Anda di halaman 1dari 6

Midwifery Journal | Kebidanan

ISSN 2503-4340 | e-ISSN 2614-3364


Vol. 3 No. 1 Januari 2018, hal. 48-53

PENGETAHUAN TENTANG MENSTRUASI DENGAN UPAYA PENANGANAN


DISMINOREA PADA SISWI MTS AL-HIDAYAH TUNGGUL PAWENANG
KECAMATAN ADILUWIH KABUPATEN PRINGSEWU

Surmiasih1, Depin Priyati2


STIKes Aisyah Pringsewu
surmiasih12@gmail.com1, depinpriyati95@gmail.com2

INFO ARTIKEL ABSTRAK


Abstrak: Masa remaja merupakan tahapan antara masa kanak-kanak dengan masa
Riwayat Artikel:
dewasa biasanya mulai dari usia 14 tahun pada pria dan usia 12 tahun pada wanita.
Diterima: 17-01-2018 Pada remaja putri khususnya ditandai dengan dimulainya siklus menstruasi. Salah
Disetujui: 30-01-2018 satu gangguan menstruasi adalah dismenore. Angka kejadian nyeri menstruasi di
dunia cukup besar, rata-rata lebih dari 50% perempuan di setiap Negara
mengalami nyeri menstruasi. Kriteria umur remaja berkisar antara 10-19 tahun.
Kata Kunci: Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan tentang menstruasi
dengan upaya penanganan dismenorea di MTs Alhidayah Tunggul Pawenang
Pengetahuan
Menstruasi, Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu. Penelitian ini merupakan penlitian
Penanganan Disminorea kuantitatif dengan desain cross sectional. Waktu pelaksanaannya pada bulan juni
2017 di MTs Alhidayah Tunggul Pawenang Kecamatan Adiluwih Kabupaten
Pringsewu. Populasi pada penelitian ini adalah siswi kelas 1 dan 2 sejumlah 67
siswi.. Pengambilan sampel dengan menggunakan total populasi.Hasil penelitian
menunjukan bahwa ada hubungan antara pengetahuan tentang menstruasi dengan
upaya penanganan dismenorea didapatkan pvalue 0,001 (<0.05). Diharapkan hasil
penelitian ini dapat menambah wawasan para siswi pengetahuan tentang
menstruasi dengan upaya penanganan dismenorea, serta meningkatkan
kemampuan siswi untuk melakukan penanganan pada saat dismenorea.

Abstract: Adolescence is a stage between childhood and adulthood usually


ranging from the age of 14 years in men and 12 years of age in women. Young
women in particular are characterized by the start of the menstrualcycle. One of
menstrual disorders is dysmenorrhoea. The rate of menstrual pain in the world is
quite large, on average more than 50% of women in every country experience
menstrual pain. When the age of adolescents ranged from 10-19 years. The
purpose of this study to determine the relationship of knowledge about
menstruation with the efforts of handling dysmenorrhoea in MTs Al-hidayah
Tunggul Pawenang Adiluwih Pringsewu. The type of research used in this study is
quantitative. The research design used was cross sectional. The time of its
implementation in June 2017. in MTs Al-hidayah Tunggul Pawenang Adiluwih
Pringsewu. Population in this research is student of class 1 and 2 number of 67
student. Sampling using total population. The result of analysis shows that there is
a relationship between knowledge about menstruation with the effort of handling
dysmenorrhoea obtained p-value 0,001 (<0.05). It is expected that the results of
this study can increase the insight of the students of knowledge about
menstruation with the handling of dysmenorrhoea. And increase the willingness of
students to perform treatment at the time of dysmenorrhoea.

——————————  ——————————

48
Surmiasih, Pengetahun tentang Menstruasi…. 49

Misaroh, 2009). Angka kejadian dismenorea secara


A. LATAR BELAKANG menyeluruh di Indonesia sampai saat ini belum
Masa remaja adalah suatu tahapan antara masa dapat dikemukakan karena belum ada data yang
kanak-kanak dengan masa dewasa. Istilah ini lengkap. Pernah dilaporkan di Surabaya angka
menunjukkan masa dari awal pubertas sampai kejadian dismenore yaitu 1,07-1,31 % dari jumlah
tercapainya kematangan, biasanya mulai dari usia kunjungan penderita di poliklinik ginekologi.
14 tahun pada pria dan usia 12 tahun pada wanita. Namun angka kejadian ini lebih rendah dari
Pertumbuhan dan perkembangan pada masa keadaan yang sebenarnya karena tidak semua
remaja sangat pesat berlangsung pada usia 11-16 penderita dismenorre meminta pertolongan ke
tahun pada laki-laki dan 10-15 tahun pada poliklinik ginekologi (Riskesdas, 2007).
perempuan (Samadi, 2004). Remaja perempuan Hasil sensus penduduk tahun 2015
pada masa baliq mempunyai beberapa masalah menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia
meliputi perkembangan sikap kewanitaan, yaitu sebesar 237.641.326 jiwa, dan 63,4 juta atau
perubahan fisik, kondisi siklus menstruasi, jerawat, 3,27% di antaranya adalah remaja umur 10-24
kegemukan dan penyakit (Samadi, 2004). tahun (Sensus Penduduk, 2015). Berdasarkan data
Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) dari dari National Health and Nutrition Examination
tenaga kesehatan maupun dari institusi kesehatan. Survey (NHANES), umur rata-rata menarche
Saat seseorang memasuki masa remaja terjadi (menstruasi pertama) pada anak remaja di
berbagai perubahan baik fisik maupun mental. Indonesia yaitu 12,5 tahun dengan kisaran 9-14
Pada remaja putri khususnya ditandai dengan tahun. Dismenore terjadi pada remaja dengan
dimulainya siklus menstruasi. Menstruasi dikenal prevalensi berkisar antara 43% hingga 93%,
dengan nama lain haid atau datang bulan dimana dimana sekitar 74-80% remaja mengalami
adanya perubahan fisiologis dalam tubuh manusia dismenore ringan, sementara angka kejadian
yang terjadi secara berkala dipengaruhi oleh endometriosis pada remaja dengan nyeri panggul
hormone repsoduksi baik FSH-Estrogen atau LH- diperkirakan 25-38%, sedangkan pada remaja yang
Progesteron. Umumnya darah yang dikeluarkan tidak memberikan respon positif terhadap
akibat mestruasi sekitar 10 mL sampai 80 mL penanganan untuk nyeri haid, endometriosis
dengan rata-rata biasanya sekitar 35 mL per hari ditemukan pada 67% kasus di laparoskopi
(Harry, 2016). (Hestiantoro dkk, 2012).
Beberapa gangguan menstruasi diantaranya Hasil Riskesdas Provinsi Lampung
adalah sindroma premenstruasi, amenore, menunjukkan bahwa berdasarkan laporan
dismenorea, hipermenore dan hipomenore responden yang sudah mengalami haid, rata-rata
(Prawiroharjo, 2011). Namun yang paling sering usia menarche adalah 13 tahun (20,0%) dengan
ditemukan diantara gangguan tersebut adalah kejadian lebih awal pada usia kurang dari 9 tahun
dismenore. Dismenorea adalah gangguan atau dan ada yang lebih lambat sampai 20 tahun serta
nyeri hebat/abnomarlitas. Dismenorea dibagi 7,9% tidak menjawab/lupa. Terdapat 7,8% yang
menjadi dua yaitu primer (menstruasi tanpa melaporkan belum haid. Secara nasional rata-rata
kelainan genital yang nyata, terjadi dalam 6-12 usia menarche 13-14 tahun terjadi pada 37,5% anak
bulan pertama setelah haid pertama). Dismenorea (Riset Kesehatan Dasar, 2010).
skunder (nyeri menstruasi yang terjadi karena Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik
kelainan organ reproduksi dialami oleh perempuan (BPS) 2012, jumlah penduduk perempuan di
berusia 30-45 tahun). Salah satu faktor penyebab Kabupaten Pringsewu usia 10-19 tahun yaitu
dismenorea adalah faktor psikis. Faktor psikis ini sebanyak 69.797 atau 8,14% jiwa dari 857.421 jiwa
dapat ditimbulkan oleh stres karena kurangnya penduduk. Berdasarkan data yang diperoleh dari
pengetahuan remaja tentang menstruasi. Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu, di wilayah
Kurangnya pengetahuan remaja ini adalah akibat Puskesmas Kecamatan Sukoharjo pada tahun 2011,
kurangnya informasi kesehatan yang benar dan total jumlah kunjungan pasien dismenorea yaitu
kurangnya akses remaja terhadap pelayanan sebanyak 237 kasus, tahun 2012 meningkat
kesehatan reproduksi (Azwar, 2000). sebanyak 435 kasus, dan tahun 2013 terdapat 424
Menurut WHO (World Health Organization) kasus (Profil Dinas Kesehatan Pringsewu,2013).
pada tahun 2012, angka kejadian nyeri menstruasi Upaya yang dilakukan dalam penanganan
di dunia cukup besar, rata-rata lebih dari 50% disminorea adalah memberikan informasi yang
perempuan di setiap Negara mengalami nyeri akurat tentang menstruasi. Informasi tersebut
menstruasi. Kriteria umur remaja berkisar antara misalnya proses terjadinya menstruasi, gangguan
10-19 tahun, menunjukkan bahwa prevalensi ada menstruasi yang mungkin terjadi, mitos atau
yang mengalami disminorea dikelompokan kebiasaan yang ada di masyarakat yang berkaitan
menjadi nyeri ringan 19,3% nyeri sedang 20,2% dengan menstruasi dan sebagainya. Informasi ini
dan nyeri yang hebat 60,3%. dapat diberikan oleh tenaga kesehatan, guru
Di Indonesia sendiri mencapai 55% wanita yang ataupun konselor (Efendi, 2009). Cara untuk
mengalami nyeri saat menstruasi (Proverawati dan mengurangi rasa nyeri saat menstruasi dengan
50 | Midwifery Journal | Vol. 3, No. 1, Januari 2018, hal. 48-53

olahraga, kompres air hangat, minum obat TABEL 2


pengurang nyeri, minum air kunyit, posisi Distribusi Frekuensi Upaya Penanganan
membungkuk, dan istirahat cukup. Disminorea di MTs Al-Hidayah Tanggul Pawenang
Berdasarkan survey pendahuluan yang di
peroleh peneliti di Unit Kesehatan Sekolah (UKS) Penanganan Frekuensi Persentase (%)
MTs Al hidayah Tunggul Pawenang Kecamatan Disminorean
Kurang Baik 29 43.3
Adiluwih kunjungan siswi yang pernah ke UKS Baik 38 56.7
adalah 89 siswi selama 6 bulan terakhir. Dari Total 67 100.0
jumlah tersebut diambil 10 siswi untuk
diwawancarai. Didapatkan hasil 6 (60%) siswi Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa
mengatakan ke UKS karena mengalami nyeri pada dari 67 responden 29 (43,3%) responden
saat menstruasi, sedangkan 4 (40%) siswi ke UKS melakukan penanganan disminorea kurang baik
karena sakit seperti pusing dan batuk. Serta mereka dan 38 (56,7%) responden melakukan
mengatakan di MTs Al hidayah belum pernah ada penanganan disminorea baik.
penyuluhan kesehatan tentang menstruasi dan
belum pernah mendapatkan informasi dalam upaya 2. Analisa Bivariat
penanganan dismenorea. Dari hasil wawancara
didapatkan bahwa siswi ketika dismenorea hanya TABEL 3
beristirahat ke UKS atau meminum obat analgesik. Hubungan Pengetahuan Tentang Menstruasi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Dengan Upaya Penanganan Dismenorea di MTs Al-
tentang hubungan pengetahuan remaja tentang Hidayah Tanggul Pawenang
mestruasi dengan upaya penanganan disminorea di Upaya Penanganan
MTs Al hidayah Tunggul Pawenang. Disminorea
P
Pengetahu Kurang valu
an Baik Baik Total
e
B. METODE PENELITIAN N % F %
N %
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan 26 59.1 18 40. 44 100
KurangBaik
menggunakan desain Cross Sectional Penelitian 9
dilakukan pada bulan Juni 2017 di MTs Alhidayah Baik 3 13.0 2 87. 23 100 0.001
0 0
Tunggul Pawenang Kecamatan Adiluwih
Jumlah 29 43.3 38 56.7 67 100
Kabupaten Pringsewu. Populasi pada penelitian ini
adalah seluruh siswi kelas 1 dan 2 di MTs Al
Berdasarkan hasil analisis tentang hubungan
hidayah dengan jumlah 109 siswi. Sampel dalam
pengetahuan tentang menstruasi dengan upaya
penelitian ini adalah siswi yang sudah menstruasi
penanganan dismenorea di MTs Al-Hidayah
dan mengalami disminorea sejumlah 67 siswi.
diperoleh hasil dari 44 responden untuk
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
pengetahuan kurang baik sebesar 26 (59,1%)
menggunakan total sampling. Instrumen
responden dengan upaya penanganan disminorea
penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang
kurang baik dan 18 (40,9%) dengan upaya
berisi tentang pengetahuan menstruasi dan upaya
penanganan disminorea baik. Sedangkan 23
penanganan disminorea.
responden untuk pengetahuan baik, sebesar 3
(13%) responden dengan upaya penanganan
C. HASIL DAN PEMBAHASAN disminorea kurang baik dan 20 (87%) dengan
upaya penanganan disminorea baik. Dapat
1. Analisis Univariat disimpulkan bahwa ada hubungan antara
pengetahuan tentang menstruasi dengan upaya
TABEL 1 penanganan dismenorea didapatkan p-value
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Menstruasi 0,001 (<0.05).
di MTs Al-Hidayah Tanggul Pawenang
Hasil penelitian hubungan pengetahuan
Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)
tentang menstruasi dengan upaya penanganan
Kurang Baik 44 65.7
Baik 23 34.3 dismenorea di MTs Al-Hidayah diperoleh hasil dari
Total 67 100.0 44 responden untuk pengetahuan kurang baik
sebesar 26 (59,1%) responden dengan upaya
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa penanganan disminorea kurang baik dan 18 (40,9%)
dari 67 responden 44 (65,7%) responden memiliki dengan upaya penanganan disminorea baik.
pengetahuan kurang baik dan 23 (334,3%) Sedangkan 23 responden untuk pengetahuan baik,
responden memiliki pengetahuan baik. sebesar 3 (13%) responden dengan upaya
penanganan disminorea kurang baik dan 20 (87%)
dengan upaya penanganan disminorea baik. Dapat
Surmiasih, Pengetahun tentang Menstruasi…. 51

disimpulkan bahwa ada hubungan antara kurangnya akses remaja terhadap pelayanan
pengetahuan tentang menstruasi dengan upaya kesehatan reproduksi (Azwar, 2000). Disminorea
penanganan dismenorea didapatkan p-value 0,001 dapat di kurangi dengan beberapa upaya
(<0.05). diantaranya olahraga, kompres air hangat, minum
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian obat pengurang nyeri, minum air kunyit, posisi
Dinastiti, V (2012), judul penelitian hubungan membungkuk dan istirahat cukup (Haryono, 2016).
tingkat pengetahuan penanganan disminorea Upaya lain yang dapat dilakukan adalah dengan
dengan cara penanganan disminorea mengunakan kompres dengan botol dingin atau hangat pada
kompres hangat pada siswi SMAN 1 Pare. Di bagian yang terasa kram (di perut atau pinggang
dapatkan hasil statistic nilai Pvalue = 0,002 yang bagian belakang), minum-minuman hangat yang
berarti ada hubungan tingkat pengetahuan mengandung kalsium tinggi, menghindari minum-
penanganan disminorea dengan cara penanganan minuman yang beralkohol, kopi dan es krim,
disminorea mengunakan kompres hangat. menggosok-gosok perut atau pinggang yang sakit,
Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh ambil posisi menungging sehingga rahim
Green (2005) bahwa perilaku seseorang di tergantung ke bawah, tarik nafas dalam-dalam
pengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya secara perlahan untuk relaksasi, obat-obatan yang
adalah faktor predisposisi yaitu pengetahuan. digunakan harus pada pengawasan dokter. boleh
Pengetahuan merupakan faktor yang minum analgetik (penghilang rasa sakit) yang
mempermudah atau mempredisposisikan banyak dijual di toko obat, asal dosisnya tidak lebih
terjadinya perilaku sesorang. Pengetahuan dari 3 kali sehari.
seseorang akan suatu program kesehatan akan Responden tidak melakukan upaya penanganan
mendorong orang tersebut mau berpartisipasi disminorea karena kurangnya pengetahuan dan
didalamnya. Pada dasarnya, pengetahuan sumber informasi. Saat responden mengalami
merupakan domain yang sangat penting untuk disminorea upaya yang sering mereka lakukan
terbentuknya tindakan seseorang. Perilaku yang adalah dengan kompres hangat dan posisi
didasari dengan pengetahuan akan lebih baik membungkuk atau menganjal perut dengan bantal,
daripada perilaku yang tidak didasari dengan selain itu jika sudah tidak tertahankan ada yang
pengetahuan. Salah satu faktor yang meminum analgesik yang diperoleh dari fasilitas
mempengaruhi perilaku seseorang adalah kesehatan terdekat. Disminorea yang tidak
pengetahuan. Namun, pembentukan perilaku itu dilakukan upaya penanganan akan menggangu
sendiri tidak semata-mata berdasarkan aktivitas sehari-hari dan merubah kondisi emosi
pengetahuan, tetapi masih dipengaruhi oleh seseorang, sehingga seseorang lebih sensitive
banyak faktor yang sangat kompleks. terhadap segala hal yang di alaminya. Upaya yang
harus dilakukan adalah memberikan sosialisasi
Setiap bulan wanita melepaskan satu sel telur kepada responden tentang pengertian menstruasi,
dari salah satu ovariumnya. Bila sel telur ini tidak tanda gejala, gannguan dan kelainan. Kemudian
mengalami pembuahan maka akan terjadi pengertian disminorea serta cara mengatasi
perdarahan atau disebut menstruasi. Menstruasi disminorea, karena jika disminorea yang dialami
terjadi secara periodik, satu bulan sekali. sampai membuat wanita sulit melakukan berbagai
Menstruasi tidak terlepas dari gangguannya salah hal itu akan menggangu aktivitas terutama proses
satunya disminorea atau nyeri perut saat belajar mengajar pada anak sekolah.
menstruasi. Beberapa gangguan menstruasi
diantaranya adalah sindroma premenstruasi,
amenore, dismenorea, hipermenore dan D. PENUTUP
hipomenore (Hanifa, 1994). Namun yang paling 1. Simpulan
sering ditemukan diantara gangguan tersebut a. Pengetahuan tentang disminorea di MTs Al-
adalah dismenore. Hidayah Tanggul Pawenang didapatkan
Dismenorea adalah gangguan atau nyeri hasil sebesar 44 (65,7%) responden dengan
hebat/abnomarlitas. Dismenorea dibagi menjadi pengetahuan kurang baik dan 23 (334,3%)
dua yaitu primer (menstruasi tanpa kelainan responden dengan pengetahuan baik
genital yang nyata, terjadi dalam 6-12 bulan b. Upaya penanganan disminorea di MTs Al-
pertama setelah haid pertama). Dismenorea Hidayah Tanggul Pawenang didapatkan
skunder (nyeri menstruasi yang terjadi karena hasil 29 (43,3%) responden kurang baik
kelainan organ reproduksi dialami oleh perempuan karena melakukan penanganan disminorea
berusia 30-45 tahun). Salah satu faktor penyebab kurang dari 2 upaya dan 38 (56,7%)
dismenorea adalah faktor psikis. Faktor psikis ini responden baik karena melakukan
dapat ditimbulkan oleh stres karena kurangnya penanganan disminorea lebih dari 2 upaya.
pengetahuan remaja tentang menstruasi. c. Ada hubungan antara pengetahuan tentang
Kurangnya pengetahuan remaja ini adalah akibat menstruasi dengan upaya penanganan
kurangnya informasi kesehatan yang benar dan
52 | Midwifery Journal | Vol. 3, No. 1, Januari 2018, hal. 48-53

dismenorea di MTs Al-Hidayah Tanggul Kalibata Jombang Jawa Barat. Jurnal


Pawenang didapatkan pvalue 0,001 (<0.05). Keperawatan.
Atik, Leli, & Rahmawati. (2011). Pengaruh kunyit
2. Saran asa terhadap penanganan nyeri mentruasi
a. Bagi MTs Al-hidayah pada siswi kelas IX SMA N 01 Sugihwaras.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat Jurnal keperawatan
dijadikan masukan agar bekerja sama Anugroho D. (2010) Faktor-Faktor Penyebab
dengan lintas sektoral terutama dinas Disminorea. Salemba Medika; Jakarta
kesehatan agar memberi pengetahuan Badan Pusat Statistik. (2013). Survey kejadian
kepada sekolah dan siswa-siswi tentang desminore pada remaja. Diperoleh dari
mentruasi dan dismonorea. Kemudian http://sirusa.bps.go.id/.
sekolah dapat menerapkan dan lebih Bakar, S. A. (2014). Kesehatan reproduksi dan
menjelaskan melalui mata pelajaran Ilmu keluarga berencana dalam Tanya jawab.
Pengetahuan Alam atau Sains di sekolah Jakarta. Rajawali Pers
tentang menstruasi dan disminorea, Bare & Smeltzer. (2002). Faktor resiko terjadinya
sehingga siswi lebih mengerti upaya yang disminorea. Website diperoleh tanggal 16
dilakukan saat disminorea dan dapat oktober 2016.
melakukan penanganan segera. Bobak, H. (2004). Tahapan Usia remaja. Jakarta.
b. Bagi Responden Prenadamedia
Diharapkan dapat meningkatkan Data dan Informasi (Kemenkes RI). (2013).
pengetahuan siswi tentang menstruasi, http://www.wordpress.com, (diperoleh
tanda gejala, kelainan dan gangguan saat tanggal 12 Agustus 2016).
menstruasi termasuk disminorea. Serta Dahlan, M. D. (2014) Statistik untuk Kedokteran
dapat menerapkan upaya penanganan dan Kesehatan (Seri 1 Edisi 6) Epidemiologi
disminorea saat menstruasi seperti kompres Indonesia, Jakarta.
air hangat, minum obat pengurang nyeri, Effendi. (2009). Upaya Penanggulangan Nyeri
minum air kunyit, posisi membungkuk dan Saat Menstruasi. Rineka Cipta, Jakarta.
istirahat cukup, minum-minuman hangat Green .L.W,et al. 2005. Health Program Planning
yang mengandung kalsium tinggi, An Educational and Ecological Approach.
menghindari minum-minuman yang Fourth edition. New York
beralkohol, kopi dan es krim, menggosok- Haryono, R. (2016). Siap menghadapi mentruasi
gosok perut atau pinggang yang sakit dan dan menopause. Yogyakarta. Gosyen
tarik nafas dalam-dalam secara perlahan Publishing
untuk relaksasi agar mengurangi nyeri Harry. (2016). Kesehatan Reproduksi Remaja.
dismonorea dan tidak menggangu aktivitas. Jurnal Keperawatan
c. Bagi Ilmu Keperawatan Hestiantoro, dkk. (2012). Hubungan penegtahuan
Diharapkan dapat menjadi masukan dalam remaja tentang uapaya penanganan
memberikan informasi dan disminorea dengan kejadian disminorea di
mengembangkan asuhan keperawatan SMP Islam 3 Solo. Jurnal Keperawatan
khususnya pada bidang keperawatan Lubis, N. L. (2013). Psikologi Kesehatan
keluarga khususnya untuk remaja. Dan Reproduksi. Jakarta. Prenadamedia
mengembangkan metode dalam upaya Marlina. (2012). Pengaruh konsumsi kunyit asam
penanganan disminorea. terhadap tingkat nyeri dismenore primer
d. Bagi Peneliti Selanjutnya pada remaja puteri di SMA N 01 Tanjung
Diharapkan dapat menjadi sumber referensi Mutiara. Jurnal keperawatan
dan bahan acuan untuk melakukan Maulana. (2010). Mentruasi, Gejala Dan
penelitian selanjutnya serta dapat Penanganannya. ECG; Jakarta
menambah variabel lain dalam melakukan Mansjoer dalam Haryono, R. (2016). Siap
penelitian dengan menggunakan metode menghadapi mentruasi dan menopause.
penelitian yang lain dan dengan jumlah Yogyakarta. Gosyen Publishing
responden yang lebih banyak. Notoatmodjo. (2003). S. Ilmu Kesehatan
Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta.
Notoatmodjo. (2012). Metodologi Penelitian
DAFTAR PUSTAKA Kesehatan (Edisi Revisi), Rineka Cipta,
Anindita. (2010). Pengaruh kebiasaan minum Jakarta.
kunyit asam terhadap keluhan disminorea Proverawati & Misaroh. (2009). Kesehatan
pada remaja puteri di Surakarta. Jurnal Reproduksi Wanita. Rineka Cipta, Jakarta.
Keperawatan Pringsewu. (2013). Profil dinas kesehatan
Azwar. (2000). Hubungan pengetahuan remaja pringsewu tentang kunjungan pasien
puteri tentang disminorea di SMP N 6
Surmiasih, Pengetahun tentang Menstruasi…. 53

diminorea di puskesmas Sukoharjo.


Diperoleh tanggal 10 Oktober 2016.
Riskesdas. (2007). Data Kejadian Dismonorea Di
Indonesia. Diperoleh tanggal 4 november
2016.
Samadi. (2004). Kesehatan Reproduksi Dan
Gangguan-Gangguanya. Graha Ilmu.
Yogyakarta
Wulandari & Anugroho. (2011). Tips Mengatasi
Disminorea Pada Remaja. Rineka Cipta,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai