Anda di halaman 1dari 28

Program Studi Ilmu Keperawatan 2021

Fakultas Olahraga Dan Kesehatan


Universitas Negeri Gorontalo
Jurnal Keperawatan

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN GANGGUAN


SILUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Maylien E. Hasan1, Dr. Hj. Lintje Boekosoe, M.Kes2, Ns. Dewi Suryaningsi Hiola
S.Kep., M.Kep3
1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan UNG
2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan UNG
3. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan UNG

ABSTRAK

Maylien E. Hasan. 2021. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan


Gangguan Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Keperawatan Universitas Negeri
Gorontalo. Skripsi, Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Olahraga dan
Kesehatan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing 1 Dr. Hj. Lintje
Boekosoe, M.Kes, dan Pembimbing II Ns. Dewi Suryaningsi Hiola,
S.Kep.,M.Kep.
Menstruasi adalah proses perdarahan ilmiah yang teratur dari uterus sebagai
tanda bahwa organ kandungan telah berfungsi matang. Memiliki siklus menstruasi
yang normal dan teratur mengindikasikan bahwa seorang perempuan memiliki
perkembangan dan fungsi reproduksi yang baik. Salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi siklus menstruasi adalah Indeks Massa Tubuh (IMT). Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan
gangguan siklus menstruasi pada mahasiswi keperawatan Universitas Negeri
Gorontalo.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik observasional dengan
desain Cross Sectional. Populasi penelitian adalah mahasiswi keperawatan
Universitas Negeri Gorontalo. Sampel penelitian berjumlah 148 responden yang
diambil dengan metode simpel random sampling. Data Indeks Massa Tubuh
diperoleh dengan pengukuran microtoise TB & Timbangan berat badan serta data
siklus menstruasi diperoleh melalui kuesioner. Analisis data menggunakan
korelasi Spearman Rank. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden
dengan IMT Normal sebanyak 84 responden (56,8%), IMT Kurus sebanyak 33
responden (22,3%), dan IMT Gemuk sebanyak 31 responden (20,9%). Responden
dengan siklus menstruasi normal sebanyak 100 responden (67,6%), dan siklus
menstruasi tidak normal sebanyak 48 responden (32,4%).
Hasil uji statistik diperoleh nilai p Value = (0,000) kurang dari (α = 0,05)
dan nilai r (koefisien korelasi) bernilai 0,427. Kesimpulannya terdapat hubungan
antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Gangguan Siklus Menstruasi pada
Mahasiswi Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo. Penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat bagi mahasiswi agar dapat menjaga nilai IMT tetap normal
sehingga dapat mencegah gangguan siklus menstruasi.

Kata Kunci : Indeks Massa Tubuh, Siklus Menstruasi

Maylien E. Hasan / 841417168


Program Studi Ilmu Keperawatan 2021
Fakultas Olahraga Dan Kesehatan
Universitas Negeri Gorontalo
Jurnal Keperawatan

Daftar Pustaka : 100 (2010-2021)

Maylien E. Hasan / 841417168


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas 2021
Olahraga Dan Kesehatan Universitas Negeri
Gorontalo
Jurnal Keperawatan

PENDAHULUAN Menstruasi merupakan suatu proses


Remaja adalah mereka yang berada keluarnya darah atau perdarahan pada
pada tahap transisi masa anak-anak dan perempuan yang terjadi secara teratur atau
dewasa dengan rentang usia 10-19 tahun periodik. Proses menstruasi akan terjadi
(WHO, 2014). Remaja merupakan aset apabila ovum tidak dibuahi oleh sperma
bangsa untuk terciptanya generasi yang kemudian menyebabkan luruhnya
mendatang yang baik. Di dunia diperkirakan dinding dalam rahim sebagai akibat dari
sskelompok remaja berjumlah 1,2 milyar tidak adanya implantasi embrio (Purwoastuti
atau 18% dari total jumlah penduduk dunia & Walyani, 2015). Proses menstruasi
(WHO, 2014). Sedangkan di Indonesia diawali dengan terjadi pertumbuhan dan
berdasarkan data Bappenas (2019), estimasi perkembangan folikel primer yang
jumlah kelompok usia 10-19 tahun sebanyak dirangsang oleh hormon FSH. Pada saat
44,3 juta atau sekitar 17% dari jumlah tersebut, sel oosit primer akan membelah
seluruh penduduk Indonesia. Kyle, (2014) dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat
berpendapat bahwa, pada masa remaja folikel berkembang menjadi folikel de graaf
terjadi perkembangan fisiologis yang yang masak, folikel ini juga menghasilkan
ditandai dengan perubahan hormonal dan hormon esterogen yang merangsang
kematangan seksual. Salah satu keluarnya LH dari hipofisis. Esterogen yang
perkembangan fisiologis yang terjadi pada keluar berfungsi merangsang perbaikan
remaja perempuan adalah mengalami dinding uterus, yaitu endometrium, yang
menstruasi. habis terkelupas saat menstruasi. Pada

umumnya fase mentruasi terjadi secara

Maylien E. Hasan / 841417168


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas 2021
Olahraga Dan Kesehatan Universitas Negeri
Gorontalo
Jurnal Keperawatan

periodik yang dikenal dengan siklus siklus menstruasi yang lebih memendek dari

mentruasi. biasa yaitu kurang dari 21 hari disebut

Siklus menstruasi merupakan pola sebagai polimenorea, siklus menstruasi

yang menggambarkan jarak antara hari memanjang lebih dari 35 hari disebut

pertama menstruasi dengan hari pertama oligomenorea dan keadaan tidak datang

menstruasi berikutnya. Menurut laporan menstruasi selama tiga bulan berturut-turut

World Health Organization (WHO) tahun disebut amenorea. Apabila dalam 3 bulan,

(2012), terdapat 45% wanita yang salah satu siklus terdapat kurang dari 21 hari

mengalami gangguan siklus menstruasi. atau lebih dari 35 hari atau bahkan tidak

Pola siklus menstruasi dikatakan normal jika mendapatkan haid sama sekali, maka

tidak kurang dari 21 hari dan tidak melebihi dikatakan siklus tidak teratur (Luthfa, 2017).

35 hari (Yudita, 2017). Terjadinya siklus Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar

menstruasi yang teratur merupakan penanda (Riskesdas) tahun 2013, sebagian besar

bahwa organ-organ reproduksi seorang (68%) perempuan di Indonesia berusia 10-

wanita telah berfungsi dengan baik 59 tahun mengalami menstruasi teratur dan

(Tombokan, 2017). Walaupun demikian, (13,7%) mengalami masalah siklus

pada kenyataannya tidak semua perempuan menstruasi yang tidak teratur dalam satu

memiliki siklus menstruasi yang normal. tahun terakhir. Persentase tertinggi

Banyak diantara mereka yang siklus menstruasi tidak teratur terdapat pada daerah

menstruasinya tidak teratur, dimana Gorontalo (23,3%) dan terendah di Sulawesi

siklusnya tidak memiliki pola tertentu. Tenggara (8,7%). Menurut data dari Riset

Menurut Proverawati & Misaroh (2016), Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013,

Maylien E. Hasan / 841417168


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas 2021
Olahraga Dan Kesehatan Universitas Negeri
Gorontalo
Jurnal Keperawatan

persentase gangguan siklus menstruasi di hormonal, genetik, berat badan dan status

Gorontalo sebesar 23,3%. gizi (Deshpande dkk, 2013). Berat badan

Hal ini juga didukung oleh penelitian dan status gizi dapat dikaitkan dengan

yang dilakukan oleh (Achmad, 2020) jumlah jaringan lemak tubuh, yang

tentang gangguan siklus menstruasi pada ketiganya merupakan faktor yang

mahasiswa keperawatan semester 8 di berhubungan erat dengan keteraturan siklus

Universitas Negeri Gorontalo didapatkan menstruasi. Menurut Sitoayu, dkk. (2020)

data tentang responden dengan siklus untuk mengukur persen lemak tubuh, Indeks

menstruasi normal berjumlah 50 responden Massa Tubuh (IMT) memiliki korelasi yang

(63,3%), sedangkan siklus menstruasi tidak paling kuat.

normal sebanyak 29 responden (36,7%). Indeks Massa Tubuh (IMT) didefinisikan

Hasil uji statistik diperoleh nilai p Value= sebagai perbandingan berat badan dalam

(0,001) yang berarti kurang dari (α = 0,05). kilogram dengan tinggi badan dalam meter

Maka dapat disimpulkan terdapat gangguan persegi (Sukohar Asep, 2017). Berdasarkan

siklus menstruasi pada mahasiswa indikator IMT Riskesdas (2018), secara

keperawatan tingkat akhir semester VIII di nasional prevalensi IMT remaja perempuan

Universitas Negeri Gorontalo (Achmad, rentang usia 13-18 tahun yakni, kurus

2020). sebanyak 4,9%, normal sebanyak 79,2% dan

Panjang pendek dan keteraturan dari gemuk 15,95%. Remaja putri yang

siklus menstruasi tersebut disebabkan oleh tergolong dalam kategori kurus dan gemuk,

beberapa faktor diantaranya faktor mayoritasnya mengalami siklus menstruasi

psikologis, aktivitas fisik, gangguan tidak teratur (Felicia, 2015). Hal ini juga

Maylien E. Hasan / 841417168


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas 2021
Olahraga Dan Kesehatan Universitas Negeri
Gorontalo
Jurnal Keperawatan

sejalan dengan penelitian oleh Hapsari ini relevan dengan Penelitian yang

(2018) yang hasil penelitiannya menunjukan dilakukan oleh Noviandari (2016) dan

bahwa remaja putri dengan IMT kurus dan (Fitriningtyas, dkk., 2017) ada hubungan

gemuk lebih banyak mengalami yang signifikan antara status gizi dengan

ketidakteraturan siklus menstruasi siklus menstruasi pada remaja putri. Dieny

dibandingkan dengan yang memiliki IMT (2014) mengatakan bahwa status gizi yang

normal. Sehingga indeks massa tubuh (IMT) diukur dengan IMT berperan penting dalam

memiliki hubungan yang signifikan terhadap mempengaruhi fungsi organ reproduksi.

siklus menstruasi (Wijayani, 2019). Berat badan yang rendah atau penurunan

Indeks Massa Tubuh (IMT) dapat berat badan secara mendadak dapat

menjadi alat atau cara yang sederhana untuk menghambat pelepasan GnRH

memantau status gizi, khususnya yang (Gonadotropin Releasing Hormone), yang

berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan dapat mengurangi kadar LH dan FSH

berat badan (Supariasa, 2013). IMT juga hormon yang bertanggung jawab untuk

berkorelasi kuat dengan persentase lemak perkembangan telur dalam ovarium, sel telur

tubuh. Hal tersebut dikarenakan semakin tidak akan pernah dibebaskan karena

tinggi IMT subjek, persen lemak tubuh pun kekurangan hormon.

semakin meningkat (Ranasinghe et. al., Gangguan siklus menstruasi juga

2013). Penelitian yang dilakukan oleh ditemukan pada remaja dengan IMT gemuk

Andriana (2018) menunjukan bahwa ada atau status gizi lebih. Hal ini dikaitkan

hubungan yang bermakna antara Indeks dengan jumlah jaringan lemak tubuh.

Massa Tubuh dengan siklus menstruasi. Hal Menurut hasil penelitian (Sheetal, et. al.,

Maylien E. Hasan / 841417168


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas 2021
Olahraga Dan Kesehatan Universitas Negeri
Gorontalo
Jurnal Keperawatan

2015) menunjukkan bahwa remaja seperti menjadi lebih sulit hamil

perempuan yang memiliki berat badan lebih (infertilitas). Siklus menstruasi yang

dan obesitas memiliki siklus menstruasi memendek dapat menyebabkan wanita

yang tidak teratur. Kondisi tersebut sesuai mengalami anovulasi karena sel telur tidak

dengan pendapat Proverawati & Asfuah terlalu matang sehingga sulit untuk dibuahi.

(2017) bahwa status gizi berlebih seperti Sedangkan siklus menstruasi yang

gemuk dan obesitas akan berdampak pada memanjang menandakan sel telur jarang

fungsi sistem hormonal tubuh, mengingat sekali diproduksi atau wanita mengalami

bahwa lemak mampu memproduksi estrogen ketidaksuburan yang cukup panjang.

yang mengakibatkan gangguan siklus Apabila sel telur jarang diproduksi berarti

menstruasi. Jika seseorang dengan IMT pembuahan akan sangat jarang terjadi.

yang tidak normal sangat rentan mengalami Ketidakteraturan siklus menstruasi juga

siklus menstruasi tidak normal, karena hal membuat wanita sulit mencari kapan masa

ini juga berhubungan dengan status gizi dan subur dan tidak (Nurlaila, 2015).

persentasi lemak tubuh. Oleh sebab itu Selain itu, masalah yang dapat terjadi

sangatlah penting untuk menjaga IMT tetap pada wanita yang mengalami siklus

dalam batasan normal karena berhubungan menstruasi yang terlalu cepat atau terlalu

dengan gangguan siklus menstruasi sering, yakni anemia. Semakin sering dan

(Andriana, 2018). atau lama wanita mengalami menstruasi

Masalah gangguan siklus menstruasi maka semakin banyak pula darah yang

yang tidak teratur dapat membuat seorang keluar dan semakin banyak kehilangan

wanita mengalami berbagai dampak buruk, timbunan besi. Jika pengeluaran besi

Maylien E. Hasan / 841417168


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas 2021
Olahraga Dan Kesehatan Universitas Negeri
Gorontalo
Jurnal Keperawatan

meningkat maka dapat menyebabkan Universitas Negeri Gorontalo angkatan 2019

keseimbangan zat besi dalam tubuh dan 2020 masing-masing 5 orang

terganggu sehingga mempengaruhi suplai menggunakan Google Form, yang berisi

oksigen ke hypothalamus. Zat besi yang pertanyaan tentang IMT dan siklus

kurang dalam tubuh dapat menyebabkan menstruasi. Didapatkan data IMT dari 10

kadar hemoglobin rendah sehingga mahasiswi terdapat 3 orang yang memiliki

menimbulkan banyak komplikasi pada IMT kurus, 2 orang memiliki IMT normal,

wanita (Kristianti & Wibowo, 2014). dan 5 orang memiliki IMT gemuk.

Berbagai masalah yang timbul di atas Sedangkan data untuk siklus menstruasi

disebabkan karena kurangnya pengetahuan didapatkan 3 orang mahasiswi angkatan

dan penanganan terhadap gangguan siklus 2019 dan 4 orang mahasiswi angkatan 2020

menstruasi. Dari masalah gangguan siklus yang memiliki siklus menstruasi yang tidak

menstruasi hingga masalah yang teratur.

ditimbulkan karenanya, dapat menyebabkan Berdasarkan uraian di atas, penulis

berbagai masalah keperawatan yakni nyeri tertarik untuk melakukan penelitian tentang

akut, intoleransi aktivitas, ansietas, “Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT)

kelemahan, gangguan citra tubuh dan resiko dengan Gangguan Siklus Menstruasi pada

hipovolemia (Persatuan Perawat Nasional Mahasiswa Keperawatan angkatan 2019 dan

Indonesia, 2017) 2020 Universitas Negeri Gorontalo”.

Berdasarkan survey awal yang BAHAN DAN METODE

dilakukan pada tanggal 30 Desember 2020 Penelitian ini telah dilaksanakan di

pada 10 orang mahasiswi keperawatan Jurusan Keperawatan Universitas Negeri

Maylien E. Hasan / 841417168


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas 2021
Olahraga Dan Kesehatan Universitas Negeri
Gorontalo
Jurnal Keperawatan

Gorontalo. Dengan waktu penelitian ini Tabel 4.1 Karakteristik Responden

dilaksanakan pada tanggal 01 April 2021 Berdasarkan Umur Mahasiswi

sampai dengan 02 April 2021. Desain Keperawatan Universitas Negeri

penelitian yang digunakan dalam penelitian Gorontalo

ini yaitu analitik observasional dengan No. Jumlah %

pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini


Umur
menggunakan alat ukur microtoise untuk 1. 18 Tahun 48 32,4
2. 19 Tahun 70 47,3
pengukuran tinggi badan dan timbangan 3. 20 Tahun 30 20,3
Total 148 100
untuk pengukuran berat badan, serta Sumber : Data Primer, 2021

kuesioner yang berisi 2 pertanyaan untuk Berdasarkan tabel 4.1 dapat

gangguan siklus menstruasi. diketahui bahwa responden dalam

Populasi yang dimaksud dalam penelitian terdiri dari umur 18 tahun

penelitian ini adalah mahasiswi keperawatan berjumlah 48 responden (32,4%),

Angkatan 2019 dan Angkatan 2020. Sampel umur 19 tahun berjumlah 70

berjumlah sebanyak 148 responden yang responden (47,3%), dan umur 20

didapatkan dengan menggunakan metode tahun berjumlah 30 responden

simple random sampling. (20,3%).

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden

Hasil Berdasarkan Usia Menarche

a. Karakteristik Responden Mahasiswi Keperawatan

Universitas Negeri Gorontalo

Maylien E. Hasan / 841417168


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas 2021
Olahraga Dan Kesehatan Universitas Negeri
Gorontalo
Jurnal Keperawatan

No. Usia Jumlah % 3. Gemuk 31 20,9


Menarche Total 148 100
1. < 12 Tahun 20 13,5 Sumber : Data Primer, 2021
2. 12-13 71 48,0
3. Tahun 57 38,5 Berdasarkan tabel 4.3 dapat
> 13 Tahun
Total 148 100 diketahui bahwa responden dalam
Sumber : Data Primer, 2021
penelitian terdiri dari kategori IMT
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui
kurus berjumlah 33 responden
bahwa responden dalam penelitian
(22,3%), kategori IMT Normal
mengalami usia menarche yang berbeda-
berjumlah 84 responden (56,8%),
beda dimana terdiri dari usia menarche di
dan kategori IMT Gemuk berjumlah
bawah 12 tahun berjumlah 20 responden
31 responden (20,9%).
(13,5%), usia menarche 12-13 tahun
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi
berjumlah 71 responden (48,0%), dan usia Karakteristik Responden
Berdasarkan Siklus Menstruasi
menarche di atas 13 tahun berjumlah 57 Mahasiswi Keperawatan
Universitas Negeri Gorontalo
responden (38,5%).
No. Siklus Jumlah %
b. Analisa Univariat Menstruasi
1. Tidak 48 32,4
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi 2. Normal 100 67,6
Normal
Karakteristik Responden Total 148 100
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkan Indeks Massa Tubuh
Berdasarkan tabel 4.4 dapat
(IMT) Mahasiswi Keperawatan
diketahui bahwa responden dalam
Universitas Negeri Gorontalo
penelitian terdiri dari siklus
No. Kategori Jumlah %
IMT menstruasi normal berjumlah 100
1. Kurus 33 22,3
2. Normal 84 56,8 responden (67,6%), dan siklus

Maylien E. Hasan / 841417168


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas 2021
Olahraga Dan Kesehatan Universitas Negeri
Gorontalo
Jurnal Keperawatan

menstruasi tidak normal berjumlah responden (17,6%), sedangkan


mahasiswi yang memiliki IMT
48 responden (32,4%). gemuk dengan siklus menstruasi
tidak normal sebanyak 5 responden
c. Analisa Bivariat (3,4%).
Tabel 4.5 Analisis Hubungan
Pembahasan
Antara Indeks Massa Tubuh
(IMT) Dengan Gangguan Siklus
1. Indeks Massa Tubuh (IMT) Pada
Menstruasi Pada Mahasiswa
Keperawatan Universitas Negeri
Mahasiswi Keperawatan Universitas
Gorontalo
Siklus Menstruasi Negeri Gorontalo
Indeks Tidak
Massa Tubuh Normal Normal Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan
(IMT)
N % N %
Kurus 8 5,4 25 16,9salah satu metode yang baik untuk
Normal 66 44,6 18 12,2
Gemuk menentukan status gizi. Pengukuran indeks
26 17,6 5 3,4
Total 100 67,6 48 32,4massa tubuh ini dilakukan dengan cara
Sumber: Data Primer, 2021
mengukur tinggi badan dan berat badan
Berdasarkan tabel 4.5
didapatkan bahwa mahasiswi
seseorang. IMT diperoleh dari perbandingan
keperawatan Universitas Negeri
Gorontalo yang memiliki IMT kurus berat badan dalam kilogram dengan tinggi
dengan siklus menstruasi normal
sebanyak 8 responden (5,4%), badan dalam meter persegi (Sukohar et
sedangkan mahasiswi yang memiliki
IMT kurus dengan siklus menstruasi al.,2017). Penelitian yang dilakukan pada
yang tidak normal sebanyak 25
responden (16,9%), mahasiswi yang orang dewasa di Srilanka menunjukkan
memiliki IMT normal dengan siklus
menstruasi normal sebanyak 66 bahwa indeks massa tubuh berkorelasi kuat
responden (44,6%), sedangkan
dengan persentase lemak tubuh. Hal ini
mahasiswi yang memiliki IMT
normal dengan siklus menstruasi
dikarenakan semakin tinggi IMT subjek,
yang tidak normal sebanyak 18
responden (12,2%), mahasiswi yang maka persen lemak tubuh pun akan semakin
memiliki IMT gemuk dengan siklus
menstruasi normal sebanyak 26 meningkat (Ranasinghe et al.,2013).

Maylien E. Hasan / 841417168


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas 2021
Olahraga Dan Kesehatan Universitas Negeri
Gorontalo
Jurnal Keperawatan

Berdasarkan hasil penelitian yang penilaian status gizi remaja usia >18 tahun.

dilakukan pada mahasiswi keperawatan Memiliki IMT yang normal merupakan

Universitas Negeri Gorontalo, didapatkan pertanda bahwa seseorang memiliki status

data hasil penelitian menunjukkan bahwa kesehatan yang baik. Seseorang yang

mayoritas mahasiswi yang memiliki IMT memiliki status kesehatan yang baik

normal sebanyak 84 orang (56,8%), hasil cenderung akan mengalami pertumbuhan dan

penelitian ini menunjukkan hasil yang sama perkembangan yang baik pula. Mayoritas

dengan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswi yang memiliki IMT normal

Patimah (2018) yang menemukan mayoritas merupakan sesuatu yang baik karena status

subjek penelitian memiliki indeks massa gizi seseorang sangat berpengaruh terhadap

tubuh yang normal yaitu sebanyak 56 orang kondisi dan status kesehatan. Hal ini juga

(71,8) dengan judul penelitian Hubungan sesuai penjelasan Fitriany (2018) yang

IMT dengan Gangguan Siklus Menstruasi berpendapat bahwa Indeks Massa Tubuh

pada Mahasiswi Reguler Program Studi (IMT) yang baik akan memperlihatkan

Sarjana Keperawatan Stikes Bhakti Kencana pemenuhan nutrisi yang optimal. Nutrisi

Bandung. Hal ini didukung dengan penelitian yang optimal dapat membantu mempercepat

yang dilakukan oleh Karlinah (2021) yang pertumbuhan dan perkembangan organ

menunjukkan hasil serupa, dimana mayoritas seksual, sedangkan tidak terpenuhinya nutrisi

responden yang memiliki IMT normal dapat berakibat terlambatnya pematangan

berjumlah sebanyak 75 responden (75,8%). seksual dan hambatan dalam pertumbuhan.

Kemenkes (2013) menjelaskan bahwa Semakin tinggi asupan nutrisi maka semakin

IMT merupakan salah satu cara indikator

Maylien E. Hasan / 841417168


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas 2021
Olahraga Dan Kesehatan Universitas Negeri
Gorontalo
Jurnal Keperawatan

tinggi seseorang mengalami peningkatan keluarga. Tentunya hal ini dapat

Indeks Massa Tubuh. mempengaruhi pola makan mereka.

Berdasarkan hasil penelitian yang Patimah (2017) dalam teorinya

dilakukan pada mahasiswi keperawatan menjelaskan bahwa beberapa faktor yang

Universitas Negeri Gorontalo didapatkan mempengaruhi status gizi seseorang

data hasil penelitian menunjukkan bahwa dari diantaranya karena kurangnya penyediaan

148 responden diperoleh responden yang makanan, pola makan/diet yang buruk, dan

memiliki IMT kurus sebanyak 33 orang penyakit infeksi. Saat ini di kalangan remaja

(22,3%) dan responden dengan IMT gemuk kekhawatiran tentang bentuk tubuh sangatlah

sebanyak 31 orang (20,9%). Sebagian umum. Mayoritas remaja putri sering

responden yang memiliki IMT kurang/kurus mendambakan tubuh yang langsing, agar

ketika dilakukan wawancara, responden mendapatkan bentuk tubuh ideal sesuai yang

mengatakan bahwa hal tersebut disebabkan diinginkan mereka melakukan diet ketat

oleh aktifitas yang padat dari biasanya, tugas tanpa memperhatikan terlebih dahulu pola

kuliah yang menumpuk, sehingga diet yang baik dan benar. Hal ini dapat

menyebabkan nafsu makan responden menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya

menjadi menurun dan terkadang lupa untuk defesiensi zat gizi, karena untuk memelihara

makan, pola diet yang tidak sehat juga kelangsingan tubuh, para remaja menerapkan

menjadi salah satu penyebabnya, selain itu pembatasan makanan secara keliru sehingga

banyak di antara mereka yang tinggal di kos- kebutuhan gizi tidak terpenuhi. Teori ini

kosan, jauh dari orangtua dan kerabat didukung oleh penelitian yang dilakukan di

Spanyol yang menjelaskan bahwa remaja

Maylien E. Hasan / 841417168


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas 2021
Olahraga Dan Kesehatan Universitas Negeri
Gorontalo
Jurnal Keperawatan

wanita yang kekurangan berat badan peningkatan porsi dan frekuensi makan juga

menunjukkan kepuasan tubuh yang lebih berpengaruh terhadap peningkatan obesitas.

tinggi daripada mereka yang memiliki berat Orang yang mengkonsumsi makanan tinggi

badan normal dan kelebihan berat badan lemak lebih cepat mengalami peningkatan

(Kantanista, 2017). berat badan dibanding mereka yang

Berbeda dengan keterangan yang mongkonsumsi makanan tinggi karbohidrat

didapatkan dari hasil wawancara, sebagian dengan jumlah kalori yang sama. Teori ini

responden dengan IMT yang didukung oleh penelitian yang dilakukan

berlebih/gemuk, mereka mengatakan hal ini oleh Purwanto (2016) yang menjelaskan

disebabkan oleh pola makan mereka yang bahwa pola makan tinggi lemak jenuh dan

tidak teratur dan kebiasaan mengemil gula, serta rendah serat akan menyebabkan

dimalam hari, kebiasaan mengkonsumsi masalah kegemukan, gizi lebih, serta

minuman yang bersoda, jarang berolahraga, meningkatkan radikal bebas yang dapat

serta sering mengkonsumsi makanan cepat memicu timbulnya berbagai macam

saji. penyakit.

Hermawan, (2019) dalam teorinya 2. Gangguan Siklus Menstruasi Pada

menjelaskan bahwa makanan cepat saji Mahasiswi Keperawatan Universitas

berkontribusi terhadap peningkatan indeks Negeri Gorontalo

massa tubuh sehingga seseorang dapat Berdasarkan hasil penelitian yang

menjadi gemuk atau obesitas. Hal ini terjadi dilakukan pada mahasiswa keperawatan

karena kandungan lemak dan gula yang Universitas Negeri Gorontalo didapatkan

tinggi pada makanan cepat saji. Selain itu responden yang mengalami siklus

Maylien E. Hasan / 841417168


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas 2021
Olahraga Dan Kesehatan Universitas Negeri
Gorontalo
Jurnal Keperawatan

menstruasi normal sebanyak 100 responden menstruasi selama 3 bulan secara berturut-

(67,6%). Hal ini menunjukan bahwa rata- turut, sesuai dengan data hasil penelitian

rata responden dengan siklus menstruasi dari mahasiswa keperawatan angkatan 2019

normal mengalami periode menstruasi dan 2020 Universitas Negeri Gorontalo.

dengan rentang waktu antara 21-35 hari Kondisi ini banyak terjadi akibat beberapa

setiap bulannya. Hal ini juga dijelaskan faktor, salah satunya faktor aktivitas

dalam teori yang dikemukakan oleh olahraga yang jarang dilakukan oleh

Kusmiran (2014) yang menyatakan bahwa responden.

pendarahan menstruasi terjadi setiap 21-35 Ketika dilakukan wawancara dengan

hari dengan median panjang siklus 28 hari responden, didapatkan hasil mereka

dengan lama pendarahan berkisar antara 3-7 menyatakan bahwa mereka memang sangat

hari. Sinaga et al., (2017) juga berpendapat jarang melakukan olahraga. Sebagian

yang sama dimana menstruasi yang normal responden mengatakan mereka sering lupa

biasanya terjadi selama 3-7 hari dengan rata- untuk berolahraga, dan ada pula responden

rata siklus sekitar 21-35 hari setiap yang mengatakan bahwa mereka malas

bulannya. untuk berolahraga. Anindita (2016) dalam

Dalam penelitian ini juga terdapat teorinya menjelaskan bahwa aktivitas fisik

responden yang mengalami siklus yang salah satunya adalah kegiatan olahraga

menstruasi yang tidak normal yaitu yang dilakukan dengan intensitas sedang

sebanyak 48 responden (32,4%) dengan atau kegiatan olahraga yang dilakukan

rentang waktu untuk siklus menstruasinya secara teratur, dapat menurunkan resiko

adalah <21, >35 hari, dan bahkan tidak gangguan pada saat menstruasi.

Maylien E. Hasan / 841417168


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas 2021
Olahraga Dan Kesehatan Universitas Negeri
Gorontalo
Jurnal Keperawatan

Hal ini didukung dengan penelitian yang pembelajaran yang kurang efektif karena

dilakukan oleh Kurniawan, (2016) bahwa perkuliahan masih dilakukan secara daring,

terdapat hubungan yang bermakna antara beban membayar spp dengan kondisi

olahraga dan gangguan siklus menstruasi ekonomi keluarga yang menurun karena

pada mahasiswi FIK UNNES. Peneliti masa pandemi Covid-19, masalah

berasumsi perilaku hidup sehat seperti percintaan, dan masalah-masalah yang

berolahraga secara teratur harusnya dapat berbeda yang dialami oleh setiap individu.

diterapkan oleh setiap individu untuk dapat Hal ini tentunya dapat menjadi beban fikiran

mengatasi gangguan pada siklus menstruasi. oleh setiap individu yang mengalami stress

Jika kegiatan olahraga tidak dilakukan dan dapat mempengaruhi siklus menstruasi.

secara teratur, maka sangat rentan Bae J, (2018) dalam teorinya

mengalami gangguan siklus menstruasi. menjelaskan bahwa stress dapat

Tidak hanya faktor aktivitas fisik yang menyebabkan perubahan sistemik dalam

dapat berpengaruh terhadap gangguan siklus tubuh, khususnya pada system persarafan

menstruasi. Faktor strees juga merupakan dalam hypothalamus melalui perubahan

salah satu faktor yang berpengaruh besar prolaktin atau endogenousopiat yang dapat

terhadap siklus menstruasi. Ketika dilakukan mempengaruhi elevasi kortisol basah dan

wawancara dengan responden terkait tugas menurunkan Lutenizing Hormone (LH). Hal

perkuliahan, mereka mengatakan bahwa ini didukung dengan teori Wahyuni (2016)

sering mengalami stress ketika sedang yang menjelaskan bahwa faktor stress dapat

mengerjakan deadline tugas kuliah yang berpengaruh pada kegagalan produksi

menumpuk, teman sebaya dan proses hormone FSH dan LH di hypothalamus

Maylien E. Hasan / 841417168


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas 2021
Olahraga Dan Kesehatan Universitas Negeri
Gorontalo
Jurnal Keperawatan

sehingga mempengaruhi gangguan produksi tanpa memperhatikan pola diet yang sehat

estrogen dan progesteron yang dapat dan benar. Istiany (2014) menjelaskan

menyebabkan gangguan siklus menstruasi. bahwa konsumsi jenis junk food

Hal ini sejalan dengan penelitian yang menyebabkan remaja rentan mengalami

dilakukan oleh Achmad (2020) dimana kekurangan zat gizi serta perubahan

terdapat hubungan antara tingkat stress patologis pada remaja yang terlalu dini.

dengan gangguan siklus menstruasi pada Asupan gizi yang tidak adekuat

mahasiswa keperawatan tingkat akhir menyebabkan ketidakteraturan siklus

semester VIII di Universitas Negeri menstruasi pada kebanyakan wanita.

Gorontalo. Hal ini didukung dengan penelitian yang

Selain itu terdapat beberapa faktor yang dilakukan oleh Rachmawati (2014) yang

dapat mempengaruhi siklus menstruasi. menjelaskan bahwa siklus menstruasi sangat

Berdasarkan hasil wawancara dengan dipengaruhi oleh lemak tubuh. Lemak tubuh

responden mengenai pola makan sehat, berperan pada sekresi hormon reproduksi.

mereka mengatakan bahwa sering Kadar lemak yang rendah akan

mengkonsumsi makanan-makanan yang menyebabkan kadar estrogen yang rendah

tidak sehat seperti makanan tinggi pula, sedangkan lemak tubuh yang berlebih

kalori/lemak, jajanan gorengan, makanan akan menyebabkan peningkatan kadar

siap saji seperti junkfood, fastfood, serta estrogen yang akan menimbulkan

ada beberapa orang dari mereka yang perpanjangan pada siklus menstruasi.

melakukan perilaku diet untuk bisa Menurut peneliti, mahasiswi yang

mendapatkan bentuk badan yang diinginkan, mengalami menstruasi yang tidak teratur

Maylien E. Hasan / 841417168


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas 2021
Olahraga Dan Kesehatan Universitas Negeri
Gorontalo
Jurnal Keperawatan

disebabkan karena banyaknya faktor-faktor Wanita yang mengalami menarche dini akan

yang dapat mempengaruhi keteraturan siklus memiliki perubahan siklus menstruasi yang

menstruasi, salah satunya adalah faktor tidak normal seperti polimenorea,

status gizi oleh karena itu mahasiswi harus oligomenorea, dan dismenorea. Hal ini

mempertahankan status gizi agar tetap terjadi karena pada umur dibawah 12 tahun,

berada di kisaran normal dengan cara reproduksi seorang wanita itu belum matang

mengonsumsi makanan bergizi seimbang. dimana alat reproduksi belum siap untuk

Selain itu berdasarkan hasil penelitian mengalami perubahan dan masih terjadi

yang dilakukan pada mahasiswi penyempitan pada leher rahim. Maka wanita

keperawatan Universitas Negeri Gorontalo, yang mengalami usia menarche lebih awal

didapatkan data hasil penelitian dari usia normal, akan beresiko mengalami

menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswi gangguan siklus menstruasi. (O Sirait,

yang mengalami menarche pada usia 12-13 2014).

tahun sebanyak 71 responden (48,0%), Hal ini didukung dengan penelitian yang

disusul dengan usia menarche > 13 tahun dilakukan oleh Juliyatmi & Handayani

sebanyak 67 responden (38,5%), dan usia (2015) yang menjelaskan bahwa mayoritas

menarche < 12 tahun sebanyak 20 siswi SMP yang menjadi responden pada

responden (13,5%). Lee (2013) dalam penelitiannya memiliki usia menarche yang

teorinya menjelaskan bahwa usia menarche normal. Kategori normal adalah usia

yang terlalu dini yaitu terjadi < 12 tahun menarche yang dialami pada usia 12-13

akan mengalami siklus anovulasi pada 3 tahun. Dan kategori tidak normal yaitu usia

tahun pertama setelah post menarche. menarche yang terjadi pada usia < 11 tahun

Maylien E. Hasan / 841417168


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas 2021
Olahraga Dan Kesehatan Universitas Negeri
Gorontalo
Jurnal Keperawatan

dan > 13 tahun. Menurut peneliti, adanya yang signifikan antara Indeks Masa Tubuh

pemberian informasi kepada remaja tentang (IMT) dan Siklus Menstruasi.

faktor-faktor yang dapat menjadi penyebab Lipoeto NI, dkk (2017) menjelaskan

menarche tidak normal dapat menjadi salah bahwa Indeks massa tubuh merupakan salah

satu upaya untuk mencegah terjadinya satu ukuran untuk memprediksi presentase

gangguan siklus menstruasi. lemak di dalam tubuh manusia yang

3. Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) diperoleh dari perbandingan berat badan

dengan Gangguan Siklus Menstruasi dalam kilogram dengan tinggi badan dalam

Pada Mahasiswi Keperawatan meter persegi. IMT dapat mempengaruhi

Universitas Negeri Gorontalo siklus menstruasi wanita diketahui melalui

Berdasarkan hasil penelitian, hasil uji hormone estrogen. Jika IMT tidak normal

statistik menggunakan Uji Spearman Rank, dapat menggambarkan kurang dan lebihnya

diperoleh nilai 𝑝𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒= 0,000 yang berarti lemak didalam tubuh, dimana lemak

kurang dari (𝛼= 0,05), maka terdapat merupakan salah satu senyawa di dalam

hubungan yang siginifikan antara Indeks tubuh yang mempengaruhi proses

Massa Tubuh (IMT) dengan gangguan pembentukan hormon estrogen. Tinisiwa, et

siklus menstruasi pada mahasiswi al., tahun 2019 menjelaskan bahwa estrogen

keperawatan Universitas Negeri Gorontalo. dihasilkan di ovarium, placenta, kelenjar

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian adrenal dan jaringan lemak. Dikatakan

yang dilakukan Jayanti (2019) dan bahwa kalori yang kurang atau berlebihan

Penelitian Irianti (2020), yang keduanya dapat berkontribusi dalam penurunan dan

mendapatkan hasil bahwa terdapat hubungan peningkatan estrogen dalam darah. Selain itu

Maylien E. Hasan / 841417168


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas 2021
Olahraga Dan Kesehatan Universitas Negeri
Gorontalo
Jurnal Keperawatan

peningkatan lemak tubuh yang tinggi, juga perpanjangan pada siklus menstruasi.

memiliki androgen yang tinggi. Diketahui Cadangan lemak yang tinggi juga akan

bahwa androgen merupakan hormon yang meningkatkan aromatisasi androgen menjadi

akan diubah menjadi estrogen melalui estrogen pada sel-sel granulosa dan jaringan

proses aromatisasi pada sel-sel granulosa lemak sehingga kadar estrogen menjadi

dan jaringan lemak. tinggi.

Penjelasan lebih lanjut dikemukakan oleh Dalam penelitian ini terdapat juga hasil

Ariadi (2017) dalam teorinya yang yang menunjukan responden yang memiliki

menjelaskan bahwa wanita dengan IMT IMT normal dengan siklus menstruasi yang

kurus, kadar estrogen dalam darahnya lebih tidak normal sebanyak 18 responden

sedikit atau menurun. Kadar estrogen yang (12,2%). Peneliti berasumsi hal ini

sedikit atau menurun akan memicu dipengaruhi oleh beberapa faktor perancu

terjadinya umpan balik positif pada GnRH yang dapat dilihat dari hasil wawancara

sehingga sekresi LH menurun. LH yang bahwa terdapat responden yang merasa

rendah dapat menyebabkan pemendekan stress, kurang beraktifitas, mengkonsumsi

pada fase luteal. Fase luteal yang memendek makanan cepat saji dan sering begadang,

dapat menyebabkan perdarahan antar haid, dimana hal tersebut dapat mempengaruhi

bercak pra haid, dan gangguan siklus ketidakteraturan siklus menstruasi. Hal ini

polimenorea. Sedangkan Wanita dengan diperkuat oleh Rani (2020) dalam studi

IMT gemuk atau memiliki lemak tubuh yang literaturnya yang menjelaskan bahwa

berlebihan akan menyebabkan peningkatan penyebab ketidakteraturan siklus menstruasi

kadar estrogen yang dapat menimbulkan secara signifikan selain dipengaruhi oleh

Maylien E. Hasan / 841417168


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas 2021
Olahraga Dan Kesehatan Universitas Negeri
Gorontalo
Jurnal Keperawatan

IMT tetapi juga dipengaruhi oleh faktor terganggu dan menyebabkan menstruasi

stress dan aktivitas fisik. tidak teratur.

Selain itu dalam penelitian ini terdapat Berdasarkan hasil penelitian yang

juga hasil yang menunjukkan responden dilakukan terhadap mahasiswi keperawatan

yang memiliki IMT tidak normal tetapi Universitas Negeri Gorontalo, mahasiswi

memiliki siklus menstruasi yang normal yang memiliki IMT kurus dengan siklus

sebanyak 34 responden (23%). Peneliti menstruasi normal yaitu sebanyak 8

berasumsi bahwa kondisi ini dapat terjadi responden (5,4%). Peneliti berasumsi

apabila responden memiliki pola hidup yang bahwa kondisi ini dapat terjadi apabila

tidak sehat sehingga mempengaruhi nilai responden sering melakukan aktivitas fisik

normal IMT, responden dengan aktivitas ringan seperti olahraga secara teratur, dan

yang padat dari biasanya, tetapi masih dapat menghindari hal-hal yang dapat

mengontol koping diri agar tidak mudah menyebabkan stress sehingga sangat jarang

stress sehingga siklus menstruasi tidak akan dapat menyebabkan gangguan pada siklus

terganggu. Hal ini didukung dengan teori menstruasi. Hal ini didukung oleh

Kusmiran (2018) yang menjelaskan bahwa penelitian Lim et al., (2018) yang

wanita yang mudah mengalami stress dapat melaporkan bahwa siklus menstruasi bukan

berdampak pada gangguan siklus hanya dipengaruhi oleh berat badan tapi

menstruasi, dimana terjadi juga jumlah olahraga teratur, tingkat stres,

ketidakseimbangan hormone FSH (Follicle dan lama tidur merupakan faktor yang

Stimulating Hormone) sehingga kadar berpengaruh signifikan terhadap

hormone estrogen dan progesterone menjadi ketidakteraturan siklus menstruasi.

Maylien E. Hasan / 841417168


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas 2021
Olahraga Dan Kesehatan Universitas Negeri
Gorontalo
Jurnal Keperawatan

Menurut Wijayani, (2019) Aktivitas fisik Dalam penelitian ini juga terdapat hasil

dengan intensitas dan frekuensi tinggi bahwa mahasiswi yang memiliki IMT

meningkatkan resiko wanita untuk gemuk tetapi dengan siklus menstruasi

mengalami gangguan menstruasi karena normal yaitu sebanyak 26 responden

mempengaruhi hormon FSH dan LH. Hal (17,6%). Hal tersebut sesuai dengan dengan

ini yang menyebabkan ketidakteraturan penelitian yang dilakukan oleh Ambariani,

siklus menstruasi. Sebaliknya aktifitas fisik dkk (2021) menunjukkan data responden

dengan intensitas sedang dapat menurunkan Indeks Massa Tubuh sangat gemuk

resiko gangguan menstruasi. Faktor lain sebanyak 3 orang (0,05%) memiliki siklus

yakni stress berpegaruh terhadap menstruasi normal. Penelitian ini didukung

ketidakteraturan siklus menstruasi baik oleh teori Waryana, (2010) yang

stres tingkat sedang hingga stres tingkat menjelaskan bahwa wanita dengan IMT

berat. Hal ini terjadi karena keadaan stres gemuk dapat memiliki siklus menstruasi

mempengaruhi produksi hormon prolaktin yang normal dikarenakan kadar

yang berhubungan langsung dengan progesterone dalam tubuh lebih rendah. Hal

peningkatan kadar hormon kortisol dan ini dikaitkan pada kondisi kegemukan yang

penurunan hormon LH (Leuteinizing menyebabkan Hypothalamus merangsang

Hormone) yang mempengaruhi siklus peningkatan sekresi hormon LH serta terjadi

mentruasi. Sehingga orang yang jarang atau hypoandrogenisme kadar testoteron yang

tidak stress memiliki siklus menstruasi rendah. Peneliti juga berasumsi bahwa siklus

yang lebih normal (Rany, dkk., 2020). menstruasi yang normal pada wanita dengan

Maylien E. Hasan / 841417168


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas 2021
Olahraga Dan Kesehatan Universitas Negeri
Gorontalo
Jurnal Keperawatan

IMT gemuk dipengaruhi juga oleh faktor yang signifikan antara Indeks Massa Tubuh

tidur yang teratur. (IMT) dengan gangguan siklus menstruasi

Wanita dengan IMT gemuk namun pada mahasiswa keperawatan Universitas

memiliki frekuensi tidur yang teratur dapat Negeri Gorontalo. Hal ini disebabkan

memiliki siklus menstruasi yang normal. Hal karena apabila seseorang memiliki IMT

ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan yang tinggi atau pun IMT yang rendah

oleh Rany, (2020) yang menjelaskan bahwa dapat menyebabkan gangguan pada siklus

salah satu faktor berpengaruh signifikan menstruasi, mengingat lemak yang

terhadap siklus menstruasi adalah Durasi diproduksi merupakan bahan dasar

tidur. Hal ini dikarenakan durasi tidur yang estrogen, dimana hormone estrogen

buruk dapat menghambat sintesis hormon tersebut yang berperan dalam siklus

melatonin yang mempengaruhi produksi menstruasi.

dan sintesis hormon esterogen. Hal ini yagg KESIMPULAN

dapat menyebabkan ketidakteraturan siklus 1. Responden yang memiliki Indeks

menstruasi. Namun pada remaja dengan Massa Tubuh (IMT) Kurus sebanyak 33

waktu tidur yang baik antara 7 – 9 jam per (22,3%), Responden yang memiliki IMT

hari pada malam hari maka akan memiliki Normal sebanyak 84 (56,8%), dan

siklus menstruasi yang normal. Responden yang memiliki IMT Gemuk

Berdasarkan hasil penelitian, teori yang sebanyak 31 (20,9%).

mendukung dan penelitian sebelumnya 2. Responden yang mengalami siklus

semakin memperkuat peneliti dalam menstruasi normal sebanyak 100 responden

menyimpukan bahwa terdapat hubungan (67,6%), sedangkan responden yang

Maylien E. Hasan / 841417168


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas 2021
Olahraga Dan Kesehatan Universitas Negeri
Gorontalo
Jurnal Keperawatan

mengalami siklus menstruasi tidak normal mendeteksi pola siklus menstruasi dan

sebanyak 48 responden (32,4%). faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

3. Hasil uji statistik menggunakan Uji siklus menstruasi.

Spearman Rank, diperoleh nilai 𝑝𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒= 2. Bagi Peneliti

0,000 yang berarti kurang dari (𝛼= 0,05), Diharapkan dengan adanya

maka terdapat hubungan yang siginifikan penelitian ini, peneliti dapat memperoleh

antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan pengetahuan serta wawasan mengenai

gangguan siklus menstruasi pada hubungan indeks massa tubuh dengan

mahasiswi keperawatan Universitas Negeri gangguan siklus menstruasi pada

Gorontalo. Nilai r (koefisien korelasi) mahasiswi Universitas Negeri Gorontalo.

bernilai 0.427 yang menunjukkan korelasi 3. Bagi Masyarakat

cukup positif dimana terdapat hubungan Diharapkan dapat melakukan

yang searah dan signifikan antara Indeks pencegahan gangguan siklus menstruasi

Massa Tubuh (IMT) dengan gangguan melalui perubahan gaya hidup seperti

siklus menstruasi pada mahasiswi mengatur pola makan, menghindari pola

keperawatan Universitas Negeri Gorontalo. diet yang tidak sehat, dan melakukan

aktifitas fisik teratur agar dapat mencapai

SARAN berat badan yang ideal dan memiliki status

1. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan gizi yang normal

Diharapkan dengan adanya penelitian ini 4. Bagi Peneliti Selanjutnya

dapat menjadi sebuah tambahan informasi Diharapkan dapat menjadi pertimbangan

khususnya pada tenaga medis untuk dapat masukan dalam penelitian selanjutnya

Maylien E. Hasan / 841417168


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas 2021
Olahraga Dan Kesehatan Universitas Negeri
Gorontalo
Jurnal Keperawatan

yang meneliti tentang faktor Indeks Massa Health., 18(36).


http://doi.org/10.1186/s12905-
Tubuh (IMT), baik itu kaitannya dengan 018-0528-x.

siklus menstruasi maupun yang berkaitan Bappenas. 2019. Proyeksi Penduduk


Indonesia, Indonesia Population
dengan faktor lain yang dapat Projection 2010-2035. Badan
Pusat Statistik, Jakarta-Indonesia.
mempengaruhi gangguan siklus
Deshpande, N. S., Karva, D., Agarkhedkar,
menstruasi. S., & Deshpande, S. 2013.
Prevalence of Anemia in
Adolescent Girls and Its Co-
DAFTAR PUSTAKA Relation with Demographic
Factors. International Journal of
Achmad, F. 2020. Hubungan Tingkat Stres Medicine and Public Health. 3(4):
Dengan Gangguan Siklus 235-239.
Menstruasi Pada Mahasiswa
Keperawatan Tingkat Akhir Dieny, F.F. 2014. Permasalahan Gizi Pada
Semester VIII Di Universitas Remaja Putri. Graha Ilmu.
Negeri Gorontalo. Skripsi Yogyakarta.
Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Olahraga dan Kesehatan. Felicia, Hutagaol E, & Kundre R. 2015.
Universitas Negeri Gorontalo. “Hubungan Status Gizi dengan
Siklus Menstruasi pada Remaja
Andriana, Aldriana, N., & Andria. 2018. Putri di PSIK FK UNSRAT
Faktor-Faktor yang Manado”. Ejournal keperawatan,
mempengaruhi Siklus Menstruasi Vol 3 (1).
pada mahasiswi di Universitas
Pasir Pengaraian”. Jurnal Fitriany J, Maulina Fury & Witanti Cut Ela.
Maternity and Neonatal Vol 2 No 2018. Hubungan Indeks Massa
5. Tubuh Dengan Usia Menarche
Pada Siswi Smp Di Kota
Anindita, P., Darwin, E., & Afriwardi. 2016. Lhokseumawe. Jurnal Averrous
“Hubungan Aktivitas Fisik Harian Vol.4 No.1 2018. Universitas
dengan Gangguan Menstruasi Malikussaleh Aceh.
pada Mahasiswa Fakultas Fitriningtyas, E., Redjeki, E. S., &
Kedokteran Universitas Andalas”. Kurniawan, A. 2017. Usia
Jurnal Kesehatan Andalas. 5 (3). Menarche, Status Gizi, dan Siklus
Menstruasi Santri Putri. Indonesia
Bae, J., Park, S., & Kwon, J.-W. 2018. Journal Of Public Health 2(2).
Factors Associated with
Menstrual Cycle Irregularity and Ganesh R. Ilona L, & Fadil R. 2015.
Menopause. BMC Womens Relationship Between Body Mass

Maylien E. Hasan / 841417168


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas 2021
Olahraga Dan Kesehatan Universitas Negeri
Gorontalo
Jurnal Keperawatan

Index With Menstrual Cycle In (Riskesdas). Kementrian


Senior High School Students. Kesehatan RI. Jakarta.
Althea Med J. 2015;2 (4):555-60.
Kristianti, S., & Wibowo, T. A. (2014).
Hapsari, W. 2018. Hubungan Pendapatan Hubungan Anemia dengan Siklus
Keluarga, Pengetahuan Ibu Menstruasi pada Remaja Putri di
Tentang Gizi, Tinggi Badan SMA Negeri 1 Imogiri, Bantul,
Orang Tua, Dan Tingkat Yogyakarta Tahun 2013. 3(1),6.
Pendidikan Ayah Dengan
Kejadian Stunting Pada Anak Kurniawan AF, Trisetiyono Y, & Pramono
Umur 12-59 Bulan. Fakultas D. 2016. Pengaruh Olahraga
Kedokteran Universitas terhadap Keteraturan Siklus
Muhammadiyah Surakarta. Menstruasi pada Mahasiswi
Fakultas Ilmu Keolahragaan
Hermawan Bernika Fidya. 2019. Gambaran Universitas Negeri Semarang
Indeks Massa Tubuh Mahasiswa Tahun 2016. J Kedokteran
Div Kebidanan. Fakultas Ilmu Diponegoro. 2016;5(4):298–306.
Kesehatan Universitas Ngudi
Waluyo Tahun Ajaran 2018/2019. Kusmiran, E. 2014. Kesehatan Reproduksi
Remaja dan Wanita. Salemba
Istiany, A & Rusilanti. 2014. Gizi Terapan. Medika. Jakarta.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Kyle, T & Susan C. 2014. Buku Ajar
Kantanista, A., Krol-Zielinska M., Borowiec Keperawatan Pediatri Edisi 2.
J., & Osinski W. 2017. Is Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Underweight Associated with
more Positive Body Image? Luthfa, A. 2017. Gambaran Siklus
Results of a Cross-Sectional Menstruasi Pada Remaja Putri
Study in Adolescent Girls and Dilihat Berdasarkan Tingkat
Boys. The Spanish Journal of Stress Di Pondok Pesantren Kuno
Psychology, 20(8), pp. 1-6. Putri Gamping Sleman.
Karlinah & Berliana Irianti. 2021. Pengaruh
Noviandari, I. 2016. Hubungan Antara
Indeks Massa Tubuh (IMT)
Status Gizi Dan Anemia Dengan
terhadap Siklus Menstruasi Pada
Siklus Menstruasi Pada Remaja
Siswi SMA Negeri 1 Kampar Kiri
Putri Di Sma Batik 1 Surakarta.
Hilir. Journal Of Midwife
Naskah Publikasi. Universitas
Community. Vol.4 No.1
Muhammadiyah Surakarta.
Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar:
Nurlaila, Hazanah S, & Shoufiah R. 2015.
RISKESDAS. Jakarta: BAlitbang
Hubungan Stres dengan Siklus
Kemenkes RI.
Menstruasi pada Mahasiswa Usia
Kementrian Kesehatan RI. 2013. Hasil 18-21 Tahun. Jurnal Husada
Utama Riset Kesehatan Dasar Mahakam. 2015; III(9): 452-521.

Maylien E. Hasan / 841417168


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas 2021
Olahraga Dan Kesehatan Universitas Negeri
Gorontalo
Jurnal Keperawatan

O, D. S., Sirait, Hiswani, & Jemadi. 2014. Reproduksi dan Keluarga


Faktor-faktor yang Berhubungan Berencana. PT. Pustaka Baru.
dengan Kejadian Dismenore pada Yogyakarta.
Siswi SMA Negeri 2 Medan
Tahun 2014. Gizi, Kesehatan Rachmawati Putri. 2014. Indeks Massa
Reproduksi dan Epidemiologi , 4 Tubuh Berpengaruh terhadap Usia
(1): 1-10. Menarche pada Siswi Kelas 5 dan
6 di SDN 01 Wiyung Surabaya.
Par`I, H.M. 2016. Penilaian Status Gizi: Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol 7,
Dilengkapi Proses Asuhan Gizi No, 2 Agustus 2014., Hal, 73-79.
Terstandar. EGC. Jakarta.
Ranasinghe C, Prananna G, Prasad K,
Patimah S. 2018. Hubungan Indeks Massa
Nalinda A, Sithira T & Praveen T.
Tubuh (Imt) Dengan Gangguan
2013. Relationship Between Body
Siklus Menstruasi Pada
Mass Index (BMI) and Body Fat
Mahasiswi Reguler Program Studi
Percentage, Estimated By
Sarjana Keperawatan Stikes
Bioelectrical Impedance, In A
Bhakti Kencana Bandung.
Group Of Sri Lankan Adults: A
Program Studi Sarjana
Cross Sectional.
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Bhakti Kencana Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2018.
Bandung Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan
Patimah, S. 2017. Gizi Remaja Putri Plus
Kementerian RI tahun 2018.
1000 Hari Pertama Kelahiran.
Diakses: 27 Desember 2018 dari
Refika Aditama. Bandung.
www.depkes.go.id.
PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis
Sheetal B, Sheela U, & Seeta D. 2015.
Keperawatan Indonesia (SDKI):
Influence Of Body Mass Index On
Definisi dan Indikator Diagnostik
Menstrual Irregularities In
((cetakan III) 1 ed.). DPP PPNI.
Adolescent Girls. International
Jakarta.
Journal Of Medical And Health
Proverawati & Asfuah. 2017. Buku Ajar Sciences, 4(2): 213-216.
Gizi untuk Dunia Kebidanan
Sinaga, E., Saribanon, N., Nailus, S.S.,
Cetakan Kedua tahun 2017. Nuha
Salamah, N., Andani, Y.M.,
Medika : Yogyakarta.
Trisnamiati, A., & Lorita, S. 2017.
Proverawati, A. & Misaroh S. 2016. Manajemen Kesehatan
Menarche Menstruasi Pertama Menstruasi, Universitas Nasional
Penuh Makna.Edisi Kedua. Nuha IWWASH Global One. Jakarta.
Medika : Yogyakarta.
Sitepu Berty Lorenza. 2018. Hubungan
Purwoastuti T.E & Walyani E.S. 2015. Indeks Massa Tubuh Dengan
Panduan Materi Kesehatan Siklus Menstruasi Pada Remaja

Maylien E. Hasan / 841417168


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas 2021
Olahraga Dan Kesehatan Universitas Negeri
Gorontalo
Jurnal Keperawatan

Putri Di Sma Negeri 1 Tigapanah Massa Tubuh dengan Siklus


Kab.Karo Tahun 2018. Politeknik Menstruasi Pada Mahasiswi Kh
Kesehatan Kemenkes Medan Mas Mansyur Universitas
Jurusan Kebidanan Medan Prodi Muhammadiyah
D-Iv Kebidanan Surakarta. Skripsi thesis,
Universitas Muhammadiyah
Sitoayu, L., Rumana, N., Sudiarti, T., & Surakarta.
Achmad, E. 2020. Hubungan
Antara IMT/U, Skinfold World Health Organization (WHO). 2012.
Thickness, Lingkar Pinggang dan The Prevalence Of Menstrual
Persen Lemak Tubuh pada Cycledisorders.http://www.wfpha.
Remaja Laki-Laki. Ghidza: org/tl_files/image/Newsletter
Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 4(1), %202012/Npdf. Diakses tanggal
42-50. 19 Januari 2020 pukul 22.47
http://doi.org/10.22487/ghidza.v4i WITA.
1.31.
World Health Organization (WHO). 2014.
Sukohar A, Busman H, Kurniawaty E, & Commission on Ending Childhood
Maliando M. 2017. Effect Of Obesity. Geneva, World Health
Consumption Kemuning’s Leaf Organization, Departement of
(Murraya Paniculata (L.) Jack) Noncommunicable disease
Infuse To Reduce Body Mass surveillance.
Index, Waist Circumference And
Pelvis Circumference On Obese Yudita, Nurul A, Yanis A, & Iriani D. 2017.
Patients. Int. J. Res. Ayurveda “Hubungan Antara Stres dengan
Pharm. 2017;8(2):75-78. Pola Siklus Menstruasi Mahasiswi
http://dx.doi.org/10.7897/2277- Fakultas Kedokteran Universitas
4343.08268. Andalas”. Jurnal Kesehatan
Andalas, Vol 6 (2).
Supariasa, I. D. N., Bakri, B. & Fajar, I.
2013. Penilaian Status Gizi.
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta.

Wahyuni, S. 2016. Hubungan Stres dengan


Gangguan Siklus Menstruasi Pada
Tingkat 2 Prodi DIII Kebidanan
STIKES Muhammadiyah Klaten.
Jurnal Involusi Kebidanan 7(12).
Waryana. 2010. Gizi Reproduksi. Jakarta:
Pustaka Rihana

Wijayani, Wahyu D, & Wahyuni, FTR.


2019. Hubungan Antara Indeks

Maylien E. Hasan / 841417168

Anda mungkin juga menyukai