The results showed that the most widely used drug is the Anti-Tuberculosis
Combination Dose (OAT-KDT) as much as 42 (100%). Patients who received
treatment according to 2011 TB recurrence guidelines, category 1 intensive and
advanced phases were 39 (92.9%).
A. PENDAHULUAN
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit Selain alasan tersebut, tujuan dari
infeksi menular yang paling berbahaya di pengobatan TB paru di antaranya adalah
dunia. Pada tahun 2017, jumlah kasus untuk mencegah penularan dan membunuh
terbesar kasus TB baru terjadi di kawasan Asia pertumbuhan kuman persisten sehingga
Tenggara dan Pasifik Barat, dengan 62% kasus mencegah terjadinya kekambuhan, Menurut
baru, diikuti oleh wilayah Afrika dengan kasus Kementrian Kesehatan RI (2011) bahwa
52% kasus baru. Pada tahun 2017, 87% kasus pengobatan tuberkulosis diberikan dalam 2
TB baru terjadi di 30 negara dengan TB tinggi. tahapan yaitu, tahap awal (intensif), dan
Delapan Negara menyumbang dua pertiga tahap lanjutan. Tahap Intensif tahap penting
dari kasus TB baru: India, Cina, Indonesia, untuk mengeradikasi sebagian besar kuman,
Filipina, Pakistan, Nigeria, Bangladesh, dan sedangkan tahap lanjutan untuk
Afrika Selatan (WHO, 2018) menghilangkan kuman persisten sehingga
Pada tahun 2017 jumlah kasus mencegah terjadinya kekambuhan.Oleh
tuberkulosis laki-laki dan perempuan di karena itu peneliti tertarik untuk melihat
Indonesia sebanyak 360.770 kasus (kemenkes melihat gambaran dan keseuaianya pada
RI 2017). Berdasarkan profil kesehatan Povinsi pengobatan yang digunakan pada pasien TB
Jawa Tengah tahun 2017 penderita baru paru dewasa di Puskesmas Cilacap Selatan.
tuberkulosis yaitu 132,9 per 100.000
penduduk. Sedangkan berdasarkan data dari B. METODE
profil kesehatan Cilacap tahun 2017 jumlah
penderita Tuberkulosis adalah 1.836 kasus, 1. Desain penelitian
terdiri dari penderita kasus tuberkulosis Penelitian ini merupakan sebuah
perempuan sejumlah 815(44%) kasus dan penelitian Observasional dengan
penderita kasus tuberkulosis laki-laki sejumlah pengambilan data secara retrospektif.
1.031(56%) kasus. 2. Definisi Operasional
Sekitar 75% pasien tuberkulosis a. Gambaran pengobatan adalah
adalah kelompok usia yang paling produktif gambaran penggunaan obat meliputi:
secara ekonomis (15-50). Tuberkulosis juga jenis obat, dosis, frekuensi.
memberikan dampak buruk lainnya secara b. Gambaran karakteristik meliputi:
sosial stigma bahkan dikucilkan oleh umur dalam (tahun), jenis kelamin
masyarakat (Kemenkes RI 2011). (laki-laki da perempuan) dan bobot
Alasan dilakukannya penelitian (Kg).
mengenai penggunan obat oleh pasien c. Pasien TB dewasa: pasien yang
tuberkulosis (TB) paru dewasa di wilayah berdsasarkan hasil diagnosis Tb paru
Cilacap Selatan karena berdasarkan data dari dan berdasarkan usia lebih dari 15
survei Puskesmas Cilacap Selatan I dan tahun.
Puskesmas Cilacap Selatan II pasien TB paru d. Keseuaian penggunaan: gambaran
dewasa yang sudah menjalani pengobatan diistribusi penggunaan obat
fase intensif atau lanjutan pada periode bulan berdasarkan pengobatan pedoman
Januari sampai dengan Juni tahun 2018 penanggulangan TB 2011.
mencapai 48 orang.
menjadi BTA negatif dalam kurun waktu 2 Tuberkulosis 2011 dan Untuk penentuan dosis
bulan. Sedangkan pada tahap lanjutan pasien didasarkan pada berat badan pasien sehingga
mendapat obat yang lebih sedikit. Pada tahap semakin besar berat adan pasien maka
lanjutan berguna untuk membunuh kuman semakin besar dosis OAT yang akan diberikan.
persisten sehingga mencegah terjadinya Data paling besar pada pasien kategori 1 fase
kekambuhan. intensif pada penggunaan 3 tablet sebesar
42,85 % sedangkan pada fase lanjutan
Gambaran Obat Yang Didapat Oleh distribusi penggunaan obat paling banyak
Pasien TB Paru Dewasa pada penggunaan obat 3 tablet (42,85%).
wawancara dan informasi dari petugas diketahui variable ketidak sesuaian berhungan dengan data
bahwa pasien melakukan pengobatan secara tidak jumlah dosis, berupa over dosis atau under dose.
teratur. Adapun untuk pasien kategori 2 berdasarkan tabel
4, baik pada pada fase intesif dan dan lanjutan
Analisis Kesesuaian Pengobatan Pasien dengan jumlah satu pasien 1 pengobatan telah
TB Paru Dewasa sesuai aturan pengobatan penanggulang TB baik
dari jenis obat dan dosis yang diberikan.
Penelitian selanjutnya membandingkan Penelitian Prananda 2015 juga
secara langsung kesesesuain dosis penggunaan menyatakan bahwa dosis merupakan faktor yang
OAT KDT diberikan kepada pasien pengobatan fase sangat menentukan dalam penyembuhan penyakit
intensif dan fase lanjutan semua kategori yang TB paru, di mana penggunaan OAT yang diberikan
dengan merujuk kepada Pedoman Nasional dengan dosis yang kurang maka resiko yang dapat
Penanggulangan Tuberkulosis 2011 yang tersaji muncul adalah gagalnya terapi, namun jika dosis
pada tabel 5 sebagai berikut. yang diberikan berlebihan dapat membahayakan
kondisi pasien baik berupa efek samping atau
reaksi toksik.
Tabel 5. Analisis Kesesuaian
PengobatanPasien Obat Fase Intensif
(Kategori 1) KESIMPULAN