Anda di halaman 1dari 4

REVIEW JURNAL

Judul Pengaruh Upaya Koping Terhadap Perilaku


Pengobatan Pasien Tuberkulosis Paru
Nama Jurnal Jurnal Berkala Epidemiologi
Volume dan Halaman Volume 8 Edisi 3 (2020) 283-292
Tahun 2020
Penulis Ronald E. Mbulu, M. Bagus Qomaruddin, Oedojo
Soedirham
Reviewer Karin Nanda Azizah
Tanggal Review 30 November 2022
Latar Belakang Penyakit Tuberkulosis Paru memiiliki dampak yang
sangat besar dalam kehidupan penderita baik secara fisik,
ekonomi dan sosial yang dapat menimbulkan stres. Stres
seseorang dapat berpengaruh terhadap perilaku
kesehatan sehingga dibutuhkan upaya koping yang tepat
seperti manajemen masalah dan regulasi emosional
sehingga dapat terbentuk perilaku kesehatan yang
adaptif.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh
upaya koping (managamen masalah dan regulasi emosi
terhadap perilaku pengobatan Tuberkulosis Paru di Kota
Surabaya dengan menggunakan pendekatan teori
Transactional of Stress and Coping.
Permasalahan Provinsi Jawa Timur mengalami peningkatan jumlah
kasus baru tuberkulosis paru (TB) dengan basil tahan
asam positif dalam empat tahun terakhir. Pada tahun
2018, jumlah kasus baru TB Paru yang ditemukan BTA
positif di Jawa Timur sebanyak 3.003, meningkat dari
tahun 2017 sebanyak 2.893 penduduk (Kemenkes RI,
2018).
Hasil studi pendahuluan yang diperoleh dari Dinas
Kesehatan Kota Surabaya (2019) jumlah kasus baru TB
paru dengan basil tahan asam positif sebanyak 410
pasien dan kasus terbanyak terdapat di Puskesmas Perak,
Manukan. Kulon, Dr. Soetomo, Pacar Keling, Sawah
Pulo, Wonokusumo, Rangkah, Morokrembangan,
Kenjeran, Kalijudan, Putat Jaya, Sidosermo, Dusun
Kupang, Sawahan, dan Asemrowo.
Pasien TB paru berisiko mengalami kesehatan mental
yang buruk dan memiliki kualitas hidup yang rendah
terkait kesehatannya (Saleem, Malik, Ghulam, Ahmed,
& Hussain, 2018). Tekanan psikologis yang tinggi dapat
meningkatkan ketidakpatuhan terhadap pengobatan dan
dapat menyebabkan resistensi obat dan peningkatan
mortalitas (Tola et al., 2017).
Metodelogi Penelitian ini merupakan penelitian observasional
Penelitian dengan desain cross sectional yang dilakukan di tiga
belas Puskesmas di Kota Surabaya dengan jumlah kasus
TB BTA+ paling banyak jumlah 229 populasi . Teknik
pengambilan sampel menggunakan simple random
sampling dan didapatkan 142 responden dengan kriteria
inklusi penderita TB Paru yang sedang melakukan
pengobatan pada triwulan pertama. Pengumpulan data
menggunakan kuesioner dan analisis data yang dilakukan
dengan menggunakan logistik.
Hasil Penelitian Penelitian ini mendapatkan pengaruh antara variabel
manajemen masalah (p= 0,01; PR=1,36; 95% CI=1,04<
PR<1,78) terhadap perilaku pengobatan TB Paru
sedangkan variabel regulasi emosi dan karakteristik tidak
berpengaruh terhadap perilaku pengobatan.
Kelebihan Judul penelitian ini menarik dan data yang didapatkan
akurat karena objek penelitian jurnal ini banyak yaitu
tiga belas puskesmas di Kota Surabaya.
Kekurangan Penelitian ini hanya menganalisis pengaruh upaya
koping (manajemen masalah dan pengaturan emosi)
terhadap perilaku
pengobatan pasien tuberkulosis paru, dan hasilnya hanya
berdasarkan kuesioner yang diisi oleh responden tanpa
melakukan observasi. Perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut dengan observasi langsung untuk menganalisis
pengaruh masing-masing variabel yang memiliki
hubungan dengan upaya koping terhadap perilaku dan
jenis peniruan yang dilakukan pasien TB paru saat
mengalami
stres dengan pengobatan. Penyajian data kurang lengkap
karena tidak disertakan gambar dan tabel grafik yang
lebih rinci untuk menjelaskan hasil penelitian.
Link Jurnal http://journal.unair.ac.id/index.php/JBE/
Definisi Epidemiologi

 Menurut asal katanya (Bahasa Yunani) : Ilmu yg mempelajari hal-hal yg


terjadi pada rakyat. (Epi = Pada, manusia Demos = penduduk/rakyat, logos=
ilmu)
 Mac mahon, B dan pugh, T.F 1970: ilmu yg mempelajari distribusi penyakit
dan determinan yg mempengaruhi frekuensi penyakit pada kelompok
manusia.
 Lowe C.R & Koestrezewski. J. 1973 : studi ttg faktor yg menentukan
frekuensi dan distribusi penyakit dan kecelakaan pada populasi
 Mausner & Kramer 1985 : ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan
penyakit dan kecelakaan pada populasi manusia.

3 unsur yang bersifat pokok (Elemen Epidemiologi)

 Frekwensi masalah kesehatan Menunjukan kepada besarnya


masalahkesehatan yg terdapat pada sekelompok manusia
 Populasi (Penyebaran masalah kesehatan)/distribusiPengelompokan masalah
kesehatan menurut suatu keadaan tertentu
 Pendekatan Ekologi (Faktor-faktor yang mempengaruhi)/determinan Faktor
penyebab dari suatu masalah kesehatan, baik yang menerangkan frekwensi,
penyebaran, dan ataupun yang menerangkan penyebab munculnya masalah
kesehatan itu sendiri
MANFAAT EPIDEMIOLOGI
• Mempelajari riwayat alamiah penyakit.
• Diagnosa komunitas.
• Melihat kondisi pd individu dan pengaruhnya pd populasi.
• Penilaian, evaluasi dan riset.
• Menyempurnakan gambaran klinis.
• Identifikasi sindroma.
• Menentukan penyebab dan sumber penyakit.
• Membantu pekerjaan administrasi kesehatan.
• Dapat menerangkan penyebab suatu masalah kesehatan.
• Dapat menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit.
• Dapat menerangkan keadaan suatu masalah kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai