Anda di halaman 1dari 3

1.

Diagnosa keperawatan tidak dilaporkan pada proses timbang terima serta intervensi
keperawatan yang disebutkan hanya pada intervensi kolaborasi
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 7 – 12 Februari 2022, proses penyampaian
informasi pada pelaksanaan timbang terima di nurse station menggunakan metode
komunikasi SBAR, hanya saja untuk diagnosa keperawatan tidak disampaikan serta
intervensi keperawatan yang disebutkan hanya pada intervensi kolaborasi. Selain itu, masih
ada perawat yang datang terlambat dengan selang waktu 15-30 menit. Hal ini didukung oleh
teori yang dikemukakan oleh Nusalam (2017), bahwa pada saat pelaksanaan timbang terima,
perawat juga harus menyampaikan informasi mengenai jumlah pasien, identitas pasien,
diagnosa medis, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan yang sudah dan belum
dilaksanakan. Selain itu, hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan timbang terima
yaitu proses penyampaiannya menggunakan metode komunikasi SBAR (Situation,
Background, Assessment, Recommendation). Selain itu, Timbang terima dipimpin oleh
kepala ruangan, ketua tim, dan leader, dan diikuti oleh semua perawat yang
berkepentingan, sehingga tidak hanya ketua tim saja yang harus datang tepat waktu,
melainkan perawat pelaksana.
Untuk mengatasi hal tersebut, sejak tanggal 15-19 Februari 2022, mahasiswa telah
bermain peran melaksanakan tupoksi sebagai KARU, ketua tim dan perawat pelaksana serta
melaksanakan timbang terima. Sehingga, proses penyampaian SBAR telah disampaikan
secara lengkap, serta kepala ruangan melakukan supervisi.
Gambar 3.1 Pelaksanaan timbang terima di nurse station menggunakan format
SBAR

Gambar 3.2. Pelaksanaan timbang terima di ruangan pasien

Gambar 3.3. Pelaksanaan timbang terima setelah dari ruangan pasien


A. M3-7 DISCHARGE PLANNING
Pelaksanaan discharge planning tidak disertai pemberian leaflet pada pasien dan keluarga
karena jumlah leaflet diruangan kurang serta belum sesuai dengan 10 penyakit teratas.
Sehingga upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut melakukan koordinasi dengan
kepala ruangan pada tanggal 17 februari 2022 untuk pengadaan leaflet dan hasilnya leaflet
sudah diadakan di ruangan pada tanggal 19 februari 2022. Leaflet yang dibuat terkait
penyakit penyakit yang paling banyak di ruangan rawat inap P1 Bedah.
1. Pengadaan dan Implementasi Alur discharge planning
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan di ruangan P1 Bedah belum terdapat alur
Discharge Planning. Dalam memaksimalkan discharge planning di ruangan P1 Bedah
RSUD Otanaha mahasiswa profesi Ners telah membuat alur discharge planning, alur
discharge planning ini di cetak dan dipajang di ruangan P1 Bedah dan melakukan
implementasi bersama perawat, karu dan katim yang dilakukan secara terstruktur sesuai
dengan alur dan standar operasional prosedur di Rumah Sakit.
Gambar 3.4 Pelaksanaan discharge planning oleh mahasiswa yang bermain peran bersama
karu, perawat, katim P1 Bedah

Gambr 3.5 pembagian leaflet


saat discharge planning

Anda mungkin juga menyukai