan kemunduran
fisiologis dengan tingkat stres pada lanjut usia 95% (α= <0,05) dan hasil diperoleh p value
0,011. Kesimpulan yaitu terdapat hubungan signifikan antara kemunduran fisiologis dengan
tingkat stres pada lanjut usia di puskesmas kakaskasen kecamatan tomohon utara. Saran
penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi perkembangan dan kajian ilmu
pendidikan dibidang komunitas gerontik.

Kata Kunci: Fisiologis, Tingkat Stres Lanjut Usia.

PENDAHULUAN Usia Permulaan tua menurut


UndangUndang Nomor 13 Tahun 1998

1
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

tentang lanjut usia menyebutkan bahwa mudah lelah, gerakan lamban (Maryam,
umur 60 tahun adalah usia tua. Proses 2008).
menua dan lanjut usia merupakan proses Semakin lanjut usia seseorang makan
alami yang dialami oleh setiap orang akan mengalami kemunduran terutama
(Kementrian Kesehatan RI, 2014). dibidang kemampuan fisik, yang
Populasi lanjut usia di dunia dari tahun mengakibatkan penurunan peranan-peranan
ke tahun semakin meningkat bahkan sosialnya. Hal ini mengakibatkan
pertambahan lanjut usia menjadi semakin timbulnya gangguan di dalam mencukupi
mendominasi apabila dibandingkan dengan kehidupannya sehingga dapat
pertambahan populasi penduduk pada mempengaruhi Activity of Daily Living
kelompok usia lain. Pada tahun 2050, satu (ADL) yaitu kemampuan seseorang untuk
dari lima orang di dunia akan berusia 60 mengurus dirinya sendiri, dimulai dari
tahun dan lebih tua, pada tahun 2015 dan bangun tidur, mandi, berpakaian dan
2030 jumlah orang lanjut usia di seluruh seterusnya meningkatkan bantuan orang
dunia meningkat menjadi 56 persen, dari lain (Nugroho, 2008). Perubahan –
901 juta menjadi lebih dari 1,4 miliar. Pada perubahan atau kemunduran yang dialami
tahun 2030, jumlah orang berusia 60 ke lanjut usia sangat membawa stres, baik
atas akan melebihi usia muda yang berusia untuk hal baik maupun hal yang lebih
15 sampai 24 tahun (Unidop, 2017). buruk (Martono, 2008).
Data dari Badan Pusat Statistik (2015), Stres merupakan masalah kesehatan jiwa
saat ini Indonesia termasuk lima besar yang paling banyak dihadapi pada lanjut
negara dengan jumlah penduduk lanjut usia usia. World Health Organization (WHO)
terbanyak di dunia, yakni mencapai 7,6 %, memperkirakan bahwa angka prevalensi
tahun 2015 adalah 8,5 %, tahun 2020 stres pada lanjut usia umumnya bervariasi
adalah 10,0 %, tahun 2025 adalah 11,8. %, antara 10% dan 20%, tergantung pada
selanjutnya tahun 2030 adalah 13,8 % dan situasi budaya. Secara keseluruhan populasi
tahun 2035 akan meningkat sampai 15,8 %. lanjut usia dengan stres ringan, stres
Peningkatan jumlah lanjut usia menunjukan sedang, dan stres berat bervariasi dalam
bahwa usia harapan hidup penduduk di tingkat keparahan (Sapkota & Pandey,
Indonesia semakin tinggi dari tahun 2013).
ketahun. Di Sulawesi Utara jumlah Dari hasil penelitian juga didapatkan
penduduk lanjut usia pada tahun 2010 prevalensi lansia yang mengalami stres di
meningkat 5,5% dari jumlah total lanjut dunia berkisar 4,7-16% (Barua, 2011).
usia, tahun 2015 meningkat 6,0%, tahun Terdapat beberapa faktor biologis, fisis,
2020 meningkat 7,2%, 2025 meningkat psikologis, dan sosial yang membuat
8,7%, tahun 2030 akan meningkat sampai seorang lansia rentan terhadap stres.
10,4% (Kementrian Kesehatan RI, 2015). Perubahan yang terjadi seringkali
Perubahan usia datang tanpa disadari disebabkan oleh stresor seperti pensiunan,
(Rafknowledfe, 2004). Lanjut usia kemunduran kemampuan atau kekuatan
merupakan suatu kejadian yang pasti fisik, masalah keuangan, kehilangan
dialami secara fisiologis oleh semua orang keluarga, dan merasakan atau kesadaran
yang dikaruniai usia panjang. Lanjut usia akan kematian (Nugroho, 2008).
akan mengalami proses penuaan, yang Survei awal yang dilakukan di
merupakan proses terus-menerus secara Puskesmas Kakaskasen Kota Tomohon
alamiah. Penurunan kondisi fisik/fisiologis pada tanggal 20 Oktober 2017 dengan
yang di alami lansia ditandai dengan kulit mewawancarai lansia yang berkunjung ke
yang mulai keriput, penglihatan dan Puskesmas Kakaskasen. Berdasarkan hasil
pendengaran berkurang, gigi ompong, wawancara dari 8 lansia di dapatkan 6 di
antaranya mengalami stres. Mereka

2
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

mengatakan stres terjadi karena baru Laki-laki 24 44.4


mengetahui penyakit yang ada dalam diri Perempuan 30 55.6
seperti hipertensi dan kolesterol. Dari hasil Total 54 100.0
wawancara dengan petugas kesehatan, Sumber : Data Primer 2017
diketahui bahwa lansia yang mengalami Tabel 2 menjelaskan pengelompokkan
stress dalam berbagai tingkatan baik ringan, responden berdasarkan jenis kelamin
sedang maupun berat disebabkan karena didapatkan perempuan lebih dominan
berkurangnya fungsi fisiologi. dengan presentase 55.6%.

METODE PENELITIAN Tabel 3. Distribusi Responden berdasarkan


Penelitian ini menggunakan desain cross Kemunduran Fisiologis
sectional. Penelitian ini telah dilakukan di
Kemunduran Fisiologis n %
Puskesmas Kakaskasen Kecamtan
Ringan 25 46.3
Tomohon Utara. Waktu penelitian telah
Berat 29 53.7
dilakukan pada bulan November 2017 –
Total 54 100.0
Januari 2018. Jumlah pasien berjumlah 54
Sumber: Data Primer 2017
orang. Pada penelitian ini diambil dengan
cara total sampling. Instrumen penelitian
Tabel 3 menjelaskan pengelompokkan
yang digunakan untuk mengumpulkan data
responden berdasarkan kemunduran
adalah lembar kuesioner, dan pengelolaan
fisiologis dan didapatkan kemunduran
data melalui tahap editing, coding,
fisiologis berat dengan presentase 53.7%.
tabulating, dan anlisis univariat dan bivariat
dengan menggunakan uji Chi-square Tabel 4. Distribusi Responden
dengan tingkat kepercayaan 95% atau α
Berdasarkan Tingkat Stres
<0.05.
Tingkat Stres
n %
HASIL dan PEMBAHASAN Lanjut Usia
Karakteristik Responden Normal 30 55.6
Tabel 1. Distribusi Responden Stres 24 44.4
Berdasarkan Umur Total 54 100.0
Sumber : Data Primer 2017

Hasil analisis tabel 4 menunjukan bahwa


Umur n % sebanyak 30 responden responden (55.6%)
yang tingkat stres normal, 24 responden
(44.4%) mengalami stress.

60 – 74 Tahun 29 53.7
Analisis Bivariat
Sumber : Data Primer 2017
Tabel 5 Hubungan Kemunduran
Berdasarkan data pada tabel 1 menjelaskan Tingkat Stres
pengelompokkan responden berdasarkan Kemunduran P
umur didapatkan umur terbanyak 60 – 74 Fisiologis
Normal Stres Total
Value
tahun dengan presentase 53.7%. Fisiologis Dengan Tingkat Stres Pada
Lanjut Usia di Puskesmas Kakaskasen
Tabel 2 Distribusi Responden Kecamatan Tomohon Utara
Berdasarkan Jenis Kelamin
n % n % n
%
Jenis Kelamin n %

3
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

Ringan 19 63,3 6 25,0 25 46,3


yang di dapat dari 32 responden 25 lanjut
0,011 usia mengalami perubahan fungsi fisiologis
Berat 11 36,7 18 75,0 29 53,7
yang berarti aktivitas sehari-hari lanjut usia
Total 30 100 24 100 54 100 sangat berpengaruh pada perubahan fungsi
Sumber : Data Primer 2017 fisiologis. Hal ini menunjukkan perubahan
fungsi fisiologis makin lama makin
menurun sehingga kemampuan dalam
Tabel 5 menunjukkan bahwa sebanyak 54 berorientasi dan penyesuaian diri
responden 19 (63,3%) lanjut usia berkurang.
diantaranya mengalami kemunduran Menurut peneliti terjadinya kemunduran
fisiologis rendah, 6 (25,0%) lanjut usia fisiologis pada lanjut usia di Puskesmas
mengalami stres, 11 (36,7%) lanjut usia Kakaskasen Kecamatan Tomohon Utara
mengalami kemunduran fisiologis berat, 18 karena seiring berjalannya usia seseorang
(75,0%) lanjut usia mengalami stres. memungkinkan terjadinya penurunan
Berdasarkan hasil uji statistik dengan anatomis dan fungsi fisiologis yang sangat
menggunakan uji Chi-square memperoleh besar. Contohnya terjadi penurunan sistem
nilai signifikan 0,011 atau lebih kecil dari panca indera, sistem musculoskeletal,
nilai α <0.05 dengan demikian Ha diterima sistem persyarafan.
dan dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara Stres Lanjut Usia Stres lanjut usia di
kemunduran fisiologis dengan tingkat Puskesmas Kakaskasen Kecamatan
stress lanjut usia di Puskesmas Kakaskasen Tomohon Utara di dapati bahwa dari 54
Kecamatan Tomohon Utara. responden kondisi normal 30 responden
(44,4%) dan kondisi stres 24 responden
Pembahasan (55,6%). Sesuai dengan penelitian yang
Kemunduran Fisiologis dilakukan oleh Indriana (2010) didapati
Gambaran kemunduran fisiologis lanjut bahwa banyaknya stresor dapat
usia di Puskesmas Kakaskasen Kecamatan menimbulkan stres pada diri seseorang dan
Tomohon Utara di dapati dari 54 responden bukan karena stres yang disebabkan dari
kondisi kemunduran fisiologis berat yakni lingkungan saja tetapi dari dalam diri
29 responden. Menurut Kamso, 2000 lanjut individu sumber stress dapat berubah-ubah
usia terjadi penurunan kekuatan sebesar sesuai dengan perkembangannya karena
88%, pendengaran 67%, penglihatan 72%, tergantung dengan koping yang
daya ingat 61%, serta kelenturan yang dimilikinya, sehingga dukungan dan
menurun sebesar 64%. Permasalahan yang interaksi yang akrab antara lansia dapat
muncul pada lanjut usia dapat disebabkan mengurangi stres yang dialami lanjut usia.
karena adanya perubahan fisiologis yang Penelitian yang terkait dengan penelitian
terjadi pada tubuh. Penelitian Nugroho ini yaitu penelitian Kristiana (2010) tentang
2008 perubahan fungsi fisik dan dukungan tingkat stres lansia. Dimana subjek
keluarga dengan respon psikososial pada penelitian sejumlah 32 lanjut usia
lanjut usia di kelurahan Kembangarum menunjukkan tingkat stres yang tinggi
Semarang. Menunjukkan bahwa 43% lanjut dengan skor diatas 150 (81,25%)
usia masih mampu melakukan fungsi fisik menunjukkan keluhan berat. Faktor-faktor
mandiri. yang menyebabkan stres antara lain
Penelitian yang terkait dari Putri 2013 perubahan dalam aktivitas sehari-hari,
tentang (hubungan perubahan fungsi fisik perubahan dalam perkumpulan keluarga.
terhadap kebutuhan aktivitas hidup Stres dan Lanjut Usia sebagai tahap
seharihari pada lansia dengan stroke di unit akhir siklus perkembangan manusia. Masa
rehabilitasi sosial kota Semarang). Hasil dimana semua orang berharap akan

4
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

menjalani hidup dengan tenang, damai, keadaan/lingkungan sekitar. Penyebab dari


serta menikmati masa pensiun bersama stres ada beraneka ragam setiap lanjut usia
anak dan cucu tercinta dengan penuh kasih pasti punya permasalahannya sendiri. Stres
sayang. Pada kenyataanya tidak semua merupakan proses alamiah tubuh dalam
lanjut usia mendapatkannya. Berbagai merespon keadaan/lingkungan sekitar.
persoalan hidup yang menimpa lanjut usia Hasil penelitian menunjukkan stres lebih
sepanjang hayatnya seperti : penglihatan, dominan pada perempuan dengan jumlah
pendengaran berkurang, kulit mulai keriput, responden 30 lanjut usia. Karena seiring
rambut mulai berubah warna, kemiskinan, bertambahnya usia perempuan akan
kegagalan yang beruntun, ataupun konflik mengalami menopause dimana keadaan ini
dengan keluarga atau anak dan lain akan sangat mempengaruhi emosi yang ada
sebagainya. Kondisi-kondisi hidup seperti pada perempuan.
ini dapat memicu terjadinya stres. Berdasarkan hasil analisis dengan
Menurut peneliti sesuai fakta yang ada menggunakan uji chi-square memperoleh
dilapangan di Puskesmas Kakaskasen nilai signifikan 0.011 atau lebih kecil dari
Kecamatan Tomohon Utara banyak lanjut taraf normal α 0.05 yang berarti terdapat
usia yang mengalami stres karena hubungan yang signifikan antara
kemunduran fisiologis seperti penglihatan, kemunduran fisiologis dengan tingkat stress
pendengan mulai berkurang dan aktivitas lanjut usia di Puskesmas Kakaskasen
sudah mulai terganggu. Kecamatan Tomohon Utara. Stres adalah
suatu respon fisik normal terhadap suatu
Hubungan Kemunduran Fisiologis Dengan peristiwa yang membuat hidup seseorang
Tingkat Stres Pada Lanjut Usia Di menjadi terancam atau mengganggu
Puskesmas Kakaskasen Kecamatan keseimbangan dalam beberapa cara, seperti
Tomohon Utara yang ketika seseorang mengalami tubuh
Berdasarkan karakteristik responden akan melakukan pertahanan secara otomatis
umur dapat mempengaruhi tingkat stres yang dikenal dengan sebutan fight or flight
lanjut usia karena semakin bertambahnya reaction atau reaksi stres (Azizah, 2011).
usia semakin berkurang fungsi fisiologis Stress kejadian eksternal dan situasi
yang ada dalam tubuh lanjut usia. Menurut lingkungan yang membebani kemampuan
Nurrahmawati (2003) dalam Sari (2012) adaptasi individu meliputi emosional dan
mengatakan bahwa koping pada lansia kejiwaan. Banyak faktor penyebab
perempuan lebih baik dari pada lanjut usia terjadinya stress pada lanjut usia, antara
laki-laki dalam menghadapi masalah. lain: Kondisi kesehatan fisik Proses
Lansia perempuan sering menggunakan penuaan mengakibatkan perubahan
koping emotion focused misalnya dengan (penurunan) struktur dan fisiologis pada
berkata pada diri sendiri bahwa masalah lanjut usia seperti: penglihatan,
yang terjadi adalah salah orang lain, cemas pendengaran, sistem paru, persendian
terhadap masalah yang terjadi, tulang. Seiring dengan penurunan fungsi
menyalahkan diri sendiri karena fisiologis tersebut, ketahanan tubuh lansia
mendapatkan masalah, menangis dan pun semakin menurun sehingga terjangkit
seeking support misalnya mencari berbagai penyakit. Penurunan kemampuan
seseorang professional untuk membantu fisik ini dapat menyebabkan lanjut usia
menyelesaikan masalah, berdoa, berserah menjadi stress, yang dulunya semua
diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. pekerjaan bisa dilakukan sendirian, kini
Penyebab dari stres ada beraneka ragam terkadang harus dibantu orang lain.
setiap lanjut usia pasti punya Perasaan membebani orang lain inilah yang
permasalahannya sendiri. Stres merupakan dapat menyebabkan stress (Efendi, 2009).
proses alamiah tubuh dalam merespon

5
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

Kemunduran fisik dapat dijelaskan Stres dikatakan normal dikarenakan


melalui aspek kognitif dan aspek afektif adanya dukungan dari lingkungan yang
terhadap terhadap gejala-gejala baik seperti keakraban sesama lanjut usia
kemunduran fisik. Aspek kognitif lainnya serta dapat juga dikarenakan pola
kemunduran fisik pada lanjut usia koping individu yang sudah baik terkait
menyangkut pandangan dan cara berpikir penyesuaian diri. Tingkat stress
lanjut usia terhadap gejala-gejala dari dikarenakan lanjut usia masih mengalami
kemunduran fisik yang dialaminya. Aspek perasaan kesepian pada lanjut usia
afektif terhadap kemunduran fisik, lanjut meskipun banyak teman dipanti, sedangkan
usia tidak hanya berpikir mengenai tingkat stress berat dan bahkan sangat berat
kemunduran fisik yang dialaminya, namun dikarenakan lanjut usia kurang mendapat
mereka juga merasakan dirinya mengalami dukungan dari lingkungan, merasa dirinya
kemunduran fisik. Apabila lanjut usia tidak berharga lagi karena perubahan fisik
mengalami suatu perubahan hidup, maka dan mental.
dia akan berusaha mengatasinya atau Hasil Penelitian ini sesuai penelitian
menyesuaikan diri dengan perubahan Indriana (2010), menyatakan bahwa
tersebut. banyaknya stresor dapat menimbulkan stres
Jika lanjut usia tidak dapat mengatasi pada diri seseorang dan bukan karena stres
atau menyesuaikan diri, dan dia tidak dapat yang disebabkan dari lingkungan saja tetapi
menerima keadaan bahwa seseorang lanjut dari dalam diri individu. Namun, sumber
usia pasti akan mengalami kemunduran stress dapat berubah-ubah sesuai dengan
fisik. Makan lanjut usia tersebut akan terus perkembangannya karena tergantung
memikirkan dan memiliki persepsi yang dengan koping yang dimilikinya, sehingga
buruk terhadap kemunduran fisik tersebut. dukungan dan interaksi yang akrab antara
Bila lanjut usia terus memiliki persepsi lansia dapat mengurangi stres yang dialami
yang buruk, maka dia akan menjadi pusing lansia.
mudah lelah, sulit tidur dan lain
sebagainya. SIMPULAN
Lanjut usia yang menderita penyakit Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka
dapat mengakibatkan perubahan fungsi dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
fisiologis pada orang yang menderitanya. Sebagian besar kemunduran fisiologis
Perubahan fungsi tersebut dapat lanjut usia berada pada kategori berat.
mempengaruhi kehidupan seseorang dapat Sebagian besar tingkat stres lanjut usia
menyebabkan stress pada kaum lanjut usia berada pada kategori normal. Terdapat
yang mengalaminya. Macam perubahan hubungan yang signifikan antara
fungsi fisiologis yang dialami seseorang kemunduran fisiologis dengan tingkat stres
tergantung pada penyakit yang dideritanya. pada lanjut usia di Puskesmas Kakaskasen
Semakin sehat jasmani lanjut usia semakin Kecamatan Tomohon Utara.
jarang ia terkena stress, dan sebaliknya,
semakin mundur kesehatannya, maka
semakin mudah lanjut usia itu terkena DAFTAR PUSTAKA
stress. Para lanjut usia yang rentan terhadap Azizah, L.M,. 2011. Keperawatan Lanjut
stress misalnya lanjut usia dengan penyakit Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu
degeneratif, lanjut usia yang menjalani
Efendi, F., Makhfudli. (2009).
perawatan lama di rumah sakit, lanjut usia
Keperawatan Kesehatan
dengan keluhan somatis kronis, lanjut usia
Komunitas Teori dan Praktik
dengan imobilisasi berkepanjangan serta
dalam Keperawatan.
lanjut usia dengan isolasi sosial.
Jakarta: Salemba Medika

6
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

Indriana, Y. (2010). Tingkat Stres Lansia Lanjut. Jakarta:


Di Panti Werdha “Pucang Kementerian Kesehatan
Gading” Semarang. Jurnal Republik Indonesia.
Psikologi Undip Vol. 8, No.
2. Kementerian Kesehatan RI (2014). Pusat
Data dan Informasi. Jakarta
Kementerian Kesehatan Republik selatan Maryam, Siti dkk.
Indonesia. (2015). Pelayanan dan (2008).
Peningkatan Kesehatan Usia Mengenai Usia Lanjut Dan
Perawatannya, hal 32. Salemba Medika.
Kristiana. (2010). Hubungan Tingkat Stres dan
Peningkatan Tekanan Darah Terhadap
Kualitas Tidur pada
Lansia di Polokarto.

Martono, (2008). Geriatri. Jakarta :

Yudistira.

Maryam, Siti dkk. (2008). Mengenai Usia


Lanjut Dan Perawatannya, hal
32. Salemba Medika.

Nugroho, W (2008). Keperawatan Gerontik &


Geriatrik Edisi 3. Jakarta :
EGC.
Putri, (2013). Hubungan Perubahan Fungsi Fisik
Terhadap Kebutuhan
Aktivitas Hidup Sehari-hari
Pada Lansia dengan Stroke di Unit
Rehabilitasi Sosial Kota
Semarang) Jurnal.

Rafknowledge. (2004). Insomnia dan Gangguan


Tidur Lainnya. Jakarta : PT. Elex
Jakarta:
Penerbit Salemba Medika.
Sapkota A & Pandey S (2013). Stress level among
the geriatric population of urban area in
eastern Nepal.
Nepal Med Coll J; 15(2): 91-4.

Unidop. (2017). International Day Of Older


Person 2017. https://www.un.org/development
/desa/ageing/international-day-
of-older-persons-

7
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

homepage/unidop2012.html.

Diakses tanggal 9 Oktober 2017.

Anda mungkin juga menyukai