Anda di halaman 1dari 12

KONSEP JAMINAN KESEHATAN

MASYARAKAT
Dosen Pengampu : Alice Leiwakabessy, S.Pd, MKM
Kelompok 7
Akhdine Marshella Fitri
Anggis Refina S
Hilda Marin R
Mulia Putri Egiana
Nurul Aulia
Prosedur Pendaftaran JKN
A. Pendaftaran Bagi Penerima Bantuan Iuran / PBI
Pendataan fakir miskin dan orang tidak mampu yang menjadi
peserta PBI dilakukan oleh lembaga yang menyelenggarakan urusan
Pemerintahan di bidang statistik (Biro Pusat Statistik) yang diverifikasi
dan divalidasi oleh Kementerian Sosial. Selain peserta PBI yang
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, juga terdapat penduduk yang
didaftarkan oleh Pemerintah Daerah berdasarkan SK
Gubernur/Bupati/Walikota bagi Pemda yang mengintegrasikan
program Jamkesda ke program JKN.
B. Pendafataran Bagi Peserta Pekerja Penerima Upah / PPU

1. Perusahaan / Badan Usaha mendaftarkan seluruh karyawan beserta


anggota keluarganya ke Kantor BPJS Kesehatan dengan melampirkan :
a. Formulir Registrasi badan usaha / badan hukum lainnya.
b. Data Migrasi karyawan dan anggota keluarganya sesuai format yang
ditentukan oleh BPJS Kesehatan.
2. Perusahaan / Badan Usaha menerima nomor Virtual Account (VA) untuk
dilakukan pembayaran ke Bank yang telah bekerja sama (BRI/Mandiri/BNI).

3. Bukti Pembayaran iuran diserahkan ke Kantor BPJS Kesehatan untuk


dicetakkan kartu JKN atau mencetak e-ID secara mandiri oleh Perusahaan /
Badan Usaha.
C. Pendaftaran Bagi Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah / PBPU
dan Bukan Pekerja
1) Pendaftaran PBPU dan Bukan Pekerja
a. Calon peserta mendaftar secara perorangan di Kantor BPJS Kesehatan
b. Mengisi formulir Daftar Isian Peserta (DIP) dengan melampirkan Fotokopi
Kartu Keluarga (KK), Fotokopi KTP/Paspor, dan Pasfoto 3 x 4 sebanyak 1
lembar. Untuk anggota keluarga menunjukkan Kartu Keluarga/Surat
Nikah/Akte Kelahiran.
c. Setelah mendaftar, calon peserta memperoleh Nomor Virtual Account (VA).
d. Melakukan pembayaran iuran ke Bank yang bekerja sama (BRI/Mandiri/BNI)
e. Bukti pembayaran iuran diserahkan ke kantor BPJS Kesehatan untuk
dicetakkan kartu JKN. Pendaftaran selain di Kantor BPJS Kesehatan, dapat
melalui Website BPJS Kesehatan
2) Pendaftaran Bukan Pekerja Melalui Entitas Berbadan Hukum
(Pensiunan BUMN/BUMD)
Proses pendaftaran pensiunan yang dana pensiunnya dikelola
oleh entitas berbadan hukum dapat didaftarkan secara kolektif melalui
entitas berbadan hukum yaitu dengan mengisi formulir registrasi dan
formulir migrasi data peserta.
Hak dan Kewajiban Peserta JKN
1. Hak
a. Mendapat kartu peserta dan pelayanan kesehatan di fasilitas
kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
b. Pada kondisi gawat darurat, Peserta JKN diperkenankan untuk
memperoleh pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang tidak
bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Pelayanan Kesehatan yang diberikan : Penyuluhan Kesehatan,
Pengobatan, Keluarga Berencana, Imunisasi dan Akomodasi Layanan
Rawat Inap.
2. Kewajiban
a. Memiliki Identitas peserta JKN g. Menyerahkan surat rujukan dari faskes
tingkat pertama kepada faskes tingkat
b. Memperlihatkan kartu Indentitas Peserta
lanjutan sebelum memperoleh pelayanan
untuk memperoleh pelayanan kesehatan di
kesehatan lanjutan
seluruh tingkatan pelayanan yang bekerja
sama dengan BPJS Kesehatan h. Menyerahkan resep obat/ Alkes dari fasilitas
c. Setiap orang termasuk Tenaga Kerja Asing kesehatan ke apotek/penyedia alat
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bukan kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS
di Indonesia wajib menjadi Peserta JKN kesehatan
dengan Membayar iuran dan melapor i. Menyetujui penggunaan data dan informasi
kepada BPJS Kesehatan saat pindah domisili untuk kepentingan administrasi pelayanan
atau pindah kerja kesehatan oleh BPJS kesehatan
d. Setiap peserta terdaftar di satu fasilitas
kesehatan tingkat pertama
e. Berobat di faskes tingkat I tempat peserta
terdaftar, kecuali darurat medis atau sedang
berada di luar wilayah
f. Menyerahkan Surat Jaminan Perawatan
selambat-lambatnya 3x24 jam hari kerja
sejak pasien dirawat atau sebelum pasien
pulang
Prosedur Rujukan dalam JKN
1. Sistem Rujukan
• Sistem rujukan adalah jaringan sistem pelayanan yang mungkin terjadinya
penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas timbulnya suatu masalah
dari suatu kasus atau masalah kesehatan masyarakat, baik secara vertikal maupun
horizontal, kepada yang lebih kompeten, terjangkau dan dilakukan secara
rasional.
• Tujuan umum dari sistem rujukan yaitu dapat dihasilkannya pemerataan upaya
kesehatan yang didukung mutu pelayanan yang optimal dalam rangka
memecahkan masalah kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna.
• Tujuan khusus dari sitem rujukan ini adalah dihasilkannya upaya pelayanan
kesehatan klinik yang bersifat kuratif dan rehabilitatif secara berhasil guna dan
berdaya guna serta dihasilkannya upaya kesehatan masyarakat yang bersifat
preventif dan promotif secara berhasil guna dan berdaya guna.
b. Rujukan kesehatan
Yaitu rujukan yang menyangkut masalah kesehatan
2. Jenis Rujukan masyarakat yang bersifat preventif dan promotif yang
a. Rujukan medik, meliputi : antara lain meliputi :
1. Survei epidemologi dan pemberantasan penyakit
a) Transfer of Patient atas suatu kejadian luar biasa atau bangkitnya suatu
b) Transfer of Specimen penyakit menular
c) Transfer of 2. Pemberian pangan atas terjadinya kelaparan di
Knowledge/personel suatu wilayah
3. Pwenyidikan sebab keracunan, bantuan teknologi
penanggulangan keracunan dan bantuan obat-
obatan atas terjadinya keracunan masal
4. Pemberian makanan, tempat tinggal dan obat-
obatan untuk pengungsi atas terjadinya bencana
alam
5. Sarana dan teknologi penyediaan air bersih untuk
mengatasu masalah kekurangan air bersih bagi
masyarakat umum
6. Pemeriksaan spesimen air di laboratorium
kesehatan
3. Jalur Rujukan
1) Intern antar petugas puskesmas
2) Antara puskesmas pembaantu dengan puskesmas pembina
3) Antara masyarakat dengan puskesmas
4) Antara satu puskesmas dengan puskesmas lain
5) Antara puskesmas dengan rumah sakit lain, laboratorium atau
fasilitas kesehatan lain
4. Langkah- langkah dalam Meningkatkan Rujukan
a. Meningkatkan mutu pelayanan di puskesmas dalam menampung
riujukan dari puskesmas pembantj dan pos kesehatan, posyandu, dari
masyarakat
b. Mengadakan pusat rujukan dengan mengadakan runag tambahan
untuk tempat tidur penderita gawat darurat pada lokasi yang
strategis
c. Meningkatkan sarana komunikasi antara unit-unit pelayanan
kesehatan dengan media telepon atau radio komunikasi pada setiap
unit pelayanan kesehatan
d. Menyediakan sarana pencatatan dan pelaporan yang memadai bagi
sistem rujukan, baik rujukan medik maupun rujukan kesehatan
e. Meningkatkan upaya dana sehat masyarakat untuk menunjang
pelayanan rujukan

Anda mungkin juga menyukai